NIM : 2019.C.11a.1016
Mata kuliah : IDK 1
Dosen Pengajar : Takesi Arisandi ,Ners., M.Kep.
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Rangka Appendikular
- Alat gerak bagian atas (ekstremitas superior)
Tulang belikat (Scapula)
Tulang Selangka (Clavicula)
Tulang lengan atas (Humerus)
Tulang hasata (Ulna)
Tulang lengan bawah (Radius)
Tulang pangkal tangan (Carpal)
Tulang telapak tangan (Metacarpal)
2x4 ruas tulang jari tangan (phalanges)
Clavicula
Atau tulang selangka adalah tulang melengkung yang membentuk bagian
anterior gelang bahu. Tulang ini dibagi atas batang dan dua ujung. Ujung
medial disebut ekstremitas sternal dan membuat sendi dengan sternum. Ujung
lateral disebut ekstremitas akromial, yang bersendi pada prosesus akromion
skapula.
Humerus
Atau tulang lengan atas adalah tulang terpanjang anggota atas,
memperlihatkan sebuah batang dan dua ujung. Terbagi menjadi:
a. Ujung atas humerus, terdiri atas kepala, leher anatomik, leher cirurgis,
tuberositas minor, tuberositas mayor, antara kedua tuberositas ini memuat
otot bisep.
b. Batang humerus
c. Ujung bawah humerus, terdiri atas fasa koronoid, fasa olekranon, troklea,
kapitulum, epikondilus medialis.
Ulna
Tulang hasta sebuah tulang pipa yang mempunyai sebuah batang dan dua
ujung. Terletak sebelah medial lengan bawah dan lebih panjang daripada
radius atau tulang pengumpil. Terbagi menjadi:
a. Ujung atas ulna, terdiri atas prosesus olekranon, prosesus koronoid, takik
troklearis, takik radialis
b. Batang ulna
c. Ujung bawah ulna, terdiri atas prosesus stiloideus
Radius
Tulang di sisi lateral lengan bawah merupakan tulang pipa dengan sebuah
batang dan dua ujung dan lebih pendek daripada ulna. Terdiri atas:
a. Ujung atas, terdiri atas kepala, leher dan tuberositas radii
b. Batang radius
c. Ujung bawah, terdiri atas prosesus stiloideus
Carpal
Atau tulang pangkal tangan, baris atas tersusun dari luar kedalam adalah
navikular(skafoid), lunatum (semilunar), trikuetrum dan pisiformis. Baris
bawah adalah trapezium (multangulum mayus), trapezoid (multangulum
minus), kapitatum dan hamatum.
Metacarpal
Membentuk kerangka tapak tangan berbentuk tulang pipa.
Phalanges
Atau tulang jari dan berbentuk tulang pipa.
Tulang adalah jaringan yang terstruktur dengan baik dan mempunyai fungsi
utama, yaitu:
1) Membentuk rangka badan
2) Sebagai pengumpil dan tempat melekat otot
3) Sebagai bagian dari tubuh untuk melindungi dan mempertahankan alat-
alat dalam, seperti otak, sum sum tulang belakang, jantung, dan paru-paru
4) Sebagai tempat mengatur dan deposit kalsium, posfat, magnesium dan
garam
5) Ruang di tengah tulang tertentu yang mempunyai fungsi tambahan lain,
yaitu sebagai jaringan hemopoietik untuk memproduksi sel darah merah,
sel darah putih, dan trombosit.
Fungsi Umum dari Tulang,yaitu :
1) Formasi kerangka
Tulang-tulang membentuk rangka tubuh untuk menentukan ukuran tulang
dan menyokong struktur tubuh yang lain.
2) Formasi sendi-sendi
Tulang-tulng membentuk persendian yang bergerak dan tidak bergerak
tergantung dari kebutuhan fungsional.
3) Perlekatan otot
Tulang-tulang menyediakan pembukaan untuk tempat melekatnya otot,
tendo, dan ligamentum.
