Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak senang bergerak, secara khusus ia senang bergerak berirama. Gerakan
seperti itu merupakan kegembiraan dan kebutuhan bagi anak. Kegiatan ritmik
(gerak berirama) diperlukan untuk melatih motorik kasar dan halus. Latihan
gerakan yang baik membuat anak dapat bergerak dengan mudah dan luwes dalam
mengatasi tantangan lingkungan seperti ruang dan waktu. Melalui pola gerakan
yang melibatkan tubuh kasar dan pergerakan lokomotor, anak dapat lebih
menghargai dan mengerti penggunaan tubuhnya. Kebalikannya, anak yang kurang
mempunyai kesempatan bergerak berirama mempunyai kesulitan menjaga urutan
dan sekuensial dari suatu pola gerakan, sulit melakukan pola gerak yang sekuensial
berurutan. Program gerak berirama dapat menolong anak bergerak lebih efisien.
Salah satu aspek yang terdapat dalam gerak berirama adalah gerak dasar.
Selain dapat melatih gerak dasar, melalui gerak berirama anak juga dapat
menyalurkan kebutuhan untuk bergerak secara ekspresif dan kreatif. Melalui gerak
kreatif berirama, anak dapat mengekspresikan keinginan, perasaan dan rasa
frustrasinya. Gerak berirama sebagai bagian penting dari keseluruhan pengalaman
gerak dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pertumbuhan anak.
Bermain bagi anak anak usia TK merupakan suatu kebutuhan yang sangat
penting di dalam kehidupannya, bahkan hampir sebagian dari waktunya
dihabiskan untuk bermain. Hal ini sangat berarti bagi anak-anak untuk melatih
dirinya dan merupakan syarat mutlak untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan anak. Para ahli yang berkecimpung dalam bidang pendidikan
berpendapat bahwa manusia melakukan permainan disebabkan oleh beberapa
faktor, sebagaimana yang diungkapkan dalam teori permainan berikut.
Herbert Spencer mengemukakan teori Kelebihan Tenaga yang menyatakan
bahwa tenaga yang berlebihan yang terdapat pada setiap diri manusia hams
disalurkan ke luar melalui kegiatan bermain. Stanley Hall mengemukakan teori
Pemunculan Kembali Sifat-sifat pada Seseorang yang Sudah Lama Tidak Muncul
(Activisms) yang mengatakan bahwa permainan yang dilakukan oleh manusia

1
(anak) itu merupakan ulangan dari kehidupan nenek moyang kita. Schaller dan
Lazarus mengemukakan teori Rekreasi yang mengatakan bahwa kelelahan itu
akan mendorong manusia ke pada permainan. Teori Persiapan atau Latihan dari
Groos mengatakan bahwa permainan itu sebagai latihan bagi manusia yang
belum dewasa untuk menyiapkan fungsi-fungsi bagi kebutuhan hidupnya. Selain
itu, Gross juga mengemukakan teori Kelegaan Emosional setelah Mengalami
Ketegangan

B. Rumusan Masalah
1) Jelaskan bagaimana Aktivitas Ritmik anak-anak ?
2) Jelaskan bagaimana Bentuk dan Jenis Permainan ?
3) Apa saja Permainan Anak dengan Alat ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aktivitas Ritmik anak-anak


1. Pentingnya Aktivitas Ritmik Bagi Pendidikan Anak Usia TK
Aktivitas ritmik atau kegiatan gerak berirama dapat memberikan sumbangan
kepada semua pengembangan kegiatan di TK meskipun aktivitas ritmik hanya
merupakan sebagian dari metode pengembangan fisik anak. Penggunaan kegiatan
gerak berirama dapat diintegrasikan dengan hampir semua kegiatan dalam
kurikulum. Aktivitas-aktivitas dalam kelas, seperti pengembangan kognitif,
bahasa, sosial dan emosional, serta nilai-nilai agama dan moral dapat dipadukan
dengan aktivitas gerak berirama.
Dengan membiarkan anak-anak bergerak dinamis dan aktif, merasakan dan
merespons, menciptakan serta mengekspresikan diri melalui aktivitas gerak
berirama, akan menumbuhkan daya kreatif pada anak yang pada gilirannya anak
akan menemukan dirinya melalui aktualisasi diri.

