BIOPSIKOLOGI
Kelas 2A
KELOMPOK
2
1. Alditya Tirta
2. Alya Nadiyah Suryo
11. Feby Nur Rifania
3. Anisa Nopiyanti
12. Mentari Agustiani
4. Annisa Alfira Salma
13. Muhammad Gilang Ramadan
5. Beni Aditia
14. Muhammad Rais Muslim
6. Devi Anita
15. Nia Kurniawati
7. Fadila Nurazizah
16. Reva Savela
8. Fadilah Sukma Utami
17. Risa Rismawati
9. Faustina Hasna Riadiputri
18. Syifa Ul Badriyah
10. Febriyanti Aulia
PEMBAHASAN
Hormon Poros Usus-
Otak
Kelenjar Pituitari
Pars distalis tertutup oleh kapsula fibrosa dan tersusun atas korda sel-
sel parenkim yang dikelilingi serat retikular. Serat retikular juga
mengelilingi kapiler sinusoid yang besar dari pleksus kapiler sekunder.
Arteri hipofiseal dan vena porta diselubungi oleh sedikit jaringan ikat.
Pars intermedia terletak antara pars distalis dan pars nervosa. Pars intermedia berupa
kista mengandung koloid (kista Rathke) yang dilapisi oleh epitel selapis kubus. Pada
manusia dewasa, daerah intermedia ini terkadang mengandung korda sel basofil di
sepanjang jaringan kapiler. Sel-sel basofil ini akan mensintesis prohormon
propiomelanocortin (POMC).
Rangsangan hormon pituitari dapat berasal dari dalam maupun luar tubuh. Otak akan
memberi sinyal ke kelenjar pituitari untuk meningkatkan atau menurunkan tingkat sekresi
hormon tertentu. Dengan demikian, otak berperan menghubungkan kelenjar pituitari dengan
peristiwa yang terjadi di luar atau di dalam tubuh, yang akan berdampak pada tingkat
sekresi hormone pituitari.
Hubungan fungsional antara otak dan kelenjar pituitari, dimana bagian hipotalamus
memainkan peranan utama ini disebut sebagai Aksis Hipotalamus-Pituitari. Hipotalamus
akan membentuk hormon yang akan disimpan dalam median eminence.
Hormon pituitari terlibat dalam pengaturan volume dan komposisi cairan tubuh. Hormon
pituitari juga terlibat dalam perubahan fungsi tubuh, sehubungan dengan pertumbuhan,
reproduksi, dan respon yang tepat terhadap stress dan trauma. Hormon pituitari
menimbulkan efek fisiologis dengan cara langsung berpengaruh ke sel target, atau bisa juga
merangsang kelenjar endokrin lain untuk mensekresikan hormon, yang kemudian akan
mengakibatkan perubahan fungsi tubuh
HORMON HIPOTALAMUS DAN
HIPOFISIS
Secara strukturala hormon-hormon hipofisis pars distalis seperti GH, prolaktin (PRL) dan
somatomamotropin korionok (CS/laktogen plasenta) merupakan hormon protein, yang
memiliki sekitar 190-199 asam amino. Masing-masing hormon tersebut memiliki stu
residu triptofan tunggal yaitu GH dan CS pada posisi asam amino 85 sedangkan PRL
pada posisi asam amino 91, 2 ikatan disulfida yang homolog.