Anda di halaman 1dari 12

KD.3.

5 LAPORAN KEGIATAN USAHA


1. PENGERTIAN LAPORAN

Kata laporan dalam Bahasa Indonesia merupakan arti dari kata report pada
Bahasa Inggris. Kata report sendiri awalnya berasal dari dua kata Bahasa Latin,
yaitu kata re yang berarti sarat atau mundur dan kata portare yang memiliki arti
membawa atau menyampaikan. Sehingga membentuk kata reportare yang
berarti menyampaikan informasi secara lengkap dari apa yang telah diperoleh
sebelumnya. Sementara itu, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata
laporan memiliki arti segala sesuatu yang dilaporkan atau sebuah berita. Dalam
kamus Bahasa Inggris Oxford, Laporan adalah pernyataan dari hasil investigasi
sebuah masalah apapun yang memerlukan informasi pasti dan dibuat untuk
membantu orang lain.
Laporan menurut para ahli
a. Himstreet (1998)
Laporan adalah yang disampaikan secara sistematis dan obyektif.
Digunakan untuk menyampaikan informasi dari satu devisi organisasi kepada
departemen lain atau lembaga lainnya, untuk membantu pengamnilan
keputusan atau memecahkan masalah
b. J.C.Denyern
Laporan adalah suatu alat komunikasi tempat penulis menyajikan informasi
dalam format yang terorganisir, yakni berupa beberapa kesimpulan
mengenai keadaan yang telah diselidiki untuk audiens tertentu dan dengan
tujuan tertentu.
c. Dr Prajudi Atmosudirjo
Laporan adalah setiap tulisan yang berisi hasil pengolahan data dan
informasi dalam bentuk dokumen pendek, tajam, dan ringkas untuk tujuan
dan khalayak tertentu.
d. Keraf ( 2001 )
Laporan adalah suatu cara komunikasi yang dilakukan pembuat laporan
dalam menyampaikan informasi kepada seseorang atau badan usaha yang
bertanggungjawab untuk menerima laporan yang dibuat
e. Alawiyah
Laporan adalah informasi yang dibuat oleh seorang petugas atau pejabat
untuk diberikan kepada sesama pejabat lain dalam suatu sistem
administrasi.
f. Mulyadi
Laporan adalah informasi akuntansi dalam bentuk hasil cetak dari komputer.
Data-data tersebut pun tersimpan rapi dalam komputer.
g. Indah
Laporan merupakan dokumen yang berisi informasi berupa narasi, grafik,
atau tabel, yang disusun secara berulang dan teratur. Laporan bisa mengacu
kepada periode waktu, peristiwa, kejadian, atau subjek tertentu, dan dapat
dipaparkan atau disajikan dalam bentuk lisan maupun teks.
h. Moekijat
Laporan merupakan salah satu jenis dokumen yang ditulis oleh individu atau
sekelompok orang, untuk mengumumkan hasil penyelidikan atau sesuatu
kepada pihak yang memiliki wewenang
i. Rama dan Jones
Laporan merupakan sekumpulan data yang telah disusun sedemikian rupa
gengan format yang baik, sehingga mudah dipahami
j. Soegito
Laporan adalah suatu informasi yang isinya sesuai dengan fakta yang terjadi,
didukung dengan data- data yang lengkap, dan disusun secara terorganisir

