rahmatNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Endokrin” tepat pada
waktunya.
Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas Pendidikan Sains, selain itu untuk
mengetahui dan memahami Sistem Endokrin Manusia.
Penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu setiap
pihakdiharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun.
Penulis
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 TUJUAN PENULISAN
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin
2.1.1 Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
2.2 Fungsi Sistem Endokrin
2.3 Karakteristik Sistem Endokrin
2.4 Patofisiologi Sistem Endokrin
2.5 Klasifikasi Hormon
2.6 Hormon Utama
2.7 Patofisiologi Hormon
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sistem endokrin merupakan system kelenjar yang memproduksi substans untuk digunakan di
dalam tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan substansi yang tetap beredar dan bekerja didalam
tubuh.
Hormon merupakan bahan kimia yang disintesa oleh kelenjar dibawah kontrol genetic dan
kemudian disekresikan menuju darah. Sistem endokrin mempunyai sel-sel target spesifik di
dalam tubuh dan mengontrol bermacam-macam fungsi fisiologis. Perubahan pada fungsi kelenjar
endokrin, hormon-hormon, atau aktifitas sel target, biasanya mempunyai pengaruh yang cukup
lama. Banyak penyakit endokrin yang prosesnya lambat dan tidak ketahuan gejala-gejalanya,
banyak fungsi tubuh yang dikontrol oleh sistem endokrin merupakan sistem yang vital, disfungsi
sistem ini akan menimbulkan keadaan yang serius dan fatal.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah sistem kelenjar dan struktur lain yang mengeluarkan sekret
internal ( hormon) yang dilepaskan secara langsung ke dalam sistem sirkulasi, mempengaruhi
metabolisme dan proses tubuh lainnya.
Kelenjar endokrin biasa di sebut kelenjar buntu. Kelenjar tanpa melewati duktus atau
saluran dan hasil sekresinya di sebut hormon. Beberapa dari organ endokrin ada yang
menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal). Di samping itu juga ada yang
menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau hormon ganda, misalnya kelenjar hipofise
sebagai pengatur kelenjar yang lain.
Kelenjar utama dari sistem endokrin adalah hipotalamus, hipofisis, tiroid , paratiroid,
adrenal, pineal body, dan organ reproduksi (ovarium dan testis).Pankreas juga merupakan bagian
dari sistem ini; memiliki peran dalam produksi hormon serta dalam pencernaan.
Berasal dari sel-sel epitel yang melakukan proliferasi ke arah pengikat sel epitel yang
telah berploriferasi dan membentuk sebuah kelenjar endokrin, tumbuh dan berkembang dalam
pembuluh kapiler. Zat yang dihasilkannya di sebut hormon, dialirkan langsung ke dalam darah.
Dalam keadaan fisiologis hormon mempunyai pengaturan sendiri sehingga kadarnya selalu dalam
keadaan optimum untuk menjaga keseimbangan dalam organ yang berada di bawah
pengaruhnnya, mekanisme pengaturan ini di sebut sistem umpan balik negatif.
Sistem endokrin diatur oleh umpan balik dalam banyak cara yang sama bahwa termostat
mengatur suhu di kamar. Untuk hormon yang diatur oleh kelenjar hipofisis, sinyal yang
dikirimkan dari hipotalamus ke kelenjar pituitari dalam bentuk "releasing hormone," yang
merangsang hipofisis untuk mengeluarkan sebuah "stimulating hormone" ke dalam
sirkulasi.Hormon merangsang kemudian sinyal kelenjar target untuk mengeluarkan hormon
tersebut. Sebagai tingkat hormon ini meningkat dalam sirkulasi, hipotalamus dan kelenjar
hipofisis menutup sekresi hormon melepaskan dan hormon merangsang, yang pada gilirannya
memperlambat sekresi oleh kelenjar sasaran. Sistem ini menghasilkan konsentrasi darah yang
stabil dari hormon yang diatur oleh kelenjar hipofisis.
2.1.1 Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
Hipotalamus dan kelenjer hipofise/ pituitary membentuk satu kesatuan unit yang mengatur fungsi
dari bebeerapa kelenjar endokrin : kelenjar tiroid , adrenal, gonad dan berbagai aktivitas fisiologis
lainnya.
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dapat dilihat pada gambar:
Gambar : Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus anterior beserta organ targetnya
Macam-macam fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus anterior dan
gangguannya.
Hormon yang dihasilkan Fungsi dan gangguannya
Merangsang sintesis protein dan
metabolisme lemak, serta
merangsang pertumbuhan tulang
(terutama tulang pipa) dan otot.
kekurangan hormon ini pada
anak-anak-anak menyebabkan
Hormon Somatotropin (STH),
pertumbuhannya terhambat
Hormon pertumbuhan (Growth
/kerdil (kretinisme), jika
Hormone / GH)
kelebihan akan menyebabkan
pertumbuhan raksasa
(gigantisme). Jika kelebihan
terjadi pada saat dewasa, akan
menyebabkan pertumbuhan tidak
seimbang pada tulang jari tangan,
kaki, rahang, ataupun tulang
hidung yang disebut akromegali.
Mengontrol pertumbuhan dan
Hormon tirotropin atau Thyroid
perkembangan kelenjar gondok atau
Stimulating Hormone (TSH)
tiroid serta merangsang sekresi
tiroksin
Adrenocorticotropic hormone Mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan aktivitas kulit ginjal
dan merangsang kelenjar adrenal
(ACTH)
untuk mensekresikan
glukokortikoid (hormon yang
dihasilkan untuk metabolisme
karbohidrat)
Membantu kelahiran dan
Prolaktin (PRL) atau Lactogenic memelihara sekresi susu oleh
hormone (LTH) kelenjar susu
Gambar : Hormon yang dihasilkan hipofisis lobus posterior beserta organ targetnya
Jenis hormon serta fungsi dari hipofisis posterior
Hormon Fungsi
Menstimulasi kontraksi otot polos pada
Oksitosin
rahim wanita selama proses melahirkan
Banyak sedikitnya cairan yang masuk dalam sel akan di deteksi oleh hipotalamus. Jika cairan
(plasma) dalam darah sedikit, maka hipofisis akan mensekresikan ADH untuk melakukan
reabsorpsi (penyerapan kembali) sehingga darah mendapatkan asupan cairan dari hasil reabsorpsi
tersebut. Dengan demikian kadar cairan (plasma) dalam darah dapat kembali seimbang. Selain
itu, karena cairan pada ginjal sudah diserap, maka urinenya kini bersifat pekat.
3. Kelenjar Tiroid
Kelenjar Tiroid terdiri atas dua lobus yang terletak di sebelah kanan trakea, diikat bersama oleh
jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang
terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding laring. Atas pengaruh hormon
yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar toroid ini dapat memproduksi
hormon tiroksin. Adapun fungsi dari hormon tiroksin adalah mengatur pertukaran zat/
metabolisme dalam tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
Struktur kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi oleh epitelium
silinder, disatukan oleh jaaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat
yaitu koloid tiroid yang mengandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin.
Sekret ini mengisi vesikel dan dari sini berjalan ke aliran darah baik langsung maupun melalui
saluran limfe.
Hipofungsi kelenjar ini menyebabkan penyakit kretinismus dan penyakit miksedema. Hiperfungsi
menyebabkan penyakit eksoftamalik goiter. Sekresi tiroid diatur oleh sebuah hormon dari lobus
anterior kelenjar hipofise yaitu oleh hormon tirotropik.
Fungsi kelenjar tiroid sangat erat dengan kegiatan metabolik, adapun fungsi kelenjar tiroid yaitu
sebagai berikut :
1) Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi
2) Mengatur penggunan oksidasi
3) Mengatur pengeluaran karbon dioksida
4) Metabolik dalam hati pengaturan susunan kimia dalam jaringan
5) Pada anak memengaruhi perkembangan fisik dan mental
Kelenjer tiroid mempunyai keunikan dibandingkan kelenjer endokrin lain karena :
1. Kelenjer tiroid mempunyai kemampuan untuk menyimpan hormon tiroid dalam jumlah besar
sekitar 23 minggu.
2. Untuk sintesa horon tiroid dibutuhkan iodium. Hormon tiroid T3 dan T4 memegang peranan
penting dalam proses pertumbuhan serta proses meetabolisme hampir semua jaringan dan organ
didalam tubuh
Hormon Fungsi
Tiroksin (T4) Mengatur metabolisme, pertumbuhan,
perkembangan, dan kegiatan
system saraf
Metabolisme
Pertumbuhan dan perkembangan
Efek kordiofaskuler mematikan
Hemopoetik
Pernapasan
Aktivitas saluran cerna
SSP
Suhu tubuh
Jenis penyakit tiroid yang utama:
Hipertiroidisme / Tirotoksikosis
Hipotiroidisme
· Kalsitonin mempunyai fungsi yang berlawanan dengan PTH, sehingga fungsinya menurunkan
kalsium darah.
