Anda di halaman 1dari 13

RESUME

GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Ajar Keperawatan KMB III
Dosen pembimbing :Sumbara ,S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun oleh :

Riski Nurul Insani

NIM : 191FK03082

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN& Ners

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

MARET 2021
RESUME GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL
A. Pengertian
Gangguan system musculoskeletal adalah suatu kondisi yang mengganggu fungsi
sendi, ligament, otot, saraf dan tendon, serta tulang belakang.
B. Anatomi Sistem Muskuloskeletal
Tulang berulang tersambung-sambung menjadi rangka (Sceletum)
Rangka Terbagi atas 3 bagian:
1) Rangka Batang Badan ( Sceletum Trunci)
2) Rangka Anggota Badan ( Sceletum Extremitas )
3) Tengkorak ( Cranium )
 Rangka Batang Badan
1. Tulang Belakang ( Columna Vetebralis )
2. Iga-iga (Costae )
3. Tulang Dada ( Sternum )

1. Tulang Belakang (VERTEBRA)


Terdiri atas:
 7 ruas tulang leher (VERTEBRAE CERIVCALES).
 12 ruang tuang punggung (VERTEBRAE THORACALES).
 5 ruas tulang pinggang (VERTEBRAE LUMBALES).
 5 ruas tulang kelangkang (VERTEBRAE SACRALES).
 5 ruas tuang tungging (VERTEBRAE COCCYGALES).

2. Iga ( Costa)
Terdapat 12 pasang tulang iga:
 7 tulang iga teratas mempunyai tempat lekat sendiri ditulang dada (Costae
Verae).
 Iga 8-10 ujungnya lekat pada Iga di atasnya (Costae Spuriae).
 Iga 11-12 pendel, Tidak terus ke garis Tengah (Costae Fluctuantes).
 Tulang Dada (STERNUM)
 Bagian-bagiannya: Manubrium Sterni (Tangkai), Corpus Sterni (badan),
Proceccus xiphoideus atau procecccus ensiformis (ujung bawah
tajam&runcing), Incisura juguaris, Insicura clavicularis, Incisura costalis I-
VII, Angulus sterni LUDOVICI.

3. THORAX (Rangka dada)


Vertebrae thoracales, Iga-iga & Sternum membentuk Cavum thoracis
(Rongga dada). Lubang atas rongga dada diswbut Apertura thoracis superior
(corpus vertebrae thoracalis I- Costa I- Insicura jugularis sterni).
4. Tulang-tulang anggota Badan
 Tulang-tulang anggota atas (sceletum Extermitatis Superioris)
 Scapulla (Tulang Belikat)
 Clavicula (Tulang Selangka).
 Humerus (Tulang Lengan Atas).
 Radius (Tulang pengumpil)
 Ulnae (Tulang Hasta)

5. Tulang_tulang tangan :
 Ossa Carpalia (Tulang-tulang pangkal tangan), terbagi 2 baris yaitu proximalis
(I) dan distas (II).
 Ossa Metacarpaia (tulang-tulang telapak tangan).
 Phalanges (Tulang-tulang ruas jari, terdiri dari ruas kecuali ibu jari 2 ruas.
6. Tulang-tulang anggota bawah (SCELETUM EXTERMITATIS INFERIORIS)
 0s coxae (tulang pangkal paha), tu8lang panggul kanan-kiri melekat di garis
medianus muka dengan persambungan rawan symphysis pubis & dibelakang
dengan Os sacru melalui persendian Amphiarthrosis sacroiliaca. Maka
terbnetuklah gelang panggul atau cingulu extremitatis inferioris. Os coxae
terdiri dari 3 tulang yaitu Os ilium (tulang usus), Os pubis (tulang Kemaluan),
Os ischium (tulang duduk). Bersatu pada lekuk sendi panggul yaitu
Acetabulum.
 Os Femur (Tulang tungkai atas).
 Os tibia (Tulang kering).
 Os fibula (Tulang-tulang pangkal kaki)
 Ossa metatarsalia (Tulang-tulang telapak kaki)
 Ossa phalanges (Tulang-ulang ruas jari).

