Anda di halaman 1dari 10

Tahun VI, No.

11, Oktober 2010


 

PERKEMBANGAN FISIK DAN KOGNITIF PADA MASA


KANAK-KANAK
Ujang Rohman
Dosen PKO FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Abstract

Childhood is a time-sensitive, where the child begins to sensitive receiving various efforts to develop all
the potential that exists. Occur during maturation are sensitive functions of the physical and psychological
ready to respond to stimuli that is given by the environment. Age period of 4-6 years is the development
of the first basic physical abilities (motor), cognitive, language, sosia, l emotional, and cognitive. It is
therefore necessary at this time and stimulation conditions appropriate to the needs of the child to the
child's development will be achieved optimally.
The process of development of physical abilities of children associated with the growth process child's
motor, while the process of cognitive development related to the maturity of the way children think.
Motor development of children consists of three main elements that are very dominant, namely: 1) The
development of anatomical, these developments indicated a change in the quantity of bone structure, and
height. 2) The development of physiological, these developments indicated a change of work on the
organs. 3) The development of behavior, this development is the coordination between persyarafan and
muscle functional and cognitive function, affective, and conative.
Cognitive development occurs through a process he called adaptation. Adaptation is the adjustment to the
demands of the environment through assimilation and accommodation.

Key words: Development, Childhood

Latar Belakang terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan


Anak yang cerdas bukan hanya anak psikis yang siap merespon rangsangan yang
yang lancar membaca atau menjadi seperti ada di berikan oleh lingkungannya. Masa
Albert Einstein, anak yang cerdas adalah ini adalah dasar pertama dalam
anak yang berkembang secara baik seluruh mengembangkan kemampuan fisik
kemampuan dirinya, baik di lihat dari aspek (motorik), kognitif, bahasa, sosia,l
kognitif, moral, sosial, emosional, dan juga emosional, dan kognitifnya. Oleh karena itu
psikomornya yang memungkinkan anak pada masa ini dibutuhkan kondisi dan
dapat bergerak. Anak yang berusia 4 – 6 rangsangan yang sesuai dengan kebutuhan
tahun merupakan bagian dari anak usia dini anak agar perkembangan anak akan tercapai
yang berada pada rentangan usia lahir secara optimal.
sampai 8 tahun. Pada usia ini secara Pada masa usia 4 – 6 tahun pertama
terminology disebut sebagai anak usia perkembangan anak sering disebut sebagai
prasekolah, perkembangan kecerdasan pada masa keemasan (The Golden Years) karena
masa usia 4 – 6 tahun mengalami pada masa itu keadaan fisik maupun segala
peningkatan dari 50 % menjadi 80 %. Hal kemampuan anak sedang berkembang
ini menunjukkan pentingnya upaya dengan cepat. Pada masa itu perkembangan
pengembangan seluruh potensi anak usia kemampuan anak akan sangat terlihat pada
prasekolah. (Yudha, 2005:2). pada kemampuan fisik dan kognitifnya.
Usia 4 – 6 tahun akan mengalami Proses perkembangan kemampuan fisik
masa peka, dimana anak mulai sensitif anak berhubungan dengan proses tumbuh
menerima berbagai upaya pengembangan kembangnya motorik anak, sedangkan
seluruh potensi yang ada. Pada masa peka proses perkembangan kognitif berhubungan

