Om Swastyastu ,puji syukur keadiratTuhan yang Maha Esa, atas segala rahmat, hidayah,
dan inayah-NYA yang tiada ternilai sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul SISTEM RANGKA DAN OTOT .
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, tapi
berkat bimbingan dari Bapak Guru sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Terimakasih penulis haturkan kepada Ibu Tari sebagai guru mata pelajaran Olahraga
yang telah membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, tidak lupa
pula penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Orang tua penulis yang terus memberikan doa restu, dukungan baik meteri maupun
spiritual dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.
2. Teman-teman kelas yang telah berbagi suka maupun duka, atas kebersamaan dan
persahabatan kalian sangat memberikan arti kehidupan yang merupakan anugerah terindah.
3. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah. Terutama
kepada google yang telah memberikan banyak informasi dan bahan kepada penulis dalam
menyelesaikan makalah.
4. Seseorang yang spesial di hati yang tak henti-hentinya memberikan semangat dikala lelah.
Akhir kata penulis menyadari hasil makalah ini masih banyak kekurangan oleh sebab itu
kritik yang bersifat membangun dari pembaca senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan
wawasan penulis dan semoga makalah ini dapat berguna sebagai bacaan dan menambah ilmu
pengetahuan pembaca.
Penulis
SISTEM RANGKA DAN OTOT
Rangka manusia terdiri atas kurang lebih 206 tulang. Berdasarkan letak tulang-
tulang terhadap sumbu tubuh, rangka dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama adalah rangka aksial yang berada di bagian tengah sumbu
tubuh. Kelompok kedua, adalah rangka apendikular yang berada di bagian tepi
dari sistem rangka aksial. Rangka aksial terdiri atas tulang kepala (tengkorak),
ruas-ruas tulang belakang (vertebrae), tulang dada (sternum), dan tulang rusuk
(kosta). Rangka apendikular terdiri atas gelang bahu, anggota gerak
atas (tungkai atas), gelang panggul, dan anggota gerak bawah (tungkai bawah).
A. RANGKA AKSIAL
Rangka aksial merupakan tulang-tulang yang berada di bagian tengah sumbu
tubuh. Tulang rangka aksial terdiri atas tulang kepala, ruas tulang belakang,
tulang dada, dan tulang rusuk.
\
Perhatikan Gambar 3.3.
b. Otot Leher
M. Platisma
M. Sternokleido mastoid
M. Longisimus kapitis
2. Otot Bahu dan Dada
Otot Deltoid, yakni otot yang bertugas untuk memutar dan
mengangkat lengan. Otot berbentuk segitiga bundar ini terdiri atas tiga
kepala, yakni anterior untuk mengangkat ke depan, middle untuk
mengangkat ke samping dan posterior untuk mengangkat ke belakang.
Apabila otot ini dilatih dengan baik, akan menciptakan efek V-Shape
dimana bagian atas tubuh terlihat seperti huruf V - lebar di bahu,
mengecil di pinggang.
Otot Trapezius, yakni otot di belakang leher yang memanjang sampai
ke punggung. Tugasnya untuk mengangkat rangka bahu. Otot ini
sangat berpengaruh dalam pose Most Muscular.
Otot Pectoralis Major, yakni otot yang bertugas untuk mendorong
bahu ke depan. Fungsi utamanya adalah untuk gerakan menekan atau
mendorong. Otot dada merupakan salah satu otot 'pertunjukan' bagi
pria .
