Anda di halaman 1dari 41

LESSON PLAN TEORI

PROGRAM STUDY : D III KEBIDANAN

MATA KULIAH : ASKEB II (PERSALINAN)

TOPIK/SUB TOPIK : ASUHAN PADA BAYI SEGERA LAHIR

- Resusitasi

WAKTU : 30 menit

DOSEN : Gesti Yulita Sari

Hasil Belajar dari GBPP : Menguraikan Asuhan Pada Resusitasi Bayi Baru Lahir

Sumber Pustaka :

1. JNPK-KR. 2008. Asuhan persalinan Normal dan Inisiasi menyusu dini.

2. Prawirohardjo, Sarwono. 2018. Ilmu Kebidanan. Edisi.4, Cet.3. Jakarta: Bina Pustaka

3. Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan Maternal

dan Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka.

4. Sari, H. 2010. Buku Panduan Resusitasi Neonatus. Jakarta: Perinasia

Bahan dan Sumber :

1. Hand Out

2. LCD

1
Table 1

WAKTU ISI METODE DAN

ALAT BANTU

10 menit PENDAHULUAN Metode : Ceramah

1. Salam pembuka ilustratif

2. Membahas kembali materi Tanya jawab

sebelumnya Alat bantu : LCD

3. Membahas judul yang akan diberikan

4. Memberikan Literatur yang

digunakan

5. Menyampaikan bahwa materi

resusitasi ini sangat penting

OBJEK PRILAKU MAHASISWA :

1. Diharapkan setelah mendengarkan Tanya jawab

ceramah mahasiswa dapat

menjelaskan definisi resusitasi

2. Mahasiswa dapat menjelaskan tujuan

tindakan resusitasi bayi baru lahir

3. Mahasiswa dapat menjelaskan

persiapan dan alat resusitasi

4. Mahasiswa dapat menjelaskan

langkah-langkah resusitasi

2
MATERI : Ceramah ilustratif

Pengertian Resusitasi Tanya Jawab

Resusitasi (respirasi artifisialis) adalah usaha dalam

memberikan ventilasi yang adekuat, pemberian oksigen dan

curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen

kepada otak, jantung dan alat-alat vital lainnya. (Pelayanan

Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002)

Tujuan Resusitasi

1. Memberikan ventilasi yang adekuat


2. Membatasi kerusakan serebi
3. Pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk
menyalurkan oksigen kepada otak, jantung dan alat –
alat vital lainnya
4. Untuk memulai atau mempertahankan kehidupan ekstra
uteri

Persiapan Resusitasi Bayi Baru Lahir

1. Persiapan Keluarga

Sebelum menolong persalinan, bicarakan dengan

keluarga mengenai kemungkinan-kemungkinan yang

dapat terjadi pada ibu dan bayinya serta persiapan yang

dilakukan oleh penolong untuk membantu kelancaran

persalinan dan melakukan tindakan yang diperlukan.

3
2. Persiapan Tempat Resusitasi

Persiapan yang diperlukan meliputi ruang bersalin dan

tempat resusitasi. Gunakan ruangan yang hangat dan

terang. Tempat resusitasi hendaknya rata, keras, bersih

dan kering, misalnya meja, dipan atau di atas lantai

beralas tikar. Kondisi yang rata diperlukan untuk

mengatur posisi kepala bayi. Tempat resusitasi sebaiknya

di dekat sumber pemanas (misalnya; lampu sorot) dan

tidak banyak tiupan angin (jendela atau pintu yang

terbuka). Biasanya digunakan lampu sorot atau bohlam

berdaya 60 watt atau lampu gas minyak bumi (petromax).

Nyalakan lampu menjelang kelahiran bayi.

3. Persiapan Alat Resusitasi

Sebelum menolong persalinan, selain peralatan

persalinan, siapkan juga alat-alat resusitasi dalam

keadaan siap pakai, yaitu:

a. 2 helai kain/handuk

b. Bahan ganjal bahu bayi. Bahan ganjal dapat berupa

kain, kaos, selendang, handuk kecil, digulung

setinggi 5 cm dan mudah disesuaikan untuk

mengatur posisi kepala bayi.

4
c. Alat pengisap lendir DeLee atau bola karet

d. Tabung dan sungkup atau balon dan sungkup

neonatal

e. Kotak alat resusitasi.

f. Jam atau pencatat waktu

Langkah – Langkah Resusitasi

1. HANGATKAN BAYI.

Letakkan bayi dengan posisi terlentang di bawah lampu

pemanas, pertahankan selimut yang melingkupi tubuh

bayi

2. ATUR POSISI BAYI.

Posisikan kepala dan leher bayi dengan posisi setengah

ekstensi untuk membuka jalan nafas dengan

mengganjal bahu bayi dengan lipatan kain

3. ISAP LENDIR

Lakukan pengisapan lendir, dengan menggunakan

pengisap lendir De Lee terlebih dahulu pengisapan

lendir pada mulut (< 5cm), setelah itu pada hidung (< 3

cm)

5
4. KERINGKAN BAYI

Keringkan tubuh bayi dan lakukan rangsangan taktil

dengan memberikan sedikit tekanan mulai dari muka,

kepala ke seluruh tubuh bayi. Gunakan telapak tangan

untuk menggosok punggung, perut dan dada.

5. ATUR KEMBALI POSISI BAYI DAN BUNGKUS

BAYI

Ganti kain yang basah dengan kain yang baru yang

bersih, kering dan hangat. Selimuti bayi dengan kain

tersebut, biarkan bagian muka dan dada sedikit terbuka

untuk memberi keleluasaan bernafas dan memantau

gerakan dada. Atur kembali posisi kepala bayi pada

posisi setengah ekstensi.

6. LAKUKAN PENILAIAN

Menilai pernafasan dan denyut jantung bayi bila bayi

bernafas spontan: letakkan bayi pada dada ibu dan

selimuti bayi bersama ibunya, anjurkan ibu untuk

segera menyusui bayinya. Bila bayi tidak bernafas,

megap-megap, merintih dan atau disertai DJA <100x/m

" SEGERA LAKUKAN VTP"

6
LATIHAN MAHASISWA: Diskusi

By. Ny. R lahir spontan tidak langsung menangis BB.3000 Penyajian kasus

Gram, pb 48 cm, JK laki-laki anus (+) kelainan (-), A/S 3/4

SOAL

1. Dari kasus di atas tndakan ap yang harus dilakukan?

a. Resusitasi

b. Hangatksn bayi

c. IMD

d. Mandikan bayi

2. usaha dalam memberikan ventilasi yang adekuat,

pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup

untuk menyalurkan oksigen kepada otak, jantung dan

alat-alat vital lainnya merupakan pengertian dari?

a. Resusitasi

b. Hangatksn bayi

c. IMD

d. Mandikan bayi

3. Dibawah ini yang merupakan tujuan resusitasi adalah?

a. Memberikan ventilasi yang adekuat

b. Membatasi kerusakan serebi

c. Untuk memulai atau mempertahankan kehidupan

ekstra uteri

7
d. Semua benar

4. Persiapan yang dilakukan sebelum resusitasi adala sbb,

kecuali:

a. Persiapan keluaga

b. Persiapan tempat resusitasi

c. Persiapan alat resusitasi

d. Persiapkan air susu

5. Dibawah ini manakah langkah awal resusitasi yang

benar ?

a. Hangatkan bayi - atur posisi bayi- isap lendir-

keringkan- atur posisi bayi dan bungkus bayi-

lakukan penilaian

b. Atur posisi bayi- isap lendir- keringkan- atur posisi

bayi dan bungkus bayi

c. Lakukan penilaian- Atur posisi bayi- isap lendir-

keringkan- atur posisi bayi dan bungkus bayi

d. Isap lendir- keringkan- atur posisi bayi dan

bungkus bayi- lakukan penilaian

8
KUNCI JAWABAN

1. A. Resusitasi

2. A. Resusitasi

3. D. Semua benar

4. D. Persiapkan air susu

5. A. Hangatkan bayi - atur posisi bayi- isap lendir-

keringkan- atur posisi bayi dan bungkus bayi-

lakukan penilaian

KESIMPULAN :

1. Dari hasil pembelajaran ceramah ilustratif , tanya

jawab , mahasiswa dapat mengetahui lebih banyak

dan dapat menjelaskan dengan benar tentang asuhan

pada bayi segera lahir khususnya resusitasi

2. Setelah diberikan studi kasus , mahasiswa mampu

menjawab sehingga dapat memberikan asuhan

resusitasi secara cepat, tepat dan benar

EVALUASI :

1. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi resusitasi

9
2. Mahasiswa dapat menjelaskan tujuan tindakan

resusitasi bayi baru lahir

3. Mahasiswa dapat menjelaskan persiapan dan alat

resusitasi

4. Mahasiswa dapat menjelaskan langkah-langkah

resusitasi

10
HANDOUT

MATA KULIAH : ASKEB II (PERSALINAN)

TOPIK : ASUHAN PADA BAYI SEGERA LAHIR

SUB TOPIK : RESUSITASI

WAKTU : 30 MENIT

NAMA DOSEN : STEVI KINASIH JANET

OBJEKTIF PERILAKU MAHASISWA

Pada akhir perkuliahan mahasiswa dapat :

1. Diharapkan setelah mendengarkan ceramah mahasiswa menjelaskan definisi

resusitasi

2. Mahasiswa dapat menjelaskan tujuan tindakan resusitasi bayi baru lahir

3. Mahasiswa dapat menjelaskan persiapan dan alat resusitasi

4. Mahasiswa dapat menjelaskan langkah-langkah resusitasi

REFERENSI

1. JNPK-KR. 2008. Asuhan persalinan Normal dan Inisiasi menyusu dini.

2. Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Edisi.4, Cet.3. Jakarta: Bina

Pustaka

11
3. Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan Maternal

dan Neonatal. Jakarta: Bina Pustaka.

4. Sari, H. 2010. Buku Panduan Resusitasi Neonatus. Jakarta: Perinasia.

PENDAHULUAN

Proses transisi dari kehidupan intrauterin menuju ekstrauterin selalu dialami bayi yang baru

saja lahir. Meskipun sistem ini melibatkan hampir semua sistem organ tubuh, akan tetapi

sistem pernapasan dan sistem sirkulasi yang paling memiliki peranan penting dalam adaptasi

bayi di lingkungan ekstrauterin. Fase transisi merupakan fase yang cukup kompleks. Tidak

semua bayi lahir dapat melalui proses transisi dengan sempurna, terutama bayi prematur atau

dengan kelainan kongenital berat. Sebanyak 10% bayi yang lahir membutuhkan bantuan

untuk memulai pernapasan dan hanya 1% yang memerlukan resusitasi lebih lanjut. Dengan

memahami perubahan fisiologi yang terjadi selama masa transisi dan ditunjang keterampilan

dasar dalam tatalaksana awal bayi baru lahir, diharapkan para penolong persalinan dapat

memberikan bantuan resusitasi bayi baru lahir secara optimal sehingga dapat menurunkan

mortalitas dan morbiditas bayi baru lahir

Pokok pembelajaran ini mengajak anda untuk berfikir serta menambah ilmu tantang

resusitasi pada bayi baru lahir , Setelah kita bahas teori ini akan dibagi kelompok diskusi

yang akan membahas materi atau masalah yang sudah ditentukan. Materi ini sangat penting

karena kematian bayi baru lahir akibat gagal nafas masih tinggi dan sebagai bidan perlu

12
meningkatkan kompetensi dalam kegawatdadruratan khususnya resusitasi pada bayi baru

lahir .

POKOK MATERI

1. Definisi resusitasi

2. Tujuan tindakan resusitasi

3. Persiapan dan alat resusitasi

4. Langkah-langkah resusitasi

URAIAN ISI

I. Pengertian resusitasi bayi baru lahir

Resusitasi (respirasi artifisialis) adalah usaha dalam memberikan ventilasi yang

adekuat, pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan

oksigen kepada otak, jantung dan alat-alat vital lainnya. (Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal, 2002)

II. Tujuan resusitasi bayi baru lahir

1. Memberikan ventilasi yang adekuat

2. Membatasi kerusakan serebi

13
3. Pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen

kepada otak, jantung dan alat – alat vital lainnya

4. Untuk memulai atau mempertahankan kehidupan ekstra uteri

III. Persiapan resusitasi bayi baru lahir

Di dalam setiap persalinan, penolong harus selalu siap melakukan tindakan resusitasi

bayi baru lahir. Kesiapan untuk bertindak dapat menghindarkan kehilangan waktu

yang sangat berharga bagi upaya pertolongan. Walaupun hanya beberapa menit tidak

bernapas, bayi baru lahir dapat mengalami kerusakan otak yang berat atau meninggal

(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002)

1. Persiapan Keluarga

Sebelum menolong persalinan, bicarakan dengan keluarga mengenai

kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu dan bayinya serta

persiapan yang dilakukan oleh penolong untuk membantu kelancaran persalinan

dan melakukan tindakan yang diperlukan.

2. Persiapan Tempat Resusitasi

Persiapan yang diperlukan meliputi ruang bersalin dan tempat resusitasi.

Gunakan ruangan yang hangat dan terang. Tempat resusitasi hendaknya rata,

keras, bersih dan kering, misalnya meja, dipan atau di atas lantai beralas tikar.

Kondisi yang rata diperlukan untuk mengatur posisi kepala bayi. Tempat

resusitasi sebaiknya di dekat sumber pemanas (misalnya; lampu sorot) dan tidak

banyak tiupan angin (jendela atau pintu yang terbuka). Biasanya digunakan

14
lampu sorot atau bohlam berdaya 60 watt atau lampu gas minyak bumi

(petromax). Nyalakan lampu menjelang kelahiran bayi.

3. Persiapan Alat Resusitasi

Sebelum menolong persalinan, selain peralatan persalinan, siapkan juga alat-alat

resusitasi dalam keadaan siap pakai, yaitu:

a. 2 helai kain/handuk

b. Bahan ganjal bahu bayi. Bahan ganjal dapat berupa kain, kaos, selendang,

handuk kecil, digulung setinggi 5 cm dan mudah disesuaikan untuk mengatur

posisi kepala bayi.

c. Alat pengisap lendir DeLee atau bola karet

d. Tabung dan sungkup atau balon dan sungkup neonatal

e. Kotak alat resusitasi.

f. Jam atau pencatat waktu

IV. Langkah – Langkah Resusitasi

Langkah – langkah melakukan tindakan resusitasi (Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal, 2002)

Langkah Awal Resusitasi --> H-A-I-K-A-L

1. HANGATKAN BAYI.

Letakkan bayi dengan posisi terlentang di bawah lampu pemanas, pertahankan

selimut yang melingkupi tubuh bayi

2. ATUR POSISI BAYI.

15
Posisikan kepala dan leher bayi dengan posisi setengah ekstensi untuk membuka

jalan nafas dengan mengganjal bahu bayi dengan lipatan kain

3. ISAP LENDIR

Lakukan pengisapan lendir, dengan menggunakan pengisap lendir De Lee terlebih

dahulu pengisapan lendir pada mulut (< 5cm), setelah itu pada hidung (< 3 cm)

4. KERINGKAN BAYI

Keringkan tubuh bayi dan lakukan rangsangan taktil dengan memberikan sedikit

tekanan mulai dari muka, kepala ke seluruh tubuh bayi. Gunakan telapak tangan

untuk menggosok punggung, perut dan dada.

5. ATUR KEMBALI POSISI BAYI DAN BUNGKUS BAYI

Ganti kain yang basah dengan kain yang baru yang bersih, kering dan hangat.

Selimuti bayi dengan kain tersebut, biarkan bagian muka dan dada sedikit terbuka

untuk memberi keleluasaan bernafas dan memantau gerakan dada. Atur kembali

posisi kepala bayi pada posisi setengah ekstensi.

6. LAKUKAN PENILAIAN

Menilai pernafasan dan denyut jantung bayi bila bayi bernafas spontan: letakkan

bayi pada dada ibu dan selimuti bayi bersama ibunya, anjurkan ibu untuk segera

menyusui bayinya. Bila bayi tidak bernafas, megap-megap, merintih dan atau disertai

DJA <100x/m " SEGERA LAKUKAN VTP"

16
VTP (Ventilasi Tekanan Positif)

Pastikan kepala bayi sudah benar posisinya, kemudian pasang sungkup dengan benar

sehingga melingkupi hidung, mulut dan dagu.

Lakukan ventilasi percobaan (2x), lihat apakah dada bayi mengembang setelah

silakukan peniupan 2 kali. Bila dada mengembang lanjutkan VTP sebanyak 20x dalam

30 detik (cara menghitung: 1-lepas-lepas) Bila dada bayi tidak mengembang: periksa

posisi sungkup, posisi kepala apaka sudah setengah ekstensi, periksa apakah masih ada

sumbatan jalan nafas ex: lendir, bila masih ada lendir lakukan pengisapan ulang

Lakukan Penilaian

Bila bayi mulai bernafas normal (30-60 x/m) tidak ada retraksi dada, tidak merintih

maka hentikan ventilasi. Pantau kondisi bayi secara seksama. Bila bayi tetap tidak

bernafas, DJA < 100 x/m lanjutkan VTP, bila DJA <60 x/m lakukan kompresi dada

(RJP).

Resusitasi Jantung Paru (RJP)

Pasang sungkup dengan benar. Lakukan kompresi dada sebanyak 3x kompresi (pada

1/3 bawah sternum dengan kedalaman 1/2-3/4 inchi) dan 1x ventilasi. sehinggga

perbandingan kompresi dan ventilasi sebanyak 3:1 dengan frekuensi 15x dalam 30 detik

Lakukan Penilaian

17
Bila bayi mulai bernafas normal (30-60 x/m) tidak ada retraksi dada, tidak merintih

maka hentikan RJP. Pantau kondisi bayi secara seksama. Bila bayi tetap tidak bernafas,

DJA < 100 x/m lanjutkan VTP, bila DJA <60 x/m lakukan kompresi dada (RJP ulang).

Bila setelah RJP ulang DJA masih di bawah 60x/m berikan suntikan adrenalin.

Pemberian Suntikan Adrenalin

Pemberian suntikan adrenalin (epineprin) dengan dosis 0,01-0,03 mg/kgBB secara IV.

Lakukan Penilaian

Bila bayi mulai bernafas normal (30-60 x/m) tidak ada retraksi dada, tidak merintih

maka hentikan tindakan. Pantau kondisi bayi secara seksama. Bila setelah 2-3 menit

bayi tetap tidak bernafas, DJA < 100 x/m lanjutkan VTP, bila DJA <60 x/m lakukan

kompresi dada (RJP) "siapkan rujukan". Bila bayi tetap tidak bernafas setelah 20 menit

"pertimbangkan utnuk menghentikan tindakan resusitasi"

Pemantauan dan Dukungan

Lakukan pemantauan seksama pasca resusitasi selama minimal 2 jam. Perhatikan tanda-

tanda kesulitasn bernafas pada bayi, periksa adanya tarikan dinding dada, amati apakah

nafas bayi megap-megap. Observasi warna kulit, denyut jantung, pernafasan, gerakan

bayi. Menjaga bayi agar tetap hangat dan kering, tunda memandikan bayi sampai 6-24

jam. Setelah tindakan resusitasi bereskan peralatan.

18
Pencatatan

Lakukan pencatatan: identitas bayi, tanggal dan waktu bayi lahir, kondisi saat bayi lahir,

tindakan resusitasi yang telah dilakukan, hasil tindakan resusitasi dan asuhan pasca

resusitasi yang telah dilakukan.

TUGAS

By. Ny. R lahir spontan tidak langsung menangis BB.3000 Gram, pb 48 cm, JK laki-laki

anus (+) kelainan (-), A/S ¾

SOAL

6. Dari kasus di atas tndakan ap yang harus dilakukan?

a. Resusitasi

b. Hangatksn bayi

c. IMD

d. Mandikan bayi

7. usaha dalam memberikan ventilasi yang adekuat, pemberian oksigen dan curah

jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen kepada otak, jantung dan alat-alat

vital lainnya merupakan pengertian dari?

a. Resusitasi

b. Hangatksn bayi

c. IMD

19
d. Mandikan bayi

8. Dibawah ini yang merupakan tujuan resusitasi adalah?

a. Memberikan ventilasi yang adekuat

b. Membatasi kerusakan serebi

c. Untuk memulai atau mempertahankan kehidupan ekstra uteri

d. Semua benar

9. Persiapan yang dilakukan sebelum resusitasi adala sbb, kecuali:

a. Persiapan keluaga

b. Persiapan tempat resusitasi

c. Persiapan alat resusitasi

d. Persiapkan air susu

10. Dibawah ini manakah langkah awal resusitasi yang benar ?

a. Hangatkan bayi - atur posisi bayi- isap lendir- keringkan- atur posisi bayi dan

bungkus bayi- lakukan penilaian

b. Atur posisi bayi- isap lendir- keringkan- atur posisi bayi dan bungkus bayi

c. Lakukan penilaian- Atur posisi bayi- isap lendir- keringkan- atur posisi bayi dan

bungkus bayi

d. Isap lendir- keringkan- atur posisi bayi dan bungkus bayi- lakukan penilaian

20
KUNCI JAWABAN

6. A. Resusitasi

7. A. Resusitasi

8. D. Semua benar

9. D. Persiapkan air susu

10. A. Hangatkan bayi - atur posisi bayi- isap lendir- keringkan- atur posisi bayi dan

bungkus bayi- lakukan penilaian

KESIMPULAN

Materi resusitasi ini sangat penting, karena seperti kita ketahui kematian bayi masih terjadi

karena kegagalan nafas. Dengan mempelajari materi ini diharapkan dapat meningkatkan

keahlian bidan sehingga apabila terjadi atau timbul masalah anda sebagai bidan mampu

bertindak dan mendiagnosa serta melakukan asuhan dengan tepat, cepat dan benar.

21
LESSON PLAN PRAKTIK

Job / Kegiatan : Resusitasi

Waktu : 30 menit

Objektif Prilaku Mahasiswa : Setelah mengikuti demostrasi ini mahasiswa

diharapkan mampu melakukan resusitasi pada bayi

baru lahir

Peralatan dan perlengkapan :

1. Meja resusitasi
2. lampu sorot
3. Apron
4. sarung tangan DTT 1 pasang
5. bengkok/ nierbekken
6. Balon resusitasi + sungkup
7. Handuk
8. Kain Kering
9. Penghisap lendir/ De Lee
10. Jam dengan jarum dan detik
11. Bantal bahu bila perlu
12. Phantom Bayi

Alat Bantu mengajar : Laptop, LCD dan daftar tilik

Sumber Pustaka :

1. JNPK-KR/POGI. 2007. Asuhan persalinan Normal. Jakarta : Ed.3 (Revisi).

2. Maryanti,Dwi.dkk. 2011. Buku ajar neonatus bayi dan balita. Jakarta : Trans info media.

22
3. Rukiyah,A dan Yulianti,L. 2010. Asuhan neonatus bayi dan anak balita. Jakarta : Trans

info media.

4. Sujianti dan Kusumawati, D. Panduan Praktek Klinik Kebidanan. Yogyakarta: Nuha

Medika

Metode : 1. Ceramah ilustratif

2. Simulasi/ demonstrasi

Dosen : AGUSTINA TUTI MARSINI

I. Pendahuluan

1. Sapa dan salam

2. Membahas kembali teori yang telah diberikan yaitu teori resusitasi

3. Memberikan referensi sesuai dengan teori

4. Membahas ceklis atau daftar tilik praktek tentang resusitasi

5. Memberikan pertanyaan seputar resusitasi

23
II. Penyajian

DAFTAR TILIK RESUSITASI

NO LANGKAH-LANGKAH KEY POINT

1. Persiapan alat Letakkan peralatan secara

ergonomis dan mudah dijangkau

2. Gunakan apron, cuci tangan dan pakai Cuci tangan yang efektif dengan

sarung tangan menggunakan sabun dan air yang

mengalir

24
3. Setelah bayi lahir, letakkan dibawah alat Jarak lampu 60 cm dari bayi

pemancar panas

4. Keringkan bayi, dan bungkus dengan kain Pada saat membungkus pastikan

bersih bagian dada tidak tertutup kain

untuk memudahkan pemantauan

pernapasan bayi

5. Posisikan bayi agak ekstensi Pastikan pandangan mata

Penolong tidak tertutup saat

memegang sungkup

25
6. Hisap Lendir Bayi Hisap lendir bayi mulai dari mulut

sedalam 5 cm kemudian hidung

sedalam 3 cm

7. Keringkan dan rangsang bayi Keringkan bayi mulai dari muka,

kepala,tubuh dengan sedikit

tekanan

8. Lakukan Penilaian pada Bayi Nilai usaha bernapas, dan warna

kulit bayi

26
9. Pasang sungkup dengan tepat kemuka bayi Sungkup menutupi daerah mulut,

hidung dan dagu bayi

10. Lakukan ventilasi selama 15 – 30 detik Caranya dengan menghitung tiap

dengan frekuensi 40 – 60 nafas/ menit detik, hitungan pertama pompa,

hitungan kedua dan ketiga lepas,

hitungan selanjutnya pompa

demikian seterusnya

11. Lakukan Penilaian Ulang pada Bayi Nilai kembali usaha bernapas,

frekuensi denyut jantung dan

warna kulit bayi

27
12. Bereskan alat-alat Alat-alat direndam dalam larutan

klorin 0,5 %

13. Cuci tangan Lakukan cuci tangan dengan

menggunakan sabun dan air

mengalir

28
III. Aplikasi

DAFTAR TILIK RESUSITASI

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :

1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau

.tidak sesuai urutan (jika harus berurutan) atau tidak

dikerjakan.

2. Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan

(jika harus berurutan), tetapi peserta secara efisien tidak ada

kemajuan dari langkah ke langkah.

3. Mahir : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai dengan

urutan (jika harus berurutan).

29
DAFTAR TILIK RESUSITASI

LANGKAH/TUGAS KASUS

1. Menyiapkan bahan dan peralatan yang akan di gunakan serta

menyusunnya secara ergonomic

2. Memasang celemek, mencuci tangan dan memasang sarung

tangan

3. Meletakkan bayi di bawah alat pemancar panas

4. Mengeringkan dan membungkus bayi dengan kain bersih

5. Memposisikan bayi dengan kepala agak ekstensi dan

menghisap lender dari jalan nafas

6. Melakukan pengeringan dan merangsang bayi

7. Melakukan penilaian pada bayi meliputi pernafasan, warna

kulit

8. Memasang sungkup dengan tepat pada muka bayi

9. Melakukan ventilasi selama 15 – 30 detik dengan frekuensi 40

– 60 nafas/ menit

10. Melakukan penilaian ulang pada bayi meliputi pernafasan,

denyut jantung dan warna kulit

11. Membereskan alat – alat

12. Mencuci tangan

30
IV. Evaluasi

1. Mahasiswa mampraktekkan kembali resusitasi secara mandiri dan individu dengan

kreteria penilaian setiap langkah-langkah dilakukan secara sistematis dengan

memperhatikan keadaan bayi.

2. Instruktur mambimbing dan menilai langkah-langkah resusitasi dengan

menggunakan ceklist

31
JOB SHEET

JOB/ KEGIATAN : RESUSITASI

UNIT : ASUHAN KEBIDANAN II (PERSALINAN)

WAKTU : 30 MENIT

OPS : Setelah mengikuti demostrasi ini mahasiswa mampu

melakukan resusitasi pada phantom bayi di

laboraturium klinik dengan benar sesuai standar

dan prosedur asuhan

REFERENSI :

1. JNPK-KR/POGI. 2007. Asuhan persalinan Normal. Jakarta : Ed.3 (Revisi).


2. Maryanti,Dwi.dkk. 2011. Buku ajar neonatus bayi dan balita. Jakarta : Trans info
media.
3. Rukiyah,A dan Yulianti,L. 2010. Asuhan neonatus bayi dan anak balita. Jakarta : Trans
info media.
4. Sujianti dan Kusumawati, D. Panduan Praktek Klinik Kebidanan. Yogyakarta: Nuha
Medika

PETUNJUK

1. Siapkan alat dan bahan pelaksanaan resusitasi

2. Tindakan resusitasi dilakukan mahasiswa secara individu

3. Baca dan pelajari lembar kerja yang tersedia

4. Ikuti petunjuk instruktur

5. Tanyakan pada instruktur jika terdapat hal-hal yang tidak dimengerti

32
KESELAMATAN KERJA

1. Pastikan ketrampilan ini benar-benar dikuasai dengen baik

2. Melakukan tindakan resusitasi dengan tepat dan benar

3. Perhatikan keadaan umum bayi selama pelaksanaan resusitasi

PEKERJAAN LABORATORIUM

➢ Peralatan

1) Meja resusitasi

2) Lampu sorot

3) Bengkok/ nierbekken

4) Penghisap lendir/ De Lee

5) Balon resusitasi + sungkup

6) Jam dengan jarum dan detik

7) Phantom Bayi

➢ Bahan

1) Apron

2) Sarung tangan DTT 1 pasang

3) Handuk

4) Kain Kering

5) Bantal bahu bila perlu

33
DASAR TEORI

Pelaksanaan resusitasi adalah keterampilan kebidanan yang harus dikuasai dengan benar.

resusitasi memegang peranan penting pada penanganan bayi baru lahir dengan gagal nafas,

karena waktu tersebut dapat terjadi resiko kematian bayi.

Di dalam setiap persalinan, penolong harus selalu siap melakukan tindakan resusitasi bayi

baru lahir. Kesiapan untuk bertindak dapat menghindarkan kehilangan waktu yang sangat

berharga bagi upaya pertolongan. Walaupun hanya beberapa menit tidak bernapas, bayi

baru lahir dapat mengalami kerusakan otak yang berat atau meninggal.

34
PROSEDUR PELAKSANAAN

NO LANGKAH-LANGKAH ILUSTRASI/GAMBAR

1 Persiapan Alat

Key Point

“Letakkan peralatan secara ergonomis

dan mudah dijangkau”

2. Gunakan apron, cuci tangan dan pakai

sarung tangan

Key Point

Cuci tangan yang efektif dengan

menggunakan sabun dan air yang

mengalir

3. Setelah bayi lahir, letakkan dibawah alat

pemancar panas

Key Point

Jarak lampu 60 cm dari bayi

35
4. Keringkan bayi, dan bungkus dengan

kain bersih

Key Point

Pada saat membungkus pastikan

bagian dada tidak tertutup kain untuk

memudahkan pemantauan pernapasan

bayi

5. Posisikan bayi agak ekstensi

Key Point

Pastikan pandangan mata Penolong

tidak tertutup saat memegang sungkup

6. Hisap Lendir Bayi

Key Point

Hisap lendir bayi mulai dari mulut

sedalam 5 cm kemudian hidung

sedalam 3 cm

36
7. Keringkan dan rangsang bayi

Key Point

Keringkan bayi mulai dari muka,

kepala,tubuh dengan sedikit tekanan

8. Lakukan Penilaian pada Bayi

Key Point

Nilai usaha bernapas, dan warna kulit

bayi,

9. Pasang sungkup dengan tepat kemuka

bayi

Key Point

Sungkup menutupi daerah mulut,

hidung dan dagu bayi

10. Lakukan ventilasi selama 15 – 30 detik

dengan frekuensi 40 – 60 nafas/ menit

Key Point

Caranya dengan menghitung tiap detik,

hitungan pertama pompa, hitungan

37
kedua dan ketiga lepas, hitungan

selanjutnya pompa demikian

seterusnya.

11. Lakukan Penilaian Ulang pada Bayi

Key Point

Nilai kembali usaha bernapas,

frekuensi denyut jantung dan warna

kulit bayi

12.
Bereskan alat-alat

Key Point

Alat-alat direndam dalam larutan

klorin 0,5 %

13. Cuci tangan

Key Point

Lakukan cuci tangan dengan

menggunakan sabun dan air mengalir

38
EVALUASI

1. Mahasiswa dapat mempraktekkan resusitasi secara mandiri dan individu

dengan kreteria penilaian setiap langkah- langkah dilakukan secara

sistematis dengan memperhatikan keadaan umum bayi

2. Instruktur membimbing dan menilai langkah-langkah pelaksanaan asuhan

ibu post partum 2 jam dengan menggunakan ceklist

39
DAFTAR TILIK RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sbb :

1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak

sesuai urutan (jika harus berurutan) atau tidak dikerjakan

2. Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan (jika

harus berurutan), tetapi peserta secara efisien tidak ada kemajuan

dari langkah ke langkah

3. Mahir : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai dengan

urutan (jika harus berurutan).

DAFTAR TILIK RESUSITASI

LANGKAH/TUGAS KASUS

1. Menyiapkan bahan dan peralatan yang akan di gunakan serta

menyusunnya secara ergonomic

2. Memasang celemek, mencuci tangan dan memasang sarung tangan

3. Meletakkan bayi di bawah alat pemancar panas

4. Mengeringkan dan membungkus bayi dengan kain bersih

5. Memposisikan bayi dengan kepala agak ekstensi dan menghisap lender

dari jalan nafas

6. Melakukan pengeringan dan merangsang bayi

7. Melakukan penilaian pada bayi meliputi pernafasan, warna kulit

40
8. Memasang sungkup dengan tepat pada muka bayi

9. Melakukan ventilasi selama 15 – 30 detik dengan frekuensi 40 – 60

nafas/ menit

10. Melakukan penilaian ulang pada bayi meliputi pernafasan, denyut

jantung dan warna kulit

11. Membereskan alat – alat

12. Mencuci tangan

13. Menyiapkan bahan dan peralatan yang akan di gunakan serta

menyusunnya secara ergonomic

EVALUASI

1. Mahasiswa dapat mempraktekkan resusitasi secara mandiri dan individu dengan

kreteria penilaian setiap langkah- langkah dilakukan secara sistematis dengan

memperhatikan keadaan umum bayi

2. Instruktur membimbing dan menilai langkah-langkah pelaksanaan asuhan ibu post

partum 2 jam dengan menggunakan ceklist

41

Anda mungkin juga menyukai