Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang nengirimkan hasil sekresinya
langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus atau
saluran dan hasil sekresinya disebut hormon.
Secara umum sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi hormon
yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar hipofisa/putuitari,
kelenjar pankreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar
buntu. Beberapa dari organ endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormon (hormon
tunggal) disamping itu juga ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau
hormon ganda misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis
tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan
karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang
mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi
dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf. Bila sistem endokrin
umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang
dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah . Kelenjar endokrin
ini termasuk hepar, pancreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar
lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya kedalam
duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan
traktusintestinal.
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah
bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan
fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat.
Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih
sedikit hormon.

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana Anatomi dan Fisisologi Sistem Endokrin?
2. Apa saja Jenis dan Karakteristik kelenjar endokrin?
3. Apa saja aktivitas yang diatur oleh endokrin?
4. Apa Pengertian dari hormon?
5. Apa saja Jenis dan fungsi hormon?
6. Apa saja gangguan yang ada pada system endokrin?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memenuhi tugas perbaikan nilai Mata kulaih Ilmu Biomedik Dasar

1
2. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan sistem endokrin
3. Untuk mengetahui dan memahami mana saja yang merupakan bagian dari sistemendokrin
4. Untuk mengetahui apa saja jenis kelenjar yang termasuk dalam sistem endokrin
5. Untuk mengetahui fungsi dari sistem endokrin
6. Untuk mengetahui sebenarnya bagaimana cara kerja sistem endokrin dalam tubuhnormal
7. Untuk mengetahui bagaimana jika sistem endokrin mengalami kerusakan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin


Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas untuk
melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan
organ-organ dalam tubuh.

Bagaimana anatomi Sistem Endokrin pada manusia?


Sistem Endokrin adalah sistem
kontrol kelenjar tanpa saluran
(ductless) yang
menghasilkan hormon yang
tersirkulasi di tubuh melalui
aliran darah untuk memengaruhi
organ-organ lain. Hormon
bertindak sebagai “pembawa
pesan” dan dibawa oleh aliran
darah ke berbagai sel dalam tubuh,
yang selanjutnya akan
menerjemahkan “pesan” tersebut
menjadi suatu tindakan.

Sistem endokrin tidak


memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-
kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin. Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ
(kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah
menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam
aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan
berbagai organ.

Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang terdiri dari sejumlah
kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon. Kelenjar ini dinamakan “endokrin” karena
tidak mempunyai saluran keluar untuk zat yang dihasilkannya. Hormon yang dihasilkannya
itu dalam jumlah sedikit pada saat dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui
pembuluh darahbercampur dengan darah. Kelenjar yang produknya disalurkan melalui
pembuluh khusus (seperti kelenjar ludah) dinamakan kelenjar eksokrin.

Fungsi dari kelenjar endokrin


Jika dilihat secara garis besar, fungsi dari kelenjar berbeda-beda tergantung darimana
kelenjar tersebut dikeluarkan. Tetapi secara umum, fungsi dari kelenjar endokrin seperti di
bawah berikut ini :
1. Penghasil hormon

3
Kelenjar endokrin adalah mekanisme yang memproduksi hormon yang dibutuhkan oleh
tubuh manusia, yang kemudian disalurkan ke darahkalau-kalaudiperlukan oleh
jaringantubuh bagian tertentu.
2. Pengontrol aktivitas
Fungsi lain dari kelenjar endokrin adalah sebagai pengontrol aktivitas, yang dimaksud di
sini adalah aktivitas kelenjar. Jadi berfungsi sebagai pengontrol adalah agar kelenjar
berfungsi dengan normal, dan optimal.
3. Merangsang aktivitas
Kelenjar endokrin juga bertugas merangsang aktivitas dari suatu kelenjar, yang kemudian
diteruskan ke sistem sarafuntuk merealisasikan efek dari suatu rangsangan tersebut.
4. Pertumbuhan jaringan
Berperan dalam upaya pengoptimalan dan pertumbuhan jaringan pada tubuh, agar tetap
tercipta kondisi jaringan yang bekerja dengan maksimal.
5. Pengatur metabolisme dalam tubuh
Berguna mengatur metabolisme, sistem oksidasi tubuh, dan meningkat sistem absorpsi
pada tubuhdan juga pada usu halus.
6. Mengatur zat
Kelenjar endokrin juga mampu bekerja mengatur fungsi zat, meliputi metabolisme lemak,
protein, vitamin, mineral, air, dan hidrat aranga agar tetap optimal.