4) Sebagai pengungkit
Untuk bermacam-macam aktivitas selama pergerakan.
5) Penyokong berat badan
Memelihara sikap tegak tubuh manusia dan menahan gaya tarikan dan
gaya tekanan yang terjadi pada tulang sehingga dapat menjadi kaku dan
lentur.
6) Proteksi
Tulang membentuk rongga yang mengandung dan melindungi struktur-
struktur yang halus seperti otak, medulla spenalis, jantung, paru-paru,
alat-alat dalam tubuh, dan panggul.
7) Haemopoiesis
Sum-sum tulang merupakan tempat pembentulkan sel-sel darah,tetapi
terjadinya pembentukan sel-seldarah sebagian besar terjadi di sum-sum
tulang merah.
8) Fungsi immunologi
Limposit B dan makropak-makropak dibentuk dalam sistem
retikuloendotelial sum-sum tulang.
9) Penyimpanan kalsium
Tulang mengandung 97% kalsium tubuh baik dalm bentuk
anorganikmaupun dalam bentuk garam, terutama kalsium fosfat.
Klasifikasi Tulang
Terdapat berbagai bentuk dan size tulang. Ini membolehkan tulang-tulang memenuhi
keperluan khusus bagi tulang tersebut. Tulang-tulang memenuhi keperluan khusus bagi tulang
tersebut. Tulang-tulang diklasifikasikan berdasarkan kepada empat bentuknya.
a) Tulang Panjang
Tulang –tulang dalam kumpulan ini secara umumnya lebih panjang, lebar dan
berfungsi sebagai tuas. Kebanyakan dari pada tulang-tulang panjang adalah
tulang - tulang mampat. Contoh tulang pada tangan (humerus, radius, ulna,
metacarpal, dan falanges) dan kaki (femur, tibia, fibula, metatarsal, falangus)
kecuali pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
b) Tulang Pendek
Secara umumnya tulang-tulang pendek berbentuk kiub dan didapati di ruang-
ruang yang tertutup. Tulang – tulang ini berongga. Contoh tulang – tulang
pergelangan tangan ( karpal ) dan pergelangan kaki (tarsal).
c) Tulang Pipih
Tulang – tulang ini berbentuk pipih, tipis, dan melengkung. Tulang-tulang ini
berfungsi sebagai tempat pelekatan otot-otot dan melindungi organ-organ di
bawahnya. Contohnya tulang – tulang cranium, rusuk, dan sternum.
d) Tulang tak sama bentuk
Tulang – tulang tak sama bentuk berfungsi sebagai tempat pelekatan otot atau
artikulasi. Contoh tulang – tulang vertebra ( servikel, torasik, lumbar, sekrum,
dan koliks ) dan tulang telinga tengah ( stapes, inkus, maleus).
B. Sistem Persendian
Sendi adalah tempat pertemuan dua tulang atau lebih. Tulang ini dipadukan dengan
berbagai cara misalnya dengan kapsul sendi, pitafibrosa, ligament, tendon, fasia, atau otot. Ada
tiga tipe sendi, yaitu:
Sendi Fibrosa (sinartrodiol), merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Sendi fibrosa
tidak memilki lapisan tulang rawan.
Sendi kartilagilosa (amfiartrodial), merupakan sendi yang dapat sedikit bergerak. Sendi
kartilaginosa adalah sendi yang ujung-ujung tulangnya dibungkus oleh tulang rawan
hialin, disokong oleh ligament, dan hanya dapat sedikit bergerak. Tipe sendi kartilaginosa
yaitu :
Sinkondrosis, adalah sendi-sendi yang diliputi tulang rawan hialin. Contohnya sendi-
sendi kostokondral.
Simfisis, adalah sendi yang tulang-tulangnya memilki hubunhgan fibrokartilago dan
selapis tipis tulang rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi. Contohnya simfisis
fubis dan sendi-sendi pada tulang punggung.
Sendi synovial (diartrodial), merupakan sendi yang dapat digunakan dengan bebas. Sendi
ini memilki rongga sendi dan permukaan sendi yang dilapisi tulang rawan hialin.
Kapsul sendi terdiri dari selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan dalam yang
terbentuk dari jaringan penyambung pembuluh darah banyak, serta sinovium yang
membentuk suatu kantung yang melapisi seluruh sendi dan membeungkus tendon-
tendon. Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi
permukaan sendi. Cairan synovial normalnya bening, tidak bekau, dan tidak
berwarna. Jumlahnya pada tiap-taip sendi relative kecil (1-3 mm). sel darah putih
pada cairan ini normalnya kurang dari 200 sel/mm dan terutama adalah sel-sel
mononuklea.
Sendi dilumasi oleh cairan synovial dan oleh perubahan hydrostatic yang terjadi pada
cairan intertesial tulang rawan. Tekanan yang terjadi pada tulang rawan akan
mengakibatkan pergeseran cairan kebagian yang kurang mendapat tekanan. Aliran
darah ke sendi banyak menuju sinovium. Pembuluh darah mulai masuk melalui
tulang subkondral pada tingkat tepi kapsul.
SENDI adalah: Tempat dimana dua tulang atau lebih saling berhubungan, dimana di
antara tulang-tulang ini dapat terjadi pergerakan atau tidak.
a. Komponen Penunjang Sendi
Ligamen , Jaringan ikat yang menghubungkan tulang dengan tulang
Tendon , Jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang
Cairan Sinovial , Cairan pelumas pada ujung-ujung tulang yang terdapat
pada bagian kapsul sendi
Tulang Rawan Hialin ,Jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung
tulang yang membentuk persendian. Berguna untuk menjaga persendian
dari benturan keras
b. Klasifikasi Sendi
Berdasarkan jaringan penghubungnya :
Sendi fibrosa, adalah suatu persendian, dimana permukaan tulang yang
bersendi dihubungkan oleh jaringan fibrosa, sehingga kemungkinan geraknya
sangat sedikit. Contoh: Sutura yang menghubungkan tengkorak, Art. Tibio
fibularis inferior
Sendi kartilagenosa
Terbagi atas :
Sendi kartilaginosa primer
adalah suatu persendiaan yang tulang-tulangnya disatukan oleh suatu lempeng
atau potongan rawan hyaline. pada persendiaan ini tidak ada pergerakan yang
mungkin dilakukan. Ex : Persatuan antara epifise dan diafise, Antara iga I dan
manubrium sterni
Sendi kartilaginosa sekunder
adalah suatu persendian yang tulang-tulangnya disatukan oleh suatu lempeng
rawan fibrosa dan permukaan sendi ini diliputi oleh lapisan rawan hialin yang
tipispergerakan yang mungkin dilakukan tergantung pada sifat fisik rawan
fibrosa. Ex : Art. Intervertebralis, Symphisis osis pubis
Sendi synovial
Adalah suatu persendian yang mempunyai kemungkinan gerak banyak sekali,
karena terdapatnya diskontinuitet diantara tulang-tulang yang bersendi (terdapatnya
rongga sendi).
Ciri-ciri :
Ujung tulang bersendi dibedakan atas:
caput artilacularis
cavitas glenoidales
Cavum articularis , rongga yang terdapat di antara ujung-ujung tulang
Membran synovial
rongga sendi yang dibatasi oleh membran synovial yang berjalan dari permukaan
sendi yang satu ke yang lainnya. Disebelah luar membran sinavial dilindungi oleh
kapsula sendi (articularis). Permukaan sendi dilumasi oleh cairan kental: cairan
synovial
c. Stabilitas Sendi
Tergantung pada:
1) Bentuk, ukuran dan permukaan sendi. contoh: ball & socket pada sendi panggul
2) Ligamentum
· Lig. Fibrosa mencegah pergerakkan sendi yang berlebihan
· Lig. Elastik mengembalikan ke panjang asalnya setelah teregang
3) Tonus Otot
merupakan faktor utama mengatur stabilitas
Persyaratan Sendi:
Kapsula dan ligamentum ,mendapat banyak suplai saraf sensoris
Rawan sendi mempunyai sedikit ujung saraf
d. Hokum Hilton
Saraf yang mempersarafi sendi juga mempersarafi otot yang menggerakkan sendi
dan kulit sekitar insertio otot tersebut
C. Sistem Otot
Setiap otot dikelilingi oleh jaringan ikat pembungkus otot yang disebut perimisium
eksternus atau fasia profia. Serabut otot akan bergabung dengan yang lainnya diantara jaringan
ikat yang disebut perimisium internum yang berfungsi untuk menguatkan otot tempat pembuluh
darah dan saraf. Otot-otot ini melekat pada tulang dengan perantara jaringan ikat khusus yang
dinamakan tendo. Susunannya seperti otot berwarna putih, ujung-ujung mengecil berhubungan
dengan tendo. Tiap-tiap serabut otot mengandung beribu-ribu myofibril yang terletak
berdampingan sehingga terlihat seperti garis-garis melintang. Otot merupakan alat gerak aktif.
Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan tulang. Kerangka manusia
merupakan kerangka dalam yang tersusun dari tulang keras (osteon) dan tulang rawan
(kartilago).
Susunan otot adalah suatu sistem alat untuk menguasai gerak aktif dan posisi tubuh kita.
Pada setiap otot terlihat beberapa empal yang merupakan bagian yang aktif mengerut. Otot itu
beraneka ragam, ada yang ceper, ada yang berbentuk kumparan dan ada pula yang berbentuk
kipas.
Menurut susunannya, otot terdiri atas :
Otot berserabut sejajar
Otot bers
Sedangkan menurut letaknya, otot dibedakan menjadi otot-otot batang badan,
otot-otot anggota gerak dan otot-otot kepala. Otot-otot batang badan terdiri dari otot-
otot perut, otot-otot punggung, otot-otot dada dan otot-otot leher. Otot punggung
tidak terlihat dari permukaan tubuh. Otot punggung berfungsi untuk gerak-gerik
tulang belakang. Otot perut terentang antara gelang panggul dan rangka dada. Otot-
otot tersebut dapat memendek secara aktif.
Menurut jenis dasarnya otot terdiri dari :
1. Otot licin (otot polos)
2. Bergaris-garis tak beraturan
3. Otot kardia (otot jantung)
4. Otot rangka
Bergaris-garis teratur. Otot ini berfungsi menggerakan rangka. Pada anggota gerak atas
terdapat otot bahu, otot lengan atas, otot lengan bawah, dan otot tangan. Sedangkan otot
gerak bawah terdapat otot pangkal paha, otot tungkai atas, otot tungkai bawah dan otot
kaki.Otot kepala terdiri dari otot-otot wajah dan otot kunyah.
Jenis-jenis otot
a. Otot polos
Tersusun dalam dua lapisan, lapisan dalam sel-sel otot polosnya tersusun
melingkar dan lapisan sebelah luar sel-sel otot polosnya tersusun memanjang. Inti sel otot
polos berbentuk lonjong dan pada sel otot yang sedang mengkerut intinya tampak
melingkar.
b. Otot rangka
Serabut otot pada penampang memanjangnya tampak sebagai pita-pita panjang
yang tersusun sejajar satu sama lain. Intinya berbentuk lonjong. Jumlahnya banyak dan
terdapat ditepi serabut tepat dibawah sarkolema.
c. Otot jantung
Otot jantung berbeda dengan otot rangka karena sel-selnya panjang, bercabang,
dan bergabung satu sama yang lain dengan perantaraan cabangnya sehingga membangun
suatu jala. Inti berbentuk lonjong dan berwarna pucat, terletak di tengah-tengah serabut.
Serabut otot jantung, bergaris melintang tetapi tidak sejelas otot rangka dan pada tempat-
tempat tertentu terdapat keeping-keping interkalar.