42 
 
Tahun VI, No. 11, Oktober 2010
 

dengan proses kematangan cara berpikir benda, menangkapnya, mencobanyanya,


anak. Oleh karena itu setiap gerakan yang melemparkannya atau menjatuhkannya,
dilakukan oleh anak sesederhana apapun mengambil, mengocok-ngocok kembali, dan
merupakan hasil interaksi yang kompleks meletakannya kembali benda-benda ke
dari berbagai bagian dan sistem tubuh yang dalam tempatnya.
dikontrol otak. Otaklah yang berfungsi Pada masa usia pra-sekolah anak
sebagai bagian dari susunan syaraf yang akan banyak mengalami masa peka, yang
mengatur dan mengontrol semua aktivitas diartikan sebagai suatu masa dimana suatu
fisik. (Robert Pangrazi, 1981). fungsi berkembang demikian baik dan
Aktivitas fisik yang dikontrol otak, karenanya harus dilayani serta diberi
secara simultan dan berkesinambungan kesempatan sebaik-baiknya. Masa peka
mengolah informasi secara terus menerus untuk suatu fungsi itu hanya datang sekali
yang diterimanya, bersamaan dengan itu saja pada tiap individu, jadi masa peka
otak bersama jaringan syaraf membentuk merupakan masa dimana kemungkinan
sistem syaraf pusat sebagai pusat kontrol berkembangnya suatu fungsi adalah
yang akan mendiktekan setiap gerakan yang maksimal besarnya, misalnya masa peka
dilakukan. Dalam kaitannya dengan untuk berjalan pada tahun kedua, masa peka
perkembangan fisik anak, perkembangan ini berbicara pada tahun ketiga dan ketrampilan
berhubungan dengan perkembangan fisik pada tahun keenam, peka untuk
kemampuan gerak anak. Oleh sebab itu perkembangan ingatan logis adalah pada
kemampuan gerak anak akan dapat terlihat tahun keduabelas dan seterusnya (Pratini,
secara jelas melalui berbagai gerakan yang 1990). Agar masa usia pra-sekolah dapat
dapat dilakukan oleh anak. Bentuk gerakan optimal maka stimulasi pendidikan
merupakan perkembangan keterampilan diperlukan guna memberikan perangsangan
motorik anak. terhadap seluruh aspek perkembangan anak.
Menurut Maxim, George W. (1993) Lebih lanjut pembahasan akan
Secara umum ada tiga tahap perkembangan berkisar pada perkembangan motorik dan
keterampilan motorik anak pada usia dini kognitif. Kompetensi dan hasil yang ingin
yaitu tahap kognitif, asosiatif, dan dicapai adalah kemampuan mengelola
autonomous. Pada tahap kognitif anak dengan metode pengembangan gerak,
berusaha memahami keterampilan motorik melalui pengamatan dan observasi.
serta apa yang dibutuhkan untuk melakukan
suatu gerakan tertentu. Pada tahap asosiatif Permasalahan
anak banyak belajar dengan cara coba Optimalnya perkembangan fisik dan
meralat gerakan agar tidak melakukan kognitif anak akan sangat penting karena
kesalahan kembali pada gerakan berikutnya. secara langsung maupun tidak langsung
Sedangkan pada masa autonomous gerakan perkembangan tersebut akan menentukan
yang ditampilkan merupakan respon yang keterampilannya dalam bergerak dan akan
lebih efisien untuk mengurangi sedikit mempengaruhi cara anak memandang
mungkin kesalahan (anak sudah dirinya sendiri dan orang lain.
menampilkan gerakan secara otomatis). Meningkatnya keterampilan fisik anak akan
Meningkatknya kemampuan meningkatkan pula aspek sosial, emosional,
keterampilan fisik anak di usia 4 – 6 tahun dan kognitif anak.
membuat aktivitas fisik semakin banyak, tak Berdasarkan beberapa konsep dan
heran pada masa itu anak akan melakukan pandangan tersebut permasalahannya yang
berbagai aktivitas tanpa mengenal lelah. akan dibahas adalah :
Maxim, George W. (1993) menyatakan 1. Bagaimanakah perkembangan fisik pada
bahwa aktivitas fisik akan meningkatkan masa kanak-kanak ?
pula rasa keingintahuan anak dan membuat 2. Bagaimanakah perkembangan kognitif
anak-anak akan memperhatikan benda- pada masa kanak-kanak ?

43 
 
Tahun VI, No. 11, Oktober 2010
 

Perkembangan Anak 1. Fase pre natal (dalam kandungan)


