DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 3
ERNA WATI
HELDA WATI
M.NOR IFANSYAH
M.RAHIM
M.RIYAN
1
A. PENGERTIAN INTEGRASI SOSIAL
Integrasi sosial adalah penyatuan dua atau lebih unsur sosial menjadi satu
kesatuan utuh yang dapat diterima dengan baik. Kata integrasi berasal dari bahasan
inggrisyaitu “Integration” yang artinya kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi
sosial juga dapat diartikan sebagai proses adaptasi antara kelompok kelompok yang
berbeda dalam suatu kehidupan bermasyarakat. Tujuan umum dari integrasi sosial
adalah untuk melakukan pengendalian terhapad konflik dan penyimpangan sosial
serta untuk menyatukan unsur unsur sosial yang berbeda dalam masyarakat. Integrasi
sosial penting untuk menjaga masyarakat agar siap menghadapi tantangan, baik
beruapa tantangan fisik atau mental yang terjadi dalam kehidupan sosial.
INTEGRASI SOSIAL
2
tindakan tertentu. Tindakan yang dimaksud disini adalah semua tindakan yang sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Syarat terjadinya
interaksi adalah adanya kontak sosial dan komunikasi antar pihak yang terlibat.
Tentunya interaksi pasti dibutuhkan untuk saling mengenal dalam upaya membentuk
integrasi sosial.
2. Tahap Identifikasi
Setelah saling mengenal melalui proses interaksi, maka masing masing pihak akan
berusaha untuk saling menerima dan memahami satu sama lain, nah tahapan ini
disebut dengan tahapan identifikasi. Jika proses identifikasi berlangsung dengan
lancar, maka kerjasama akan lebih cepat dan terbentuk lebih mudah.
3. Tahap Kerjasama
Kerjasama timbulk apabila orang orang menyadari bahwa mereka mempunyai
kepentingan yang sama, pada saat bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan
pengendalian diri untuk memenuhi kepentingan tersebut. Kesadaran ini akan
menimbulkan kerjasama dengan tujuan membuat pencapaian tujuan menjadi lebih
mudah.
4. Tahap Akomodasi
Setelah bekerja sama dan menjalankan tugasnya masing masing, biasanya akan
muncul konflik dan pertentangan antar pihak-pihak yang terlibat. Pertentangan ini
perlu diredakan akan tidak menghasilkan perpecahan, disinilah akomodasi berperan.
Akomodasi adalah suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa
menghancurkan pihak lawan.
5. Tahap Asimilasi
Setelah melalui beberapa permasalah dan mampu mengatasi permasalah tersebut
tanpa menimbulkan perpecahan, biasanya hubungan antara pihak yang berkaitan
akan lebih erat sehingga terjadinya proses asimilasi. Asimilasi adalah proses sosial
berupa usaha untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang
perorangan atau kelompok kelompok untuk mempertinggi rasa kesatuan.
6. Tahap Integrasi
Setelah proses asimilasi, maka akan terbentuk integrasi. Pada proses integrasi
penyesuaian antar unsur masyarakat yang berbeda terjadi dan kemudian membentuk
keserasian dalam menjalani fungsi kehidupan.
3
2. Besar Kecilnya Kelompok Masyarakat
Semakin besar suatu kelompok maka perbedaan yang muncul akan semakin banyak
pula. Dalam kelompok yang relatif kecil, maka hubungan pribadinya cenderung
lebih akrab dan berlangsung secara informal, sehingga lebih mudah tercapainya
suatu kesepakatan.
Lancarnya komunikasi antar individu atau antar kelompok dalam suatu lingkungan
masyarakat merupakan sebuah pertanda bahwa mereka memiliki hubungan sosial
yang baik satu sama lain. Dengan ini maka akan lebih mudah untuk mencapai suatu
kesepakatan, karenanya efektivitas dan efisiensi dari komunikasi akan
mempengaruhi integrasi sosial.
INTEGRASI SOSIAL
4
D. KLASIFIKASI MACAM MACAM BENTUK INTEGRASI SOSIAL
1. Berdasarkan hasilnya integrasi sosial terbagi menjadi :
a. Asimilasi
Asimilasi adalah penggabungan dua atau lebih kebudayaan yang hasilnya
menghilangkan ciri khas dari kebudayaan asli, artinya hasil dari asimilasi merupakan
sebuah kebudayaan baru yang diterima oleh semua kelompok dalam lingkungan
masyarakat yang bersangkutan.
b. Akulturasi
Akulturasi adalah penggabungan dua atau lebih kebudayaan tanpa menghilangkan
ciri khas dari kebudayaan asli di lingkungan tersebut. Biasanya kebudayaan asing
yang masuk akan mendapatkan penolakan terlebih dahulu, tetapi kemudian seiring
berjalannya waktu kebudayaan ini akan diterima dan dimanfaatkan dengan tanpa
menghilangkan ciri khas dari kebudayaan awal.
b. Integrasi Instrumental
Integrasi instrumental adalah integrasi yang tampak secara visual akibat adanya
keseragaman antar individu dalam suatu lingkungan masyarakat. Contohnya adalah
keseragaman pakaian, keseragaman aktivitas sehari – hari, keseragaman ciri fisik,
dll.
c. Integrasi ideologis
Integrasi ideologis adalah integrasi yang tidak tampak secara visual, terbentuk
karena adanya ikatan spiritual atau ideologis yang kuat berdasarkan proses alamiah
tanpa adanya paksaan. Interaksi ideologis menggambarkan adanya persamaan
kepahaman dalam memandang nilai sosial, persepsi, serta tujuan antara anggota
masyarakat dalam lingkungan masyarakat yang bersangkutan.
d. Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional terbentuk karena adanya fungsi fungsi tertentu dari masing
masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.
e. Integrasi Koersif
Integrasi koersif adalah integrasi yang terbentuk karena adanya pengaruh kekuasaan
yang dimiliki oleh penguasa. Integrasi ini dapat bersifat paksaan.
5
E. SYARAT BERHASILNYA INTEGRASI SOSIAL
Proses mewujudkan integrasi sosial yang baik tidaklah mudah, apalagi pada
lingkungan masyarakat multikultural dengan perbedaan yang sangat banyak. Sangat
sulit untuk menemukan suatu keputusan yang dapat diterima oleh semua kelompok
masyarakat. Tetapi bagaimanapun sulitnya, integrasi sosial sangat penting untuk
dilakukan.
1. Menurut R William Lidle, syarat berhasilnya suatu integrasi sosial adalah sebagai
berikut :
Sebagian besar (mayoritas) anggota dalam masyarakat sepakat tentang batas – batas
teritorial dari wilayah mereka sebagai suatu kehidupan politik.
Sebagian besar (mayoritas) anggota masyarakat tersebut sepakat mengenai struktur
pemerintahan dan aturan hukum dari proses politik dan sosial yang berlaku bagi
seluruh masyarakat dalam wilayah teritorial tersebut.
2. Selain pendapat tersebut, ada pendapat lain dari William F. Ougburn dan
Meyer Nimkoff tentang Syarat berhasilnya integrasi Sosial :
Anggota masyarakat merasa bahwa mereka saling mengisi kebutuhan mereka satu
sama lain.
Masyarakat telah menciptakan kesepakatan bersama tentang nilai dan norma yang
berlaku dalam lingkungan tersebut.
Nilai dan Norma sosial itu sudah berlaku cukup lama dan dijalankan secara
konsisten.
Masing masing individu atau kelompok mampu mengendalikan diri dan
menyesuaikan diri satu sama lain.
Selalu menempatkan persatuan dan kesatuan sebagai prioritas utama.