Anda di halaman 1dari 36

NAMA : REJE ERY SYAPUTRA

NIM : 2019.C.11a.1024
PRODI : S1 KEPERAWATAN TKT 1A
DOSEN PENGAJAR : TAKESI ARISANDI., Ners., M.Kep
MATA KULIAH : IDK 1

SISTEM MUSKULOSKULETAL
KONSEP ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM
MUSKULOSKELETAL

PENDEKATAN KONSEP ANATOMI FISIOLOGI SYSTEM


MUSKULOSKELETAL DALAM MASALAH KEPERAWATAN

Musculoskeletal terdiri atas:


Muskuler/otot : Otot, tendon, dan rangka.
Skeletal/rangka : Tulang dan sendi

A. Skeletal/rangka
Adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa
organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul. Kerangka juga
berfungsi sebagai alat ungkit pada gerakan dan menyediakan permukaan
untuk kaitan otot-otot kerangka. Rangka tubuh adalah tempat terjadinya
haematopoiesis, yaitu tempat pembentukan sel darah. Sumsum tulang
merupakan tempat pembentukan sel darah. Terutama di tulang

pipih contoh : tulang dada / pada corpus sterni.

1. Pembagian Skeletal
 Rangka Axial (kerangka sumbu)
Terdiri atas kepala dan badan, termasuk tulang-tulang
berikut:
- Bagian kepala (cranium)
Terdiri dari:
 1 tulang kepala belakang (occipital)
 2 tulang ubun-ubun (parientale)
 1 tulang dahi (frontale)
 2 tulang pelipis (temporale)
 2 tulang tapis (ethmoid)
 2 tulang spenoidal (sphenoidale)

- Tulang wajah (spalchocranium)


 2 tulang rahang atas (Maxilla)
 2 tulang rahang bawah (Mandibula)
 2 tulang pipi (Zygomatic)
 2 tulang hidung (Nasale)
 2 tulang langit-langit (Pallatum)
 1 tulang lidah (Hyoideum)
 2 tulang air mata (Lacrimale)
 2 tulang rongga mata (Orbitalle)

- Tulang dada (sternum)


 Tulang hulu (manubrium sterni)
 Tulang badan (corpus sterni)
 Taju pedang (proccesus xyphoideus)

- Tulang rusuk (costae)


 7 pasang tulang rusuk sejati (costae vera)
 3 pasang tulang rusuk palsu ( costa sporia)
 2 pasang tulang rusuk melayang (costa fluctuantes
- Tulang gelang bahu (humerum)
 2 tulang belikat (scavula)
 2 tulang selangka (clavicula)

- Tulang gelang panggul (pelvis)


 2 tulang duduk (ichium)
 2 tulang kemaluan (pubis)
 2 tulang panggul (illium)

- Tulang belakang (vertebrae)


 7 ruas tulang leher (vertebrae cervicale)
 12 ruas tulang punggung (vertebrae thoracalis)
 5 ruas tulang pinggang (vertebrae lumbalis)
 5 ruas tulang kelangkang (vertebrae cacrum)
 4 ruas tulang ekor (vertebrae corcigeus)

Bagian-bagian tulang Axial

- Bagian kepala (cranium)


Terdiri dari:
 Tulang kepala belakang (occipital)
Terletak di belakang dan bawah rongga kranium di
lalui medula oblongata dan bertemu dengan medula
spinalis,sisi foramen magnum di sebut kondilus
 Tulang ubun-ubun (parientale)
Dua tulang perietal membentuk atap sisi tengkorak,
permukaan luarnya halus, permukaan dalam di tandai
kerutan-kerutan dalam yang memuat arteri-arteri
kranium.