Bagian- bagiannya :
Bagian bagiannya :
f. Otot Lengan
Pangkal lengan
Otot ketul
M. Biseps braki
M. brakialis
M. korako brakialis
Otot Kedang
M. trisep braki
M. Kepala luar
M. Kepala dalam
M. Kepala Panjang
g. Lengan bawah
Ketul
Telapak tangan Ponator Teres
Ibu jari
M.Palmaris longus
.Fleksor Karpil Radialis
M.Flektor Digitor Publimis
M.Fleksor Digitorum Profundus
Memutar Radialis
M.Pronator Teres Qudratus
M.Supinator Bravis
Punggung Tangan
Telapak Tangan
Tenar
Hipotenar
Kedang
M.Ekstensor Karpi Radialis Longus
M.Ekstensor Karpi Radialis Brevis
M.Ekstensor Karpi Ulnaris
M.Digitorum Karpi Radialis
M.Ekstensor Policis Longus
Otot Paha
M.Abduktor Maldanus
M.Abduktor Brevis
M.Abduktor Longus
Eksentor
M.Rektus Femoris
M.Vastus Lateralis Ext
M.Vastus Medialis Int
M.Inter Medialis
Flektor
M.Biseps Femoris
M.Semi Membranosus
M.Tendi Nosis
M.Sartorius
Tungkai Bawah
M.Tibialis Anterior
M.Ekstensor Falangus Longus
M.Kedang Jempol
M.Popliteus
M.Fleksor Falangus Longus
M.Tibialis Posterior
PENGATURAN KADAR KALSIUM DALAM DARAH
Kalsium (Potasium) merupakan mineral yang dibutuhkan oleh setiap sel tubuh untuk berbagai
keperluan. Kalsium terutama diperlukan untuk proses-proses pembekuan darah, sekresi seluler,
dankontraksi otot. Jika kadar kalsium darah turun sel dari kelenjar paratiroid mensekresikan
(3) meningkatkan reabsorpsikalsium dari urin oleh ginjal. Sehingga kadar kalsium darah
terjadi gejala kejang (tetani konvulsi), danbahkan kematian. Sebaliknya jika kadar kalsium darah
menyimpan kalsium (deposisi) ke dalamtulang, mencegah absorpsi kalsium oleh usus dan
reabsorpsikalsium oleh ginjal sehingga kadar kalsium darah kembali normal.Regulasi kadar ion
kalsium. Jika kadar kalsium darah turun sel dari kelenjar paratiroid mensekresikan hormon
absorpsi kalsium dari usus, dan (3) meningkatkanreabsorpsi kalsium dari urin oleh ginjal.
Sehingga kadar kalsiumdarah kembali normal. Sel-sel kelenjar tiroid dan sel-sel tulang. ususdan
ginjal.
. Pemeliharaan Kesehatan Rangka
I. Menjaga sikap duduk, tidur, dan berdiri. Sikap duduk pada saatbelajar di rumah atau
mengikuti pelajaran di sekolah dapatmempengaruhi bentuk tulang belakang. Sikap
duduk yang baikadalah sikap yang memelihara tulang punggung tetap tegak.Kebiasaan
sikap duduk yang tidak baik dapat menyebabkantulang punggung melengkung ke
belakang (bungkuk), tulangpunggung melengkung ke depan (ndengkek), atau
tulangpunggung melengkung ke samping (ndeyek). Demikian juga sikapketika berdiri
atau tidur dapat mempengaruhi bentuk tulangpunggung terutama pada usia anak-anak.
II. Olahraga secara teratur dan terukur. Teratur artinya dilakukansecara rutin, dan terukur
artinya sesuai dengan kekuatan tubuhkita masing-masing. Olahraga dapat menguatkan
tulang dan ototpenyusun rangka tubuh. Olahraga akan menghindarkan darikehilangan
mineral tulang, sehingga akan terhindar dari penyakitosteoporosis. Berolahraga di bawah
sinar matahari pagimembantu tubuh menghasilkan banyak vitamin D yang
bergunauntuk penyerapan kalsium. Dengan demikian, olahraga dapatmemperkuat tulang
rangka.
Makanan untuk Pertumbuhan Tulang
1. Terkilir dapat terjadi karena gerakan yang mendadak ataudipaksakan sehingga pembungkus
sendi teregang atau robekdan mengakibatkan pembengkakan di sekitar sendi.
Biasanyaterjadi pada saat olahraga atau bekerja tetapi kurangpemanasan dan terlalu
dipaksakan.
2. Retak tulang dapat terjadi karena benturan ringan sehinggatulang retak dan tetap pada posisi
semula
.3. Patah tulang dapat terjadi karena benturan keras pada tulangsehingga patah menjadi dua atau
lebih bagian yang satu lepasdari yang lain. Berdasarkan bentuknya, patah tulang
dapatdibedakan menjadi patah tulang tertutup jika tulang tetapberada dalam kulit, dan patah
tulang terbuka jika tulang keluar menembus kulit. Pada kondisi patah tulang terbuka,
penderitaharus segara ditangani dan dirawat dengan baik karena dapatterjadi infeksi yang
dapat berakibat fatal. Tulang panjangadalah tulang yang paling sering patah. Sebagai
contoh:tulang selangka, lengan, dan paha.
Penyakit pada sendi dan tulang