Anda di halaman 1dari 10

BAB

RINGKASAN BUKU PEMBANDING

OSMOREGULASI DAN EKSKRESI

1. PEBDAHULUAN

Pengendalian air dan ion-ion adalah 2 kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu
sama lain. sehingga dua kegiatan tersebut dikenal sebagai regulasi osmotik atau
osmoregulasi.

Osmoregulasi merupakan suatu kegiatan yang luas dan rumit. dalam kaitan ini
termasuk (1) keseluruhan yang digunakan untuk mengendalikan air dan zat terlarut yang
terdapat di dalam tubuh.(2) alat-alat tubuh yang digunakan untuk proses ekskresi. yang
dalam banyak hal yang lebih penting sebagai sistem pengaturan bagi air dan zat terlarut. (3)
kegiatan sel yang merupakan dasar bagi sistem pengendalian.

Osmoregulasi juga berkaitan dengan (a) tindakan penyesuaian terhadap perubahan


lingkungan: (b) fungsi homeostatis seperti pengaturan suhu dan pengaturan PH. kegiatan-
kegiatan tersebut melibatkan penggunaan air tubuh dan ion. sejarah menunjukkan bahwa
mekanisme osmoregulasi telah dipelajari secara intensif dari fungsi sistem ginjal vertebrata.
yaitu ginjal katak telah dianalisis secara rinci oleh Richard Pada tahun 1935. dalam kaitan
dengan osmoregulasi yang mula-mula diperhatikan adalah mempertahankan variabel
lingkungan internal seperti volume air, kandungan zat terlarut dan distribusi zat terlarut.
pada setiap kegiatan yang mengarah kepada homeostatis masukan harus sama dengan
keluaran, bila diinginkan variabelnya dalam keadaan konstan. jadi bila suatu makhluk
hidup melakukan tindakan mempertahankan kekonstanan volume air dalam tubuhnya,
maka volume air yang masuk ke dalam tubuh hewan harus sama dengan volume air yang
keluar dari tubuh hewan.
Osmoregulasi bukan merupakan hasil keseimbangan kimia yang pasif dari air atau
zat terlarut antara lingkungan luar eksternal dan lingkungan internal. tetapi merupakan hasil
kegiatan yang aktif dari sistem umpan balik yang mengendalikan pergerakan air dan zat
terlarut. osmoregulasi dan ekskresi merupakan dua macam proses yang terlibat dalam
homeostatis yang terjadi pada makhluk hidup.

2. KEPENTINGAN OSMOREGULASI DAN EKSKRESI

Osmoregulasi dan ekskresi mempunyai peranan sebagai berikut.

1) Mengeluarkan dan membuang hasil sampingan dari metabolisme. pengeluaran dan


pembuangan ini harus terjadi untuk mencegah tidak seimbangnya ekuilibrium reaksi
kimia. banyak reaksi metabolik yang arahnya bolak-balik. arah reaksi tersebut
ditentukan oleh perbandingan antara reaktan dan produk sesuai dengan Hukum aksi
massa reaksi ini dapat dijelaskan sebagai berikut

A+B--------> C + D

reaktan. Produk

2) Mencegah terganggunya aktivitas metabolik dalam tubuh dengan cara mereaksikan zat
buangan. jet buangan merupakan racun yang dapat mengganggu kerja enzim yang
sangat penting dalam reaksi metabolik

3) Mengendalikan kandungan ion dalam cairan tubuh garam berkelakuan seperti elektrolit
yang lain dan dalam cairan tubuh akan terurai menjadi ion-ion. contoh garam NaCl
yang termasuk ke dalam tubuh melalui makanan akan tampil sebagai ion Na + dan ion
C1- dalam cairan tubuh

Produk Eksresi
produk ekskresi utama pada hewan dapat dilihat pada tabel. seperti terlihat pada
bahwa tidak semua produk ekskresi semata-mata merupakan zat buangan dan tidak
bermanfaat bagi tubuh, tetapi kenyataannya banyak produk ekskresi yang berguna bagi
tubuh sebelum diekskresikan.

