Anda di halaman 1dari 29

ipa reproduksi manusia

Selasa, 04 Oktober 2011


Sistem Hormon Pada Manusia

SISTEM HORMON MANUSIA


Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau
menggiatkan atau merangsang.
Dibutuhkan oleh tubuh : jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit) tetapi
jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan kelainan seperti
penyakit sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
serta proses metabolisme tubuh.
Hormon merupakan senyawa kimia protein yang mempunyai fungsi untuk
memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya
hormon dalam tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik.
Cara kerja hormon di dalam tubuh tidak dapat diketahui secara cepat
perubahannya, akan tetapi memerlukan waktu yang lama.
Tidak seperti sistem saraf yang cara kerjanya dengan cepat dapat dilihat
perubahannya.
Hal ini karena hormon yang dihasilkan akan langsung diedarkan oleh
darah melalui pembuluh darah, sehingga memerlukan waktu yang
panjang.
Sistem endokrin mengoordinasi fungsi tubuh dengan memproduksi dan
mengeluarkan (sekresi) hormon. Hormon bisa memengaruhi sel atau
jaringan tertentu apabila sel atau jaringan tersebut mempunyai reseptor
(penerima) untuk hormon tertentu. Sel, jaringan, atau organ yang
mengadakan respons terhadap hormon tertentu disebut sel
target atau organ target. Kadar hormon harus dipertahankan pada
batas yang tepat karena jumlah hormon yang tepat sangat perlu untuk
mempertahankan kesehatan sel atau organ tertentu.
Faktor yang terkait dalam pengendalian hormon adalah kontrol umpan
balik ( feedback control ), misalnya sistem umpan balik negatif. Contoh ini
berlaku untuk semua kelenjar endokrin. Kelenjar A distimulasi (+) untuk
memproduksi hormon X. Hormon X menstimulasi organ B untuk
mengubah (meningkatkan atau mengurangi) zat Y. Perubahan pada zat Y
mencegah produksi hormon X. Contoh ini menunjukkan regulasi umpan
balik negatif hormon paratiroid, hormon ADH, dan hormon insulin.
Walaupun hipotalamus adalah bagian kecil otak, hipotalamus menerima
input, baik langsung maupun tidak langsung dari semua bagian otak.
Hipotalamus juga pengendali utama hipofisis anterior dan posterior.
Dengan demikian, hipotalamus menjadi pengendali global semua
sistem endokrin.

Kelenjar dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :


Kelenjar eksoktrin
Kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang mempunyai saluran khusus dalam
penyaluran hasil sekretnya / getahnya.
Example : kelenjar-kelenjar pencernaan.
Kelenjar endokrin
Kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus
dalam penyaluran hasil sekretnya / getahnya.
Example : kelenjar hipofisis, thyroid, thymus dll.
Fungsi Hormon adalah:

Memacu pertumbuhan dan metabolisme tubuh.


Memacu reproduksi.
Mengatur keseimbangan cairan tubuh / homeostasis.
Mengatur tingkah laku.
Macam-macam kelenjar :

A.

Berdasarkan aktivitasnya :
Kelenjar yang bekerja sepanjang masa.

Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu.


Kelenjar yang bekerja sampai pada masa tertentu.
1. Kelenjar yang bekerja sepanjang masa. (Hormon Metabolisme)
Kelenjar golongan ini akan bekerja terus menerus sepanjang kehidupan
manusia dan akan terhenti jika sudah tidak ada kehidupan pada manusia
tersebut. Sehingga tidak terbatas pada usia.
Ex : Hormon metabolisme.
2. Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu. (Hormon Kelamin)

Hormon golongan ini tidak akan dapat berfungsi jika belum mencapai
proses perkembangan dalam diri manusia atau proses pendewasaan sel
yang terjadi dalam tubuh manusia. Kedewasaan sel akan terjadi pada saat
usia tertentu seperti pada saat usia pubertas.
Ex : Hormon kelamin.
3. Kelenjar yang bekerja sampai pada masa tertentu. (H. Pertumbuhan, H.
Tymus)
Hormon golongan ini bekerja pada saatn manusia itu dilahirkan sampai
pada usia tertentu. Pada usia tersebut terjadi proses pertumbuhan dari
seluruh oragn-organ tubuh manusia sampai dengan penyempurnaan
organ. Sehingga masing-masing organ tersebut dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Kecuali organ yang membutuhkan persyaratan
kedewasaan sel.
Hormon ini akan berhenti dihasilkan pada saat tubuh mulai
memperlambat atau menghentikan proses pertumbuhan. Biasanya
hormon ini bekerja pada kisaran usia 0 hari sampai 17 tahun (masa
pertumbuhan).
Ex : Hormon pertumbuhan, Kelenjar Tymus.
B.

Berdasarkan letaknya :

1. Kelenjar hipophysis / pituitary


di dasar cerebrum, dibawah hypothalamus.
2. Kelenjar pineal / epiphysis
di cerebrum.
3. Kelenjar thyroid
di daerah leher.
4. Kelenjar parathyroid
di dekat kelenjar thyroid.
5. Kelenjar thymus
di rongga dada.
5. Kelenjar adrenal / suprarenalis
di atas ren.
7. Kelenjar pulau langerhans / pankreas
di rongga perut.
6. Kelenjar Usus dan lambung
di rongga perut.
9. Kelenjar kelamin :
a. Ovarium di rongga perut.
b. Testis di rongga perut bawah.

Macam kelenjar endokrin :


1. Kelenjar PINEAL
Kelenjar Pineal (juga disebut tubuh pineal, epiphysis cerebri, epiphysis
atau "mata ketiga") adalah kelenjar endokrin kecil di otak vertebrata. Ini
menghasilkan melatonin derivatif serotonin, hormon yang mempengaruhi
modulasi bangun / tidur dan fungsi pola musiman. Bentuknya menyerupai
kerucut pinus kecil (sesuai namanya), dan terletak di dekat pusat otak,
antara dua belahan, terselip di alur di mana dua badan thalamic bulat
bergabung. Letaknya jauh di dalam otak, menghasilkan hormon
melatonin,yang diduga berkaitan dengan siklus harian tidur dan berjalan.

