Anda di halaman 1dari 6

SENAM SI BUYUNG DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM

PENGEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK

Rizki Rahmawati
Nurhenti Dorlina Simatupang

PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya


Jalan Teratai 4 Surabaya 60136. (rahmawati.rizki19@yahoo.com)(nurhentisimatupang@yahoo.co.id)

Abstract : this research is a qualitative descriptive study type. The purpose of this study was to
describe the teacher's knowledge of Si Buyung gymnastics, gymnastics reason Si Buyung the
demonstration method used in the development of gross motor skills of children in group B, the
obstacles that occurred during the implementation of gymnastics Si Buyung, the process and the
results of gymnastics Si Buyung the demonstration method. Subjects were taken as many as 16
children in group B in TK Dharma Wanita 2 Gembleb, Pogalan, Trenggalek. The results obtained
after conducting child gymnastics Si Buyung the demonstration method that can significantly
develop gross motor skills of children in group B.

Keywords : Si Buyung gymnastics , Demonstration method, Gross motor

Abstrak : penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk mendeskripsikan pengetahuan guru tentang senam Si Buyung, alasan senam Si
Buyung dengan metode demonstrasi digunakan dalam pengembangan motorik kasar anak kelompok
B, kendala yang terjadi saat pelaksanaan senam Si Buyung , proses dan hasil dari kegiatan senam
Si Buyung dengan metode demonstrasi. Subjek yang diambil sebanyak 16 anak kelompok B di TK
Dharma Wanita 2 Gembleb, Pogalan, Trenggalek. Hasil yang didapat anak setelah melaksanakan
kegiatan senam Si Buyung dengan metode demonstrasi yaitu secara signifikan dapat
mengembangkan motorik kasar anak kelompok B.

Kata kunci : Senam Si Buyung,, Metode demonstrasi, Motorik kasar

Pada anak usia Taman Kanak-kanak (TK) kemampuan menyelesaikan tugas motorik
perkembangan kemampuan anak sedang tertentu. Pengembangan motorik kasar dapat
berkembang cepat. Salah satu kemampuan pada diartikan sebagai bagian dari pendidikan
anak TK yang berkembang pesat adalah terutama melalui pengalaman-pengalaman
kemampuan fisik atau motoriknya. gerak, terhadap pertumbuhan dan
Perkembangan kemampuan motorik anak akan perkembangan anak secara menyeluruh.
dapat terlihat secara jelas melalui berbagai Kompetensi dasar motorik anak TK
gerakan dan permainan yang dapat mereka yang diharapkan dapat dikembangkan guru saat
lakukan. Anak pada usia dini mempunyai anak memasuki lembaga prasekolah atau TK
potensi yang besar untuk mengoptimalkan adalah anak mampu melakukan aktivitas fisik
segala aspek perkembangannya, termasuk secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan
perkembangan keterampilan motoriknya artinya dan persiapan untuk menulis, keseimbangan,
perkembangan keterampilan motorik sebagai kelincahan dan melatih keberanian (Sujiono,
perkembangan unsur kematangan dan 2007:2.10).
pengendalian gerak tubuh (Sumantri, 2005:3). Tetapi faktanya berdasarkan hasil
Menurut Sumantri (2005:49), tujuan dan fungsi observasi yang dilakukan penulis pada tanggal
pengembangan motorik kasar anak adalah 4 November 2014, rata-rata atau sebagian besar
upaya dalam meningkatkan penguasaan saat kegiatan senam dengan banyak gerak
keterampilan yang tergambar dalam lokomotor (gerakan berpindah tempat) yang

1
2
Rahmawati, Senam Si Buyung Dengan Metode Demonstrasi Dalam Pengembangan Motorik Kasar Anak 2

