Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 2

BIOPSIKOLOGI
Kelas 2A
KELOMPOK
2
1. Alditya Tirta
2. Alya Nadiyah Suryo
11. Feby Nur Rifania
3. Anisa Nopiyanti
12. Mentari Agustiani
4. Annisa Alfira Salma
13. Muhammad Gilang Ramadan
5. Beni Aditia
14. Muhammad Rais Muslim
6. Devi Anita
15. Nia Kurniawati
7. Fadila Nurazizah
16. Reva Savela
8. Fadilah Sukma Utami
17. Risa Rismawati
9. Faustina Hasna Riadiputri
18. Syifa Ul Badriyah
10. Febriyanti Aulia
PEMBAHASAN
Hormon Poros Usus-
Otak

Mekanisme Lapar dan


Kenyang
PENGERTIAN POROS
USUS-OTAK
Gut-brain-axis atau poros otak-usus adalah sistem
komunikasi dua arah antara susunan saraf pusat dengan
sistem saraf pencernaan, yang menghubungkan pusat
emosional dan kognitif otak dengan fungsi perifer
usus.Artinya, otak dan usus kita ternyata bisa berkomunikasi
dua arah .

Apabila ada hal-hal yang tidak nyaman di saluran cerna,


otak dapat menerima sinyalnya, begitu pula sebaliknya.
Sebagai contoh, saat merasa gugup, kita bisa sakit perut,
GERD, diare, hingga sembelit. Sebaliknya, saat
pencernaannya terganggu, moodnya memburuk dan rentan
stress.
HORMON POROS USUS-
OTAK
Di dalam usus kita terdapat bakteri yang dapat menghasilkan
berbagai jenis hormon, salah satunya adalah serotonin atau happy
hormones, yaitu hormon yang mendukung munculnya perasaan
bahagia. Selain itu, mikrobiota yang ada di dalam usus juga akan
mendukung sistem kekebalan tubuh dan metabolisme.
kebiasaan baik agar pencernaan selalu terjaga :
Makan secara teratur
Selalu mencuci tangan sebelum makan
Minum cukup air putih
Banyak konsumsi serat, sayur mayur dan buah-buahan
Mengurangi konsumsi gula tambahan dan lemak “jahat”
Berolahraga secara teratur
HORMON HIPOTALAMUS
DAN HIPOFISIS

Kelenjar Pituitari

Pituitari berasal dari kata “pituita” yang artinya lendir atau


secret kental. Sedangkan hipofisis berasal dari kata “hypo”
yang artinya di bawah, dan “physis” yang artinya tumbuh.

Kelenjar pituitary (hipofisis) merupakan suatu kelenjar


kompleks yang mensekresi hormone peptida. Hormon
peptida tersebut sangat mempengaruhi hampir seluruh
fungsi tubuh. Seluruh sekresi kelenjar pituitari dikontrol oleh
hipotalamus. Hipotalamus dikontrol oleh rangsang saraf dari
otak
HORMON HIPOTALAMUS DAN
HIPOFISIS
Adenohipofisis (Pars Distals)

Pars distalis tertutup oleh kapsula fibrosa dan tersusun atas korda sel-
sel parenkim yang dikelilingi serat retikular. Serat retikular juga
mengelilingi kapiler sinusoid yang besar dari pleksus kapiler sekunder.
Arteri hipofiseal dan vena porta diselubungi oleh sedikit jaringan ikat.

Endotel yang melapisi sinusoid tampak berlubang-lubang (fenestrata)


yang memungkinkan difusi releasing factor ke sel-sel parenkim dan
membentuk akses keluar produk sekretori.Berdasarkan atas affinitas
terhadap zat pewarna, sel-sel parenkim pars distalis dapat terbagi atas
kromofil, kromofob, dan sel folikulostelata.
HORMON HIPOTALAMUS DAN
HIPOFISIS
Adenohipofisis (Pars Intermedia)

Pars intermedia terletak antara pars distalis dan pars nervosa. Pars intermedia berupa
kista mengandung koloid (kista Rathke) yang dilapisi oleh epitel selapis kubus. Pada
manusia dewasa, daerah intermedia ini terkadang mengandung korda sel basofil di
sepanjang jaringan kapiler. Sel-sel basofil ini akan mensintesis prohormon
propiomelanocortin (POMC).

Adenohipofisis (Pars Tuberalis)

Pars tuberalis terletak mengelilingi tangkai pituitari, namun seringkali pars


tuberalis tidak dijumpai di bagian posterior. Jaringan ikat seperti lapisan tipis
pia arakhnoid memisahkan pars tuberalis dari tangkai infundibulum. Pars
tuberalis tersusun atas korda longitudinal epitel berbentuk kubus-silindris
rendah. Sel-sel ini diperdarahi oleh arteri dan sistem portal hipofiseal.
HORMON HIPOTALAMUS DAN
HIPOFISIS
Neurohipofisis

Akson tak bermielin sel-sel neurosekretori dimana badan selnya


terletak di dalam nukleus supraoptik dan nukleus paraventrikular
hipotalamus, akan masuk ke pituitari posterior. Akson tersebut
akan membentuk hipotalamohipofiseal tract, dan menyusun
bagian terbesar kelenjar pituitari posterior.