Kelenjar Pineal adalah kelenjar yang paling misterius di dalam tubuh


manusia. kelenjar ini mengeluarkan hormon yang sangat ampuh yang
disebut Melatonin, yang membuat pikiran menjadi introvertif yang

memberikan rasa kebahagiaan tanpa batas serta kesadaran yang lebih


tinggi.
Sebenarnya Kelenjar Pineal ini menghasilkan dua macam hormon penting
dalam mengendalikan aktifitas manusia. Kelenjar ini berfungsi juga
mengeluarkan hormon Serotonin yang memberikan pengaruh semangat
untuk melakukan aktifitas fisik. Ini terjadi khususnya pada siang hari
dimana kelenjar-kelenjar yang dibawahnya sangat aktif karena kegiatan
fisik tubuh. Sebaliknya pada malam hari dimana semua kelenjar-kelenjar
dibawahnya menjadi kurang aktif, kelenjar ini mencapai puncak fungsinya
mengeluarkan hormon Melatonin.
Kelenjar pineal berfungsi mengatur irama bagun-tidur yang disebut irama
sirkadian (sleep-wake alert, circadian circle). Kelenjar Pineal dan
hormon yang dihasilkannya, bekerja berdasarkan rangsangan cahaya.
Semakin meredup cahayanya, maka semakin banyak hormon ini
dihasilkan. Semakin banyak hormon ini beredar ke seluruh tubuh, maka
tubuh kita merespon dengan rasa kantuk. Mekanisme ini merupakan salah
satu mekanisme pertahanan tubuh, karena dengan beristirahat, tubuh
kita memiliki cukup waktu untuk mereparasi sel-sel tubuh yang rusak.
Jika hormon ini bekerja berdasarkan rangsangan cahaya, apa
pengaruhnya?
Yang paling sederhana, ada beberapa orang yang mengeluh harus
mematikan lampu sebelum tidur. Ada yang hanya dengan menutup mata
sudah bisa tidur. Semua adalah cara untuk mengurangi masuknya
rangsangan cahaya. Inilah pentingnya penerangan yang cukup ketika
belajar. Bagi pembaca yang ingin lembur malam, coba saja menyiapkan
penerangan yang cukup agar rangsangan cahaya yang masuk bisa
menghambat dihasilkannya hormon ini.
Selain itu, orang buta total mengalami kesulitan untuk mengatur irama
sirkadiannya karena tak cukup rangsangan cahaya masuk ke dalam
matanya.
2. Kelenjar HIPOFISIS/PITUITARY/MASTER OF GLANDS
Kelenjar hipofisis mempunyai dua komponen dan kedua komponen ini
mempunyai fungsi yang tidak sama. Dua komponen ini adalah
adenohipofisis ( hipofisis anterior ) dan neurohipofisis ( hipofisis
posterior ). Hipotalamus berhubungan dengan hipofisis posterior melalui
sistem persarafan, sedangkan hubungannya dengan hipofisis anterior
adalah melalui pembuluh darah. Hormon hipofisis posterior dihasilkan
oleh hipotalamus, kemudian melalui akson dari saraf di bawa dan
disimpan ke dalam kelenjar hipofisis posterior.
Darah yang mengalir ke dalam kelenjar hipofisis anterior harus melewati
hipotalamus terlebih dahulu. Hipotalamus mengendalikan hipofisis
anterior dengan menghasilkan dan mengeluarkan hormon releasing atau
inhibiting ke dalam darah. Melalui peredaran darah, hormon ini disimpan
ke dalam hipofisis anterior. Kelenjar hipofisis anterior dapat menstimulasi
keluarnya (release) atau mencegah (inhibit) keluarnya hormon tertentu.
Enam hormon releasing atau inhibiting yang sudah diketahui adalah:

Growth hormone-releasing hormone ( GHRH )


Growth hormone-inhibiting hormone ( GHIH )

Thyrotropin releasing hormone ( TRH )


Corticotropin releasing hormone ( CRH )
Gonadotropin releasing hormone ( GnRH )

Prolactin-inhibiting
hormone

PIH

KELENJAR HIPOFISIS
Hipofisis Posterior
Kelenjar hipofisis posterior menyimpan dan mengeluarkan dua hormon,
hormon antidiuretik atau vasopresin (ADH) dan oksitosin. Kedua
hormon ini dihasilkan oleh hipotalamus.
Organ target hormon ADH atau vasopresin adalah ginjal dan fungsi
utamanya adalah:
Mengatur osmolalitas dan volume air dalam tubuh.
Meningkatkan permeabilitas tubula ginjal terhadap air sehingga lebih
banyak air yang direabsorpsi.
Menstimulasi rasa haus.
Organ target oksitosin adalah payudara dan uterus, fungsinya:
Pengeluaran air susu ibu (ASI) yang sedang laktasi.
Meningkatkan kontraksi uterus bila sudah ada his.

Hipofisis Anterior
Hormon hipofisis anterior meliputi hal berikut ini.
1. Growth hormone (GH) atau hormon pertumbuhan. Organ targetnya
adalah seluruh tubuh. Fungsi:
a. Pertumbuhan sel dan tulang
b. Mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak
Meningkatkan sintesis protein
Meningkatkan lipolisis (memecahkan lemak menjadi asam lemak dan
gliserol)
Meningkatkan retensi elektrolit dan volume cairan ekstraselular
2. Prolaktin (PRL). Organ targetnya adalah payudara dan gonad.
Fungsi:
Perlu untuk perkembangan payudara dan laktasi
Pengatur organ reproduksi wanita dan pria
3. Thyroid-stimulating hormone (TSH). Organ targetnya adalah kelenjar
tiroid. Fungsi:
Perlu untuk pertumbuhan dan fungsi tiroid
Mengendalikan semua fungsi tiroid
4. Adrenocorticotrophic hormone (ACTH). Organ targetnya adalah
korteks adrenal. Fungsi:
Perlu untuk pertumbuhan dan mempertahankan besarnya korteks adrenal
Mengendalikan keluarnya ( release ) glukokortikoid (kortisol) dan adrenal
androgen (sifat kejantanan)

