Anda di halaman 1dari 7

BAB 11

LANDASAN TEORI

A. Perkembangan fisik motorik anak


1.Pengertian fisik motorik
Pengertian fisik motorik secara khusus dikemukakan oleh Catherine(2010) yang
dimaksud perkembangan fisik adalah perkembangan yang mencangkup perubahan
dalam ukuran dan profosi tubuh. Perubahan fisik itu merupakan hasil dari interaksi
yang bersifat terus menerus dan kompleks sebagai interaksi antara faktor keturunan
dan lingkungan.
Khulen dan Thomshon 1956 (Yusuf, 2002) mengemukakan bahwa perkembangan
fisik individu meliputi empat aspek yaitu:
a. Sistem syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.
b. Otot otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan
motorik.
c. Kelenjar endrokrin, yang menyebabkan munculnya pola pola tingkah laku baru,
seperti pada remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu
kegiatan yang sebagai anggotanya terdiri atas lawan jenis.
d. Struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi, berat dan proporsi.

Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
perkembangan individu secara keseluruh, beberapa pengaruh perkembangan
motorikterhadap kostelasi perkembangan individu dipaparkan oleh Hurlock (1996)
sebagai berikut:

a. Mulai ketrampilan motorik anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh


perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki ketrampilan
memainkan boneka, melempar dan menangkap bola.
b. Memulai ketrampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya
pada bulan bulan pertama dalam kehidupanya, kekondisi yang independent.
Anak dapat bergerak dari satu tempat ketempat lainya dan dapat berbuat sendiri
untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.
c. Memulai perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah anak sudah dapat dilatih menulis,
menggambar, melukis dan baris-barbaris.
d. Memulai perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat
bermain atau bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkan atau
menjadi anak fringer (terpinggirkan)
e. Perkembangan ketrampilan motorik sangat penting bagi perkembangan self-
concept atau kepribadian anak.
Menurut sheman (1973) menyatakan bahwa anak perempuan pada usia middle
childhood kelenturan fisiknya 5%-10% lebih dari pada anak laki-laki dari pada
anak perempuan.
Perkembangan fisik motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur
kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Ketrampilan motorik kasar diawali
dengan bermain yang merupakan gerakan kasar.
Pada usia 3 tahun sesuai dengan tahap perkembanganya, anak pada umumnya
sudah mengusai sebagai besar ketrampilan motorik kasar. Sementara
kertampilan motorik halus baru mulai berkembang yang diawali dengan kegiatan
yang amat sederhana seperti memegang sendok, memegang pensil, dan
mengaduk. Ketrampilan motorik halus lebih lama pencapainya dari pada
kertampilan motorik kasar, karena ketrampilan motorik harus membutuhkan
kemampuan yang lebih sulit misalnya konsentrasi, control, kehati-hatian, dan
kondisi otot tubuh yang satu dengan yang lain.
2. Tujuan Perkembangan Fisik Motorik
Adapaun tujuan dari perkembangan fisik motorik adalah agar anak dapat berlatih
menggerakkan bagian-bagian tubuh misalnya kepala, tangan dan kaki. Selain itu
juga untuk membantu mengembangkan kertampilan motorik kasar anak didik
dalam berolah tubuh untuk memasuki pendidikan dasar dengan cara melatih
gerakan motorik.
3. Manfaat Perkembangan Fisik Motorik
Adapun manfaat perkembangan fisik motorik bagi kembangan anak adalah untuk
meningkatkan kemampuan dan kekuatan otot-otot anak. Perkembangan
kekuatan otot tersebut diimbangi dengan perkembangan dalam
mengkoordinasikan gerakan antara otot yang satu dengan lainya. Apabila
gerakan motorik kasar anak dapat berkembang dengan baik maka ketrampilam
motorik halus yang telah dimiliki anak juga akan meningkat. Pertumbuhan fisik
anak diharapkan dapat terjadi secara optimal, karena secara langsung maupun
tidak langsung akan mempengaruhi perilaku sehari-hari. Secara langsung
pertumbuhan fisik anak akan menentukan ketrampilan dalam bergerak. Secara
tidak langsung pertumbuhan dan perkembangan kemampuan fisik motorik akan
mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain.
4. Tahap Perkembangan Fisik Motorik Anak
Tahap perkembangan fisik motorik anak usia 2-4 Tahun adalah sebagai berikut:
a. Mototik Kasar
1. Berlarih sambil membawah sesuatu yang ringan misalnya bola.
