Anda di halaman 1dari 9

JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education)

Volume 1, Nomor 2, Juli 2018, pp. 108-116


ISSN: 2614-4387 (print), 2599-2759 (online)

PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR


ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TK MUSLIMAT NU GESANG KABUPATEN
LUMAJANG

Asma’ul Husnah 1), Basuki Hadi Prayogo 2,a)


1,2
PG PAUD, IKIP PGRI Jember, Jl. Jawa No. 10 Jember, Indonesia
a)
Email: b.hadiprayogo@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam irama terhadap perkembangan motorik kasar
anak usia 4-5 tahun di TK Muslimat NU Gesang, Tempeh, Lumajang. Salah satu cara untuk
meningkatkan perkembangan motorik kasar adalah dengan kegiatan senam irama setiap pagi. Kegiatan
senam irama akan memberikan pengalaman langsung kepada anak mengenai gerak dasar yang nantinya
dapat menambah pengalaman gerak anak. Untuk menganalis data dalam penelitian ini digunakan metode
penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre experiment dengan menggunakan
model eksperimen tidak murni yaitu one shot case study. Penentuan objek penelitian menggunakan teknik
population research dengan jumlah 25 anak. Analisis data menggunakan analisis Chi-kuadrat. Hasil
analisis Chi-kuadrat menghasilkan X2 hitung = 6,5 lebih besar dari X2 tabel = 3,84 pada taraf
signifikansi 5%. Kesimpulan penelitian ini bahwa ada pengaruh senam irama terhadap perkembangan
motorik kasar anak usia 4-5 tahun di TK Muslimat NU Gesang Tempeh Kabupaten Lumajang.

Kata kunci: Senam Irama, Perkembangan, Motorik Kasar

Abstract

This study aims to determine the effect of rhythmic gymnastics on gross motor development of children
aged 4-5 years at TK Muslimat NU Gesang, Tempeh, Lumajang. One way to improve gross motor
development is rhythmic exercise every morning. Rhythmic gymnastics activities will provide direct
experience to children regarding basic movements which can later add to the child's experience of
movement. To analyze the data in this study, quantitative research methods are used. This study used a
pre-experimental research type using an impure experimental model, namely the one shot case study.
Determination of the research object using population research techniques with a total of 25 children.
Data analysis used Chi-square analysis. The results of the Chi-square analysis resulted in X2 count = 6.5
greater than X2 table = 3.84 at the 5% significance level. The conclusion of this study is that there is an
effect of rhythmic gymnastics on the gross motoric development of children aged 4-5 years at TK
Muslimat NU Gesang, Tempeh, Lumajang.
Keywords: Rhythmic Gymnastics, Development, Gross Motoric

PENDAHULUAN kesiapan untuk memasuki pendidikan


Anak usia dini adalah individu yang lebih lanjut.
sedang mengalami proses pertumbuhan Permasalahan yang terjadi di
dan perkembangan yang sangat pesat. lapangan antara lain adalah masih banyak
Pendidikan anak usia dini merupakan kegiatan pembelajaran di taman kanak-
upaya untuk menstimulasi pertumbuhan kanak yang mengesampingan aktivitas
dan perkembangan anak, salah satunya dalam mengembangkan motorik kasar.
perkembangan motorik kasar anak usia Sebagian besar kegiatan yang dirancang
dini, serta menyediakan kegiatan oleh guru yakni untuk pengembangan
pembelajaran yang sesuai dengan tahap- kognitif, bahasa, dan motorik halus. Hal
tahap perkembangan agar anak memiliki ini karena adanya tuntutan dari orang tua

