Genetika merupakan salah satu bidang ilmu yang sejak dahulu kala sudah
menarik perhatian manusia. tanpa menyadari dan tanpa mengenal hukum-hukumnya,
manusia ratusan tahun yang lalu sebenarnya sudah mempraktekkan ilmu terhadap
hewan dan tumbuhan di lingkungannya demi kepentingannya. Jauh sebelum Mendel
merumuskan hukum hukumnya, para orang tua pun sudah tidak merestui perkawinan
antar sanak saudara yang dekat hubungannya keluarganya. demikian pula sebelum
memungut, orang tua menyelidiki lebih dahulu Apakah si calon mempunyai nenek
moyang yang cacat mental atau fisik. hal hal itu semuanya dilakukan berdasarkan atas
pengalaman dan pengamatan dari generasi ke generasi sebelumnya.
Mahluk hidup tidak ada yan persis sama, semuanya mempunyai perbedaan,
Walaupun ada yang kembar satu telur. perbedaan ini diakibatkan oleh perbedaan gen
dan lingkungan. gen inilah yang diwariskan dari orangtua terhadap anaknya atau
keturunannya. lingkungan dapat mempengaruhi ekspresi atau pemunculan suatu sifat.
jadi penutup atau keragaman keragaan Istilah yang dipakai akhir-akhir ini merupakan
interaksi dari pengaruh gen dan lingkungan.
Dengan mutasi buatan sudah banyak varietas baru yang dihasilkan, seperti
padi varietas Merauke yang merupakan radiasi benih F1 dari hasil
persilangan( Atomita -4 xIR 64) dengan sinar gamma dosis 20 krad dan varietas
woyla yang merupakan radiasi benih F1 dari hasil persilangan( Atomita-2 x IR 64)
dengan sinar gamma dosis 20 krat dan lainnya sebagainya sebagaimana seperti pada
gambar 1.
Keterangan Gambar
(a) : Ayam Broiler (e) : Bunga Ros Hibrida
(b) : Bunga kastuba hibrida (f) : Tomat dataran rendah
(c) : Bunga Kol datataran rendah (g) : Padi Hibrindo R-I
(d) : Bunga Ros hibrida (h) : Semangka tanpa biji
(i) : Lele Dumbo
Penemuan prinsip-prinsip genetika
Para ilmuwan tidak puas dengan hanya menunggu terjadinya varietas baru dari
mutasi spontan yang frekuensinya rendah. mereka ingin mengetahui dengan pasti
bilamana dan beberapa seringnya suatu sifat akan muncul, serta bagaimana cara
penurunan sifat itu.
Orang yang meletakkan dasar ilmiah dasar genetika ialah seorang pastor
austria, gregor mendel (Gambar2). ia memulai eksperimennya dengan tanaman ercis
pada tahun 1857, yang berlangsung sampai tahun 1857. kemudian hasilnya
diterbitkan dalam “proceedings of the brunn society for the study of natural
science”. tetapi hasil eksperimennya pada saat itu tak banyak menarik perhatian
dunia ilmu pengetahuan. sampai ia wafat pada tahun 1884 hasi karyanya tetap
tersembunyi di dalam majalah ilmiah tersebut tadi.
pada tahun 1900 karya Mendel ditemukan kembali oleh 3 ilmuwan, yaitu De
Vroes dari Belanda, Correns dari Australia dan Tschermak dari cekoslowakila. Ketiga
orang ini secara terpisah juga mengadakan eksperimen eksperimen dalam bidang
genetika. kemajuan ilmu genetika sangat mendukung usaha-usaha pemuliaan tanaman
dan hewan serta kesejahteraan umat manusia.
2. Analisis Statistic
Melalui penyilangan eksperimental kita dapat hasil keturunan yang dapat kita
pakai untuk menerapkan prinsip-prinsip analisis statistik. agar didapatkan gambaran
mengenai mekanisme genetik yang berlaku. metode ini dapat pula digunakan dalam
suatu studi apabila penyilangan experimental tak mungkin dilakasanakan.
3. Sitologi
Sitologi adalah suatu cabang cabang biologi yang mempelajari segala sesuatu
mengenai sel secara terperinci. karena materi herediter terletak di dalam sel, maka di
dalam mempelajari genetika seseorang harus mempunyai pengertian mengenai
sitologi
4. Studi genetika biokimiawi
Studi biokimiawi telah mengungkapkan bahwa orang albino atau bulai yang
mempunyai gen gen resesif tak mampu membuat enzim tertentu yang dibutuhkan
dalam suatu rangkaian reaksi pemecahan asam amino yang menghasilkan melanin.
dalam studi genetika biokimiawi banyak digunakan organisme yang sederhana yaitu
jamur dan bakteri.
II. Bagaimana sifat diwariskan?
Pembelahan meiosis secara umum dapat dibagi dalam beberapa tahap dengan
ciri-ciri tertentu :
Pembentukan sel-sel telur (ova) dalam indung telur (ovarium) seorang wanita
disebut oogenesis (Gambar 4) dan pada pria proses pembentukan sel-sel sperma
dalam testis disebut spermatogenesis (Gambar 5)
Gambar 3. Pembelehan meosis dengan pindah silang
Jalan kedua proses itu hampir sama, kecuali pada tahap telofase I dan telofase II pada
oogenesis. Di sini pembelahan selaput sel menghasilkan sel-sel yang tidak sama
besar, yaitu satu sel telur (ovum) yang besar dan 3 badan polar yang kecil dan
tidak berfungsi.
Perbedaan dalam ukuran ini disebabkan oleh penyebaran sitoplasma yang tak
sama banyaknya dalam keempat sel anak tersebut, sedangkan jumlah kromosom
sama, yaitu n (haploid).
Gambar. 4 Oogenesis. Dari satu sel induk kelamin betina (2n), terbentuknya
satu sel telur (n).
Dari sekian banyaknya sel sperma yang mengelilingi sel telur itu, biasanya
hanya satu yang dapat menembus selaput sel telur yang diikuti oleh peleburan inti
dari kedua sel kelamin itu. Peleburan inti menghasilkan suatu sel dengan kromosom
2n yang disebut zigot. Melalui pembelahan mitosis, yaitu pembelahan sel yang
menghasilkan sel anak dengan kromosom yang jumlahnya tetap 2n zigot kemudian
berkembang menjadi embrio.
Pada tumbuhan tinggi, proses meiosis pada dasarnya sama dengan yang
terjadi pada hewan. Mikrosporogenesis, terjadi di dalam antera yang menghasilkan 4
spora yang haploid. Setiap spora selanjutnya mengalami diferensiasi (inti membelah
beberapa kali), yang akhirnya menjadi serbuk sari. Mengasporogenesis terjadi dalam
pistil dan menghasilkan satu megaspora yang haploid. Setelah mengalami beberapa
kali pembelahan mitosis dan spesialisasi, terbentuklah sel telur.
Fertilisasi Pada Tumbuhan
Bila sebutir serbuk jatuh diatas stigma dan pistil, maka tumbuhlah tabung sari
ke bawah menuju ke sel telur yang terdapat di dalam kantung embrio. Kedua inti
sperma melalui tabung sari menuju ke kantung embri, inti yang satu membuahi inti
sel telur untuk membentuk embrio (2n), sedangkan inti yang lain lagi bersatu dengan
kedua ini polar yang kemudian membentuk jaringan endosperma (3n).
Sel telur yang telah dibuahi membelah menjadi dua sel, sebelah lagi menjadi
empat sel dan seterusnya, hingga seluruh tubuh yang terdiri dari berjuta-juta sel telah
terbentuk. suatu gas mengalami perubahan kimiawi, atau gen yang baru tidak dapat
seperti yang lama, atau urutan gen pada kromosom telah berubah. proses perubahan
dalam suatu gen atau kromosom disebut mutasi. individu yang menunjukkan efek
dari gen yang ber permutasi atau kromosom yang berubah susunannya, disebut
mutan. bila suatu kromosom yang telah mengalami mutasi mengadakan duplikasi
sebelum pembelahan sel berikutnya, maka ia mengcopy gen yang bermutasi itu atau
susunan gen yang berubah seperti biasa dengan demikian mutasi itu diturunkan
diteruskan ke tempat seperti apa yang biasa terjadi dengan gen asalnya.