LANDASAN TEORI
2.1. Laporan
memberikan informasi yang didapat melalui hasil proses mengolah data, hasil
bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau kegiatan. Pada dasarnya, fakta
yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada
pelapor”.
adalah setiap tulisan yang berisi hasil pengolahan data/informasi. Laporan sebagai
segenap hubungan dalam organisasi yang berwujud penyampaian ide–ide dari satu
(komunikasi administrasi)”.
setiap tulisan yang berisi hasil pengolahan data informasi, serta merupakan alat
laporan adalah:
7
8
2. Salah satu cara pelaksanaan komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak
yang lain.
setiap tulisan berisi fakta/hasil pengolahan data yang berkenaan dengan tanggung
jawab pelapor dan berwujud penyampaian ide/informasi dari satu pihak ke pihak
komunikasi kepada pimpinan organisasi dan juga sebagai salah satu sumber bagi
dibuat. Di samping itu, laporan juga sebagai alat manajerial dalam melaksanakan
sebagai berikut:
sesuai dengan tugas dan fungsi yang dibebankan kepadanya. Dari laporan
itu, seorang atasan akan meneliti pelaksanaan tugas dan fungsi oleh
b. Penyampaian informasi.
dengan keputusan yang akan diambil. Data dan informasi berasal dari
d. Alat Pembina kerja sama. Laporan dapat berperan sebagai salah satu alat
dan koordinasi antara atasan dan bawahan sangat mendukung kerja sama
yang baik.
berikut:
10
1. Alat pertanggungjawaban
sesuai dengan tugas dan fungsi yang diterimanya. Dari laporan itu, pimpinan
akan diambil. Data dan informasi itu diambil atau berasal dari laporan–laporan
Laporan dapat berperan sebagai salah satu alat untuk membina kerja sama,
saling tukar informasi, serta pengertian dan koordinasi antara pimpinan dan
Sebagai alat komunikasi, laporan harus disusun dengan baik agar pimpinan
sebagai berikut:
1. Objektivitas
Laporan yang benar dan objektif artinya laporan yang disusun berdasarkan
3. Tepat sasaran
yang dihadapi sehari–hari. Oleh karena itu, diusahakan agar waktunya yang
terbatas tidak lagi dihabiskan untuk menelaah lebih dalam laporan yang
bahwa laporan itu tebal. Laporan harus diusahakan singkat, tepat, padat, jelas,
4. Lengkap
yang selektif akan lebih lengkap jika ditunjang oleh dukungan data, misalnya
artinya data atau keterangan yang dituangkan dalam laporan harus sama (tidak
kegiatan organisasi.
13
7. Tepat penerimaannya
yang meminta laporan dan yang memberi laporan, atau antara pimpinan dan
pelaksanaan tugas yang diberikannya, dan pada pihak lain bawahan ingin
tindak lanjutnya. Oleh karena itu, laporan harus sampai ke tempat yang
memintanya. Laporan yang tidak sampai ke alamatnya atau pada yang berhak
bersangkutan.
Objektivitas
Syarat
Singkat Tepat
dan Jelas Sasaran
Tegas dan
Lengkap
Konsisten
kemampuan analitis;
pendapat.
1. Laporan bidang substantif: laporan bidang tugas pokok atau tugas operasional
organisasi.
telah ditentukan.
1. Laporan biasa: laporan yang apabila isinya diketahui oleh pihak lain tidak
berakibat buruk.
16
2. Laporan rahasia: laporan yang apabila isinya diketahui oleh pihak lain dapat
merugikan nama baik seseorang, pejabat atau suatu instansi, atau dapat
3. Laporan sangat rahasia: laporan yang apabila diketahui oleh pihak lain yang
dan data yang ada di dalamnya belum lengkap, tetapi laporan ini harus
2. Laporan akhir/paripurna: laporan yang sudah dianggap memuat fakta dan data
instansi sendiri.
3. Naskah: laporan semacam ini dibuat lebih panjang. Untuk bentuk ini,
4. Buku: laporan yang panjang perlu dibuat dalam bentuk buku, baik dicetak
pengantar.
1. Laporan lisan: laporan yang disampaikan secara lisan, baik secara berhadapan
3. Laporan visual: laporan yang disampaikan melalui bentuk film, slide, gambar,
Kegiatan 1. Substansif
Khusus 2. Administratif
pengambilan keputusan;
terang dan jelas, dapat membatasi diri (tidak melantur), memenuhi keinginan
pengumpulan data.
Data dan fakta yang dipergunakan dalam penyusunan laporan, misalnya surat
hasil wawancara, hasil diskusi, hasil pengisian daftar pertanyaan, dan hasil
dari lembaga.
3. Pengklasifikasian
2.2. Kinerja
Kinerja dalam sebuah organisasi merupakan salah satu unsur yang tidak
sebagai fungsi dari interaksi antara kemampuan atau ability (A), motivasi (M),
suatu tugas tertentu dalam jangka waktu tertentu yang meliputi beberapa dimensi
pemegang saham”.