108
Husnah & Prayogo
Pengaruh Senam Irama Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak ….

bahwa setelah lulus dari taman kanak- 1. Mendorong eksplorasi gerakan otot
kanak, anak harus pandai membaca dan besar dan otot-otot kecil dengan iringan
menulis. Kondisi seperti ini memberikan musik.
motivasi untuk melakukan penelitian 2. Memupuk dan mengembangkan
mengenai perkembangan motorik kasar. perasaan irama.
Salah satu cara untuk meningkatkan 3. Mengembangkan daya cipta melalui
keterampilan motorik kasar anak adalah gerak.
dengan kegiatan senam irama. 4. Mengembangkan fantasi dan inisiatif.
Pembelajaran senam di PAUD
bertujuan memperkaya pengalaman gerak Menurut Sujiono et al (2014), dalam
sebanyak-banyaknya serta meningkatkan aktivitas ritmik terdapat tiga komponen
kesegaran jasmani para peserta didik pokok, yaitu gerakan, irama, dan
(Hidayati, 2013). Kegiatan senam irama kreativitas. Tiga unsur tersebut saling
merupakan sebuah pembelajaran terjalin satu sama lain secara mendasar dan
pengembangan motorik pada anak yang masing-masing memberikan dukungan
dilakukan dengan bermain sambil belajar. secara terpisah. Unsur-unsur tersebut
Aktifitas yang dilakukan dalam senam yaitu:
irama diharapkan dapat menyenangkan
1. Gerakan
sekaligus menyentuh kepekaan akan irama
Gerakan dapat didefinisikan
musik dan perkembangan motorik kasar,
sebagai perubahan posisi atau
sehingga menunjang pertumbuhan jasmani
perubahan sikap. sebenarnya dalam
yang sehat, kuat dan terampil.
mengikuti gerakan, seorang anak tidak
Senam irama menurut Sumarjo
langsung berpikir tentang posisi demi
(Nisnayeni, 2012) merupakan salah satu
posisi, tetapi langsung memperhatikan
jenis gerakan senam yang dilakukan
gerakan itu sebagai suatu komposisi
dengan irama musik atau latihan bebas
gerak yang menyeluruh. Jika kita ingin
yang dilakukan secara berirama. Anak
menjadi penata gerak dalam kegiatan
senang bergerak, secara khusus ia senang
gerak di TK, sebagai langkah pertama
gerak berirama. Gerakan seperti ini
dapat kita perhatikan sikap gerak
merupakan kegembiraan dan kebutuhan
manusia di sekitar kita. Bagaimana
bagi anak. Agar dapat memadukan gerak
seseorang membenahi dirinya dalam
dan irama menjadi sesuatu yang harmonis,
berpakaian dan bersolek. Bagaimana
maka eleman penting dalam kegiatan
sikap dan gerakan seseorang petani
tersebut adalah ritme. Menurut Mutiah
yang bekerja disawah atau seorang
(2010) ritme adalah suatu keteraturan yang
pekerja di pabrik, bagaimana apabila
berlangsung pada media, contohnya dalam
seseorang sedang kaget, marah, sedih,
ritme langkah kaki saat berjalan, berjinjit,
gembira, dan sebagainya.
berlari, berlenggak-lenggok ataupun tepuk
Gerakan-gerakan tersebut dapat
tangan mengikuti irama lagu.
diubah, dimodifikasi untuk diperindah
Menurut Montolulu et al (2014)
atau diperkuat daya ungkapnya dengan
bahwa melakukan gerakan ritmik berarti
menambahkan sikap dan gerak tertentu.
anak-anak melakukan gerakan-gerakan
Kemudian, kita susun menjadi suatu
yang sudah dikuasai disertai iringan musik
komposisi yang utuh. Susunan penataan
yang berirama. Anak-anak melakukan
gerak diatas akan menyerupai suatu
kebebasan berekspresi melalui gerakan-
tarian apabila dipadukan dengan irama
gerakan tubuhnya atau melakukan
yang ditata, dan disertai iringan musik.
gerakan-gerakan menurut contoh dan
Jadi, gerak dan irama yang dipadukan
petunjuk guru. Tujuan gerakan ritmik
dan diiringi dengan musik atau lainnya
adalah:
sudah merupakan suatu tarian kreatif.

109
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 1, No. 2, Juli 2018
Husnah & Prayogo
Pengaruh Senam Irama Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak ….

2. Irama ekspresif anak-anak bergerak saat


Irama adalah sesuatu yang penting mereka termotivasi untuk bergerak,
dalam kehidupan. Irama adalah suatu menghasilkan gerakan yang tidak
keadaan gerak dan bunyi yang teratur. beraturan. Dalam irama
Sebagai contoh pernapasan, denyut nadi teridentifikasi anak bergerak
orang, itu adalah irama, atau keadaan berdasarkan identitas tertentu
siang dan malam, bulan yang mengitari (menirukan gerakan sesuatu atau
bumi, bumi yang mengitari matahari, seseorang) ketika irama ini
itu juga irama. dimainkan. Dalam irama dramatisasi
Musik/ irama di dalam sebuah seni anak bergerak berdasarkan cerita
merupakan serangkaian bunyi menurut atau situasi tertentu (hanya
panjang pendeknya nada tertentu, sepenggal cerita).
teratur, dan tetap antaranya, serta irama 2. Irama dasar, yaitu irama yang
ini dapat menimbulkan berbagai berpusat pada keterampilan gerak
perasaan/keindahan, sedangkan birama dasar. Sebagian besar terdiri dari
merupakan bagian terkecil yang sama jenis gerakan lokomator, tetapi juga
dari waktu dalam penyajian lagu, meliputi beberapa gerakan
disertai aksentuasi yang teratur dan nonlokomator.
tetap antaranya. 3. Mengulang dan meniru irama
3. Kreativitas ketukan, yaitu kegiatan yang
Proses kreatif dimulai secara bertujuan untuk melatih fisik anak
individual. Dalam upaya mendorong agar anak mampu meniru secara
proses kreativitas anak-anak, mereka tepat ketukan yang diperdengarkan
dapat dihadapkan pada suatu serta mengembangkan kemampuan
kemandirian agar mereka melihat, mendengar yang lebih baik untuk
mendengar, dan berfikir, berkreasi mengembangkan pendengaran anak.
dengan perasaannya, kemudian mereka Kegiatan senam irama yang ada di
dapat mengeluarkan ide-ide yang sekolah tidak dapat terlepas dari unsur
berbentuk ekspresi gerak yang unik dan pokok. Menurut Decaprio (2013) unsur
orisinil. pokok pembelajaran senam irama adalah
kelincahan dan keseimbangan. Kelincahan
Usaha yang dilakukan untuk adalah kemampuan badan untuk
mendorong proses kreatif, yang dapat mengubah arah secara cepat dan tepat.
dilakukan adalah: Sedangkan keseimbangan adalah aspek
1. Menghadapkan anak-anak dengan dari merespons gerak yang efesien dan
sesuatu yang dapat dipikirkan. faktor gerak dasar.
2. Mendorong pemikiran anak dengan Anak senang bergerak, secara
penjelasan-penjelasan. khusus anak senang gerak berirama.
3. Memberikan alternatif atau pilihan- gerakan seperti ini merupakan
pilihan. kegembiraan dan kebutuhan bagi seorang
4. Memberi kesempatan untuk anak. Menurut Kamtini & Tanjung (2005)
mengekspresikan pendapat atau ide- aktivitas gerak dibedakan menjadi dua
ide. yaitu:
Sedangkan menurut Sujiono et al 1. Gerak di tempat (one place), adalah
(2014) ada tiga macam gerak ritmik yaitu: gerak yang dilakukan tanpa berpindah
tempat, dengan cara tidak
1. Irama kreatif, yaitu irama yang
mempergunakan kaki sebagai
meliputi irama bebas dan ekspresif,
penyangga (duduk, telentang, tiduran,
irama teridentifikasi, dan irama
telungkup) dan mempergunakan kaki
dramatisasi. Dalam irama bebas dan
sebagai penyangga (berdiri).
110
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 1, No. 2, Juli 2018
Husnah & Prayogo
Pengaruh Senam Irama Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak ….