 Tulang dahi (frontale)


Membentuk dahi dan bagian atas rongga mata. Tepi
supraorbital di tandai dengan takik di tengah sebelah
dalam. Melalui takik pembuluh supraorbital dan saraf
supraorbital lewat. Permukaan sebelah dalam tulang
frontal di tandai dengan lekukan-lekukan yang di
timbulkan lekukan-lekuan permukaan otak.
 Tulang pelipis (temporale)
Membenruk bagian bawah sisi kanan dan sisi kiri
tengkorak. Setiap tulang terdiri dari atas dua bagian:
a. Skuama, bagian pipih menjulang ke atas dan
memungkinkan otot-otot temporal berkaitan
kepadanya. Dari prosesuz zigomatikus (lengkung
pipi). Di belakang dan di bawah akar prosesus ini
terletak meatus auditorius ekstermus (lingkar
telinga luar).
b. Mastoid, terletak di belakang dan berjalan ke
bawah sebagai prosesus mastoideus, permukaan
luar memungkinkan otot sternokleidomastoideus
berkaitan padanya. Prosesus mastoid dan sebuah
ruang yang di kenal sebagai rongga udara mastoid
dan sebuah ruang khusus besar dan terletak sedikit
lebih kedepan disebut antrum timpanik (ruang
gendang). Ruang ini di lapisi epitel yang
bersambung dengan epitel dari rongga telinga
tengah atau rongga timpanik infeksi yang
penularannya berasal dari rongga telinga tengah
menyebabkan antrum timpanik bernanah.
c. Petrosum, tulang tengkorak terjepit dalam dasar
tengkorak dan memuat alat-alat pendengaran.

 Tulang tapis (ethmoid)


Adalah tulang yangringan seperti spons, berbentuk
kubus, terletak pada atap hidung dan terjepit di antara
kedua rongga mata. Etmoid terdiri dari dua masal
lateral atau labirin yang terdiri atas rongga etmoid
atau sinus. Sinus-sinus ini tertutup kecuali di tempat
tempat perhubungan rongga hidung. Etmoid juga
memuat sebuah lempeng tegak yang membentuk
bagian atas septum nasalis (sekat hidung). Lempeng
kribriformis duduk tepat di dalam sebuah takik pada
tulang dahi . di atas lempengan ini terletak
sekumpulan alat penghindu dan melalui lubang-
lubang lempeng ini berjalan serabut-serabut saraf
penghindu ke bagian atas hidung

 Tulang spenoidal (sphenoidale)


tulang baji berbentuk kelelawar dengan kedua
sayapnya di rentangkan . tulang ini terdiri atas badan
dan sayap yang besar dan dua yang lebih kecil.
Badannya memperlihatkan sebuah lekukan yang di
namai sela tursika (pelana tukik) yang memuat
kelenjar hipofisis

- Tulang wajah (spalchocranium)


 Tulang rahang atas (Maxilla)
Membentuk rahang atas dan memuat gigi atas.

 Tulang rahang bawah (Mandibula)


Membentuk rahang bawah. Mandibula merupakan
satu-satunya tulang pada tengkorak yang dapat
bergerak. Membentuk dagu dan berisi gigi bawah.
 Tulang pipi (Zygomatic)
Prosesus tulang ini besatu dengan prosesus
zigomatikus tulang temporal untuk membentuk tulang
pipi atau arkus zigomatikum.

 Tulang hidung (Nasale)


Rangka tulang fosa nalis atau hidung terdiri atas
wajah, satu dengan yang lain di pisahkan sekat tipis
yang melebar dari palatum ke atas sampai tulang
frontalis. Ruang-ruang ini berhubungan dengan sinus
tulang frontalis, etmoidalis, maksilaris, dan
sfenoidalis.

 Tulang langit-langit (Pallatum)


Membentuk atap mulut dan dasar hidung

 Tulang air mata (Lacrimale)


Membentuk saluran air mata dan bagian dari tulang
rongga mata pada sudut dalam rongga mata.

- Tulang belakang (vertebrae)


 Ruas tulang leher (vertebrae cervicale)
Ruas tulang leher pada umumnya mempunyai ciri
sebagai berikut:
Badannya kecil dan persegi panjang, lebih panjang
dari samping ke samping dari pada dari depan
kebelakang. Lengkungnya besar, prosesus spinosus
atau taju duri diujungnya memecah dua atau bifida.
 Ruas tulang punggung (vertebrae thoracalis)
Lebih besar daripada servical, dan disebelah bawah
menjadi lebih besar. Ciri khasnya adalah : badannnya
berbentuk lebar-lonjong (bentuk jantung) dengan
faset atau lekukan kecil disetiap sisi untuk
menyambung iga. Lengkungannya agak kecil,
prosesus spinosus panjang dan mengarah kebawah,
sedangkan prosesus transversus-yang membantu
mendukung iga-tebal dan kuat serta memuat faset
persendian untuk iga.

 Ruas tulang pinggang (vertebrae lumbalis)


Badannya sangat besar dibandingkan dengan badan
vertebrata lainnya dan berbentuk seperti ginjal.
Prosesus spinosusnya lebar dan berbentuk seperti
kapak kecil. Prosesus transversusnya panjang dan
langsing. Ruas kelima membentuk sendi dengan
sakrum pada sendi lumbo-sakral.

 Ruas tulang kelangkang (vertebrae cacrum)


Berbentuk segitiga dan terletak pada bagian bawah
kolumna vertebralis. Terjepit diantara kedua tulang
inominata (tulang koksa) dan membentuk bagian
belakang rongga pelvis (panggul). Dasar sakrum
terletak diatas dan bersendi dengan vertebrata
lumbalis kelima dan membentuk sendi intervertebral
yang khas.

 Ruas tulang ekor (vertebrae corcigeus)


Terdiri atas empat atau lima vertebra yang rudimeter
yang bergabung menjadi satu. Diatasnya koksigeus
bersendi dengan sakrum.

 Rangka Appendikular
- Alat gerak bagian atas (ekstremitas superior)
 Tulang belikat (Scapula)
 Tulang Selangka (Clavicula)
 Tulang lengan atas (Humerus)
 Tulang hasata (Ulna)
 Tulang lengan bawah (Radius)
 Tulang pangkal tangan (Carpal)
 Tulang telapak tangan (Metacarpal)
 2x4 ruas tulang jari tangan (phalanges)

- Alat gerak bagian bawah (extremitas inferior)


 2 tulang paha (femur)
 2 tulang kering (tibia)
 2 tulang betis (fibula)
 2 tulang tumit (calcaneus)
 2 tulang tempurung lutut (patella)
 2x7 tulang pergelangan kaki (tarsal)
 2x5 tulang telapak kaki (meta tarsal)
 2x5 tulang jari kaki (phalanges pedis)
 2x14 ruas tulang jari kaki (digiti phalanges pedis)

Bagian-bagian rangka Apendikular


- Alat gerak bagian atas (ekstremitas superior)
 Scapula
Tulang belikat membentuk bagian belakang gelang
bahu, terletak di sebelah belakang toraks yang lebih
dekat ke permukaan iga. Terdiri atas akromion,
prosesus korakoid, insisura supraskapular, sudut
suprakapular, fasa supraskapular dan angulus inferior

 Clavicula
Atau tulang selangka adalah tulang melengkung yang
membentuk bagian anterior gelang bahu. Tulang ini
dibagi atas batang dan dua ujung. Ujung medial
disebut ekstremitas sternal dan membuat sendi
dengan sternum. Ujung lateral disebut ekstremitas
akromial, yang bersendi pada prosesus akromion
skapula.
 Humerus
Atau tulang lengan atas adalah tulang terpanjang
anggota atas, memperlihatkan sebuah batang dan dua
ujung. Terbagi menjadi:
a. Ujung atas humerus, terdiri atas kepala, leher
anatomik, leher cirurgis, tuberositas minor,
tuberositas mayor, antara kedua tuberositas ini
memuat otot bisep.
b. Batang humerus
c. Ujung bawah humerus, terdiri atas fasa koronoid,
fasa olekranon, troklea, kapitulum, epikondilus
medialis.
 Ulna
Tulang hasta sebuah tulang pipa yang mempunyai
sebuah batang dan dua ujung. Terletak sebelah medial
lengan bawah dan lebih panjang daripada radius atau
tulang pengumpil. Terbagi menjadi:
a. Ujung atas ulna, terdiri atas prosesus olekranon,
prosesus koronoid, takik troklearis, takik radialis
b. Batang ulna
c. Ujung bawah ulna, terdiri atas prosesus stiloideus

 Radius
Tulang di sisi lateral lengan bawah merupakan tulang
pipa dengan sebuah batang dan dua ujung dan lebih
pendek daripada ulna. Terdiri atas:
a. Ujung atas, terdiri atas kepala, leher dan tuberositas
radii
b. Batang radius
c. Ujung bawah, terdiri atas prosesus stiloideus

 Carpal
Atau tulang pangkal tangan, baris atas tersusun dari
luar kedalam adalah navikular(skafoid), lunatum
(semilunar), trikuetrum dan pisiformis. Baris bawah
adalah trapezium (multangulum mayus), trapezoid
(multangulum minus), kapitatum dan hamatum.

 Metacarpal
Membentuk kerangka tapak tangan berbentuk tulang
pipa.

 Phalanges
Atau tulang jari dan berbentuk tulang pipa.

- Alat gerak bagian bawah (extremitas inferior)


 Tulang paha (femur)
Adalah tulang terpanjang dari tubuh. Tulangnya
berupa tulang pipa dan mempunyai sebuah batang dan
dua ujung. Terdiri atas:
a. Ujung atas, terdiri atas kepala, trokanter mayor,
trokanter minor, leher, linea intertrokanterika,
krista intertrokanterika, tuberkulum kuadratum,
tuberositas glutea.
b. Batang femur, terdiri atas line aspera
c. Ujung bawah, terdiri atas kondil medial, kondil
lateral, tuberkulum aduktor, permukaan popliteal,
krista intertrokanterika

 Tulang kering (tibia)


Terdiri atas:
a. Ujung atas, terdiri atas spina tibiae, kondil medial
dan kondil lateral, tuberkel tibia, takik popliteum,
linea poplitea
b. Batang tibia
c. Ujung bawah, terdiri atas maleolus medial atau
maleolus tibiae
 Tulang betis (fibula)
Terdiri atas:
a. Ujung atas, terdiri atas kepala fibula, prosesus
stiloideus
b. Batang fibula
c. Ujung bawah, terdiri atas maleolus medialis

 Tulang tumit (calcaneus)


Adalah tulang terbesar telapak kaki. Membentuk
tumit dan mengalihkan berat badan diatas tanah ke
belakang.

 Tulang pergelangan kaki (tarsal)


Terdiri atas, talus, navikular, kuboid, kuneiformis
lateralis, kuneiformis intermedialis, kuneiformis
medialis.

 Tulang telapak kaki (meta tarsal)


Terdapat lima tulang metatarsal, tulang-tulang ini
berbentuk tulang pipa dengan sebuah batang dan dua
ujung.

 Tulang jari kaki (phalanges pedis)


Sama seperti jari tangan tetapi lebih pendek.

 Ruas tulang jari kaki (digiti phalanges pedis)


