NPM : 2108260250
FAKULTAS KEDOKTERAN
2021/2022
JUDUL:
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari – hari pastinya kita memerlukan asupan nutrisi maupun gizi
dari makanan serta minuman yang mau dikonsumsi. Makanan serta minuman yang masuk
akan di pecah / di metabolisme dalam tubuh kita. Asupan gizi dan nutrisi ini akan di dapatkan
setelah makanan dan minuman sudah dicerna oleh tubuh. Sistem yang berperan disini ialah
sistem pencernaan.1,3
Sistem pencernaan merupakan sistem yang terjadi pada tubuh manusia untuk
mengolah ataupun memproses semua mkanan yang masuk ke dalam tubuh untuk diserap gizi
dan nutrisinya agar bisa dimanfaatkan. Dan apabila ada zat yang tidak berguna / tidak bisa
dimanfaatkan oleh tubuh makan akan dibuang oleh tubuh melalui anus. 3 Sistem pencernaan
pun mempengaruhi kehomeostasisan tubuh, dimana tubuh memerlukan air dan lainnya untuk
kelangsungan hidup.2
Makanan merupakan zat yang benar – benar dibutuhkan untuk proses kelangsungan
hidup. Tanpa makanan, manusia mungkin akan mati. Suatu makanan yang akan masuk ke
dalam tubuh akan mengalami proses pemecahan baik secara mekanik maupun kimiawi agar
bisa menjadi unsur – unsur yang lebih sederhana.4
Sistem pencernaan nantinya akan diawali dari oris dan akan diakhiri melalui anus.
Maka dari itu kita harus mengetahui bagaimana makanan itu masuk, mekanisme dalam
sistem pencernaannya, dan juga organ – organ penting dalam tubuh yang terlibat.
BAB II
ISI
2.1 PEMBAHASAN
Sistem pencernaan ialah suatu sistem yang sempurna untuk mencerna makanan yang
akan dimasukkan ke dalam tubuh. dimulai dari mulut sampai anus, terurut dengan baik
sehingga tubuh manusia dapat menyerap manfaat dari makanan yang nantinya akan
menghasilkan energi guna untuk melangsungkan kehidupan. Sistem pencernaan berguna
untuk mengubah makanan yang masuk ke tubuh sehingga menjadi suatu molekul – molekul
kecil yang nantinya bisa di serap kedalam plasma dan selanjutnya akan didistribusikan ke sel
– sel. Sistem pencernaan juga berguna untuk memasukkan air serta elektrolit dari lingkungan
luar tubuh (eksterna) ke lingkungan dalam tubuh (interna) dan akan mengeluarkan zat – zat
sisanya melalui anus.2,4
Saluran pencernaan ialah saluran yang akan menerima makanan dari luar
tubuh, lalu makanan yang masuk akan dipersiapkan untuk diserap sari –
sarinya oleh tubuh dengan proses mengunyah – menelan - mencampurkannya,
melalui suatu enzim, terdapat pada oris hingga anus.9,10
- Oris, awal mula saluran pencernaan, terbagi atas dua bagian, antara lain =>
Bagian yang luar, sempit (vestibula), terdiri dari ruang diantara gigi, gusi,
bibir serta pipi => Bagian yang dalam, terdiri dari cavum oris yang di
batasi sisinya oleh os maksilaris, palatum dan mandibularis, di inferiornya
tersambung pada faring.
- Esofagus, saluran yang tersambung dengan lambung, panjangnya 25 cm.
Terdapat di posterior trakea serta pada anterior tulang punggung, sesudah
dari toraks kemudian menuju difragma serta abdomen dan tersambung ke
gaster.
- Gaster, saluran yang bisa mengembang terutama pada daerah epigaster.
Terdiri dari fundus ventriculi (biasanya penuh berisi gas), korpus ventriculi
(lekukan pada bagian inferior kurvatura minor), antrum pilorus (bentuknya
mirip tabung, memiliki otot tebal membentuk sfingter pilorus), kurvatura
minor (di sebelah kanan gaster), kurvatura mayor (lebih panjang daripada
kurvatura minor), osteum kardiak (tempat esofagus pada regio abdomen
yang masuk ke gaster)
- Intestine, berpangkal di pilorus dan akhirnya di sekum, memiliki panjang 6
m (saluran sangat panjang). Terbagi atas tiga, antara lain => Duodenum
(panjangnya ±25 cm, pada lengkungannya ada pancreas, di bagian kanan
ada selaput lender yang berbukit / papila vateri yang menuju ke saluran
empedu / ductus koledokus dan juga menuju ke saluran pancreas / ductus
pankreatikus / ductus wirsung) => Jejenum & Ileum (panjangnya sekitar 6
m, melekat pada dinding abdomen posterior, diantara lipatan peritonium)
- Kolon, panjangnya satu setengah meter,lebarnya 5 – 6 m. terbagi atas;
Sekum (dibawahnya ada apendiks vermiformis seperti cacing atau biasa
disebut umbai cacing, memiliki panjang 6 cm) => Kolon asendens
(memiliki panjang 13 cm, diinferior abdomen sebelah kanan) => Kolon
transversum (memiliki panjang ±38 cm, ada dari kolon asendens hingga
kolon desendens, dibawah abdomen) => Kolon desendens (memiliki
panjang ±25 cm, dibawah abdomen, tersambung dengan kolom sigmoid)
=> Kolon sigmoid (sambungan kolon desendens, terdapat miring pada
rongga pelvis sebelah kiri, seperti huruf S, ujung bawahnyanya terhubung
pada rektum).
- Rektum, terdapat dibawah kolon sigmoid dimana yang menyambungkan
antara kolon dan anus, terdaat di rongga pelvis.
- Anus, yang menyambungkan rektum dari dunia luar (eksterna), di dasar
pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 otot sfingter (sfingter ani internus –
sebelah atas, bekerja tidak menurut keinginan, sfingter levator ani –
kerjanya sama dengan sfingter ani internus, yang terakhir sfingter ani
eksternus – sebelah bawah, bekerja sesuai keinginan)
System pencernaan dimulai dari mulut, yang terdiri dari pencernaan mekanik dimana
makanan akan dihancurkan dengan gigi, kemudian makanan akan tercampur dengan saliva
oleh lidah, bolus makanan akan ditelan dan menuju ke esofagus. Sedangkan pencernaan
kimiawi terjadi dimana saliva mengandung ptyalin, lisozim, amilase, sodium, mineral dan
juga musin yang kegunaannya ialah untuk menghilangkan kuman - kuman, menjaga mukosa
pada mulut agar terlindung daripada trauma baik itu berupa fisik maupun kimia serta agar
tidak kesulitan untuk menelan.5
Selanjutnya gaster, di gaster ini terjadi gerakan yang berguna untuk mencampur -
campurkan makanan melalui sekresi gaster dan mengosongkan makanan. Nantinya makanan
yang tercampur dengan sekresi gaster akan menjadi chyme. Sekresi gaster antara lain; mucus,
lipase, amilase, tripsin, protease dan juga asam lambung. Adapun senyawa kimianya, yaitu
asam hcl berguna untuk menghidupkan pepsinogen agar menjadi pepsin, juga menjadi
disinfektan dan akan memicu hormone sekretin untuk keluar, kolestokinin pada usus halus.
Lipase berguna sebagai pemecah lemak agar berubah menjadi asam lemak dan juga gliserol,
tetapi lipase diskresikan sedikit sekali. Renin berguna untuk mengendapkan protein yang ada
pada susu (kasein) serta Air Susu Ibu (ASI) yang hanya dipunyai anak bayi. Mucus berguna
untuk menjaga dinding lambung agar terhindar kerusakan yang disebab oleh asam hcl.6
Di usus halus terjadi proses pemecahan pada makanan dimana makanan berubah
menjadi suatu bentuk yang bisa dicerna akibat keterlibatan dari bermacam - macam enzim di
dalam saluran GI. Di duodenum, lemak dan protein berubah menjadi zat – zat yang lebih
mudah untuk diserap lagi akibat dari enzim pancreas yang menghidrolisis KH. Proses
penyerapan zat gizi serta air dan elektrolit yang diterima dari makanan yang dimasukkan ke
tubuh dengan melewati dinding usus menuju ke aliran darah serta limfe yang akhirnya akan
dimanfaatkan tubuh untuk sel – sel di dalamnya.7,8
Pada usus halus ini cuma ada pencernaan dengan cara kimiawi. Bolus makanan dari
gaster sangat asam, sehingga nantinya dia akan dinetralkan oleh enzim pankreas yang akan
dilepaskan ke usus halus. Kemudian akan terjadi emulsi pada lemak akibat garam empedu
supaya tidak menyulitkan penyerapan pada lemak, nutrient akan diserap oleh mikrovili, bolus
- bolus makanan akan bergerak akibat gerakan segmental dan peristaltik yang terjadi pada
usus.8
Di usus besar, penyerapan kembali (reabsorpsi) air dan juga elektrolit oleh feses
terjadi. Feses nantinya akan menuju rektum akibat kontraksi haustral serta mass movement.
Selanjutnya akan terjadi proses defekasi / buang air besar. Gerakan meremas yang terjadi dan
tidak progresif pada usus mengakibatkan isi dari usus tersebut bergerak - gerak, sehingga itu
bisa memberikan jeda pada proses penyerapan. Gerakan peristaltik pada usus akan
mendorong feses menuju rectum, dan nantinya akan mengakibatkan peregangan dinding
rectum dari aktivasi refleks defekasi. Pada usus besar ini juga terdapat banyak bakteri.9,10
Rectum dan Anus, sebuah kubang tempat pembuangan feses dari dalam tubuh ke luar
tubuh. tetapi sebelum di buang melalui anus, feses ditampung di rectum terlebih dahulu. Dan
jikalau feses telah siap untuk dibuang, otot sfingter rektum akan mengaktifkan buka serta
tutup anus. Nah, otot sfingter rektum tersusun atas dua, yaitu otot lurik dan otot polos.10
BAB III
KESIMPULAN
Saluran pencernaan berada di dalam tubuh yang menerima makanan dari lingkungan
luar tubuh (eksterna) lalu akan mempersiapkannya buat dilakukan proses penyerapan melalui
proses mengunyah, menelan serta mencampurkannya yang dibantu oleh zat - zat kimia /
enzim, biasanya terdapat pada organ pencernaan. Saluran pencernaan sendiri terdiri atas
mulut-esofagus-lambung-usus halus-usus besar-rektum-anus.
Sistem pencernaan manusia memungkinkan kita untuk memperoleh nutrisi dan energi
dari berbagai jenis makanan dan minuman yang diserap oleh tubuh. nutrient, air, mineral,
vitamin, elektrolit sangat diperlukan oleh tubuh untuk kestabilan / homeostasis tubuh,
metabolisme tubuh, perbaikan sel dan juga jaringan pada tubuh, serta mendukung aktivitas –
aktivitas kita sehari – hari.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Juffrie M. Saluran Cerna yang Sehat : Anatomi dan Fisiologi. Kesehat Pencernaan
Awal Tumbuh Kembang yang Sehat. 2018;(June):1–12.
8. Pramestiyani M, Oktavia S, Sulung N, Wahyuni TP, Safitri W, Lestari NC, Iriani FA.
Anatomi Fisiologi. Global Eksekutif Teknologi; 2022 Apr 4.
10. Dafriani P, Prima B. Buku Ajar Anatomi & Fisiologi untuk Mahasiswa Kesehatan.