2. Naik turun tangga dengan kaki bergantian tanpa pegangan.
3. Berjalan diatas papan titian.
4. Melompat dengan satu kaki secara gantian.
5. Menirukan gerakan senam sederhana seperti meniru gerakan pohon,
kelinci melompat dll.
b. Motorik Halus
1. Menuang air, pasir/biji-bijian kedalam penampung/mangkuk, ember.
2. Memasukan benda kecil kedalam botol misal potongan lidi, krikil, dll.
3. Meronce manik-manik yang tidak terlalu kecil dengan benang yang agak
kaku.
4. Menggunting kertas mengikuti pola garis lurus.
B. Landasan Filosofis Anak
Anak adalah manusia yang diciptkan Allah melalui proses penciptanya dan anak
memiliki tugas-tugas perkembangan serta tahap perkembangan untuk mencapai
kedewasaan.
Berikut adalah pendapat para ahli tentang anak. Menurut Masitoh, dkk (2005:27)
anak merupakanindividu yang unik, individu yang memilikikekhasan tersendiri.
Kajian tentang anak selalu menarik sehingga memunculkan berbagai pandangan
tentang apa yang sebenarnya hakikat seorang anak. Berikut ini akan diuraikan
pandangan beberapa ahli tentang anak.
a. Pandangan Froebel, mengungkapkan bahwa masa anak merupakan suatu fase
yang sangat penting dan berharga, dan merupakan masa pembentukan dalam
periode kehidupan manusia. Oleh karena karenanya masa anak sering dipandang
sebagai masa emas (golden age) bagi penyelenggaraan pendidikan. Masa anak
merupakan fase yang sangat fundamental bagi pemkembangan individu karena
pada fase inilah terjadinya peluang yang sangat besar untuk pembentukan dan
pengembangan pribadi seseorang. Menurut Froebel, jika orang dewasa mampu
menyediakan suatu “tanam” yang dirancang sesuai dengan potensi dan bawaan
anak, maka anak akan berkembang secara wajar.
Anak sebagai individu yang pada kodratnya bersifat baik. Sifat yang buruk timbul
karena kurangnya pendidikan atau pengertian yang dimiliki oleh anak tersebut.
Setiap tahap perkembangan yang dialami oleh anak harus dipandang sebagai
suatu kesatuan yang utuh. Anak memiliki potensi yang akan hilang jika tidak
dibina dan dikembangkan. Tahun-tahun pertama dalam kehidupan seorang anak
amatlah berharga serta akan menentukan kehidupanya dimasa yang akan
datang.
b. Pandangan rousseau
Menurutnya bahwa anak adalah memiliki sifat alamiah anak belajar melalui alam,
dan tidak menekankan pada banyaknya pengetahuan yang diharapkan dapat
dimiliki oleh seorang anak, tetapi harus menekankan pada apa yang dapat
dipelajari anak serta apa yang ingin diketahui anak sesuai dengan minatnya.
Menyerahkan konsep “kembali ke alam” (a return to nature) dan pendekatan
bersifat alamiah dalam pendidikan anak yang dikenal dengan “naturalisme”. Bagi
Roussesu naturalisme berarti anak yang akan berkembang secara optimal, tanpa
hambatan.
c. Pandangan Maria Montessori
Menurut Mentosori (Hurlock, 1978) anak usia 3-6 tahun adalah anak yang sedang
berada dalam periode sensitif atau masa peka, yaitu suatu periode dimana suatu
fungsi tentu perlu dirangsang, diarahkan sehingga tidak terhambat
perkembanganya. Bila kemampuan berbicara anak tidak dirangsang maka anak
akan mengalami kesulitan berbicara pada masa-masa selanjutnya.
d. Pandangan Ki Hajar Dewantara
Pandangan tentu anak tersirat pada asas pertama yaitu bahwa setiap anak
memiliki hak untuk mengatur dirinya sendiri. Asas kedua bahwa pengajaran
harus memberikan pengetahuan yang berfaedah, yang dalam arti lahir dan batin
dapat memerdekakan diri. Pada asas tersebut nampak bahwa Ki Hajar
Dewantara memandang anak sebagai kodrat alam yang dimiliki pembawaan
masing-masing serta kemerdekaan untuk berbuat dan mengatur dirinya sendiri.
Akan tetapi kemerdekaan itu juga sangat relatif karena dibatasi oleh hak-hak
yang patut dimiliki orang lain. Anak memiliki hak untuk menentukan untuk
nerjalan sendiri, sehingga anak patut diberi kesempatan untuk berjalan sendiri,
dan tidak terus menerus dicampuri atau dipaksa. Pamong hanya boleh
memberikan bantuan apabila anak menghadapai hambatan yang cukup berat
dan tidak dapat diselesaikan. Hal tersebut merupakan cerminan dari semboyan
( tut wuri handayani)
C. Metode Senam Irama
1. Pengertian Metode Senam Irama
Metode senam irama adalah senam yang berajlan harus menyesuaikan dengan
suatu irama yang biasanya irama musik, tetapi dpat juga dengan irama hitungan
yang teratur. Atau dalam arti kata lain senam irama merupakan gerkan-gerakan
tubuh yang meliputi kepala, tangan, dana kaki yang diiringi oleh musik/irama.
Kegiatan gerak yang diiringi musik memiliki syarat yang sesuai dalam hal
lirik,irama, dan melodi. Lagu-lagunya pendek, gembira dan semangat, merdu dan
mudah dimengerti oleh anak.
Senam irama ini juga meliputi tindakan (Action) dimana musik
diperdengarkan sambil anak menggerakkan tubuh mereka. Pada waktu menyanyi
anak-anak perlu diberi kesempatan untuk menggerakkan tangan dan tubuh
meraka seiring irama musik.
Kegitan senam irama atau gerakan dan musik adalah pengalam sukarela
pendidik dan tidak memiliki kekuatan untuk meminta anak agar berpartisipasi
tetapi akan menunggu sampai rasa senang tumbuh dan muncul pada anak-anak
sehingga mereka akan segera bergabung. Selain kegiatan musik dan gerak juga
bersifat spontan, anak-anak akan merespin lebih antusias untuk mengikuti
gerakan yang diiringi dengan musik/irama.
2. Tujuan Senam Irama
Senam irama merupakan salah satu alternatif agar anak mampu
mengembangkan kemampuan fisik motoriknya, adapun tujuan dari senam irama
adalah membentuk keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan otot-otot.
Ada tiga yang harus ditekankan pada senam irama yaitu:
a. Ketepatan musik irama
b. Kelenturan (fleksibilitas)
c. Kontinuitas gerakan
3. Fungsi Senam Irama
Fungsi senam irama adalah untuk menjembatani atau memfasilitasi anak agar
interaksi anak dengan musik memberikan akibat yanag positif dalam kualitas
hidup anak-anak. Keberasilan pengalaman dalam musik, memadukan emosional
dan intelektualnya dengan perkembangan lainya melalui ekspresi kreatif dalam
lagu, gerak, irama, dan pengalaman mendengarkan.
4. Manfaat Senam Irama
Secara umum dari senam irama adalah untuk melatih kekuatan, kelenturan,
kelincahan serta koordinasi otot-otot yang bergerak, serta meningkatkan
semangat, kreatifitas, motifasi belajar. Peserta didik akan memiliki banyak
pengalaman dalam senam irama dengan proses pembelajaran yang
menyenangkan. Orang yang melalukan senam irama secara rutin, akan
mengembangkan kemampuan daya tahan otot, kekuatan, keseimbangan.
Kelenturan, koordinasi, dan kelincahan.
D. Kompetensi Metode Pengajaran Senam Irama
1. Pengertian metode senam irama
Metodeberasal dari bahasa yunani “Methodos” yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh secara etomologis metode berasal dari kata ‘Met’
dan “Hodes” yang berarti melalui. Sedangkan istilah metode adalah jalan
atau carayang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Sehubungan
dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja
untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan.
Sehingga dua hal penting yang terdapat dalam sebuah metode adalah:
Cara melalukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanan.
Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Adapaun
pengertian dan definisi metode menurut para ahli antaralain:
1. Rothweel dan Kazanas, metode adalah cara, pendekatan, atau proses
untuk menyampaikan informasi.
2. Titus, metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan
terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.
3. Macquari, metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama
yang berkenan dengan rencana tertentu.
4. Wiradi, metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus
dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutanya logis)
5. Drs. Agus M. Hardjana, metode adalah cara yang sudah dipikirkan
masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah
tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.
6. Almadk (1939), Metode adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis
terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
7. Ostle (1975), metode adalah pengejaran terhadapa sesuatu untuk
memperoleh sesuatu interelasi.
8. Hebert Bisnu (1969), Metode adalah teknik-teknik yang
digeneralisasikan dengan baik agar dapat diterima atau digunakan
secara sama dalam satu disiplin, praktek atau bidang disiplin dan
praktek.
9. Max Siporin (1975), metode adalah sebuah orientasi aktifitas yang
mengarah kepada persyaratan tugas-tugas dan tujuan-tujuan nyata.
10. Rosdy Roslan (2003=24), metode merupakan kegiatan ilmiah yang
berkaitan dengan suatu rencana kerja (sistematis) untuk memahami
suatu subyek atau obyek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan
jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan
termasuk kebahasanya.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode dalam pembelajaran