5. Gonadotropin, terdiri atas follicle stimulating hormone (FSH) dan


luteinizing hormone (LH). Organ targetnya adalah gonad. Fungsi:
a. Menstimulasi gametogenesis dan produksi steroid seks pada pria dan
wanita
2. 1. LOBUS ANTERIOR/ADENOHYPOPHYSIS :
Tabel 2. Macam-macam fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis lobus
anterior dan gangguannya.
Hormon yang dihasilkan
Fungsi dan gangguannya
Hormon Somatotropin (STH),
merangsang sintesis protein dan
Hormon pertumbuhan (Growth
metabolisme lemak, serta
Hormone / GH)
merangsang pertumbuhan tulang
(terutama tulang pipa) dan otot.
kekurangan hormon ini pada anakanak-anak menyebabkan
pertumbuhannya terhambat /kerdil
(kretinisme), jika kelebihan akan
menyebabkan pertumbuhan
raksasa (gigantisme). Jika kelebihan
terjadi pada saat dewasa, akan
menyebabkan pertumbuhan tidak
seimbang pada tulang jari tangan,
kaki, rahang, ataupun tulang hidung
yang disebut akromegali.
Hormon tirotropin atau Thyroid
Mengontrol pertumbuhan dan
Stimulating Hormone (TSH)
perkembangan kelenjar gondok
atau tiroid serta merangsang
sekresi tiroksin
Adrenocorticotropic hormone
Mengontrol pertumbuhan dan
(ACTH)
perkembangan aktivitas kulit ginjal
dan merangsang kelenjar adrenal
untuk mensekresikan glukokortikoid
(hormon yang dihasilkan untuk
metabolisme karbohidrat)
Prolaktin (PRL) atau Lactogenic
Membantu kelahiran dan
hormone (LTH)
memelihara sekresi susu oleh
kelenjar susu
Hormon gonadotropin pada wanita :

Follicle Stimulating Hormone (FSH) Merangsang pematangan folikel


Luteinizing Hormone (LH)

dalam ovarium dan menghasilkan


estrogen

Mempengaruhi pematangan folikel


dalam ovarium dan menghasilkan
progestron

Hormone gonadotropin pada pria :

FSH
Interstitial Cell Stimulating
Hormone (ICSH)

Merangsang terjadinya sperma

-togenesis ( proses pematangan


sperma )

Merangsang sel-sel interstitial testis

untuk memproduksi testosteron dan


androgen
Hormon yang dihasilkan oleh lobus anterior lebih di dominasi oleh hormon
yang mengatur mengenai pertumbuhan, reproduksi dan masalah stress.
Macam-macam hormon yang dihasilkan lobus anterior :
1. STH (Somatotrof Hormone)/GH (Growth Hormon)/Somatotropin :
Fungsi
Hormon
STH
(Somatotrof
Hormone)/GH
(Growth
Hormon)/Somatotropin
Memacu pertumbuhan terutama pada peristiwa osifikasi, pada
cakraepifise.
Mengatur metabolisme lipid dan karbohidrat.
Hipersekresi :
Bila kelebihan hormon ini terjadi pada masa pertumbuhan akan
mengakibatkan pertumbuhan yang tidak terkendali/menjadi lebih cepat.
Pertumbuhan yang seperti ini dikenal dengan gigantisme.
Sedangkan bila kelebihan hormon ini terjadi pada masa dewasa akan
mengakibatkan pertumbuhan yang tidak normal pada beberapa bagian
organ tubuh. Hal yang paling terlihat adalah pertumbuhan jari tangan
yang tidak normal, seperti membesar seperti bengkak serta raut wajah
yang kelihatan lebih tebal kulitnya, dagu memanjang. Pertumbuhan yang
seperti ini dikenal dengan akromegali. Pertumbuhan akromegali biasaya
terjadi diatas usia 25 tahun.
Hiposekresi :
Bila penghasilan hormon ini kurang akan menyebabkan pertumbuhan
kretinisme/dwarfisme, yaitu pertumbuhan yang terhambat. Pada
pertumbuhan ini pertumbuhan berjalan normal, hanya saja pertumbuhan
tulang sangat terhambat.

2. LTH (Luteotropic Hormone)/PROLACTIN/Lactogenic Hormone,


Fungsi Hormon LTH ( Luteotropic Hormone ) / PROLACTIN / Lactogenic
Hormone:
a. Merangsang Kelenjar mammae/kelenjar susu untuk menghasilkan air
susu.
b. Memacu ovarium untuk menghasilan hormon estrogen dan progesterone.
Mempunyai symbol PRL

3. TSH (Thyroid Stimulating Hormone)/TREOTROP/Thyrotropin :


Hormon ini berfungsi :
Merangsang sekresi kelenjar thyroid.
3.

ACTH (Adrenocorticotropic
Corticotropin :

Hormone)

ADRENOTROPIN

Hormon ACTH ini berfungsi :


a. Merangsang kerja kelenjar adrenal.
GONADOTROPIC/HORMON KELAMIN :
FSH/Folicle Stimulating Hormone :
memengaruhi pembentukan folikel sel ovum dan proses spermatogenesis.
LH (Luteinizing Hormone) atau ICSH (Interstitial Cell Stimulating
Hormone) :
Berfungsi untuk memacu sekresi hormon testosteron pada sel Leydig dan
proses ovulasi sel ovum.
3.2. LOBUS INTERMEDIA
Tabel 3. Jenis Hormon serta fungsi Hipofisis Pars Media
Hormon
Fungsi
MSH (Melanosit
Mempengaruhi warna kulit individu,
Stimulating Hormon)
dengan cara menyebarkan butir melanin,
apabila hormon ini banyak dihasilkan maka
menyebabkan kulit menjadi hitam.
MSH (Melanotropin Stimulating Hormone) atau INTERMEDIN:
Hormon ini berfungsi :
Memacu pembentukan pigmen melanin kulit.
Mengatur penyebaran pigmen melanin
3.3. LOBUS POSTERIOR/NEUROHIPOPHYISIS
1. OKSITOSIN/OXYTOCIN :
Hormon ini berfungsi :
Merangsang kontraksi otot polos dinding uterus saat persalinan.
Merangsang kontraksi sel-sel kontraktil kelenjar susu.
2. VASOPRESIN :
Hormon ini berfungsi :
Mengatur tekanan darah dengan cara menyempitkan / pembesaran
pembuluh darah ( Vasodilatasi ).
3. ADH :
Hormon ini berfungsi :
Mengatur pengeluaran urine.
Mengatur reabsorpsi air dari tubulus ren.