Ekskresi pada hewan

setiap permukaan yang bersifat permeabel dan yang langsung memisahkan ruangan
yang berisi produk ekskresi dengan lingkungan luar adalah potensial sebagai tempat
ekskresi. permukaan yang demikian termasuk membran plasma pada hewan bersel tunggal,
epididimis pada hewan invertebrata rendah, trakea pada arthropoda, insang dan kulit pada
ikan dan amfibi paru-paru dan kulit pada hewan vertebrata tinggi. sel yang membangun
permukaan tersebut di atas mempunyai struktur yang relatif sederhana dan langsung
berhubungan dengan lingkungan luar dan juga produk ekskresi dapat dengan segera
berdifusi

Paru-paru

Karbondioksida dan uap air dari permukaan alveolus paru-paru yang lembab. pada
mamalia paru-paru merupakan satu-satunya organ ekskresi bagi CO2. air yang dibuang
melalui paru-paru berasal dari aktivitas metabolisme yaitu merupakan zat buangan dari
respirasi. asal dan jumlah air yang dikeluarkan dari paru-paru tidak begitu penting karena
tubuh mengandung air yang jumlahnya relatif banyak.

Hati

Hati merupakan alat tubuh yang mempunyai peranan sangat banyak dan penting. ada
dua peranan penting yang dilakukan oleh hati yang tempat penyimpanan zat makanan dan
penguraian dan pembuangan zat-zat yang tidak diperlukan bagi tubuh. pada hewan yang
hidup didaerah dingin hal ini juga merupakan sumber produksi panas.
3. ZAT BUANGAN YANG MENGANDUNG NITROGEN

Zat buangan yang mengandung nitrogen pada umumnya merupakan hasil


metabolisme protein dan asam nukleat misalnya amonia adalah zat buangan yang asalnya
dari deaminasi protein. deaminasi itu sendiri merupakan suatu proses pemisahan gugus
amino dari asam amino yang dibarengi dengan oksidasi dari molekul yang tersisa
membentuk karbohidrat.

Amonia

Ammonia mempunyai sifat-sifat seperti mudah terlarut dalam air. mempunyai berat
molekul kecil mudah bereaksi dalam air, merupakan racun bagi hewan dan tidak dapat
disimpan dalam tubuh hewan. mamalia sangat peka terhadap amonia dan tidak akan
dibiarkan bila kadar amonia melebihi 0,02 MG per 100 ml darah. kelarutan yang besar
dalam air sangat membantu mempercepat ekskresi dalam bentuk ion amonium atau nh4
pada organisme akuatik mulai dari protozoa sampai amfibia

Urea

Urea dibuat di dalam hati hewan vertebrata. pembuatan ini terjadi sebagai akibat dari
adanya interaksi antara amonia dengan co2 yang berasal dari respirasi dalam reaksi Sirkus
yang dikenal dengan nama siklus ornitin. urea merupakan hasil ekskresi utama mulai dari
elasmobranchiia, beberapa ikan telrost, dewasa sampai mamalia. kadar normal urea dalam
darah mamalia adalah 2,5 sampai 6,0 m mol per liter darah. metamorfosis yang terjadi dari
kecebong menjadi katak dewasa ditandai dengan adanya perubahan ekskresi amonia ke
ekskresi ura.

asam urat

Asam urat dan garamnya merupakan hasil ekskresi yang ideal bagi hewan terestrial
karena zat ini merupakan gabungan dengan sejumlah besar nitrogen dan bersifat kurang
larut dan kurang Toxic. asam urat dapat disimpan di dalam sel jaringan atau alat tubuh
tanpa menimbulkan dampak dalam masalah keracunan dan osmoregulasi hanya
memerlukan sedikit air untuk mengekskresikan. bila jumlah asam urat dalam jaringan
meningkat akibatnya terjadi endapan dalam bentuk kristal, asam urat merupakan zat
ekskresi pada insekta kadal ular dan burung.

4. Ekskresi Zat Buangan Bernitrogen Dan Osmoregulasi

Sumber utama zat buangan yang mengandung nitrogen adalah dari deaminasi asam
amino yang berlebihan. deaminasi asam amino akan menghasilkan amonia yang bersifat
sangat toksik dan karena itu harus segera di eliminasi. karena bersifat sangat larut dalam air.
amonia dapat segera dikeluarkan dari tubuh dan tidak berbahaya serta aman bila diencerkan
dengan banyak air. pengenceran ini tidak menimbulkan masalah pada hewan yang dalam
tubuhnya banyak banyak mengandung air seperti pada hewan yang hidup di air tawar

Seperti telah di singgung sebelumnya bahwa osmoregulasi merupakan proses


homeostatis yang menjaga agar kadar cairan tubuh selalu dalam keadaan konstan. Seperti
telah diketahui bahwa cairan tubuh sebagian terdapat di dalam sel dan sebagian terdapat di
luar

Mekanisme Osmoregulasi

hubungan osmotik antara dua larutan yang dipisahkan oleh nomor and yang bersifat
permeabel dapat dijelaskan dengan istilah tonisitas. cairan tubuh hewan yang hidup di air
tawar pada umumnya bersifat hipertonik dibandingkan dengan lingkungan. sedangkan
hewan yang hidup di air asin laut terutama hewan vertebrata bersifat hipertonik terhadap air
laut, Sebaliknya banyak hewan invertebrata yang hidup di daerah laut cairan tubuhnya
bersifat isotonik terhadap air. bila kadar zat terlarut dalam lingkungan pada meningkat atau
volume air menurun, hewan akan mengadakan tanggapan dengan salah satu cara diantara
dua yaitu menyesuaikan kadar cairan tubuhnya dengan kader lingkungan atau
mempertahankan kadar cairan tubuhnya meskipun kadar lingkungannya berubah.
5. PROSES EKSKRESI ZAT BUANGAN BERNITROGEN DAN OSMOREGULASI

Ikan

Organ ekskresi dan organ yang berkaitan dengan osmoregulasi pada ikan adalah
insang dan ginjal. kedua organ ini dapat ditembus oleh air zat buangan gas nitrogen dan
ion-ion dan kemampuan permukaan yang luas sehingga mempermudah kan pertukaran.
ginjal tidak seperti insang dipisahkan dari lingkungan luar oleh dinding tubuh, jaringan
tubuh cairan tubuh sehingga ginjal dipandang mampu untuk mengendalikan volume dan
komposisi cairan tubuh. meskipun ikan hidup di lingkungan akuatik Namun demikian
terdapat perbedaan mekanisme ekskresi dan osmoregulasi antara ikan yang hidup di air
tawar dengan ikan yang hidup di air laut

Ikan Air Tawar

Ikan yang hidup di lingkungan air tawar pada umumnya keadaan osmotik dan cairan
tubuhnya adalah 300 m o s m l dan bersifat hipertonik dibandingkan dengan
lingkungannya. untuk menjaga cairan tubuhnya agar tetap dalam keadaan konstan ikan air
tawar secara terus-menerus mengeluarkan sejumlah besar air. ini dilakukan dengan cara
memproduksi sejumlah besar Filtrat glomerulus dan kemudian dilakukan reabsorpsi pilihan
zat terlarut dari tubulus renalis menuju ke dalam darah yang terdapat di kapiler peritubuler.
akibatnya terbentuklah urine dengan jumlah besar, bersifat encer dibandingkan dengan
darah ikan tersebut, mengandung amonia dan sedikit mengandung zat terlarut. ion-ion yang
hilang dari cairan tubuh diganti dengan makanan yang dimasukkan ke dalam tubuh dari
lingkungannya dengan perantaraan sel khusus yang terdapat di insang.