2. Unsur-Unsur Aktivitas Ritmik Anak


Dalam aktivitas ritmik terdapat 3 komponen pokok, yaitu gerakan, irama, dan
kreativitas. Tiga unsur-unsur tersebut saling terjalin satu sama lain secara mendasar
dan masing-masing memberikan dukungan secara terpisah dalam suatu tarian.
Untuk jelasnya marilah kita bahas satu per satu ketiga komponen tersebut.
a. Gerakan
Gerakan dapat didefinisikan sebagai perubahan posisi atau perubahan sikap.
Hal inilah yang akan kita bahas berikut ini, yaitu tentang bagaimana perpindahan
tubuh dari posisi ke posisi yang lain. Pada saat seseorang berpindah dari suatu
posisi ke posisi yang lain, sesungguhnya ia tidak langsung berpindah, tetapi
melewati suatu gerak penghubung (dengan melangkah, melompat, jinjit, dan
sebagainya). Mungkin pula selain gerak penghubung tersebut, ditemukan
beberapa gerak tertentu yang baik untuk penghubung. Dalam hal ini dapat dipilih
mana yang sekiranya lebih disukai.

3
b. Irama
Irama adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan. Dengan irama, hidup kita
akan terasa kuat, dinamis, menarik, dan menyenangkan terutama dalam
melangkah dan bergerak. Semua anak memiliki rasa irama dan iramanya masing-
masing akan tergantung pada faktor-faktor fisiologis dan psikologis dalam diri
masing-masing.
c. Kreativitas
Proses kreatif dimulai secara individual. Dalam upaya mendorong proses
kreativitas anak-anak, mereka dapat dihadapkan pada suatu kemandirian agar
mereka melihat, mendengar, merasakan, dan berpikir, berkreasi dengan
perasaannya, kemudian mereka dapat mengeluarkan ide-ide yang berbentuk
ekspresi gerak yang unik dan orisinal. Proses kreatif memerlukan keterlibatan diri
secara penuh. Dalam hal ini guru perlu mempertimbangkan suasana dan
hubungan-hubungan yang baru dimunculkan. Anak-anak mempunyai gagasan
masing-masing terhadap sesuatu, mereka akan bereaksi, berpikir, dan timbul ide
ide baru dengan sendirinya. Dalam mendorong proses kreatif, yang dapat kita
lakukan adalah:
a. menghadapkan anak-anak dengan sesutu yang dapat dipikirkan;
b. mendorong pemikiran anak dengan penjelasan-penjelasan;
c. memberikan alternatif atau pilihan-pilihan ;
d. memberi kesempatan untuk mengekspresikan pendapat atau ide-ide
masing-masing.

3. Macam-Macam Gerak Ritmik (Gerak Berirama)


a. Irama Kreatif
Irama kreatif meliputi irama bebas dan ekspresif, irama teridentifikasi, dan
irama dramatisasi. Dalam irama bebas dan ekspresif anak-anak bergerak saat
mereka termotivasi untuk bergerak, menghasilkan gerakan yang tidak beraturan.
Dalam irama teridentifikasi anak bergerak berdasarkan identitas tertentu
(menirukan gerakan sesuatu atau seseorang) ketika irama ini dimainkan. Dalam
irama dramatisasi anak bergerak berdasarkan cerita atau situasi tertentu (hanya
sepenggal cerita). Gerakan anak bukan sekadar menyerupai suatu identitas dan

