Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Mata Kuliah : Praktikum Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia

SISTEM RANGKA

DISUSUN
OLEH :

RAMADHANI NASUTION (4161141045)


ROSARI SITOHANG (4162141016)
TIA HARIZKA (4161141060)
TIO SILVIA SILITONGA(4163141050)
WINDA SOFA (4161141064)

Jurusan : Biologi
Kelas : Biologi Dik D 2016
Program : S1
Kelompok : Empat ( 4 )
Tgl. Pelaksanaan : 05-03-2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2019
I. JUDUL PERCOBAAN : SISTEM RANGKA

II. TUJUAN PERCOBAAN :

III. TINJAUAN TEORITIS:

1. Pengertian Sistem Rangka


Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan mineral,
tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang lunak
dan menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka
penopang tulang bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang angota badan atas dan bawah.
Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi tertentu di dalam
tubuh sedangkan sistem tubuh adalah gabungan dari organ-organ tubuh yang menjalankan
fungsi tertentuSecara garis besar, rangka(skeleton) manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka
aksial dan rangka apendikuler.
a. Rangka Aksial
Rangka aksial terdiri dari tulang belakang, tulang tengkorak dan tulang rusuk. Lebih
mendalam mengenai tulang-tulang dalam sistem rangka.
b. Rangka Apendikuler
Rangka Apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-tulang lengan,
tungkai, dan telapak kaki. Secara umum, rangka Apendikuler menyusuun alat gerak, yaitu
tangan dan kaki yang dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah. Tulang
rangka Apendikuler bagian atas dan bawah terdiri atas beberapa jumlah tulang (Irianto,
2004).

2. Fungsi Rangka Tubuh Manusia


Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun
tulang pendek. Fungsi kerangka bagi manusia diantaranya adalah :
 Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh
 Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatny
 Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru
 Untuk bergerak ketika dikehendaki otot
 Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang (Suripto, 1992).
3. Pengertian Tulang
Menurut bahan pembentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan
(Kartilago) dan tulang keras (= tulang/osteon). Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-
sel tulang rawan (Kondrosit) yang mensekresikan matriks (Kondrin) berupa hialin atau
kolagen. Rawan pada anak berasal dari mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih banyak
dari kondrin. Sebaliknya, pada orang dewasa kondrin lebih banyak dan rawan ini berasal dari
selaput tulang rawan (Perikondrium) yang banyak mengandung Kondroblas (pembentuk
kondrosit). Rawan pada dewasa antara lain terdapat pada cincin batang tenggorokan dan daun
telinga. Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago
memiliki rongga yang akan terisi oleh Ostoeblas (sel-sel pembentuk tulang) (Campbell,
2008).
Tulang-tulang pada manusia membentuk rangka yang berfungsi untuk memberikan
bentuk tubuh, melindungi alat tubuh yang vital, menahan dan menegakkan tubuh, tempat
pelekatan otot, tempat menyimpan zat kapur, dan tempat pembentukan darah. Kelainan dan
gangguan pada tulang dapat menggangu proses gerakan yang normal. Kelaianan dan
gangguan ini dapat terjadi karena kekurangan vitamin D, penyakit (arthiritis), kecelakaan,
atau karena kebiasaan yang salah dalam waktu yang lama.
Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari
pembuluh darah dan serabut saraf membentuk sistem haveres. Matriks akan mengeluarkan
kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.Proses pengerasan tulang disebut
penulangan atau Osifikasi. Jenis osifikasi adalah desmal dan kondral. Kondral meliputi
perikondraldan enkondral (Irawan, 2013).

4. Jenis-Jenis Tulang
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, tulang disebut sebagai alat gerak pasif yang
digerakkan oleh otot. Akan tetapi, tulang tetap mempunyai peranan penting karena gerak
tidak akan terajadi tanpa tulang. Ada dua macam tulang berdasarkan jaringan penyusunnya
dan sifat fisisknya yaitu :
o Tulang Rawan
Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan, ruang antar sel tulang rawan banyak
mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat lentur.Tulang rawan banyak terdapat
pada tulang anak kecil dan pada orang dewasa banyak terdapat pada ujung tulang rusuk,
laring, trakea, bronkus, hidung, telinga, antara ruas-ruas tulang belakang. Mengapa bila anak-
anak mengalami patah tulang, cepat menyambung kembali? Hal ini dikarenakan pada anak-
anak masih banyak memiliki tulang rawan, sehingga bila patah mudah menyambung kembali.
Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras, disebut osifikasi.
o Tulang Keras
Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas)ruang antar sel tulang
keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras. Zat kapur tersebut
dalam bentuk kalsium karbonat ( CaCO3 ) dan kalsium fosfat ( Ca( PO4 )2) yang diperoleh
atau dibawa oleh darah. Dalam tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat
pembuluh darah yang berfungsi mengatur kehidupan sel tulang. Tulang keras berfungsi untuk
menyusun sistem rangka.
Contoh tulang keras:
a. tulang paha
b. tulang lengan
c. tulang betis
d. tulang selangka (Sarifin, 2013).