Perkembagan adalah suatu Fase perkembangan yang terletak antara
perubahan dalam prilaku anak yang masa pembuahan dan masa kelahiran.
memperlihatkan interaksi dari kematangan Pada saat ini terjadi pertumbuhan dari
makluk hidup dan lingkungannya. satu sel menjadi organisme yang lengkap
Perkembangan merupakan perubahan dari dengan otak dan kemampuan berperilaku.
bayi sampai dewasa yang melibatkan 2. Fase bayi
berbagai aspek perilaku dan kemampuan. Fase perkembangan yang berlangsung
Berdasarkan data yang diperoleh dari sejak lahir sampai masa 18 atau 24 bulan.
hasil penelitan perilaku genetik, ditemukan Masa ini adalah masa yang sangat
bahwa ada pengaruh keturunan (genetik) bergantung pada orang tua.
terhadap perbedaan individu. Menurut 3. Fase kanak-kanak awal
Santrok (1992), banyak aspek yang Fase perkembangan yang berlangsung
dipengaruhi faktor genetik. Kecerdasan dan sejak akhir masa bayi sampai usia 5 atau
temperamen merupakan aspek-aspek yang 6 tahun. Fase ini disebut juga masa
paling banyak ditelaah yang dalam prasekolah dan pada fase ini berkembang
perkembangannya dipengaruhi oleh keterampilan-keterampilan yang
keturunan (genetik). berkaitan dengan kesiapan untuk
Setiap orang berkembang dengan bersekolah.
karakteristik tersendiri, perkembangan
adalah pola gerakan atau perubahan yang
dimulai pada saat terjadi pembuahan dan 4. Fase kanak-kanak tengan dan akhir
berlangsung terus selama siklus kehidupan. Fase perkembangan yang berlansung
Pola gerakan itu kompleks karena sejak usia 6 sampai dengan 11 tahun.
merupakan hasil dari beberapa proses Pada fase ini anak sudah menguasai
seperti proses fisik, kognitif, dan sosial, beberapa keterampilan dasar membaca,
seperti : menulis, dan berhitung.
1. Proses Fisik 5. Fase remaja
Proses-proses fisik merupakan proses Fase perkembangan yang merupakan
biologis yang meliputi perubahan- transisi dari masa kanak-kanak ke masa
perubahan fisik individu yang bersifat dewasa rentangan usia 10 sampai 12
genetik. Genetik yang diwarisi dari tahun dan berakhir usia 18 sampai 22
orang tua, perkembangan otak, tahun.
penambahan tinggi, dan berat badan. Anak akan berkembang dengan wajar dan
2. Proses Kognitif normal jika didukung oleh alam
Proses kognitif meliputi perubahan- sekelilingnya, lingkungan yang cukup sehat
perubahan ynag terjadi pada individu dan baik. Perkembangan anak akan terlihat
mengenai pikiran, kecerdasan, dan dari perubahan-perubahan aspek jasmani
bahasa. seperti ukuran tubuh dan anggota-anggota
3. Proses Sosial tubuh lainnya dan perubahan tersebut diikuti
Proses sosial meliputi perubahan-perubahan oleh aspek rohani, seperti meningkatnya
yang terjadi dalam hubungan individu kemampuan anak dalam mengamati,
dengan orang lain, perubahan dalam emosi, mengingat, berpikir dan berkehendak akan
dan dalam kepribadian. Perubahan pada sesuatu.
perkembangan merupakan hasil dari ketiga
proses tersebut yang berlangsung pada Prinsip-prinsip Perkembangan Pada
keseluruhan siklus hidupnya. Siklus Anak
perkembangan tersebut Santrok dan Yussen Perkembangan adalah suatu proses
(19920 membaginya atas lima fase yaitu : perubahan pada kapasitas fungsional atau

44 
 
Tahun VI, No. 11, Oktober 2010
 

kemampuan kerja organ-organ tubuh kearah 1. Anak usia 2 – 4 tahun dan 4 – 5 tahun
keadaan yang semakin terorganisir dan memiliki kemampuan melihat fokus yang
terspesialisasi. Makin terorganisir artinya benar sehingga dapat menciptakan aneka
komponen-komponen organ tubuh tersebut aktivitas dengan menggunakan
semakin dapat dikendalikan sesuai dengan karakteristiknya.
kemauan, sedangkan terspesialisasi artinya 2. Dan anak dapat melakukan serangkaian
bahwa organ-orgtan tubuh semakin dapat gerakan secara berkelanjutan.
berfungsi sesuai dengan fungsinya masing- Nilai-nilai yang didapat dari
masing. perkembangan pada anak, untuk
Prinsip perkembangan merupakan mendapatkan pengalaman yang berarti, hak,
suatu perubahan baik fisik maupun psikis dan kesempatan beraktivitas, keseimbangan
sesuai dengan masa pertumbuhannya. jiwa dan raga serta mampu berperan menjadi
Perkembangan sangat dipengaruhi oleh dirinya sendiri. Adapun tujuan dan fungsi
faktor internal (biologi) dan faktor eksternal perkembangan adalah penguasaan
(lingkungan) yang sesuai dengan masa keterampilan yang tergambar dalam
perkembangannya. Menurut Harlock (1978) kemampuan menyelesaikan tugas tertentu.
bahwa, pola perkembangan memiliki nilai- Dalam mewujudkan perkembangan
nilai ilmiah dan praktis yaitu pengetahuan bagi anak, maka perlu memahami jenis-jenis
tentang pola perkembangan berubahan seperti yang terlihat pada tabel
untukmengetahui apa yang diharapkan dari berikut:
anak dan kira-kira usia berapa harapan itu
muncul. Pada prinsipnya perkembangan
adalah suatu perubahan kemampuan gerakan
sesuai dengan masa pertumbuhan. Prinsip
dasar tersebut antara lain :
Prinsip tingkat pencapaian perkembangan anak usia 2 – 4 tahun
Komponen / Indikator
elemen 2 – < 3 tahun 3 - < 4 tahun
1. Motorik
‐ Kasar ‐ Berjalan sambil berjinjit ‐ Berlari sambil membawa
‐ Melompat ke depan dan ke sesuatu yang ringan (bola)
belakang dengan dua kaki ‐ Naik turun tangga atau tempat
‐ Melempar dan menangkap yang lebih tinggi dengan kaki
bola bergantian
‐ Menari mengikuti irama ‐ Meniti di atas papan yang
‐ Naik turun tangga atau cukup lebar
tempat yang lebih tinggi ‐ Meniru gerakan senam
dengan berpegangan sederhana seperti menirukan
gerakan pohon, kelinci dll).
‐ Halus ‐ Meremas kertas atau kain ‐ Menuang air, pasir, atau biji-
dengan menggerakan lima bijian ke dalam tempat
jari. penampung.
‐ Melipat kertas meskipun ‐ Memasukan benda kecil ke
belum rapi/lurus. dalam botol
‐ Menggunting kertas tanpa ‐ Meronce manik-manik yang
pola dan koordinasi jari tidak terlalu kecil dengan
tangan cukup baik untuk benang.
memegang benda pipih ‐ Menggunting kertas dengan
seperti sikat gigi, sendok mengikuti pola garis lurus.

45 
 
Tahun VI, No. 11, Oktober 2010
 

2. Kognitif ‐ Menyebut bagian-bagian ‐ Menemukan bagian yang


suatu gambar . hilang dari suatu pola gambar.
‐ Mengenal bagian-bagian ‐ Menyebutkan berbagai nama
tubuh (lima bagian). makanan dan rasanya.
‐ Membedakan perbedaan dua
hal dari jenis yang sama.
4 - < 5 tahun 5 - < 6 tahun
3. Motorik
‐ Kasar ‐ Menari menirukan gerakan ‐ Melakukan koordinasi gerakan
pohon atau binatang. kaki-tangan kepala dalam
‐ Melakukan gerakan meng menirukan tarian dan senam
gantung. ‐ Meniti balok titian
‐ Mampu melakukan gerakan ‐ Terampil menggunakan
engklek tangan kanan dan kiri.
‐ Melempar dan menangkap ‐ Mampu melakukan gerakan
bola. berjingkat.

4. Motorik
‐ Halus ‐ Mengkoordinasikan jari-jari ‐ Menggambar
tangan dengan mata dalam ‐ Menulis
melakukan gerakan yang ‐ Menggunting sesuai dengan
lebih rumit secara baik. pola
‐ Memasang dan melepas ‐ Menempel gambar dengan
kancing baju. tepat
‐ Mengepresikan diri melalui ‐ Mengikat tali sepatu
kegiatan seni
‐ Membuat suatu bentuk
dengan lilin/tanah liat.
5. Kognitif ‐ Menggunakan benda-benda ‐ Mengklasifikasikan benda ber
sebagai permainan simbolik. dasarkan fungsi
‐ Memahami prinsip sebab ‐ Menunjukkan aktivitas yang
akibat tentang alam sekitar bersifat eksploratif.
seperti daun bergerak karena ‐ Mencari alternatif dalam me
angin bertiup dll. mecahkan masalah yang
dihadapi.
‐ Menyusun perencanaan ke
giatan yang akan dilakukan
bersama teman-teman
‐ Menunjukkan inisiatif dan
kreatifitas dalam memilih
tema permainan.

Perkembangan Fisik merupakan istilah umum yang mengacu


Motorik sebagai istilah umum untuk pada kemajuan dan kemunduran yang terjadi
berbagai bentuk prilaku gerak hingga akhir hayat (Yudha M. Saputra,
manusia. Sedangkan perkembangan 2005). Perkembangan motorik ini

46 
 
Tahun VI, No. 11, Oktober 2010
 

berhubungan dengan perkembangan pusat untuk mengambil bagian dalam


motorik otak. Potensi motorik berkembang permainan atau aktivitas bersama teman
bersamaan dengan kematangan syaraf dan sebayanya.
otot. Karena itu setiap gerakan yang 2. Katarsis emosional. Melalui latihan
dilakukan anak semudah apapun merupakan fisik anak dapat melepaskan tenaga
hasil interaksi yang kompleks dari berbagai yang tertahan dan membebaskan tubuh
bagian sistem tubuh yang dikontrol otak. dari ketegangan, kegelisahan, dan
Otak berfungsi sebagai bagian dari susunan keputusasaan. Kemudian mereka dapat
syaraf yang mengatur dan mengontrol mengendurkan diri, baik secara fisik
semua aktivitas fisik dan mental seseorang. maupun psikologis.
3. Kemandirian. Semakin banyak anak
Perkembangan motorik berarti melakukan sendiri, semakin besar
perkembangan pengendalian gerakan kebahagiaan dan rasa percaya atas
jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, dan dirinya. Kebergantungan menimbulkan
otot yang berkoordinasi. Pengendalian kekecewaan dan ketidakmampuan diri.
tersebut berasal dari perkembangan refleksi 4. Hiburan diri. Pengendalian motorik
dan kegiatan massa yang ada pada waktu memungkinkan anak berkecimpung
lahir. Sebelum perkembangan tersebut dalam kegiatan yang akan menimbulkan
terjadi, anak akan tetap tidak berdaya. Akan kesenangan baginya meskipun tidak ada
tetapi, kondisi ketidakberdayaan tersebut teman sebaya.
berubah secara cepat. Selama 4 atau 5 tahun 5. Sosialisasi. Perkembangan motorik
pertama kehidupan pasca lahir, anak dapat yang baik turut menyumbang bagi
mengendalikan gerakan yang kasar. Gerakan penerimaan anak dan menyediakan
tersebut melibatkan bagian badan yang luas kesempatan untuk mempelajari
yang digunakan dalam berjalan, berlari, ketrampilan sosial. Keunggulan
melompat, berenang dan sebagainya (gerak perkembangan motorik memungkinkan
motorik kasar / fisik kasar). Setelah berumur anak memainkan peran kepemimpinan.
5 tahun, terjadi pengembangan yang besar 6. Konsep diri. Pengendalian motorik
dalam pengendalian koordinasi yang lebih menimbulkan rasa aman secara fisik,
baik yang melibatkan kelompok otot yang yang akan melahirkan perasaan aman
lebih kecil, misalkan gerakan untuk secara psikologis. Rasa aman psikologis
menggenggam, melempar, menangkap bola, pada gilirannya menimbulkan rasa
menulis, dan menggunakan alat (gerak percaya diri yang umumnya akan
motorik halus / fisik halus). Seandainya mempengaruhi prilaku.
tidak ada gangguan lingkungan, fisik atau Adapun aspek perkembangan motorik anak
hambatan mental yang mengganggu terdiri dari tiga unsur utama yang sangat
perkembangan motorik, secara normal anak dominan yaitu
yang berusia 4 - 6 tahun akan siap 1. Perkembangan anatomis, perkembangan
menyesuiakan diri dengan tuntutan sekolah ini ditunjukkan adanya perubahan
dan berperan serta dalam kegiatan bermain kuantitas struktur tulang, dan tinggi
teman sebaya. Beberapa hal yang badan. Perkembangan motorik anak
menunjukkan bagaimana perkembangan nampak dengan bertambahnya jumlah
motorik turut menyumbang bagi tulang yang secara langsung berpengaruh
penyesuaian sosial dan pribadi anak berupa: pada struktur tubuh secara keseluruhan.
1. Kesehatan yang baik. Apabila kondisi 2.Perkembangan fisiologis, perkembangan
motorik sangat jelek sehingga prestasi ini ditunjukkan adanya perubahan dari
anak berada di bawah standar kelompok sistem kerja organ tubuh seperti kontraksi
sebayanya, maka anak hanya otot, peredaran darah, pernafasan,
memperoleh kepuasan yang sedikit dari pencernaan, dan lain-lainnya.
kegiatan fisik dan kurang termotivasi 3. Perkembangan prilaku, perkembangan ini

47 
 
Tahun VI, No. 11, Oktober 2010
 

merupakan koordinasi fungsional antara seseorang berpikir melalui reflek dan gerak
persyarafan dan otot serta fungsi kognitif, tubuh. Artinya kemampuan intelektual
afektif, dan konatif. berkembang sebagai suatu hasil dari
Meningkatnya kemampuan fisik anak akan perilaku gerak dan konsekuensinya, dimana
membuat aktivitas anak juga meningkat gerak selalu berhubungan dengan proses
sehingga akan menumbuhkan kreativitas dan berpikir, pengetahuan dan berpikir muncul
imajinasi anak yang merupakan bagian dari sebagai hasil atau akibat dari perilaku yang
perkembangan mental anak. Dengan terjadi melalui gerak tubuh. Pada masa ini
demikian bahwa kegiatan fisik anak akan anak beradaptasi dengan lingkungannya
dapat meningkatkan kemampuan intelektual menggunakan gerak repleks seperti;
anak. menggerakkan jari tangan, menendang,
menangis dan lainnya.
Perkembangan Kognitif
Pieget (1960) menjelaskan bahwa, Pada tahap preoperasional anak usia
“Perkembangan kognitif terjadi melalui 2 sampai dengan 8 tahun belum memiliki
proses yang dia disebut dengan adaptasi’. kemampuan berpikir logis atau operasional
Adaptasi merupakan penyesuaian terhadap yang dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1)
tuntutan lingkungan melalui asimilasi dan Prekonseptual yaitu anak yang berusia
akomodasi. Asimilasi merupakan proses antara 2 sampai dengan 4 tahun, 2) Intuitive
dimana anak berupaya untuk menafsirkan yaitu pada anak yang berusia antara 4
pengalaman barunya yang didasarkan pada sampai dengan 7 tahun. Pada tahap ini anak
interprestasinya, sedangkan akomodasi mulai melakukan berbagai bentuk gerak
penyesuaian struktur berpikir dengan dasar yang dibutuhkan seperi jala, lari,
sejumlah pengalaman baru. Misalnya anak lempar, dan sebagainya. Pada tahap konkret
yang berusia 4 – 5 tahun sedang mencoba operasional anak bertambah kemampuannya
mendapatkan bola besar, akomodasi akan dari variabel dalam situasi problemsolving,
terjadi ketika anak mengenali bahwa bola dimana anak sudah tidak tergolong pra
tersebut lebih besar dari apa yang biasa sekolah melainkan anak sudah memasuki
dimainkannya. Anak tersebut kemudian masa dunia sekolah. Pada masa ini anak
memodifikasi pendekatan untuk menguasai memasuki periode transisi dalam aspek
bola dengan menyesuaikan dengan gerak dan motorik yang dapat
genggaman tangannya. Berdasarkan contoh dikembangkan kearah keterampilan yang
tersebut suatu pengalaman atau lingkungan kompleks.
baru telah mengubah perilaku anak dan
Tahap formal operasional merupakan
pemahamannya hingga kemampuan
kemampuan untuk mempertimbangkan ide-
kognitifnya bertambah.
ide yang tidak didasarkan pada realita, anak
Piaget (1972) mengkatagorikan
sudah mampu berpikir yang bersifat abstrak.
perilaku tersebut di atas kedalam 4 (empat)
Tetapi menurut Piaget (1960) banyak anak
tahap perkembangan kognitif yaitu :
tidak pernah mencapai tahapan tersebut.
1. Sensorimaotorik lahir sampai dengan 2
Perkembangan kognitif secara
tahun
konstan beriteraksi dengan lingkungannya,
2. Preoperasional 2 tahun sampai dengan 8
kuatnya perkembangan kognitif sangat
tahun
bergantung pada kemampuan
3. Konkret operasional 8 tahun sampai
intelegensinya. Tahapan-tahapan teori
dengan 11 tahun
Piaget selalu dialami anak-anak, dan tidak
4. Formal operasional 11 – 12 tahun dan
akan pernah terlewati meskipun kemampuan
seterusnya.
anak berbeda-beda. Menurut Piaget (1972),
Perkembangan kognitif tersebut, proses berpikir merupakan fungsi kritis
pada tahap sensomotorik menggambarkan dalam kehidupan yang memungkinkan anak

48 
 
Tahun VI, No. 11, Oktober 2010
 

untuk beradaptasi dengan lingkungannya. dingin, bulan-matahari.


Dalam hal ini Piaget (1972) Piaget, telah 7. Kecerdasan Interpersonal (Interpersonal
menemukan bahwa, “Anak mampu Intelligence) yaitu kemampuan untuk
mendemontrasikan berbagai pengaruh melakukan hubungan antar manusia
mengenai relativitas dunia sejak lahir hingga (berkawan) yang dapat dirangsang
dewasa”. Temuan ini lebih dikenal sebagai melalui bermain bersama teman,
pendekatan klinis Piaget yaitu suatu sistem bekerjasama, bermain peran, dan
pengumpulan data melalui tanya jawab yang memecahkan masalah serta
sepenuhnya untuk memahami proses menyelesaikan konflik.
berpikir. 8. Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal
Intelligence) yaitu kemampuan
Menurut Robert V. dan Cavanaugh memahami diri sendiri yang dapat
(2007) dari Teori Garner menjelaskan 9 dirangsang melalui pengembangan
kecerdasan yang harus dimiliki anak konsep diri, harga diri, mengenal diri
kaitannya dengan perkembangan kognitif sendiri, percaya diri, termasuk kontrol
anak yaitu : diri dan disiplin.
9. Kecerdasan Spiritual (Spiritual
1. Kecerdasan Linguistik (Linguistic
Intelligence) yaitu kemampuan
Intelligence) yang dapat berkembang
mengenal dan mencintai ciptaan tuhan,
bila dirangsang melalui berbicara,
yang dirangsang melalui penanaman
mendengar, membaca, menulis,
nilai-nilai moral dan agama.
berdiskusi, dan bercerita.
2. Kecerdasan Logika Matematika (Logico-
Simpulan
Matematical Intelligence) yang dapat
dirangsang melalui kegiatan
menghitung, membedakan bentuk, 1. Masa kanak-kanak pada usia Usia 4 – 6
menganalisis data dan bermain dengan tahun merupakan masa peka, dimana
benda-benda. anak mulai sensitif menerima berbagai
3. Kecerdasan Visual-Spasiai (Visual- upaya pengembangan seluruh potensi
Spasial Intelligence) yaitu kemampuan yang ada. Pada masa peka terjadi
dalam memahami ruang yang dapat pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis
dirangsang melalui bermam balok-balok yang siap merespon rangsangan yang di
dan bentuk-bentuk geometri, melengkapi berikan oleh lingkungannya. Masa usia 4
puzzle, menggambar, melukis, menonton – 6 tahun adalah dasar pertama
film maupun bermain dengan daya perkembangan kemampuan fisik
khayal (imajinasi) . (motorik), kognitif, bahasa, sosia,l
4. Kecerdasan Musikal (Musical /Rhythmic emosional, dan kognitifnya. Oleh karena
Intelligence) yang dapat dirangsang itu pada masa ini dibutuhkan kondisi dan
melalui irama, nada, birama, berbagai rangsangan yang sesuai dengan
bunyi dan bertepuk tangan. kebutuhan anak agar perkembangan anak
5. Kecerdasan Kinestetik (Bodily / akan tercapai secara optimal.
Kinesthetic Intelligence) yang dapat 2. Pada masa usia 4 – 6 tahun pertama
dirangsang melalui gerakan, tarian, perkembangan anak sering disebut
oiahraga, dan terutama gerakan tubuh. sebagai masa keemasan (The Golden
6. Kecerdasan Naturalis (Naturalist Years) karena pada masa itu keadaan fisik
Intelligence) yaitu mencintai keindahan maupun segala kemampuan anak sedang
alam, yang dapat dirangsang melalui berkembang dengan cepat. Pada masa itu
pengamatan lingkungan, bercocok perkembangan kemampuan anak akan
tanam, memelihara binatang, termasuk sangat terlihat pada pada kemampuan
mengamati fenomena alam seperti hujan, fisik dan kognitifnya. Proses
angin, banjir, siang-malam, panas- perkembangan kemampuan fisik anak
49 
 
