KEGIATAN BELAJAR 1
Kemampuan dasar anak dapat dikembangkan dengan lebih baik bila diberi kesempatan
untuk memaksimalkannya dengan bantuan orang dewasa disekitarnya,khususnya orang tua
dan gurunya.
A. TOODLER
Anak usia 1-3 tahun senang melakukan eksplorasi ruangan.Hal ini terjadi kaerna pada
usia ini kemampuan berjalan dan menyeimbangkan badan mulai dikuasainya,serta
keingintahuannya akan keadaan diluar kamar dan rumahnya sendiri.
Kemudian ketika anak menginjak usia 2-3 tahun yang masik masuk dalam kategori
toodler,anak mengalami perkembangan yang signifikan.Anak usia ini mulai memiliki
perhatian terhadap orang lain.Anak mulai membutuhkan orang lain unutk bersama-sama
dalam bereksplorasi dan mengisi waktu-waktunya.
B. PRESCHOOL(3-5 TAHUN)
Pada usia ini anak mulai mampu bersosialisasi,dengan kemampuan seperti ini anak
perlu diberi kesempatan untuk bermain dengan anak-anak lain,sehingga mereka dapat
belajar mendengarkan dan menerima,serta berbagi dengan temannya.Melalui bermain dan
beraktivitas mereka terus menerus mengembangkan kemampuan fisiknya.
Anak usia 4-5 tahun bergerak secara aktif,seakan energi yang dimilikinya tidak pernah
habis.Pada usia ini anak menyadari simbol-simbol penting untuk mereka belajar
disekolah,warna,bentuk,dan namanya.Anak seumur ini membutuhkan kesempatan unutk
bereksperimen dan mengembangkan rasa keingintahuannya pada hal yang menarik
perhatianya dalam pelajaran disekolah seperti pengetahuan musik,seni rupa dan
matematika.
Hasil pengamatan yang dilakukan seorang ilmuwan adalah berupa tulisan atau
presentasi pada sebuah seminar,tapi untuk untuk ilmuwan-ilmuwan kecil pelaporan hasil
pengamatan dapat berupa menceritakan dan bila perlu mendemonstrasikan atau
menirukannya.
KEGIATAN BELAJAR 2
Seperti telah kita ketahui bahwa kemampuan dasar anak usia dini,meliputi
kemampuan fisik,kemampuan intelektual, sosial, emosional, perseptul,kreatifitas,dan
estetika.
1. Kemampuan intelektual dalam menari ditandai anak mampu mengendalikan
gerakan agar dapat menggambarkan obyek yang ditirunya.
2. Kemampuan emosional ditujukan dengan anak mampu memilih tema tarian
berdasarkan pada kecintaannya pada sesuatu objek. Kemampuan ini merupakan
kemampuan merasakan dan menyalurkan perasaan yang meluap dari hatinya.
3. Kemampuan fisik ditujukan anak dengan memperlihatkan keseimbangan
tubuhnya(berdiri dengan satu kaki selama beberapa
detik,berputar,melompat),mengubah kecepatan bergerak,merespons secara
spontan ,melakukan koordinasi gerak anggota tubuh.
4. Kemampuan sosial dalam menari diperlihatkan anak pada saat menari kelompok
,dalam bersosialisai dengan lingkungannya,anak akan belajar mengkomunikasikan
pikiran dan perasaannya,bekerja sama dengan teman-temannya,bersimpati dan
berempati dengan orang lain.
5. Kemampuan kreativitas,akan terlihat saat anak mulai memunculkan gagasan/ide-
ide unik yang kadang kala terlihat atau terdengar mustahil,misalnya tentang
tema,gerakan,musik,formasi sehingga menjadi bentuk tampilan yang menarik.
6. Kemampuan perseptual akan terlihat ketika anak mempergakan gerakan-gerakan
tertentu untuk menggambarkan obyek yang dilihaat ,didengar atau dirabanya.
7. Kemampuan estetika,ditujukan antara lain anak menari dengan urutan gerak yang
sudah ditentukan,anak menari menggerakan tubuhnya sesuai dengan irama
musiknya,anak mempertunjukan perubahan posisi dan arah menari,anak menari
dengan penuh penghayatan.Kemampuan estetika merupakan kemampuan anak
dalam menghayati dan mengekspresikan keindahan melalui gerakan-gerakan
tarinya.
Kemampuan merespons gerakan pada anak usia muda sudah dapat dilihat dengan
cara meminta anak untuk bercerita,menirukan dan mengapresiasi gerakan-gerakan pada
tarian yang ditontonnya.Jenis gerakan yang direspons anak adalah geerakan-gerakan
yang sudah sangat dikenalinya
Melalui mengapreasi,anak diberi kebebasan untuk beerkomentar,maka kita
akan mengetahui bagaimana anak-anak mengapresiasikan karya tari yang
dilihatnya.
Melalui menirukan,guru dapat membimbing anak untuk meminta anak
untuk mengimitasi gerakan-gerakan ini sang tokoh tarian.
Melalui bercerita ,guru dapat memotivasinya dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang terbuka,sehingga anak dapat menjelaskannya
denagan bebas.