3. kelenjar THYROID
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang kaya akan pembuluh darah dan
merupakan sepasang kelenjar yang terletak berdampingan di sekitar
leher.

Macam hormon yang dihasilkan :


3.1. Hormon Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3)
- Hormon ini berfungsi :

Mengatur metabolisme karbohidrat.


Memengaruhi perkembangan mental.
Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi sel.
Memengaruhi kegiatan sistem saraf.

3.2. Hormon Calsitonin.


Hormon ini berfungsi :
Menurunkan kadar Ca (Calsium) darah.
Mengatur absorpsi Calcium oleh tulang.

Pembengkakan kelenjar Thyroid dikenal dengan istilah GOITER. Hal ini


dapat disebabkan karena menurunya hormon yang dihasilkan sehingga
menyebabkan stimulasi produksi TSH berlebihan. Resiko terkena penyakit
ini lebih banyak dialami oleh wanita dengan perbandingan wanita : pria
adalah 5 : 1. Kisaran wanita yang terkena penyakit ini adalah anatar 40
60 tahun. Biasanya banyak dialami oleh penduduk daerah marjinal yang
sulit mendapatkan garam beryodium. Dengan mineral Yodium/Iodium
dapat mengatur pengeluaran hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini
sehingga tubuh tidak akan kekurangan hormon dari kelenjar Thyroid.
Hiperthyroidisme :
Jika terjadi pada usia pertumbuhan, maka akan menyebabkan penyakit
morbus basedowi dengan cirri-ciri : meningkatnya metabolisme tubuh,
meningkatnya denyut jantung, gugup, mudah berkeringat, sulit
meningkatkan berat badan, emosional, mata melebar, lidah terjulur
keluar, frekuensi BAB cenderung meningkat.
Jika terjadi pada usia dewasa, akan menyebabkan pertumbuhan
gigantisme.
Hal ini dapat diatasi dengan terapi iodium radioaktif.
Hipothyroidisme :
Jika terjadi pada usia pertumbuhan, akan menyebabkan pertumbuhan
yang lambat atau kerdil dan dikenal dengan istilah kretinisme.
Jika terjadi pada usia dewasa, akan menyebabkan penyakit miksodema
dengan ciri-ciri : aktivitas peredaran darah menurun/laju metabolisme
rendah, obesitas, konstipasi, mudah lelah, depresi, gelisah, menstruasi
tidak teratur, nyeri sendi pada tangan dan kaki, bentuk badan menjadi
kasar, bengkak pada mata dan wajah, rambut rontok.
Hal ini dapat diatasi dengan terapi menggunakan suplemen thyroid.
4. Kelenjar PARATHYROID

Kelenjar ini merupakan kelenjar yang menempel pada kelenjar Thyroid.


Setiap kelenjar Thyroid mempunyai sepasang kelenjar Parathyroid,
sehingga semuanya berjumlah 4 buah kelenjar parathyroid.
Hormon PTH (Parathormon).
- Fungsi hormon Parathormon:
Mengatur metabolisme Ca 2+ (Calcium) dan PO4 3+ (phosphat).
Mengendalikan pembentukan tulang.
- Hipersekresi :
Bila terjadi kelebihan dalam penghasilan hormon ini akan menyebakan
pertumbuhan :
Kretinisme bila terjadi pada masa pertumbuhan.
Miksodema bila terjadi pada masa dewasa.
Batu ginjal dalam pelvis renalis/rongga ginjal.
- Hiposekresi :
Bila terjadi kelebihan dalam penghasilan hormon ini akan menyebabkan :
Pertumbuhan Morbus basedowi.
Kejang otot/tetani.
5. Kelenjar THYMUS

- Merupakan penimbunan dari hormon somatotrof dalam tubuh.


- Hormon ini dihasilkan selama masa pertumbuhan sampai dengan masa
pubertas, setelah melewati mas pubertas, secara perlahan hormon ini
akan berkurang sedikit demi sedikit.
- Hormon ini berfungsi :
Mengatur proses pertumbuhan.

Kekebalan tubuh/imunitas setelah kelahiran.


Memacu pertumbuhan dan pematangan sel Limfosit yang
-

menghasilkan Lymphocyte cell/T Cell.


Bila kekurangan atau kelebihan, gejalanya hampir mirip dengan hormon
tiroksin.

6. Kelenjar ADRENAL/SUPRARENALIS

Manusia memiliki dua kelenjar adrenal. Kelenjar tersebut berada di atas


ginjal. Setiap kelenjar adrenal tersusun atas dua bagian. Bagian dalam
disebut bagian medula dan bagian luar disebut bagian korteks. Kerja
medula adrenal dipengaruhi oleh sistem saraf otonom, sedangkan korteks
adrenal dipengaruhi oleh hormon ACTH dari hipofisis anterior.