4
bukan sekadar gerak dasar. Dalam irama dramatisasi dibutuhkan naskah cerita
meskipun hanya sepenggal. Irama kreatif dapat menambah ekspresi kreatif anak
dengan kegiatan yang saling mengisi melalui cerita, bermain, dan puisi.
b. Irama Dasar
Irama dasar berpusat pada keterampilan gerak dasar. Sebagian besar terdiri dari
jenis gerakan lokomotor, tetapi juga meliputi beberapa gerakan nonlokomotor.
c. Mengulang dan Meniru Irama Ketukan
Pengenalan latihan pengulangan dan peniruan irama ketukan didasarkan pada
teori Kodaly dan kawan-kawan. dengan tujuan memberikan pengalaman
tambahan dalam gerak berirama. Pengalaman ini berharga bagi semua tingkatan
termasuk TK sampai dengan kelas dua.

4. Pendekatan Gerakan Berirama


Pendekatan dalam kegiatan gerak berirama harus menekankan pada metodologi
yang kreatif dan fleksibel yang menempatkan proses gerakan dan ekspresi diri
terhadap irama lebih penting daripada pola gerak yang dihasilkan. Anak
seharusnya menemukan cara baru dalam melakukan sesuatu, dan bergerak
mengikuti irama membuat anak bebas berimajinasi dan berani menghadapi
tantangan baru. Penyelidikan, improvisasi, penemuan, dan eksplorasi adalah kunci
dalam pengembangan pola gerak alami yang bervariasi.
Anak harus mulai mengembangkan keterampilan mendengar dan bereaksi
terhadap pola irama yang diperdengarkan padanya. Istilah-istilah yang berlawanan
seperti cepat/lambat, tinggi/rendah, naik/turun, dapat membantu memberikan
arahan terhadap gerakan anak. Penekanan pada faktor gerakan seperti ruang,
waktu, alur, dan mutu gerakan {power, ekspresi, peniruan) dapat membuat pola
gerakan anak lebih produktif.

5. Prosedur Pengajaran Umum


Fungsi guru sebagai perantara gerakan (pemberi contoh) akan memfokuskan
anak pada gerakan yang harus dilakukannya. Pada awalnya, perlu dijelaskan
kepada anak-anak bahwa mereka dapat secara spontan dan bebas bergerak dalam
batas-batas tertentu. Hal ini akan mendorong anak-anak berani melakukan

5
gerakan yang belum pernah dilakukannya jika mereka mengetahui bahwa
usahanya dan gerakannya dapat diterima guru. Dalam hal ini, berbagai macam
gerakan anak harus diberikan semangat. Yang terpenting jangan ada satu hal pun
yang dapat mengganggu kesenangan dan kepuasan anak dalam melakukan
gerakan berirama.

6. Cara Memproduksi Suara Berirama


Suara berirama yang digunakan untuk merangsang keinginan anak agar mau
bergerak, harus berkualitas baik dan sesuai dengan gerakan anak yang kita
inginkan. Sebagian besar keberhasilan program gerakan berirama tergantung pada
efektivitas suara dalam menarik minat dan membuat anak senang.

B. Bentuk dan Jenis Permainan


Pelaksanaan Permainan Anak tanpa Alat
Permainan adalah medium yang sangat tepat untuk perkembangan sosial
dan moral anak karena anak harus rnematuhi aturan-aturan tertentu apabila ingin
menikmati permainan bersama-sama. Jika peraturan dapat dilaksanakan dengan
baik dalam suatu permainan, anak belajar mengubah perilakunya agar dapat
bertahan dalam lingkungan sosialnya itu. Ketika ia semakin matang, ia mulai lebih
menyadari kebutuhan bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuannya
dalam permainan.
1. Permainan Kecil
Permainan kecil adalah suatu bentuk permainan yang tidak mempunyai
peraturan tertentu, baik mengenai peraturan permainannya, alat-alatnya yang
digunakan, ukuran lapangan, maupun waktu untuk melakukannya. Hal ini
disesuaikan dengan daerahnya masing-masing selain dari itu belum ada wadah
atau organisasinya, baik yang bersifat nasional maupun internasional. Oleh
karena itu, seperti permainan kasti, bola bakar, roundest walaupun sudah
mempunyai peraturan, lapangan, alat masih dimasukkan dalam permainan kecil
karena belum mempunyai peraturan, lapangan, alat, dan sebagainya yang
dibakukan secara nasional.