Ikan Air Asin Laut

Ikan air asin yang tergolong menjaga cairan tubuhnya agar tetap bersifat hipertonik
terhadap lingkungannya. untuk mengatur komposisi cairan tubuh teleos minum banyak air
dan sel sekresi yang terdapat di saluran pencernaan makanan mengalihkan garam secara
transpor aktif ke dalam darah. ginjal ikan mengandung sedikit glomerulus. maka dari itu
tidak mampu melaksanakan ultrafiltrasi. semua kandungan urinnya seperti trimetilamin
oksida yang menjadikan ikan mempunyai bau khas dan garam disekresikan ke tubulus
renalis yang selanjutnya diikuti oleh air dengan secara osmosis.

6. GINJAL MAMALIA

Fungsi ginjal. pada mamalia ginjal merupakan organ utama yang melakukan proses
ekskresi dan osmoregulasi. secara lengkap peranan atau fungsi ginjal adalah sebagai
berikut.

(1) mengekskresikan zat buangan seperti urea asam urat dan lain-lain yang bersifat
racun

(2) mengatur volume plasma dan jumlah air di dalam tubuh. bila banyak air yang
masuk ke dalam tubuh ginjal membuang kelebihan air sehingga lebih banyak lagi urine
yang diekskresikan. bila tubuh kehilangan banyak air ginjal akan mengeluarkan sedikit air
atau urine pekat

(3) menjaga tekanan osmosis pada keadaan seharusnya dengan cara mengatur ekskresi
garam garam, membuang jumlah garam yang berlebihan dan menahan retensi garam bila
jumlahnya dalam tubuh berkurang

(4) mengatur PH plasma dan cairan tubuh ginjal dapat menghasilkan urine yang
bersifat basah tetapi dapat pula mengekskresikan urine yang bersifat asam.

(5) menjalankan fungsi sebagai hormon ginjal menghasilkan dua macam zat yang
diduga mempunyai fungsi endokrin. kedua zat tersebut adalah renin dan eritropoietin. peran
erythropoietin telah dijelaskan pada bab darah sedangkan pada bagian ini hanya akan
dibahas mengenai pada renin. renin merupakan enzim proteolitik yang diekskresikan oleh
ginjal. renin merupakan enzim proteolitik yang diekskresikan. Rini mempunyai berat
molekul Rp50.000 Dalton dan strukturnya belum diketahui dengan jelas.
Struktur Ginjal

ginjal diselubungi oleh suatu kapsul yang dibentuk dari jaringan serabut. bagian luar
ginjal disebut korteks yang berwarna merah coklat. sedangkan bagian dalamnya disebut
medula. substansi yang terdapat di bagian medula tampak bergaris-garis dan mempunyai
bentuk seperti kerucut. bentuk yang menyerupai kerucut ini disebut Piramida ren. di bagian
tengah ginjal terdapat celah cekung yang dikenal dengan istilah hilum. pada hidung inilah
pembuluh nadi ginjal dan saraf ginjal masuk ke ginjal sedangkan pembuluh balik ginjal
keluar dari ginjal. pada hilum ini pada bagian atas saluran ginjal yang membesar
meninggalkan ginjal.

Reabsorpsi

Reabsorpsi merupakan proses perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju ke


darah yang menempati kapiler peritubuler. Sel-sel tubulus renalis secara selektif
mereabsorbsi zat-zat yang terdapat dalam filtrat glomerulus

Reabsorpsi Air

Pada keadaan normal hampir 99% dari air yang menembus membran filtrasi
reabsorbsi sebelum mencapai ureter. Reabsorpsi air di tubulus proksimal dilakukan dengan
cara proses osmosis smith menamakannya reabsorpsi obligat. Artinya reabsorbsi air selalu
terjadi tanpa memandang apakah tubuh kekurangan atau kelebihan air. Reabsorpsi air di
tubulus distal disebut reabsorbsi fakultatif yaitu terjadinya tergantung dari kebutuhan.