- Adrenal BAGIAN KORTEX


1. Hormon Cortison atau antiadison
- Berfungsi sebagai anti peradangan dan membantu pembentukan formasi
karbohidrat.
- Hiposekresi :
Bila kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit Adison.
Gejalanya :
Kulit memerah/timbulnya ruam pada kulit.
Dapat menimbulkan kematian.
Tekanan darah rendah.
Nafsu makan hilang.
Pengendapan pigmen melanin yang banyak.
2. Hormon Glukokortikoid
- Berfungsi : merangsang kenaikan jumlah kadar gula darah.
- Hipersekresi :
Bila penghasilan hormon ini berlebihan akan dapat menyebabkan
Cushing syndrome
3. Hormon Cortisol
- Berfungsi :
Memacu metabolisme karbohidrat.
Meningkatkan respon imunitas tubuh.
- Hipersekresi :
Bila terjadi kenaikan dalam penghasilan
menyebabkan cushing syndrome.

hormon

4. Hormon Aldosterone
- Berfungsi :
Mengatur keseimbangan mineral dan air dalam ren.
Membuang kelebihan Kalium.

ini

akan

dapat

5. Hormon Corticosterone
- Berfungsi :
Mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lipid.
Meningkatkan respon imunitas tubuh.
6. Hormon Mineralokortikoid
- Berfungsi :
Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh.
Merangsang reabsorbsi Na+ dan Cl- dalam tubulus ginjal.
- Hiposekresi :
Bila kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit Adison.
- Adrenal BAGIAN MEDULLA
1. Hormon Adrenalin/Epinefrin
- Hormon ini secara umum berfungsi :
Memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh.
memicu reaksi terhadap efek lingkungan, seperti suara yang tinggi,
intensitas cahaya dll.
- Secara khusus hormon ini berfungsi :
Memacu aktivitas cor/jantung.
Menaikkan tekanan darah.
Mengerutkan otot polos pada arteri.
Mengendurkan otot polos bronchiolus
Mempercepat glikolisis.
Pengeluaran keringat dingin.
Rasa keterkejutan/shock.
Mengatur metabolisme glukosa saat stress.
Memengaruhi otak yang akan mengakibatkan :

Indera perasa menjadi kebal terhadap rasa sakit.


Kemampuan berfikir dan ingatan meningkat.
Pulmo akan menyerap oksigen lebih banyak.
Banyak menghasilkan sumber energy dari proses glikolisis.

Mencegah efek penuaan dini.


Melindungi dari penyakit Alzheimer, penyakit jantung, kanker payudara,

kanker ovarium dan osteoporosis.


- Hiposekresi :
Bila terjadi kekurangan penghassilan hormon adrenalin/epinefrin akan
menyebabkan penyakit Adison. Gejalanya dapat dilihat pada
hiposekresi Hormon Mineralokortikoid dan Hormon Cortison.
2. Hormon Androgen

- Berfungsi : Menentukan sifat kelamin sekunder pada pria dan wanita.


- Hipersekresi :
Bila terjadi kelebihan hormon ini akan menyebabkan penyakit Cushing
Syndrome/sindrom Cushing serta penyakit kelainan ciri kelamin sekunder
pada laki-laki dan perempuan
Gejala Cushing syndrome :
Membulatnya wajah/muka.
Obesitas.
Penimbunan lemak di daerah leher.
Pengecilan pada daerah lengan dan kaki.
Terhentinya atau terganggunya periode menstruasi.
Penurunan daya sexualitas.
Kenaikan tekanan darah dan kadar gula darah.
Melemahnya atau rapuhnya tulang.
Masalah rambut pada wanita.
7. Kelenjar VENTRICULUS
Dihasilkan Hormon Gastrin
Hormon ini berfungsi :
Memacu pengeluaran sekret/getah lambung.
Membantu dalam proses pencernaan.
8. Kelenjar USUS
1. Hormon Sekretin
Berfungsi memacu sekresi getah usus dan pankreas.
2. Hormon Kolesistokinin
Berfungsi memacu sekresi getah empedu dan pankreas.
9. Kelenjar LANGERHANS/PANKREAS

1. Hormon Insulin
- Bersifat antagonis dengan hormon adrenalin.
- Hormon ini berfungsi :
Mengatur kadar glukosa dalam darah.
Membantu pengubahan glukosa menjadi glikogen dalam hepar dan otot.
- Hiposekresi :
Bila kekurangan dalam penghasilan hormon ini akan menyebabkan
penyakit diabetes mellitus/penyakit kencing manis.
Gejala penyakit diabetes mellitus :
Kenaikan jumlah gula dalam darah.
Badan menjadi lems.
Sering merasa haus/banyak minum.
Banyak melakukan urinasi (pembuangan urine).
Energy berkurang.
Merasa selalu lapar.
2. Hormon Glukagon
- Hormon ini mempunyai sifat kerja yang sinergis dengan hormon adrenalin.
- Hormon ini berfungsi :
Meningkatkan kadar gula dalam darah.
Mengubah glikogen menjadi glukosa dalam peristiwa glikolisis.
10. Kelenjar KELAMIN/GONAD
Menghasilkan hormon dan sel kelamin
Macamnya ada 2 sel kelamin :
1. Sel Testis

Menghasilkan Hormon Androgen, Ex : Hormon Testosteron, merupakan


satu hormon yang terpenting dalam pembentukan sel spermatozoa.
- Fungsi Hormon Testosteron :
Mengatur ciri kelamin sekunder.
Mempertahankan proses spermatogenesis.
2. Sel Ovarium
- Menghasilkan 3 hormon penting dalam seorang wanita :

a. Hormon Estrogen
Hormon ini berfungsi untuk : memperlihatkan ciri-ciri kelamin sekunder
wanita.
b. Hormon Progesteron
Hormon ini berfungsi :
Mempersiapkan masa kehamilan dengan menebalkan dinding uterus.
Menjaga kelenjar susu dalam menghasilkan air susu.
c. Hormon Relaksin

Hormon ini berfungsi untuk membantu proses persalinan dalam kontraksi


otot.

Hubungan Sistem Hormon dengan Sistem Saraf


Kedua sistem ini mempunyai hubungan yang sangat erat. Walaupun
sistem endokrin/sistem hormon diatur oleh master of glands/kelenjar
hipofisis tetapi hal tersebut tidaklah mutlak atau bersifat otonom. Hal ini
karena kerja dari kelenjar hipofisis tersebut dipengaruhi oleh
hypothalamus.
Selain sistem saraf, terdapat sistem kelenjar di dalam tubuh yang ikut
menentukan keseimbangan dan regulasi, yaitu sistem hormon. Hormon
merupakan suatu zat kimia yang diproduksi oleh tubuh, dalam konsentrasi
kecil yang dapat menimbulkan efek fisiologis pada organ target. Hormon

dihasilkan oleh kelenjar endokrin tubuh dan ditransportasikan dalam


aliran darah.
Selain kelenjar endokrin, terdapat juga kelenjar eksokrin yang
menyekresikan zat kimia. Perbedaannya terletak pada tempat kerja cairan
kimia yang dihasilkannya. Kelenjar eksokrin disekresikan ke luar tubuh,
seperti keringat dan enzim di mulut. Adapun hormon yang dihasilkan oleh
kelenjar endokrin diedarkan di dalam tubuh oleh sistem peredaran darah.
Hormon bekerja secara efektif jika dalam jumlah yang sesuai, jika jumlah
hormon yang disekresikan berlebih atau kurang, akan timbul kelainankelainan pada tubuh. Hormon dan sistem saraf bersama-sama mengatur
regulasi tubuh, yaitu sebagai berikut.
Mengatur kesetimbangan cairan tubuh dalam proses homeostatis
(nutrisi,
metabolisme,
kesetimbangan
garam
dan
air,
kesetimbangan gula hingga ekskresi)
Bereaksi terhadap rangsang dari luar tubuh
Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan
Pengaturan dan penyimpanan energi
Meskipun sama-sama berperan dalam sistem regulasi, tetapi terdapat
perbedaan sistem kerja pada hormon dan saraf. Perbedaan tersebut
terletak pada jeda waktu yang diperlukan oleh kedua sistem dalam
menanggapi rangsang atau stimulus. Seperti halnya saraf, hormon
bekerja dengan sangat spesifik. Sel target atau organ target yang akan
dituju harus dilengkapi dengan sebuah reseptor yang dikenal oleh
hormon, jika tidak dikenali, hormon tidak akan bereaksi. Beberapa bagian
dalam tubuh tempat diproduksinya hormon disebut kelenjar endokrin.
Rumitnya tubuh manusia dan adanya kekhususan sel dan aringan
memerlukan komunikasi internal yang bisa engatur berbagai proses
dalam tubuh. Hal ini penting supaya bagian tubuh dapat berfungsi
sebagai satu unit dalam memenuhi kebutuhan tubuh tertentu. Ada dua
sistem tubuh yang bisa mengatur macam-macam proses ini, yaitu sistem
endokrin dan sistem persarafan. Kedua sistem ini dapat bekerja sama
untuk mengoordinasi fungsi tubuh sehingga tubuh bisa mengadakan
respons
yang
sesuai
terhadap
perubahan
pada
lingkungan.
Sistem endokrin terdiri atas hipofisis anterior dan posterior, tiroid,
paratiroid, korteks adrenal, medula adrenal, pankreas, gonad,
badan pineal, serta timus. Selain itu, masih ada sel endokrin khusus
yang terdapat pada traktus gastrointestinal. Hormon kelenjar endokrin
adalah vital dalam mempertahankan kehidupan, termasuk fungsi
diferensiasi, reproduksi, adaptasi, pertumbuhan/perkembangan,
dan proses menua (senescence).
Sistem endokrin mengoordinasi fungsi tubuh dengan memproduksi dan
mengeluarkan (sekresi) hormon. Hormon adalah zat yang dikeluarkan oleh
sel endokrin ke dalam darah agar zat ini bisa mengadakan perubahan di
tempat yang dituju.

FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN


A. Pengertian Sistem Endokrin

Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran,


yang menyalurkan sekresi hormonnya langsung ke dalam darah. Hormon
tersebut memberikan efeknya ke organ atau jaringan target. Beberapa
hormon seperti insulin dan tiroksin mempunyai banyak organ target.
Hormon lain seperti kalsitonin dan beberapa hormon kelenjar hipofisis,
hanya memiliki satu atau beberapa organ target.
Susunan Kimia Hormon
1. Amina: hormon sederhana ini merupakan variasi susunan asam amino
tirosin. Kelompok ini meliputi tiroksin dari kelenjar tiroid, epinefrin dan
norepinefrin dari medula adrenal
2. Protein: hormon ini merupakan rantai asam amino.Insulin dari pankreas,
hormon pertumbuhan dari kelenjar hipofisis anterior, kalsitonin

dari

kelenjar tiroid semuanya merupakan protein. Rantai pendek asam amino


disebut peptida. Hormon antidiuretik dan oksitosin yang disintesis oleh
hipotalamus, merupakan hormon peptida.
3. Steroid: kolesterol merupakan prekursor hormon steroid, yang meliputi
kortisol dan aldosteron dari korteks adrenal, estrogen dan progesteron
dari ovarium, dan testosteron dari testis.
Fisiologi Sistem Endokrin
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain
saling

berhubungan,

namun dapat

dibedakan dengan

karakteristik

tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang


mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau
diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh
sistem saraf.
Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem
saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung
saraf.
1. Struktur

Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin
melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti
kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar
endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin),
payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar
endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah. Kelenjar
endokrin termasuk :
1. Pulau Langerhans pada Pankreas
2. Gonad (ovarium dan testis)
3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus B.
Hormon dan fungsinya Kata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon
yang artinya membuat gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur
berbagai proses yang mengatur kehidupan.
Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum:
1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
2. Menstimulasi urutan perkembangan
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif
4. Memelihara lingkungan internal optimal
5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi daruratC.
Klasifikasi Dalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai
hormon yang larut dalam air atau yang larut dalam lemak. Hormon yang
larut dalam air termasuk polipeptida (mis., insulin, glukagon, hormon
adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan katekolamin (mis., dopamin,
norepinefrin, epinefrin). Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid
(mis., estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan
tironin (mis., tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerja melalui sistem
mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat menembus membran
sel dengan bebas. Karakteristik Meskipun setiap hormon adalah unik dan
mempunyai fungsi dan struktur tersendiri, namun semua hormon
mempunyai karakteristik berikut. Hormon disekresi dalam salah satu dari
tiga pola berikut:

(1)

sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam.
Kortisol adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi
hari dan turun pada malam hari.

(2)

Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu
tertentu, seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan
lembahnya menyebabkan siklus menstruasi.

(3)

Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada
kadar subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons
terhadap kadar kalsium serum.
Hormon bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan balik dapat
positif atau negatif dan memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam
situasi lingkungan optimal. Hormon mengontrol laju aktivitas selular.
Hormon

tidak

mengawali

perubahan

biokimia.

