PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sampah adalah barang buangan. Sampah merupakan materi sisa yang tidak diinginkan
setelah berakhirnya suatu proses yang merupakan konsep buatan manusia. Seiring dengan
semakin tingginya populasi manusia, maka produksi sampah juga akan semakin tinggi.
Sampah sebagai materi sisa jelas sudah tidak dibutuhkan lagi dan tidak memiliki nilai
ekonomi, sedangkan kesadaran masyarakat sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya
juga masih rendah. Masalah lainnya dari sampah adalah penanganan sampah.
Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia. Setiap aktifitas manusia
pasti menghasilkan sampah. Jumlah atau volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi
kita terhadap barang/material yang kita gunakan sehari-hari. Demikian juga dengan jenis
sampah, sangat tergantung dari jenis material yang kita konsumsi. Masalah sampah sudah
menjadi topik utama yang ada pada negara kita. Mulai dari lingkungan terkecil sampai
kepada ruang lingkup yang besar. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya penumpukan
sampah ini. Namun faktor individu sangat berpengaruh dalam hal ini. Peningkatan jumlah
penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah. Kota metropolitan lebih
banyak menghasilkan sampah dibandingkan dengan kota sedang atau kecil. Pada umumnya,
sebagian besar sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan sampah basah, yaitu
mencakup 60%-70% dari total volume sampah. Oleh karena itu pengelolaan sampah yang
terdesentralisisasi sangat membantu dalam meminimasi sampah yang harus dibuang ke
tempat pembuangan akhir. Pada prinsipnya pengelolaan sampah haruslah dilakukan sedekat
mungkin dengan sumbernya
2.1. Sampah
Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas
manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah adalah semua material
yang dibuang dari kegiatan rumah tangga, perdagangan, industri dan kegiatan pertanian.
Sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga dan tempat perdagangan dikenal dengan
limbah municipal yang tidak berbahaya (non hazardous). Sampah adalah bagian dari sesuatu
yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang, yang umumnya berasal
dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan yang
biologis. Sampah dapat dibagi atas beberapa berdasarkan sumber, sifat/komposisinya, dan
2.2.3.Pencemaran Air
Prasarana dan sarana pengumpulan yang terbuka sangat potensial menghasilkan lumpur
terutama pada saat turun hujan. Aliran lumpur ke saluran atau tanah sekitarnya akan
menyebabkan terjadinya pencemaran. Instalasi pengolahan berskala besar menampung
sampah dalam jumlah yang cukup besar pula sehingga potensi lumpur yang dihasilkan di
instalasi juga cukup potensial untuk menimbulkan pencemaran air dan tanah di sekitarnya.
Lumpur yang timbul di TPA sangat mungkin mencemari lingkungan sekitarnya baik berupa
rembesan dari dasar TPA yang mencemari air tanah di bawahnya. Pada lahan yang terletak di
kemiringan, kecepatan aliran air tanah akan cukup tinggi sehingga dimungkinkan terjadi
cemaran terhadap sumur penduduk yang trerletak pada elevasi yang lebih rendah.
Pencemaran air juga dapat terjadi akibat efluen pengolahan yang belum memenuhi syarat
untuk dibuang ke badan air penerima. Karakteristik pencemar lumpur yang sangat besar akan
sangat mempengaruhi kondisi badan air penerima terutama air permukaan yang dengan
mudah mengalami kekurangan oksigen terlarut sehingga mematikan biota yang ada
2.2.5.Gangguan Estetika
Lahan yang terisi sampah secara terbuka akan menimbulkan kesan pandangan yang
sangat buruk sehingga mempengaruhi estetika lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat terjadi
baik di lingkungan permukiman atau juga lahan pembuangan sampah lainnya. Proses
pembongkaran dan pemuatan sampah di sekitar lokasi pengumpulan sangat mungkin
menimbulkan tumpahan sampah yang bila tidak segera diatasi akan menyebabkan gangguan
lingkungan. Demikian pula dengan ceceran sampah dari kendaraan pengangkut sering terjadi
bila kendaraan tidak dilengkapi dengan penutup yang memadai. Di TPA ceceran sampah
terutama berasal dari kegiatan pembongkaran yang tertiup angin atau ceceran dari kendaraan
pengangkut. Pembongkaran sampah di dalam area pengolahan maupun ceceran sampah dari
truk pengangkut akan mengurangi estetika lingkungan sekitarnya. Sarana pengumpulan dan
pengangkutan yang tidak terawat dengan baik merupakan sumber pandangan yang tidak baik
bagi daerah yang dilalui. Lokasi TPA umumnya didominasi oleh ceceran sampah baik akibat
pengangkutan yang kurang baik, aktivitas pemulung maupun tiupan angin pada lokasi yang
sedang dioperasikan.
3) Pemulihan Energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara
menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya
menjadi bahan bakar tipe lain.
2.3.4. Produksi Bersih dan Prinsip 4R
Produksi Bersih (Clean Production) merupakan salah satu pendekatan untuk merancang
ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan produk-produk samping
yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan
limbah-limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologis. Prinsip-prinsip yang juga bisa
diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan Prinsip 4R yaitu:
1) Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material
yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak
sampah yang dihasilkan.
2) Reuse (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai
kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang).
Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
3) Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna
lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah
banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah
menjadi barang lain.
4) Replace (Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang
barang yang hanya bisa dipakai sekalai dengan barang yang lebih tahan lama. Juga
telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan,
Misalnya, ganti kantong keresek kita dnegan keranjang bila berbelanja, dan jangan
pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidka bisa didegradasi secara alami
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Annas,N 2011. Sampah dan Permasalahannya
- (http://nas-annas.blogspot.com/2011/01/sampah-permasalahannya.html). Diakses tanggal
12 November 2011. Anonimous. 2011.
- Pengelolaan Sampah. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah). Diakses
tanggal 12 November 2011. Anonimous. 2011.
- Sampah
- . (http://id.wikipedia.org/wiki/Sampah). Diakses tanggal 12 November 2011.
Assyakur,R.A. 2007. Sampah dan Permasalahannya
- (http://mbojo.wordpress.com/2007/08/10/sampah-dan- permasalahannya/). Diakses
tanggal 12 November 2011. Hasanbasri 2011.
- Solusi Penyelesaian Sampah
(http://hasanbasri.wetpaint.com/page/Solusi+Penyelesaian+Sampah). Diakses tanggal 12
November 2011. Jala. 2011.
- Sampah . (http://www.jala-sampah.or.id/index.htm). Diakses tanggal 12 November 2011.
Sukadi.2011.
- Sampah dan Permasalahan Kita Semua. (www.sukadi.net/2011/11/ sampah-dan-
permasalahan-kita-semua.html). Diakses tanggal 12 November 2011.
Unlastnoel. 2009. Dampak Lingkungan Yang Timbul Akibat Masalah Sampah.
(http://unlastnoel.wordpress.com/2009/09/12/dampak-lingkungan-yang-ditimbulkan-
akibat-masalah-sampah/). Diakses tanggal 12 November 2011.