Anda di halaman 1dari 18

Nama : Lolita Amelia

NIM : 2019.C.11a.1016
Mata kuliah : IDK 1
Dosen Pengajar : Takesi Arisandi ,Ners., M.Kep.

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengusruskan pergerakan.


Komponen utama sistem muskoluskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari tulang,
sendi, dan otot
1. Konsep anatomi dan fisiologi sistem muskuloskeletal
A. Sistem Tulang
1. Pembagian Skeletal
 Rangka Axial (kerangka sumbu)
Terdiri atas kepala dan badan, termasuk tulang-tulang berikut:
- Bagian kepala (cranium)
Terdiri dari:
 1 tulang kepala belakang (occipital)
 2 tulang ubun-ubun (parientale)
 1 tulang dahi (frontale)
 2 tulang pelipis (temporale)
 2 tulang tapis (ethmoid)
 2 tulang spenoidal (sphenoidale)

- Tulang wajah (spalchocranium)


 2 tulang rahang atas (Maxilla)
 2 tulang rahang bawah (Mandibula)
 2 tulang pipi (Zygomatic)
 2 tulang hidung (Nasale)
 2 tulang langit-langit (Pallatum)
 1 tulang lidah (Hyoideum)
 2 tulang air mata (Lacrimale)
 2 tulang rongga mata (Orbitalle)

- Tulang dada (sternum)


 Tulang hulu (manubrium sterni)
 Tulang badan (corpus sterni)
 Taju pedang (proccesus xyphoideus)

- Tulang rusuk (costae)


 7 pasang tulang rusuk sejati (costae vera)
 3 pasang tulang rusuk palsu ( costa sporia)
 2 pasang tulang rusuk melayang (costa fluctuantes
- Tulang gelang bahu (humerum)
 2 tulang belikat (scavula)
 2 tulang selangka (clavicula)

- Tulang gelang panggul (pelvis)


 2 tulang duduk (ichium)
 2 tulang kemaluan (pubis)
 2 tulang panggul (illium)

- Tulang belakang (vertebrae)


 7 ruas tulang leher (vertebrae cervicale)
 12 ruas tulang punggung (vertebrae thoracalis)
 5 ruas tulang pinggang (vertebrae lumbalis)
 5 ruas tulang kelangkang (vertebrae cacrum)
 4 ruas tulang ekor (vertebrae corcigeus)

Bagian-bagian tulang Axial

- Bagian kepala (cranium)


Terdiri dari:
 Tulang kepala belakang (occipital)
Terletak di belakang dan bawah rongga kranium di lalui medula oblongata
dan bertemu dengan medula spinalis,sisi foramen magnum di sebut kondilus

 Tulang ubun-ubun (parientale)


Dua tulang perietal membentuk atap sisi tengkorak, permukaan luarnya halus,
permukaan dalam di tandai kerutan-kerutan dalam yang memuat arteri-arteri
kranium.

 Tulang dahi (frontale)


Membentuk dahi dan bagian atas rongga mata. Tepi supraorbital di tandai
dengan takik di tengah sebelah dalam. Melalui takik pembuluh supraorbital
dan saraf supraorbital lewat. Permukaan sebelah dalam tulang frontal di
tandai dengan lekukan-lekukan yang di timbulkan lekukan-lekuan permukaan
otak.
 Tulang pelipis (temporale)
Membenruk bagian bawah sisi kanan dan sisi kiri tengkorak. Setiap tulang
terdiri dari atas dua bagian:
a. Skuama, bagian pipih menjulang ke atas dan memungkinkan otot-otot
temporal berkaitan kepadanya. Dari prosesuz zigomatikus (lengkung pipi).
Di belakang dan di bawah akar prosesus ini terletak meatus auditorius
ekstermus (lingkar telinga luar).
b. Mastoid, terletak di belakang dan berjalan ke bawah sebagai prosesus
mastoideus, permukaan luar memungkinkan otot sternokleidomastoideus
berkaitan padanya. Prosesus mastoid dan sebuah ruang yang di kenal
sebagai rongga udara mastoid dan sebuah ruang khusus besar dan terletak
sedikit lebih kedepan disebut antrum timpanik (ruang gendang). Ruang ini
di lapisi epitel yang bersambung dengan epitel dari rongga telinga tengah
atau rongga timpanik infeksi yang penularannya berasal dari rongga
telinga tengah menyebabkan antrum timpanik bernanah.
c. Petrosum, tulang tengkorak terjepit dalam dasar tengkorak dan memuat
alat-alat pendengaran.