berfokus pada gerakan kaki dan gerakan tangan terkena angin (sepoi-sepoi, angin kencang dan
yang diikuti oleh anak-anak usia 4-6 tahun di kencang sekali) dengan lincah. Menurut
TK Dharma Wanita 2 Gembleb, Pogalan, Samsudin (2008:135) senam kanak-kanak
Trenggalek masih bergantung pada contoh atau (biasa disebut senam sibuyung) ini dapat
demonstrasi guru di depan. Contohnya, anak- dilaksanakan dengan berbagai cara salah
anak antusias melakukan gerakan senam satunya dengan senam menurut fantasi (anak
apabila guru yang menjadi contoh di depan juga meniru gerak-gerik atau tingkah laku manusia,
lincah dan aktif dalam gerakan senam yang binatang, serta gerakan benda-benda).
dilakukan. Jika guru yang memberikan contoh Melakukan senam fantasi ini akan bermanfaat
lengah sedikit saja (berhenti dalam gerakannya) mengembangkan kemampuan koordinasi
maka sebagian anak juga malas-malasan untuk motorik kasar, mengembangkan kemampuan
bergerak dan ada juga yang diam tidak bergerak imajinasi anak, melatih kekuatan dan
karena tidak ada gerakan yang dicontoh di keseimbangan serta tanggung jawab anak.
depan. Diharapkan dengan kegiatan senam Si Buyung
Di TK ini juga dilaksanakan kegiatan dengan metode demonstrasi anak mampu
senam Si Buyung untuk mengembangkan melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi
motorik kasar anak. Disebabkan karena anak dan berani mengekspresikan diri dengan
masih tertuju pada gerakan yang dicontohkan gerakan motorik kasar yang dilakukan.
oleh guru maka metode yang dipakai guru Suharjana (2006:6) berpendapat bahwa
dalam senam Si Buyung ini yaitu metode senam Si Buyung adalah senam yang bersifat
demonstrasi. Decaprio (2013:101) menjelaskan fantasi dan berbentuk ceritera serta diragakan
bahwa hal yang harus dilakukan oleh guru saat melalui gerakan-gerakan. Dikenal ada beberapa
pembelajaran motorik di sekolah adalah cara dalam pelaksanaannya, yaitu: 1. Anak
melakukan demonstrasi kepada anak. langsung menirukan gerakan sesuatu yang
Demonstrasi merupakan metode yang dikatakan oleh guru; 2. Guru berceritera, dan
baik dalam pembelajaran motorik. Dalam hal anak-anak menirukan gerakan-gerakan yang
ini, anak lebih mudah memahami aplikasi terdapat dalam ceritera. 3. Guru dan anak-anak
pembelajaran motorik dengan demonstrasi bernyanyi sambil melaksanakan gerakan-
karena menggunakan alat-alat bantu visual, gerakan yang terdapat dalam nyanyian.
seperti gambar, klip film, video, atau Berdasarkan uraian tersebut maka
demonstrasi secara langsung yang dilakukan peneliti berinisiatif untuk meneliti tentang
oleh guru. Anak usia dini atau TK melihat “senam Si Buyung dengan metode demonstrasi
bagaimana suatu kegiatan terjadi secara dalam pengembangan motorik kasar anak
langsung, kemudian mereka dapat menirukan kelompok B di TK Dharma Wanita 2 Gembleb,
apa yang telah mereka lihat tersebut akan lebih Pogalan, Trenggalek”. Subjek dalam penelitian
menarik, merangsang perhatian dan lebih ini anak kelompok B berjumlah 16 anak yang
menantangnya sehingga anak semakin kemampuan motorik kasarnya perlu
bersemangat dalam kegiatan tersebut dikembangkan.
dibandingkan bila mereka hanya mendengar Pada penelitian ini fokus masalahnya
penjelasan guru saja. Selain itu manfaat lain bagaimana pengetahuan guru tentang senam Si
yang dapat diperoleh dari penggunaan metode Buyung?, mengapa senam Si Buyung dengan
demonstrasi adalah pemberian ilustrasi melalui metode demonstrasi digunakan dalam
peragaan diiringi penjelasan kepada anak akan pengembangan motorik kasar anak kelompok
membantu meningkatkan daya pikir anak B?, apa kendala yang terjadi saat dilaksanakan
terutama dalam mengamati, mengingat dan kegiatan senam Si Buyung dengan metode
konsentrasi. demonstrasi dalam pengembangan motorik
Sesuai dengan indikator pencapaian kasar anak kelompok B?, bagaimanakah proses
perkembangan anak kelompok B, yaitu senam kegiatan senam Si Buyung dengan metode
fantasi bentuk meniru: misalnya menirukan demonstrasi pada anak kelompok B di TK
berbagai gerakan hewan, gerakan tanaman yang Dharma Wanita 2 Gembleb, Pogalan,
3
Rahmawati, Senam Si Buyung Dengan Metode Demonstrasi Dalam Pengembangan Motorik Kasar Anak 3