2. Fungsi Laporan Kegiatan Usaha


Laporan kegiatan usaha memiliki fungsi dan tujuan untuk memberitahukan
persoalan kegiatan usaha secara detail dan obyektif serta memberi keterangan
atau informasi yang singkat tentang kegiatan usaha.
Berikut ini adalah beberapa fungsi laporan :
a. Adanya pertanggung jawaban bagi orang yang diberi tugas (Pelapor)
Melalui laporan, sebuah fakta bisa diungkap atau diketahui setelah ada data
atau bukti akurat yang menyertai. Fakta-fakta tersebut harus tertulis di dalam
laporan, sehingga bisa menjadi bahan untuk pertanggungjawaban.
b. Menjadi landasan pimpinan dalam mengambil kebijakan/keputusan
Dalam situasi atau keadaan tertentu, seorang pemimpin perusahaan
terkadang harus membuat keputusan penting dalam waktu yang singkat.
Dalam kondisi tersebut, diperlukan sumber otentik untuk mendapatkan
informasi yang jelas, sehingga keputusan terbaik pun bisa diambil.
c. Menjadi alat untuk melakukan pengawasan
Dalam perusahaan yang berbasis pada skala besar dan terlibat dalam
banyak aktivitas yang berbeda. Tidak mungkin bagi manajemen untuk
mengawasi setiap orang di dalam perusahaan. Oleh karena itu, laporan
sangat diperlukan untuk mengawasi tindakan setiap departemen hingga
individu.
d. Sebagai bahan analisis
Setiap kali terjadi sebuah masalah dalam perusahaan, tim harus berusaha
mencari penyebabnya dan membuat rincian informasi mengenai masalah
tersebut dalam bentuk penulisan laporan.
e. Sebagai alat untuk menyampaikan sebuah informasi
Pada dasarnya laporan berisi suatu topik yang diuraikan, baik dalam bentuk
tulisan maupun lisan. Laporan pun dapat mencakup berbagai topik, tapi
biasanya berfokus pada penyampaian informasi dengan tujuan yang jelas
kepada khalayak tertentu. Laporan yang baik adalah yang akurat, objektif,
dan lengkap, sehingga laporan menjadi alat untuk menyampaikan informasi.

3. TUJUAN LAPORAN KEGIATAN USAHA


Tujuan penyusunan laporan kegiatan usaha adalah untuk memberi keterangan
tentang masalah kegiatan usaha sehingga dapat diketahui oleh pemimpin/bagian
yang menyusun laporan kegiatan usaha.
Tujuan tersebut antara lain:
a. Memberitahukan atau menjelaskan laporan pertanggungjawaban dari
sebuah tugas atau kegiatan.
b. Menjadikan sumber informasi yang akurat dan tepercaya karena disusun
berdasarkan data dan fakta.
c. Menjadikan sarana untuk mendokumentasikan hasil kegiatan.
d. Mengetahui suatu objek berkaitan dengan perkembangan masalah yang
ada.
e. Melakukan pengawasan atau supervisi untuk melakukan perbaikan.
f. Mengambil keputusan dan kesimpulan yang lebih efektif berdasarkan hasil
kegiatan yang dilakukan.
g. Menemukan suatu cara atau metode tertentu untuk mengatasi permasalahan
yang ada berdasarkan hasil kegiatan.

4. Komponen Laporan
a. Nama Kegiatan / Uraian Usaha
Pada bagian ini, cantumkan penjelasan singkat tentang usaha yang sedang
atau akan dijalankan, latar belakang pemilihan bidang usaha dan prospek
usaha dimasa mendatang, keunggulan bidang usaha yang dipilihnya,
kendala-kendala bisnis beserta antisipasi pemecahannya..
b. Produk
Penjelasan mengenai produk yang dihasilkan, dapat berupa penjelasan
bagaimana pengusaha membuat produk tersebut. Menyajikan foto produk
yang merupakan foto orisinal.
c. Waktu dan tempat pelaksanaan
Deskripsi waktu, tanggal, dan tempat kegiatan.
d. Proses kegiatan disertai foto
Menjelaskan bagaimana proses kegiatan dengan melampirkan foto pada
saat kegiatan dilaksanakan.
e. Biaya produksi sampai harga jual
Pengertian biaya produksi atau production cost dapat diartikan sebagai
akumulasi biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi, termasuk biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Sedangkan
harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha
kepada pembeli atau pelanggan.
f. Strategi promosi yang digunakan
Strategi pemasaran adalah merupakan salah satu komponen perencanaan
usaha juga rencana bisnis yang penting. Strategi pemasaran yang akan
dijalankan harus merupakan hasil analisa pasar yang telah dilakukan dengan
cermat. Analisa pasar adalah kekuatan yang harus digunakan untuk
menciptakan target pembeli. Dalam menuliskan strategi ini, dibutuhkan suatu
analisis yang tepat sehingga dapat memanfaatkan kesempatan yang ada.
Jenis analisa yang dapat digunakan misalnya adalah analisis SWOT.
Dengan analisa ini, dapat diketahui keunggulan, kelemahan, peluang dan
ancaman bagi suatu produk sehingga dapat menerapkan strategi pemasaran
yang tepat tanpa membuang waktu, tenaga dan biaya.
g. Pengelolaan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, terdapat 5
jenis
laporan keuangan yang lengkap biasa digunakan terdiri dari:
• Laporan laba rugi
• Laporan perubahan modal
• Neraca
• Laporan arus kas
• Catatan atas laporan keuangan (CALK)
Kelima jenis laporan tersebut memiliki fungsi dan peranan tersendiri dalam
agenda pelaporan keuangan pada suatu perusahaan atau bisnis. Biasanya,
setiap perusahaan memiliki kebutuhan masing-masing sehingga
penggunaan laporan-laporan tersebut berbeda-beda. Hal yang perlu
dipahami oleh kita adalah sebuah perusahaan tidak wajib membuat semua
laporan tersebut.
h. Permasalahan yang dihadapi
Berisi uraian terkait kendala yang dihadapai selama pra kegiatan dan ketika
kegiatan berlangsung. Dan juga solusi yang dilakukan panitia ketika
menemui kendala tersebut.
i. Jalan keluar dari permasalahan
Memaparkan bagaimana pengusaha menemukan solusi ataupun jalan keluar
dari hasil evaluasi.

5. JENIS LAPORAN BERDASARKAN WAKTU


Laporan berdasarkan periode dibagi menjadi tiga bentuk, yaitu laporan berkala,
laporan insidental, dan laporan statistik.
a. Laporan berkala
Laporan berkala merupakan pertanggungjawaban yang bersifat rutin dan dibuat
berkala, dua kali dalam satu tahun anggaran. Laporan pertanggungjawaban
petaksanaan rencana dan program selama satu semester (April sampai dengan
September) disebut dengan laporan tengah tahunan, yang harus sudah
disampaikan kepada pimpinan selambat-lambatnya pada tanggal 30 Oktober
tahun anggaran. Sementara itu, laporan pertanggungjawaban peiaksanaan
rencana dan program selama satu tahun (April sampai dengan Maret tahun
berikut) disebut dengan laporan tahunan, yang paling lambat sudah harus
disampaikan kepada pimpinan pada tanggal 30 April tahun anggaran.
Sistem pelaporan tengah tahunan dan tahunan ini merupakan prinsip
pelaksanaan fungsi manajernen kontrol. Laporan tengah tahunan berfungsi
sebagai alat pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana dan
program yang sedang berlangsung Melalui laporan ini, arah dan pelaksanaan
kegiatan dapat dikendalikan oleh pirnpinan yang terus-menerus merniliki
kewajiban melakukan pengawasan melekat. Laporan tengah tahunan memberi
petunjuk kepada pimpinan mengenai perlu tidaknya suatu rencana dikaji kembali
dan disempurnakan, Selain itu, melalui laporan tengah tahunan, pimpinan juga
dapat memperkirakan pencapaian atau perolehan tujuan.
Sementara ftur laporan tahunan memiliki fungsi sebagai Mat penilaian akhir
terhadap hasil pelaksanaan rencana dan program rutin, serta pembangunan
tahunan. Setiap akhir tahun anggaran, pimpinan memiliki kewajiban melakukan
pengawasan dan penilaian akhir. Caranya dengan melakukan perbandingan
antara hasil dan rencana yang sudah ditentukan sebelumnya, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif, dalam rangka mencapai sasaran fisik dan
fungsional. Sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan rencana dan pro-gram
rutin, dan pembangunan, laporan tengah tahunan dan laporan tahunan harus
memberikan informasi mengenai hal-hal berikut.

 Hasil-hasil yang telah dicapai, disertai bukti konkret berupa data dan fakta.
 Hambatan-hambatan yang dihadapi, disertai penjelasan permasalahan.

b. Laporan Insidental
Laporan insidental adalah laporan yang perlu disampaikan, balk atas permintaan
atasan maupun atas prakarsa bawahan sehubungan dengan adanya kasus atau
masalah tertentu. Atasan dapat meminta laporan kepada bawahan untuk
memperoleh informasi tentang suatu kejadian yang menyangkut kedinasan dan
memiliki dampak terhadap pelaksana program. Sebatiknya, tanpa diminta
atasan, bawahan wajib menyampaikan laporan kepada atasan jika sewaktu-
waktu mengalami kejadian tertentu sebagai informasi dan pertanggungjawaban.
Laporan insidental merupakan sarana komunikasi dua arah untuk mencegah dan
membatasi timbulnya akibat-akibat sampingan yang tidak diinginkan.

c. Laporan Statistik
Laporan statistik adalah laporan yang baru digunakan jika data yang diolah
cukup banyak, padahal perkembangan peristiwa harus dapat diketahui secara
cepat dan tepat Laporan statitistik ini dibuat berdasarkan data-data rlil yang ada
di lapangan, yang kemudian dirumuskan sesuai dengan formula atau standar
baku yang telah ditetapkan, sehingga didapatkan hasil yang valid. Biasanya,
laporan statistik digunakan dalam setiap pengambilan keputusan dan laporan
pertanggungjawaban.

6. Jenis Laporan Berdasarkan Bentuknya


Berdasarkan bentuknya, laporan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
a. Laporan berbentuk memo adalah laporan yang ditulis menggunakan memo.
Umumnya isi laporan pendek yang memuat hal – hal pokok saja. Dalam sebuah
memo mencakup kepala memo, tanggal, kepada (penerima), dari (penulis),
subjek atau hal, dan isi memo. Biasanya laporan ini digunakan untuk
kepentingan internal dan dilakukan antar pimpinanatau pejabat.
b. Laporan berbentuk Surat adalah sebuah laporan yang dibuat secara tertulis
dalam bentuk surat yang ditujukan kepada pihak eksternal organisasi. Biasanya
isi dari laporan surat antara satu sampai empat halaman. Laporan tersebut
mencakup semua bagian surat yaitu mempunyai judul, catatan kaki, tabel, dan
gambar. Contoh laporan berbentuk surat, misalnya laporan jumlah siswa yang
keluar dari sekolah.
c. Laporan berbentuk naskah adalah sebuah laporan yang disampaikan dalam
bentuk naskah, baik itu dalam bentuk naskah panjang ataupun pendek. Bila
panjang dibuat dalam format buku, dan dalam penyampaiannya mutlak
diperlukan surat atau memo pengantar. Contoh laporan berbentuk naskah yaitu
notulen rapat atau laporan kegiatan kepanitiaan.

d. Laporan berbentuk ilustrasi


Laporan berbentuk ilustrasi adalah bentuk laporan yang tidak banyak
rnempergunakan kata-kata,tetapi dapat memberikan informasi dengan jelas dan
lengkap. Ilustrasi merupakan lielengkaplaporan berbentuk naskah. Yang
dimaksud dengan ilustrasi adalah potret, bagan, denah. peta,Label, grafik, kurva,
dan diagram.
e. Laporan berbentuk buku
Laporan yang berbentuk buku adalah laporan yang dicetak atau dijilid menjadi
sebuah buku

7. Jenis Laporan Berdasarkan Isi


Selain dari waktu, sifat, penyampaian, maupun bentuknya. Karena laporan
merupakan sumber informasi dari banyak hal. Tentu ada juga jenis laporan
berdasarkan isinya yang terbagi menjadi lima jenis.
a. Laporan Informatif
Laporan informatif adalah sebuah laporan yang hanya berisi informasi saja.
Titik pentingnya adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci.
b. Laporan Analisis
Laporan analisis adalah sebuah laporan yang berisi tentang hasil analisis
secara mendalam. Laporan ini memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa
berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan
mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini.
c. Laporan Kelayakan
Laporan kelayakan adalah laporan yang isi laporannya berisi tentang hasil
pemilihan, mana yang terbaik atau sebagai penentuan kelayakan.
d. Laporan Pertanggungjawaban
Laporan pertanggungjawaban adalah laporan yang isinya tentang tanggung
jawab atas tugas seseorang maupun kelompok kepada atasan yang
memberikan penugasan tersebut. Pelapor memberi gambaran tentang
pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report) atau sudah
dilaksanakan (bersifat evaluatif).
e. Laporan Rekomendasi
Laporan rekomendasi adalah laporan yang isinya bersifat penilaian sekilas,
tanpa adanya pembahasan lebih lanjut. Laporan ini disamping memberikan
informasi juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan
rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian
informasi tetap diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga
meyakinkan.

8. Laporan berdasarka penyampaian


a. Laporan lisan adalah laporan yang disampaikan secara langsung
b. Laporan tertulis adalah laporan yang dibuat dalam bentuk tulisan (rangkaian
kalimat dan angka).
c. Laporan visual adalah laporan yang disampaikan melalui penglihatan atau media
lainnya seperti presentasi.