7. SISTEM MUSKULUS
 Otot terdiri atas myofibrilae (Myofibril-myiofibril) dan merupakan alat gerak
aktif.
 Otot dibedakan:
 Otot polos, Contoh: otot dinding usus, otot dinding pembuluh darah.
 Otot seran linttangg (otot lurik), Contoh: Otot-otot badan.
 Otot jantung.
 Bagian-bagian otot badan:
 Caput – Origo – Punctum fixum.
 Cauda – Insertio - Punctum mobile.
 Venter.
Kedua ujung otot melekat pada tulang dengan perantaraan urat, disebut
tendo. Apabila otot melekat pada kulit atau jaringan ikat yang kuat,
disebut Aponeurosis.

 Alat-alat penolong otot:


 Tendon: Jaringan ikat yang kuat dan hanya dapat diregangkan sedikit.
 Aponeurosis: tendo yang rata dan lebar.
 Fascia: merupakan pembungkus otot/kumpulan otot.
 Bursa Mucosa: Terdapat di sekitar sendi.
 Vagia Tendinum: Semacam Bursa Mucosa yang mengelilingi satu urat
atau lebih.
8. Sendi
Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini
dipadukan dengan berbagai cara misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa,
ligamen, tendon, fasia atau otot.
Dalam membentuk rangka tubuh, tulang yang satu berhubungan dengan
tulang yang lain melalui jaringan penyambung yang disebut persendian. Pada
persendian terdapat cairan pelumas (cairan sinofial). Otot yang melekat pada
tulang oleh jaringan ikat disebut tendon. Sedangkan, jaringan yang
menghubungkan tulang dengan tulang disebut ligamen.
Secara structural sendi dibagi menjadi: sendi fibrosa, kartilaginosa,
sinovial. Dan berdasarkan fungsionalnya sendi dibagi menjadi: sendi sinartrosis,
amfiartrosis, diarthroses.
a) Sendi Fibrosa/ sinartrosis
Sendi yang tidak dapat bergerak atau merekat ikat, maka tidak
mungkin gerakan antara tulang-tulangnya. Sendi fibrosa tidak mempunyai
lapisan tulang rawan dan tulang yang satu dengan lainnya dihubungkan oleh
jaringan penyambung fibrosa.
b) Sendi Kartilaginosa/ amfiartrosis
Sendi dengan gerakan sedikit, dan permukaan persendian-
persendiannya dipisahkan oleh bahan antara dan hanya mungkin sedikit
gerakan. Sendi tersebut ujung-ujung tulangnya dibungkus tulang rawan
hyalin, disokong oleh ligament dan hanya dapat sedikit bergerak. Ada dua tipe
kartilago :
 Sinkondrosis
Sendi yang seluruh persendianyan diliputi oleh tulang rawan hialin
 Simfisis
Sendi yang tulangnya memiliki hubungan fibrokartilago dan selapis tipis
tulang rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi. Contohnya :simfisis
pubis (bantalan tulang rawan yang mempersatukan kedua tulang pubis), sendi
antara manubrium dan badan sternum, dan sendi temporer / sendi tulang
rawan primer yang dijumpai antara diafisis dan epifisis.
Persendian yang bergerak bebas dan banyak ragamnya. Berbagai jenis
sendi sinovial yaitu sendi datar / sendi geser, sendi putar, sendi engsel, sendi
kondiloid, sendi berporos, dan sendi pelana / sendi timbal balik.Gerak pada
sendi ada 3 kelompok utama yaitu gerakan meluncur, gerkan bersudut /
anguler, dan gerakan rotasi.
Adapun pergerakan yang dapat dilakukan oleh sendi-sendi adalah fleksi,
ekstensi, adduksi, abduksi, rotasi, sirkumduksi dan Pergerakan khusus seperti
supinasi, pronasi, inversion, eversio, protaksio. Sendi diartrosis terdiri dari:
 Sendi peluru
Sendi peluru adalah persendian yang memungkinkan gerakan yang
lebih bebas. Sendi ini terjadi apabila ujung tulang yang satu berbentuk
bonggol, seperti peluru masuk ke ujung tulang lain yang berbentuk
cekungan. Contoh sendi peluru adalah hubungan tulang panggul dengan
tulang paha, dan tulang belikat dengan tulang atas. 
 Sendi Engsel
Memungkinkan gerakan melipat hanya satu arah, Persendian yang
menyebabkan gerakan satu arah karena berporos satu disebut sendi engsel.
Contoh sendi engsel ialah hubungan tulang pada siku, lutut, dan jari-jari.
 Sendi pivot
Memungkinkan rotasi untuk melakukan aktivitas untuk memutar
pegangan pintu, misal persendian antara radius dan ulna.
 Sendi peluncur
Memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah. Contoh adalah
sendi-sendi tulang karpalia di pergelangan tangan
9. PATOFISIOLOGI
 Staphylococcus aurens merupakan penyebab 70% - 80%menginfeksi tulang.
 Awitan osteomylitis ortopedi dapt terjadi dalam 3 bulan pertama ( akut
fulminan staduim I ) dan sering berhubungan dengan hematomaatau infeksi
superfisial. Infeksi awitan lambat ( stadium II) terjadi antara 4-24 bulansetelah
pembedahan. Osteomylitis lama ( stadium III )biasanya akibat penyebaran
hematogen dan terjadi dua tahun atau lebih setelah pembedahan.
 Respon inisial terhadap infeksi adalah salah satu dari inflamasi, peningkatan
vaskularisasi dan edema. Setelah 2-3 hari trombus pada pembulu darah terjadi
pada tempat tersebut. Sehingga mengakibatkan iskemia dengan nekrotis
tulang. Seiringan dengan peningkatan dan dapat menyebar ke jaringan lunak
atau sendi di sekitarnya.
10. KIMIA SISTEM MUSKULOSKELETAL
1. Susunan kimia tulang
Tulang terdiri atas komponen seluler dan komponen interseluler (matriks).
Komponen seluler terdiri atas:
a) Osteoprogenitor
Merupakan sel yang belum mengalami perubahan, serupa dengan
fibrolast. Memiliki kemampuan tinggi untuk membelah.
b) Osteoblast
Terdapat pada permukaan tulang dan berfungsi sebagai penyusun tulang
dan mensintesis komponen matriks tulang (kolagen dan glikoprotein).
c) Osteosit (sel tulang)
Merupakan sel matur (matang) yang ditemukan terbungkus didalam
lapisan matriks tulang yang telah mengalami mineralisasi.
d) Osteoklas
Sel yang motil (dapat bergerak bebas) dan berinti banyak. Biasanya
terdapat pada permukaan atriks atau pada permukaan tulang.
2. Susunan kimia sendi
Rawan sendi merupakan jaringan avaskuler dan juga tidak memiliki
jaringan syaraf, berfungsi sebagai bantalan terhadap beban yang jatuh ke
dalam sendi. Rawan sendi di bentuk oleh sel rawan sendi (kondrosit) dan
matriks rawan. Kondrosit berfungsi mensintesis dan memelihara matriks
rawan sehingga menjaga fungsi bantalan sendi. Sedangkan matriks rawan
sendi terutama terdiri air, proteoglikan (molekul yang kompleks yang tersusun
atas inti protein dan glikosaminoglikan) dan kolagen (Rosyadi,2013;27).