Trenggalek?, hasil apa yang dicapai anak peneliti mengamati apa yang dikerjakan subjek
setelah melaksanakan kegiatan senam Si dan peneliti juga ikut melakukan atau terlibat
Buyung dengan metode demonstrasi dalam langsung dalam situasi subjek yang akan
pengembangan motorik kasar anak kelompok B diamati, tetapi peneliti tidak mengajar hanya
di TK Dharma Wanita 2 Gembleb, Pogalan, melakukan pengamatan mendalam. Informan di
Trenggalek? dalam wawancara ini adalah Kepala Sekolah
Tujuan penelitian ini untuk dan guru kelas kelompok B. Sedangkan segala
mendeskripsikan pengetahuan guru di TK sesuatu yang penting yang terjadi dalam
Dharma Wanita 2 Gembleb tentang senam Si kegiatan yang akan memperkuat hasil penelitian
Buyung, alasan senam Si Buyung dengan ini semua akan didokumentasikan, seperti foto
metode demonstrasi digunakan dalam pada saat kegiatan, Rencana Kegiatan Harian
pengembangan motorik kasar anak kelompok (RKH), data guru kelas, kepala sekolah dan
B, kendala-kendala yang terjadi dalam anak kelompok B dan dokumen milik sekolah
pelaksanaan senam Si Buyung dengan metode serta lembar observasi.
demonstrasi, proses kegiatan senam Si Buyung Instrumen penelitian yang digunakan
dengan metode demonstrasi, mendeskripsikan mengumpulkan data-data yang diperlukan
hasil yang dicapai anak setelah melaksanakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang
kegiatan senam Si Buyung dengan metode langsung meneliti di lapangan, lembar observasi
demonstrasi dalam pengembangan motorik yang didukung dengan wawancara dan
kasar anak kelompok B di TK Dharma Wanita dokumentasi. Pada penelitian ini dilakukan
2 Gembleb, Pogalan,Trenggalek. melalui beberapa tahap, yaitu tahap pra
lapangan, tahap lapangan, tahap analisis data
METODE dan tahap penulisan laporan. Uji keabsahan data
Penelitian tentang senam Si Buyung dengan triangulasi data.
dengan metode demonstrasi dalam Teknik analisis data yang akan
pengembangan motorik kasar anak kelompok B digunakan dalam penelitian ini menggunakan
di TK Dharma Wanita 2 Gembleb, Pogalan, model Miles dan Huberman. Menurut Miles
Trenggalek, dilakukan dengan pendekatan dan Huberman (dalam Sugiyono, 2012:246)
deskriptif kualitatif karena penelitian yang akan mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis
dilakukan menggambarkan atau data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
mendeskripsikan, mencatat, dan menganalisis berlangsung secara terus menerus sampai tuntas
serta menginterprestasikan kondisi-kondisi sehingga datanya sudah jenuh. Teknis analisis
yang sedang berlaku dan menggambarkan data model Miles dan Huberman ada 3 langkah
variabel-variabel berdasarkan fakta di lapangan. yaitu data reduction (reduksi data), data display
Jenis penelitian ini termasuk penelitian (penyajian data), conclusion
naturalistik (Naturalistic Inquiry). Penelitian drawing/verification (penarikan kesimpulan).
naturalistik adalah penelitian deskriptif yang
mengungkap realitas secara alamiah apa HASIL
adanya, sekalipun demikian tetap saja Berdasarkan penelitian yang sudah
memberikan makna dibalik peristiwa alamiah dilaksanakan di TK Dharma Wanita 2
yang ditunjukkan subjek. Pada penelitian ini Gembleb, Pogalan, Trenggalek pada anak
sumber data yang diperoleh adalah anak kelompok B selama tanggal 6-31 Maret 2015
Kelompok B TK Dharma Wanita Gembleb, telah didapatkan hasil dari observasi,
Pogalan, Trenggalek yang berjumlah 16 anak wawancara dan dokumentasi untuk menjawab
yang motorik kasarnya perlu dikembangkan. fokus penelitian.
Selain itu juga kepala sekolah, dan guru kelas. Pengetahuan Guru Tentang Senam Si
Teknik pengumpulan data yang Buyung yaitu guru kelas disini sangat
digunakan dalam penelitian ini yakni observasi, mengetahui tentang pembelajaran senam kanak-
wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini kanak (senam Si Buyung). Walaupun istilah
menggunakan observasi partisipasi pasif karena senam Si Buyung belum familiar, tetapi guru
4
Rahmawati, Senam Si Buyung Dengan Metode Demonstrasi Dalam Pengembangan Motorik Kasar Anak 4

