Hal-hal yang sangat penting dan harus diperhatikan dalam penyusunan laporan
yang baik yaitu sebagai berikut:
1. Laporan hendaknya dibuat berdasarkan kenyataan dan tidak berdasarkan prasangka.
2. Tujuan laporan jangan sampai mengacau pemikiran pembaca dengan ,
menggunakan kalimat atau pernyataan yang bersifat emosional.
3. Tujuan laporan adalah untuk memberi tahu kepada pembaca tentang keadaan atau
masalah yang sebenarnya. Hendaknya jangan ada prasangka dalam menyatakan
fakta dari laporan termaksud.
4. Pendapat penulis hendaknya jelas dan dapat dibedakan dari fakta objektif.
5. Fakta yang dikemukakan dalam laporan hendaknya teliti dan ada hubungannya
dengan persoalan.
6. Laporan hendaknya dibuat seringkas mungkin.
7. Pada umumnya pimpinan banyak kesibukan, dan tidak mempunyai waktu untuk
membaca sampai selesai suatu laporan.
8. Laporan yang panjang memberi kesempatan kepada orang lain untuk mengadakan
berbagai kecaman terhadap penulisnya.
9. Laporan yang panjang mungkin disebabkan oleh terlalu memberi tekanan kepada
masalah kecil dan hal yang tidak ada hubungannya dengan masalah pokok, atau
mungkin disebabkan oleh adanya perencanaan yang kurang baik.
10. Laporan yang panjang sering kali membosankan pembaca.
11. Dalam menulis laporan, kalimat hendaknya dibuat secara jelas.
12. Kejelasan dalam menulis kalimat dapat dicapai dengan cara mengurangi
panjangnya kalimat, membubuhkan tanda baca dengan tepat, dan menggunakan
perkataan yang sederhana serta mudah dimengerti.
B. FUNGSI LAPORAN
Laporan yang tepat akan mempunyai peranan penting bagi organisasi. Apabila
dirinci, maka fungsi laporan adalah sebagai berikut.
1. Peranan Laporan dalam organisasi
Laporan merupakan alat komunikasi ke atas dalam suatu organisasi. Dengan alat
inilah pimpinan diberikan umpan balik (feed-back) sehingga pimpinan
memungkinkan untuk menguji atau mengubah kebijaksanaan yang telah dibuat.
Di samping itu, laporan juga sebagai alat manajerial dalam melaksanakan tugas
dan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengambilan keputusan, pengawasan,
dan pengendalian.
2. Peranan Laporan dalam Administrative Communication
Peranan laporan dalam administrative communication sangat strategis yaitu
sebagai berikut.
a. Pertanggungjawaban dan pengawasan/pengendalian
Laporan merupakan suatu pertanggungjawaban dari seorang pejabat/ petugas
kepada atasannya sesuai dengan tugas dan fungsi yang dibebankan kepadanya.
Dari laporan itu, seorang atasan akan meneliti tentang pelaksanaan tugas dan
fungsi oleh pejabat yang bersangkutan.
b. Penyampaian informasi
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa laporan merupakan alat
untuk menyampaikan informasi.
c. Bahan pengambilan keputusan
Untuk keperluan pengambilan keputusan, seorang pimpinan memerlukan data
dan informasi yang berhubungan dengan keputusan yang akan diambil. Data dan
informasi itu berasal dari laporan-laporan yang disampaikan ke semua satuan
organisasi atau oleh semua satuan organisasi atau oleh pejabat di dalam
organisasi.
d. Alat pembina kerja sama
Laporan dapat berperan sebagai salah satu alat untuk membina kerja
B. JENIS-JENIS LAPORAN
1. Laporan Bcrdasarkan Sarana Pengungkapan
Berdasarkan sarana pengungkapannya, laporan dibagi menjadi dua jenis yaitu
laporan lisan dan laporan tulisan.
a. Laporan lisan
Laporan lisan biasa dilakukan untuk suatu keadaan darurat yang harus segera
diketahui oleh pimpinan atau pemberi tugas. Laporan lisan juga biasa dilakukan
untuk melaporkan suatu kegiatan, seperti pidato ketua panitia.
b. Laporan tulisan
Laporan tertulis biasanya dibuat secara rinci dan ditujukan kepada atasan
mengenai pelaksanaan tugas dan hasil-hasil yang dicapai. Laporan tertulis ini
biasanya diketik dan diberi sampul, lalu dibuat beberapa rangkap. Ada beberapa
jenis laporan tertulis yang biasanya dipergunakan, terutama di dunia ilmiah atau
perguruan tinggi, misalnya laporan hasil penelitian.
2. Laporan Berdasarkan Pengertian Objektif
Ada tiga macam laporan yang ditulis berdasarkan pengertian secara objektif.
a. Laporan data
Laporan data bertujuan memberitahukan informasi laporan jenis ini dapat berisi
masalah proyek atau mengenai operasi rutin.
b. Laporan analitik
Tipe pelaporan ini tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menafsirkan
data sebaik mungkin. Suatu laporan analitis
3. Laporan Berdasarkan Periode
Laporan berdasarkan periode dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu laporan berkala,
laporan incidental, dan laporan statistik.
4. Laporan Berdasarkan Maksud
Berdasarkan maksudnya, laporan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu laporan
informatif, laporan eksamisional, dan laporan analitis.
5. Laporan Berdasarkan Ruang Lingkup
Berdasarkan ruang lingkupnya, laporan dibagi menjadi dua jenis,yaitu laporan
umum dan laporan khusus.
6. Laporan Berdasarkan Peristiwa
Laporan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu laporan rutin dan laporan aksidental.
7. Laporan Berdasarkan Keamanan Isi
Laporan ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu laporan biasa, laporan rahasia, dan
laporan sangat rahasia
8. Laporan Berdasarkan Kesempurnaan Isi
Laporan ini terdiri dari laporan sementara dan laporan akhir
9. Laporan Berdasarkan Keresmiannya
Laporan ini dibagi menjadi dua jenis yaitu laporan formal dan laporan nonformal.
10. Laporan Berdasarkan Waktu
Berdasarkan waktunya, laporan ini disampaikan secara periodik, yaitu harian,
mingguan, bulanan, triwulan, catur wulan, tahunan, dan lima tahunan. Laporan
jenis ini disebut laporan berkala atau insidental
11. Laporan Berdasarkan Jumlah Penerima
Berdasarkan jumlah penerimanya laporan ini dibagi menjadi dua jenis yaitu
laporan terbatas dan laporan tidak terbatas.
12. Laporan Berdasarkan Bentuk
C. JENIS-JENIS ARSIP
1. Arsip Menurut Subjek atau Isinya
2. Arsip Menurut Bentuk dan Wujud Fisik
3. Arsip Menurut Nilai atau Kegunaannya
4. Arsip Menurut Sifat Kepentingannya
5. Arsip Menurut Fungsinya
6. Arsip Menurut Terapat/Tingkat Pengelolaannya
7. Arsip Menurut Keasliannya
8. Arsip Menurut Kekuatan Hukum
B. PENGORGANISASIAN ARSIP
Pengorganisasian arsip berkaitan dengan orang yang melakukan pengelolaan arsip
dalam suatu organisasi. Hal ini harus diperhatikan agar pengaturan arsip dan
penanggung jawabnya dapat diketahui secara jelas. Dengan demikian, pembagian tugas
dan wewenang pengelolaan arsip dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dalam suatu
organisasi. Dengan adanya kejelasan pihak yang mengelola dan bertanggung jawab
maka kegiatan pengelolaan arsip dapat dilakukan dengan tertib.
E. PEMINJAMAN ARSIP
Arsip aktif atau inaktif bersifat tertutup. Oleh sebab itu, perlu diatur atau
ditentukan prosedur/tata cara peminjamannya, baik untuk keperluan intern maupun
ekstern organisasi. Hal-hal yang perlu diatur antara lain:
1. Siapa yang berwenang memberi izin peminjaman.
2. Siapa yang diperbolehkan meminjam arsip.
3. Penetapan j angka waktu peminj aman.
4. Tata cara peminjaman arsip.
5. Semua peminjaman arsip hams dicatat pada Lembar Peminjaman Arsip (lihat
contoh) rangkap 3 dengan fungsi masing-masing:
F. PEMELIHARAAN, PERAWATAN DAN PENGAMAN ARSIP
Fungsi yang penting tetapi sering diabaikan dalam penataan arsip untuk menjamin
kelestarian informasi yang dikandung di dalam arsip adalah pemeliharaan dan
perawatan fisik arsip. Mengingat begitu pentingnya arsip yang kita miliki maka perlu
dilakukan langkah-langkah untuk menjaga keberadaan arsip tersebut sehingga
keberadaan arsip yang kita miliki tetap mendukung kegiatan di kantor dalam waktu yang
lama atau sesuai umur arsip yang sudah ditentukan. Ruang lingkup kerja manajemen
kearsipan juga meliputi usaha pemeliharaan, perawatan, dan pengamanan arsip.
G. PENYUSUTAN ARSIP
Penyusutan merupakan salah satu bagian penting pengelolaan arsip yang meliputi
pemindahan, penyerahan, dan pemusnahan. Penyerahan dan pemusnahan dokumen
merupakan salah satu sarana penting untuk menyelamatkan dan melestarikan bahan
bukti resmi yang mempunyai nilai guna bagi kepentingan organisasi, dan untuk
mengatur dokumen organisasi yang tidak berguna. Di samping itu, penyusutan dapat
mengurangi beban penyimpanan dan menghemat ruangan serta memungkinkan
terkumpulnya dokumen organisasi yang efektif.