Sel-sel neurosekretori dari nukleus paraventrikular akan mensekresi


hormon oksitosin. Sel-sel neurosekretori dari nukleus supraoptik
akan mensekresi hormon vasopressin/ADH (Anti Diuretic
Hormone). Sel-sel neurosekretori juga mensekresi protein carrier
yang disebut neurophysin. Neuropysin akan membawa oksitosin &
vasopressin ke terminal akson pituitari posterior.
HORMON HIPOTALAMUS DAN
HIPOFISIS
Biosintesis Hormon Hipofisis (pituitari)

Rangsangan hormon pituitari dapat berasal dari dalam maupun luar tubuh. Otak akan
memberi sinyal ke kelenjar pituitari untuk meningkatkan atau menurunkan tingkat sekresi
hormon tertentu. Dengan demikian, otak berperan menghubungkan kelenjar pituitari dengan
peristiwa yang terjadi di luar atau di dalam tubuh, yang akan berdampak pada tingkat
sekresi hormone pituitari.

Hubungan fungsional antara otak dan kelenjar pituitari, dimana bagian hipotalamus
memainkan peranan utama ini disebut sebagai Aksis Hipotalamus-Pituitari. Hipotalamus
akan membentuk hormon yang akan disimpan dalam median eminence.

Hormon pituitari terlibat dalam pengaturan volume dan komposisi cairan tubuh. Hormon
pituitari juga terlibat dalam perubahan fungsi tubuh, sehubungan dengan pertumbuhan,
reproduksi, dan respon yang tepat terhadap stress dan trauma. Hormon pituitari
menimbulkan efek fisiologis dengan cara langsung berpengaruh ke sel target, atau bisa juga
merangsang kelenjar endokrin lain untuk mensekresikan hormon, yang kemudian akan
mengakibatkan perubahan fungsi tubuh
HORMON HIPOTALAMUS DAN
HIPOFISIS

Hormon-hormon Hipofisis pars distalis

Secara strukturala hormon-hormon hipofisis pars distalis seperti GH, prolaktin (PRL) dan
somatomamotropin korionok (CS/laktogen plasenta) merupakan hormon protein, yang
memiliki sekitar 190-199 asam amino. Masing-masing hormon tersebut memiliki stu
residu triptofan tunggal yaitu GH dan CS pada posisi asam amino 85 sedangkan PRL
pada posisi asam amino 91, 2 ikatan disulfida yang homolog.

Hormon lain yang mekanisme kerjanya dipengaruhi oleh poros hipotalamus-hipofisis


adalah golongan hormon glikoprotein/gonadotropin, meliputi TSH, LH, FSH dan hCG .
Semua hormon ini mempengaruhi berbagai proses biologik. Hormon ini berinteraksi
dengan reseptor permukaan sel dan mengaktifkan adenilat siklase serta hormon-
hormon tersebut menggunakan cAMP sebagai mesenger intrasel.
MEKANISME LAPAR
DAN KENYANG
Sensasi rasa lapar disebabkan oleh keinginan akan
makanan dan beberapa pengaruh fisiologi lainnya, yang
menyebabkan seseorang mencari suplai makanan yang
adekuat. Jika proses pencarian makanan berhasil, rasa
kenyang akan timbul. Timbulnya rasa lapar dan kenyang
diatur dalam hipotalamus. Beberapa pusat saraf di
hipotalamus ikut serta dalam pengaturan asupan makanan.

Nukleus lateral hipotalamus berfungsi dalam pusat makan.


Pusat makan disini beroperasi dengan membangkitkan
dorongan motorik untuk mencari makan. Nukleus
ventromedial hipotalamus berperan sebagai pusat kenyang.
Pusat ini dipercaya memberikan suatu sensasi kepuasan
makanan yang menghambat pusat makan. Nukleus
paraventrikular, dorsomedialis, dan arkuata juga berperan
dalam pengaturan asupan makanan.
MEKANISME LAPAR DAN
KENYANG
Hipotalamus menerima sinyal saraf dari saluran pencernaan
yang memberikan informasi sensorik mengenai isi lambung,
sinyal kimia dari zat nutrisi dalam darah yang menandakan
rasa kenyang, sinyal dari hormon gastrointestinal, sinyal dari
hormon yang dilepaskan dari jaringan lemak, dan sinyal dari
korteks serebri (penglihatan, penciuman, dan pengecapan)
yang mempengaruhi prilaku
makan.

Pusat makan dan kenyang di hipotalamus memiliki


kepadatan reseptor yang tinggi untuk neurotransmiter dan
hormon yang mempengaruhi prilaku makan. Terdapat dua
jenis zat yang dapat mengubah prilaku nafsu makan dan
rasa lapar yaitu, zat oreksigenik yang menstimulasi rasa
lapar dan zat anoreksigenik yang menghambat rasa lapar.
Terdapat dua jenis zat yang dapat mengubah perilaku nafsu makan dan
rasa lapar yaitu, zat oreksigenik yang menstimulasi rasa lapar dan zat
anoreksigenik yang menghambat rasa lapar.
HORMON DALAM MEKANISME
LAPAR DAN KENYANG

Hormon yang berperan dalam proses lapar dan


kenyang ini adalah hormon insulin, leptin, kolesitokinin,
dan ghrelin. Insulin, leptin, dan CCK merupakan
hormon yang menghambat neuron-neuron AGRP-NPY
dan merangsang neuron-neuron POMC-CART yang
berdekatan sehingga menurunkan asupan makanan.

Ghrelin merupakan hormon yang disekresikan dari


lambung mengaktifkan neuron-neuron AGRP-NPY dan
merangsang asupan makanan.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai