Anda di halaman 1dari 5

Tehansya Dulesta

2119160040
S1 Pendidikan Biologi
FKIP UNIGAL

HUBUNGAN OTOT DAN SISTEM OTOT DALAM KAITANNYA


DENGAN GERAK

Esai ini merupakan tugas individu mata kuliah Struktur Perkembangan Hewan I.
Dalam esai ini saya akan membahas hubungan otot dan sistem otot dalam
kaitannya dengan gerak. otot dan sistem otot merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain dalam kaitannya dengan gerak. Keduanya
memiliki peranan yang saling melengkapi. Masalah-masalah yang muncul
berkenaan dengan terjadinya suatu gerak yang dilakukan oleh hewan maupun
pada manusia kerap kali disalah artikan dalam urutan sistem kerja nya suatu gerak
yang dilakukan. sehingga perlu adanya penjelasan terkait hubungan dari kedua hal
tersebut supaya dapat dijadikan sebagai pedoman ataupun acuan ketika hendak
memahami materi tersebut lebih mendalam lagi. hal tersebut yang menuai
perhatian saya dan timbul rasa keingintauan untuk mengetahui terkait
bagaimanakah hubungan antara otot dan sistem otot dalam kaitannya dengan
gerak yang dilakukan. Maka dari itu penulis, melalui tulisan ini akan mencoba
memaparkan terkait hal tersebut. Esai ini akan menjelaskan bagaimana keduanya
berkerja menghasilkan gerak. Sebelum ke inti pembahasan saya akan
memaparkan terlebih dahulu definisi terkait otot dan sistem otot.
Pertama definisi otot, Otot adalah alat gerak aktif. Otot tersusun atas dua macam
elemen dasar, yaitu filamen aktin dan filamen miosin tebal. Kedua filamen ini
menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot. Kumpulan serabut otot
menyusun satu otot. Otot memiliki kemampuan berkontraksi. Otot memendek jika
sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang berelaksasi. Kontraksi otot
terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Relaksasi otot terjadi jika otot sedang
beristirahat. Jika otot berkontraksi, tulang akan terangkat, jika otot relaksasi atau
melemas, tulang akan kembali ke kedudukan semula. Dengan demikian, otot
memiliki tiga karakter, diantaranya sebagai berikut. Yang pertama
Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek. Otot menjadi lebih
pendek dari ukuran semula jika otot sedang melakukan kegiatan. Kedua
Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang. Otot menjadi lebih
panjang dari ukuran semula. Dan yang terakhir Elastisitas, yaitu kemampuan otot
untuk kembali pada ukuran semula. Gerak yang terjadi pada tubuh dilakukan oleh
otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Otot lurik ini memiliki kumpulan serabut
yang dibungkus oleh fasia propris. Kumpulan serabut otot yang dibungkus oleh
fasi propia dibungkus oleh selaput superfasialis. Kumpulan otot ini berbentuk
kumparan dan terdiri dari beberapa bagian, yaitu: ventrikel (empal) dan urat otot
(tendon). Ventrikel adalah bagian tengan yang menggembung, sedangkan urat otot
adalah bagian kumpulan otot yang tersusun dari jaringan ikat. Otot dapat
berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi bukan
karena satu rangsangan. Melainkan karena suatu rangsangan-rangsangan yang
berurutan. Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan
ketiga memperkuat rangsangan kedua. Dengan demikian terjadilah ketegangan
atau tonus yang maksimum. Tonus yang maksimum terus menerus
disebut tetanus.
Kedua definisi sistem otot, Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi
seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh.
Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka. Otot merupakan alat gerak
aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat
rangsangan. Sistem otot adalah jaringan luas otot dan jaringan saraf yang
menyebar ke seluruh tubuh. Hal ini dikendalikan oleh sistem saraf pusat, yang
mengirim berbagai macam sinyal untuk menjaga tubuh berjalan lancar. Ada lebih
dari 650 otot aktif dalam tubuh manusia, dan sistem otot dapat terdiri dari hingga
40% dari berat seseorang. Sistem interkoneksi yang kompleks ini sangat penting
bagi kehidupan manusia, tanpa itu, orang tidak bisa bergerak dan melakukan
berbagai macam proses tubuh yang penting untuk menjaga tubuh berjalan dengan
baik. Ada tiga jenis otot: sadar, tak sadar, dan jantung. Otot jantung, seperti yang
Anda bayangkan, terletak di jantung, dan mereka adalah bentuk otot tak sadar.
Otot-otot ini menjaga detak jantung, memastikan darah dipompa melalui tubuh.
Mereka dikendalikan oleh sistem saraf otonom.