20
yang dilakukannya”.
adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam
dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal tidak
tujuan organisasi.
ditetapkan.
2. Pengetahuan
3. Rancangan kerja
tepat dan benar. Sebaliknya, jika suatu pekerjaan tidak memiliki rancangan
4. Kepribadian
orang memiliki kepribadian atau karakter yang berbeda satu sama lainnya.
Seseorang yang memiliki kepribadian atau karakter yang baik, akan dapat
5. Motivasi kerja
pekerjaan. Jika karyawan memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya
22
atau dorongan dari luar dirinya (misalnya dari pihak perusahaan), maka
baik.
6. Kepemimpinan
atasannya.
7. Gaya kepemimpinan
kinerja karyawan.
8. Budaya organisasi
norma ini mengatur hal–hal yang berlaku dan diterima secara umum serta
9. Kepuasan kerja
senang atau gembira untuk bekerja, maka hasil pekerjannya pun akan
kinerja.
Lingkungan kerja dapat berupa ruangan, layout, sarana dan prasarana, serta
hubungan kerja dengan sesama rekan kerja. Jika lingkungan kerja dapat
11. Loyalitas
yang kurang baik. Karyawan yang setia atau loyal akan dapat
pesaing. Loyalitas akan terus membangun agar terus berkarya menjadi lebih
12. Komitmen
dan merasa bersalah jika tidak dapat menepati janji atau kesepakatan yang
telah dibuatnya.
1. Faktor internal
2. Faktor eksternal
individu dipengaruhi oleh kepuasan kerja, kepuasan kerja itu sendiri adalah
memuaskan kebutuhannya”.
Banyak hal yang dipengaruhi oleh kinerja. Jika suatu kinerja karyawan baik,
maka faktor yang dipengaruhi pun akan membaik. Begitupun sebaliknya, jika
suatu kinerja karyawan tidak baik, maka faktor yang dipengaruhi pun tidak
membaik.
1. Kompensasi
Karyawan yang memiliki kinerja yang baik tentu akan memperoleh balas jasa
2. Jenjang karir
Karyawan yang memiliki prestasi atau kinerja yang baik tentu akan diberikan
kenaikan kepangkatan.
26
3. Citra karyawan
positif tentang peningkatan kinerja di masa depan dan cara untuk menghadapi
masalah–masalah yang akan timbul dalam memenuhi standar dan sasaran kinerja
dimasa depan.
adalah sukses atau tidaknya seseorang dalam mengemban tugasnya”. Lebih tegas
lagi, Lawler dan Poter dalam (Priansa, 2017b:60) menyatakan bahwa, “Penilaian
berdasarkan perbuatannya”.
prestasi adalah proses dimana organisasi menilai atau mengevaluasi prestasi kerja
karyawan”.
dengan standar kinerja yang telah ditentukan organisasi yang dievaluasi secara
berkala oleh penyelia, manajer, pusat penilaian, maupun departemen sumber daya
manusia.
Kinerja tidak lepas dari evaluasi kinerja yang merupakan penilaian atas hasil
4. Mendorong terciptanya hubungan timbal balik yang sehat antara atasan dan
bawahan.
28
Memberikan suatu dasar dan evaluasi untuk Membantu dan mengarahkan pada
keputusan alokasi kompetensi bagi karyawan. pengembangan dan peningkatan mutu kerja
karyawan.
Memberikan suatu dasar dalam alokasi
sumber daya manusia sehubungan dengan Mengidentifikasi dan mengembangkan
promosi, pemindahan, dan pemberhentian kesempatan pelatihan dan pengembangan
karyawan. karyawan.
para karyawan.
sebagainya.
mendemosikan karyawan.
7. Menilai proses rekrutmen dan seleksi. Kinerja karyawan baru yang rendah
adalah:
3. Penempatan karyawan.
5. Jenjang karier.
6. Penataan staf.
kinerja dalam laporan kinerja harus cukup menggambarkan posisi kinerja instansi
kinerja adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik
menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan non finansial”.
hasil dari suatu penilaian (assessment) yang sistematik dan didasarkan pada
kinerja adalah hasil dari suatu penilaian terhadap tujuan dan sasaran yang telah
ditentukan dalam bentuk yang sistematik untuk membantu manajer publik menilai
pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan non finansial yang
1. Untuk mengkomunikasikan strategi secara lebih baik (top down dan bottom
down);
kinerja adalah:
kinerja perusahaan. Melalui laporan ini, perusahaan memiliki standar kinerja yang
“Pelaporan Kinerja (dalam hal ini pelaporan akuntabilitas kinerja) adalah proses
kelanjutan terhadap hasil pengukuran kinerja yang merupakan bagian dari proses
laporan yang berisikan akuntabilitas dan kinerja suatu intansi pemerintah juga
pemerintah)”.
strategis instansi”.
instansi”.
adalah proses kelanjutan dari hasil pengukuran kinerja dan berisi tentang
instansi pemerintah.
meningkatkan kinerjanya.