 Tulang tapis (ethmoid)


Adalah tulang yangringan seperti spons, berbentuk kubus, terletak pada atap
hidung dan terjepit di antara kedua rongga mata. Etmoid terdiri dari dua
masal lateral atau labirin yang terdiri atas rongga etmoid atau sinus. Sinus-
sinus ini tertutup kecuali di tempat tempat perhubungan rongga hidung.
Etmoid juga memuat sebuah lempeng tegak yang membentuk bagian atas
septum nasalis (sekat hidung). Lempeng kribriformis duduk tepat di dalam
sebuah takik pada tulang dahi . di atas lempengan ini terletak sekumpulan alat
penghindu dan melalui lubang-lubang lempeng ini berjalan serabut-serabut
saraf penghindu ke bagian atas hidung

 Tulang spenoidal (sphenoidale)


tulang baji berbentuk kelelawar dengan kedua sayapnya di rentangkan .
tulang ini terdiri atas badan dan sayap yang besar dan dua yang lebih kecil.
Badannya memperlihatkan sebuah lekukan yang di namai sela tursika (pelana
tukik) yang memuat kelenjar hipofisis

- Tulang wajah (spalchocranium)


 Tulang rahang atas (Maxilla)
Membentuk rahang atas dan memuat gigi atas.

 Tulang rahang bawah (Mandibula)


Membentuk rahang bawah. Mandibula merupakan satu-satunya tulang pada
tengkorak yang dapat bergerak. Membentuk dagu dan berisi gigi bawah.
 Tulang pipi (Zygomatic)
Prosesus tulang ini besatu dengan prosesus zigomatikus tulang temporal
untuk membentuk tulang pipi atau arkus zigomatikum.

 Tulang hidung (Nasale)


Rangka tulang fosa nalis atau hidung terdiri atas wajah, satu dengan yang
lain di pisahkan sekat tipis yang melebar dari palatum ke atas sampai tulang
frontalis. Ruang-ruang ini berhubungan dengan sinus tulang frontalis,
etmoidalis, maksilaris, dan sfenoidalis.

 Tulang langit-langit (Pallatum)


Membentuk atap mulut dan dasar hidung

 Tulang air mata (Lacrimale)


Membentuk saluran air mata dan bagian dari tulang rongga mata pada sudut
dalam rongga mata.

- Tulang belakang (vertebrae)


 Ruas tulang leher (vertebrae cervicale)
Ruas tulang leher pada umumnya mempunyai ciri sebagai berikut:
Badannya kecil dan persegi panjang, lebih panjang dari samping ke samping
dari pada dari depan kebelakang. Lengkungnya besar, prosesus spinosus atau
taju duri diujungnya memecah dua atau bifida.
 Ruas tulang punggung (vertebrae thoracalis)
Lebih besar daripada servical, dan disebelah bawah menjadi lebih besar. Ciri
khasnya adalah : badannnya berbentuk lebar-lonjong (bentuk jantung) dengan
faset atau lekukan kecil disetiap sisi untuk menyambung iga. Lengkungannya
agak kecil, prosesus spinosus panjang dan mengarah kebawah, sedangkan
prosesus transversus-yang membantu mendukung iga-tebal dan kuat serta
memuat faset persendian untuk iga.

 Ruas tulang pinggang (vertebrae lumbalis)


Badannya sangat besar dibandingkan dengan badan vertebrata lainnya dan
berbentuk seperti ginjal. Prosesus spinosusnya lebar dan berbentuk seperti
kapak kecil. Prosesus transversusnya panjang dan langsing. Ruas kelima
membentuk sendi dengan sakrum pada sendi lumbo-sakral.

 Ruas tulang kelangkang (vertebrae cacrum)


Berbentuk segitiga dan terletak pada bagian bawah kolumna vertebralis.
Terjepit diantara kedua tulang inominata (tulang koksa) dan membentuk
bagian belakang rongga pelvis (panggul). Dasar sakrum terletak diatas dan
bersendi dengan vertebrata lumbalis kelima dan membentuk sendi
intervertebral yang khas.