Mempertahankan Keseimbangan Air Oleh Ginjal

Jumlah seluruh air yang terdapat dalam tubuh manusia adalah kurang lebih 45 liter
dengan perincian 30 liter terdapat di ruang intrasel, sedangkan 15 liter terdapat di ruang
ekstrasel. Dari 15 liter yang terdapat di ruang ekstrasel 12 liter menempati ruang antar sel
dan 3 liter terdapat dalam plasma darah.
BAB III

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BUKU

KEUNGGULAN BUKU

a. Aspek Tampilan Buku


1. Tampilan buku bagus, karena buku dilengkapi , gambar grafik yang ada dibuku.
2. Buku dilengkapi tabel dan grafik.

b. Aspek Layout Atau Tata Letak


1. Aspek layout atau tata letak buku bagus, dibawah gambar terdapat keterangan
penjelasan gambar.
2. Grafik yang disajikan disusun dengan rapi serta dilengkapi keterangan pada
setiap grafiknya.
3. Tabel yang disajikan dilengkapi referensi yang mendukung materi pada tabel.

c. Aspek Tata Bahasa


1. dalam buku ini setiap penjelasan setiap materi selalu dipaparkan bersamaan
dengan contoh yang begitu banyak sehingga membuat pembacanya lebih mudah
memahaminya.

KELEMAHAN BUKU

a. Aspek Tampilan Buku


1. Banyak gambar yang tidak berwarna dan kurang jelas terlihat.

b. Aspek Layout Atau Tata Letak


1. Aspek layout atau tata letak pada buku ini kurang bagus karna tidak
menggunakan garis baru.

c. Aspek Tata Bahasa


1. Bahasa yang digunakan dalam buku ini sudah menggunakan 99% bahasa
indonesia yang baik menurut kaidah kaidahnya.

BAB IV

a) Teori baru yang diperoleh


Osmoregulasi adalah kemampuan organisme untuk mempertahankan
keseimbangan kadar dalam tubuh, didalam zat yang kadar garamnya berbeda. (Kashiko,
2000:389). Osmoregulasi merupakan suatu fungsi fisiologis yang membutuhkan energi,
yang dikontrol oleh penyerapan selektif ion-ion yang melewati insang dan pada
beberapa bagian tubuh lainnya dikontrol oleh pembuangan yang selektif terhadap
garam-garam (Stickney, 1979 dalam Bestian 1996). Sedangkan menurut Kinne (1964)
dalam Bestian (1996),kemampuan osmoregulasi bervariasi bergantung suhu, musim,
umur, kondisi fisiologis,jenis kelamin dan perbedaan genotip.
Osmoregulasi adalah pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi
kehidupan ikan sehingga proses-proses fisiologis berjalan normal(Raharjo,1970) dalam
Bestian,1996). Menurut Affandi dan Usman (2002), ikan mempunyai tekanan osmotik
yang berbeda dengan lingkungannya, oleh karena itu ikan harus mencegah kelebihan air
atau kekurangan air, agar proses-proses fisiologis di dalam tubuhnya dapat berlangsung
dengan normal.
Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan
zat gas. Zat-zat sisa zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan
CO2(paru-paru). Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan
akan mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain ekskresi, ada juga defekasi dan
sekresi.Defekasi adalah pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan berupa feses
(tinja) melalui anus. Sedangkan sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang
berupa getah dan masih digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan
hormon.

b) Manfaat Topik Review Bagi Pembangunan Indonesia.

Buku ini sangat bagus dan sangat penting untuk membangun wawasan. Sebagai
media pengetahuan yang lebih luas untuk para mahasiswa di Indonesia. Melalui critical
book review ini juga mahasiswa diajak untuk berfikir kritis mengenai suatu
permasalahan, menilai dan menganalisis suatu kajian secara objektif serta mampu
memandang suatu permasalahan dari sudut pandang yang berbeda mengenai tentang
osmoregulasi dan ekskresi.

Anda mungkin juga menyukai