Sama seperti jari tangan tetapi lebih pendek.
2. Struktur Tulang
- Periosteum
Bagian luar tulang diselimuti oleh membran fibrus
padat yang dinamakan periosteum. Periosteum
memberi nutrisi pada tulang dan memungkinkannya
tumbuh selain sebagai tempat perlekatan tendon dan
ligamen. Periosteum mengandung syaraf, pembuluh
darah, dan limfatik. Lapisan yang paling dekat dengan
tulang mengandung osteoblas yang merupakan sel
pembentuk tulang.
- Osteon
Merupakan unit fungsional mikroskopis tulang
dewasa. Ditengah osteon terdapat kapiler, disekeliling
kapiler tersebut merupakan matrik tulang yang
dinamakan lamela.
- Lamela
Adalah lapisan-lapisan tipis tulang. Di dalam lamela
terdapat osteosit yang memperoleh nutrisi melalui
prosesus yang berlanjut ke dalam kanalikuli yang
halus (kanal yang menghubungkan dengan pembuluh
darah)
- Canaliculi (saluran)
Tulang dilintasi oleh saluran-saluran longitudinal yang
disebut canalis Havers yang satu sama lain saling
beranastomose dengan hubungan yang tranversal dari
permukaan periosteum ke endosteum yang disebut
sebagai canalis Volkmann
- Kanal volkmann
Pembuluh periosteum mengangkut darah ke tulang
kompak melalui kanal volkmann yang sangat kecil.
Selain itu, ada arteri nutrien yang menembus
periosteum dan memasuki rongga meduler melalui
foramina (lubang-lubang kecil) arteri nutrien
memasok darah ke sumsum dan tulang.
- Endosteum
Endoesteum adalah membran vasculer tipis yang
menutupi rongga sum-sum tulang panjang dan
rongga-rongga dalam tulang kanselus. Osteoklas
melarutkan tulang untuk memelihara rongga sum-
sum.
- Trabekulae (batang) tulang
Trabekulae ini terlihat seperti spon tapi kuat sehingga
disebut Tulang Spon yang didalam nya terdapat bone
marrow yang membentuk sel-sel darah merah. Bone
Marrow ini terdiri atas dua macam yaitu bone marrow
merah yang memproduksi sel darah merah melalui
proses hematopoiesis dan bone marrow kuning yang
terdiri atas sel-sel lemak.
B. Muskuler/otot

Jaringan otot adalah salah satu dari empat jenis jaringan primer
(utama) terutama terdiri dari sel-sel otot yang khusus untuk
berkontraksi. Tiga jenis jaringan otot yaitu otot rangka, otot
jantung dan otot polos. Tanpa adanya jaringan otot, tubuh tidak
dapat melakukan pergerakan.

1. Ciri-ciri otot
 Kontraksi : Menegang
 Ekstabilitas : Merespon dengan kuat jika distimulasi oleh
impuls saraf
 Ekstensibilitas : Mampu menegang melebihi panjang
otot saat rileks
 Elastisitas : Dapat kembali ke ukuran semula
setelah berkontraksi

2. Jenis otot

a. Otot Rangka

Otot rangka merupakan bagian terbesar tubuh kita.


Fungsi utamanya untuk menggerakkan tubuh. Otot-otot
anggota gerak ada 2 kelompok yaitu otot-otot fleksor,
untuk membengkokkan sendi. Dan otot-otot ekstensor
untuk meluruskan sendi. Umumnya kedua kelompok ini
saling berlawanan, bila otot ekstensor berlontraksi
(berkerut), otot fleksor akan relaksasi (melemas). Tetapi
bila diperlukan kedua kelompok itu dapat sama-sama
berkontraksi atau sama-sama relaksasi.

Fungsi otot rangka:


- Menghasilkan gerakan otot, pada tempat otot itu
melekat
- Mempertahankan postur dan posisi tubuh terhadap
gaya grafitasi
- Menjaga panas tubuh, agar suhu tubuh tetap normal
- Mengatur gerak pada tulang dan sebagai alat gerak
aktif

Ciri otot rangka


- Bercorak lintang
- Terdapat pada rangka tubuh
- Bekerja sesuai kesadaran (volunteer)

