Gita Kurniasih
Alifia Nur Rahma F
Diploma IV Gizi
Tingkat I
SISTEM RANGKA
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada
makhluk hidup.Termasuk, sistem rangka (skelet) dan otot (muskulus) yang disebut dengan
sistem muskuloskeletal. Sistem rangka dan otot saling berhubungan. Karena sistem rangka
tak akan berfungsi sebagai alat gerak jika tidak ada otot.
Rangka
Manusia
dapat
dikelompokkan
menjadi
dua
kelompok
yaitu, rangka
organ
penglihatan.
Tulangtengkorakterdiriatasduabagian,
yang
disebutsutura,
buahdanterdiridaribagianyaitu:
1) Kubah tengkorak, terdiridari:
Frontal
: Tulang dahi
Parietal
: Tulang Ubun-ubun
banyaknya
Oksipital
: Tulang Belakang kepala
2) Dasar tengkorak, terdiri dari :
Shenoidal
: Tulang Baji
Etmoidal
: Tulang Tapis
3) Samping Tengkorak, terdiri dari :
Temporal
: Tulang Pelipis
Pada tengkorak otak terdapat celah yang memisahkan antar tulang disebut
sutura. Macam macam sutura :
1) Sutura Coronalis
: Antara frontal dan parientalis
2) Sutura Sagitalis
: Antara kedua pariental
3) Sutura Lambdoidalis : Antara pariental dan kedua parientalis
Di tengkorak otak juga terdapat fontanel (rongga pada ubun-ubun). Dan
akan tertutup sempurna pada usia 18 bulan. Ada 2 jenis fontanel, yaitu :
1) Fontanel Anterior (Fontanel depan)
2) Fontanel Posterior (Fontanel belakang)
2) Tengkorak Wajah (Facial Cranial)
Pada manusia, bentuk tengkorak otak lebih besar daripada tengkorak
wajah. Di dalamnya terdapat rongga yang menutup rongga mulut (kavum
oris), rongga hidung (kavum nasi), rongga mata (kavum orbita). Tengkorak
wajah di bagi atas 2 bagian, yaitu :
1) Bagian Hidung (nasalis)
Nasal
: Tulang Mata
Konka Nasal : Tulang Karang Hidung
Lakrimal
: Tulang Hidung
Septum Nasi : Sekat rongga Hidung
2) Bagian Rahang
Maksilaris
: Tulang Rahang atas
Zigomatikum : Tulang Pipi
Palatum
: Tulan langit-langit (tulang kiri/kanan)
Mandibularis : Tulang rahang bawah
Hyoid
: Tulang lidah (di pangkal leher di antara otot
leher)
b. Tulang Belakang (Vertebrae)
ruas
(samping
Kelompok Tulang
1.
Tengkorak
Jumlah
terdiri dari:
a.
Kranium
Dahi
(tempurung kepala)
(frontal
(parietal),
Kepala
),
Ubun-ubun 122111
Pelipis
(temporal),
belakang
(oksipital),
Tulangbaji
(stenoid
),
Tapis
(etmoid).
b.
Wajah
Rahang
bawah
(mandibula), 122122
Telinga
Martil (maleus), Paron (inkus) 222
2.
Stapes.
Servik (leher), Toraks (punggung),
Tulang
belakang (vertebrae)
Lumbar
(pinggang),
71251
Koksigea
Tulang
1).
dada Manubrium
(sternum)
4.
Rusuk (kosta)
(hulu),
Gladiolus 111
melayang.
pasang,
pasang,
3
2
pasang.
Jika dilihat darisamping, tulang belakang membentuk lekukan leher (cervix), lekukan
dada (thorax), lekukan pinggul (lumbar), dan lekukan selangkang (sacral).
Tulang Dada (Sternum) dan Tulang Rusuk (Costa). Tulang dada terdiri atas bagian
hulu atau tangkai (manubrium sterni), bagian badan (corpus sterni), dan taju pedang/ekor
(processus xyphoideus). Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang tulang rusuk, yaitu 7 pasang
rusuk sejati (costa vera), 3 pasang rusuk palsu (costa spuria), dan 2 pasang rusuk melayang
(costa fluctuantes).
a. Gelang bahu (pectoralis). Terdapat dua gelang bahu, yaitu kanan dan kiri. Masingmasing gelang bahu terdiri atas tulang selangka (clavicula) dan tulang belikat
(scapula). Gelang bahu adalah persendian yang menghubungkan lengan dengan
badan. Bagian ini dibentuk oleh dua buah tulang yaitu scapula (tulang belikat) dan
klavikula (tulang selangka).
b. Tulang anggota gerak atas terdiri atas dua tungkai, kanan dan kiri. Masing-masing
terdiri atas :
1)
1 tulang lengan atas (humerus);
2)
2 tulang lengan bawah ;
- tulang hasta (ulna)
- tulang pengumpil (radius)
3)
8 tulang pergelangan tangan (carpal);
4)
5 tulang telapak tangan (metacarpal);
5)
14 tulang jari tangan (phalanges).
c. Gelang panggul terdiri atas 3 tulang pinggul (coxae) di kanan dan kiri yaitu, tulang
duduk (iscium), tulang usus (ilium), tulang kemaluan (pubis) . Gelang panggul sangat
stabil dan berfungsi menahan berat tubuh.
d. Tulang anggota gerak bawah terdiri atas dua tungkai kaki, kanan dan kiri. Masingmasing terdiri atas :
1)
tulang paha (femur)
2)
tulang tempurung (patella)
3)
tulang kering (tibia)
4)
tulang betis (fibula)
5)
7 tulang pergelangan kaki (tarsal)
6)
5 tulang telapak kaki (metatarsal)
7)
14 tulang jari kaki (phalanges)
Tulang-Tulang Peyusun Rangka Apendikular
Bagian Tulang
1.
Tungkai atas
Tulang Penyusun
Lengan atas (humerus),
Pengumpil (radius), Hasta
Jumlah
222161028
Telapak
(metakarpal),
2.
Gelang bahu
tangan
Jari-jari
tangan (falanges).
Tulang
selangka
22
111
panggul
4.
Tungkai
22221410
bawah
3.
Gelang
28
belakang
Tulang Rawan Elastis, berwarna buram kekuningan. Memiliki struktur yang elastis.
Memberi bentuk pada tubuh atau menjadi kerangka yang menopang tubuh
b.
c.
mekanis
d.
Tempat melekatnya otot untuk pergerakan tubuh, otot yang menempel pada tulang akan
menggerakan rangka
e.
f.
g.
h.
i.
Sel-sel tulang
Zat kapur (kalsium)
Fosfor
Zat Perekat (Collagen)
Kalsium
Kalsium pada manusia dewasa mencapai 1 kg dimana 99% terdapat pada
tulang dan gigi, lalu 1% sisanya ada pada cairan tubuh dan aliran darah.
Sehingga dapat di ketahui bahwa kalsium adalah membentuk utama tulang.
SENDI (Articulasio)
Sendi adalah pertemuan antara dua buah tulang atau beberapa tulang
kerangka. Sendi utama di bagi atas:
1. Sendi fibrus (sinartrosis) Yaitu sendi yang tidak dapat bergerak, misalnya sutura yang terdapat
pada kepala.
2. Sendi tulang rawan (amfiatrosis) Yaitu sendi yang dapat bergerak sedikit, misalnya sendi pada
tulang pubis, sendi antara manubrium sterni dan korpus sterni dengan kosta, dan lain-lain.
3. Sendi sinovial (diartrosis) Yaitu persendian yang dapat bergerak bebas dan terdapat banyak
ragamnya dan semua mempunyai ciri yang sama. Sendi synovial dapat terdiri dari :
a. Sendi peluru, bongkol sendi tepat masuk dalam mangkok sendi yang dapat memberikan
seluruh arah, misalnya sendi panggul dan sendi peluru pada bahu.
b. Sendi engsel, satu permukaan bundar diterima oleh yang lain sedemikian rupa sehingga
gerakan hanya dalam satu bidang dan dua arah, misalnya sendi siku dan sendi lutut
c. Sendi kondiloid, seperti sendi engsel tetapi dapat bergerak dalam 2 bidang dan empat arah,
lateral, ke depan dan ke belakang. Fleksi, ekstensi, aduksi dan abduksi, misalnya pergelangan
tangan
d. Sendi berporos (sendi putar), pergerakan sendi memutar seperti pergerakan kepala sendi,
hubungan antara lengan atas dengan lengan bawah
e. Sendi pelana (sendi timbal balik), misalnya sendi rahang dan tulang metakarpalia pertama,
sendi antara telapak tangan dan jari tangan, sendi antara telapak kaki dan jari kaki
f. Sendi Luncur/ Sendi Geser, di sebabkan karena kedua ujung tulang agak rata, sehingga
tulang terjadi seperti menggeser. Misalnya sendi pergelangan tangan, sendi pergelangan kaki,
hubungan antara tulang belikat dengan tulang selangka.
ANTROPOMETRI
Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya tubuh dan
metros artinya ukuran. Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau
dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam
pengukuruan dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbgai tingkat umur dan tingkat gizi.
Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan
energi. Ketidak seimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan
tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.
Dari beberapa ukuran antropometri, yang paling sering digunakan untuk menentukkan
keadaan pertumbuhan pada masa balita adalah :
1. Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang terpenting karena
dipakai untuk memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. Pada usia beberapa
hari, berat badan akan mengalami penurunan yang sifatnya normal, yaitu sekitar !0% dari
berat badan lahir. Hal ini disebabkan karena keluarnya mekonium dan air seni yang belum
diimbangi asupan yang mencukupi misalnya produksi ASI yang belum lancar. Umumnya
berat badan akan kembali mencapai berat badan lahir pada hari kesepuluh.
