Anda di halaman 1dari 6

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2
AHMAD RAMADHANI
AYU SHALEHA
MINSNAWATI AMELIA
M.PAWAT PAISAL
M.KHAIRIL ANWAR
PENJELASAN & FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
DISINTEGRASI

Disintegrasi berasal dari kata dis = tidak dan integrasi = menyatu. Maka dapat ditarik sebuah
kesimpulan bawa Disintegrasi sosial adalah proses terpecahnya suatu kelompok sosial
menjadi beberapa unit sosial yang terpisah satu sama lain. Proses ini terjadi akibat
hilangnya ikatan kolektif yang mempersatukan anggota kelompok satu sama lain.

Menurut Wikpedia, Disintegrasi adalah adalah keadaan tidak bersatu padu yang
menghilangnya keutuhan atau persatuan serta menyebabkan perpecahan.
Perubahan sosial sering ditandai dengan perubahan unsur kebudayaan, tanpa diimbangi
perubahan unsur kebudayaan yang lain yang saling terkait. Biasanya unsur yang cepat
berubah adalah kebudayaan kebendaan bila dibandingkan dengan kebudayaan rohani.

Faktor-faktor yang mempengaruhi disintegrasi sosial adalah :


1. Tidak ada persepsi atau persamaan pandangan di antara anggota masyarakat
mengenai norma yang semula dijadikan pegangan oleh anggota masyarakat.
2. Norma-norma masyarakat tidak berfungsi dengan baik sebagai alat untuk mencapai
tujuan masyarakat.
3. Timbul pertentangan norma-norma dalam masyarakat, sehingga menimbulkan
kebingungan bagi anggota masyarakat itu sendiri.
4. Tidak ada tindakan sanksi yang tepat bagi pelanggar norma.
5. Tindakan dalam masyarakat sudah tidak sesuai lagi dengan norma masyarakat.
6. Interaksi sosial yang terjadi ditandai dengan proses yang bersifat disosiatif.
Proses disintegrasi sebagai akibat atau dampak perubahan sosial yang terjadi dalam
masyarakat dapat berbentuk antara lain sebagai berikut :
1. Pergolakan dan pemberontakan

Proklamasi dikumandangkan sebagai pernyataan kemerdekaan Indonesia dapat


diterima di berbagai daerah walaupun tidak secara bersamaan. Rakyat menyambut
dan mendukungnya. Oleh karena itu, segera dibentuk suatu tatanan dan kehidupan
sosial baru. Rangkaian peristiwa itu disebut revolusi.
Gambar PKI MADIUN

Adanya pergolakan dan pemberontakan di berbagai daerah pascakemerdekaan,


berlujuan untuk menjatuhkan kedudukan penguasa pada saat itu, sekaligus
menyatakan kelidaksetujuan mereka terhadap ideologi pemerintah.

Komentar :

2. Aksi protes dan demonstrasi

Aksi protes disebut juga unjuk rasa yang selalu terjadi dalam kehidupan manusia.
Hal itu terjadi karena setiap orang memiliki pendapat dan pandangan yang mungkin
berbeda. Protes dapat terjadi apabila suatu hal menimpa kepentingan individu atau
kelompok secara langsung sebagai akibat dari rasa ketidakadilan akan hak yang
harus diterima. Akibatnya, individu atau kelompok tersebut tidak puas dan
melakukan tindakan penyelesaian.
Protes merupakan aksi tanpa kekerasan yang dilakukan oleh individu atau
masyarakat terhadap suatu kekuasaan. Protes dapat pula terjadi secara tidak
langsung sebagai rasa solidaritas antarsesama karena kesewenang-wenangan pihak
tertentu yang mengakibatkan kesengsaraan bagi orang lain.
Komentar :

3. Kriminalitas
Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan memberi peluang bagi setiap orang
untuk berubah, tetapi perubahan tersebut tidak membawa setiap orang ke arah
yang dicita-citakan. Hal ini berakibat terjadinya perbedaan sosial berdasarkan
kekayaan, pengetahuan, perilaku, ataupun pergaulan. Perubahan sosial tersebut
dapat membawa seseorang atau kelompok ke arah tindakan yang menyimpang
karena dipengaruhi keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi atau terpuaskan
dalam kehidupannya.