B. Jenis dan Karakteristik Kelenjar Endokrin


a. Jenis Kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin adalah kelenjar penghasil hormon yang tidak memiliki saluran
pengalir. Hormon yang dihasilkannya akan disalurkan lewat aliran darah. Karena
“menumpang” aliran darah, hormon tersebut bisa mencapai bagian tubuh yang jauh dari
lokasi kelenjar tersebut.

Kelenjar endokrin terdiri dari:

1. Kelenjar pituitari (kelenjar hipofisis)


Kelenjar pituitari ada di dalam otak, tepatnya di bawah hipothalamus. Hormon yang
diproduksi oleh hipofisis membantu mengatur pertumbuhan, tekanan darah, produksi
dan pembakaran energi, dan berbagai fungsi organ tubuh lainnya.
Kelenjar ini meliputi kelenjar anterior dan posterior; masing-masingnya memiliki
jenis sekresi yang berbeda.
a) Kelenjar pituitari anterior
Terletak di bagian depan pituitari. Kelenjar ini menghasilkan:
 Hormon adrenokortikotropik (ACTH): Hormon ini merangsang produksi
hormon adrenal.
 Hormon perangsang folikel (FSH) dan Luteinizing hormone (LH): Hormon-
hormon ini mengatur produksi estrogen dan progesteron pada tubuh wanita
dan produksi testosteron pada tubuh pria. Letaknya di ovarium dan testis.
 Hormon pertumbuhan (GH): Hormon ini sangat penting dalam pertumbuhan
tubuh manusia, terutama di tahun-tahun awal. Untuk anak-anak, hormon ini
membantu menjaga komposisi tubuh yang sehat. Untuk orang dewasa, GH

4
bertindak sebagai penyeimbang distribusi lemak serta menjaga kesehatan
tulang dan otot.
 Prolaktin: Fungsi utama hormon ini adalah menstimulasi produksi ASI pada
wanita. Hormon ini juga memiliki efek pada aktivitas seksual yang berbeda
pada pria dan wanita.
 Hormon perangsang tiroid (TSH): Hormon ini merangsang kelenjar tiroid
untuk memproduksi hormonnya sendiri, yang bertugas mendorong
metabolisme pada hampir seluruh jaringan tubuh.
b) Pituitari posterior
Terletak di belakang bagian depan pituitari. Kelenjar ini mensekresikan:
 Hormon antidiuretik (ADH) atau vasopressin: Hormon ini dihasilkan ginjal
untuk meningkatkan penyerapan air dalam darah, mengurangi jumlah air yang
keluar dalam urin, dan membantu menyimpan air dalam tubuh.
 Oksitosin: Oksitosin memberi sinyal pada rahim untuk memulai proses
persalinan. Hormon ini juga bertanggung jawab merangsang produksi ASI.

2. Kelenjar tiroid
Terletak di leher dan mensekresikan hormon tiroid T3 & T4

3. Kelenjar paratiroid
Terletak di leher dan mensekresikan parathormone.

4. Kelenjar adrenal
Kelenjar ini terletak pada kedua ginjal dan terdiri dari 2 bagian: korteks luar dan
medulla dalam.
 Korteks: menghasilkan gluco-corticoid dan mineralo-corticoid.
 Medulla: menghasilkan nor-adrenalin, yang merupakan salah satu neurotransmiter
(hormon flight or fight).
5. Pankreas
Kelenjar pankreas memiliki kedua fungsi eksokrin dan endokrin. Pankreas
menghasilkan berbagai hormon yang mengendalikan metabolisme glukosa tubuh.
Dengan fungsi endokrin, pankreas mensekresikan insulin, glukagon, somatostatin.

6. Ginjal
Menghasilkan renin angiotensin yang membantu mengendalikan tekanan darah.

7. Kelenjar pineal
Kelenjar ini terletak di dalam otak dan bekerja sebagai jam biologis tubuh. Fungsi
kelenjar pineal mensekresikan melatonin, hormon yang salah satunya mengatur siklus
tidur dan bangun.