2. Gerak berpindah tempat (moving halus. Hal ini terlihat saat anak sudah
place), terdiri dari gerak bergeser, dapat menggunakan otot-otot kakinya
melangkah, meluncur, dan meloncat. untuk berjalan sebelum ia dapat
Gerak bergeser dilakukan dengan cara mengontrol tangan dan jarinya untuk
menggeser anggota badan yang terletak menggunting dan meronce.
dilantai tanpa diangkat. Gerak Menurut Depdiknas (2007), fungsi
melangkah dilakukan dengan cara pengembangan motorik kasar pada anak
memindah anggota badan secara TK adalah sebagai berikut:
bergantian. Gerak meluncur dilakukan 1. Melatih kelenturan dan koordinasi otot
dengan cara berlari kecil dengan cepat. jari dan tangan.
Gerak meloncat dilakukan dengan cara: 2. Memacu pertumbuhan dan
a. Bertolak dari 1 kaki, jatuh pada kaki pengembangan fisik/ motorik, rohani,
yang sama. dan kesehatan anak.
b. Bertolak dari 1 kaki, jatuh pada kaki 3. Membentuk, membangun, dan
yang lain. memperkuat tubuh anak.
c. Bertolak dari 1 kaki jatuh atas 2 4. Melatih keterampilan/ ketangkasan
kaki. gerak dan berfikir anak.
d. Bertolak pada 2 kaki jatuh atas 1 5. Meningkatkan perkembangan
kaki. emosional anak.
e. Bertolak dari 2 kaki, jatuh atas 2 6. Meningkatkan perkembangan sosial
kaki. anak.
7. Menumbuhkan perasaan menyenangi
Perkembangan motorik kasar di TK dan memahami manfaat kesehatan
bertujuan untuk memperkenalkan dan pribadi.
melatih gerakan kasar dan halus, Kegiatan senam irama dapat
meningkatkan kemampuan mengelola, digunakan dalam pembelajaran motorik di
mengontrol gerakkan tubuh dan sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat
koordinasi, serta meningkatkan Sujiono et al (2014) yang menyatakan
keterampilan tubuh dan cara hidup sehat bahwa gerak berirama menempati posisi
sehingga dapat menunjang pertumbuhan yang penting bagi anak dalam
jasmani yang sehat, kuat dan terampil pengembangan fisik secara keseluruhan.
(Depdiknas, 2007). Menurut Sujiono et al Melalui aktivitas gerak anak mendapat
(2014), gerakan motorik kasar adalah kesempatan merespon atau menanggapi
kemampuan yang membutuhkan lingkungan seperti warna, bunyi, ruang,
koordinasi sebagian besar bagian tubuh gerak, irama, dan orang-orang di
anak. sekelilingnya yang diharapkan dapat
Oleh karena itu, biasanya mengembangkan potensi anak secara
memerlukan tenaga yang dilakukan oleh optimal.
otot-otot yang lebih besar. Gerakan Menurut Purnamasari (2015), gerak
motorik kasar ini, biasanya melibatkan menjadi hal yang sangat kreatif bila
aktifitas otot tangan, kaki dan seluruh dipadukan dengan musik yang
tubuh. Gerakan ini mengandalkan diinterprestasikan anak menurut caranya
kematangan dalam koordinasi. Berbagai masing-masing. Akan tetapi, sebelum anak
gerakan motorik kasar yang di capai anak mampu melakukan gerak yang ekspresif
tentu sangat berguna bagi kehidupannya ini, terlebih dahulu ia harus menguasai
kelak. Misalnya, anak dibiasakan untuk variasi-variasi dari gerakan tubuhnya.
terampil berlari dan memanjat jika ia Menurut Piaget (Mutiah, 2012)
sudah besar ia akan senang berolahraga. menyatakan bahwa belajar melalui
Dalam perkembangannya, motorik kasar gerakan, maka anak dapat belajar tentang
berkembang lebih dulu dari pada motorik dirinya dan dunianya. Kegiatan gerak
111
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 1, No. 2, Juli 2018
Husnah & Prayogo
Pengaruh Senam Irama Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak ….

seperti senam irama yang dilakukan di pengumpulan data, dan teknik analisis data
sekolah akan memberikan pengalaman yang digunakan dalam penelitian. Jenis
langsung kepada anak, sehingga melalui penelitian termasuk jenis pre exsperiment
pengalaman itulah yang nantinya dapat atau penelitian semu (Sugiono, 2013),
meningkatkan motorik kasar anak. dengan menggunakan model eksperimen
Menurut Mahendra (Nisnayeni, tidak murni (one shot case study) dengan
2012) jika anak memiliki komponen diagram sebagai berikut:
kemampuan fisik yang memadai, maka
ketangkasan anak akan mudah didapatkan.
Sehingga jika bermain dengan teman- X O
temanya di lingkungan anak akan
diperhitungkan. Untuk mengembangkan
pola-pola gerak anak sebaiknya dilakukan Keterangan:
aktifitas seperti menari, olahraga, dan X: Treatment yang diberikan
senam. Aktivitas tersebut masuk ke dalam O: Hasil penelitian
wilayah pendidikan jasmani.
Aktivitas yang dilakukan melalui Gambar 1. Model Penelitian One Shot
kegiatan senam irama sangat Case Study
menyenangkan bagi anak dan membuat
anak tidak jenuh atau bosan ketika anak Penentuan daerah penelitian ini
berlatih gerak tubuh. Walaupun latihan menggunakan purposive sampling. Metode
gerakan tersebut dilakukan berulang-ulang penelitian disajikan dalam bentuk paragraf
anak akan tetap antusias melakukannya dan dapat dilengkapi dengan tabel,
karena anak merasa senang dan dapat gambar, diagram, atau bagan alir. Lokasi
dengan bebas melakukan gerakannya. penelitian dilakukan di TK Muslimat NU
Selain berlatih gerak dasar, melalui senam Gesang Kecamatan Tempeh Kabupaten
irama anak juga dapat menyalurkan Lumajang, dengan pertimbangan sebagai
kebutuhannya untuk bergerak secara berikut :
ekspresif dan kreatif. Sehingga melalui 1. Di TK Muslimat NU Gesang belum
senam irama perkembangan motorik kasar pernah diadakan penelitian tentang
anak dapat berkembang dengan baik masalah tersebut.
Kegiatan senam irama berpengaruh 2. Di TK Muslimat NU Gesang
terhadap proses pengembangan motorik membutuhkan informasi tentang
kasar anak. Karena proses tumbuh penerapan beberapa metode
kembang motorik anak berhubungan pembelajaran untuk mendukung jalanya
dengan tumbuh kembang kemampuan pendidikan.
gerak anak, pengaruh kegiatan senam Responden pada penelitian ini adalah
irama akan berdampak positif bagi seluruh anak usia 4-5 tahun di TK
perkembangan motorik kasar anak. Di Muslimat NU Gesang yang berjumlah 25
dalam kegiatan senam irama, anak belajar anak. Teknik pengumpulan data dilakukan
keterampilan gerak dasar yang harus dengan menggunakan teknik observasi,
dikuasai oleh anak sesuai dengan tugas- wawancara, dan dokumentasi.
tugas dalam tahap perkembangan motorik Metode observasi yang dilakukan
kasar. dalam penelitian ini adalah observasi
nonpartisipan dan terstruktur. Wawancara
METODE PENELITIAN berstruktur digunakan dalam penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan ini, dimana pewawancara menggunakan
menggunakan pendekatan kuantitatif. pedoman wawancara yang telah tersusun
Bagian metode penelitian ini memuat jenis secara sistematis dan lengkap untuk
penelitian, subjek penelitian, instrument pengumpulan datanya. Sedangkan
112
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 1, No. 2, Juli 2018
Husnah & Prayogo
Pengaruh Senam Irama Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak ….

dokumentasi merupakan teknik untuk 13. 2 3 2 2 3 2 2 16


mempelajari data yang sudah tercatat 14. 2 3 2 2 2 2 3 16
dalam dokumen, dimana data tersebut 15. 2 3 2 2 2 2 1 14
dapat dijadikan bahan dalam melengkapi 16. 3 3 3 2 3 1 2 17
data yang dibutuhkan dalam penelitian. 17. 3 2 2 2 2 3 2 16
Metode statistik yang digunakan 18. 3 3 3 3 2 2 2 18
untuk menganalisa data adalah Chi- 19. 3 2 2 2 3 3 2 17
kuadrat. Arikunto (2006), menyatakan 20. 3 2 2 3 2 2 2 16
bahwa rumus Chi-kuadrat (X2) digunakan 21. 2 2 2 2 3 3 3 17
untuk menguji signifikansi perbedaan 22. 1 2 2 2 3 2 3 15
frekuensi yang diobservasi F0 (frekusensi 23. 3 2 2 2 3 2 3 17
yang diperoleh berdasarkan data), dengan 2 3 3 2 3 2 3 18
24.
frekuensi yang diharapkan Fh. 3 3 3 2 3 3 3 20
25.
X2 = ∑ ( fo – fh ) Total Skor 423
Skor B 14
fh Skor K 11

Keterangan : Untuk menentukan mean (M) pada jumlah


X2 = Chi kuadrat hitung skor pada kegiatan permainan lempar
fo = Frekuensi observasi tangkap bola adalah sebagai berikut:
fh = Frekuensi harapan Σ𝑋
M= 𝑁
423
= 25
HASIL DAN PEMBAHASAN
= 16,92
Data penskoran atau penilaian
Dengan demikian dapat diketahui nilai
terhadap metode senam irama bagi
rata-rata 16,92 maka ditetapkan bahwa:
perkembangan motorik kasar kepada 25
1. Jika nilai responden ≥ 16,92 maka
responden siswa TK Muslimat NU Gesang
dikategorikan baik (B).
dengan rentang umur 4-5 tahun yang
2. Jika nilai responden ≤ 16,92 maka
diteliti dapat disajikan dalam Tabel 1
dikategorikan kurang baik (K).
berikut ini.
Tabel 2. Data Penilaian Perkembangan
Tabel 1. Data Penilaian Permainan Lempar
Motorik Kasar
Tangkap Bola
Re Perkembangan Motorik Skr
Re Permainan Lempar Bola Skr
sp. Kasar
sp. 1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
1. 2 2 2 3 3 1 2 15
1. 3 3 3 3 2 2 2 18
2. 3 3 3 3 3 2 2 19
2. 3 3 2 3 3 3 3 20
3. 2 1 3 3 2 2 2 15
3. 3 2 3 3 3 2 2 18
4. 3 3 3 3 2 2 3 19
4. 3 3 3 3 3 3 3 21
5. 2 2 2 3 3 1 2 15
5. 2 1 3 2 2 3 2 19
6. 1 2 3 3 3 3 3 18
6. 2 3 3 3 3 3 3 20
7. 2 1 3 3 2 2 2 15
7. 3 3 3 3 3 3 2 20
8. 3 2 3 3 2 3 3 19
8. 3 3 3 3 3 3 3 21
9. 2 3 2 3 3 2 3 18
9. 3 3 3 3 3 3 3 21
10. 3 3 3 3 2 3 3 20
10. 3 3 3 3 3 2 2 19
11. 2 3 2 2 3 2 2 16
11. 3 3 3 2 2 2 3 18
12. 2 3 2 3 2 2 3 17
12. 3 3 3 3 3 2 3 20
113
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 1, No. 2, Juli 2018
Husnah & Prayogo
Pengaruh Senam Irama Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak ….

