Anda di halaman 1dari 45

ANATOMI

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Huwaina Af’idah, S.Kep, Ners, M.Kep


SISTEM MUSKULOSKELETAL
(OTOT-RANGKA)

Otot (muscle)
jaringan tubuh yg berfungsi mengubah energi kimia
menjadi kerja mekanik sebagai respons tubuh
terhadap perubahan lingkungan
Rangka (skeletal)
bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan tulang rawan
(kartilago) sbg tempat menempelnya otot dan
memungkinkan tubuh untuk mempertahankan
sikap dan posisi

2
Sistem Rangka dan Sendi

Alat gerak tubuh manusia  sistem


muskuloskeletal: pasif rangka (skeletal); aktif 
otot (muscle)
Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku
(jaringan penyokong); banyak mengandung
mineral, zat perekat dan zat kapur.
Tulang rawan, tulang, dan sendi

3
Fungsi Sistem Rangka
1. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat melekatnya
ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak & organ
2. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid
(yellow marrow)
3. Produksi sel darah (red marrow)
4. Pelindung; membentuk rongga melindungi organ yang
halus & lunak
5. Penggerak; dpt mengubah arah & kekuatan otot rangka
saat bergerak; adanya persendian

4
Tulang rawan
Berkembang dari mesenkim membentuk sel yg
disebut kondrosit
Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di
dalam matriks dgn substansi dasar seperti gel
(berupa proteoglikans) yg basofilik.
Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan tumbuh
menjadi tulang (keras).

5
Tulang rawan
Berdasarkan jenis & jumlah serat di dalam matriks,
ada 3 macam tulang rawan:
1. Tl rawan hialin: matriks mengandung seran
kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai
2. Tl rawan elastin: serupa dg tl rawan hialin ttp
lebih bny serat elastin yg mengumpul pd dinding
lakuna yg mengelilingi kondrosit
3. Fibrokartilago: tdk pernah berdiri sendiri ttp scr
berangsur menyatu dg tl rawan hialin atai jar.ikat
fibrosa yg berdekatan

6
Pertumbuhan Tulang Rawan
Ada 2 cara:
1. Appositional growth; tumbuh dari luar  sel pembentuk
kartilago di dlm perikondrium menyekresi matriks baru
ke permukaan luar kartilago yg sdh ada
2. Interstisial growth; tumbuh dari dalam  kondrosit yg
berikatan dg lakuna di dlm kartilago membelah &
menyekresi matriks baru & memperluas kartilago dari
dalam
Pertumbuhan tulang rawan berakhir selama periode dewasa

7
Tulang
 Pembentuk jaringan:
- sel-sel tulang (sel
osteoprogenitor, osteoblast,
osteosit, dan osteoklas)
- matriks
 Matriksnya mengandung unsur
anorganik, terutama kalsium fosfat
(hidroksiapatit)
 Scr makroskopik:
- spongiosa (kanselosa)
- kompak (padat)
 Permukaan luar tulang dilapisi
selubung fibrosa (periosteum);
lapis tipis jaringan ikat
(endosteum) melapisi rongga
sumsum & meluas ke dlm
kanalikuli tulang kompak

8
Struktur Mikroskopis Tulang

Sistem havers
Lamella
Lacuna
Kanalikuli

9
Struktur Mikroskopis Tulang

Sistem Havers: saluran Havers (saraf, pembuluh


darah, aliran limfe)
Lamella (lempeng tulang yang tersusun
konsentris).
Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara
lempengan–lempengan yang mengandung sel
tulang).
Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat
difusi makanan sampai ke osteon).

10
Periosteum

 Membran vaskuler fibrosa yang melapisi


tulang, banyak pembuluh darah dan
melekat erat pada tulang.

 Pada tulang yang


sedang tumbuh
terdapat lapisan
sel pembentuk
tulang diantara
periosteum dan tulang.