6
2. Modifikasi Permainan
Tujuan utama memodifikasi permainan adalah membuat permainan
menjadi lebih menyenangkan bagi anak. Permainan harus dapat memberikan
pengalaman berhasil bagi anak jika kita menginginkan anak selalu terlibat
dalam permainan-permainan berikutnya. Guru harus menyadari apabila ada
sejumlah anak merasa bahwa permainan ini terlalu sulit bagi mereka maka
guru harus segera mengubah (memodifikasi) permainan. Upaya ini dapat juga
menghidupkan kembali perhatian anak-anak ketika mereka merasa mulai
bosan. Selain itu, modifikasi permainan dapat menolong guru memperluas
aktivitas permainan.

3. Contoh permainan kecil tanpa alat


Macam-macam permainan kecil yang tidak menggunakan alat, misalnya
lari bolak-balik sambil berkelok-kelok, lari menyeberangi garis perbatasan,
menjala ikan, kucing dan tikus, gobak sodor/galasin, petak umpet, bentengan,
katak dan burung bangau, berburu binatang, mencari pasangan, hitam hijau.
Berikut ini adalah contoh-contoh permainan kecil tanpa alat.
1. Permainan Menjala Ikan
2. Permainan Kucing dan Tikus
3. Permainan Gobak Sodor (Galasin)
4. Permainan hijau hitam
5. Permainan pulang kerumah dengan cepat
6. Permainan berhadapan atau berbelakangan
7. Permainan nelayan
8. Permainan bersarang atau hinggap
9. Permainan elang dan ayam

C. Permainan Anak dengan Alat


1. Permainan Dan Kompetisi
Kompetisi tidak berarti baik atau buruk, yang penting adalah bagaimana guru
menanganinya. Hal-hal yang perlu dimengerti dalam permainan yang
berkompetisi adalah berikut ini.

7
a) Anak tidak melihat kompetisi sebagai proses kelompok yang mencari
tujuan bersama sebagai tujuan utama permainan. Mereka bersifat
individual dan menikmati permainan untuk dirinya sendiri. Peraturan
adalah sesuatu yang dapat diganti untuk membuat permainan menjadi
lebih menyenangkan dan dapat dihilangkan apabila diinginkan. Jadi,
permainan harus sederhana, tidak terstruktur dan hams berisi sedikit
aturan.
b) Situasi kompetitif dapat dilakukan hanya untuk anak yang biasa menang.
Anak yang berketerampilan tinggi biasanya menikmati kompetisi karena
mereka mempunyai kesempatan bagus untuk berhasil. Jadi, guru harus
menggunakan anak yang berprestasi rendah sebagai petunjuk dalam
mengevaluasi efek dari suatu permainan yang kompetitif.

2. Contoh Permainan Kecil Dengan Alat


Macam-macam permainan kecil yang menggunakan alat, di antaranya
adalah lari bolak-balik sambil memindahkan benda, permainan tali/tambang,
melempar bola ke dalam keranjang, lempar tangkap bola, gatrik, menjadi raja
bola, menggelindingkan bola, main bola bakar, main kasti, egrang, dan
sebagainya. Berikut ini adalah contoh-contoh permainan kecil dengan alat.
1. Bola Beranting di Atas Kepala
2. Permainan Lari Bolak-Balik sambil Memindahkan Benda
3. Permainan bola beranting berputar
4. Permainan lomba bola
5. Permainan lomba balok berdiri
6. Permainan tempat berputar dalam tali
7. Permainan lomba estafet
8. Permainan Estafet dengan batu
9. Berlomba mengibarkan sapu tangan