Perbuatan kriminal yang muncul di masyarakat secara khusus akan diuraikan


sebagai akibat terjadinya perubahan sosial yang menimbulkan kesenjangan
kehidupan atau jauhnya ketidaksamaan sosial. Akibatnya, tidak semua orang
mendapat kebahagiaan yang sama. Adanya perbedaan tersebut menyebabkan
setiap orang memiliki penafsiran yang berbeda-beda terhadap hak dan
kewajibannya. Setiap orang harus mendapat hak disesuaikan dengan kewajiban
yang dilakukan.

Komentar :
4. Korupsi, Kolusi, Nepotisme

Bangsa Indonesia yang sedang membangun perlu memiliki sistem administrasi yang
bersih dan berwibawa, bebas dari segala korupsi, kolusi, dan nepotisme. Masalah
korupsi menyangkut berbagai aspek sosial dan budaya maka Bung Hatta (dalam
Mubyarto) mengatakan bahwa korupsi adalah masalah budaya. Apabila hal ini
sudah membudaya di kalangan bangsa Indonesia atau sudah menjadi bagian dari
kebudayaan bangsa akan sulit untuk diberantas. Akibatnya, ha! tersebut akan
menghambat proses pembangunan nasional. Untuk memberantas korupsi, tidak
hanya satu atau beberapa lembaga pemerintahan saja yang harus berperan, tetapi
seluruh rakyat Indonesia harus bertekad untuk menghilangkan korupsi.

Komentar :

5. Kenakalan Remaja

Perkelahian pelajar

Kenakalan remaja merupakan disintergasi dari keutuhan suatu masyarakat. Hal itu
karena tindakan yang mereka lakukan dapat meresahkan masyarakat Oleh karena
itu, kenakalan remaja disebut sebagai masalah sosial. Munculnya kenakalan remaja
merupakan gejolak kehidupan yang disebabkan adanya perubahan-perubahan
sosial di masyarakat, seperti pergeseran fungsi keluarga karena kedua orangtua
bekerja sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi berkurang.

Komentar :

Kesimpulan :
1. Disintegrasi bangsa merupakan permasalahan kompleks, akibat akumulasi permasalahan
politik, ekonomi dan keamanan yang saling tumpang tindih sehingga perlu penanganan
khusus dengan pendekatan yang arif serta mengutamakan aspek hukum, keadilan, sosial
budaya.
2. Pertarungan elit politik yang diimplementasikan kepada penggalangan massa yang dapat
menciptakan konflik horizintal maupun vertical harus dapat diantisipasi.
3. Kepemimpinan dari elit politik nasional hingga kepemimpinan daerah sangat
menentukan meredamnya konflik pada skala dini. Namun pada skala kejadian
diperlukan profesionalisme aparat kemanan secara terpadu.
4. Efek global, regional dengan faham demokrasi yang bergulir saat ini perlu diantisipasi
dengan penghayatan wawasan kebangsaan melalui edukasi dan sosialisasi.

Untuk mendukung terciptanya keberhasilan suatu kebijakan dan strategi pertahanan serta
upaya-upaya apa yang akan ditempuh, maka disarankan beberapa langkah sebagai berikut :
a. Pemerintah perlu mengadakan kajian secara akademik dan terus menerus agar
didapatkan suatu rumusan bahwa nasionalisme yang berbasis multi kultural dapat
dijadikan ajaran untuk mengelola setiap perbedaan agar muncul pengakuan secara
sadar/tanpa paksaan dari setiap warga negara atas kemejemukan dengan segala
perbedaannya.
b. Setiap pemimpin dari tingkat desa sampai dengan tingkat tertinggi , dalam membuat
aturan atau kebijakan haruslah dapat memenuhi keterwakilan semua elemen masyarakat
sebagai warga negara.
c. Setiap warga negara agar memiliki kepatuhan terhadap semua aturan dan tatanan yang
berlaku, kalau perlu diambil sumpah seperti halnya setiap prajurit yang akan menjadi
anggota TNI dan tata cara penyumpahan diatur dengan Undang-undang.
d. Pendidikan jangka panjang harus memperkenalkan tentang perbedaan umat manusia
dan kemajemukan budaya bangsa Indonesia dari tingkat sekolah yang terendah sampai
yang tertinggi secara bertahap, bertingkat dan berlanjut.
e. Menumbuhkan rasa nasionalisme yang mulai luntur, jika perlu mungkin dibuat semacam
deklarasi Nasional oleh pemerintah dengan tekad memelihara keutuhan persatuan dan
kesatuan NKRI. Suatu deklarasi yang tepat akan dapat menjadi pemicu tumbuhnya rasa
nasionalisme.

Anda mungkin juga menyukai