 Ruas tulang ekor (vertebrae corcigeus)


Terdiri atas empat atau lima vertebra yang rudimeter yang bergabung menjadi
satu. Diatasnya koksigeus bersendi dengan sakrum.

 Rangka Appendikular
- Alat gerak bagian atas (ekstremitas superior)
 Tulang belikat (Scapula)
 Tulang Selangka (Clavicula)
 Tulang lengan atas (Humerus)
 Tulang hasata (Ulna)
 Tulang lengan bawah (Radius)
 Tulang pangkal tangan (Carpal)
 Tulang telapak tangan (Metacarpal)
 2x4 ruas tulang jari tangan (phalanges)

- Alat gerak bagian bawah (extremitas inferior)


 2 tulang paha (femur)
 2 tulang kering (tibia)
 2 tulang betis (fibula)
 2 tulang tumit (calcaneus)
 2 tulang tempurung lutut (patella)
 2x7 tulang pergelangan kaki (tarsal)
 2x5 tulang telapak kaki (meta tarsal)
 2x5 tulang jari kaki (phalanges pedis)
 2x14 ruas tulang jari kaki (digiti phalanges pedis)

Bagian-bagian rangka Apendikular

- Alat gerak bagian atas (ekstremitas superior)


 Scapula
Tulang belikat membentuk bagian belakang gelang bahu, terletak di sebelah
belakang toraks yang lebih dekat ke permukaan iga. Terdiri atas akromion,
prosesus korakoid, insisura supraskapular, sudut suprakapular, fasa
supraskapular dan angulus inferior

 Clavicula
Atau tulang selangka adalah tulang melengkung yang membentuk bagian
anterior gelang bahu. Tulang ini dibagi atas batang dan dua ujung. Ujung
medial disebut ekstremitas sternal dan membuat sendi dengan sternum. Ujung
lateral disebut ekstremitas akromial, yang bersendi pada prosesus akromion
skapula.
 Humerus
Atau tulang lengan atas adalah tulang terpanjang anggota atas,
memperlihatkan sebuah batang dan dua ujung. Terbagi menjadi:
a. Ujung atas humerus, terdiri atas kepala, leher anatomik, leher cirurgis,
tuberositas minor, tuberositas mayor, antara kedua tuberositas ini memuat
otot bisep.
b. Batang humerus
c. Ujung bawah humerus, terdiri atas fasa koronoid, fasa olekranon, troklea,
kapitulum, epikondilus medialis.

 Ulna
Tulang hasta sebuah tulang pipa yang mempunyai sebuah batang dan dua
ujung. Terletak sebelah medial lengan bawah dan lebih panjang daripada
radius atau tulang pengumpil. Terbagi menjadi:
a. Ujung atas ulna, terdiri atas prosesus olekranon, prosesus koronoid, takik
troklearis, takik radialis
b. Batang ulna
c. Ujung bawah ulna, terdiri atas prosesus stiloideus

 Radius
Tulang di sisi lateral lengan bawah merupakan tulang pipa dengan sebuah
batang dan dua ujung dan lebih pendek daripada ulna. Terdiri atas:
a. Ujung atas, terdiri atas kepala, leher dan tuberositas radii
b. Batang radius
c. Ujung bawah, terdiri atas prosesus stiloideus
 Carpal
Atau tulang pangkal tangan, baris atas tersusun dari luar kedalam adalah
navikular(skafoid), lunatum (semilunar), trikuetrum dan pisiformis. Baris
bawah adalah trapezium (multangulum mayus), trapezoid (multangulum
minus), kapitatum dan hamatum.

 Metacarpal
Membentuk kerangka tapak tangan berbentuk tulang pipa.

 Phalanges
Atau tulang jari dan berbentuk tulang pipa.

- Alat gerak bagian bawah (extremitas inferior)


 Tulang paha (femur)
Adalah tulang terpanjang dari tubuh. Tulangnya berupa tulang pipa dan
mempunyai sebuah batang dan dua ujung. Terdiri atas:
a. Ujung atas, terdiri atas kepala, trokanter mayor, trokanter minor, leher,
linea intertrokanterika, krista intertrokanterika, tuberkulum kuadratum,
tuberositas glutea.
b. Batang femur, terdiri atas line aspera
c. Ujung bawah, terdiri atas kondil medial, kondil lateral, tuberkulum
aduktor, permukaan popliteal, krista intertrokanterika

 Tulang kering (tibia)


Terdiri atas:
a. Ujung atas, terdiri atas spina tibiae, kondil medial dan kondil lateral,
tuberkel tibia, takik popliteum, linea poplitea
b. Batang tibia
c. Ujung bawah, terdiri atas maleolus medial atau maleolus tibiae

 Tulang betis (fibula)


Terdiri atas:
a. Ujung atas, terdiri atas kepala fibula, prosesus stiloideus
b. Batang fibula
c. Ujung bawah, terdiri atas maleolus medialis

 Tulang tumit (calcaneus)


Adalah tulang terbesar telapak kaki. Membentuk tumit dan mengalihkan berat
badan diatas tanah ke belakang.

 Tulang pergelangan kaki (tarsal)


Terdiri atas, talus, navikular, kuboid, kuneiformis lateralis, kuneiformis
intermedialis, kuneiformis medialis.

 Tulang telapak kaki (meta tarsal)


Terdapat lima tulang metatarsal, tulang-tulang ini berbentuk tulang pipa
dengan sebuah batang dan dua ujung.

 Tulang jari kaki (phalanges pedis)


Sama seperti jari tangan tetapi lebih pendek.

 Ruas tulang jari kaki (digiti phalanges pedis)


Sama seperti jari tangan tetapi lebih pendek.

Tulang adalah jaringan yang terstruktur dengan baik dan mempunyai fungsi
utama, yaitu:
1) Membentuk rangka badan
2) Sebagai pengumpil dan tempat melekat otot
3) Sebagai bagian dari tubuh untuk melindungi dan mempertahankan alat-
alat dalam, seperti otak, sum sum tulang belakang, jantung, dan paru-paru
4) Sebagai tempat mengatur dan deposit kalsium, posfat, magnesium dan
garam
5) Ruang di tengah tulang tertentu yang mempunyai fungsi tambahan lain,
yaitu sebagai jaringan hemopoietik untuk memproduksi sel darah merah,
sel darah putih, dan trombosit.
Fungsi Umum dari Tulang,yaitu :
1) Formasi kerangka
Tulang-tulang membentuk rangka tubuh untuk menentukan ukuran tulang
dan menyokong struktur tubuh yang lain.
2) Formasi sendi-sendi
Tulang-tulng membentuk persendian yang bergerak dan tidak bergerak
tergantung dari kebutuhan fungsional.
3) Perlekatan otot
Tulang-tulang menyediakan pembukaan untuk tempat melekatnya otot,
tendo, dan ligamentum.
4) Sebagai pengungkit
Untuk bermacam-macam aktivitas selama pergerakan.
5) Penyokong berat badan
Memelihara sikap tegak tubuh manusia dan menahan gaya tarikan dan
gaya tekanan yang terjadi pada tulang sehingga dapat menjadi kaku dan
lentur.
6) Proteksi
Tulang membentuk rongga yang mengandung dan melindungi struktur-
struktur yang halus seperti otak, medulla spenalis, jantung, paru-paru,
alat-alat dalam tubuh, dan panggul.

7) Haemopoiesis
Sum-sum tulang merupakan tempat pembentulkan sel-sel darah,tetapi
terjadinya pembentukan sel-seldarah sebagian besar terjadi di sum-sum
tulang merah.
8) Fungsi immunologi
Limposit B dan makropak-makropak dibentuk dalam sistem
retikuloendotelial sum-sum tulang.
9) Penyimpanan kalsium
Tulang mengandung 97% kalsium tubuh baik dalm bentuk
anorganikmaupun dalam bentuk garam, terutama kalsium fosfat.

Anatomi Sistem Tulang


Secara garis besar, tulang dibagi menjadi enam, yaitu :
1) Tulang panjang (long bone), misalnya femur, tibia, fibula, ulna, dan humerus.
Daerah batas disebut diafisis dan daerah yang berdekatan dengan garis epifisis
diebut metafisis. Di daerah ini sangat sering ditemukan adanya kelainan atau
penyakit karena daerah ini merupakan daerah metabolic yang aktif dan banyak
mengandung pembuluh darah. Kerusakan atau kelainan perkembangan pada
daerah lempeng epifisis akan menyebabkan kelainan pertumbuhan tulang.
2) Tulang pendek (short bone), misalnya tulang-tulang karpal.
3) Tulang pipih (flat bone), misalnya tulang parietal, iga, scapula, dan pelvis.
4) Tulang takberaturan (irregular bone), misalnya tulang vertebrata.
5) Tulang sesamoid, misalnya tulang patella.
6) Tulang sutura (sutural bone),ada di atap tengkorak.
Tulang terdiri atas daerah yang kompak pada bagian luar yang disebut korteks dan
bagian dalam (endosteum) yang bersifat spongiosa berbentuk trabekula dan diluarnya
dilapisi oleh periosteum. Periosteum pada anak lebih tebal daripada orang dewasa, yang
memungkinkan penyembuhan tulang pada anak lebih cepat dibandingkan orang dewasa.

Fisiologi Sel Tulang


Tulang adalah suatu jaringan dinamis yang tersusun dari tiga jenis sel : osteoblas,
osteosit, dan osteoklas.
1) Osteoblas membangun tulang dengan membentuk kolagen tipe I dan
proteoglikan sebagai matriks tulang atau jaringan osteoid melalui suatu
proses yang disebut osifikasi. Ketika sedang aktif menghasilkan jaringan
osteoid, osteoblas menyekresikan sejumlah besar fosfatase alkali yang
memegang peranan penting dalam mengendapkan kalsium dan fosfat ked
ala matriks tulang.
2) Osteosit adalah sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan
untuk pertukaran kimiawi melalui tulang yang padat.
3) Osteoklas adalah sel besar berinti banyak yang memungkinkan mineral dan
matriks tulang dapat diabsorpsi. Tidak seperti osteoblas dan osteosit,
osteoklas mengikis tulang. Sel ini menghasilkan enzim proteolitik yang
memecahkan matriks dan beberapa asam yang melarutkan mineral tulang
sehingga kalsium dan fosfat terlepas ke dalam aliran darah.
Bentuk tulang dapat disesuaikan untuk menanggung kekuatan mekanis yang
semakin meningkat. Perubahan tersebut juga membantu mempertahankan kekuatan
tulang pada proses panuaan. Matriks organic yang sudah tua berdegenerasi sehingga
membuat tulang relative menjadi lemah dan rapuh. Pembentukan tulang yang baru
memerlukan matriks organic baru sehingga member tambahan kakuatan pada tulang.

Klasifikasi Tulang
Terdapat berbagai bentuk dan size tulang. Ini membolehkan tulang-tulang memenuhi
keperluan khusus bagi tulang tersebut. Tulang-tulang memenuhi keperluan khusus bagi tulang
tersebut. Tulang-tulang diklasifikasikan berdasarkan kepada empat bentuknya.
a) Tulang Panjang
Tulang –tulang dalam kumpulan ini secara umumnya lebih panjang, lebar dan
berfungsi sebagai tuas. Kebanyakan dari pada tulang-tulang panjang adalah
tulang - tulang mampat. Contoh tulang pada tangan (humerus, radius, ulna,
metacarpal, dan falanges) dan kaki (femur, tibia, fibula, metatarsal, falangus)
kecuali pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
b) Tulang Pendek
Secara umumnya tulang-tulang pendek berbentuk kiub dan didapati di ruang-
ruang yang tertutup. Tulang – tulang ini berongga. Contoh tulang – tulang
pergelangan tangan ( karpal ) dan pergelangan kaki (tarsal).
c) Tulang Pipih
Tulang – tulang ini berbentuk pipih, tipis, dan melengkung. Tulang-tulang ini
berfungsi sebagai tempat pelekatan otot-otot dan melindungi organ-organ di
bawahnya. Contohnya tulang – tulang cranium, rusuk, dan sternum.
d) Tulang tak sama bentuk
Tulang – tulang tak sama bentuk berfungsi sebagai tempat pelekatan otot atau
artikulasi. Contoh tulang – tulang vertebra ( servikel, torasik, lumbar, sekrum,
dan koliks ) dan tulang telinga tengah ( stapes, inkus, maleus).

