Anda di halaman 1dari 17

Tugas Makalah

Komunikasi Bisnis

DISUSUN OLEH:
Kelompok 8

1. Farhan Aji Prasetyo (12)


2. Putri Cahya
3. Rita Sholikhah (15219634)
A. Perencanaan Laporan Bisnis
Merencanakan laporan bisnis mengikuti laporan tahap-tahap penyusutan untuk
laporan bisnis, tetapi format isi sama dengan laporan pada umunya, yait terdiri dari
pendahuluan, isi dan penutup.
a. Pendahuluan.
Pendahuluan memuat latar belakang atau landasan laporan.
b. Isi laporan.
Bagian terpanjang dari sautu laporan bisnis adalah isi laporan.
c. Penutup.
Inti dari bagian penutup adalah merangkum laporan secara menyeluruh.

Laporan bisnis merupakan pesan-pesan objektif yang disusun secara sistematis dan
digunakan sebagai sarana penyimpanan informasi dari suatu bagian organisasi atau dari suatu
institusi atau lembaga ke lembaga yang lain guna membantu dalam proses pengambilan
keputusan atau pemecahan masalah (Himstreet, 1990).
Menurut Purwanto (2006) laporan bisnis digunakan untuk memenuhi berbagai keperluan
antara lain:
1. Untuk mengawasi dan mengendalikan operasional perusahaan.
2. Untuk mengimplementasikan kebijakan dan prosedur .
3. Untuk memenuhi persyaratan hukum dan peraturan yang berlaku bagi perusahaan.
4. Untuk mendokumentasikan prestasi kerja, baik internal maupun eksternal.
5. Untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
6. Untuk mendapatkan sumber pembiayaan atau membuka bisnis baru.
Jenis laporan bisnis.
1. Berdasarkan fungsinya.
Dilihat dari fungsinya, laporan bisnis dibedakan berdasarkan apakah informasi bisnis
ditujuan untuk memberikan informasi bisnis atau untuk menyajikan hasil analisis
bisnis. Fungsi dari laporan bisnis sebagai pemberi informasi jika laporan tersebut
menyajikan fakta dan ranguman, kesimpulan serta rekomendasi tanpa adanya analisis.
Laporan bisnis ini berupa laporan perkembangan, laporan sementara dan laporan
triwulan. Laporan pemberi informasi jika menyajikan fakta-fakta, hasil analisis dan
interprestasinya simpulan serta rekomendasi yang diberikan.
2. Berdasarkan subeknya.
Laporan bisnis dapat dibedakan berdasarkan departemen tempat laporan. Contoh
departemen akuntansi, departemen pemasaran menyajikan laporan akuntansi,
departemen personalia menyajikan laporan personalia dan sebagainya.
3. Berdasarkan sifatnya.
Laporan bisnis dapat dibedakan berdasarkan formal atau tidaknya laporan bisnis.
Laporan formal disajikan cenderung lebih panjang, umumnya lebih dari 10 halaman,
mencakup pembahasan masalah yang lebih kompleks dan sering disebut laporan
Panjang. Laporan non formal disajikan relatif lebih singkat umumnya membuat badan
teks dan sering disebut laporan singkat.
4. Berdasarkan keasliannya
laporan bisnis dapat dibedakan berdasarkan pada apakah laporan disajikan secara
mandatory atau sukarela dan apakah laporan disajikan oleh perusahaan publik atau
perusahaan swasta. Laporan mandatory (authorized reports) merupakan laporan yang
disediakan berdasarkan pada permintaan atau ketentuan dari orang lain atau komite,
sedangkan laporan sukarela (voluntary reports) merupakan laporan yang dibuat
berdasarkan inisiatif perusahaan. Laporan yang disediakan oleh perusahaan publik
seperti lembaga pemerintahan, sekolah, rumah sakit atau lembaga lain yang dibiayai
pemerintah, umumnya bersifat nonprofit oriented, disebut sebagai laporan publik.
Sedangkan laporan yang disediakan oleh perusahaan swasta disebut sebagai laporan
swasta.
5. Berdasarkan frekuensinya.
laporan bisnis dibedakan berdasarkan apakah laporan tersebut dibuat secara berkala
ataukah secara khusus. Laporan berkala (periodic reports) biasa diterbitkan
berdasarkan periode tertentu seperi harian, mingguan, bulanan, bahkan tahunan. Disisi
lain laporan khusus disajikan sesuai dengan kebutuhan dari pihak yang menginginkan
informasi tersebut, umumnya mencakup informasi atas situasi dan kondisi tertentu
atau khusus.
6. Berdasarkan jenisnya.
dilihat dari jenis atau tampilaanya, laporan bisnis dibedakan menjadi 4 jenis laporan,
yaitu:
a. Laporan memorandum, umunya menggunakan format memo terdiri dari penerima,
pengirim, subjek dan tanggal.
b. Laporan Surat (Letter reports), umumnya menggunakan format surat dengan
penggunaan kepala surat terdiri dari alamat, salam pembuka, penutup, tanda
tangan dan bagian referensi.
c. Laporan dalam bentuk cetakan, umumnya memuat judul yang sudah tercetak,
instruksi dan baris-baris kosong.
d. Laporan formal (Formal Reports), umumnya terdiri Body text (Isi Laporan),
prefatory parts (Bagian depan laporan) dan Supplemental parts (pelengkap).
7. Menurut kegiatan proyek.
Dalam hal pelaksanaan proyek, umumnya terdapat 3 jenis laporan yang dapat dibuat
yaitu: a. Laporan pendahuluan (preliminary reports), mencakup persiapan proyek,
hasil yang diharapkan dan cara penyiapan pegawai;
b. Laporan perkembangan (progress reports), berisi tentang perkembangan proyek
secara berkala.
c. Laporan akhir (final reports), dibuat ketika proyek telah selesai dikerjakan.