Struktur mikroskopis otot rangka


- Seratnya memiliki diameter 10-100 µm
- Serat otot berukuran relatif besar, memanjang, dan
berbentukseperti silinder
- Panjang sampai 750.000 µ atau 2,5 kaki
- Jaringan ikat nya terdapat bagian luar epimysium,
bagian tengah perimysium dan bagian inti
endomysium
- Epimysium
Seluruh otot dikelilingi oleh bagian luar epimysum,
lapisan padat dari serat kolagen. epimsyum
memisahkan otot dari jaringan dengan organ
sekitarnya. Terhubung ke fasia profunda lapisan
jaringan ikat padat.
- Perimysium
Serat jaringan ikat dari perimysium tersebut,
membagi otot rangka menjadi serangkaian komponen
yang masing-masingnya berisi bundel serat otot yang
disebut fascicle. Selain tersusun dari serat kolagen
dan juga elastis, perimysium mengandung vassels
darah dan fasikula. setiap fascicle menerima cabang
pembuluh darah dan saraf.
- Endomysium
Dalam fascicle, jaringan ikat halus endomisium
mengelilingi serat otot rangka individu dan
interkoneksi serat otot yang berdekatan. sel-sel satelit
tersebar antara endomydium dan serat otot, sel-sel
induk embrionik yang berfungsi dalam perbaikan
jaringan otot yang rusak.
- Sarkolema. Sarkolema adalah membran sel serabut
otot. Akan tetapi, sarkolema terdiri atas membran sel
yang asli, dinamakan membran plasma (sarcoplasma)
- Sarkoplasma
Terdapat banyak myofibril (aktin dan miosin) dan
retikulum sarkoplasma (tempat keluarnya ion
kalsium) dan mitokondria (tempat pembentukan ATP)
- Myofibril
Didalam myofibril tersusun filament tebal dan tipis
- Filament tebal berdiameter 12-18 nm, panjang 1,6 µm
adalah susunan khusus dan protein myosin
- Filament tipis, berdiameter 5-8 nm dan panjang 1,0
µm, terbentuk oleh protein aktin
(sumber gambar: http://sayaeganingrum.files.wordpress.com)

b. Otot Polos

Sebagian besar sel otot polos ditemukan di dinding


saluran dan organ berongga. Seperti kandung kemih dan
uterus serta pada dinding tuba. Yang terdapat pada sistem
respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem
sirkulasi darah.

Fungsi otot polos

- Membantu dalam pencernaan makanan dan juga


memaksa makanan dari satu organ ke organ yang lain
dalam sistem pencernaan
- Mengatur kontraksi dari kerja organ pencernaan,
pernafasan, reproduksi, serta organ-organ lainnya
kecuali jantung.

Ciri otot polos :

- Berbentuk gelendong
- Mempunyai inti sel
- Tidak mempunyai garis melintang
- Cara kerjanya di luar kesadaran

Struktur mikroskopis otot polos:

- Berbentuk gelendong, memiliki satu inti, dan cukup


kecil
- Berdiameter 2-10 µ dan panjang 50-400 µm
- Filament myosin tebal, filament aktin tipis, filamen
ukuran menengah
- Tidak membentuk myofibril, tidak memperlihatkan
pita-pita atau serat lintang seperti pada otot rangka
sehingga disebut otot polos

(Sumber gambar: http://2.bp.blogspot.com/otot+polos.png)

c.
Otot

jantung
Otot jantung hanya terdapat di jantung secara structural
dan fungsional memiliki kesamaan dengan otot rangka &
otot polos unit tunggal seperti otot rangka, otot jantung
memperlihatkan serat lintang karena filament tebal dan
tipisnya tersusun sangat teratur menjadi pola pita yang
regular. Fungsinya untuk memompa darah ke pembuluh
darah untuk sirkulasi ke seluruh tubuh.
Fungsi otot jantung :
- Mengatur fungsi jantung
- Memompa darah keluar dari serambi dan bilik ke
pembuluh darah dari kiri/tubuh/sistemik dan
kanan/paru-paru
- Memeras darah keluar dari jantung untuk pasokan ke
paru-paru atau bagian tubuh lainnya
- Menyimpan energi dalam bentuk kreatin fosfat

Ciri otot jantung

- Berbentuk memanjang
- Mempunyai inti sel (tengah)
- Terdapat garis melintang gelap & terang
- Cara kerjanya di luar kesadaran

Struktur mikroskopis otot jantung

- Retikulum Sarkoplasma
- Terminal sisterna
- Sarkomer
- Mitokondria
- myofibril
- Sarcolema
(Sumber gambar: http://media.smakita.net/ Gambar-Struktur-otot-
jantung.jpg)

