Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusatgravitasi atas
dasar dukungan, biasanya ketika dalam posisi tegak. Keseimbangan terbagi
menjadi dua yaitu statis dan dinamis. Keseimbangan statis adalah kemampuan
untuk mempertahankan posisi tubuh dimana Center of Gravity (COG) tidak
berubah. Contoh keseimbangan statis saat berdiri dengan satu kaki, menggunakan
papan keseimbangan. Keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk
mempertahankan posisi tubuh dimana COG selalu berubah, contoh saat
berjalan.Keseimbangan merupakan integrasi yang kompleks dari system
somatosensorik (visual, vestibular, proprioceptive) dan motorik (musculoskeletal,
otot, sendi jaringan lunak) yang keseluruhan kerjanya diatur oleh otak terhadap
respon atau pengaruh internal dan eksternal tubuh. Bagian otak yang mengatur
meliputi, basal ganglia, Cerebellum, area assosiasi.Center of gravity merupakan
titik gravitasi yang terdapat pada semuabenda baik benda hidup maupun mati, titik
pusat gravitasi terdapat pada titiktengah benda tersebut, fungsi dari Center of
gravity adalah untukmendistribusikan massa benda secara merata, pada manusia
beban tubuh selaluditopang oleh titik ini, maka tubuh dalam keadaan seimbang.1

Banyak komponen fisiologis dari tubuh manusia memungkinkan kitauntuk


melakukan reaksi keseimbangan. Bagian paling penting adalahproprioception
yang menjaga keseimbangan. Kemampuan untuk merasakan posisi
bagian sendi atau tubuh dalam gerak. Beberapa jenis reseptorsensorik di seluruh
kulit, otot, kapsul sendi, dan ligamen memberikan tubuh kemampuan untuk
mengenali perubahan lingkungan baik internal maupuneksternal pada setiap sendi
dan akhirnya berpengaruh pada peningkatan keseimbangan. Konsep ini penting
dalam pengaturan ortopedi klinis karena faktabahwa meningkatkan kemampuan
keseimbangan pada atlet membantu mereka untuk mencapai kinerja atletik yang
unggul.2
1.2
1.2.1

Maksud dan Tujuan


Maksud Percobaan
Untuk mengetahui dan memahami fungsi gangguan keseimbangan pada

tubuh manusia.
1.2.2 Tujuan
Untuk melihat dan mengamati fungsi gangguan keseimbangan pada tubuh
manusia.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Dasar Teori

Keseimbangan tubuh dipengaruhi oleh system indera yang terdapat


ditubuh

manusia

bekerja

secara

bersamaan

jika

salah

satu

system

mengalamigangguan maka akan terjadi gangguan keseimbangan pada tubuh


(imbalance),system indera yang mengatur/mengontrol keseimbangan seperti
visual, vestibular, dan somatosensoris (tactile & proprioceptive). Sistem visual
(penglihatan) yaitu mata mempunyai tugas penting bagi kehidupan manusia yaitu
memberi informasi kepada otak tentang posisi tubuh terhadap lingkungan
berdasarkan sudut dan jarak dengan obyek sekitarnya.Sistem vestibular berperan
penting dalam keseimbangan,

gerakan kepala,dan gerak bola mata. Sistem

vestibular meliputi organ-organ di dalam telingabagian dalam. Berhubungan


dengan sistem visual dan pendengaran untukmerasakan arah dan kecepatan
gerakan kepala. Sistem somatosensori tersebar melalui semua bagian utama tubuh
mamalia(dan vertebrata lainnya). Terdiri dari reseptor sensorik dan motorik
(aferen) neurondi pinggiran (kulit, otot dan organ-organ misalnya), ke neuron
yang lebih dalamdari sistem saraf pusat.Sistem somatosensori adalah sistem
sensorik yang beragam yang terdiridari reseptor dan pusat pengolahan untuk
menghasilkan modalitas sensorik seperti16 sentuhan, temperatur, proprioception
(posisi tubuh), dan nociception (nyeri).2
Penyebab gangguan keseimbangan adalah disebabkan oleh infeksi virus,
bakteri, kegemukan, trauma kepala (Head Injury), gangguan sirkulasi darah yang
mempengaruhi telinga bagian dalam atau otak, factor usia, dan gangguan
vestibular pada bagian tepi yaitu gangguan pada labyrinth, gangguan vestibular
pada bagian tengah yaitu sebuah problem pada otak dan saraf yang

menghubungkannya. Tanda dan gejalanya yaitu sensasi pusing (dizziness). vertigo


(spinning) , mata berputar-putar , penglihatan kabur dan disorientasi beberapa
penderita mengalami mual, muntah, diare, perubahan denyut jantung (HR) dan
tekanan darah (BP). Beberepa reaksi terhadap symptom ini yaitu kelelahan,
depresi, dan penurunan konsentrasi.3
1.