Menurut bentuknya tulang terbagi 3 macam, yaitu:


1. Tulang pipa
Tulang pipa berbentuk tabung dan pada umumnya berongga. Diujung tulang pipa
terjadi perluasan yang berfungsu untuk berhubungan dengan tulang lain. Contoh tulang betis,
tulang kering, tulang hasta, dan tulang pengumpil. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian
yaitu bagian tengah disebut diaifis, bagian ujung disebut epifisis, dan antara apifisis dan
diafisis disebut cakra epifisis. Pada anak-anak, cakra epifisis berupa kartilago yang
mengandung osteoblas, dan pada orang dewasa yang sudah bertambah tinggi lagi, cakra
epifisis sudah menulang. Osteoblas menempati rongga yang disebut sumsum tulang.
Bentuknya bulat, panjangdan tengahnya berongga Contohnya : tulang paha, tulang lengan
atas, tulang jari tangan Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah
2. Tulang pipih
Tulang pipih tersususn atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons yang
didalamnya terdapat tulang sumsum. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga,
sehingga sering rongga berfungsi sebagai pelindung atau untuk memperkuat. Contoh tulang
rusuk, tulang ikat, dan tulang tengkorak.Bentuknya pipih ( gepeng ) Contohnya: tulang
belikat, tulang dada, tulang rusuk Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah
dan sel darah putih.
3. Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk kubus dan hanya ditemukan pada pangkal kaki, pangkal
lengan, dan ruas-ruas tulang belakang. Bentuknya pendek dan bulat Contohnya: ruas ruas
tulang belakang, tulang pergelangan tangan tulang pergelangan kaki Berfungsi sebagai
tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih (Tortora, 2012).
IV. ALAT DAN BAHAN :

A. ALAT :

No. Nama Alat Jumlah

1. Alat Tulis Secukupnya

B. Bahan

No. Nama Bahan Jumlah

1. Slide Secukupnya

V. Prosedur Kerja

1. Memberi penjelasan tentang bagian-bagian sistem rangka pada manusia melalui slide

3. Adanya tanya jawab antara audiens dan penyaji tentang sistem pencernaan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

a) HASIL

GAMBAR KETERANGAN
RANGKA AKSAL  1 tulang dahi (frontal)
 2 tulang ubun-ubun (parietal)
1. KRANIAL (Tengkorak)
 1 tulang kepala belakang (osipital)
 2 tulang baji (sphenoid)
 2 tulang pelipis (temporal)
 2 tulang hidung(nasal)
 2 tulang pipi (zigomatik)
 1 tulang rahang atas (maksila)
 2 tulang rahang bawah (mandibula)
 1 tulang lidah (hyodium)
 2 tulang langit-langit di dalam
mulut (palatum)
 2 tulang tapis (ethmoid)
 2 tulang air mata (lakrimal)
 2 tulang mata (Laksimal)

2 tulang rongga mata (Orbitae) 


2. VERTEBRA COLUMNIS (Ruas Tulang  7 ruas tulang leher(Cervical)
 12 ruas tulang
Belakang)
punggung(Dorsalis/Thoracalis)
 5 ruas tulang pinggang (Lumbalis)
 5 ruas tulang kelangkang (Sacrum)
 4 ruas tulang ekor (Cogcigeus)

3, STERNUM (tulang dada) tiga kesatuan yang hanya dihitung satu


tulang.

 Tulang hulu (Manubrium Sterni)


 Tulang badan (Corpus Sterni)
 Taju pedang (Xyphoid Proccesus)

4. COSTAE (Tulang Rusuk)  7 pasang tulang rusuk


sejati (Costa Vera)
 3 pasang tulang rusuk
palsu (Costa Spuria)
 2 pasang tulang rusuk
melayang (Costa
Fluctuantes)

RANGKA APENDIKULER  2 tulang belikat


1. Bahu                                     (Scapula)
 2 tulang selangka
(Clavicula)

2. Panggul  2 tulang pinggul (Illium)


 2 tulang duduk (Ischium)
 2 tulang kemaluan
(Pubis)
3. Lengan  2 tulang lengan atas
(Humerus)
 2 tulang pengumpil
(Radius)
 2 tulang hasta (Ulna)
 2x8 tulang pergelangan
tangan (Carpal)
 2x5 tulang telapak
tangan (Metacarpal)
 2x14 ruas tulang jari
tangan (Digiti Falanges
manus)
 2x5 tulang jari tangan
(phalanges manus)