memahami tentang cara-cara pelaksanaannya. Proses kegiatan senam Si Buyung


Terbukti dengan diadakannya senam Si Buyung dengan metode demonstrasi pada anak
di setiap tema pembelajaran (contoh: saat tema kelompok B yaitu penelitian dilaksanakan
pekerjaan anak diajak menirukan gerak gerik sebanyak 7 kali pertemuan dengan 16 anak
yang dilakukan pak polisi saat mengatur lalu kelompok B dengan senam Si Buyung
lintas kendaraan) dan lain sebagainya. Guru menjadi kegiatan awal (± 30 menit)
mengetahui makna dari senam Si Buyung yaitu pembelajaran dengan rincian: Pertemuan
merupakan senam kanak-kanak dilaksanakan pertama (6 Maret), pertemuan kedua (7
dalam bentuk meniru gerak-gerik/tingkah laku Maret), dan pertemuan ketiga (13 Maret).
manusia, dan binatang serta benda-benda. Guru Melaksanakan senam Si Buyung dengan
juga mengetahui langkah-langkah yang baik menirukan gerakan binatang “berlari seperti
dalam memulai pembelajaran senam Si Buyung kuda”, “meloncat seperti katak”, dan “terbang
ini. Dibuktikan dengan pada saat kegiatan seperti burung” dengan diiringi irama lagu “Si
senam Si Buyung selama 7 pertemuan, guru Bolang bocah petualang” dan diulang pada
mengajak anak pemanasan terlebih dahulu, pertemuan ketujuh tanggal 28 Maret.
mengajak anak aktif bergerak dengan riang. Pertemuan keempat (14 Maret), pertemuan
Guru dapat membuat suasana menyenangkan kelima (20 Maret), pertemuan keenam (27
bagi anak, sehingga anak tertarik melakukan Maret). Melaksanakan senam Si Buyung
kegiatan senam Si Buyung ini. dengan menirukan gerakan lokomotor gerak-
Alasan senam Si Buyung dengan gerik/tingkah laku manusia yang dilakukan
metode demonstrasi digunakan dalam anak yaitu berjalan, berlari dan meloncat, serta
pengembangan motorik kasar anak kelompok B gerakan tangan seperti memotong padi dan
yaitu karena sesuai dengan capaian melempar dengan cerita berjudul “Panen
perkembangan anak yaitu melakukan padi”.
koordinasi gerakan kaki-tangan-kepala dalam Hasil yang dicapai anak setelah
melakukan tarian/senam dan juga terdapat melaksanakan kegiatan senam Si Buyung
indikator pencapaian perkembangan anak dengan metode demonstrasi dalam
kelompok B, yaitu senam fantasi bentuk pengembangan motorik kasar anak kelompok
meniru: misalnya menirukan berbagai gerakan B yaitu kepercayaan diri anak semakin
hewan, gerakan tanaman yang terkena angin meningkat dan tanggung jawab anak untuk
(sepoi-sepoi, angin kencang dan kencang melaksanakan kegiatan mulai terlihat, serta
sekali) dengan lincah. Senam Si Buyung ini imajinasi anak dapat berkembang, koordinasi
sangat cocok untuk pengembangan motorik motorik kasar anak meningkat setiap kali
kasar anak dikarenakan anak-anak sangat pertemuan dalam senam Si Buyung ini.
antusias apabila disuruh untuk melakukan
kegiatan ini. Tetapi dengan bimbingan dari guru PEMBAHASAN
secara teratur tentunya. Berdasarkan hasil penelitian dapat
Kendala yang terjadi saat kegiatan dibahas yaitu:1. Pengetahuan Guru Tentang
senam Si Buyung dengan metode demonstrasi Senam Si Buyung di TK Dharma Wanita 2
yaitu apabila guru menyuruh anak satu per satu Gembleb ini dapat dikatakan mengetahui
untuk mempraktekkan senam Si Buyung maka dengan baik dan tahu seperti apa
anak yang lain akan bosan untuk menunggu. pelaksanaannya. Guru dapat menjelaskan dan
Sehingga akan lebih efisien melaksanakan mendemonstrasikan dengan baik senam Si
senam Si Buyung dengan metode demonstrasi Buyung ini didepan anak-anak. Dalam
ini bersama-sama. Terkadang anak suka dengan wawancara, guru juga mengetahui bahwa ada
kemauannya sendiri, bergerak tidak sesuai beberapa cara dalam pelaksanaan senam Si
dengan instruksi atau demonstrasi guru. Buyung dalam pengembangan motorik kasar
Sehingga guru membantu memperbaiki gerakan anak yaitu anak langsung menirukan gerakan
agar sesuai dengan yang diajarkan. sesuatu yang dikatakan oleh guru; guru
bercerita, dan anak-anak menirukan gerakan-
5
Rahmawati, Senam Si Buyung Dengan Metode Demonstrasi Dalam Pengembangan Motorik Kasar Anak 5

gerakan yang terdapat dalam cerita; guru dan Buyung ini cocok untuk mengembangkan
anak-anak bernyanyi sambil melaksanakan motorik kasar anak.
gerakan-gerakan yang terdapat dalam Kendala yang terjadi saat
nyanyian (pernyataan ini sesuai dengan dilaksanakan kegiatan senam Si Buyung
pendapat Suharjana, 2006:6). dengan metode demonstrasi dalam
Guru mengetahui bahwa senam Si pengembangan motorik kasar anak kelompok
Buyung banyak fungsinya diantaranya B yaitu diantaranya saat menirukan gerakan
mengembangkan kemampuan koordinasi terbang seperti burung (anak merentangkan
motorik kasar anak, mengembangkan tangannya seperti sayap burung dan
kemampuan imajinasi anak, melatih kekuatan, mengepak-ngepakkannya sambil berlari) ada
keseimbangan dan tanggung jawab anak anak yang berlarinya tidak terarah sehingga
(sesuai dengan pendapat Sujiono, 2007:2.10 mengganggu teman yang lain karena dapat
yang menyatakan bahwa kompetensi dasar saling bertabrakan, Ada juga anak yang
motorik anak TK yang dapat dikembangkan berdiam diri tidak mau melakukan gerak
guru adalah anak mampu melakukan aktivitas senam Si Buyung karena suasana hatinya yang
fisik secara terkoordinasi dalam rangka sedang tidak baik. Sehingga guru harus
kelenturan dan persiapan untuk menulis, membujuknya dan menyebabkan
keseimbangan, kelincahan dan melatih terganggunya proses belajar.
keberanian). Proses kegiatan senam Si Buyung
Alasan senam Si Buyung dengan dengan metode demonstrasi pada anak
metode demonstrasi digunakan dalam kelompok B penelitian kegiatan senam Si
pengembangan motorik kasar anak kelompok Buyung dilaksanakan sebanyak 7 kali
B di TK Dharma Wanita 2 Gembleb yaitu pertemuan dengan 16 anak kelompok B TK
karena sesuai dengan capaian perkembangan Dharma Wanita 2 Gembleb, dengan langkah-
anak yaitu melakukan koordinasi gerakan langkah: Guru mengajak anak melakukan
kaki-tangan-kepala dalam melakukan gerakan pemanasan setelah itu guru
tarian/senam dan juga indikator senam fantasi menjelaskan kegiatan senam Si Buyung yang
bentuk meniru untuk kelompok B. Dalam akan dilakukan bersama anak. Guru bercerita
wawancara yang dilakukan dengan guru kelas (dalam cerita terdapat gerakan lokomotor
dan kepala TK, dan juga selama penelitian gerak-gerik/tingkah laku manusia yang
selain senam yang dilakukan setiap minggu di dilakukan anak yaitu berjalan, berlari dan
sekolah untuk mengembangkan kemampuan meloncat, serta gerakan tangan seperti
motorik kasar anak, senam Si Buyung ini memotong padi dan melempar. Guru juga ikut
sangat cocok untuk pengembangan motorik memperagakan gerakan-gerakan yang ada
kasar anak dikarenakan anak-anak sangat dalam senam Si Buyung dengan cerita
antusias apabila disuruh untuk melakukan tersebut dengan lincah disertai dengan
kegiatan hasil penelitian ini mendukung membimbing anak untuk melakukan kegiatan.
pendapat dari Rohmatul (2012:3-4) dalam Anak-anak menirukan gerakan-gerakan yang
(Rihlah, 2014:52) yang menyatakan bahwa terdapat dalam cerita. Senam Si Buyung ini
manfaat senam diantaranya yaitu: Sebagai juga dilaksanakan dengan: anak langsung
salah satu metode pembelajaran guna melatih menirukan gerakan binatang yang dikatakan
motorik anak dan menimbulkan perasaan oleh guru. Contoh: “berlari seperti kuda”,
senang pada diri anak, dan sebagai sarana “meloncat seperti katak”, “terbang seperti
memotivasi anak agar lebih betah belajar. burung (anak merentangkan tangannya
Menurut Meggitt (2013:167) bahwa seperti sayap burung dan mengepak-
cara meningkatkan perkembangan motorik ngepakkannya sambil berlari)”. Disertai
kasar anak yaitu mendorong anak untuk dengan guru memperagakan gerakan didepan
mengambil bagian dalam aktivitas fisik seperti anak. Diiringi dengan irama lagu “Si Bolang
menari, senam dan olahraga. Maka senam Si bocah petualang”. Ditutup oleh guru dengan
6
Rahmawati, Senam Si Buyung Dengan Metode Demonstrasi Dalam Pengembangan Motorik Kasar Anak 6