3. Otot
a) Otot merah dan putih
Banyak mengandung pigmen pernapasan yaitu myoglobin,yang
berfungsi membawaoksigen dari kapiler darah (ekstrasel) ke mitokondria
(intrasel)=> kapasitas metabolism oksidatif yang lebih tinggi dengan
aktivitas siklus krebs dan enzim transport electron yang kuat.
b) Ekstraktif
zat non-protein yang larut dalam air meliputi kreatinin, kreatinin
fosfat , ADP, asam amino, asam laktat, dll. Zat yang memiliki struktur
grup fosfat merupakan zat yang ‘kaya energi’.
c) Protein
Komponen enzim otot yang mengkatalisis berbagai tahapan pada
proses gikolisis merupakan protein sarkoplasmik. Protein lain yang
membentuk struktur otot ialah myosin, akitin, troponin, dan tropomyosin.
11. FISIKA
Hukum dasar dalam gerak (Hukum Newton)
Hukum dasar gerak menurut newton adalah sbb:
a. Hukum Newton I (Hukum Kelembaman)
1) Benda/objek bersifat mempertahankan keadaan.
2) Semua benda/objek akan bergerak bila ada gaya (foce) yang
mengakibatkan pergerakan.
b. Hukum Newton II
Apabila ada gaya yang bekerja pada suatu benda maka benda akan
mengalami suatu percepatan yang arahnya sama dengan arah gaya.
c. Hukum newton III
Untuk setiap aksi selalu ada, selalu ada reaksi yang arahnya berlawanan.