4. Tungkai
2 tulang paha (Femur)

 2 tulang tempurung lutut


(Patella)

 2 tulang kering (Tibia)

 2 tulang betis (Fibula)

 2 tulang tumit
(Kalkaneum)

 2x7 tulang pergelangan


kaki (Tarsal)

 2x5 tulang telapak kaki


(Metatarsal)

 2x5 tulang jari kaki


(falanges pedis)

 2x14 ruas tulang jari


kaki (Digiti falanges
pedis)

b) PEMBAHASAN
1.      Pengamatan pertama rangka tubuh manusia
Rangka tubuh manusia tersusun oleh 206 potong tulang yang saling berhubungan.
Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh tersebut terdiri atas. Pengamatan sistem rangka
tubuh manusia yang diamati adalah tulang-tulang penyusun tempurung kepala, tulang
penyusun anggota badan, tulang belakang, ekstremitas superior, dan ekstremitas inferior.
Pada tulang tengkorak terdiri atas os frontal, os ethomoidal, os nasal, os spenoidal yaitu
berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji, palatinum (tulang langit-langit), os
lacrimal yaitu sekat tulang pipi atau tulang kelenjar air mata, os zigomaticum yaitu tulang
pipi, os maxilla yaitu menyusun sebagian dari hidung, os mandibula yaitu menempel pada
tulang tengkorak bagian temporal, os oxipeta yaitu daerah belakang dari tengkorak, os
temporal yaitu tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga, bagian os parietal yaitu tulang
dahi dan bagian ethmoid yaitu tulang yang menyusun rongga hidung.
Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya melindungi jantung dan paru-paru
dari goncangan, melindungi lambung, limpa dan ginjal, dan membantu pernapasan. Ruas-ruas
tulang belakang disusun oleh 33 buah tulang dengan bentuk tidak beraturan. Ke 33 buah
tulang tersebut terbagi atas 5 bagian yaitu: Columna cervicalis (7 buah), Columna thoracalis
(12 buah), Columna lumbalis (5 buah), Columna sacralis (5 buah), dan Columna coccigialis
(4 buah).
Untuk tulang penyusun anggota badan terdapat bagian-bagian berupa os clavicula, os
manubrium, os corpus sterni, os prosessus xypodeus, os illium, os ischium, os pubicum,os
costa fluktuantes os costa spuria, dan os costa vera. Pada ekstremitas superior terdiri atas
bagian-bagian yaitu : os humerus/ tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang
/pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah
memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna, os ulna radius/
pengumpil dan hasta.
Pada ekstremitas inferior terdiri atas os femur/ tulang paha yaitu termasuk kelompok
tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut. os patella/ tempurung
lutut terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi
lutut. os tibia dan os fibula/tulang kering dan tulang betis. Ukuran tulang kering lebih besar
dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang
betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot. Os tarsal/tulang pergelangan kaki,
termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit.
Os metatarsal/tulang telapak kaki. Os phalanges/tulang jari-jari tangan, os calcaneus, os
maleolus lateral, dan maleolus medial.
Tulang tempurung kepala terdiri atas cranium sebagai tempat otak, capsula untuk tempat
beberapa pasang organon sensoris (olfactory, optic, auditory) dan skeleton viceralis, yang
merupakan bagian pembentuk tulang rahang dan penyokong lidah insang untuk mekanisme.
Tengkorak (tempurung) kepala melekat dekat sekali dengan columna vertebralis, oleh karena
itu ikan tidak bisa memutar kepalanya. Gigi biasanya terdapat pada tulang premaxillary
dentary, vomer dan tulang palatina. Chondrichthyes memiliki tulang kartilago kranium
sempurna, organ pembau dan kapsul optic tergabung menjadi satu. Eksoskeleton
ostracodermi mempunyai kesamaan dengan dentin pada kulit Elasmobrachii yang merupakan
mantel keras seperti email pada gigi Verterata. Di bawah lapisan tersebut terdapat beberapa
lapisan tulang sponge dan di bawahnya lagi terdapat tulang padat. Kartilago palate quadrat
dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk rahang atas dan rahang
bawah. Ikan hiu dan ikan pari, rahangnya bersendi pada tulang ke posterior atau pada elemen
hiomandibula dari lengkung insang ke 2.
Tulang parietal terdapat dua tulang parietal, yang dipisahkan satu sama lain melalui
sutura sagitalis. Sedangkan sutura skuamosa memisahkan tulang parietal dan tulang temporal.
Tulang oksipital, tulang oksipital merupakan tulang yang terletak di sisi belakang tengkorak.
Tulang sphenoid, tulang sphenoid merupakan tulang yang membentang dari sisi fronto-
parieto-temporal yang satu ke sisi yang lain. Secara umum tulang sphenoid dibagi menjadi
greater wing dan lesser wing. Kanalis optikus dibentuk oleh tulang ini (lesser wing). Selain
itu terdapat juga sella turcica (yang melindungi kelenjar hipofisis) dan sinus sphenoid (suatu
sinus yang membuka ke rongga hidung). Tulang ethmoid, tulang ethmoid merupakan tulang
yang berada di belakang tulang nasal dan lakrimal. Os mandibula merupakan tulang rahang
bawah, yang berartikulasi dengan tulang temporal melalui prosesus kondilar. Os maksilla
merupakan tulang rahang atas. Maksilla meliputi antara lain prosesus palatin yang
membentuk bagian anterior palatum dan prosesus alveolar yang memegang gigi bagian atas.
Os nasal merupakan tulang yang membentuk jembatan pada hidung dan berbatasan dengan
tulang maksila. Os lacrimal merupakan tulang yang berbatasan dengan tulang ethmoid dan
tulang maksila, berhubungan duktus nasolakrimal sebagai saluran air mata. Os zigomatikum
merupakan tulang pipi, yang berartikulasi dengan tulang frontal, temporal dan maksila.
Tulang palatin merupakan tulang yang membentuk bagian posterior palatum. Tulang vomer
merupakan bagian bawah nasal septum (sekat hidung).
Pada tulang eksrimitas atas, tulang eksrimitas atas terdiri atas bagian-bagian yaitu scapula
yang merupakan tulang yang terletak disebelah posterior ujung kostal dan berbetuk pipih
seperti segitiga. Ulna merupakan tulang tulang yang terletak disis medial pada posisi
anatomis. Carpal yang terdiri dari 8 tulang pendek yang berartukulasi dengan ujung distal
ulna dan radius serta dengan ujung proksimal dari tulang metacarpal. Metacarpal terdiri dari 5
tulang yang terdapat dipergelangan tangan dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan
bagian distal tulang-tulang carpal. Phalanges merupakan tulang-tulang jari. Radius yang
merupakan tulang lengan bawah yang terletak disisi lateral pada posisi anatomis. Humerus
yang merupakan tulang panjang pada lengan atas yang berhubungan dengan akapula melalui
fossa glenoid.
Pada tulang eksrimitas bawah adalah tulang yang membantu pergerakan dengan cara
memberikan sesuatu yang kuat dan tegar pada otot untuk bekerja melawannya. Tulang
eksrimitas bawah terdiri atas femur yang merupakan tulang betis. Patella merupakan tulang
yang terdapat di persendian lutut. Fibula merupakan merupakan tulang tungkai bawah yang
letaknya lebih lateral dibandingkan dengan tibia. Tarsal yang merupakan bagian 7 tulang
yang membentuk artikulasi dengan fibula dan tibia. Metatarsal yang merupakan 5 tulang
yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan dengan tulang phalanges di distal.
Phalanges yang merupakan tulang jari-jari kaki. Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang
letaknya lebih medial dibanding dengan fibula. Pelvis yang merupakan sepasang tulang
panggul yang merupakan tulang pipi.

