Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian Laporan dan Sistem Pelaporan

Menurut pengertian umum laporan adalah suatu dokumen sebagai hasil


serangkaian kegiatan mencari dan menyajikan informasi suatu hal tertentu.Seorang
ahli inggris memberikan definisi seperti berikut “Suatu laporan adalah sebuah
dokumen tertulis yang dihasilkan sebagai suatu akibat prosedur yang dijalankan
untuk mengungkap informasi. Menurut The Liang Gie (2007: 100) laporan adalah
keterangan/informasi yang dihimpun di dalam dan disajikan secara tertulis.

2. Peranan Laporan Manajerial

laporan manajerial menurut Darbyshire (1977: 1-2) mempunyai peranan sebagai


berikut:
- Bagi organisasi laporan manajerial memberikan gambaran menyeluruh bagi
perkembangan organisasi serta kelebihan dan kekurangannya. Maksudnya bila
mana dari suatu kegiatan terdapat kelemahan maka bisa dapat diperbaiki atau
dicari solusi alternatifnya, bila mana ada kelebihannya maka dipertahankan dan
kalau bisa dikembangkan suatu kegiatan di perkantoran.
- Bagi pelaksanaan tugas, laporan manajerial dapat menunjukkan sesuatu yang
perlu disempurnakan untuk kegiatan organisasi. Setiap kegiatan pasti ada saja
kendala atau problematika yang terjadi, maka di setiap kegiatan perkantoran,
selalu ada yang namanya evaluasi kerja, dari evaluasi tersebut dibuatlah laporan
manajerial agar setiap kekurangan yang ada bisa dapat diselesaikan atau
ditemukan jalan keluarnya.
- Bagi manajer, laporan manajerial dapat menyediakan berbagai data untuk
membuat keputusan dan tindakan selanjutnya yang jitu. Jelas bahwa laporan
manajerial ada suatu dokumen yang menyajikan data, yang sifatnya bertalian,
yang dimana laporan manajerial itu dapat menjadi pertimbangan dan keputusan
yang diambil oleh pimpinan organisasi.
- Bagi petugas organisasi sebagi pelaksana, laporan manajerial dapat menjadi
sarana untuk menyampaikan ksimpulan penting dan menyampaikan gagasan
baru kepada atasannya.

3. Tujuan Laporan Manajerial


Konsepsi tentang manajemen berdasarkan tujuan, menunjukkan pada suatu
tata cara dalam organisasi yang menetapkan bahwa seorang manajer bersama-sama
dengan manajer, setingkat diatasnya berkala mencapai kesepakatan mengenai tujuan-
tujuanyang wajib dicapai oleh manajer bawahan. Pada akhir jangka waktu itu
diadakan pertemuan lagi diantara mereka untuk menilai pelaksanaan kerja manajer
bawahan apakah dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah disepakati. Jadi proses
pelaksanaan manajemen berdasarkan tujuan melibatkan pembuatan laporan
perencanaan maupun laporan pengendalian.

4. Fungsi Laporan Manajerial

Laporan memiliki berbagai fungsi yang saling berkaitan satu sama lain.
Adapun fungsi dari laporan tersebut menurut Locker dalam Sukoco (2007: 178)
antara lain:
a. Sebagai Sarana Komunikasi Vertikal menjadi salah satu sarana komunikasi
antara atasan dengan bawahan adalah dengan laporan.Melalui laporan,
pihak bawahan dapat menginformasikan berbagai kegiatan dan masukan
berupa ide atau - gagasan terhadap suatu permasalahan.Sedangkan pihak
pimpinan dapat memperoleh berbagai data dan informasi yang kemudian
diolah, dikembangkan, dan digunakan sebagai pertimbangan pengambilan
keputusan serta perencanaan lebih lanjut. Selain itu, pimpinan juga dapat
memberikan penilaian terhadap permasalahan dan kinerja bawahan.Dengan
demikian, laporan menciptakan komunikasi antara atasandengan bawahan
maupun sebaliknya.
b. tanggapan terhadap fenomena faktual tersebut.Oleh karena itu, suatu
laporan dapat digunakan sebagai sumber informasi yang penting dalam
pengambilan keputusan manajerial.
c. Sebagai Bahan Pengembilan Keputusan Laporan merupakan suatu susunan
dan kajian informasi yang dituangkan secara lengkap, jelas, komprehensif,
benar, objektif, dan sistematis.Sehubungan dengan hal itu, laporan dapat
digunakan sebagai sumber pertimbangan untuk pengambilan kebijakan atau
keputusan bagi unit kerja dan organisasi, karena apabila dalam laporan
disajikan data yang tidak objektif, maka keputusan yang diambil mungkin
menyimpang dan tidak tepat. Dalam penyusunan laporan harus dihindarkan
praktek “ABS” (Asal Bapak Senang), karena hal ini justru
5. Syarat Laporan Manajerial

Subyek laporan mungkin berbeda-beda, namun apa-pun subyeknya laporan harus


dapat dimengerti oleh si penerima. Mengapa subyek laporan itu harus dimengerti
oleh penerima laporan, (dalam hal ini pimpinan organisasi), agar laporan memenuhi
fungsinya, maka laporan harus memuat informasi yang benar dan obyektif. Ini
berarti bahwa informasi yang dituangkan dalam laporan harus erat hubungannya
dengan masalah yang akan dikemukakan
Suatu laporan manajerial yang baik hendaknya memenuhi syarat-syarat
mengenai mutu (Badri Sukoco, 2007: 179) yang berikut:
- Kecukupan (Adequacy) faktor ini berkaitan dengan cakupan masalah yang akan
disajikan dalam laporan. Apabila cakupan masalah kurang mencukupi, niscaya
pemecahan masalah yang akan diambil tidak akan tepat.
- Kesederhanaan (Simplicity) laporan juga harus dapat menyederhanakan
permasalahan dan pemecahannya dalam bahasa yang mudah dimengerti dan
mengurangi penggunaan istilah teknis apabila dipandang kurang relevan.
- Kejelasan (Clarity) penggunaan bahasa yang jelas dan tepat harus dilakukan, hal
ini disebabkan karena waktu manajer begitu terbatas dan penyajian data yang
telah menjadi informasi akan mempermudah manajemen mengambil keputusan

Anda mungkin juga menyukai