Anda di halaman 1dari 10

1

DEFINISI

1 2
Ester mempunyai rumus umum
Cn H2n O2.. Beberapa contoh ester
(R–COOR') ditunjukkan sebagai
berikut :

2 3
 Titik didih ester hampir sama dengan  Jika direaksikan dengan ammonia
titik didih aldehid/keton yang berat akan menghasilkan suatu amida dan
molekulnya sebanding. alkohol reaksinya disebut amonolisis

 Ester dapat larut dalam pelarut organik.  Transesterifikasi, jika di reaksikan


dengan alkohol akan terbentuk ester
 Ester dengan 3-5 atom karbon dapat baru/ alkohol baru
larut dalam air.
 Reduksi, Reduksi ester dengan katalis
 Ester yang mudah menguap memiliki tembaga(II) oksida dan tembaga(II)
bau sedap kromat akan menghasilkan alkohol
primer
4
3
A. Tata nama IUPAC
 Gugus —COOR dalam ester terpisah dalam penamaannya, yaitu dibagi atas —COO dan —R
 Gugus —COO adalah gugus alkanoat, sedangkan gugus —R adalah gugus alkil
 Gugus —R selalu berada dekat oksigen (O) pada —COO
 Gugus sebelah —COO (tidak —OR ; alkil) adalah rantai cabang, dan, atom C-nya bergabung
dengan atom C pada —COO (lihat gambar!)
 Penamaannya adalah alkil + alkanoat. Jadi, gugus alkil dulu baru disebutkan gugus alkanoat
 Semua gugus —COOR masuk ke dalam rantai utama
 Dalam penamaan IUPAC ester,jika ada cabang, —COO selalu mendapatkan nomor 1 dan
masuk dalam rantai utama
4 5
Untuk lebih memahami peraturan-peraturan tsb, perhatikan contoh berikut
ini :

 Ingat, bahwa ester yang berada di dekat atom O adalah gugus alkil (warna hijau)
selebihnya adalah gugus alkanoat (warna biru muda)

 Nah gugus alkilnya adalah etil karena ada 2 atom karbon, sementara gugus alkanoatnya
adalah propanoat karena ada 3 atom karbon
 JADI, nama senyawanya adalah etil propanoat (Gugus alkil dulu baru gugus alkanoat)

6
B. Tata nama 1. Nama lazimnya adalah alkil alkil ester sama seperti eter
TRIVIAL 2. Alkil alkil pada nomor 1 tidak di urutkan berdasarkan abjad
3. Dalam nama lazim, pasti ada atom O di tengah-tengah

Perhatikan contoh berikut ini :

= Dietil ester

= metil isopropil ester


C.Isomer Ester
 Ester memiliki isomer struktural dan isomer fungsional dengan asam
karboksilat. Berikut adalah contoh isomer struktur dan isomer fungsional
ester dengan rumus molekul C4H8O2 :
Isomer struktural :

Isomer fungsional :

5 8
1. Hidrolisis
Ester terhidrolisis dalam suasana asam membentuk alkohol dan asam
karboksilat. Reaksi hidrolisis ini merupakan kebalikan dari reaksi esterifikasi /
pembentukan ester. Adapun reaksinya dapat ditulis sebagai:
CH3-COO-C2H5 + H2O → CH3COOH + C2H5OH

2. Saponifikasi / penyabunan
Ester, khususnya ester lemak dan minyak, dapat bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH atau KOH
menghasilkan sabun. Reaksi ini disebut saponifikasi atau penyabunan. Hasil samping reaksi ini
adalah gliserol.

3. Transesterifikasi
merupakan reaksi pertukaran bagian alkohol dari suatu ester dengan alkohol lain. Reaksi ini
dapat terjadi baik dalam suasana asam atau basa. Reaksi yang terjadi adalah reaksireversibel
sehingga jika ingin ester kedua jumlahnya lebih banyak, maka alkohol yang digunakan dalam
jumlah berlebih. Adapun reaksinya :

O O
|| ||
R1COR2 + R3OH ==> R1COR3 + R2OH
69
MANFAAT / KEGUNAAN
ESTER

 Sebagai essence pada makanan dan minuman. Beberapa ester mempunyai aroma buah-
buahan seperti apel (metil butirat), aroma pisang (amil asetat), dan aroma nanas (etil butirat).
 Lemak dan minyak merupakan ester penting yang terdapat pada makanan kita.
 Ester-ester seperti aspirin dan metil salisilat digunakan dalam pengobatan sebagai analgesik
dan antiperadangan
 Sebagai bahan untuk membuat sabun
 Sebagai bahan untuk membuat mentega

Anda mungkin juga menyukai