Uji Kursi Putar


Uji kursi putar merupakan uji yang menyebabkan proses pemutaran

berubah pada sistem vestibularis dan juga mempengaruhi menglihatan dan


gerakan tubuh OP yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang mengalami
gangguan keseimbangan untuk sementara waktu.
2. Uji Romberg
Uji romberg, uji ini dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan fungsi
keseimbangan sekaligus untuk membedakan apakah terdapat gangguan fungsi
keseimbangan pada tubuh seseorang. Gangguan fungsi tersebut berasal dari
sebelum (sistem saraf pusat) atau vestibuler (sistem sarafperifer). Pada uji
romberg orang normal akan berdiri dengan tegak lebih dari 30 detik. Bila dalam
30 detik badan probandus goyang menjauhi garis tengah (kekanan atau kekiri)
maka terdapat gangguan fungsi keseimbangan tubuh. Gangguan keseimbangan
periver terjadi bila keadaan kedua mata tertutup badan probandus goyang
menjauhi garis tengah kemudian kembali tegak lagi sementara gangguan
keseimbangan pusat (selebeler) terjadi bila badan probandus goyang menjauhi
garis tengah pada keadaan mata terbuka maupun tertutup.
3.

Uji Tandem Gait

Uji tandem gait digunakan untuk mengetahui adanya gangguan fungsi


keseimbangan sekaligus untuk membedakan apakah gangguan fungsi tersebut
berasal dari sebelum (sistem saraf pusat) atau vestibuler (sistem saraf prifer).
Orang normal akan berjalan lurus ke depan dan tidak menyimpang , goyang
ataupun jatuh.

DAFTAR PUSTAKA

1.
2.
3.
4.

Buku penuntun praktikum Anatomi Fisiologi Manusia.2015


Handayani tri. 2012. Sistem Keseimbangan Tubuh. UNY.pdf
PPS. 2014. Keseimbangan Tubuh Manusia.UNUD.Pdf
Yesica putriand.2014.blogspot.com

BAB III
METODE KERJA

3.1

Alat dan Bahan

3.1.1

Alat yang digunakan

1.

Kursi Putar

3.2

Cara Kerja

3.2.1

Cara Kerja Uji Kursi Putar

1.

Menyiapkan kursi putar

2.

Mempersilahkan OP duduk dengan kaki dilipat dan kedua tangan


diletakkan didada

3.

Memutar kursi putar sebanyak 10 kali putaran

4.

Membiarkan OP berjalan lurus kedepan

5.

Mengamati kesetimbangan OP apakah normal atau tidak

3.2.2

Cara Kerja Uji Romberg

1.

Mempersilahkan OP berdiri dengan kedua kaki dirapatkan

2.

Melipatkan kedua tangan di depan dada

3.

Mula-mula kedua mats dalam keadaan terbuka, kemudian tertutup

4.

Membiarkan probandus pada posisi tersebut selama 20-30 detik

3.2.3

Cara Kerja Uji Tandem Gait (Jalan Tandem)

1.

Probandus berjalan lurus ke depan (tanpa alas kaki/sepatu dilepas)

2.

Tumit kaki kiri/kanan diletakkan (menyentuh) ujung jari kaki kanan/kiri


secara bergantian

3.

Menutup kedua mata

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

4.1
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Tabel Hasil Pengamatan


Nama Op
Dicki
Maghfirah
Desly
Lina
Irma

Uji
Kursi Putar
Kursi Putar
Romberg
Tandem
Tandem

Hasil
Tidak Normal
Tidak Normal
Tidak Normal
Tidak Normal
Tidak Normal

Menurut Literatur

BAB V
PEMBAHASAN

Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan pusat gravitasi


atas dasar dukungan, biasanya ketika dalam posisi tegak. Keseimbangan terbagi
menjadi dua yaitu statis dan dinamis. Penyebab gangguan keseimbangan adalah
disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, kegemukan, trauma kepala (Head Injury),
gangguan sirkulasi darah yang mempengaruhi telinga bagian dalam atau otak,
factor usia, dan gangguan vestibular pada bagian tepi yaitu gangguan pada
labyrinth, gangguan vestibular pada bagian tengah yaitu sebuah problem pada
otak dan saraf yang menghubungkannya.
Pada uji pertama yaitu uji kursi putar mula-mula menyiapkan kursi putar
kemudian mempersiapkan OP duduk diatas kursi putar dengan kaki menyilang
serta memutar kursi sebanyak 10 kali, kemudian kursi diberhentikan dan

membiarkan OP berjalan sejauh 1,5 m kedepan kemudian mengamati dan


mencatat OP normal atau tidak. Berdasarkan percobaan diatas diperoleh hasil
bahwa OP pertama tidak normal, karena tidak sesuai dengan literatur yang
menyatakan bahwa apabila seorang berjalan lurus tanpa adanya gangguan
keseimbangan dan begitupula pada OP ke dua tidak normal.
Pada uji ke dua uji romberg, langkah kerja yang pertama yaitu
mempersilahkan OP berdiri dengan kedua kaki dirapatkan serta menyilangkan
kedua tangan didepan dada, kemudian OP menaik turunkan badan sebanyak tiga
sampai lima kali, langkah selanjutnya yaitu membiarkan OP tetap berdiri dengan
posisi tegak lurus dan kedua tangan tetap menyilang pada dada, kemudian
membiarkan posisi OP selama 20 sampai 30 detik, kemudian mengamati dan
mencatat. Dari percobaan di atas diperoleh hasil bahwa OP ke tiga yaitu Desly
tidak dapat berdiri tegak dan dapat dikatakan bahwa OP dalam keadaan tidak
normal, yaitu tidak sesuai dengan literatur karena mengalami gangguan
keseimbangan antara lain merasa pusing sehingga OP merasa tidak mampu untuk
berdiri dengan tegak lebih dari 30 detik.
Pada uji ketiga yaitu uji tandem gait langkah kerja yang pertama dilakukan
mempersilahkan OP membuka alas kaki kemudian mempersilahkan OP berdiri
dengan posisi tangan kanan kedepan dan tangan kiri ditelinga kanan serta
membiarkan OP membungkuk sambil memutar sebanyak 3 kali kekiri dan 3 kali
kekanan serta menyuruh OP berjalan dengan posisi tangan menyilang didepan
dada dan pada saat berjalan ujung jari jempol menyentuh tumit belakang sejauh
1,5 m, langkah terakhir yaitu mengamati apakah OP normal atau tidak. Dari

percobaan diatas diperoleh hasil OP keempat dan OP kelima tidak normal karena
tidak sesuai dengan literatur .

BAB VI
PENUTUP

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :


1.

Uji kursi putar merupakan uji yang menyebabkan proses pemutaran


berubah pada sistem vestibularis dan juga mempengaruhi menglihatan dan
gerakan tubuh OP yang dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang

2.

mengalami gangguan keseimbangan untuk sementara waktu.


Uji romberg orang normal akan berdiri dengan tegak lebih dari 30 detik.
Bila dalam 30 detik badan probandus goyang menjauhi garis tengah

3.

(kekanan atau kekiri) maka terdapat gangguan fungsi keseimbangan tubuh.


Uji tandem gait digunakan untuk mengetahui adanya gangguan fungsi
keseimbangan sekaligus untuk membedakan apakah gangguan fungsi
tersebut berasal dari sebelum (sistem saraf pusat) atau vestibuler (sistem

saraf prifer). Orang normal akan berjalan lurus ke depan dan tidak
4.

menyimpang , goyang ataupun jatuh.


Pada uji pertama yaitu uji kursi putar OP pertama dan OP kedua berada
dalam keadaan tidak normal dikarenakan OP pertama dan OP kedua
merasa pusing sehingga tidak dapat untuk berjalan dengan normal. Pada
uji kedua yaitu uji romberg didapatkan OP ketiga tidak dapat berdiri
dengan tegak dan tergoyang. Uji terakhir yaitu uji tandem diperoleh hasil
OP keempat dan OP kelima berjalan tidak lurus dan bergeser bergoyang
kesamping sehingga dapat dikatakan OP dalam keadaan tidak normal.

Anda mungkin juga menyukai