adalah cara atau sistem kerja yang beraturan yang digunakan atau
dilaksanakan untuk memudahkan suatu kegiatan guna mencapai hasil
atau tujuan yang diharapkan.

Senam berasal dari bahasa inggris “Gymnastic” yang berasal dari kata
‘Gymnos’ tujuanya adalah untuk mendapatkan kekuatan dan keindahan
jasmani. Sejk zaman Yunani kuno sampai sekarang ini masih mengalami
perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan kemajuan dibidang ilmu
pengetahuan dan tegnologi. Perkembangan itu terlihat dalam bentuk-
bentuk gerakan, sistematika latihan maupun tujuan-tujuanya.

Sedangkan pengertian irama sendiri adalah perulangan bunyi-bunyian


menurut pola tertentu dalam sebuah lagu. Perulangan bunyi-bunyian
ini juga meninbulkan keindahan dan membuat sebuah lagu menjadi
enak didengar.
2. Langka-langka senam irama
Adapun langka-langka senam irama yang digunakan untuk anak usia dini
(AUD) adalah sebagai berikut:
a. Mengenalkan senam irama dan menjelaskan apa itu senam irama.
b. Mengenalkan gerakan-gerakan senam irama.
c. Musik dimainkan dan guru memberi contoh gerakan-gerakan senam
irama.
d. Anak diajak untuk mengikuti gerakan guru sesuai dengan musik.
Mencermati paparan diatas yang paling penting dari perkembangan
fisik motorik yang menggunakan metode senam irama adalah setiap
anak memperoleh pengalaman dan gerakan-gerakan baru yang
meneyenangkan dan tidak membosankan untuk meningkatkan
kemampuan fisik motoriknya.
E. Metose Senam Irama Dapat Meningkatkan Kemampuan Fisik Motorik
Anak
Dengan adanya metode senam irama akan dapat meningkatkan
kemampuan fisik motorik anak terutama pada anak kelompok usia 3-4
tahun KB TARBIYATUL ATHFAL 02 Desa Bajingjowo, Kec. Sarang, Kab.
Rembang. Karena dengan senam irama anak akan dapat bergerak dengan
senang dengan adanya iringan musik.

Anda mungkin juga menyukai