Tahun VI, No. 11, Oktober 2010
 

berhubungan dengan proses tumbuh dan tinggi badan. Perkembangan


kembangnya motorik anak, sedangkan motorik anak nampak dengan
proses perkembangan kognitif bertambahnya jumlah tulang yang
berhubungan dengan proses kematangan secara langsung berpengaruh pada
cara berpikir anak. struktur tubuh secara keseluruhan.
3. Ada tiga tahap perkembangan b. Perkembangan fisiologis,
keterampilan motorik anak pada usia dini perkembangan ini ditunjukkan adanya
yaitu tahap kognitif, asosiatif, dan perubahan dari sistem kerja organ
autonomous. Pada tahap kognitif anak tubuh seperti kontraksi otot, peredaran
berusaha memahami keterampilan darah, pernafasan, pencernaan, dan
motorik serta apa yang dibutuhkan untuk lain-lainnya.
melakukan suatu gerakan tertentu. Pada c. Perkembangan prilaku, perkembangan
tahap asosiatif anak banyak belajar ini merupakan koordinasi fungsional
dengan cara coba meralat gerakan agar antara persyarafan dan otot serta
tidak melakukan kesalahan kembali pada fungsi kognitif, afektif, dan konatif.
gerakan berikutnya. Sedangkan pada 5. Perkembangan kognitif terjadi melalui
masa autonomous gerakan yang proses yang dia disebut dengan adaptasi.
ditampilkan merupakan respon yang lebih Adaptasi merupakan penyesuaian
efisien untuk mengurangi sedikit terhadap tuntutan lingkungan melalui
mungkin kesalahan (anak sudah asimilasi dan akomodasi. Asimilasi
menampilkan gerakan secara otomatis). merupakan proses dimana anak berupaya
4. Perkembangan motorik anak terdiri dari untuk menafsirkan pengalaman barunya
tiga unsur utama yang sangat dominan yang didasarkan pada interprestasinya,
yaitu : sedangkan akomodasi penyesuaian
a. Perkembangan anatomis, struktur berpikir dengan sejumlah
perkembangan ini ditunjukkan adanya pengalaman baru.
perubahan kuantitas struktur tulang,
Departemen Pendidikan Nasional., 2003.,
Metodik Khusus Pengembangan
Daftar Pustaka Keterampilan di TK. Depdiknas.,
  Jakarta.

Buku Sumber Bacaan Utama : Hammet TC., 1992., Movement Activities


Robert V. Kail dan John C. Cavanaugh. for Early Childhood., Champaign
2007. Human Development: A Life- Illionis, Human Kinetics Books.
Span View., Thomson Wadsworth.,
United State., Chapter 6 pp.219-244, Harlock, Elizabeth B., 1981., Child
Development, Tokyo; McGraw-Hill
Buku Sumber Bacaan Lainnya : Kogashuka Ltd
Aswin Hadis, Fawzia., 2003.,
Perkembangan Anak dalam Maxim, George W., 1993., The Very Young,
Perspektif Pendidikan Anak Usia Guiding Children From Infancy
Dini., Buletin PADU Vol. 2 No. 01, Through The Early Years, 4th
April 2003. ISSN 1693-1947. Edition, New York:Macmillan
Publishing Company.
Cole, M dan Sheila R., 1989., The
development of Children., San Diego Pangrazi, Robert P dan Dauer, Victor P.,
University of California, Scientific 1981., Movement in Early Chilhood
Americans Books. and Primary Education,
Minneapolis, Minnesota, Burges
Publishing Comapany
50 
 
Tahun VI, No. 11, Oktober 2010
 

Tangyong, Agus F., 1994., Pengembangan


Schemppp, P.G. (1993, July). The Nature of Anak Usia Taman Kanak-kanak.,
Knowledge in Sport Pedagogy. Gramedia Widiasarana Indonesia,
JoseMaria Cagigal Memorial Jakarta.
Lecture, presented at the 199′ World
University Games, Buffalo, Yudha M. Saputra., Rudyantoro., 2005.,
NY. http://cilab.myweb.uga.edu/cina Pembelajaran Kooperatif Untuk
ture.htm Meningkatkan Keterampilan Anak TK,
Departemen Pendidikan Nasional,
Dirjen PPTK dan KPT, Jakarta.

51 
 

Anda mungkin juga menyukai