B. Bagian Pokok Dalam Laporan Bisnis


Pada dasarnya isi laporan bisnis terdiri dari:
1. Pendahuluan. Dasar dari pendahuluan laporan bisnis yaitu, “Mengapa laporan bisnis
ini dibuat?”. Tujuan dari pendahuluan yaitu untuk memperkenalkan konteks laporan
dan mempersiapkan pembaca untuk temuan utama. Latar belakang harus dimasukkan
dalam bagian ini.
2. Metodologi. Dasarnya yaitu bagaimana data dikumpulkan. Dalam metodologi akan
membahas bagaimana data dikumpulkan termasuk metode, justifikasi ataupun alasan
metode, partisipan, dan prosedur dalam pengumpulan data. Metodologi bersifat
opsional menurut beberapa ahli. Sehingga dapat ditulis dalam beberapa kalimat atau
paragraph saja.
3. Temuan/Diskusi. Berisi hasil, seluruh fakta dan detail dinyatakan dan hasilnya
ditafsirkan. Bagian ini juga memuat table, grafik, dan ilustrasi. Untuk memudahkan
pembaca, bagian ini dipisahkan menjadi sub-bagian logis.
4. Kesimpulan. Bersisikan interpretasi atau ringaksan hasil. Pada bagian ini dikaji
informasi factual yang disajikan dalam temuan yang berkaitan dengan tujuan
penulisan laporan dan menyatakan implikasi logis atau kesimpulan yang telah dicapai
tanpa penambahan informasi baru maupun pendapat pribadi. Tujuannya yaitu untuk
memberikan interpretasi yang objektif dari fakta-fakta yang telah dijabarkan pada
bagian sebelumnya.
5. Rekomendasi. Berisikan saran dan rekomendasi yang dapat diberikan. Rekomendasi
harus didasarkan pada fakta-fakta baian temuan dan kesimpulan logis bagian
kesimpulan. (Perdani, 2022)
c. Pengorganisasisan Isi dalam Laporan Bisnis
Terdapat du acara dalam pengorganisasian laporan bisnis, yaitu dengan dedukasi (langsung)
dan induktif (tidak langsung).
1. Dedukasi (Langsung). Dijelaskan dari hal-hal yang pokok terlebih dahulu ke hal-hal
yang rinci.
 Eksekutif yang sibuk.
 Menentukan sesuatu dengan segera.
 Memperoleh informasi netral.
 Ingin menganalisis data lebih baik.
 Ingin mengetahui pandangan penulis dengan segera.
 Lebih menyukai laporan yang ditulis dengan cara deduktif.
2. Induktif (Tidak Langsung). Pada kesimpulan dan rekomendasi dijelaskan dari fakta
yang ada serta informasi pendukung lainnya.
 Mengetahui penjelasan secra rinci.
 Memperoleh kesimpulan yang kurang menyenangkan.
 Perlu membaca keseluruhan laporan dari bukan bagian akhirnya saja.
 Lebih menyukai laporan yang disusun dengan induktif.
(Pengorganisasian Isi Laporan Bisnis, 2017)
CONTOH LAPORAN BISNIS