melakukan gerakan penenangan dan recalling. disimpulkan pada aspek “berjalan”, “berlari”
Hasil yang dicapai anak setelah dan “meloncat” dari 16 anak, 15 anak
melaksanakan kegiatan senam Si Buyung mendapat bintang 4, dan 1 anak mendapat
dengan metode demonstrasi dalam bintang 3.
pengembangan motorik kasar anak kelompok
B yaitu dalam setiap pertemuan selama 7 kali Saran
pertemuan, anak dalam melaksanakan senam Bagi Guru sebaiknya pada saat
Si Buyung ini mengalami perkembangan kegiatan senam Si Buyung dengan metode
motorik kasarnya. Pada pertemuan pertama demonstrasi guru dapat memberikan formasi
anak masih malu-malu dan canggung untuk barisan yang rapi dan berbeda pada setiap
bergerak menirukan demonstrasi yang guru pertemuannya agar indah dilihat.
lakukan. Anak juga masih banyak kesalahan Bagi kepala sekolah untuk sarana dan
dalam menirukan gerakan binatang. Untuk prasarana dalam menunjang
pertemuan-pertemuan selanjutnya, anak dalam pengembangan motorik kasar anak
menirukan gerakan senam Si Buyung kelompok B perlu ditingkatkan lagi agar
berkembang dengan baik sesuai dengan dapat mengembangkan motorik kasar anak
capaian perkembangan motorik kasar anak dengan maksimal.
kelompok B. Anak dapat mengoreksi
kesalahan sendiri dan kesalahan teman. DAFTAR RUJUKAN
Secara berkesinambungan aspek sosial anak Decaprio, Richard. 2013. Aplikasi Teori
ikut terasah. Pembelajaran Motorik di Sekolah.
Jogjakarta: DIVA Press.
SIMPULAN DAN SARAN Meggitt, Carolyn. 2013. Memahami
Simpulan Perkembangan Anak. Jakarta: Indeks.
Berdasarkan hasil dari penelitian Sujiono, Bambang, dkk. 2007. Metode
senam Si Buyung dengan metode demonstrasi Pengembangan Fisik. Jakarta:
didapatkan simpulan yaitu kemampuan Universitas Terbuka.
koordinasi motorik kasar anak, kemampuan Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik Di
imajinasi anak berkembang serta kekuatan, Taman Kanak-kanak. Jakarta: Litera
keseimbangan, keberanian, rasa percaya diri Prenada Media Group.
dan tanggung jawab anak terasah dan Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuatitatif
berkembang dengan baik. Dalam 7 kali Kualitatif dan R & D. Bandung:
pertemuan kegiatan senam Si Buyung dengan Alfabeta.
metode demonstrasi terbukti dengan Suharjana, F. 2006. Bermain Gerakan Tubuh
signifikan dapat mengembangkan motorik Dalam Senam Pada Anak Prasekolah,
kasar anak kelompok B di TK Dharma Wanita (Online, diakses pada tanggal 10
2 Gembleb. Februari 2015).
Pelaksanakan senam Si Buyung Sumantri. 2005. Model Pengembangan
dengan menirukan gerakan binatang “berlari Keterampilan Motorik Kasar Anak Usia
seperti kuda”, “meloncat seperti katak”, dan Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan
“terbang seperti burung” dengan diiringi Nasional.
irama lagu “Si Bolang bocah petualang”, pada Rihlah, Jauharotur. 2014. Studi Deskriptif
pertemuan 1-3 dan diulang lagi di pertemuan Senam Untuk Menstimulasi Motorik
ketujuh dari 16 anak, 15 mendapat nilai B Kasar Anak Kelompok B di TK
(kriteria Baik). Sedangkan 1 anak masih Muslimat Mazraatul Ulum 1 Paciran
mendapat nilai dengan kriteria C (Cukup). Lamongan. Skripsi tidak diterbitkan.
Pada pertemuan keempat, kelima dan keenam Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai