A.
Berdasarkan aktivitasnya :
Kelenjar yang bekerja sepanjang masa.
Hormon golongan ini tidak akan dapat berfungsi jika belum mencapai
proses perkembangan dalam diri manusia atau proses pendewasaan sel
yang terjadi dalam tubuh manusia. Kedewasaan sel akan terjadi pada saat
usia tertentu seperti pada saat usia pubertas.
Ex : Hormon kelamin.
3. Kelenjar yang bekerja sampai pada masa tertentu. (H. Pertumbuhan, H.
Tymus)
Hormon golongan ini bekerja pada saatn manusia itu dilahirkan sampai
pada usia tertentu. Pada usia tersebut terjadi proses pertumbuhan dari
seluruh oragn-organ tubuh manusia sampai dengan penyempurnaan
organ. Sehingga masing-masing organ tersebut dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Kecuali organ yang membutuhkan persyaratan
kedewasaan sel.
Hormon ini akan berhenti dihasilkan pada saat tubuh mulai
memperlambat atau menghentikan proses pertumbuhan. Biasanya
hormon ini bekerja pada kisaran usia 0 hari sampai 17 tahun (masa
pertumbuhan).
Ex : Hormon pertumbuhan, Kelenjar Tymus.
B.
Berdasarkan letaknya :
Prolactin-inhibiting
hormone
PIH
KELENJAR HIPOFISIS
Hipofisis Posterior
Kelenjar hipofisis posterior menyimpan dan mengeluarkan dua hormon,
hormon antidiuretik atau vasopresin (ADH) dan oksitosin. Kedua
hormon ini dihasilkan oleh hipotalamus.
Organ target hormon ADH atau vasopresin adalah ginjal dan fungsi
utamanya adalah:
Mengatur osmolalitas dan volume air dalam tubuh.
Meningkatkan permeabilitas tubula ginjal terhadap air sehingga lebih
banyak air yang direabsorpsi.
Menstimulasi rasa haus.
Organ target oksitosin adalah payudara dan uterus, fungsinya:
Pengeluaran air susu ibu (ASI) yang sedang laktasi.
Meningkatkan kontraksi uterus bila sudah ada his.
Hipofisis Anterior
Hormon hipofisis anterior meliputi hal berikut ini.
1. Growth hormone (GH) atau hormon pertumbuhan. Organ targetnya
adalah seluruh tubuh. Fungsi:
a. Pertumbuhan sel dan tulang
b. Mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak
Meningkatkan sintesis protein
Meningkatkan lipolisis (memecahkan lemak menjadi asam lemak dan
gliserol)
Meningkatkan retensi elektrolit dan volume cairan ekstraselular
2. Prolaktin (PRL). Organ targetnya adalah payudara dan gonad.
Fungsi:
Perlu untuk perkembangan payudara dan laktasi
Pengatur organ reproduksi wanita dan pria
3. Thyroid-stimulating hormone (TSH). Organ targetnya adalah kelenjar
tiroid. Fungsi:
Perlu untuk pertumbuhan dan fungsi tiroid
Mengendalikan semua fungsi tiroid
4. Adrenocorticotrophic hormone (ACTH). Organ targetnya adalah
korteks adrenal. Fungsi:
Perlu untuk pertumbuhan dan mempertahankan besarnya korteks adrenal
Mengendalikan keluarnya ( release ) glukokortikoid (kortisol) dan adrenal
androgen (sifat kejantanan)
FSH
Interstitial Cell Stimulating
Hormone (ICSH)
ACTH (Adrenocorticotropic
Corticotropin :
Hormone)
ADRENOTROPIN
3. kelenjar THYROID
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang kaya akan pembuluh darah dan
merupakan sepasang kelenjar yang terletak berdampingan di sekitar
leher.
6. Kelenjar ADRENAL/SUPRARENALIS
hormon
4. Hormon Aldosterone
- Berfungsi :
Mengatur keseimbangan mineral dan air dalam ren.
Membuang kelebihan Kalium.
ini
akan
dapat
5. Hormon Corticosterone
- Berfungsi :
Mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lipid.
Meningkatkan respon imunitas tubuh.
6. Hormon Mineralokortikoid
- Berfungsi :
Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh.
Merangsang reabsorbsi Na+ dan Cl- dalam tubulus ginjal.
- Hiposekresi :
Bila kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit Adison.
- Adrenal BAGIAN MEDULLA
1. Hormon Adrenalin/Epinefrin
- Hormon ini secara umum berfungsi :
Memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh.
memicu reaksi terhadap efek lingkungan, seperti suara yang tinggi,
intensitas cahaya dll.
- Secara khusus hormon ini berfungsi :
Memacu aktivitas cor/jantung.
Menaikkan tekanan darah.
Mengerutkan otot polos pada arteri.
Mengendurkan otot polos bronchiolus
Mempercepat glikolisis.
Pengeluaran keringat dingin.
Rasa keterkejutan/shock.
Mengatur metabolisme glukosa saat stress.
Memengaruhi otak yang akan mengakibatkan :
1. Hormon Insulin
- Bersifat antagonis dengan hormon adrenalin.
- Hormon ini berfungsi :
Mengatur kadar glukosa dalam darah.
Membantu pengubahan glukosa menjadi glikogen dalam hepar dan otot.
- Hiposekresi :
Bila kekurangan dalam penghasilan hormon ini akan menyebabkan
penyakit diabetes mellitus/penyakit kencing manis.
Gejala penyakit diabetes mellitus :
Kenaikan jumlah gula dalam darah.
Badan menjadi lems.
Sering merasa haus/banyak minum.
Banyak melakukan urinasi (pembuangan urine).
Energy berkurang.
Merasa selalu lapar.
2. Hormon Glukagon
- Hormon ini mempunyai sifat kerja yang sinergis dengan hormon adrenalin.
- Hormon ini berfungsi :
Meningkatkan kadar gula dalam darah.
Mengubah glikogen menjadi glukosa dalam peristiwa glikolisis.
10. Kelenjar KELAMIN/GONAD
Menghasilkan hormon dan sel kelamin
Macamnya ada 2 sel kelamin :
1. Sel Testis
a. Hormon Estrogen
Hormon ini berfungsi untuk : memperlihatkan ciri-ciri kelamin sekunder
wanita.
b. Hormon Progesteron
Hormon ini berfungsi :
Mempersiapkan masa kehamilan dengan menebalkan dinding uterus.
Menjaga kelenjar susu dalam menghasilkan air susu.
c. Hormon Relaksin
dari
berhubungan,
namun dapat
dibedakan dengan
karakteristik
Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin
melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti
kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar
endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin),
payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar
endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah. Kelenjar
endokrin termasuk :
1. Pulau Langerhans pada Pankreas
2. Gonad (ovarium dan testis)
3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus B.
Hormon dan fungsinya Kata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon
yang artinya membuat gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur
berbagai proses yang mengatur kehidupan.
Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum:
1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
2. Menstimulasi urutan perkembangan
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif
4. Memelihara lingkungan internal optimal
5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi daruratC.
Klasifikasi Dalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai
hormon yang larut dalam air atau yang larut dalam lemak. Hormon yang
larut dalam air termasuk polipeptida (mis., insulin, glukagon, hormon
adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan katekolamin (mis., dopamin,
norepinefrin, epinefrin). Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid
(mis., estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan
tironin (mis., tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerja melalui sistem
mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat menembus membran
sel dengan bebas. Karakteristik Meskipun setiap hormon adalah unik dan
mempunyai fungsi dan struktur tersendiri, namun semua hormon
mempunyai karakteristik berikut. Hormon disekresi dalam salah satu dari
tiga pola berikut:
(1)
sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam.
Kortisol adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi
hari dan turun pada malam hari.
(2)
Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu
tertentu, seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan
lembahnya menyebabkan siklus menstruasi.
(3)
Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada
kadar subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons
terhadap kadar kalsium serum.
Hormon bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan balik dapat
positif atau negatif dan memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam
situasi lingkungan optimal. Hormon mengontrol laju aktivitas selular.
Hormon
tidak
mengawali
perubahan
biokimia.
Hormon
hanya
berfungsi
dengan
satu
atau
dua
metoda,
pertama
melalui
penggunaan mediator intraselular dan kedua mengaktifkan gengen di dalam sel. Salah satu mediator intraselular adalah cyclic
adenosine monophosphate (cAMP), yang berikatan dengan permukaan
dalam dari membran sel. Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akan
mengalami
glukagon
sedikit
perubahan.
berikatan
dengan
meningkatkan
pemecahan
Misalnya,
sel-sel
glikogen
ketika
hormon
hepar,
kenaikan
menjadi
glukosa.
pankreatik
kadar
Jika
AMP
hormon
menghubungkan
lobus
posterior
hipofise
dengan
referensi
yang
ada
mengatakan
lobus
ini
mungkin
menghasilkan melanosit stimulating hormon (MSH). Secara histologis, selsel kelenjar hipofise dikelompokan berdasarkan jenis hormon yang
disekresi yaitu:
a. Sel-sel somatotrof bentuknya besar, mengandung granula sekretori,
berdiameter 350-500 nm dan terletak di sayap lateral hipofise. Sel-sel
inilah
yang
menghasilkan
hormon
somatotropin
atau
hormon
pertumbuhan.
b. Sel-sel lactotroph
dan
mensekresi
hormon
paratiroid
atau
parathormon
disingkat PTH.
Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan posfat tubuh. Organ
targetnya adalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum). Terhadap
tulang, PTH mempertahankan resorpsi tulang sehingga kalsium serum :
meningkat. Di tubulus ginjal, PTH mengaktifkan vitamin D. Dengan
vitamin D yang aktif akan terjadi peningkatan absorpsi kalsium dan posfat
dari intestin. Selain itu hormon inipun akan meningkatkan reabsorpsi Ca
dan Mg di tubulus ginjal, meningkatkan pengeluaran Posfat, HCO3 dan Na.
karena sebagian besar kalsium disimpan di tulang maka efek PTH lebih
besar terhadap tulang. Factor yang mengontrol sekresi PTH adalah kadar
kalsium serum di samping tentunya PTSH
Struktur dan fungsi kelenjar Pankreas
Pankreas terletak di retroperiotoneal rongga abdomen bagian atas, dan
terbentang horizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjang sekitar 10-20
cm dan lebar 2,5-5 cm. mendapat pasokan darah dari arteri mensenterika
superior dan splenikus.
Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya
sebagai organ endokrin didukung oleh pulau-pulau Langerhans. Pulaupulau Langerhans terdiri tiga jenis sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan
yang menghasilkan glukoagon, sel beta yang menghasilkan insulin, dan
epinefrin.
Dalam
meningkatkan
kadar
gula
darah,
glukagon
zona
glomerulosa
korteks
adrenal.
Hormon
ini
mengatur
(penyakit
Addisons)
mengarah
pada
hipotensi,
lain
dalam:
metabolisms
glukosa
(glukosaneogenesis)
yang