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan sebuah usaha adalah tanggung jawab dari seluruh organisasi untuk mampu
menyelesaikan tujuan organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelum usaha
dilaksanakan. Sebelum adanya praktek yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi.
Perusahaan telah menyampaikan rincian aspek yang akan dicapai dalam sebuah scenario
planning sebagai pedoman untuk setiap aspek yang hendak dilaksanakan dan akan dievaluasi
setiap satu periode pencapaian perusahaan dalam lima bulan.

Komponen organisasi perusahaan yang terdiri atas manajemen operasi, manajemen


keuangan, manajemen sumber daya manusia, serta manajemen pemasaran menjadi satu
kesatuan utuh yang menjadi tanggung jawab direktur perusahaan selaku pemilik dan
pemegang kendali perusahaan. Semua keputusan dari berbagai bidang organisasi harus
diketahui secara keseluruhan dan rinci guna penentuan kebijakan. Sehingga, dalam
pemecahan masalah kompleks yang dihadapi perusahaan pimpinan organisasi perusahaan
juga mempertimbangkan dari seluruh aspek manajerial.

Evaluasi sebagai media penilaian akan menunjukan beberapa aspek pencapaian dari
berbagai sisi lini manajerial dan pemecahan permasalahan untuk meningkatkan produktivitas
penjualan produk. Siklus kehidupan usaha juga perlu diketahui untuk mendukung kebijakan
yang diambil oleh pemimpin usaha. Perputaran faktor ekonomi secara umum akan
mempengaruhi pencapaian. Mengingat pertumbuhan usaha setara dengan tingkat
pertumbuhan pesaing, berbagai upaya harus dilakukan agar tercapai visi dan misi perusahaan.
Oleh karena itu, hal yang penting untuk membahas penulisan laporan evaluasi kinerja
perusahaan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana hasil kinerja perusahaan secara umum dalam 5 bulan terakhir?


2. Apakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang ditentukan perusahaan pada
awal periode evaluasi?
3. Bagaimana tanggapan pelanggan mengenai produk Lullaby sebagai produk yang
diproduksi?
4. Bagaimana sistem manajerial yang tersusun dalam organisasi menyelesaikan tanggung
jawabnya masing-masing?
5. Apakah hambatan yang dihadapi oleh masing-masing sistem manajerial organisasi?
6. Bagaimana solusi yang diambil oleh masing-masing manajer lini perusahaan untuk
menghadapi masalahnya?
7. Apakah langkah yang harus diambil untuk perkembangan perusahaan kedepan?

C. TUJUAN

1. Menilai hasil kinerja perusahaan dalam lima bulan terakhir (satu periode evaluasi).
2. Mengetahui kelayakan produk dari pandangan konsumen serta menanggapi setiap
masukan yang diberikan.
3. Mengetahui setiap permasalahan dari seluruh lini manajerial untuk didapatkan
solusinya.
4. Mengevaluasi sistem kerja dari berbagai aspek manajerial serta mengetahui langkah
inisiatif dari berbagai bidang manajerial dalam penyelesaian masalah.
5. Menentukan program yang akan dilaksanakan perusahaan untuk periode kedepan
sebagai pedoman dalam mengembangkan perusahaan kearah yang lebih baik lagi.

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN

1. Mempertahankan siklus kehidupan perusahaan dengan penentuan kebijakan-kebijakan


yang akan menguntungkan dari seluruh komponen organisasi perusahaan.
2. Terciptanya langkah-langkah dan kebijakan yang baru sebagai pedoman perusahaan
dalam mengembangkan usaha.
3. Mengurangi segala tingkat resiko yang akan diambil oleh perusahaan dengan
menentukan tujuan baru untuk satu periode evaluasi.
4. Bertambahnya pendapatan usaha dengan inovasi sistem kinerja perusahaan dan
pengaplikasian program serta kebijakan yang telah dibuat dalam periode evaluasi.
5. Meningkatkan penjualan dan melakukan efisiensi produksi Lullaby sebagai produk
yang dihasilkan oleh perusahaan.

II. ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN


A. SCENNARIO PLANNING

No Jenis Kegiatan Jangka Waktu

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Survei Pasar

2 Penentuan Jenis Usaha

3 Penentuan Lokasi
Usaha dan Segmentasi
Pasar
4 Persiapan Bahan Baku x X X X X x X X x X x X X
dan Bahan Lainnya

5 Proses Produksi x X X X X x X X x X x X X X

6 Proses Pemasaran dan x X X X X x X X x X x X X X


Strategi Pemasaran

7 Pembuatan Laporan

B. MANAJEMEN OPERASI

1. Analisis Produk
1. Jenis : Barang
2. Nama Produk : Lenspro
3. Material Produk : Dinamo, Gear, Kabel, Kertas HVS, Baterai, Lampu, Fiber
Glass
4. Karakteristik : Lenspro adalah produk mainan anak-anak yang mampu
memvisualisasikan cerita menjadi bayangan di dinding. Sehingga anak akan mampu
melatih otak kanan dan kirinya sekaligus dengan mendengarkan cerita dan melihat
gambar yang terproyeksikan. Dengan konsep produk sebagai mainan, Lenspro juga
dapat digunakan sebagai hiasan rumah saat tidak digunakan.
1. Hasil Kinerja

Berdasarkan jumlah pekerja bidang operasi sebanyak 3 orang dengan sehari membuat 2
produk, maka dalam sebulan (masa produktif 20 hari) telah menghasilkan maksimal 120
produk dengan standard error of estimate 8,3%. Maka, rata-rata dalam satu bulan perusahaan
telah menghasilkan 110 produk. Jadi, 550 produk telah dihasilkan dalam 5 bulan terakhir. Hal
ini telah sesuai dengan rencana yang ditentukan oleh organisasi usaha.

Hambatan dan inisiatif solusi yang diambil

1. Mengingat produk yang dihasilkan berjenis barang, proses produksi memerlukan detail
yang lebih akurat dalam menyusun setiap komponen barang. Tingkat kesulitan yang
tinggi menyulitkan pekerja untuk menyelesaikan 2 barang dalam sehari. Hal ini akan
berpengaruh pada kualitas produksi. Dalam pelaksanaannya, proses produksi
mengambil langkah untuk menambah jam kerja setiap pegawai dalam menyelesaikan
tugasnya dan atau memberikan target pada pegawai untuk menyelesaikan 110 produk
dalam satu bulan melalui kerja sama antar pegawai tersebut.
2. Penggunaan dinamo dan gear dalam produksi menyulitkan hasil kecepatan perputaran
pada setiap produk. Tenaga yang dihasilkan tidak sepadan dengan jumlah gear untuk
memperlambat laju gerak perputaran cerita diatas media panggung yang dibuat. Sejauh
ini, manajemen operasi mengambil keputusan untuk mengurangi lilitan pada dinamo
yang merupakan faktor utama penentu tenaga, sehingga kecepatan perputaran yang
dihasilkan dapat berkurang.

C. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

1. Organisasi Usaha

1. Pelaku Usaha : Farhan Aji Prasetyo


2. Direktur : Putri Cahya Ramadhanti
3. Kepala Bagian Produksi : Rita Sholikhah
4. Kepala Bagian Keuangan : Rafiq Kurnia Ahmad
5. Kepala Bagian Pemasaran : Fikri Riyadi
6. Kepala Bagian Operasional : Kevin Ramdani Marjianto
7. Tenaga Pelaksana : Terdiri atas 3 Orang (Latif Hamdi, Muhammad Azka
fawwazy, Taha cahyaning Budi)

Hambatan dan inisiatif solusi


1. Dalam Pelaksanaan usaha, jam kerja yang dilaksanakan kadang tidak sesuai dengan
Standard Operasional Perusahaan, yang mana dalam satu hari ditentukan 8 jam untuk
bekerja. Namun, pelaku usaha yang pada umumnya adalah mahasiswa sulit dalam
mengatur waktu kerja operasional perusahaan. Sehingga, pada pelaksanaan kegiatan
operasional perusahaan dibentuk tim untuk menyelesaikan setiap hambatan dalam setiap
aspek manajerial perusahaan.
2. Kesibukan masing-masing personal dalam mengurus bidangnya menyebabkan kurang
tersampaikannya dengan jelas komunikasi antar tingkat manajer. Sehingga, program yang
dilaksanakan terlambat untuk diaplikasikan pada berbagai bidang manajerial. Dalam hal
ini, manajemen komunikasi dilakukan secara langsung dari atas ke bawah oleh pimpinan
perusahaan melalui pertemuan khusus untuk mendikte program yang seharusnya telah
teraplikasi.
3. Kurangnya tenaga kerja mengurangi tingkat produktivitas usaha. Sehingga, akan
mengurangi tingkat penjualan dan pemasaran produk akan berjalan lama. Oleh karena itu,
perusahaan yang tergolong baru ini menggunakan metode penjualan dan
pendemonstrasian produk secara langsung dan bersama-sama di lokasi target penjualan.
4. Tingkat penggajian masih tergolong murah dan tidak ada intensif untuk memancing
prioritas kerja dari setiap karyawan usaha. Permasalahan ini belum dilakukan solusi.
Namun, walau tergolong masih dapat mencapai target dari tugas masing-masing, hal ini
perlu diperhatikan untuk memajukan tingkat produktivitas kerja.

D. MANAJEMEN KEUANGAN

1. Analisis Biaya

a. Biaya Tetap (FC)

Biaya Usaha

No Uraian Harga (Rp)

1 400.000
Biaya Promosi dan Administrasi
2 3.000.000
Komputer
3 600.000
Printer
4 60.000
Gergaji
5 150.000
Bor
6 105.000
Obeng
4.315.000
Jumlah

Umur ekonomis = 3 tahun, dengan nilai residu adalah 0,maka

Biaya tetap (FC) = Biaya Usaha

= Rp 4.315.000,- / 3

= Rp 1.438.334 / tahun

= Rp 119.861 / bulan

b. Biaya Tidak Tetap (VC)

1) Biaya Bahan Utama

Harga Per Satuan Jumlah Harga


No Uraian Satuan Jumlah (Rp) (Rp)

1 110 10.000 1.100.000


Dinamo Unit
2 440 1.500 660.000
Gear Unit
3 110 9.000 990.000
Fiber Glass Unit
4 10 70.000 700.000
Kayu Basal Meter
5 220 2.000 440.000
Baterai Unit
6 110 1.500 165.000
Lampu Unit
7 10 2.000 20.000
Kabel Meter
8 880 200 176.000
Mur Unit
9 1 30.000 30.000
Kertas HVS Rim
4.281.000
Jumlah

2) Biaya Bahan Pembantu

Kemasan kemasan kardus = 110 unit/bulan x Rp. 2.000,-/unit

= Rp. 220.000,-

3) Listrik dengan harga/ KWh = Rp.400,-

No Uraian Watt Harga Jam/ Bulan Rp/ Bulan

1 80 400 8 256.000
Alat Elektronik
2 10 400 8 32.000
Lampu Penerangan
288.000
Jumlah

Biaya tidak tetap (VC) = 1) + 2) + 3)

= Rp 4.281.000,- + Rp 220.000,- + Rp 288.000,-

= Rp 4.789.000,-/ bulan

1. c. Biaya Produksi

Biaya Produksi (TC) = Biaya tetap (FC) + Biaya tidak tetap (VC)

= Rp 119.861,- + Rp 4.789.000,-
= Rp 4.908.861,-/ bulan

1. d. Penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP)

Dalam satu bulan produksi menghasilkan 110 produk Lenspro, dengan asumsi satu bulan
masa produktif adalah 20 hari sehingga satu bulan maksimal menghasilkan 120 produk
dengan standard error estimate 8,3%.

Harga Pokok Penjualan (HPP)/buah = Biaya produksi (TC

Total produksi

= Rp 4.908.861,- / 110

= Rp 44.627,-

Harga jual = Laba kotor yang diharapkan (40%) + HPP

= Rp 79.000,-

1. Analisa keuntungan

Harga jual Lenspro = Rp.79.000,-/buah

Asumsi: dalam satu bulan, penjualan dan produksi mencapai 110 produk.

Penjualan per tahun

Keterangan Penjualan Jumlah

Total penjualan Lenspro Rp79.000,-/buahx110x12 bulan Rp 104.280.000

Biaya produksi Rp4.908.861,–/bulan x 12 bulan Rp 58.906.332 –


Keuntungan per tahun Rp 45.373.668,-Pay
Back Period (PB)

PayBack Period (PB) = Total Modal Awal / Keuntungan per tahun = Rp. 9.996.000,-
/Rp.45.373.668,- = 0,22 tahun
Artinya dalam waktu sekitar 3 bulan usaha ini telah kembali modal. Sekarang, usaha ini
sudah berada di posisi bulan ke lima dari pelaksanaan program awal. Jadi, keuntungan
perusahaan yang didapat di bulan ke lima ini:

= Rp 18.905.695,-

1. Hambatan dan inisiatif solusi

Dalam pelaksanaan pencatatan keuangan, tidak ada spesifikasi khusus mengenai akuntansi
manajerial maupun akuntansi biaya. Sehingga, dalam pelaksanaannya masih dijadikan dalam
satu bidang yang diurus oleh satu pegawai bidang keuangan. Akuntansi biaya dan akuntansi
manajerial sangat membantu dalam menentukan strategi pembelian yang erat kaitannya
dengan harga produksi yang cenderung selalu berubah.

E. MANAJEMEN PEMASARAN

1. Segmentation

Segmentasi pasar yang digunakan dalam hal ini adalah Atomisasi. Karena Lenspro tidak
hanya dapat digunakan untuk alat cerita saja. Penampilan yang menarik juga dapat digunakan
sebagai hiasan ruangan.

2. Targetting

Lenspro dapat merambah pasar anak-anak usia Balita dan Sekolah Dasar. Cerita dongeng
yang disajikan akan sangat mempengaruhi penjualan produk ini. Ketertarikan anak-anak
terhadap gambar dan imajinasi sangat potensial di usia tersebut.

3. Promosi

Karena produk ini masih sangat baru dan perlu untuk dipublikasikan, sehingga Lenspro
diperkenalkan dan dijual di dunia jejaring sosial, seperti facebook, tiktok, instagram, dll.
Pemasangan spanduk di lokasi usaha dan tempat-tempat strategis lain. Selain dapat
menjangkau pasar dimanapun. Produk ini juga bisa menjadi boomming terlebih dahulu ke
masyarakat dengan cara promosi secara langsung ke Kelompak Belajar dan Taman Kanak-
Kanak, dan Sekolah Dasar.

4. Kegiatan pemasaran

Kegiatan Pemasaran dilakukan dengan cara melakukan demonstrasi langsung di berbagai


Kelompok Belajar, Taman Kanak-Kanak, dan Sekolah Dasar. Hal ini dikarenakan akan
mempertemukan produk dengan konsumen secara langsung, sehingga timul ketertarikan
konsumen yag dalam analisisnya akan membuka peluang untuk lakunya produk Lenspro.
Selain itu, publikasi melalui dunia jejaring sosial, seperti Facebook, tiktok,instagram, juga
akan membantu mempertemukan produk dengan konsumen dalam lingkup geografis yang
lebih luas.

5. Wilayah pemasaran

Sukses mencapai tujuan untuk publikasi produk di kota Depok pada bulan pertama,
manajemen pemasaran mampu merambah kota-kota lain di sekitar kota Depok, Jakarta,
Bogor, Tangerang, serta Bekasi pada bulan berikutnya, terutama di Kelompak Belajar,
Taman Kanak-Kanak, dan Sekolah Dasar.

6. Hambatan dan inisiatif solusi

Pada dasarnya, kegiatan pemasaran membutuhkan sales untuk menjual barang sesuai dengan
target atau bahkan akan melampaui target. Tenaga penjualan ini yang seharusnya dijadikan
sebagai media efisiensi penjualan produk.

F. EVALUASI UMUM PERUSAHAAN

Pendapatan yang dicapai oleh perusahaan mencapai Rp 18.905.695,- dalam satu


periode evaluasi. Target penjualan mencapai titik maksimal dan memberikan pengaruh pada
siklus hidup usaha. Perkembangan usaha stagnant dalam zona aman karena pelaksanaan
program-program sesuai dengan waktu dan efisiensi. Aturan yang disepakati pada Standard
Operasional Perusahaan (SOP) belum berjalan dengan maksimal. Kendala ini disebabkan
oleh kebanyakan oleh kurangnya tenaga ahli untuk mengisi bagian operasional perusahaan.
Manajemen masih belum melaksanakan fungsinya dengan baik untuk bekerja pada bidang
yang ditempati masing-masing.