13. 3 2 3 3 3 3 3 20 11 16 K 18 K √
14. 3 2 2 2 3 3 3 18 12 17 B 20 B √
15. 2 3 2 3 3 3 3 19 13 16 K 20 B √
16. 3 3 3 3 3 3 3 21 14 16 K 18 K √
2 3 2 2 3 3 3 18 15 14 K 19 B √
17.
16 17 B 21 B √
18. 3 3 3 3 3 3 3 21
17 16 K 18 K √
19. 2 3 2 3 3 3 3 19 18 18 B 21 B √
20. 3 2 3 3 2 3 1 17 19 17 B 19 B √
21. 3 3 2 2 3 3 3 19 20 16 K 17 K √
22. 3 3 3 3 3 2 3 18 21 17 B 19 B √
23. 2 3 2 2 2 2 2 15 22 15 K 18 K √
24. 2 3 3 1 3 2 3 17 23 17 B 15 K √
25. 3 3 3 3 3 3 3 21 24 18 B 17 K √
Total Skor 478 25 20 B 21 B √
Skor B 15 12 2 4 7
Skor K 10
Tabel 4. Frekuensi Observasi
Untuk menentukan mean (M) pada jumlah
skor pada kegiatan permainan lempar X (Lempar Y (Motorik Jumlah
tangkap bola adalah sebagai berikut: Tangkap Kasar)
Σ𝑋
M= 𝑁 Bola) B K
478 B 12 2 14
= 25
K 4 7 11
= 19,12 Jumlah 16 9 25
Dengan demikian dapat diketahui nilai
rata-rata 19,12 maka ditetapkan bahwa: Adapun nilai harapan (Fh) yang
1. Jika nilai responden ≥ 19,12 maka diperoleh adalah sebagai berikut:
dikategorikan baik (B).
2. Jika nilai responden ≤ 19,12 maka 𝐹ℎ= Jml Frekuensi x Jml frek sekolom
dikategorikan kurang baik (K). N
14×16
𝐹ℎ(𝐵𝐵)= 25 = 8,96
Tabel 3. Rekapitulasi Data Permainan
14×9
Lempar Tangkap Bola Terhadap 𝐹ℎ(𝐵𝐾)= = 5,04
25
Perkembangan Motorik Kasar 11×16
𝐹ℎ(𝐾𝐵)= = 7,04
25
11×9
No. Senam Motorik Kategori Hubungan 𝐹ℎ(𝐾𝐾)= = 3,96
25
Irama Kasar X-Y
Tabel 5. Tabel Kerja Mencari Chi-kuadrat
Skr Kat Skr Kat BB BK KB KK
Var Var 𝑭𝟎 𝑭𝒉 𝑭𝟎−𝑭𝒉 (𝑭𝟎−𝑭𝒉 )² 𝑭𝟎−𝑭𝒉 𝟐
( )
1 15 K 18 K √ X Y 𝑭𝒉
2 19 B 20 B √ B B 12 8,96 3,04 9,24 1,03
3 15 K 18 K √ K 2 5,04 -3,04 9,24 1,83
4 19 B 21 B √ K B 4 7,04 -3,04 9,24 1,31
5 15 K 19 B √ K 7 3,96 3,04 9,24 2,33
6 18 B 20 B √ Jml 25 25 6,5
7 15 K 20 B √
8 19 B 21 B √ Berdasarkan perhitungan tabel kerja
9 18 B 21 B √ 2
X hitung (Tabel 5) didapat angka 6,5.
10 20 B 19 B √ Dari tabel tersebut diketahu ada 2 baris
114
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 1, No. 2, Juli 2018
Husnah & Prayogo
Pengaruh Senam Irama Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak ….

dan 2 kolom, sehingga mencari db dengan Kegiatan senam irama merupakan


rumus: bagian dari pengembangan motorik kasar
Db = (baris-1) (kolom-1) di TK, oleh karena itu guru diharapkan
= (2-1) (2-1) lebih kreatif dalam menciptakan gerakan
= (1) (1) senam agar menarik minat anak. Guru
=1 perlu menambah wawasan untuk
Selanjutnya dikonsultasikan nilai X2 mengembangkan materi senam irama,
hitung terhadap X2 tabel (Tabel 6) dengan karena kegiatan senam irama sangat erat
derajad kebebasan (db) 1 dan taraf kaitanya dengan pembelajaran motorik
signifikansi 5%. yang ada di sekolah. Proses tumbuh
kembang motorik anak berhubungan
Tabel 6. Nilai Kritik Chi-Kuadrat dengan tumbuh kembang kemampuan
db Taraf signifikansi gerak anak, faktor kematangan dan latihan
10% 5% 1% merupakan unsur penting dalam
1. 2.706 3.841 6.635 pengembangan motorik kasar anak.
2. 4.605 5.991 9.210 Pengaruh kegiatan senam irama akan
3. 6.251 7.815 11.341 berdampak positif bagi perkembangan
4. 7.779 9.488 13.277 motorik kasar anak.
5. 9.236 11.070 15.086
KESIMPULAN
6. 10.645 12.592 16.812
Berdasarkan hasil uji hipotesis maka
7. 12.017 14.067 18.475
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
8. 13.362 15.507 20.090
antara senam irama terhadap
9. 14.684 16.919 21.666
perkembangan motorik kasar anak usia 4-5
10. 15.987 18.307 23.209 tahun di TK Muslimat NU Gesang
(Sugiono, 2015) Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang
Berdasarkan data yang diperoleh, Tahun Pelajaran. Saran untuk penelitian
maka kemudian dihitung menggunakan selanjutnya antara lain, kegiatan senam
rumus Chi-kuadrat dan mendapat hasil irama dapat digunakan sebagai metode
nilai X2 hitung adalah 6,5 sedangkan nilai dalam pengembangan pembelajaran
X2 tabel dengan db = 1 dan taraf motorik kasar anak usia dini, serta guru
signifikasi 5% = 3,84. Dengan demikian diharapkan dapat memperbaiki kegiatan
nilai X2 hitung lebih besar dari X2 tabel pembelajaran motorik kasar yang dikelola
sehingga hipotesis nihil ditolak dan agar dapat meningkatkan perkembangan
hipotesis kerja diterima, yang berarti ada motorik kasar anak, sehingga
pengaruh senam irama terhadap perkembangan motorik kasar anak dapat
perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 berkembang secara optimal.
tahun di TK Muslimat NU Gesang
Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang UCAPAN TERIMA KASIH
tahun pelajaran 2015/2016. Terima kasih disampaikan kepada
Hasil penelitian ini mendukung teori pihak-pihak yang telah membantu dalam
yang menyatakan bahwa aktivitas gerak proses penelitian ini sehingga dapat selesai
seperti senam irama akan memberikan dengan baik dan tepat waktu. Terima kasih
pengalaman langsung kepada anak yang sebesarnya kepada TK Muslimat NU
mengenai gerak sehingga dapat menambah Gesang Kecamatan Tempeh Kabupaten
pengalaman gerak anak. Melalui Lumajang, para dosen, rekan sejawat, dan
pengalaman itulah yang nantinya Prodi PG PAUD, Fakultas Ilmu
berpengaruh pada perkembangan motorik Pendidikan, IKIP PGRI Jember.
kasar anak (Sujiono et al, 2014).

115
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 1, No. 2, Juli 2018
Husnah & Prayogo
Pengaruh Senam Irama Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak ….

DAFTAR PUSTAKA Pelajaran 2014/2015. (Skripsi).


Jember: IKIP PGRI Jember.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian
Suatu Tindakan Praktek. Jakarta:
Sugiono. (2013). Metode Penelitian
Rineka Cipta.
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Decaprio, R. (2013). Aplikasi Teori
Sujiono, B. et al. (2014). Metode
Pembelajaran Motorik di Sekolah.
Pengembangan Fisik. Jakarta:
Yogyakarta: Diva Press.
Universitas Terbuka.
Depdiknas. (2007). Pedoman
Pembelajaran Bidang Pengembangan
Fisik/Motorik di Taman Kanak-
Kanak. Jakarta: Ditjen Kemdiknas.

Hidayati, L. (2013). Pengaruh


Pelaksanaan Pembelajaran Senam
Terhadap Perkembangan
Psikomotorik Siswa di POS PAUD
Lemuru 02 Puger Kulon Kec Puger
Kab Jember Tahun Pelajaran
2012/2013. (Skripsi). Jember: IKIP
PGRI Jember.

Kamtini & Tanjung, H.W. (2005).


Bermain Melalui Gerak dan Lagu di
Taman Kanak-Kanak. Jakarta:
Dipdiknas.

Montolulu et al. (2014). Bermain dan


Permainan Anak. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Mutiah, D. (2012). Psikologi Bermain


Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.

Nisnayeni. (2012). Peningkatan


Perkembangan Motorik Kasar Anak
Melalui Senam Irama di Taman
Kanak-Kanak Bina Ummat Pesisir
Selatan. Jurnal Pesona PAUD, Vol. 1
No. 1 (2012).

Purnamasari, E. (2015). Pengaruh


Kegiatan Gerak dan Lagu Terhadap
Perkembangan Motorik Kasar Anak
Kelompok B di TK Kemala
Bhayangkari 29 Jember Tahun

116
JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education), Vol. 1, No. 2, Juli 2018

Anda mungkin juga menyukai