OLEH:
KETUT ELFIRASANI
NIM. P07120320069
PRODI NERS KELAS B
2. Penyebab/Faktor Predisposisi
Menurut Aspiani ada beberapa faktor yang diduga kuat merupakan faktor
predisposisi terjadinya mioma uteri.
a) Umur
Mioma uteri ditemukan sekitar 20% pada wanita usia produktif dan
sekitar 40%-50% pada wanita usia di atas 40 tahun. Mioma uteri jarang
ditemukan sebelum menarche (sebelum mendapatkan haid).
b) Hormon Endogen (endogenous hormonal)
Konsentrasi estrogen pada jaringan mioma uteri lebih tinggi dari pada
jaringan miometrium normal.
c) Riwayat keluarga
Wanita dengan garis keturunan dengan tingkat pertama dengan penderita
mioma uteri mempunyai 2,5 kali kemungkinan untuk menderita mioma
dibandingkan dengan wanita tanpa garis keturunan penderita miomauteri.
d) Makanan
Makanan di laporkan bahwah daging sapi, daging setengah matang (red
meat), dan daging babi meningkatkan insiden mioma uteri, namun
sayuran hijau menurunkan insiden menurunkan mioma uteri.
e) Kehamilan
Kehamilan dapat mempengaruhi mioma uteri karena tingginya kadar
estrogen dalam kehamilan dan bertambahnya vaskularisasi ke uterus. Hal
ini mempercepat pembesaran mioma uteri. Efek estrogen pada
pertumbuhan mioma mungkin berhubungan dengan respon dan faktor
pertumbuhan lain. Terdapat bukti peningkatan produksi reseptor
progesteron, dan faktor pertumbuhan epidermal.
f) Paritas
Mioma uteri lebih sering terjadi pada wanita multipara dibandingkan
dengan wanita yang mempunyai riwayat melahirkan 1 (satu) kali atau 2
(2) kali
b) Faktor eksternal
Faktor eksternal yang dapat merusak sel adalah virus, polusi udara,
makanan, radiasi dan berasala dari bahan kimia, baik bahan kimia yang
ditam,bahkan pada makanan, ataupun bahan makanan yang bersal dari
polusi. Bahan kimia yang ditambahkan dalam makanan seperti pengawet
dan pewarna makanan cara memasak juga dapat mengubah makanan
menjadi senyawa kimia yang berbahaya.
Kuman yang hidup dalam makanan juga dapat menyebarkan racun,
misalnya aflatoksin pada kacang-kacangan, sangat erat hubungannya
dengan kanker hati. Makin sering tubuh terserang virus makin besar
kemungkinan sel normal menjadi sel kanker. Proses detoksifikasi yang
dilakukan oleh tubuh, dalam prosesnya sering menghasilkan senyawa
yang lebih berbahaya bagi tubuh,yaitu senyawa yang bersifat radikal atau
korsinogenik. Zat korsinogenik dapat menyebabkan kerusakan pada sel.
Estrogen berkurang
Menekan vesika urinaria Penekanan Saraf
Progesteron dan rektum
kewanitaan menurun
mioma akan terlepas dari uterus sebagai massa tumor yang bebas
dalam rongga peritoneum. Mioma jenis ini dikenal sebagai jenis
parasitic.
2) Mioma Uteri Intramural
Berubah sering tidak memberikan gejala klinis yang berarti kecuali
rasa tidak enak karena adanya massa tumor di daerah perut sebelah
bawah. Kadang kala tumor tumbuh sebagai mioma subserosa dan
kadang-kadang sebagai mioma submukosa. Di dalam otot rahim dapat
besar, padat (jaringan ikat dominan), lunak (jaringan otot rahim
dominan).
3) Mioma Uteri Submukosa
Mioma ini terletak di dinding uterus yang paling dalam sehingga
menonjol ke dalam uterus. Jenis ini juga dapat bertangkai atau
berdasarkan lebar. Dapat tumbuh bertangkai menjadi polip, kemudian
di keluarkan melalui saluran seviks yang disebut mioma geburt.
Mioma jenis lain meskipun besar mungkin belum memberikan keluhan
perdarahan, tetapi mioma submukosa walaupun kecil sering
memberikan keluhan gangguan perdarahan. Tumor jenis ini sering
mengalami infeksi, terutama pada mioma submukosa pedinkulata.
Mioma submukosa pedinkulata adalah jenis mioma submukosa yang
mempunyai tangkai. Tumor ini dapat keluar dari rongga rahim ke
vagina, dikenal dengan nama mioma geburt atau mioma yang
dilahirkan.
5. Manifestasi Klinis
Separuh penderita mioma uteri tidak memperlihatkan gejala. Umumnya
gejala yang temukan bergantung pada lokasi, ukuran, dan perubahan pada
mioma tersebut seperti :
a. Perdarahan abnormal: hipermenore, menoragia, metroragia. Sebabnya:
Pengaruh ovarium sehingga terjadi hiperplasi endometrium
Permukaan endometrium yang lebih luas dari biasanya
Atrofi endometrium di atas mioma submukosum
b. Keluhan utama
Keluhan yang timbul hampir tiap jenis oprasi adalah rasa nyeri karena
terjadi torehan tarikan, manipulasi jaringan organ. Rasa nyeri setelah bedah
biasanya berlangsung 24-48 jam. Adapun yang perlu dikaji pada rasa nyeri
tersebut adalah pengkajian nyeri P, Q, R, S, T.
c. Riwayat reproduksi
1) Haid
Dikaji tentang riwayat menarche dan haid terakhir, sebab mioma uteri
tidak pernah ditemukan sebelum menarche dan mengalami atropi pada
masa menopause.
2) Hamil dan Persalinan
Kehamilan mempengaruhi pertumbuhan mioma, dimana mioma
uteri tumbuh cepat pada masa hamil ini dihubungkan dengan
hormone estrogen, pada masa ini dihasilkan dalam jumlah yang
besar.
Jumlah kehamilan dan anak yang hidup mempengaruhi psikologi
klien dan keluarga terhadap hilangnya organ kewanitaan.
3) Data Psikologi
Pengangkatan organ reproduksi dapat sangat berpengaruh terhadap
emosional klien dandiperlukan waktu untuk memulai perubahan yang
terjadi. Oragan reproduksi merupakan komponen kewanitaan, wanita
melihat fungsi menstruasi sebagai lambing feminitas sehingga
berhentinya menstruasi biasanya dirasakan sebagai hilangnya perasaan
kewanitaan. Perasaaan seksualitas dalam arti hubungan seksual perlu
ditangani. Beberapa wanita merasa cemas bahwa hubungan seksualitas
terhalangi atau hilangan kepuasan. Pengetahuan klien tentang dampak
yang akan terjadi sangat perlu persiapan psikologi klien.
4) Status Respiratori
Respirasi bisa meningkat atau menurun. Pernafasan yang cepat dapat
terdengar tanpa stetoskop. Bunyi pernafasan akibat lidah jatuh
kebelakang atau terdapat sekret. Suara paru yang kasar merupakan
gejala terdapat sekret pada saluran nafas. Usaha batuk dan bernafas
dalam dilaksanakan segera pada klien yang memakai anestesi general.
5) Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran dibuktikan melalui pertanyaan sederhana yang harus
dijawab oleh klien atau di suruh untuk melakukan perintah. Variasi
tingkat kesadaran dimulai dari siuman sampai ngantuk, harus
diobservasi dan penurunan tingkat kesadaran merupakan gejala syock.
6) Status Urinari
Retensi urin paling umum terjadi setelah pembedah genekologi, klien
yang hidrasinya baik biasanya kencing setelah 6-8 jam setelah
pembedahan. Jumlah output urin yang sedikit akibat kehilangan cairan
tubuh saat operasi, muntah akibat anestesi.
7) Status Gastrointestinal
Fungsi gastrointestinal biasanya pulih pada 24-74 jam setelah
pembedahan, tergantung pada kekuatan efek narkose pada penekanan
intestinal. Ambulatori dan kompres hangat perlu diberikan untuk
menghilangkan dalam usus.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (mis. inflamasi,
iskemia, neoplasma, nekrosis)
b. Risiko hypovolemia dibuktikan dengan kehilangan cairan aktif
c. Risiko syok dibuktikan dengan kekurangan volume cairan.
d. Ansietas
e. Risiko infeksi dibuktikan dengan penyakit kronis, efek prosedur invasif
f. Retensi urine.
g. Gangguan integritas kulit/jaringan.
h. Disfungsi seksual.
i. Konstipasi.
3. Rencana Keperawatan
Terapeutik
Atur interval waktupemantauan
sesuai dengan kondisi pasien
Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
3. Risiko Infeksi Setelah dilakukan intervensi Pencegahan Infeksi
Definisi keperawatan selama… x … Observasi
Beresiko mengalami maka Monitor tanda dan gejela
peningkatan terserang Tingkat Infeksi menurun infeksi local dan sitemik
organisme patogenik dengan kriteria hasil:
Terapeutik
Faktor Resiko Kebersihan tangan
Batasi jumlah pengunjung
Penyakit kronis (mis. meningkat (5)
Berikan perawatan kulit pada
Diabetes militus) Kebersihan badan
area edema
Efek prosedur invasive meningkat (5)
Cuci tangan sebelum dan
Malnutrisi Nafsu makan meningkat
sesudah kontak dengan pasien
Peningkatan paparan (5)
dan lingkungan pasien
organisme pathogen Demam menurun (5)
Pertahankan kondisi aseptik
lingkungan Kemerahanmenurun (5)
pada pasien beresiko tinggi
Ketidakadekuatan Nyeri menurun (5)
Edukasi
pertahanan tubuh primer Bengkak menurun (5) Jelaskan tanda dan gejala
Gangguan peristaltic Vesikel menurun (5) infeksi
Kerusakan integritas Cairan berbau busuk Ajarkan cara mencuci tangan
kulit menurun (5) dengan benar
Perubahan sekresi pH Sputum berwarna hijau Ajarkan etika batuk
Penurunan kerja silialis menurun (5) Ajarkan cara memeriksa
Ketuban pecah lama Drainase purulenmenurun kondisi luka atau luka oprasi
Ketuban pecah sebelum (5) Anjurkan meningkatkan
waktunya Pluria menurun (5) asupan nutrisi
Merokok Periode malaise menurun Anjurkan meningkatkan
Status cairan tubuh (5) asupan cairan
Ketidakadekuatan Periode menggigil
pertahanan tubuh menurun (5) Kolaborasi
sekunder Letargi menurun (5) Kolaborasi pemberian
Penurunan hemoglobin imunisasi, jika perlu
Imununosupresi Gangguan kognitif
Leukopenia menurun (5)
Supresi respon inflamasi Kadar sel darah putih
Faksinasi tidak adekuat membaik (5)
Kondisi klinis terkait : Kultur darah membaik (5)
AIDS Kultur urine membaik (5)
Luka bakar Kultur sputum membaik
Penyakit paru obstruktif (5)
kronis Kultur area luka membaik
Diabetes militus (5)
Tindakan infasif Kultur feses membaik (5)
Kondisi penggunaan
terapi steroid
Penyalahgunaan obat
Ketuban pecah sebelum
waktunya (KPSW)
Kanker
Gagal ginjal
Imunosupresi
Lymphedema
Leukositopenia
Gangguan fungsi hati
4 Ansietas Setelah dilakukan asuhan Terapi Relaksasi
Definisi: keperawatan selama Observasi
Kondisi emosi dan…… x...............maka Identifikasi penurunan tingkat
pengalaman subyektif Tingkat Ansietas Menurun energy, ketidakmampuan
individu terhadap objek dengan kriteria hasil: berkonsentrasi, atau gejala lain
yang tidak jelas dan spesifik Verbalisasi kebingungan yang mengganggu kemampuan
akibat antisipasi bahaya menurun (5) kognitif
yang memungkinkan Verbalisasi khawatir akibat Identifikasi teknik relaksasi
individu melakukan tindakan kondisi yang dihadapi yang pernah efektif digunakan
untuk menghadapi ancaman menurun (5) Identifikasi kesediaan,
Perilaku gelisah menurun kemampuan, dan penggunaan
Penyebab: (5) teknik sebelumnya
Krisis situasional Perilaku tegang menurun Periksa ketegangan otot,
Kebutuhan tidak (5) frekuensi nadi, tekanan darah,
terpenuhi Konsentrasi membaik (5) dan suhu sebelum dan sesudah
Krisis maturasional Pola tidur membaik (5) latihan
Ancaman terhadap Monitor respons terhadap terapi
Dukungan Sosial Meningkat
konsep diri relaksasi
dengan kriteria hasil:
Ancaman terhadap
Kemampuan meminta Terapeutik
kematian
bantuan pada orang lain Ciptakan lingkungan tenang
Kekhawatiran mengalami
meningkat (5) dan tanpa gangguan dengan
kegagalan
Bantuan yang ditawarkan pencahayaan dan suhu ruang
Disfungsi system
oleh orang lain meningkat nyaman, jika memungkinkan
keluarga
(5) Berikan informasi tertulis
Hubungan orang tua-anak
Dukungan emosi yang tentang persiapan dan prosedur
tidak memuaskan
disediakan oleh orang lain teknik relaksasi
Faktor keturunan
meningkat (5) Gunakan pakaian longgar
(temperamen, mudah
Gunakan nada suara lembut
teragitasi sejak lahir)
dengan irama lambat dan
Penyalahgunaan zat
berirama
Terpapar bahaya
Gunakan relaksasi sebagai
lingkungan (mis. Toksik,
strategi penunjang dengan
polutan, dan lain-lain)
analgetik atau tindakan medis
Kurang terpapar
lain, jika sesuai
informasi
Gejala dan Tanda Mayor:
Subjektif: Edukasi
Merasa bingung Jelaskan tujuan, manfaat,
Merasa khawatir dengan batasan, dan jenis relaksasi
akibat dari kondisi yang yang tersedia (mis. Music,
dihadapi meditasi, napas dalam,
Sulit berkonsentrasi relaksasi otot progresif)
Objektif: Jelaskan secara rinci intervensi
Tampak gelisah relaksasi yang dipilih
Tampak tegang Anjurkan mengambil posisi
Sulit tidur nyaman
Anjurkan rileks dan merasakan
Gejala dan Tanda Minor: sensasi relaksasi
Subjektif: Anjurkan sering mengulangi
Mengeluh pusing atau melatih teknik yang dipilih
Anoreksia Demonstrasikan dan latih
Palpitasi teknik relaksasi (mis. Napas
Merasa tidak berdaya dalam, peregangan, atau
Objektif: imajinasi terbimbing)
Frekuensi nadi meningkat
Frekuensi napas
meningkat
Tekanan darah meningkat
Diaphoresis
Tremor
Muka tampak pucat
Suara bergetar
Kontak mata buruk
Sering berkemih
Berorientasi pada masa
lalu