PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era yang modern ini kita tidak pernah terlepas dari proses manajemen, apakah itu
dalam skala besar maupun manajemen dalam skala kecil. Manajemen berarti mengatur
dalam hal mengatur akan timbul masalah, proses, dan pertanyaan tentang apa yang akan
diatur, siapa yang mengatur tersebut, mengapa harus diatur dan apa tujuan dari pengaturan
tersebut. Manajemen juga menganalisa, menetapkan tujuan atau sasaran serta
menderminasi tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban secara baik, efektif, dan efisien.
Dalam suatu kegiatan manajemen terdapat beberapa hal penting, mulai dari tahap
perencanaan, pengorganisasian suatu kegiatan, pengendalian/mengawasi, evaluasi hingga
yang terakhir yaitu pembuatan laporan (pelaporan). Hal-hal tersebut diperlukan demi
tercapainya kesuksesan manajemen.
Laporan dalam manajemen memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu
organisai atau perusahaan. Laporan memiliki arti sebagai suatu keterangan atau informasi
mengenai suatu keadaan atau suatu kegiatan berdasarkan sebuah fakta. Fakta yang
diinformasikan tersebut harus berkaitan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si
pelapor. Fakta yang akan dilaporkan berdasarkan keadaan obyektif yang dialami sendiri
oleh si pelapor (dilihat, didengar, dan diraskan sendiri) ketika si pelapor melakukan
kegiatan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistematika penulisan laporan yang baik dan benar?
2. Apa saja jenis-jenis pelaporan?
3. Bagaimana proses pertanggungjawaban (akuntabilitas)?
4. Bagaiman membuat laporan pelaksanaan program?
C.
BAB 2
PEMBAHASAN : PELAPORAN
A. Definisi
Laporan mempunyai peranan penting dalam organisasi, karena dalam organisasi
terjadi hubungan atasan dengan bawahan atau sebaliknya yang merupakan bagian dari
keberhasilan organisasi. Dengan adanya hubungan antara perseorangan dalam suatu
organisasi baik yang berupa hubungan atasan dan bawahan ataupun antara sesama
karyawan yang terjalin baik maka sistem delegation of authority dan accountability akan
terlaksana secara efektif dan efisien.
Laporan merupakan bentuk penyajian fakta yang berkenaan dengan tanggung jawab
yang ditugaskan tentang sesuatu keadaan atau kegiatan. Akdon (2011:204)
mengemukakan pelaporan adalah komusikasi objektif dan teratur mengenai informasi
fakta yang melayani tujuan manajemen.
Laporan berhubungan erat dengan tujuan organisasi, maka laporan dapat digunakan
untuk berbagai macam tujuan. Brinkerhoff (1983) menyebutkan manfaat yang dapat
diberikan oleh laporan yaitu sebagai :
1. Pertanggungjawaban
2. Menjelaskaqn dan meyakinkan
3. Mendidik
4. Meneliti
5. Dokumen
6. Turut terlibat
7. Mendapat dukungan
8. Menambah pengertian
C. Jenis Laporan
Akadon (2011:205-207) menyatakan bahwa laporan terdiri atas beberapa jenis yaitu
menurut formalitas, unit organisasi, fungsi, waktu, status wewenang, hubungan penulis
dan pembaca, dan lahiriah. Faizul menuliskan jenis laporan berdasarkan tiga golongan
yaitu maksud laporan, bentuk laporan, dan waktu penyampaian.
1. Laporan menurut formalitas
Laporan formal disajikan secara lahiriah dengan kebutuhan peristiwa resmi
Laporan informal disajikan secara lahiriah dan disampaikan dengan kalimat yang
cocok dengan kebutuhan peristiwa tidak resmi.
b. Filter report
Laporant yang dirancang sehingga memfilter elemen-elemen data yang dipilih
dari database, sehingga pengambil keputusaan akan memperoleh laporan yang sesuai
dengan kebutuhannya, biasanya data filter pada level atas.
c. Responsibility report
Laporan yang dibuat untuk memutuskan siapa yang bertanggung jawab
terhadap suatu laporan, apakah CEO, manajer pemasaran, spesialisasi media, atau
bagian lain yang terkait.
c. Counterbalance Report
Setiap situasi dibandingkan dalam laporan. Contohnya skenario yang buruk,
layak, dan terbaik dapat membantu para perencana menilai proyek-proyek yang
beresiko, juga informasi berharga bagi pada eksekutif dalam pengambilan keputusan.
D. Pertanggungjawaban (Akuntabilitas)
Evaluator sangat berperan terhadap kemajuan oraganisasi, oleh karena itu evaluator
harus mencerminkan perannya dalam mengevaluasi setiap kegiatan. Pertama, sebagai
penolong dan penasihat terhadap perencana dan pengembang program. Pada waktu
program baru mulai dikerjakan, evaluator akan dipanggil untuk menerangkan dan
memonitor kegiatan program, memeriksa kemajuan dan pencapaian program, perubahan
sikap, melihat masalah-masalah yang potensial, dan melihat bagian-bagian yang
memerlukan perbaikan. Kedua, evaluator bertanggung jawab dan bertugas membuat
pernyataan singkat tentang pengaruh umum dan pencapaian program. Dalam hal ini
evaluator harus menyiapkan laporan tertulis yang harus diserahkan kepada pemimpin atau
direktur program. Laporan berisi tentang penjelasan program, pencapain tujuan umum
program, pencatatan hasil-hasil yang diharapkan, dan pembuatan perbandingan dengan
program-program alternatif.
Mckinsey dan Howard menyatakan akuntabilitas adalah suatu keadan yang dimana
seseorang yang memiliki dan menggunakan suatu kewenangan tertentu diharapkan dapat
dikendalikan, dan pada kenyatannya memang terbatasi ruang lingkup penggunaan
kekuasan dan kewenangannya itu oleh instrumen pengendalian eksternal, termaksud oleh
sistem nillai internal yang berlaku dalam institusi yang bersangkutan.
Ruang lingkup akuntabilitas menurut Mckinsey dalam howard mencakup hal
berikut.
1) Akuntabilitas hukum/legal yaitu pertanggung jawaban untuk penataan atas aturan-
aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
2) Akuntabilitas program yaitu pertanggungjawaban atas pelaksanaan suatu program
tertentu.
3) Akuntabilitas proses yaitu pertanggungjawab atas pelaksanaan aturan tata kerja atau
prosedur kerja.
4) Akuntabilitas kinerja yaitu pertanggungjawaban atas hasil-hasil pelaksanaan
pekerjaan/tugas yang diberikan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, laporan didefinisikan sebagai bentuk penyajian
fakta yang berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan tentang suatu keadaan
atau kegiatan. Adapun pelaporan didefinisikan sebagai komunikasi objektif dan
teratur mengenai informasi fakta yang melayani tujuan manajemen. Komunikasi
objektif dalam hal ini merupakan hubungan antara atasan dengan bawahan atau
sebaliknya. Dalam suatu organisasi, laporan bukanlah suatu hal yang asing. Setiap
organisasi baik organisasi kecil maupun besar pasti akan melakukan beberapa
kegiatan untuk menunjukkan eksistensi mereka. Dalam hal inilah laporan sangat
diperlukan. Biasanya setiap selesai melakukan kegiatan maka sekretaris akan
membuat laporan mengenai hasil kegiatan tersebut. Hal ini penting sebagai bagian
dari evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Apakah kegitan tersebut telah
berjalan sesuai dengan yang diharapkan ataukah kegiatan tersebut masih banyak
terdapat kekurangan.
Laporan juga memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai
pertanggungjawaban, menjelaskan dan meyakinkan, mendidik, meneliti, dan
menambah pengertian. Ada banyak jenis laporan yang dapat dibuat dalam suatu
organisasi. Beberapa jenis laporan tersebut yaitu menurut formalitasnya, menurut
organisasi, laporan menurut fungsi, waktu, status wewenang, hubungan penulis dan
pembaca, bentuk laporan, dan laporan menurut lahiriah.
DASAR-DASAR MANAJEMEN
“PELAPORAN”
GROUP 8:
KENDARI
2018