9. Laporan berdasar sifat


Laporan biasa adalah laporan yang isinya bersifat biasa dan tidak rahasia,
sehingga jika laporan terbaca orang lain tidak menimbulkan dampak negatif
Laporan penting adalah laporan yang isinya bersifat penting dan rahasia,
sehingga hanya orang tertentu saja yang boleh mengetahuinya.

10. Teknik Penyusunan Laporan


a. Perencanaan
Tahap perencanaan dimanfaatkan untuk menentukan tujuan, bahan, media, dan
sistematika laporan.
Perencanaan laporan, diawali dengan penentuan tujuan yang bergantung pada
jenis laporan yang dibuat. Penentuan tujuan itu dapat dilengkapi dengan rencana
kerja yang akan memandu upaya pembuatan laporan.
Pengumpulan bahan data dan informasi dalam laporan terkadang memerlukan
proyek riset khusus, baik riset sekunder maupun riset primer. Riset sekunder
menggunakan informasi yang telah tersedia, sedangkan riset primer
mengumpulkan informasi baru yang diperlukan yang tidak bisa dipenuhi riset
sekunder.
Media penyampaian laporan beragam. Kebanyakan laporan telah ditentukan
media penyampaiannya dan perlu menyediakan sarana penyampaian umpan
balik. Penentuan media laporan juga perlu memperhatikan kebutuhan kerja sama
dalam pembuatan laporan.
Sistematika laporan mencakup pendekatan dan kerangka yang dipakai.
Pendekatan laporan dikontraskan antara pendekatan langsung dan tidak
langsung. Sebagian besar laporan memakai pendekatan langsung yang secara
lugas mencantumkan ringkasan temuan, simpulan, dan rekomendasi.
Pendekatan tidak langsung diperlukan jika pembaca perlu diyakinkan dan
umumnya diawali dengan latar belakang alasan pembuatan laporan.
b. Penyusunan
Tahap penyusunan dipakai untuk membuat konten, menyesuaikan format, dan
menyunting laporan. Diawali dengan pembuatan konten berdasarkan sistematika
laporan yang telah direncanakan. Secara umum, laporan terdiri atas
pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Pendahuluan menetapkan tujuan,
lingkup, dan organisasi laporan. Pembahasan menyajikan dan
menginterpretasikan informasi yang telah dikumpulkan. Penutup menyimpulkan
butir-butir utama, mendiskusikan simpulan tersebut, dan memberikan
rekomendasi.
Konten yang telah disusun selanjutnya disesuaikan formatnya agar laporan
menjadi padu dan menarik. Termasuk di dalam penyesuaian format ini adalah
pemberian ilustrasi untuk laporan. Ilustrasi yang efektif perlu mengikuti enam
prinsip, yaitu konsistensi, pengontrasan, keseimbangan, penekanan, konvensi,
dan kesederhanaan. Jenis ilustrasi yang dapat diberikan antara lain tabel, grafik,
diagram alir, struktur organisasi, peta, gambar, dan foto.
Penyuntingan memeriksa kesalahan ketik, kesalahan ejaan, kesalahan tata
bahasa, kesalahan data dan fakta, dan kesalahan nalar. Selain itu, penyuntingan
juga memeriksa format dan ilustrasi secara keseluruhan agar laporan menarik
untuk dibaca.

c. Penyelesaian
Tahap penyelesaian digunakan untuk memproduksi, mendistribusikan, dan
menindaklanjuti umpan balik laporan.
Penyelesaian laporan, diawali dengan produksi laporan sesuai media yang
dipilih. Pada tahap ini, bagian lain dari laporan, yaitu bagian awal dan bagian
akhir, dibuat. Bagian awal terdiri atas sampul dan halaman judul, pengantar dan
prakata, daftar isi dan daftar ilustrasi, serta ringkasan eksekutif. Bagian akhir
terdiri atas lampiran, bibliografi, glosarium, dan indeks. Pembuatan bagian awal
dan bagian akhir ini lazim dilakukan seiring dengan penyusunan laporan
sehingga pada saat produksi semua bagian ini tinggal diperiksa kesesuaiannya.
Distribusi laporan dapat dilakukan secara fisik dalam bentuk cetakan atau digital
dalam bentuk berkas elektronik atau situs web.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam distribusi laporan adalah biaya,
kemudahan, waktu, keamanan, dan privasi.
Hal terakhir yang perlu dilakukan dalam rangkaian pembuatan laporan adalah
permintaan dan penerimaan umpan balik pembaca laporan. Umpan balik sangat
berguna untuk perbaikan pembuatan laporan berikutnya dan untuk pemastian
tercapainya tujuan pembuatan laporan.