11
Tulang
 Membran periosteum berasal dari perikondrium tulang
rawan yang merupakan pusat osifikasi.
 Pada tulang yang sedang tumbuh terdiri atas 1 batang
(diafisis) dan 2 ujung (epifisis)

12
Tulang menurut bentuknya
1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yg ukuran
panjangnya terbesar, cth: os humerus
2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yg ketiga
ukurannya kira-kira sama besar, cth: ossa carpi
3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg
ukuran lebarnya terbesar, cth: os parietale
4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), cth: os
sphenoidale
5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), cth: os
maxilla

13
Sistem skeletal/ rangka

14
Skull  Scapula & collarbone
Sternum  Upper limb bones
Ribs
 Hip
Vertebrae
Sacrum
 Lower limb bones

15
Truncus/ Batang badan
Skull
• Os Sternum
- Manubrium sterni
- Os Occipitale - Louis angle
Cranium - Corpus Sterni
- Os Parietale
- Processus Xyphoideus
- Os Temporale
- Os Frontale • Ribs/Costae
- Os Sphenoid - Costae vera (1-7)
- Os Ethmoid - Costae spuriae affixae (8-10)
- Costae spuriae fluctuantes (11-
- Os Maxilla
12)
- Os Palatine Face
- Os Nasal • Vertebrae
- Vomer - Cervical (7)
- Torakal (12)
- Concha nasal inferior
- Lumbal (5)
- Os Zygomatic
- Os Lacrimal • Sacrum (1)
- Mandibula • Coccygeal (1)
- Ossicles auditori & Os Hyoid
16
Upper limb Lower limb
o Os Scapula  Os coxae (Os

o Os Clavicula Ilium, Os
Ischium,Os Pubis)
o Os Humerus  Os Femur
o Os Radius  Os Patella
o Os Ulna  Os Tibia
o Os Carpals  Os Fibula
o Ossa Metacarpals  Os Tarsals
o Ossa Phalanges  Ossa Metatarsals
 Ossa phalanges

17
18
Sendi
Persambungan/ artikulasio : pertemuan
antara dua atau lebih dari tulang rangka.
Artrologi: ilmu yang mempelajari
persendian.

19
3 Jenis Sendi Berdasarkan strukturnya
 Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
 Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan
dengan tulang rawan.
 Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk
mempertahankan persendian.

20
Sendi berdasarkan jenis persambungannya

Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara
kedua ujung tulang yang bersendi tdp suatu
jaringan
Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di
antara tulang yg bersendi terdapat rongga
(cavum articulare)

21
Sinartrosis
1. Syndesmosis: jaringan penghubungnya mrp jaringan
ikat
a. Sutura: tepi-tepi tulang dihubungkan oleh
jaringan ikat yg tipis. Cth: di antara tulang-
tulang tengkorak
b. Schindylesis: lempeng pd tulang yg satu
terjepit di dlm celah pada tulang lain. Cth
antara rostrum sphenoid & vomer
c. Ghomphosis: tulang yg 1 berbentuk kerucut
masuk ke dalam lekuk yg sesuai dgn bentuk
itu pd tlng lain.Cth: antara gigi dg rahang
d. Syndesmosis elastica: jar ikat penghubungnya
mrp jar ikat elastin. Cth: di antara arc.
Vertebra oleh lig.flavum
e. Syndesmosis fibrosa: jar ikat penghubungnya
mrp serat kolagen. Cth: antara ulna & radius
oleh membran interossa antebrachii
22
Sinartrosis
2. Synchondrosis: jaringan penghubungnya
jaringan tulang rawan. Cth:antara epifisis &
diafisis sebelum penulangan selesai, antara
kedua ossa pubica
3. Synostosis: jaringan penghubungnya
jaringan tulang. Cth: antara epifisis &
diafisis setelah penulangan selesai, antara
os ilium, os pubis, dan os ischium

23
Diartrosis

Pada diartrosis tdp bagian2 sbb:


1. Ujung-ujung tulang yg bersendi:
kepala sendi (caput articulare)
& lekuk sendi (cavitas glenoidalis)
2. Simpai sendi (capsula articularis): stratum fibrosum (bgn
luar) & stratum synoviale (bgn dlm)
3. Rongga sendi (cavum articulare) berisi cairan synovial
4. Alat-alat khusus:
- tendon: membatasi gerak sendi & sbg penyokong
mekanik
- kartilago & bantalan lemak (fat pads): discus &
meniscus articulares sbg alat menerima tumbukan,
penyangga, & untuk mengurangi diskongruen
- kandung sega (bursae mucosae) untuk memudahkan
gerakan sendi
- ligament (accessories, extracapsular, & intracapsular
ligaments)
24
25
Diartrosis bdskn kemungkinan gerak
1. Sendi kejur (amphiartrosis): kemampuan gerak sangat sedikit
-Symphysis; dihubungkan oleh fibrokartilago. Cth: intervertebral
disc, pubic symphysis

2. Articulationes: kemampuan gerak luas


a. Sendi sumbu 1
(1) sendi engsel/ hinge joint (ginglymus): sumbu gerak tegak lurus pd
arah panjang tulang. Cth: art.interphalangeae, humero-
ulnaris
(2) sendi kisar/ pivot joint (art trochoidea): sumbu gerak kira-kira
sesuai dgn arah panjang tulang. Cth: art.radioulnaris,atlantodentalis
b. Sendi sumbu 2: kedua sumbu gerak berpotongan tegak lurus
(1) Sendi telur/ ellipsoidal joint (art. Ellipsoidea): kepala sendi cekung
berbentuk ellipsoid dg sumbu panjang & sumbu pendek.
Cth: art.radiocarpae
(2) Sendi pelana/saddle joint (art.sellaris): permukaan sendi
berbentuk
pelana; arah sumbu yg 1 permukaannya cembung &
arah sumbu yg lain cembung. Cth: art.carpo-metacarpea

26
Diartrosis berdasarkan kemungkinan gerak
c. Sendi sumbu 3 (arthroida): kemampuan gerak paling luas; kepala sendi
berbentuk bola
(1) Sendi peluru/ ball & socket joint (art.
Globoidea): lekuk sendi mencakup kurang
dari setengah kepala sendi. Cth: art.humeri
(2) Sendi buahpala (enarthrosis
spheroidea): lekuk sendi mencakup
lebih dari setengah kepala sendi. Cth:
art coxae

27
28
Penstabil sendi
1. Jaringan kolagen kapsula sendi & ligamen.
2. Bentuk permukaan sendi  menentukan
gerakan spesifik sendi
3. Adanya tulang lain, otot rangka, & bantalan
lemak pd sendi
4. Tegangan pd tendon yg menempel pd tulang
yang bersendi

29
Gerakan Sendi
1. Gerakan lurus (linear motion) - gliding
2. Gerakan sudut (angular motion)
* fleksi-ekstensi-hiperekstensi
* abduksi-adduksi
* sirkumduksi
3. Gerakan putar (rotation)
* rotasi kanan-kiri
* rotasi medial-lateral
* pronasi-supinasi
4. Gerakan khusus
* inversi-eversi
* dorsofleksi-plantar fleksi
* opposisi
* protraksi-retraksi
* elevasi-depresi
* fleksi lateral
30
Otot
Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya mrpkn
protein tubuh & ½-nya tempat terjadinya aktivitas
metabolik saat tubuh istirahat
Proses vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi jantung,
kontriksi pembuluh darah, bernapas, peristaltik
usus) terjadi krn adanya aktivitas otot

31
Fungsi Sistem Otot Rangka
1. Menghasilkan gerakan rangka.
2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
3. Menyokong jaringan lunak.
4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran
dlm sistem tubuh.
5. Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi
otot:energi  panas

32
3 Tipe jaringan otot
1. Otot polos
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom
(involunter), serat otot polos (tidak berserat), terdapat di organ dalam tubuh
(viseral), sumber Ca2+ dari CES, sumber energi terutama dr metabolisme
aerobik, awal kontraksi lambat, kadng mengalami tetani, tahan thd kelelahan
2. Otot rangka
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik somatik (volunter),
melekat pada tulang, sumber Ca2+ dari retikulum sarkoplasma (RS), sumber
energi dr metabolisme aerobik & anaerobik, awal kontraksi cepat, mengalami
tetani, & cepat lelah
3. Otot jantung
memiliki 1 inti yg berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom
(involunter), serat otot berserat, hanya ada di jantung, sumber Ca2+ dari CES
& RS, sumber energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat, tdk
mengalami tetani, & tahan thd kelelahan

33
3 Tipe Jaringan Otot

34
Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon:
jaringan ikat fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih
yg menghubungkan otot rangka dengan tulang.

TENDON

35
Struktur Otot Rangka
Fascia
- Otot rangka mrpkn kumpulan fasciculus (berkas sel otot
berbentuk silindris yg diikat oleh jaringan ikat).
- Seluruh serat otot dihimpun menjadi satu oleh jaringan ikat

yg disebut epimysium (fascia).


- Setiap fasciculus dipisahkan oleh jar.ikat perimysium
- Di dlm fascicle, endomysium mengelilingi 1 berkas sel otot.
- Di antara endomysium & berkas serat otot tersebar sel satelit
yg berfungsi dlm perbaikan jaringan otot yang rusak.

Sel otot serat otot (endomysium) fascicle 


fasciculus (perimysium) fascia (epimysium)
otot rangka (organ)
36
Struktur Otot Rangka
Sarcolemma (membran sel/serat otot) &
Sarcoplasma
 Unit struktural jaringan otot ialah serat otot (diameter 0,01-
0,1 mm;panjang 1-40 mm).
 Besar dan jumlah jaringan, terutama jaringan elastik, akan
meningkat sejalan dengan penambahan usia.
 Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastik tipis yg
disebut sarcolemma.
 Protoplasma serat otot yg berisi materi semicair disebut
sarkoplasmA.
 Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot
berdiameter 0,001 mm yg disebut miofibril.

37
Struktur Otot Rangka

Miofibril (diameter 1-2m)


 Di bawah mikroskop, miofibril akan tampak spt
pita gelap & terang yang bersilangan.
 Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh miosin
 Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin,
troponin & tropomiosin)

38
Struktur Otot Rangka
Sarkomer
 1 sarkomer tdd:
- filamen tebal,
- filamen tipis,
- protein yg menstabilkan posisi filamen tebal & tipis, &
- protein yg mengatur interaksi antara filamen tebal &
tipis.
 Pita gelap (pita/ bands Aanisotropic); pita terang
(pita/bands I isotropic)
 Filamen tebal tdp di tengah sarkomer Pita A, tdd 3 bgn:
- garis M; zona H; dan zona overlap
 Filamen tebal tdp pd pita I;
 garis Z mrp batas antara 2 sarkomer yg berdekatan &
mengandung protein Connectins yg menghubungkan
filamen tiois pd sarkomer yg berdekatan.

39
Struktur Otot Rangka
Retikulum sarkoplasma
 Jejaring kantung dan tubulus yang terorganisir pada
jaringan otot
  retikulum endoplasma di sel lain.
 Tdd tubulus-tubulus yg sejajar dg miofibril, yg pd garis
Z dan zona H bergabung membentuk kantung (lateral
sac) yang dekat dengan sistem tubulus transversal
(Tubulus T).
 Tempat penyimpanan ion Ca2+.
 Tubulus T  saluran untuk berpindahnya cairan yang
mengandung ion.
 Tubulus T dan retikulum sarkoplasma berperan dlm
metabolisme, eksitasi, dan kontraksi otot.

40
Struktur Otot Rangka
Motor end plates
merupakan tempat inervasi ujung-ujung saraf pada otot.

Motor end plates

41
Komposisi Otot Rangka
Otot rangka

Sel (85%) Ekstrasel (15%)

Air (75%) Solut (25%

Protein (80%) Lain-lain (20%)

Fibrilar (65%) Sarkoplasmic (35%)

Miosin (55%) Aktin (20%) Tropomiosin (7%) Troponin (3%) Lain-lain (15%)

42
Komposisi Otot Rangka
Otot merah & putih
Otot merah  bny mengandung pigmen pernapasan yaitu mioglobin, yg
berfungsi membawa oksigen dari kapiler darah (ekstrasel) ke
mitokondria (intrasel)  kapasitas metabolisme oksidatif yang lebih
tinggi dgn aktivitas siklus Krebs dan enzim transport elektron
yang kuat
Otot putih  krn kurang mioglobin  kapasitas glikolisis anaerobik
yang tinggi dgn aktivitas enzim glikolisis dan fosforilase yang kuat.

Ekstraktif
Yaitu zat non-protein yang larut dlm air meliputi kreatinin, kreatinin
fosfat, ADP, asam amino, asam laktat, dll. Zat yang memiliki struktur
grup fosfat mrpkn zat yang ‘kaya energi’

Protein
Komponen enzim otot yang mengkatalisis berbagai tahapan pd proses
glikolisis mrpkn protein sarkoplasmik. Protein lain yang membentuk
struktur otot ialah miosin, aktin, troponin, dan tropomiosin.

43
4 Pola pengorganisasian otot rangka
1. Parallel muscle
2. Convergent muscle
3. Pennate muscle
4. Circular muscle

44
Axial musculature
- melekat pd rangka aksial
- memposisikan kepala, tulang belakang;
menggerakkan tulang iga
- mencakup 60% otot rangka tubuh
Appendicular musculature
- menstabilkan atau menggerakkan
komponen rangka appendikular
- mencakup 40% otot rangka tubuh

45

Anda mungkin juga menyukai