Hormon

hanya

mempengaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang


melalukan : fungsi spesifik. Hormon mempunyai fungsi dependen dan
interdependen. Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangsang
pelepasan hormone dari kelenjar lainnya. Hormone secara konstan di
reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal.
Peran hipotalamus dan kelenjar hipofise
Dua kelenjar endokrin yang utama hdala hipotalamus dan hipofise.
Aktivitas endokrin dikontrol secara langsung dan tak langsung oleh
hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan dengan sistem
endokrin. Dalam berespons terhadap input dari area lain dalam otak dan
dari hormon dalam dalam darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi
beberapa hormon realising dan inhibiting. Hormon ini bekerja pada sel-sel
spesifik dalam kelenjar pituitary yang mengatur pembentukan dan sekresi
hormon hipofise. Hipotalamus dan kelenjar hipofise dihubungkan oleh
infundibulum. Hormon yang disekresi dari setiap kelenjar endokrin dan
kerja dari masing-masing hormon. Perhatikan bahwa setiap hormon yang
mempengaruhi organ dan jaringan terletak jauh dari tempat kelenjar
induknya. Misalnya oksitosin, yang dilepaskan dari lobus posterior
kelenjar hipofise, menyebabkan kontraksi uterus. Hormon hipofise yang

mengatur sekresi hormon dari kelenjar lain disebut hormon tropik.


Kelenjar yang dipengaruhi oleh hormon disebut kelenjar target. Sistem
umpan balik
Kadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan balik negatif
manakala kadar hormon telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang
dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik
negatif. Peningkatan kadar hormon mengurangi perubahan awal yang
memicu pelepasan hormon. Misalnya peningkatan sekresi ACTH dari
kelenjar pituitari anterior merangsang peningkatan pelepasan kortisol dari
korteks adrenal, menyebabkan penurunan pelepasan ACTH lebih banyak.
Kadar substansi dalam darah selain hormon juga memicu pelepasan
hormon dan dikontrol melalui Sistem umpan balik. Pelepasan insulin dari
pulau langerhan di pankreas didorong oleh kadar glukosa darah.
Aktivasi sel-sel target
Manakala hormon mencapai sel target, hormon akan mempengaruhi cara
sel

berfungsi

dengan

satu

atau

dua

metoda,

pertama

melalui

penggunaan mediator intraselular dan kedua mengaktifkan gengen di dalam sel. Salah satu mediator intraselular adalah cyclic
adenosine monophosphate (cAMP), yang berikatan dengan permukaan
dalam dari membran sel. Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akan
mengalami
glukagon

sedikit

perubahan.

berikatan

dengan

meningkatkan

pemecahan

Misalnya,
sel-sel

glikogen

ketika

hormon

hepar,

kenaikan

menjadi

glukosa.

pankreatik
kadar

Jika

AMP

hormon

mengaktifkan sel dengan berinteraksi dengan gen, gen akan mensitesa


mesenger RNA (mRNA) dan pada akhirnya protein (mis., enzim, steroid).
Substansi ini mempengaruhi reaksi dan proses selular.1. Struktur dan
fungsi hipotalamusHipotalamus terletak di batang otak tepatnya di
dienchepalon, dekat dengan ventrikel otak ketiga (ventrikulus tertius)
Hipotalamus sebagai pusat tertinggi sistem kelenjar endokrin yang
menjalankan fungsinya melalui humoral (hormonal) dan saraf. Hormon
yang dihasilkan hipotalamus sering disebut faktor R dan I mengontrol
sintesa dan sekresi hormon hipofise anterior sedangkan kontrol terhadap
hipofise posterior berlangsung melalui kerja saraf. Pembuluh darah kecil

yang membawa sekret hipotalamus ke hipofise disebut portal hipotalamik


hipofise. Hormon-hormon hipotalamus antara lain:a. ACTH : Adrenocortico
Releasing Hormonb. ACIH : Adrenocortico Inhibiting Hormonc. TRH : Tyroid
Releasing Hormpnd. TIH : Tyroid Inhibiting Hormone. GnRH : Gonadotropin
Releasing Hormonf. GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormong. PTRH :
Paratyroid Releasing Hormonh. PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormoni. PRH :
Prolaktin Releasing Hormonj. PIH : Prolaktin Inhibiting Hormonk. GRH :
Growth Releasing Hormonl. GIH : Growth Inhibiting Hormonm. MRH :
Melanosit Releasing Hormonn. MIH : Melanosit Inhibiting Hormon
Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol sintesa dan
sekresi hormon-hormon hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh kerja
hormonal sedang bagian posterior dikontrol melalui kerja saraf.
Struktur dan Fungsi Hipofise
Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii.
Berbentuk oval dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus
Lobus anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3
bagian dari hipofise. Lobus anterior ini juga disebut adenohipofise. Lobus
posterior, merupakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf
sehingga disebut juga neurohipofise. Hipofise stalk adalah struktur
yang

menghubungkan

lobus

posterior

hipofise

dengan

hipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf.


Lobus intermediate (pars intermediate) adalah area diantara lobus
anterior dan posterior, fungsinya belum diketahui secara pasti, namun
beberapa

referensi

yang

ada

mengatakan

lobus

ini

mungkin

menghasilkan melanosit stimulating hormon (MSH). Secara histologis, selsel kelenjar hipofise dikelompokan berdasarkan jenis hormon yang
disekresi yaitu:
a. Sel-sel somatotrof bentuknya besar, mengandung granula sekretori,
berdiameter 350-500 nm dan terletak di sayap lateral hipofise. Sel-sel
inilah

yang

menghasilkan

hormon

somatotropin

atau

hormon

pertumbuhan.
b. Sel-sel lactotroph

juga mengandung granula sekretori, dengan

diameter 27-350 nm, menghasilkan prolaktin atau laktogen.

c. Sel-sel Tirotroph berbentuk polihedral, mengandung granula sekretori


dengan diameter 50-100 nm, menghasilkan TSH.
d. Sel-sel gonadotrof diameter sel kira-kira 275-375 nm, mengandung
granula sekretori, menghasilkan FSH dan LH. sel-sel kortikotrof diameter
sel kira-kira 375-550 nm, merupakan granula terbesar, menghasilkan
ACTH.
Struktur dan Fungsi Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior kedua
lobus kelenjar tiroid oleh karenanya kelenjar paratiroid berjumlah empat
buah. Kelenjar ini terdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells dan oxyphill
cells. Chief cells merupakan bagian terbesar dari kelenjar paratiroid,
mensintesa

dan

mensekresi

hormon

paratiroid

atau

parathormon

disingkat PTH.
Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan posfat tubuh. Organ
targetnya adalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum). Terhadap
tulang, PTH mempertahankan resorpsi tulang sehingga kalsium serum :
meningkat. Di tubulus ginjal, PTH mengaktifkan vitamin D. Dengan
vitamin D yang aktif akan terjadi peningkatan absorpsi kalsium dan posfat
dari intestin. Selain itu hormon inipun akan meningkatkan reabsorpsi Ca
dan Mg di tubulus ginjal, meningkatkan pengeluaran Posfat, HCO3 dan Na.
karena sebagian besar kalsium disimpan di tulang maka efek PTH lebih
besar terhadap tulang. Factor yang mengontrol sekresi PTH adalah kadar
kalsium serum di samping tentunya PTSH
Struktur dan fungsi kelenjar Pankreas
Pankreas terletak di retroperiotoneal rongga abdomen bagian atas, dan
terbentang horizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjang sekitar 10-20
cm dan lebar 2,5-5 cm. mendapat pasokan darah dari arteri mensenterika
superior dan splenikus.
Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya
sebagai organ endokrin didukung oleh pulau-pulau Langerhans. Pulaupulau Langerhans terdiri tiga jenis sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan
yang menghasilkan glukoagon, sel beta yang menghasilkan insulin, dan

sel deltha yang menghasilkan somatostatin namun fungsinya belum jelas


diketahui.
Organ sasaran kedua hormon ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak.
Glukagon dan insulin memegang peranan penting dalam metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak. Bahkan keseimbangan kadar gula darah
sangat ,dipengaruhi oleh kedua hormon ini. Fungsi kedua hormon ini
saling bertolak belakang. Kalau secara umum, insulin menurunkan kadar
gula darah sebaliknya untuk glukagon meningkatkan kadar gula darah.
Perangsangan glukagon bila kadar gula darah rendah, dan asam amino
darah meningkat. Efek glukoagon ini juga sama dengan efek kortisol, GH
dan

epinefrin.

Dalam

meningkatkan

kadar

gula

darah,

glukagon

merangsang glikogenolisis (pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan


meningkatkan transportasi asam amino dari otot serta meningkatkan
glukoneogenesis (pemecahan glukosa dari yang bukan karbohidrat).
Dalam metabolisme lemak, glukagon meningkatkan lipolisis (pemecahan
lemak). Dalam menurunkan kadar gula darah, insulin sebagai hormon
anabolik terutama akan meningkatkan difusi glukosa melalui membran sel
di jaringan. Efek anabolik penting lainnya dari hormon insulin adalah
sebagai berikut:
Efek pada hepar
1) Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa
2) Menghambat glikogenolisis, glukoneogenesis dan ketogenesis
3) Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas di hepar
Efek pada otot
1) Meningkatkan sintesis protein
2) Meningkatkan transportasi asam amino
3) Meningkatkan glikogenesisc.
Efek pada jaringan lemak
1) Meningkatkan sintesa trigliserida dari asam lemak bebas
2) Meningkatkan penyimpanan trigliserida
3) Menurunkan lipolisis
Struktur dan Fungsi Kelenjar Adrenal

Terletak di kutub atas kedua ginjal. Disebut juga sebagai kelenjar


suprarenalis karena letaknya di atas ginjal. Dan kadang juga disebut
sebagai kelenjar anak ginjal karena menempel pada ginjal. Kelenjar
adrenal terdiri dari dua lapis yaitu bagian korteks dan bagian medulla.
Keduanya menunjang dalam ketahanan hidup dan kesejahteraan, namun
hanya korteks yang esensial untuk kehidupan.
a. Korteks adrenal
Korteks adrenal esensial untuk bertahan hidup. Kehilangan hormon
adrenokortikal dapat menyebabkan kematian. Korteks adrenal mensintesa
tiga kelas hormon steroid yaitu mineralokortikoid, glukokortikoid, dan
androgen.
b. Mineralokortikoid
Mineralokortikoid (pada manusia terutama adalah aldosteron) dibentuk
pada

zona

glomerulosa

korteks

adrenal.

Hormon

ini

mengatur

keseimbangan elektrolit dengan meningkatkan retensi natrium dan


ekskresi kalium. Aktivitas fisiologik ini selanjutnya membantu dalam
mempertahankan tekanan darah normal dan curah jantung. Defisiensi
mineralokortikoid

(penyakit

Addisons)

mengarah

pada

hipotensi,

hiperkalemia, penurunan curah jantung, dan dalam kasus akut, syok.


Kelebihan mineralokortikoid mengakibatkan hipertensi dan hipokalemia.
c. Glukokortikoid
Glukokortikoid dibentuk dalam zona fasikulata. Kortisol merupakan
glukokortikoid utama pada manusia. Kortisol mempunyai efek pada tubuh
antara

lain

dalam:

metabolisms

glukosa

(glukosaneogenesis)

yang

meningkatkan kadar glukosa darah; metabolisme protein; keseimbangan


cairan dan elektrolit; inflamasi dan imunitas; dan terhadap stresor.
d. Hormon seks
Korteks adrenal mensekresi sejumlah kecil steroid seks dari zona
retikularis. Umumnya adrenal mensekresi sedikit androgen dan estrogen
dibandingkan dengan sejumlah besar hormon seks yang disekresi oleh
gonad. Namun produksi hormon seks oleh kelenjar adrenal dapat
menimbulkan gejala klinis. Misalnya, kelebihan pelepasan androgen
menyebabkan virilisme. sementara kelebihan pelepasan estrogen (mis.,
akibat karsinoma adrenal menyebabkan ginekomastia dan retensi natrium
dan air.

Anda mungkin juga menyukai