12. BIOKIMIA
BIOKIMIA TULANG
Tulang adalah jaringan ikat padat yang terdiri atas:
 Zat anorganik (mineral).
 Zat organik (matriks tulang).
 Zat anorganik berupa kristal.
 Hidroksapatit yaitu Ca 10 (PO4)6(OH)2
 Na+
 Mg 2+
 Co3 2- (karbonat).
 F- (fluorida).
13. BIOKIMIA OTOT
I. 1. OTOT MENGUBAH ENERGI KIMIA MENJADI ENERGI MEKANIS
Otot adalah transducer (mesin) biokimia utama yang mengubah energi
potensial (kimiawi) menjadi energi kinetic (mekanis).
Otot lurik terdiri dari sel-sel serabut otot multinukleus yang dikelilingi oleh
membrane plasma yang dapat tereksitasi oleh listrik, yaitu sarkolema. Sel serabut
individual yang panjangnya dapat menyamai Panjang keseluruhan otot,
mengandung berkas banyak myofibril yang tersusun sejajar yang terbenam dalam
cairan intrasel yang disebut sarkoplasma. Di dalam cairan ini terdapat glikogen,
senyawa berenegri ti nggi, ATP dan fosfokreatin, serta enzim-enzim glikolisis.
2. AKTIN DAN MIOSIN MERUPAKAN PROTEIN UTAMA OTOT
Monomer G aktin membentuk 25% protein otot berdasarkan berat. Pada
kekuatan ionic fisiologis dan dengan keberadaan Mg2+,G aktin mengalami
polimerisasi secara non kovalen untuk membentuk filamen heliks ganda tak larut
yang disebut F aktin. Serabut F aktin memiliki tebal 6-7 nm dan memiliki puncak
dan struktur berulang setiap 35,5.
Myosin merupakan protein otot yang paling besar jumlahnya yang terdiri atas
6 sub-unit ; yaitu 2 rantai berat dan 4 rantai ringan. Teridiri atas bagian globular
dan bagian fibrosa. Bagian globular mengandung enzim ATPase.
3. DUA TIPE SERABUT OTOT
Otot rangka berfungsi dalam kondisi aerob (istirahat) maupun anaerob
(misalnya lari cepat), jadi baik glikolisis aerob maupun anaerob bekerja,
bergantung pada kondisi. Otot rangka mengandung myoglobulin untuk
menyimpan oksigen.
Secara fungsional, otot rangka ibedakan atas dua tipe yaitu; (tipe 1) otot
merah/aerob dan (tipe 2) otot putih/anaerob. Contoh dari otot tipe I adalah pelari
marathon dimana sumber energi dari Gerakan ototnya adalah glikolisis aerobic,
siklis asam sitrat, dan oksidasi asam lemak sangat penting pada fase-fase
terakhir.Contoh dari tipe otot II adalah pelari sprint dimana sumber energi dari
Gerakan ototnya adalah ATP, kreatinin kinase dan glikolisis anaerobic.

BIOKIMIA SENDI
Otot melekat pada 2 tulang yang terhubung oleh sendi. Beberapa komponen
penunjang sendi, terdiri atas:
1. Tulng raqwan hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang
menutupi kedua ujung tulang. Berguna untuk menaga benturan terdiri atas
substansi rawan; kondroitin sulfat, sdikit protein, dan sedikit Ca 2. Rawan sendi
ini dibuat oleh kondroblast/kondrosit.
2. Kantung sendi (bursa articularis) diantara kedua rawan sendi.
Kantung ini berisi cairan sendi. Dalam cairan sendi terlarut glikosamino glikan,
terutama asam hialuraonat. Oleh karena sifat fisikokimia glikosamino glikan pada
cairan sendi ini membuat pergeraka tulang halus tanpa gesekan.
3. Ligamen (igamentum) adalah jaringn pengikat yang mengikat luar ujung tulang
yang saling mwmbwntuk pesendian. Berfungsi mencegah diskolasi.
4. Cairan synovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi.

14. FARMAKOLOGI MUSKULOSKELETAL


Melihat penyebab dan tingkat keparahan dari rasa sakit, ada berbagai
pengobatan untuk gangguan muskuloskeletal. Untuk nyeri ringan bisa
mendapatkan obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau
paracetamol. Obat-obatan seperti obat anti-inflamasi (NSAID) dapat digunakan
untuk mengobati peradangan dan nyeri. Untuk sakit yang lebih parah, mungkin
perlu penghilang rasa sakit yang lebih kuat yang akan memerlukan resep dari
dokter. Untuk nyeri yang berhubungan dengan pekerjaan, terapi fisik dapat
membantu menghindari kerusakan lebih lanjut dan mengontrol rasa sakit. Terapi
manual, atau mobilisasi, dapat digunakan untuk mengobati masalah dengan
keselarasan tulang belakang.
Pengobatan lain mungkin termasuk:
1. Teknik relaksasi.
2. Suntikan dengan obat anestesi atau anti-inflamasi.
3. Penguatan otot dan latihan peregangan.
4. Perawatan chiropractic.
5. Terapi pijat.

Obat (yang biasa digunakan) pada sistem muskuloskeletal antara lain Vitamin, Mineral,
Analgetik, Antiinflamasi, Antibiotik, Antineoplastik (sitostatika).
1. Penguat tulang
a. Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk
berbagai reaksi metabolisme dan mempertahankan kesehatan. Sumber bahan
makanan dan obat. Vitamin yang dibutuhkan adalah vitamin A, D, E, K.
Vitamin D
1) Sumber : minyak ikan, ragi, jamurdan provitamin D yang disintesa kulit oleh
sinar ultraviolet sinar matahari (terutama pagi hari) diubah menjadi Vit D.
2) Fungsi : pengatur kalsium dan fosfat plasma serta mempertahankan fungsi
neuromuscular.
3) Jika defisiensi dapat terjadi gangguan pertumbuhan tulang : penyakit Rakhitis
(pada anak / bayi) dan osteomalasia (pada dewasa).
b. Mineral
1) Tubuh membutuhkan 13 unsur penyusun dan pendukung metabolisme
berupa : 7 dalam jumlah banyak dan 6 “trace elements” ( Fe, Cu, Mn, I, Co,
Zn ).
2) Ca (kalsium) dan P (fosfor) merupakan mineral terbanyak pada tulang ,
Sumber : susu, telur Dipengaruhi oleh vitamin D. Penyimpanan : tulang .
Pengaturan metabolismenya oleh hormon paratiroid.
3) Kalsium dan suplemen vitamin D bermanfaat mengurangi risiko patah tulang
pangkal paha. Usahakan mengonsumsi kalsium sebagai berikut:
Konsumsi kalsium:
 600 IU atau 15 mikrogram untuk orang dewasa di atas 20 tahun.
 800 IU atau 20 mikrogram untuk manula di atas 70 tahun.
 Untuk mencegah keretakan tulang atau pengobatan osteoporosis, Anda
memerlukan dosis kalsium sebanyak 1,2 gram per hari dan vitamin D
sebanyak 20 mikrogram.
4) Bisphosphonate
Obat yang menjaga kepadatan tulang dan mengurangi risiko keretakan ini
biasa diberikan dalam bentuk tablet atau suntikan. Bisphosphonate bekerja
dengan memperlambat laju sel-sel yang meluruhkan tulang (osteoclast). Ada
beberapa bisphosphonate berbeda seperti alendronate, etidronate, ibandronate,
risedronate, dan asam zolendronic.

5) Strontium ranelate
Strontium ranelate dikonsumsi dalam bentuk bubuk yang dilarutkan dalam air.
Obat ini bisa menjadi alternatif jika penggunaan bisphosphonate dirasa tidak
cocok. Strontium ranelate memicu sel-sel yang membentuk jaringan tulang
yang baru (osteoblasts) dan menekan kinerja sel-sel peluruh tulang.
c. Obat-obatan yang Bersifat Hormon
1) Selective estrogen receptor modulators (SERMs)
SERMs adalah obat yang menjaga kepadatan tulang dan mengurangi risiko
retak, terutama pada tulang punggung. Satu-satunya bentuk SERMs yang
tersedia untuk pengobatan osteoporosis adalah raloxifene, garam hidroklorida.
Raloxifene dikonsumsi tiap hari dalam bentuk tablet.
2. Penetral zat
a. Obat urikosonik
1) Probenesid Obat yang membantu pengeluaran asam urat lewat urine
Alopurinol, menurunkan hiperurisemia dan membantu menghambat produksi
asam urat. obat ini hanya untuk diminum pada saat serangan nyeri sudah
mereda. Jika diminum pada saat serangan asam urat terjadi, dikhawatirkan
akan menyebabkan kristal asam urat justru akan menyebar ke jaringan tubuh
lainnya.
2) Obat anti-rematik modifikasi-penyakit (DMARDs)
DMARDs (diseas-modifying anti-rheumatic drugs) adalah perawatan tahap
awal yang diberikan untuk menghambat dan meredakan gejala rheumatoid
arthritis, serta mencegah kerusakan permanen pada persendian dan jaringan
lainnya. Kerusakan pada ligamen, tulang, dan tendon akibat efek sistem
kekebalan tubuh saat menyerang persendian dapat dihambat oleh DMARDs.
Beberapa DMARDs yang bisa digunakan adalah :
a) Hydroxychloroquine,
b) Methotrexate,
c) Sulfasalazine,
d) Leflunomide.
3. Analgetik
Analgetik atau obat penghalang nyeri adalah zat-zat yang mengurangi atau
menghalau rasa nyeri tanpa meghalangi kesadaran. Antipiretik adalah zat-zat yg dapat
mengurangi suhu tubuh. Obat analgetik antipiretik serta Obat Anti Inflamasi non
Steroid (OAINS) merupakan suatu kelompok obat yang heterogen, bahkan beberapa
obat sangat berbeda secara kimia. Obat-obat ini ternyata memiliki banyak persamaan
dalam efek terapi maupun efek samping. Untuk mengatasi rasa nyeri, pasien
memerlukan obat antinyeri yang cukup kuat. Pereda nyeri sekelas parasetamol
biasanya tidak cukup kuat untuk melawan nyeri akibat asam urat. Karena cara
kerjanya hanya meredakan nyeri dan radang, obat kelompok ini sama sekali tidak
berurusan dengan kristal asam uratnya. Dan karena khasiatnya meredakan nyeri, obat-
obat ini biasa juga diresepkan untuk rematik jenis lain.
Beberapa obat yang sering diberikan untuk mengurangi nyeri :
a) Diklofenak
b) Piroksikam
c) Meloksikam
d) Ketoprofen,
e) Tinoridin
f) Ibuprofen,
g) Naproxen,
h) Diclofenac,
4. Antiinflamasi
Antiinflamasi adalah obat atau zat-zat yang dapat mengobati peradangan atau
pembengkakan. Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS).
a) Kolkisin, untuk menghentikan serangan akut yang diberikan setiap jam pada awal
serangan nyeri hebat hilang. Obat ini bukan golongan pereda nyeri melainkan
antiradang. Termasuk obat “sangat keras” karena punya banyak efek buruk
misalnya muntah dan diare. Batas keamanannya juga sangat sempit, kelebihan
dosis sedikit saja bisa berefek fatal. Karena itu, gunakan hanya sesuai petunjuk
dokter. Contoh merek dagang: Recolfar®.
b) Turunan asam salisilat : Aspirin, salisilamid,diflunisal.
c) Turunan 5-pirazolidin : Fenilbutazon, Oksifenbutazon.
d) Turunan asam N-antranilat : Asam mefenamat, Asam flufenamat
e) Turunan asam arilasetat : Natrium diklofenak, Ibuprofen, Ketoprofen.
f) Turunan heteroarilasetat : Indometasin.
g) Turunan oksikam : Peroksikam, Tenoksikam.
Obat anti inflmasi steroid contohnya adalah Kortikosteroid. Untuk menghilangkan
radang, dokter mungkin akan meresepkan kortikosteroid seperti prednisolon,
deksametason, dsb. Obat ini memiliki banyak efek samping. Karena itu pastikan
Anda mengonsumsinya sesuai dengan petunjuk dokter. Baca juga Bab Kortikosteroid.
5. Antibiotika
Segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan
atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme, khususnya dalam
proses infeksi oleh bakteri. Penggunaan antibiotika khususnya berkaitan dengan
pengobatan penyakit infeksi. Antibiotika bekerja seperti pestisida dengan menekan
atau memutus satu mata rantai metabolisme, hanya saja targetnya adalah bakteri.
Berbeda dengan desinfektan, desifektan membunuh kuman dengan menciptakan
lingkungan yang tidak wajar bagi kuman untuk hidup.
Klasifikasi Antibiotik berdasarkan mekanisme kerjanya :
a) Inhibitor sintesis dinding sel bakteri, mencakup golongan Penicillin, Polypeptide
dan Cephalosporin, misalnya ampicillin, penicillin G;
b) Inhibitor transkripsi & replikasi, mencakup golongan Quinolone, misal:
rifampicin, actinomycin D, nalidixic acid;
c) Inhibitor sintesis protein, mencakup banyak jenis antibiotik, terutama dari
golongan Macrolide, Aminoglycoside, dan Tetracycline, misalnya gentamycin,
chloramphenicol, kanamycin, streptomycin, tetracycline, oxytetracycline;
d) Inhibitor fungsi membran sel, misalnya ionomycin, valinomycin;
e) Inhibitor fungsi sel lainnya, seperti golongan sulfa atau sulfonamida, misalnya
oligomycin, tunicamycin; dan
f) Antimetabolit, misalnya passerine.
Pemberian AB :
a) Dosis : kadar obat di tempat infeksi harus melampaui MIC kuman. Untuk
mencapai kadar puncak obat dalam darah, kalau perlu dengan loading dose
(ganda) dan dimulai dengan injeksi kemudian diteruskan obat oral.
b) Frekuensi pemberian : tergantung waktu paruh (t½) obat. Bila t½ pendek, maka
frekuensi pemberiannya sering.
c) Lama terapi : harus cukup panjang untuk menjamin semua kuman telah mati &
menghindari kekambuhan. Lazimnya terapi diteruskan 2-3 hari setelah gejala
penyakit lenyap.
6. Antineoplastik (sitostatika /kemoterapi)
Kemoterapi (Eng: chemotherapy) adalah penggunaan zat kimia untuk perawatan
penyakit. Dalam penggunaan modern, istilah ini hampir merujuk secara khusus
kepada obat sitostatik yang digunakan untuk melawan kanker (antineoplastik).
Kemoterapi untuk kanker.
a) Biasanya kemoterapi berupa kombinasi dari obat yang bekerja bersama
khususnya untuk membunuh sel kanker. Mengkombinasikan obat yang memiliki
mekanisme aksi yang berbeda saat di dalam sel dapat meningkatkan pengrusakan
dari sel kanker & mungkin dapat menurunkan resiko perkembangan kanker yang
resisten terhadap salah satu jenis obat.
b) Prinsip antikanker : Membunuh sel yang sedang dalam proses membelah diri.
c) Klasifikasi Obat Antikanker :
1) Alkilasi polifungsional, contoh : busulfan, cyclophosphamide,
mecchlorethamine, melphalan, thiotepa.
2) Antimetabolit, contoh : azazitidine, cytarabine, fluorouracil, mercaptopurine,
methotrexate, thioguanine
3) Alkaloid tanaman, contoh : vincristine, vinblastine, paclitaxel
4) Antibiotik, contoh : dactinomycin, daunorubicin, doxorubicin, licamycin,
mitomycin
5) Agen hormonal
6) Lain-lain: asparaginase, hydroxyurea, mitoxantrone

Anda mungkin juga menyukai