- Resusitasi
WAKTU : 30 menit
Hasil Belajar dari GBPP : Menguraikan Asuhan Pada Resusitasi Bayi Baru Lahir
Sumber Pustaka :
2. Prawirohardjo, Sarwono. 2018. Ilmu Kebidanan. Edisi.4, Cet.3. Jakarta: Bina Pustaka
3. Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan Maternal
1. Hand Out
2. LCD
1
Table 1
ALAT BANTU
digunakan
langkah-langkah resusitasi
2
MATERI : Ceramah ilustratif
Tujuan Resusitasi
1. Persiapan Keluarga
3
2. Persiapan Tempat Resusitasi
a. 2 helai kain/handuk
4
c. Alat pengisap lendir DeLee atau bola karet
neonatal
1. HANGATKAN BAYI.
bayi
3. ISAP LENDIR
lendir pada mulut (< 5cm), setelah itu pada hidung (< 3
cm)
5
4. KERINGKAN BAYI
BAYI
6. LAKUKAN PENILAIAN
6
LATIHAN MAHASISWA: Diskusi
By. Ny. R lahir spontan tidak langsung menangis BB.3000 Penyajian kasus
SOAL
a. Resusitasi
b. Hangatksn bayi
c. IMD
d. Mandikan bayi
a. Resusitasi
b. Hangatksn bayi
c. IMD
d. Mandikan bayi
ekstra uteri
7
d. Semua benar
kecuali:
a. Persiapan keluaga
benar ?
lakukan penilaian
8
KUNCI JAWABAN
1. A. Resusitasi
2. A. Resusitasi
3. D. Semua benar
lakukan penilaian
KESIMPULAN :
EVALUASI :
9
2. Mahasiswa dapat menjelaskan tujuan tindakan
resusitasi
resusitasi
10
HANDOUT
WAKTU : 30 MENIT
resusitasi
REFERENSI
Pustaka
11
3. Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan Maternal
PENDAHULUAN
Proses transisi dari kehidupan intrauterin menuju ekstrauterin selalu dialami bayi yang baru
saja lahir. Meskipun sistem ini melibatkan hampir semua sistem organ tubuh, akan tetapi
sistem pernapasan dan sistem sirkulasi yang paling memiliki peranan penting dalam adaptasi
bayi di lingkungan ekstrauterin. Fase transisi merupakan fase yang cukup kompleks. Tidak
semua bayi lahir dapat melalui proses transisi dengan sempurna, terutama bayi prematur atau
dengan kelainan kongenital berat. Sebanyak 10% bayi yang lahir membutuhkan bantuan
untuk memulai pernapasan dan hanya 1% yang memerlukan resusitasi lebih lanjut. Dengan
memahami perubahan fisiologi yang terjadi selama masa transisi dan ditunjang keterampilan
dasar dalam tatalaksana awal bayi baru lahir, diharapkan para penolong persalinan dapat
memberikan bantuan resusitasi bayi baru lahir secara optimal sehingga dapat menurunkan
Pokok pembelajaran ini mengajak anda untuk berfikir serta menambah ilmu tantang
resusitasi pada bayi baru lahir , Setelah kita bahas teori ini akan dibagi kelompok diskusi
yang akan membahas materi atau masalah yang sudah ditentukan. Materi ini sangat penting
karena kematian bayi baru lahir akibat gagal nafas masih tinggi dan sebagai bidan perlu
12
meningkatkan kompetensi dalam kegawatdadruratan khususnya resusitasi pada bayi baru
lahir .
POKOK MATERI
1. Definisi resusitasi
4. Langkah-langkah resusitasi
URAIAN ISI
adekuat, pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan
oksigen kepada otak, jantung dan alat-alat vital lainnya. (Pelayanan Kesehatan
13
3. Pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen
Di dalam setiap persalinan, penolong harus selalu siap melakukan tindakan resusitasi
bayi baru lahir. Kesiapan untuk bertindak dapat menghindarkan kehilangan waktu
yang sangat berharga bagi upaya pertolongan. Walaupun hanya beberapa menit tidak
bernapas, bayi baru lahir dapat mengalami kerusakan otak yang berat atau meninggal
1. Persiapan Keluarga
Gunakan ruangan yang hangat dan terang. Tempat resusitasi hendaknya rata,
keras, bersih dan kering, misalnya meja, dipan atau di atas lantai beralas tikar.
Kondisi yang rata diperlukan untuk mengatur posisi kepala bayi. Tempat
resusitasi sebaiknya di dekat sumber pemanas (misalnya; lampu sorot) dan tidak
banyak tiupan angin (jendela atau pintu yang terbuka). Biasanya digunakan
14
lampu sorot atau bohlam berdaya 60 watt atau lampu gas minyak bumi
a. 2 helai kain/handuk
b. Bahan ganjal bahu bayi. Bahan ganjal dapat berupa kain, kaos, selendang,
Neonatal, 2002)
1. HANGATKAN BAYI.
15
Posisikan kepala dan leher bayi dengan posisi setengah ekstensi untuk membuka
3. ISAP LENDIR
dahulu pengisapan lendir pada mulut (< 5cm), setelah itu pada hidung (< 3 cm)
4. KERINGKAN BAYI
Keringkan tubuh bayi dan lakukan rangsangan taktil dengan memberikan sedikit
tekanan mulai dari muka, kepala ke seluruh tubuh bayi. Gunakan telapak tangan
Ganti kain yang basah dengan kain yang baru yang bersih, kering dan hangat.
Selimuti bayi dengan kain tersebut, biarkan bagian muka dan dada sedikit terbuka
untuk memberi keleluasaan bernafas dan memantau gerakan dada. Atur kembali
6. LAKUKAN PENILAIAN
Menilai pernafasan dan denyut jantung bayi bila bayi bernafas spontan: letakkan
bayi pada dada ibu dan selimuti bayi bersama ibunya, anjurkan ibu untuk segera
menyusui bayinya. Bila bayi tidak bernafas, megap-megap, merintih dan atau disertai
16
VTP (Ventilasi Tekanan Positif)
Pastikan kepala bayi sudah benar posisinya, kemudian pasang sungkup dengan benar
Lakukan ventilasi percobaan (2x), lihat apakah dada bayi mengembang setelah
silakukan peniupan 2 kali. Bila dada mengembang lanjutkan VTP sebanyak 20x dalam
30 detik (cara menghitung: 1-lepas-lepas) Bila dada bayi tidak mengembang: periksa
posisi sungkup, posisi kepala apaka sudah setengah ekstensi, periksa apakah masih ada
sumbatan jalan nafas ex: lendir, bila masih ada lendir lakukan pengisapan ulang
Lakukan Penilaian
Bila bayi mulai bernafas normal (30-60 x/m) tidak ada retraksi dada, tidak merintih
maka hentikan ventilasi. Pantau kondisi bayi secara seksama. Bila bayi tetap tidak
bernafas, DJA < 100 x/m lanjutkan VTP, bila DJA <60 x/m lakukan kompresi dada
(RJP).
Pasang sungkup dengan benar. Lakukan kompresi dada sebanyak 3x kompresi (pada
1/3 bawah sternum dengan kedalaman 1/2-3/4 inchi) dan 1x ventilasi. sehinggga
perbandingan kompresi dan ventilasi sebanyak 3:1 dengan frekuensi 15x dalam 30 detik
Lakukan Penilaian
17
Bila bayi mulai bernafas normal (30-60 x/m) tidak ada retraksi dada, tidak merintih
maka hentikan RJP. Pantau kondisi bayi secara seksama. Bila bayi tetap tidak bernafas,
DJA < 100 x/m lanjutkan VTP, bila DJA <60 x/m lakukan kompresi dada (RJP ulang).
Bila setelah RJP ulang DJA masih di bawah 60x/m berikan suntikan adrenalin.
Pemberian suntikan adrenalin (epineprin) dengan dosis 0,01-0,03 mg/kgBB secara IV.
Lakukan Penilaian
Bila bayi mulai bernafas normal (30-60 x/m) tidak ada retraksi dada, tidak merintih
maka hentikan tindakan. Pantau kondisi bayi secara seksama. Bila setelah 2-3 menit
bayi tetap tidak bernafas, DJA < 100 x/m lanjutkan VTP, bila DJA <60 x/m lakukan
kompresi dada (RJP) "siapkan rujukan". Bila bayi tetap tidak bernafas setelah 20 menit
Lakukan pemantauan seksama pasca resusitasi selama minimal 2 jam. Perhatikan tanda-
tanda kesulitasn bernafas pada bayi, periksa adanya tarikan dinding dada, amati apakah
nafas bayi megap-megap. Observasi warna kulit, denyut jantung, pernafasan, gerakan
bayi. Menjaga bayi agar tetap hangat dan kering, tunda memandikan bayi sampai 6-24
18
Pencatatan
Lakukan pencatatan: identitas bayi, tanggal dan waktu bayi lahir, kondisi saat bayi lahir,
tindakan resusitasi yang telah dilakukan, hasil tindakan resusitasi dan asuhan pasca
TUGAS
By. Ny. R lahir spontan tidak langsung menangis BB.3000 Gram, pb 48 cm, JK laki-laki
SOAL
a. Resusitasi
b. Hangatksn bayi
c. IMD
d. Mandikan bayi
7. usaha dalam memberikan ventilasi yang adekuat, pemberian oksigen dan curah
jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen kepada otak, jantung dan alat-alat
a. Resusitasi
b. Hangatksn bayi
c. IMD
19
d. Mandikan bayi
d. Semua benar
a. Persiapan keluaga
a. Hangatkan bayi - atur posisi bayi- isap lendir- keringkan- atur posisi bayi dan
b. Atur posisi bayi- isap lendir- keringkan- atur posisi bayi dan bungkus bayi
c. Lakukan penilaian- Atur posisi bayi- isap lendir- keringkan- atur posisi bayi dan
bungkus bayi
d. Isap lendir- keringkan- atur posisi bayi dan bungkus bayi- lakukan penilaian
20
KUNCI JAWABAN
6. A. Resusitasi
7. A. Resusitasi
8. D. Semua benar
10. A. Hangatkan bayi - atur posisi bayi- isap lendir- keringkan- atur posisi bayi dan
KESIMPULAN
Materi resusitasi ini sangat penting, karena seperti kita ketahui kematian bayi masih terjadi
karena kegagalan nafas. Dengan mempelajari materi ini diharapkan dapat meningkatkan
keahlian bidan sehingga apabila terjadi atau timbul masalah anda sebagai bidan mampu
bertindak dan mendiagnosa serta melakukan asuhan dengan tepat, cepat dan benar.
21
LESSON PLAN PRAKTIK
Waktu : 30 menit
baru lahir
1. Meja resusitasi
2. lampu sorot
3. Apron
4. sarung tangan DTT 1 pasang
5. bengkok/ nierbekken
6. Balon resusitasi + sungkup
7. Handuk
8. Kain Kering
9. Penghisap lendir/ De Lee
10. Jam dengan jarum dan detik
11. Bantal bahu bila perlu
12. Phantom Bayi
Sumber Pustaka :
2. Maryanti,Dwi.dkk. 2011. Buku ajar neonatus bayi dan balita. Jakarta : Trans info media.
22
3. Rukiyah,A dan Yulianti,L. 2010. Asuhan neonatus bayi dan anak balita. Jakarta : Trans
info media.
Medika
2. Simulasi/ demonstrasi
I. Pendahuluan
23
II. Penyajian
2. Gunakan apron, cuci tangan dan pakai Cuci tangan yang efektif dengan
mengalir
24
3. Setelah bayi lahir, letakkan dibawah alat Jarak lampu 60 cm dari bayi
pemancar panas
4. Keringkan bayi, dan bungkus dengan kain Pada saat membungkus pastikan
pernapasan bayi
memegang sungkup
25
6. Hisap Lendir Bayi Hisap lendir bayi mulai dari mulut
sedalam 3 cm
tekanan
kulit bayi
26
9. Pasang sungkup dengan tepat kemuka bayi Sungkup menutupi daerah mulut,
demikian seterusnya
11. Lakukan Penilaian Ulang pada Bayi Nilai kembali usaha bernapas,
27
12. Bereskan alat-alat Alat-alat direndam dalam larutan
klorin 0,5 %
mengalir
28
III. Aplikasi
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dikerjakan.
29
DAFTAR TILIK RESUSITASI
LANGKAH/TUGAS KASUS
tangan
kulit
– 60 nafas/ menit
30
IV. Evaluasi
menggunakan ceklist
31
JOB SHEET
WAKTU : 30 MENIT
REFERENSI :
PETUNJUK
32
KESELAMATAN KERJA
PEKERJAAN LABORATORIUM
➢ Peralatan
1) Meja resusitasi
2) Lampu sorot
3) Bengkok/ nierbekken
7) Phantom Bayi
➢ Bahan
1) Apron
3) Handuk
4) Kain Kering
33
DASAR TEORI
Pelaksanaan resusitasi adalah keterampilan kebidanan yang harus dikuasai dengan benar.
resusitasi memegang peranan penting pada penanganan bayi baru lahir dengan gagal nafas,
Di dalam setiap persalinan, penolong harus selalu siap melakukan tindakan resusitasi bayi
baru lahir. Kesiapan untuk bertindak dapat menghindarkan kehilangan waktu yang sangat
berharga bagi upaya pertolongan. Walaupun hanya beberapa menit tidak bernapas, bayi
baru lahir dapat mengalami kerusakan otak yang berat atau meninggal.
34
PROSEDUR PELAKSANAAN
NO LANGKAH-LANGKAH ILUSTRASI/GAMBAR
1 Persiapan Alat
Key Point
sarung tangan
Key Point
mengalir
pemancar panas
Key Point
35
4. Keringkan bayi, dan bungkus dengan
kain bersih
Key Point
bayi
Key Point
Key Point
sedalam 3 cm
36
7. Keringkan dan rangsang bayi
Key Point
Key Point
bayi,
bayi
Key Point
Key Point
37
kedua dan ketiga lepas, hitungan
seterusnya.
Key Point
kulit bayi
12.
Bereskan alat-alat
Key Point
klorin 0,5 %
Key Point
38
EVALUASI
39
DAFTAR TILIK RESUSITASI BAYI BARU LAHIR
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak
2. Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan (jika
LANGKAH/TUGAS KASUS
40
8. Memasang sungkup dengan tepat pada muka bayi
nafas/ menit
EVALUASI
41