8
BAB III
KESIMPULAN

Dalam aktivitas ritmik terdapat 3 komponen pokok, yaitu gerakan, irama, dan
kreativitas. Tiga unsur-unsur tersebut saling terjalin satu sama lain secara mendasar
dan masing-masing memberikan dukungan secara terpisah dalam suatu tarian. Untuk
jelasnya marilah kita bahas satu per satu ketiga komponen tersebut.
a. Gerakan
Gerakan dapat didefinisikan sebagai perubahan posisi atau perubahan sikap.
Hal inilah yang akan kita bahas berikut ini, yaitu tentang bagaimana perpindahan
tubuh dari posisi ke posisi yang lain.
b. Irama
Irama adalah sesuatu yang penting dalam kehidupan. Dengan irama, hidup kita
akan terasa kuat, dinamis, menarik, dan menyenangkan terutama dalam
melangkah dan bergerak. Semua anak memiliki rasa irama dan iramanya masing-
masing akan tergantung pada faktor-faktor fisiologis dan psikologis dalam diri
masing-masing.
c. Kreativitas
Proses kreatif dimulai secara individual. Dalam upaya mendorong proses
kreativitas anak-anak, mereka dapat dihadapkan pada suatu kemandirian agar
mereka melihat, mendengar, merasakan, dan berpikir, berkreasi dengan
perasaannya, kemudian mereka dapat mengeluarkan ide-ide yang berbentuk
ekspresi gerak yang unik dan orisinal
Macam-Macam Gerak Ritmik (Gerak Berirama)
a. Irama Kreatif
b. Irama Dasar
c. Mengulang dan Meniru Irama Ketukan
Bentuk dan Jenis Permainan
Permainan adalah medium yang sangat tepat untuk perkembangan sosial
dan moral anak karena anak harus rnematuhi aturan-aturan tertentu apabila ingin
menikmati permainan bersama-sama. Jika peraturan dapat dilaksanakan dengan
baik dalam suatu permainan, anak belajar mengubah perilakunya agar dapat

9
bertahan dalam lingkungan sosialnya itu. Ketika ia semakin matang, ia mulai lebih
menyadari kebutuhan bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuannya
dalam permainan.
Macam-macam permainan kecil yang tidak menggunakan alat, misalnya
lari bolak-balik sambil berkelok-kelok, lari menyeberangi garis perbatasan,
menjala ikan, kucing dan tikus, gobak sodor/galasin, petak umpet, bentengan,
katak dan burung bangau, berburu binatang, mencari pasangan, hitam hijau.
Berikut ini adalah contoh-contoh permainan kecil tanpa alat.
10. Permainan Menjala Ikan
11. Permainan Kucing dan Tikus
12. Permainan Gobak Sodor (Galasin)
13. Permainan hijau hitam
14. Permainan pulang kerumah dengan cepat
15. Permainan berhadapan atau berbelakangan
16. Permainan nelayan
17. Permainan bersarang atau hinggap
18. Permainan elang dan ayam
Macam-macam permainan kecil yang menggunakan alat, di antaranya
adalah lari bolak-balik sambil memindahkan benda, permainan tali/tambang,
melempar bola ke dalam keranjang, lempar tangkap bola, gatrik, menjadi raja
bola, menggelindingkan bola, main bola bakar, main kasti, egrang, dan
sebagainya. Berikut ini adalah contoh-contoh permainan kecil dengan alat.
10. Bola Beranting di Atas Kepala
11. Permainan Lari Bolak-Balik sambil Memindahkan Benda
12. Permainan bola beranting berputar
13. Permainan lomba bola
14. Permainan lomba balok berdiri
15. Permainan tempat berputar dalam tali
16. Permainan lomba estafet
17. Permainan Estafet dengan batu
18. Berlomba mengibarkan sapu tangan

10
DAFTAR PUSTAKA

Sujiono, Bambang, dkk, 2019. Metode Pengembangan Fisik. Universitas Terbuka:


Tangerang Selatan.

11

Anda mungkin juga menyukai