B. Sistem Persendian
Sendi adalah tempat pertemuan dua tulang atau lebih. Tulang ini dipadukan dengan
berbagai cara misalnya dengan kapsul sendi, pitafibrosa, ligament, tendon, fasia, atau otot. Ada
tiga tipe sendi, yaitu:
 Sendi Fibrosa (sinartrodiol), merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Sendi fibrosa
tidak memilki lapisan tulang rawan.
 Sendi kartilagilosa (amfiartrodial), merupakan sendi yang dapat sedikit bergerak. Sendi
kartilaginosa adalah sendi yang ujung-ujung tulangnya dibungkus oleh tulang rawan
hialin, disokong oleh ligament, dan hanya dapat sedikit bergerak. Tipe sendi kartilaginosa
yaitu :
 Sinkondrosis, adalah sendi-sendi yang diliputi tulang rawan hialin. Contohnya sendi-
sendi kostokondral.
 Simfisis, adalah sendi yang tulang-tulangnya memilki hubunhgan fibrokartilago dan
selapis tipis tulang rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi. Contohnya simfisis
fubis dan sendi-sendi pada tulang punggung.
 Sendi synovial (diartrodial), merupakan sendi yang dapat digunakan dengan bebas. Sendi
ini memilki rongga sendi dan permukaan sendi yang dilapisi tulang rawan hialin.

Kapsul sendi terdiri dari selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan dalam yang
terbentuk dari jaringan penyambung pembuluh darah banyak, serta sinovium yang
membentuk suatu kantung yang melapisi seluruh sendi dan membeungkus tendon-
tendon. Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi
permukaan sendi. Cairan synovial normalnya bening, tidak bekau, dan tidak
berwarna. Jumlahnya pada tiap-taip sendi relative kecil (1-3 mm). sel darah putih
pada cairan ini normalnya kurang dari 200 sel/mm dan terutama adalah sel-sel
mononuklea.
Sendi dilumasi oleh cairan synovial dan oleh perubahan hydrostatic yang terjadi pada
cairan intertesial tulang rawan. Tekanan yang terjadi pada tulang rawan akan
mengakibatkan pergeseran cairan kebagian yang kurang mendapat tekanan. Aliran
darah ke sendi banyak menuju sinovium. Pembuluh darah mulai masuk melalui
tulang subkondral pada tingkat tepi kapsul.

SENDI adalah: Tempat dimana dua tulang atau lebih saling berhubungan, dimana di
antara tulang-tulang ini dapat terjadi pergerakan atau tidak.
a. Komponen Penunjang Sendi
 Ligamen , Jaringan ikat yang menghubungkan tulang dengan tulang
 Tendon , Jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang
 Cairan Sinovial , Cairan pelumas pada ujung-ujung tulang yang terdapat
pada bagian kapsul sendi
 Tulang Rawan Hialin ,Jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung
tulang yang membentuk persendian. Berguna untuk menjaga persendian
dari benturan keras
b. Klasifikasi Sendi
Berdasarkan jaringan penghubungnya :
 Sendi fibrosa, adalah suatu persendian, dimana permukaan tulang yang
bersendi dihubungkan oleh jaringan fibrosa, sehingga kemungkinan geraknya
sangat sedikit. Contoh: Sutura yang menghubungkan tengkorak, Art. Tibio
fibularis inferior
 Sendi kartilagenosa
Terbagi atas :
 Sendi kartilaginosa primer
adalah suatu persendiaan yang tulang-tulangnya disatukan oleh suatu lempeng
atau potongan rawan hyaline. pada persendiaan ini tidak ada pergerakan yang
mungkin dilakukan. Ex : Persatuan antara epifise dan diafise, Antara iga I dan
manubrium sterni
 Sendi kartilaginosa sekunder
adalah suatu persendian yang tulang-tulangnya disatukan oleh suatu lempeng
rawan fibrosa dan permukaan sendi ini diliputi oleh lapisan rawan hialin yang
tipispergerakan yang mungkin dilakukan tergantung pada sifat fisik rawan
fibrosa. Ex : Art. Intervertebralis, Symphisis osis pubis
 Sendi synovial
Adalah suatu persendian yang mempunyai kemungkinan gerak banyak sekali,
karena terdapatnya diskontinuitet diantara tulang-tulang yang bersendi (terdapatnya
rongga sendi).

