Asisten Keperawatan
Disusun Oleh :
3. HERLIA SAFUTRI
4. REVIKA ANNISA
SMK MIFTAHUSSALAM
TAHUN 2022
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM TULANG/RANGKA
A. DEFINISI TULANG
Tulang merupakan bagian tubuh yang terdiri dari tulang, sendi, dan
tulang rawan (kartilago) sebagai tempat menempelnya otot dan memungkinkan
tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi.
B. STRUKTUR TULANG
Sebagai penyusun rangka, tulang memiliki beberapa lapisan dari arah
luar kedalam berturut-turut yaitu periosteum, tulang kompak, tulang spons,
endosteum, dan sumsum tulang.
Periosteum merupakan lapisan terluar tulang keras yang terdiri dari
jaringan ikat fibrosa. Tulang kompak merupakan lapisan yang memiliki tektur
padat, halus, sedikit beronggaa dan kuat. Tulang spons merupakan lapisan yang
berongga dan berisi sumsum merah. Endosteum merupakan lapisan yang terdiri
dari jaringan aerola vaskuler yang melapisi sumsum. Sumsum tulang
merupakan bagian tulang paling dalam yang terbentuk seperti jeli dan
berfungsi sebagai tempat pembentukan sel-sel darah.
Gambar 1.1
Struktur Tulang
C. KLASIFIKASI TULANG
1. Tulang Berdasarkan Bentuknya
a. Tulang panjang (ossa longa)
Tulang yang ukuran panjangnya terbesar, contohnya : tulang femur.
b. Tulang pendek (ossa brevia)
Tulang yang ketiga ukurannya kira-kira sama besar, contohnya tulang
karpal.
c. Tulang gepeng/pipih (ossa plana)
Tulang yang ukuran lebarnya terbesar, contohnya : tulang frontal/dahi.
d. Tulang tak beraturan (ossa irregular)
Tulang yang bentuknya tidak beraturan, contohnya : tulang vertebra.
Gambar 1.2
Tulang Berdasarkan Bentuknya
E. FISIOLOGI
1. Fungsi tulang
a) Secara umum sebagai berikut :
1) Formasi kerangka (penentu bentuk dan ukuran tubuh)
2) Formasi sendi (penggerak)
3) Perlengketan otot
4) Pengungkit
5) Penyokong berat badan
6) Proteksi ( membentuk rongga untuk melindungi organ yang halus dan
lunak seperti otak, jantung, paru)
7) Haemopoesis ( pembentukan sel darah (red marrow))
8) Fungsi imunologi : sumsum tulang membentuk limfosit B dan
makrofag
9) Penyimpanan mineral (kalsium dan fosfat) dan lipid (yellow marrow)
b) Fungsi tulang secara khusus sebagai berikut :
1) Sinun-sinus paranasalis, menimbulkan nada pada suara
2) Email gigi, untuk memotong, menggigit, dan menggilas makanan
3) Tulang kecil telinga, mengkonduksi gelombang suara
4) Panggul wanita, memudahkan proses partus
F. KOMPOSISI TULANG
Komposisi tulang terdiri dari mineral dan jaringan organic (kolagen dan
proteoglikan), mineral serta fosfat.
G. FAKTOR PETUMBUHAN TULANG
1. Herediter
2. Nutrisi
3. Faktor endokrin
4. Faktor persarafan
5. Faktor mekanis
6. Penyakit-penyakit
H. SEL-SEL PENYUSUN TULANG
1. Osteoblast (pembentukan tulang)
Menghasilkan jaringan osteosid dan mengeksresikan fosfatase dalam
pengendapan kalsium dan fosfat kedalam matriks tulang.
2. Osteosit
Sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai lintasan untuk pertukaran
kimiawi melalui tulang yang padat.
3. Osteoclast (penghancuran tulang)
Sel-sel yang dapat mengabsorbsi mineral dan matriks tulang. Sel-sel ini
menghasilkan enzim proteolitik yang memecah matriks menjadi mineral
tulang, tulang kalsium fosfat terlepas kedalam darah.
Gambar 1.10
Sel-sel Penyusun Tulang
I. SENDI
Sendi merupakan artikulasio/persambungan/pertemuan antara dua atau lebih
tulang rangka. Berdasarkan struktur nya, sendi dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Sendi fibrosa
Sendi yang disatukan oleh jaringan ikat fibrosa (kolagenosa) dan terfiksasi
atau tidak dapat bergerak. Contohnya : hubungan antara tulang cranium
(sutura).
2. Sendi kartilago
Sendi yang disatukan oleh tulang rawan, dapat bergerak sedikit.
Contohnya : sendi vertebra (discus intervertebralis).
3. Sendi sinovial
Sendi yang dilapisi tulang rawan, memiliki rongga sendi berisi
cairan sinovial dan dibungkus membran sinovial. Sendi ini bergerak bebas
dan merupakan sendi yang umum pada ekstremitas.
Tulang rawan sendi menutupi permukaan tulang dan menurunkan
gesekan di sendi, menurunkan gesekan sendi dan meredam goncangan.
Membran sinovium bagian dalam menghasilkan cairan sinovial yang
berfungsi untuk pelumas dan memberi pasokan nutrien ke tulang rawan
sendi. Cairan sinovial juga mengandung sel fagositik yang membersihkan
mikroba dan debris dalam rongga sendi.
Terdapat beberapa jenis sendi sinovial :
a. Engsel : gerakan berlangsung dalam satu bidang, misalnya pada
hubungan tulang humerus dengan tulang ulna.
b. Peluru (ball and socket) : memungkinkan gerakan mengelilingi 3
sumbu/gerakan ke segala arah. Misalnya pada tulang pangkal paha.
c. Putar : suatu cincin tulang dan ligamentum yang mengelilingi permukaan
tulang lain sehingga hanya memungkinkan gerakan rotasi. Misalnya
tulang leher.
d. Pelana (saddle) : serupa dengan engsel dengan tambahan sedikit gerakan
pada bidang kedua. Misalnya tulang karpal.
e. Kondiloid : hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan
berporos dua, misalnya pada hubungan tulang radius dengan tulang
karpal.
f. Luncur : hubungan antar tulang yang memumgkinkan gerakan badan
melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan
memutar (mengeliat), misalnya pada tulang pergelangan kaki.
Gambar 1.11
Tulang Berdasarkan Strukturnya
Gambar 1.12
Jenis-Jenis Sendi Sinovial