11. Sistematika penyusunan laporan


a. JUDUL / SAMPUL
Judul atau sampul sebuah laporan harus memuat judul laporan, nama
penulis, logo lembaga/institusi, tempat dan tahun terbit.

b. KATA PENGANTAR
Kata pengantar mencakup isi keseluruhan laporan secara garis besar. Hal ini
bertujuan agar pembaca mempunyai pandangan umum mengenai apa yang
ada dalam laporan. Biasanya dalam kata pengantar juga memuat tanda
syukur serta ucapan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan pihak-
pihak yang membantu.

c. DAFTAR ISI
Daftar isi memuat informasi mengenai halaman dari isi makalah. Bab dan
sub bab dalam makalah diberikan keterangan halaman. Hal tersebut
bertujuan untuk mempermudah pembaca menemukan hal atau bahan yang
ingin dibaca. Selain itu, jika pada laporan terdapat gambar, tabel dan juga
lampiran, maka pada daftar isi perlu dimuat daftar gambar, daftar tabel dan
daftar lampiran.

d. BAB I PENDAHULUAN
Biasanya pada bab ini akan berisi latar belakang, tujuan kegiatan, manfaat
kegiatan dan kajian teori.
1) Latar Belakang
Latar belakang menjelaskan mengenai permasalahan maupun kegiatan
yang ditemukan dan alasan mengapa permasalahan maupun kegiatan
tersebut penting untuk dianalisa dan dilaksanakan. Latar belakang disusun
oleh dan dari sudut pandang penulis serta dijelaskan dengan penjelasan
yang umum dan mudah dimengerti.
2) Tujuan Kegiatan
Berisi mengenai tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut dan diuraikan
secara singkat dan jelas.
3) Manfaat Kegiatan
Berisi manfaat kegiatan yang dilakukan. Manfaat diperoleh setelah
ditemukan hasil atau kesimpulan dari hipotesa awal.
4) Kajian Teori
Berisi mengenai serangakain definisi, konsep, dan rangkaian persepketif
mengani sebuah hal yang tersusun secara rapi.

e. BAB II ISI LAPORAN


1). Rencana Kegiatan
Berisi rencana dan juga pandangan kedepan mengenai apa saja yang
dibutukan, kapan dijalankan, apa kendalanya, bagaimana alurnya suatu
kegiatan yang akan dijalankan.
2). Proses Pelaksanaan Kegiatan
Berisi bagaimana proses pelaksanaan kegiatan yang sudah direncakan,
dan dilaporkan dengan apa adanya. Hal tersebut sangat berguna yaitu
untuk mengetahui apakan kegiatan tersebut berjalan sesuai rencana
atau tidak.
3). Laporan Keuangan
Berisi mengenai laporan pemasukan dan pengeluaran keuangan selama
kegiatan. Dicatat secara rinci dan detail agar tidak ada yang terlewat dan
sinkron dengan keadaanya nyatanya. Biasanya juga disertai nota,
kwitansi dan bukti pembayaran lainnya pada lampiran.

f. BAB III PENUTUP


1). Kesimpulan
Kesimpulan adalah penjabaran dari hasil kegiatan yang dilaksanakan,
dijelaskan secara jelas agar pembaca mudah mengerti. Kesimpulan juga
menjabarkan apakah kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan
tujuan dan rencana awal.
2). Saran
Saran berisi tentang pendapat yang dikemukakan sebagai alat
pertimbangan dan harapan agar dapat memberikan perubahan yang baik
dan bersifat positif.
g. DAFTAR PUSTAKA
Berisi referensi yang dicantumkan atau yang digunakan dalam penyusunan
laporan. Dapat berasal dari jurnal, maupun buku. Penulisan daftar pustaka
harus disusun secara sistematis serta sesuai dengan ejaan/ syarat penulisan
yang benar.

Anda mungkin juga menyukai