8. Kelenjar gonad
Fungsi kelenjar gonad adalah menghasilkan hormon seks:

5
 Testis: Menghasilkan hormon pria testosteron yang memberikan karakter pria
seperti jenggot, otot dan lainnya. Testosteron disekresikan dalam jumlah besar
pada pria dan jumlah kecil pada wanita.
 Indung telur: Mensekresikan estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini
dihasilkan hanya pada wanita dan mengatur siklus reproduksi.

b. Karakteristik Sistem Endokrin :


1. Kelenjar endokrin tidak memiliki duktus. Kelenjar ini mensekresikan langsung ke
dalam cairan jaringan di sekitar sel-sel. Sebaliknya, kelenjar eksokrin seperti kelenjar
saliva, mensekresi produknya ke dalam duktus.
2. Kelenjar endokrin biasanya mensekresikan lebih dari satu jenis hormon (kelenjar
paratiroid yang hanya mensekresi hormon paratiroid merupakan suatu pengecualian)
a. Dalam tubuh manusia telah diidentifikasi sekitar 40 sampai 50 juta hormon)
b. Hormon-hormon baru ditemukan di berbagai bagian tubuh termasuk di saluran
Gastrointestinal (GI), Sistem Saraf Pusat (SSP), dan saraf perifer.Konsentrasi
3. Konsentrasi hormon dalam sirkulasi adalah rendah
a. Hormon yang bersirkulasi dalam aliran darah hanya sedikit dibandingkan dengan
zat aktif biologis lainnya, seperti, glukosa, dan kolesterol.
b. Walaupun hormon dapat mencapai sebagian besar sel tubuh, hanya target
tertentu yang memiliki reseptor spesifik yang dapat dipengaruhi
4. Kelenjar Endokrin memiliki persediaan pembuluh darah yang banyak. Secara
mikroskopis, kelenjar tersebut terdiri dari korda atau sejumlah sel sekretori yang
dikelilingi banyak kapiler darah.

C. Aktivitas yang diatur atau dipenngaruhi sistem endokrin meliputi:

1. Reproduksi dan laktasi


2. Proses sistem ketebalan
3. Keseimbangan asam-basa
4. Asupan cairan, keseimbangan volumecairan intraseluler dan ekstraseluler
5. Metabolisme karbohidrat, protein lemak dan asam nukleat
6. Digesti, absorbsi dan distribusi nutrien
7. Tekanan darah
8. Tahanan tekanan
9. Adaptasi terhadap perubahan lingkungan

D. Pengertian Hormon
Hormon berasal dari bahasa Yunani hormein, yang
berarti “memacu” atau “menggalakkan”. Dalam kamus kesehatan, pengertian
hormon adalah senyawa yang dihasilkan oleh organ tubuh tertentu, yang bekerja
memacu fungsi organ tubuh tertentu sehingga akan terlihat hasilnya. Artinya, meskipun
dibutuhkan dalam jumlah terbatas, namun fungsinya cukup menentukan. Hormon di tubuh
kita dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar tersebut tidak memiliki saluran khusus
sehingga hormon yang dihasilkan langsung diedarkan oleh darah. Proses pengeluaran
hormon dari kelenjarnya disebut inkresi.

6
E. Jenis dan Fungsi Hormon
a. Klasifikasi hormon :
1) Hormon perkembangan : hormon yangmemegang peranan di dalam perkembangan
dan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad.
2) Hormon metabolisme : proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh
bermacam-macam hormon, contoh glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin.
3) Hormon tropik : dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin
yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada
ovarium dan proses spermatogenesis (LH).
4) Hormon pengatur metabolisme air dan mineral : kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar
tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.

b. Hormon Utama
Hormon Yang menghasilkan Fungsi
Aldosteron Kelenjar adrenal Membantu keseimbangan garam &
air dengan cara menahan garam
& air serta membuang kalium
Antidiuretik(vasopresin) Kelenjar Hipofisa 1.    Menyebabkan ginjal menahan
air
2.    Bersama dengan aldosteron,
membantu mengendalikan
tekanan darah
Kartikosteroid Kelenjar adrenal 1.    Anti peradangan
memiliki efek 2.    Mempertahankan kadar gula
yang luas darah,tekanan darah &
diseluruh tubuh kekuatan otot
3.    Membantu mengendalikan
tekanan darah
Kartikotropin Kelenjar Hipofisa Mengendalikan pembentukan &
pelepasan hormon oleh korteks
adrenal
Eritropoietin Ginjal Merangsang pembentukan sel darah
merah
Estrogen Indung telur Mengendalikan perkembangan ciri
seksual & sistem reproduksi
wanita
Glukagon Pankreas Meningkatkan kadar gula darah
Hormon pertumbuhan Kelenjar Hipofisa 1.    Mengendalian pertumbuhan &
perkembangan
2.    Meningkatkan pembentukan
protein
Insulin Pankreas 1.     Menurunkan kadar gula darah
2.     Mempengaruhi metabolisme
glukosa,protein & lemak di
seluruh tubuh

7
LH (Luteinizing Hormone) Kelenjar Hipofisa 1.    Mengendalikan fungsi
FSH (Follicle Stimulating reproduksi (pembentukan
Hormone) sperma &
smentum,pematangan sel
telur,siklus menstruasi)
2.    Mengendalikan ciri seksual pria
& wanita (penyebaran rambut,
pembentukan otot, tekstur &
ketebalan kulit, suara & bahkan
mungkin sifat kepribadian
Oksitosin Kelenjar Hipofisa Menyebabkan kontraksi otot rahim
& saluran susu di payudara
Hormon Paratiroid Kelenjar Paratiroid 1.    Mengendalikan pembentukan
tulang
2.    Mengendalikan pelepasan
kalsium & fosfat progesteron
indung telur
3.    Mempersiapkan lapisan rahim
untuk penanaman sel telur yang
telah dibuahi
4.    Mempersiapkan kelenjar susu
untuk menghasilkan susu
Polaktin Kelenjar Hipofisa Memulai & mempertahankan
pembentukan susu di kelenjar
susu
Renin & angiotensin Ginjal Mengenalikan tekanan darah
Hormon Tiroid Kelenjar Tiroid Mengatur pertumbuhan, pematangan
& kecepatan metabolisme
TSH (Tyroid-Stimulating Kelenjar Hipofisa Merangsang pembentukan &
Hormone) pelepasan kelenjar tiroid

F. Gangguan dalam Sistem Endokrin


1. Diabetes
Gangguan endokrin yang paling umum adalah diabetes mellitus, yang terjadi apabila
pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan
insulin yang tersedia dengan optimal. Gejala diabetes dapat meliputi:
 Haus atau lapar yang berlebih
 Kelelahan
 Sering buang air kecil
 Mual dan muntah
 Kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak disertai alas an
 Perubahan pada penglihatan.
2. Akromegali

8
Akromegali adalah gangguan di mana kelenjar pituitari menghasilkan hormon
pertumbuhan yang berlebih. Hal ini menyebabkan pertumbuhan yang berlebih, terutama
pada tangan dan kaki. Gejala akromegali biasanya adalah:
 Ukuran bibir, hidung, atau lidah yang terlalu besar
 Tangan atau kaki yang terlalu besar atau bengkak
 Perubahan struktur tulang muka
 Nyeri pada tubuh dan sendi
 Suara yang dalam
 Kelelahan dan kelemahan
 Sakit kepala
 Pertumbuhan tulang dan kartilago yang berlebih serta penebalan kulit
 Disfungsi seksual, termasuk penurunan libido
 Sleep apnea
 Gangguan pada penglihatan.
3. Penyakit Addison
Penyakit Addison ditandai dengan penurunan produksi kortisol dan aldosteron akibat
kerusakan kelenjar adrenal. Gejala Addison biasanya adalah:
 Depresi
 Diare
 Kelelahan
 Sakit kepala
 Hiperpigmentasi pada kulit
 Hipoglikemia
 Napsu makan rendah
 Tekanan darah rendah
 Periode menstruasi yang terlewat
 Mual, dengan atau tanpa muntah
 Ingin mengonsumsi garam
 Penurunan berat badan
 Kelemahan.
4. Sindrom Cushing
Sindrom Cushing disebabkan oleh kelebihan kortisol, dihasilkan oleh kelenjar adrenal.
Gejala dari sindrom Cushing biasanya adalah:
 Buffalo hump (lemak di antara bahu seperti punuk)
 Diskolorasi kulit seperti memar
 Kelelahan
 Merasa sangat haus
 Penipisan dan melemahnya tulang (osteoporosis)
 Sering buang air kecil
 Gula darah tinggi (hiperglikemia)
 Tekanan darah tinggi (hipertensi)
 Mudah marah dan perubahan mood
 Obesitas pada bagian atas tubuh
 Wajah bundar

9
 Kelemahan.
5. Penyakit Graves
Penyakit Graves merupakan salah satu jenis hipertiroidisme yang mengakibatkan
produksi hormon tiroid. Gejala penyakit Graves biasanya adalah:
 Mata menonjol
 Diare
 Kesulitan tidur
 Kelelahan dan kelemahan
 Goiter (pembesaran kelenjar tiroid)
 Intoleransi terhadap panas
 Detak jantung yang tidak teratur
 Mudah marah dan perubahan mood
 Detak jantung berdebar cepat (tachycardia)
 Kulit yang tebal atau merah pada betis
 Tremor
 Penurunan berat badan.
6. Hashimoto’s thyroiditis
Hashimoto’s thyroiditis adalah suatu kondisi di mana tiroid diserang oleh sistem imun,
menyebabkan hipotiroidisme dan produksi hormon tiroid yang rendah, seperti:
 Intoleransi terhadap dingin
 Konstipasi
 Rambut kering dan rontok
 Kelelahan
 Goiter (pembesaran kelenjar tiroid)
 Nyeri sendi dan otot
 Periode menstruasi yang terlewat
 Detak jantung yang melambat
 Pertambahan berat badan.
7. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah kondisi yang ditandai dengan kelenjar tiroid yang overaktif.
Gejala umum dari hipertiroidisme meliputi:
 Diare
 Kesulitan tidur
 Kelelahan
 Goiter
 Intoleransi terhadap panas
 Mudah marah dan perubahan mood
 Detak jantung yang cepat (takikardia)
 Tremor
 Penurunan berat badan tanpa penyebab
 Kelemahan.
8. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme merupakan kondisi di mana tiroid underaktif dan menghasilkan terlalu
sedikit hormon tiroid. Gejala umum dari hipotiroidisme meliputi:

10
 Intoleransi terhadap dingin
 Sembelit
 Menurunnya produksi keringat
 Rambut kering
 Kelelahan
 Goiter
 Nyeri pada sendi dan otot
 Periode menstruasi yang terlewat
 Detak jantung yang melambat
 Muka membengkak
 Kenaikan berat badan.
9. Prolaktinoma
Prolaktinoma muncul apabila kelenjar pituitari yang disfungsional menghasilkan hormon
prolactin berlebih, yang berguna dalam produksi ASI. Prolaktin berlebih dapat
menyebabkan berbagai gejala, seperti:
 Disfungsi ereksi
 Kemandulan
 Kehilangan libido
 Periode menstruasi yang terlewat
 Produksi ASI tanpa penyebab.
Selain itu, terdapat beberapa komplikasi gangguan endokrin tertentu, seperti:
 Kegelisahan atau insomnia (pada banyak kondisi tiroid)
 Koma (pada hipotiroidisme)
 Depresi (pada banyak kondisi tiroid)
 Penyakit jantung
 Kerusakan saraf
 Kerusakan atau gagal pada organ
 Kualitas hidup yang buruk.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi
organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai “pembawa pesan” dan dibawa oleh aliran
darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan “pesan”
tersebut menjadi suatu tindakan.
Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis, membatu
mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi. 
hormon merupakan senyawa kimia khsus diproduksi oleh kelenjar endokrin tertentu.
terdapat hormon setempat dan hormon umum.
B. Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik
karena bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi
makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dictio.id/t/bagaimana-anatomi-sistem-endokrin-pada-manusia/16999/2

http://biologid.blogspot.com/2012/01/sistem-endokrin.html

https://hellosehat.com/penyakit/gangguan-sistem-endokrin/

https://pengertianahli.id/2013/11/pengertian-hormon-dan-fungsi-hormon.html

https://ekosistem.co.id/sistem-endokrin-tubuh/#!

https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/fungsi-kelenjar-endokrin-adrenal/

13

Anda mungkin juga menyukai