Pada bayi sehat, kenaikkan berat badan normal pada triwulan I adalah sekitar 700
1000 gram/bulan, pada triwulan II sekitar 500 600 gram/bulan, pada triwulan III sekitar 350
450 gram/bulan dan pada triwulan IV sekitar 250 350 gram/bulan.
Dari perkiraan tersebut, dapat diketahui bahwa pada usia 6 bulan pertama berat badan
akan bertambah sekitar 1 kg/bulan, sementara pada 6 bulanberikutnya hanya + 0,5 kg/bulan.
Pada tahun kedua, kenaikannya adalah + 0,25 kg/bulan. Setelah 2 tahun, kenaikkan berat
badan tidak tentu, yaitu sekitar 2,3 kg/tahun. Pada tahap adolesensia (remaja) akan terjadi
pertambahan berat badan secara cepat.
Selain perkiraan tersebut, berat badan juga dapat diperkirakan dengan menggunakan
rumus atau pedoman dari Behrman (1992), yaitu :
1. Berat badan lahir rata-rata : 3,25 kg
2. Berat badan usia 3 12 bulan, menggunakan rumus :
Umur (bulan) + 9 = n + 9
3. Berat badan usia 1 6 tahun, menggunakan rumus :
(Umur(tahun) x 2) + 8 = 2n + 8
Keterangan : n adalah usia anak
4. Berat badan usia 6 12 tahun , menggunakan rumus :
[Umur (tahun) x 7] 5
kepala dan bagian tumit kaki bayi. Lalu ukur jarak antara kedua tanda tersebut dengan pita
pengukur.
b. Usia 2 tahun atau lebih :
1. Tinggi badan diukur dengan posisi berdiri tegak, sehingga tumit rapat, sedangkan bokong,
punggung dan bagian belakang kepala berada dalam satu garis vertikal dan menempel pada
alat pengukur.
2. Tentukan bagian atas kepala dan bagian kaki menggunakan sebilah papan dengan posisi
horizontal dengan bagian kaki, lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera.
3. Lingkar kepala
Secara normal, pertambahan ukuran lingkar pada setiap tahap relatif konstan dan tidak
dipengaruhi oleh faktor ras, bangsa dan letak geografis. Saat lahir, ukuran lingkar kepala
normalnya adalah 34-35 cm. Kemudian akan bertambah sebesar + 0,5 cm/bulan pada bulan
pertama atau menjadi + 44 cm. Pada 6 bulan pertama ini, pertumbuhan kepala paling cepat
dibandingkan dengan tahap berikutnya, kemudian tahun-tahun pertama lingkar kepala
bertambah tidak lebih dari 5 cm/tahun, setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya
bertambah + 10 cm
Adapun cara pengukuran lingkar kepala adalah :
a. Siapkan pita pengukur (meteran)
b. Lingkarkan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis) atau supra orbita bagian anterior
menuju oksiput pada bagian posterior. Kemudian tentukan hasilnya.
4. Lingkar Lengan Atas (Lila)
Pertambahan lingkar lengan atas ini relatif lambat. Saat lahir, lingkar lengan atas
sekitar 11 cm dan pada tahun pertama, lingkar lengan atas menjadi 16 cm. Selanjutnya
ukuran tersebut tidak banyak berubah sampai usia 3 tahun.
Ukuran lingkar lengan atas mencerminkan pertumbuhan jaringan lemak dan otot yang
tidak berpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dan berguna untuk menilai keadaan gizi dan
pertumbuhan anak prasekolah.
Cara pengukuran lingkar lengan atas sebagai berikut :
a. Tentukan lokasi lengan yang diukur. Pengukuran dilakukan pada lengan bagian kiri, yaitu
pertengahan pangkal lengan dan siku. Pemilihan lengan kiri tersebut dengan pertimbangan
bahwa aktivitas lengan kiri lebih pasif dibandingkan dengan lengan kanan sehingga
ukurannya lebih stabil.
b. Lingkarkan alar pengukur pada lengan bagian atas seperti pada gambar ( dapat digunakan
pita pengukur). Hindari penekanan pada lengan yang diukur saat pengukuran.
5. Lingkar Dada
DAFTAR PUSTAKA
C. Pearce, Evelyn. 1993. AnatomidanFisiologiUntukParamedis. Jakarta: PT. Gramedia.
http://hardinburuhi88.blogspot.co.id/2014/07/makalah-anatomi-rangka-manusia.html
shvoong.com
http://ridhohandoko.blogspot.co.id/2013/04/makalah-sistem-rangka-organisasi-sistem.html
Nursalam, 2005, Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak ( untuk perawat dan bidan), edisai
pertama, Jakarta : Salemba Medika
Soetjiningsih, 2005, Tumbuh Kembang pada Anak, Jakarta : EGC