III. KESIMPULAN DAN PROGRAM YANG AKAN DIKEMBANGKAN

A. KESIMPULAN

Melihat hasil laporan dari berbagai lini dan penggambaran evaluasi perusahaan secara umum,
perusahaan telah mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan baik. Namun, ada beberapa
hal yang masih harus diperhatikan sebagai bentuk keprofesionalitasan dalam memegang
kendali usaha. Yaitu:

1. Terdapat kekurangan dalam produksi produk. Dinamo yang digunakan kurang mampu
untuk mendongkrak kualitas produk,
2. Kurangnya tenaga kerja untuk memberikan bantuan dan pembagian tugas dalam manajer
lini sebagai bentuk kesetaraan tanggung jawab yang diterima masing-masing,
3. Sistem pengoperasian usaha belum sesuai dengan keadaan yang terjadi, sehingga banyak
terjadi tumpang-tindih dalam pelaksanaan tugas,
4. Kondisi ekonomi usaha berada pada tingkat stagnant meningkat, sehingga faktor
permintaan produk Lenspro meningkat dan belum sesuai dengan keadaan tingkat
penawaran yang diberikan perusahaan pada konsumen,
5. Komunikasi antar tingkat organisasi belum menunjukan tingkat yang baik, sehingga
program-program usaha tidak sesuai dengan jadwal namun tercapainya tujuan program
sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

B. PROGRAM PENGEMBANGAN PERIODE SELANJUTNYA

Dari kesimpulan yang didapat, kelayakan usaha telah dibuktikan dari berbagai aspek
manajerial perusahaan. Kejelasan aspek keuangan dan pengaruh permintaan yang
diperkirakan semakin meningkat, mempertegas bahwa usaha masih layak untuk dijalankan.
Namun, dalam mengembangkan usaha perlu dilakukan peningkatan dari berbagai aspek
manajerial. Sehingga, perusahaan patut untuk melakukan beberapa program berikut yang
selanjutnya akan dirangkai dalam scenario planning untuk periode selanjutnya. Program-
program tersebut adalah:

1. Melakukan ekspansi produk guna menambahkan jumlah penawaran sebagai penyeimbang


kebutuhan permintaan konsumen,
2. Menambah tenaga kerja mandor dibawah kepala bagian operasional untuk mengatur
penambahan produk yang akan dilakukan,
3. Menambah Tenaga Kerja Pelaksana untk program ekspansi yang akan dilakukan pada
periode selanjutnya,
4. Menambahkan tenaga Akuntan Biaya dan Akuntan Manajerial dibawah Kepala Bagian
Keuangan,
5. Menambahkan tenaga Sales untuk membantu proses pemasaran yang masih
mengandalkan kerja langsung semua lini perusahaan,
6. Mengubah sistem dinamo pada mesin produk Lenspro dengan mesin putar jarum jam
dinding agar rotasi panggung pada produk tidak terlalu cepat,
7. Mengembangkan sistem kerja tim unuk memenuhi target pelaksanaan dan tanggung
jawab tugas dapat dibagi melalui manajer lini,
8. Mengefisiensikan aspek produksi untuk meningkatkan pendapatan yang nantinya akan
digunakan untuk pemberian intensif pekerja.

Seluruh program tersebut menjadi tanggung jawab seluruh komponen pelaku usaha serta
menjadi tujuan yang harus dicapai dalm satu periode selanjutnya.

IV. PENUTUP

Demikian laporan evaluasi ini dibuat sebagai keterangan tertulis pencapaian yang
telah dilakukan perusahaan dalam satu periode (lima bulan). Butir-butir keputusan
pelaksanaan program pada periode selanjutnya merupakan kesepakatan seluruh komponen
pelaku usaha dalam rapat evaluasi yang telah dilaksanakan. Pertimbangan laporan dari
berbagai manajer lini menghasilkan pedoman tertulis yang selanjutnya dibuat dalam Scenario
Planning.

Dafpus:

References
Pengorganisasian Isi Laporan Bisnis. (2017, Oktober 19). Retrieved from kombismibm:
http://kombismibm.blogspot.com/2017/10/pengorganisasian-isi-laporan-bisnis.html

Perdani, Y. D. (2022, September). Article LC. Retrieved from binus.ac.id:


https://binus.ac.id/bandung/2022/09/laporan-bisnis/

Rozalena Agustin. 2020. Komunikasi Bisnis Konsep dan Praktik. Penerbit ANDI. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai