Anda di halaman 1dari 24

QUALI TY ASSURANCE

PENJAMINAN MUTU
By : Mazly
MUTU
Mutu adalah suatu konsep yang multi
dimensi (Hermawan, 2010).

Mutu adalah gambaran total sifat dari suatu
produk atau jasa pelayanan yang
berhubungan dengan kemampuan untuk
memberikan kebutuhan kepuasan
pelanggan (ASQC dalam Wijono, 1999).

Mutu adalah kepatuhan terhadap standar
yang telah ditetapkan (Crosby, 1984).

QUALITY ASSURANCE
Quality assurance adalah suatu program
berlanjut yang disusun secara objektif
dan sistematik memantau dan menilai
mutu dan kewajaran asuhan terhadap
pasien (Sabarguna, 2008).
BENTUK PROGRAM MENJAGA MUTU
1. Jaminan Mutu Prospektif
Dilaksanakan sebelum pelayanan kesehatan
diselenggarakan, upayanya terutama
ditujukan pada unsur masukan dan
lingkungan.

Contoh: Standarisasi, perizinan, sertifikasi,
akreditasi.
2. Jaminan Mutu Konkuren
Dilaksanakan bersamaan dengan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan.

Perhatian utama pada proses (dimana
proses diukur dengan standar yang telah
ditetapkan)

Bentuk paling baik, tetapi sukar
dilaksanakan.
3. Jaminan Mutu Retrospektif
Dilaksanakan setelah pelayanan kesehatan
diselenggarakan
Perhatian utama lebih ditujukan pada standar
keluaran, yakni memantau dan menilai
penampilan pelayanan kesehatan
Contoh:
Telaah rekam medik (medical record review)
Ulas balik Jaringan (tissue review)
Survei pelanggan (customer survey)
Ulas balik penggunaan (obat, darah, tempat tidur),
dll.
Aspek- Aspek yang Mempengaruhi Mutu
1. Men
2. Money
3. Materials
4. Machines and Mechanization
5. Modern I nformation Methods
6. Markets
7. Management
8. Motivation
9. Mounting Product Requirement

(Wijono, 1999)

Mutu pelayanan rumah sakit dapat dilihat dari segi
aspek yang berpengaruh yang meliputi:

Aspek Klinis
Menyangkut pelayanan dokter, perawat, dan terkait dengan teknis
medis
Efisiensi dan efektifitas
Pelayanan yang murah, tepat guna, tak ada diagnose dan terapi
berlebihan.
Keselamatan pasien
Upaya perlindungan terhadap pasien, misalnya perlindungan
jatuh dari tempat tidur, kebakaran.
Kepuasan pasien
Berhubungan dengan kenyamanan, keramahan, dan kecepatan
pelayanan.

9
Sasaran program menjaga mutu:
Lingkungan: Kebijakan, organisasi, manajemen
Keluaran:
Aspek perawatan,
Medis: indikasi mutu:
BOR, INOK
Aspek Non medis:
Pengetahuan pasien,
Kepuasan pasien,
Kemantapan pasien
Proses:
Tindkan
Keperawatan
Tindakan medis
Tindakan
non medis: infor
Masi, rujukan

Masukan:
Tenaga: medis,
Perawat,
Non medis
Dana:
Sarana:medis
Perawatan,
Non medis
Bahan habis
pakai
Indikator
Indikator adalah tolak ukur yang
menunjukkan tercapai atau tidaknya suatu
standar pelayanan kesehatan
Untuk mengukur faktor-faktor yang
mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan
(penyebab), terdiri atas:
Indikator Persyaratan Minimal (Indikator
masukan, lingkungan dan proses)
Indikator Penampilan /Indikator Keluaran

An indicator can be defined as something that
helps us to understand where we are, where we are
going and how far we are from the goal.

Therefore it can be a sign, a number, a graphic
and so on. It must be a clue, a symptom, a pointer
to something that is changing.

Indicators are presentations of measurements.
They are bits of information that summarize the
characteristics of systems or highlight what is
happening in a system (Baldy).

Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan (Brown)
1. Kompetensi teknis
a. Dapat diandalkan (dependable)
b. Ketepatan (accuracy)
c. Ketahanan Uji (reliability)
d. Konsistensi
2. Akses terhadap Pelayanan
3. Efektifitas (tepat guna)
4. Efisiensi (sumber daya optimal)
5. Kontinuitas (continuity)
6. Keamanan (safety)
7. Hubungan antar manusia (interpersonal
relations)
a. Menghargai,
b. Menjaga rahasia
c. Menghormati
d. Responsif
e. Perhatian

ANA Nursing Quality Indicators

Nosocomial Infection Rates
Patient Fall Rates
Patient Satisfaction with Nursing Care
Patient Satisfaction with Patient Management
Patient Satisfaction with educational information
Patient satisfaction with care
Nursing job satisfaction
Maintenance of skin integrity
Total nursing care hours provided per patient day.

Sudah disusun Indikator Mutu Klinik
Pelayanan Keperawatan. Bertahap, melihat
kemampuan perawat Indonesia.

Pengembang : tim yang dikordinir DirKep
DepKes sub spesilaistik.

Sedang di uji coba di beberapa rumah sakit
untuk penerapan dan efektifitasnya.

Indonesia
KOMPONEN SUATU INDIKATOR
MUTU KLINIK
1. Topik indikator
2. Rasional (studi
literatur , evidence
based)
3. Formula
4. Definisi Operasional
5. Numerator
6. Denumerator

Contoh :
Topik Indikator: Kejadian Kesalahan Pemberian
Obat
Rasional : Kejadian kesalahan yang terjadi dalam
pengobatan pasien. kejadian kesalahan
pengobatan pasien yang dirawat inap dapat
mengakibatkan keadaan fatal atau kematian.
Kejadian nyaris cedera (near miss), kejadian ini
sebagai tanda bahwa adanya kekurangan dalam
sistem pengobatan dan mengakibatkan kegagalan
dalam keamanan/ keselamatan pasien. Proporsi
kejadian 1 dari 5 pemberian obat (riset di
Amerika)
Formula:
a. Jumlah kejadian tidak diharapkan dalam
pemberian obat dibagi jumlah pasien pada
hari tersebut, dikali 100%

b. Jumlah kejadian nyaris cedera dalam
pemberian obat dibagi jumlah pasien pada
hari tersebut, dikali 100%


Definisi Operasional:
Kejadian salah pemberian obat: sesuai dengan 5
benar:
1. Salah pasien: salah nama atau tidak sesuai
identitas pada rekam medik pasien
2. Salah waktu: terlambat dari jadual; pemberian
obat terlalu cepat; obat stop tetap dilanjutkan
3. Salah rute/ cara: IM diberikan IV, dll
4. Salah Dosis: dosis berlebih; atau dosis kurang
5. Salah Obat: obat tidak sesuai resep

Numerator: jumlah pasien yang
mengalami kesalahan obat

Denumerator: jumlah pasien dirawat
pada hari tertentu.
Indikator Kinerja Rumah Sakit
yang di Sepakati
1. Rerata jam pelatihan per karyawan pertahun
Standar : 20 jam/karyawan/tahun

2. Persentase tenaga terlatih di Unit Khusus (ICU,
OK, UGD).
Standar : 50%

3. Kecepatan penanganan penderita gawat darurat
Standar : 5 menit
4. Waktu tunggu sebelum operasi elektif
Standar : 2 hari

5. Angka kematian ibu karena
persalinan (perdarahan,
preeklampsia/eklampsia dan sepsis,
khusus untuk kasus non rujukan)
Standar : Perdarahan <1%,
preeklampsia <30%, sepsis < 0.2%)
6. Angka infeksi nosokomial
Standar : max 8%

7. Kelengkapan pengisian rekam medis
Standar : 95%

8. Prosentase kepuasan pasien (survei)
Standar : Min 90%
9. Prosentase kepuasan karyawan
Standar : Min 90%

10. Baku mutu limbah cair

11. Status keuangan rumah sakit

12. Angka penggunaan obat generik

Anda mungkin juga menyukai