Ciri-ciri :
 Ujung tulang bersendi dibedakan atas:
 caput artilacularis
 cavitas glenoidales
 Cavum articularis , rongga yang terdapat di antara ujung-ujung tulang
 Membran synovial
rongga sendi yang dibatasi oleh membran synovial yang berjalan dari permukaan
sendi yang satu ke yang lainnya. Disebelah luar membran sinavial dilindungi oleh
kapsula sendi (articularis). Permukaan sendi dilumasi oleh cairan kental: cairan
synovial

Derajat pergerakan sendi synovial :


Sinovial dibatasi oleh:
 Bentuk tulang yang membentuk sendi
 Struktur anatomi sekitarnya
 Ligamentum fibrosa yang menghubungkan
Jenis-jenis sendi synovial :
Menurut susunan, permukaan dan pergerakan yang mungkin dilakukan, sendi ini
terbagi:
 Sendi Plana = Datar
permukaan sendi datar atau hampir datar sehingga memungkinkan tulang
saling bergeser satu sama lain. pergerkan terbatas, sedikit miring & rotasi.
Contoh: art. Sterno cavicularis, art. Acronio clavicularis
 Sendi Engsel = Ginglimus = Hingo Joint
sendi ini mirip engsel pada pintu. sumbu gerak tegak lurus pada arah
panjang tulang. gerakan yang bisa dilakukan : Flexio, Ixtensio. contoh: sendi
lutut, sendi siku, sendi mata kaki
 Sendi Condyloidea
sendi ini mempunyai permukaan konver yang nyata dan bersendi dengan
permukaan yang konkaf. sumbu gerak dan panjang tulang parallel. gerak
yang bisa dilakukan: flexio, extension, abduksi, adduksi, sedikit rotasi.
contoh: art. Metacapo. Phalangea, art. interphalangea
 Sendi Elipsoidea
permukaan sendi berbentuk konvex ellips yang sesuai dengan permukaan
sendi (konkaf ellips). contoh: art. Carpalia. gerak yang bisa dilakukan: flexio,
extension, abduksio, adduksio
 Sendi Pasak/Sendi Kisar=pivot art. = rotary art
terdapat pasak tulang yang dikelilingi oleh cincin ligamentum tulang. sumbu
gerak sesuai panjang tulang. gerak yang bisa dilakukan: rotasio. contoh: art.
Atlanto-dentalis, art. Radio ulnaris sup
 Sendi Pelana = Art. Sellaris = saddle – shaplo
permukaan sendi berbentuk konkavo-konvex yang saling berlawanan dan
mirip pelana kuda. gerakan yang dapat dilakukan: Flexio/extension,
Abduksio/add, Rotasio. contoh : Art. Carpo-metacacarpa I
 Sendi Peluru = ball and socket = art. Globoidea
pada sendi ini: kepala sendi berbentuk bola, lekuk sendi berbentuk socket.
bentuk sendi ini memungkinkan pergerakan yang sangat bebas yaitu: flexi,
ext, abd, add, rotasi dan circumdixsi. contoh: sendi bahu, sendi panggul
Berdasarkan hubungan antar tulang (artikulasi) :
 Sinartrosis (sendi mati), Persendian yang tidak dapat digerakkan, misalnya
hubungan antar tulang kepala. Sinartrosis ada dua bagian, yaitu : sinfibrosis
dan sikondrosis
 Amfiartrosis, Persendian yang menggerakkan dengan gerakan yang sangat
terbatas. Ex: Hubungan antar tulang rusuk dan tulang belakang
· Diartrosis (sendi gerak), Persendian yang paling bebas gerakannya. Macam-
macam sendi gerak :
 Sendi peluru
 Sendi engsel
 Sendi putar
 Sendi pelana
 Sendi Luncur

c. Stabilitas Sendi
Tergantung pada:
1) Bentuk, ukuran dan permukaan sendi. contoh: ball & socket pada sendi panggul
2) Ligamentum
· Lig. Fibrosa mencegah pergerakkan sendi yang berlebihan
· Lig. Elastik mengembalikan ke panjang asalnya setelah teregang
3) Tonus Otot
merupakan faktor utama mengatur stabilitas
Persyaratan Sendi:
 Kapsula dan ligamentum ,mendapat banyak suplai saraf sensoris
 Rawan sendi mempunyai sedikit ujung saraf
d. Hokum Hilton
Saraf yang mempersarafi sendi juga mempersarafi otot yang menggerakkan sendi
dan kulit sekitar insertio otot tersebut
C. Sistem Otot
Setiap otot dikelilingi oleh jaringan ikat pembungkus otot yang disebut perimisium
eksternus atau fasia profia. Serabut otot akan bergabung dengan yang lainnya diantara jaringan
ikat yang disebut perimisium internum yang berfungsi untuk menguatkan otot tempat pembuluh
darah dan saraf. Otot-otot ini melekat pada tulang dengan perantara jaringan ikat khusus yang
dinamakan tendo. Susunannya seperti otot berwarna putih, ujung-ujung mengecil berhubungan
dengan tendo. Tiap-tiap serabut otot mengandung beribu-ribu myofibril yang terletak
berdampingan sehingga terlihat seperti garis-garis melintang. Otot merupakan alat gerak aktif.
Gerakan tersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan tulang. Kerangka manusia
merupakan kerangka dalam yang tersusun dari tulang keras (osteon) dan tulang rawan
(kartilago).
Susunan otot adalah suatu sistem alat untuk menguasai gerak aktif dan posisi tubuh kita.
Pada setiap otot terlihat beberapa empal yang merupakan bagian yang aktif mengerut. Otot itu
beraneka ragam, ada yang ceper, ada yang berbentuk kumparan dan ada pula yang berbentuk
kipas.
Menurut susunannya, otot terdiri atas :
 Otot berserabut sejajar
 Otot bers
Sedangkan menurut letaknya, otot dibedakan menjadi otot-otot batang badan,
otot-otot anggota gerak dan otot-otot kepala. Otot-otot batang badan terdiri dari otot-
otot perut, otot-otot punggung, otot-otot dada dan otot-otot leher. Otot punggung
tidak terlihat dari permukaan tubuh. Otot punggung berfungsi untuk gerak-gerik
tulang belakang. Otot perut terentang antara gelang panggul dan rangka dada. Otot-
otot tersebut dapat memendek secara aktif.
Menurut jenis dasarnya otot terdiri dari :
1. Otot licin (otot polos)
2. Bergaris-garis tak beraturan
3. Otot kardia (otot jantung)
4. Otot rangka
Bergaris-garis teratur. Otot ini berfungsi menggerakan rangka. Pada anggota gerak atas
terdapat otot bahu, otot lengan atas, otot lengan bawah, dan otot tangan. Sedangkan otot
gerak bawah terdapat otot pangkal paha, otot tungkai atas, otot tungkai bawah dan otot
kaki.Otot kepala terdiri dari otot-otot wajah dan otot kunyah.
Jenis-jenis otot
a. Otot polos
Tersusun dalam dua lapisan, lapisan dalam sel-sel otot polosnya tersusun
melingkar dan lapisan sebelah luar sel-sel otot polosnya tersusun memanjang. Inti sel otot
polos berbentuk lonjong dan pada sel otot yang sedang mengkerut intinya tampak
melingkar.
b. Otot rangka
Serabut otot pada penampang memanjangnya tampak sebagai pita-pita panjang
yang tersusun sejajar satu sama lain. Intinya berbentuk lonjong. Jumlahnya banyak dan
terdapat ditepi serabut tepat dibawah sarkolema.
c. Otot jantung
Otot jantung berbeda dengan otot rangka karena sel-selnya panjang, bercabang,
dan bergabung satu sama yang lain dengan perantaraan cabangnya sehingga membangun
suatu jala. Inti berbentuk lonjong dan berwarna pucat, terletak di tengah-tengah serabut.
Serabut otot jantung, bergaris melintang tetapi tidak sejelas otot rangka dan pada tempat-
tempat tertentu terdapat keeping-keping interkalar.

Anda mungkin juga menyukai