3. Otot-otot di dalam Tubuh

a. Kepala
Otot bagian kepala di bagi atas:
Otot kulit kepala yang terhimpun di antaranya :
- M. Occipito-frontalis (venter otot yang satu pada os
occipetalis dan venter otot lainnya pada os frontalis).
- M. Temporo-parietalis (venter otot yang satu pada os
temporalis dan yang lainnya pada os parietalis).
(su
mber gambar:
http://putrakietha.blogspot.com/2013/03/anatomi-
fisiologi-otot.html)

b. Wajah
- m. nasalis (otot hidung)
- m. orbicularis oegli (otot keluk mata)
- m. orbicularis oris (otot sekitar mulut)
- m. temporalis (otot pelipis)
- m. frontalis (otot dahi)
- m. sternoeleidomastoideus (otot silang leher)
(Su
mber gambar:
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/01/12/sena
m-wajah-solusi-wajah-sehat-di-tengah-kesibukan-
334131.html)

c. Leher
- m. masseter, menutup leher dengan mengangkat
mandibula
- m. temporalis, elevator rahang bawah yang paling kuat
- m. pterygoideus, berperan dalam semua gerakan
mandibula
(Sumber gambar : http://i.imgur.com/2jIjl.jpg)
d. Dada
Fungsi: menurunkan bahu, membantu pernafasan,
abduksi lengan dan membungkuk. Otot- otot itu antara
lain:
- M. Pektoralis mayor
- M. Pektoralis minor
- M. Oblique abdominis externus
(Sumber gambar :
http://h4lim4tusy4.wordpress.com/2010/10/31/macam-
macam-otot-berdasarkan-fungsinya/)

e. Perut
Berguna untuk: membungkukkan badan ke depan,
membantu pengeluaran nafas, memutar tubuh,
membengkokkan badan ke samping.
Ada 4 otot:
- M. Rektus abdominis
- M. Oblique abdominis externus
- M. Oblique abdominis internus
- M. Transversus abdominis

(Sumber gambar :
http://h4lim4tusy4.wordpress.com/2010/10/31/macam-
macam-otot-berdasarkan-fungsinya/)
f. Punggung
Fungsi: untuk menegakkan badan, mengedikkan ke
belakang, dan membantu respirasi.
Beberapa otot punggung:
- Mm. Interspinalis
- Mm. Intertransversi
- Mm. Levator stratum
- Mm. Rektus kapitis
- M. Rotator
- M. Multifudus
- M. Semispinalis
- M. Spinalis

(Sumber gambar :
http://h4lim4tusy4.wordpress.com/2010/10/31/macam-
macam-otot-berdasarkan-fungsinya/)
g. Bahu dan lengan
- M. Sternokleido mastoideus
- M. Skalenus
- M. Semispinalis kapitis
- M. Longus kolli
- M. Triseps brachialis
- M. Biseps brachialis
- M. Brachialis
- M. Brachioradialis

(Sumber gambar :
http://h4lim4tusy4.files.wordpress.com/2010/10/otot-
lengan-atas-1.jpg)

h. Lengan
- M. Extensor digitorum komunis
- M. Extensor karpi radialis
- M. Extensor karpi ulnaris
- M. Supinator
- M. Pronatot teres

(Sumber gambar : http://i.imgur.com/tyadY.jpg)

i. Kaki
- M. Pektus femoris
- M. Vastus medial
- M. Vastus lateral
- M. Sartorius
- M. Tibialis anterior
- M. Extensor digitorum longus
- M. Extensor halusis longus
- M. Peroneus longus
- M. Gastroknemus
(Sumber gambar : http://www.ahliwasir.com/image-
upload/detail_itb.jpg)

C. Jaringan Penyambung

1. Sendi

Sendi atau artikulasi adalah istilah yang digunakan untuk


menunjuk pertemuan antara dua atau beberapa tulang
kerangka, untuk memudahkan terjadinya gerakan. Ilmu
yang mempelajari persendian disebut artrologi. Terdapat
tiga jenis sendi utama, yaitu sendi fibrus, sendi tulang rawan
dan sendi synovial. Sendi juga dapat diklasifikasikan
menurut kemungkinan geraknya: tak bergerak, sedikit
bergerak, dan bergerak luas. (pearce, 2010)

- Sendi fibrus
Atau sinarthroses adalah sendi yang tak dapat bergerak
atau merekat ikat sementara itu menurut (Martini, 2001)
antara tepi tulang dan tepi tulang lainnya cukup dekat,
maka tidak mungkin ada gerakan diantara tulang-
tulangnya.
Contoh: sutura  sela antara tulang pipih dan tulang
tengkorak

- Sendi tulang rawan


Atau amphiatrosis adalah sendi dengan gerakan sedikit
dan permukaan persendiannya dipisahkan oleh serat
kolagen dan tulang rawan dan hanya sedikit gerakan.
Contoh: sendi antara manubrium dan bahan sternum

- Sendi synovial
Atau diarthrosis adalah persendian yang bergerak bebas
dan terdapat banyak ragamnya.
Contoh:
 sendi panggul dan sendi bahu (sendi peluru)
 sendi siku (sendi engsel) sendi lutut, pergelangan
kaki
 sendi pergerakan pergelangan tangan (sendi
kondiloid)
bergerak dalam dua bidang lateral, kebelakang dan
kedepan, sehingga fleksi dan ekslersi
 sendi pelana : memungkinkan ibu jari berhadapan
dengan jari-jari lainnya
 sendi berporos (putar) : gerakan kepala
 sendi karpal : sendi tangan dan jari
2. Ligamen

Ligamen adalah jaringan ikat fibrosa yang menghubungkan


satu tulang yang lain. Menjadi jaringan ikat yang
memfasilitasi gerakan, ligamen sangat elastis untuk
memungkinkan peregangan dan lentur sendi dan anggota
badan untuk memproduksi gerak. Ligamen dapat
diklasifikasikan dalam tiga kategori utama – Ligamen
artikular, Ligamen Remnant fetal dan Ligamen peritoneal.
( Sumber gambar: http://www.sridianti.com/ligamen-
tendon.html)

Ligamen artikular adalah jaringan ikat tulang-tulang yang


menghubungkan tulang untuk membentuk sendi. Ligamen
ini sangat tangguh dan padat berserat, yang diperlukan untuk
bertahan dan keausan yang dialami oleh sendi. Ligamen ini
kebanyakan terdiri dari kelompok yang sangat padat dari
serat kolagen yang sangat tipis. Ligamen yang hadir di
wilayah kepala dan leher (krikotiroid ligamen, ligamen
periodontal, ligamen suspensorium okular, dll), daerah
pergelangan tangan (ligamen dorsal radiocarpal, radial
ligamen kolateral, palmar radiocarpal ligamen, ulnaris
ligamentum radiocarpal, dll ), wilayah dada (suspensorium
ligamen dada), ligamen lutut (ligamen patella, ligamentum
cruciatum anterior, ligamen caudal, ligamen kolateral later
alis, ligamen tengkorak, ligamen posterior, medial ligamen
kolateral, dll) dan daerah panggul.

Ligamen Remnant Fetal adalah ligamen seperti struktur


yang tetap dalam tubuh organisme sejak masih janin dan
telah berkembang menjadi jaringan menyerupai ligamen.
Struktur ini termasuk ligamentum venosum, ligamentum
arteriosum, tali arteri umbilikalis dan ligamentum lingkaran
hati.

Ligamen peritoneal adalah lipatan jaringan ikat yang


terbentuk di dalam dan di sekitar lapisan membran dari
rongga perut. Ligamen ini adalah ligamentum
hepatoduodenal dan ligamentum uterus.

3. Tendon
Tendon adalah jaringan ikat yang memiliki kekuatan tarik
yang sangat tinggi yang menghubungkan otot dengan tulang.
Mirip dengan ligamen, tendon juga terutama terdiri dari serat
kolagen. Tendon secara struktural dirancang untuk menahan
jumlah tinggi tegangan otot dan mereka bekerja sama
dengan otot untuk mengerahkan kekuatan dalam yang
digunakan untuk menarik hal-hal ke arah tubuh. Selain serat
kolagen padat, tendon juga terdiri dari elastin, glikoprotein
berat glikosilasi, kalsium, mangan dan tembaga.

Anda mungkin juga menyukai