VI. Kesimpulan

Rangka tubuh manusia tersusun dari 206 tulang yang saling bersendi membentuk
suatu sistem rangka. Sistem rangka suatu sistem yang dibangun oleh struktur-struktur keras
dari tubuh yang sifatnya menyokong dan melindungi. Rangka penyusun tubuh terdiri dari
tulang penyusun tempurung kepala, tulang penyusun anggota badan, tulang belakang,
ekstremitas superior, dan ekstremitas inferior.

VII. DAFTAR PUSTAKA :

Campbell, Neil A, dan Reece, Jane B. 2008. Biologi Edisi 9. Jakarta. Erlangga.
Irawan, Bobby Albertus. 2013. Sistem Rangka Manusia. Seminar Riset unggulan Nasional
Informatika. Vol 2. No 1 1-13.
Irianto, K. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Jakarta. Yrama Widya.
Sarifin. 2013.Kontaksi Sitem Otot Dan Kelelahan. Jurnal Ilmiah. Vol 11 12-13.
Surito. 1992. Struktur Perkembangan Hewan. Bandung. IPB.
Tortora, Gerard J and Bryan Derrickson. 2012. principles of anatomy and physiology.
USA. John Wiley and Sons Inc.

Medan, 11 Maret 2019

Asisten Laboratorium Praktikan

Tim Asisten Kel 4

Anda mungkin juga menyukai