Otot tak sadar melapisi bagian organ internal tubuh, kontraktor dan rileks untuk
mendorong berbagai zat ke seluruh tubuh. Otot-otot ini juga dikendalikan oleh
sistem saraf otonom, yang mengirim berbagai macam sinyal untuk menjaga
mereka bekerja dengan lancar. Otot tak sadar yang juga dikenal sebagai “otot
polos,” dan mereka mengontrol hal-hal seperti perut, saluran pencernaan, saluran
reproduksi, pernapasan, dan sebagainya. Ketika sinyal ke otot-otot ini terganggu,
dapat menjadi bencana.

Otot memiliki hubungan yang sangat erat dengan sistem otot dalam
keterkaitannya dengan gerak. Otot sebagai alat geraknya, Sedangkan sistem otot
adalah jaringan luas otot dan jaringan saraf yang menyebar ke seluruh tubuh. yang
kemudian akan di kendalikan oleh sistem saraf pusat, yang mengirim berbagai
macam sinyal untuk melakukan suatu gerak. Hal tersebut sangatlah penting, tanpa
itu, orang tidak bisa bergerak dan melakukan berbagai macam proses tubuh yang
penting untuk menjaga tubuh berjalan dengan baik
Simpulan
Otot diartikan sebagai alat gerak aktif yang tersusun atas dua macam elemen
dasar, yaitu filamen aktin dan filamen miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun
miofibril. Miofibril menyusun serabut otot. Kumpulan serabut otot menyusun satu
otot. Otot memiliki kemampuan berkontraksi, Sementara sistem otot diartikan
sebagai sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan
glikogen dan menentukan postur tubuh. Dapat pula di artikan sebagai faktor
pendukung terjadinya suatu gerak. Tulang-tulang dapat digerakkan karena adanya
otot yang berkontraksi. Bagian otot yang berkontraksi sebenarnya adalah sel - sel
otot. Otot berkontraksi karena pengaruh suatu rangsangan melalui saraf.
Rangsangan yang tiba ke sel otot akan memengaruhi suatu zat (asetilkolin) yang
peka terhadap rangsangan. Asetilkolin adalah zat pemindah rangsangan yang
dihasilkan pada bagian ujung saraf. Adanya asetilkolin akan membebaskan ion
kalsium yang berada di sel otot. Melalui proses tertentu, adanya ion kalsium
menyebabkan protein otot, yaitu aktin dan miosin berikatan membentuk
aktomiosin. Hal ini menyebabkan pemendekan sel otot sehingga terjadilah
kontraksi. Setelah berkontraksi, ion kalsium masuk kembali ke dalam plasma sel,
sehingga menyebabkan lepasnya pelekatan aktin dan miosin yang menyebabkan
otot menjadi lemas. Keadaan ini disebut relaksasi.
Otot yang sedang berkontraksi menjadi besar, memendek, dan mengeras. Bila otot
berkontraksi, maka tulang-tulang tempat otot melekat akan tertarik sehingga
tulang turut bergerak. Adanya pergerakan tulang menyebabkan persendian
bergerak pula. Jadi, gerak pada tubuh kita melibatkan kerja sama otot, sistem otot,
tulang, sendi, dan saraf.
Daftar Pustaka

Setiadi. (2007). Anatomi Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graham ilmu

Materisma. 2014. Penjelasan sistem gerak manusia, rangka,tulang,otot dan sendi


.[Online]. [http://www.materisma.com/2014/09/penjelasan-sistem-gerak-manusia-
rangka-tulang-otot-sendi.html]. [Diakses 18 Januari 2018]

Anda mungkin juga menyukai