Terletak di dalam mediastinum di belakang os sternum, kelenjar timus hanya dijumpai pada
anak-anak di bawah 18 tahun. Kelenjar timus terletak di dalam thorax kira-kira setinggi bifurkasi
trakea, warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan
beratnya kira-kira 10 gram atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah besar pada masa remaja dari
30-40 gram kemudian berkerut lagi.
Suatu sumber dari sel yang mempunyai kemampuan imunologis. Sumber hormon timus
mempersiapkan poliferasi dan maturasi sel-sel yang memepunyai kemampuan potensial
imunologisdalam jaringan lain sehingga pertumbuhan meningkat masa bayi sampai remaja.
Setelah dewasa pertumbuhan akan kurang sehingga mengurangi aktivitas kelamin.
Fungsi hormon kelenjar timus :
a. Mengaktifkan pertumbuhan badan.
b. Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.
Peningkatan glukosa darah diatas titik pasang (sekitar 90mg/100ml pada manusia) merangsang
pankreas untuk mensekresi insulin, yang memicu sel –sel targetnya untuk mengambil kelebihan
glukosa dari darah. Ketika kelebihan itu telah dikeluarkan atau ketika konsentrasi glukosa turun
dibawah titik pasang, maka pancreas akan merespons dengan cara mensekresikan glukagon, yang
mempengaruhi hati untuk menaikkan kadar glukosa darah.
Kelenjar pineal adalah struktur berbentuk garis tengah seperti buah pohon cemara , dan sering
terlihat di tengkorak X-ray, seperti yang sering klasifikasi. Kelenjar ini menghasilkan sekresi
interna dalm membantu pankreas dan kelenjar kelamin.
OVARIUM
Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen
dan hormone progesterone.
Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH
Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda –tanda kelamin sekunder pada
wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.
Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH
Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah
dibuahi.
Gambar : Regulasi hormon di ovarium
Testis Essentials
Testis mensekresi testosteron, yang diperlukan untuk pembangunan fisik yang tepat dalam anak
laki-laki.
Pada usia dewasa, testosteron mempertahankan libido, kekuatan otot, dan kepadatan tulang.
Gangguan testis disebabkan oleh terlalu sedikit produksi testosteron.
Testis (buah zakar atau) adalah sepasang organ yang memproduksi sperma yang menjaga
kesehatan sistem reproduksi laki-laki. Testis dikenal sebagai gonad. Rekan perempuan mereka
adalah ovarium .
Selain peran mereka dalam sistem reproduksi laki-laki, testis juga memiliki perbedaan menjadi
kelenjar endokrin karena mereka mengeluarkan testosteron-hormon yang sangat penting untuk
perkembangan normal karakteristik fisik laki-laki.
Anatomi Testis
Testis yang kembar organ berbentuk oval seukuran anggur besar. Mereka berada di dalam
skrotum, yang merupakan kantong longgar kulit yang menggantung di luar tubuh belakang
penis. Sementara lokasi ini membuat testis rentan terhadap cedera (mereka tidak memiliki otot
atau tulang untuk melindungi mereka), ia menyediakan suhu pendingin untuk organ.Lingkungan
pendingin diperlukan untuk produksi sperma yang sehat.
Menjaga libido
Produksi sperma
Mempertahankan kekuatan otot dan massa
Mempromosikan kepadatan tulang yang sehat
Produksi testosteron
The hipotalamus dan kelenjar hipofisis bagaimana banyak kontrol testosteron testis memproduksi
dan mengeluarkan.
Hipotalamus mengirim sinyal ke kelenjar pituitari untuk melepaskan zat gonadotrophic (folikel
merangsang hormon dan luteinizing hormone). Luteinizing hormone (LH) merangsang produksi
testosteron. Jika terlalu banyak testosteron diproduksi, hipotalamus memberitahu kelenjar
pituitari untuk membuat sedikit LH, yang memberitahu testis untuk mengurangi kadar
testosteron.
Gangguan dari Testis: Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah gangguan testis terkait dengan testosteron rendah . Memiliki kadar
testosteron yang terlalu rendah menyebabkan berbagai masalah, termasuk:
Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal dan ini paling sering hasil dari:
Penuaan
Cacat pada hipofisis dan / atau hipotalamus, seperti tumor hipofisis (yang negatif
mempengaruhi kemampuan hipofisis untuk berfungsi normal) dan kadar prolaktin yang
tinggi (terlalu banyak hormon menyebabkan penurunan kadar testosteron)
Pengobatan
Kondisi testis berbasis, seperti cedera parah, dan radiasi atau kemoterapi, semua bisa
menguras kadar testosteron
Testis memainkan peran penting tidak hanya dalam sistem reproduksi laki-laki, tetapi dalam
sistem endokrin juga. Pelepasan hormon testosteron merupakan bagian integral dari
perkembangan yang sehat dari karakteristik fisik laki-laki.
Ada berbagai jenis gangguan sistem endokrin. Diabetes adalah gangguan endokrin yang paling
umum didiagnosis di Amerika Serikat. Gangguan endokrin lainnya meliputi:
1. Dwarfisme
Gejala hiporsekresi (kekurangan) hormon pertumbuhan pada masa anak-anak yang
menyebabkan cebol.
2. Gigantisme (acromegaly)
Gangguan endokrin yang terjadi karena kelebihan growth hormonesebelum pubertas.
Pertumbuhan berlebihan akibat pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan pada masa anak-anak
dan remaja (sebelum pubertas).
Jika kelenjar pituitary memproduksi hormon pertumbuhan terlalu banyak, tulang anak dan bagian
tubuh dapat tumbuh tidak normal cepat. Jika kadar hormon pertumbuhan terlalu rendah, seorang
anak bisa berhenti tumbuh di ketinggian.
3. Penyakit Cushing (Sindrom Cushing)
Sindrom yang disebabkan oleh berbagai penyakit seperti obesitas,impaired glucose tolerance,
hipertensi, diabetes mellitus dan disfungsi gonadal yang berakibat pada berlebihnya rasio serum
hormon kortisol.
Kelebihan produksi hormon korteks adrenal (khususnya kortisol) dan hormon androgen serta
aldosteron. Kondisi serupa disebut sindrom cushing bisa terjadi pada orang, terutama anak-anak,
yang mengambil dosis tinggi obat kortikosteroid. Penyakit Chusing yang ditandai dg kelebihan
kortikotropin yg diproduksi oleh kelejar hipofisis (80% kasus).
4. Goiter (gondok)
Kelenjar tiroid yang membesar disertai hipofungsi maupun hiperfungsi tiroid.
5. Hiperparatiroidisme
Terjadi karena produksi (sekresi) berlebih hormon paratiroid (PTH), hormon asam amino
polipeptida. Perubahan patologis yang terjadi akibat hiperparatiroidisme adalah: tulang
mudah patah.
6. Hypothyroidisme
Suatu efek hormon tiroid berkurang dimana kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid
yang cukup, menyebabkan kelelahan, sembelit, kulit kering, dan depresi. Kelenjar kurang aktif
dapat menyebabkan perkembangan melambat pada anak-anak. Beberapa jenis hipotiroidisme
yang hadir pada saat lahir. Kelainan akibat hipotiroidisme adalah Kretinisme
7. Hipertiroidisme (tirotoksikosis)
Adalah suatu kelebihan sekresi hormonal yang tidak seimbang pada metabolisme.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid terlalu banyak, menyebabkan penurunan berat badan,
denyut jantung yang cepat, berkeringat, dan gugup. Penyebab paling umum untuk tiroid yang
terlalu aktif adalah suatu gangguan autoimun yang disebut penyakit Grave.
8. Hiperpituitarisme
Merupakan suatu sekresi yang berlebihan hormon hipifisis anterior yang terjadi akibat adanya
tumor.
9. Hypopituitarisme
Adalah hilangnya fungsi lobus anterior kelenjar hiposfisa terutama pada bagian anterior.
Kelenjar pituitari melepaskan hormon sedikit atau tidak ada. Ini mungkin disebabkan oleh
sejumlah penyakit yang berbeda. Wanita dengan kondisi ini mungkin berhenti mendapatkan
menstruasi.
Beberapa neoplasia endokrin I dan II (MEN I dan II MEN). Ini, kondisi genetik langka yang
diturunkan melalui keluarga. Mereka menyebabkan tumor paratiroid, adrenal, dan kelenjar tiroid,
menyebabkan kelebihan produksi hormon.
10. Adrenal insufisiensi
Kelenjar adrenal melepaskan terlalu sedikit hormon kortisol dan kadang-kadang, aldosteron.
Gejala termasuk kelelahan, sakit perut, dehidrasi, dan perubahan kulit. Penyakit Addison adalah
jenis insufisiensi adrenal.
11. Tiroiditis
Adalah sutu peradangan pada kelenjar tiroid yang disebabkan infeksi viral seperti HFV dan virus
beguk pada tiroiditis subakut.
12. Tumor tiroid
Adalah neoplasma unik pada kelenjar tiroid yang sangat kerap disertai dengan metastasispada
organ yang jauh dari lokasi primer.
12. Tiroidektomi
Adalah sebuah operasi yang melibatkan operasi pemindahan semua atau sebagian dari kelenjar
tiroid.
13. Hipoparatiroid
Adalah penurunan produksi hormon oleh kelenjar paratiroid menyebabkan kadar kalsium dalam
darah rendah.
14. Addison
Adalah kerusakan kelenjar adrenal yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hormon korteks
adrenal.
15. Aldosteronisme primer
Adalah merupakan keadaan klinis yang sebabkan oleh produksi aldosteron “suatu hormon steroid
mineralokortikoid korteks adrenal “ secara berlebih.
16. Tumor hipofisis
Adalah sesorang yang menderita tumor pada selaput kecil pada otak.
17. Hipofisektomi
Merupakan suatu tindakan pengangkatan adenoma hipofise melalui pembedahan.
18. Pangkreatitis
Adalah peradangan pada pangkreas yang dapat mengeluarkan enzim pencernaan dalam saluran
pencernaan sekaligus mensintesis dan mensekresi insulin dan glukagon.
19. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS).
Kelebihan produksi androgen mengganggu perkembangan telur dan pembebasan mereka dari
indung telur perempuan. PCOS adalah penyebab utama infertilitas. Dewasa sebelum waktunya
pubertas.
Abnormal pubertas dini yang terjadi ketika kelenjar memerintahkan tubuh untuk mengeluarkan
hormon seks terlalu cepat dalam hidup.
20. Diabetes Insipidus
Adalah suatu keadaan yang di tandai rasa haus di akibatkan karena kurangnya hormon
antidiuretik (hormon vasopresin).
21. Diabetes Militus (DM)
Gangguan metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia (meningkatnya kadar gula dalam darah)
akibat kurangnya hormon insulin, menurunnya efek insulin atau keduanya.
Ada 3 (tiga) jenis DM yang dikenal, yaitu :
1. DM Tipe I : Bergantung insulin.
Biasanya terjadi sebelum usia 30 tahun, meskipun bisa pada umur berapun.
2. DM Tipe II : Tidak bergantung insulin. Terjadi pada usia 40 tahun.
Resistensi insulin yang disertai defek sekresi insulin dengan derajat bervariasi. Terjadi penurunan
sensitivitas terhadap insulin.
3. DM Gestasional (DM Kehamilan) : Muncul saat kehamilan
Penyebab :
2. Hereditas (faktor keturunan)
a. Hormon perkembangan: hormon yang memegang peranan di dalam perkembangan dan
pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad.
b. Hormon metabolisme : proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh bermacam-macam
hormon, contoh glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin.
c. Hormon tropik : dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin yakni
kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium dan
proses spermatogenesis (LH).
d. Hormonpengatur metabolisme air dan mineral : kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk
mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem endokrin adalah sistem kelenjar dan struktur lain yang mengeluarkan sekret internal
( hormon) yang dilepaskan secara langsung ke dalam sistem sirkulasi, mempengaruhi
metabolisme dan proses tubuh lainnya.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi
tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.
Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik
tertentu.Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis, membantu
mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan pertumbuhan
dan perkembangan dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.
Ada berbagai jenis gangguan sistem endokrin seperti Dwarfisme, Gigantisme (acromegaly) ,
Penyakit Cushing (Sindrom Cushing), Goiter (gondok), Diabetes Insipidus, . Tumor tiroid, dan
lain-lain.
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena bawaan
maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi makanan. Untuk itu
jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA