Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN METODE PIECES

(Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Kelas A)

Dosen Pengampu:

Ricko Pratama Ridzkyanto, S.KM., M.Kes.

Oleh

Kelompok 3:

Anisa Kusumaningsih 182110101037

Didimus Adiwijaya 182110101073

Cindy Aisha Safiudin 182110101083

Wahyu Safira Prastyani 182110101123

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JEMBER

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkah dan limpahan rahmat-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi
Menggunakan Metode PIECES” ini dengan lancar. Ucapan terima kasih yang tak terhingga
kami sampaikan kepada Bapak Ricko Pratama Ridzkyanto, S.KM., M.Kes. selaku dosen
pengampu mata kuliah Sistem Informasi Kesehatan kelas A yang telah membimbing dan
memberikan tugas pengembangan sistem informasi dengan metode PIECES, sehingga kami
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa,
terimakasih kami ucapkan kepada semua anggota kelompok yang telah bekerjasama dengan
baik dalam penyusunan makalah ini secara langsung maupun tidak langsung.

Tiada gading yang tak retak, begitu pula makalah ini yang kami buat masih jauh dari
kata sempurna. Namun, kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai kemampuan yang
kami miliki dalam menyelesaikan makalah ini. Untuk itu kritik dan saran yang membangun
dari Bapak Ricko Pratama Ridzkyanto, S.KM., M.Kes dan para pembaca guna penyempurnaan
makalah ini dikemudian hari. Demikian penyusunan makalah ini, semoga dapat menambah
wawasan dan memberi manfaat bagi kami selaku kelompok 3 dan para pembaca yang budiman.

Jember, 03 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB 1. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 2

1.3 Tujuan.......................................................................................................................................... 2

1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................................................ 2

1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................................................... 2

1.4 Manfaat ........................................................................................................................... 2

BAB 2. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................... 3

2.1 Konsep PIECES ......................................................................................................................... 3

a. Performance/kinerja .................................................................................................... 3

b. Information/Informasi ................................................................................................. 3

c. Economy/Ekonomi ...................................................................................................... 4

d. Control/Kontrol ........................................................................................................... 4

e. Efficiency/Efisiensi ...................................................................................................... 4

f. Services/Pelayanan ...................................................................................................... 5

2.2 Analisis Jurnal ............................................................................................................................ 5

BAB 3. PENUTUP ................................................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 8

3.2 Saran ............................................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

ii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu komponen penting dalam mewujudkan pembangunan kesehatan Indonesia


adalah dengan menerapkan kecanggihan teknologi dalam pelayanan kesehatan. Penerapan
kecanggihan teknologi dalam pelayanan kesehatan bertujuan untuk memberikan
kemudahan bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi pedoman bagi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit berupa Peraturan
Menteri Kesehatan No. 82 Tahun 2013 yang menyebutkan bahwa setiap rumah sakit harus
melaksanakan pengelolaan dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIM RS). Hingga saat ini SIM RS telah diterapkan di beberapa rumah sakit untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam penerapan SIM RS dapat terjadi permasalahan yang berpotensi menurunkan
kinerja rumah sakit dalam melakukan pelayanan kepada pasien. Oleh karena itu perlu
diadakan evaluasi penerapan SIM RS yang bertujuan untuk mengidentifikasi
permasalahan serta meningkatkan kinerja SIM RS yang telah diterapkan. Salah satu
metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan utama
terkait SIM RS adalah metode analisis PIECES. Metode ini dapat mengidentifikasi
permasalahan dan kebutuhan utama terkait SIM RS dengan melihat pada aspek
Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, dan Service.
Penelitian Febriani dan Dewobroto (2018) mengatakan bahwa metode ini digunakan
untuk mengklasifikasikan permasalahan kedalam enam bidang yaitu Kinerja, Informasi,
Ekonomi, Kontrol, Efisiensi, dan Layanan. Laporan terkait analisis SIM RS dengan
menggunakan metode PIECES juga pernah dilakukan sebelumnya oleh Rahardhini (2016)
yang melakukan laporan di Rumah Sakit Islam Lumajang. Hasil dari laporan tersebut
menjelaskan bahwa metode PIECES dapat memberikan referensi untuk upaya perbaikan
sistem kedepannya.
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan analisis jurnal yang
berjudul "Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Pendaftaran Umum Dengan
Menggunakan Metode PIECES RSUD Sidoarjo".

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:


1. Apa pengertian konsep PIECES?
2. Apa saja metode PIECES yang digunakan?
3. Bagaimana penerapan pelayanan sistem informasi manajemen rumah sakit di bagian
pendaftaran umum di RSUD Kabupaten Sidoarjo?
4. Apakah penerapan pelayanan sistem informasi manajemen rumah sakit di RSUD
Sidoarjo sudah berjalan dengan baik?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui
penerapan pelayanan sistem informasi manajemen dengan menggunakan metode
PIECES.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam pembuatan makalah adalah sebagai berikut:


1. Dapat mengetahui pengertian konsep PIECES.
2. Dapat mengetahui metode PIECES.
3. Dapat Mengetahui penerapan pelayanan sistem informasi manajemen rumah sakit pada
bagian pendaftaran umum di RSUD Sidoarjo.
4. Dapat Mengevaluasi penerapan pelayanan sistem informasi manajemen rumah sakit di
RSUD Sidoarjo.

1.4 Manfaat

Memberikan gambaran dalam penerapan sistem informasi manajemen dengan


menggunakan metode PIECES kepada seluruh pembaca.

2
BAB 2. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Konsep PIECES

PIECES merupakan salah satu metode analisis sistem informasi yang menghasilkan
data berupa berbagai macam permasalahan yang terdapat pada sistem informasi itu sendiri.
Metode PIECES ini pertama kali diperkenalkan oleh James Wetherbe yang memiliki
tujuan dalam pengklasifikasian berbagai masalah. Menurut Whitten dalam Riana 2006
metode PIECES yang terdiri dari Performance, Information, Economic, Control,
Efficiency, dan Service. Masing-masing kategori tersebut masih dibagi lagi menjadi
beberapa subkategori, yaitu:

a. Performance/kinerja

Bertujuan menilai atau memperbaiki kinerja dari sistem informasi, terdiri dari:
1) Throughput, yaitu penilaian terhadap sistem dari banyaknya kerja yang
dilakukan pada beberapa periode waktu.
2) Respontime, yaitu delay rata rata antara transaksi dan respon dari transaksi
tersebut.
3) Audibilitas, yaitu kecocokan dimana keselarasan terhadap standar dapat
diperiksa.
4) Kelaziman Komunikasi, yaitu tingkat dimana interface standar, protokol, dan
bandwith digunakan.
5) Kelengkapan, yaitu tingkat dimana implementasi penuh dari fungsi yang
diharapkan telah tercapai.
6) Konsistensi, yaitu penggunaan desain dan teknik dokumentasi yang seragam
pada keseluruhan proyek pengembangan perangkat lunak.
7) Toleransi kesalahan, yaitu kerusakan yang terjadi pada saat program mengalami
kesalahan.
8) Generalitas, yaitu luas aplikasi potensial dari komponen program.

b. Information/Informasi

Untuk menilai informasi yang dihasilkan oleh roced informasi, terdiri dari:
1) Accuracy, dimana informasi atas hasil evaluasi seharusnya memiliki tingkat
ketepatan tinggi.

3
2) Relevansi Informasi, dimana informasi yang dihasilkan sesuai dengan
kebutuhan.
3) Penyajian Informasi, dimana informasi disajikan dalam bentuk yang sesuai.
4) Fleksibilitas Data, dimana informasi mudah disesuaikan dengan kebutuhan.
5) Kelaziman data, yaitu penggunaan struktur dan tipe data standar pada seluruh
program.
6) Ekspandibilitas, yaitu tingkat dimana arsitektur, data, atau desain rocedural dapa

diperluas.

c. Economic/Ekonomi

Merupakan penilaian system berdasarkan nilai ekonomi yang dihasilkan oleh


system informasi, terdiri dari:
1) Reusabilitas, tingkat dimana sebuah program atau bagian dari program tersebut
dapat digunakan system di dalam aplikasi yang lain.
2) Sumber Daya, yaitu jumlah sumber daya yang digunakan dalam pengembangan
system, meliputi sumber daya manusia dan sumber daya ekonomi.

d. Control/Kontrol

Untuk menilai atau memperbaiki tingkat keamanan dari sistem informasi, terdiri
dari:
1) Integritas, tingkat dimana akses ke perangkat lunak atau data oleh orang yang
tidak berhak dapat dikontrol.
2) Keamanan, yaitu mekanisme yang mengontrol atau melindungi program dan
data
e. Efficiency/Efisiensi

Digunakan untuk menilai tingkat kemudahan dalam penggunaan sistem informasi,

terdiri dari:

1) Usabilitas, yaitu usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan,


menyiapkan input, dan menginterpretasikan output suatu program.
2) Maintanabilitas, merupakan usaha yang diperlukan untuk mencari dan
membetulkan kesalahan pada sebuah program.

4
f. Services/Pelayanan

Untuk mengetahui tingkat pelayanan yang diberikan sistem informasi terhadap


kepuasan pengguna maupun pelanggan, terdiri dari:
1) Akurasi, yaitu ketelitian komputasi dan kontrol.
2) Reliabilitas, tingkat dimana sebuah program dapat dipercaya melakukan fungsi
yang diminta.
3) Kesederhanaan, yaitu tingkat dimana sebuah program dapat dipahami tanpa
kesukaran.

2.2 Analisis Jurnal

Identitas Jurnal

Judul : Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Pendaftaran Umum Dengan


Menggunakan Metode PIECES RSUD Sidoarjo

Penerbit : J-REMI: Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan Vol.1 (3):
264 – 274

Peneliti : Jurnal ini merupakan hasil penelitian dari Dara Ayu Nirwana dan
Ervinna Rachamawati yang merupakan mahasiswi Jurusan Kesehatan
Politeknik Negeri Jember.

Penggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM RS) di RSUD Sidoarjo


Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang terdapat di RSUD
Sidoarjo ialah Loket Pendaftaran Umum. Loket Pendaftaran Umum merupakan salah
satu tempat pelayanan kepada pengunjung yang tidak menggunakan asuransi Kesehatan
negeri maupun dari pemerintah sebagai sumber awal pelayanan yang diberikan oleh
rumah sakit. Tujuan diselenggarakannya loket pendaftaran yaitu agar pasien yang masuk
rumah sakit mendapatkan pelayanan medis yang bertujuan untuk pengamatan, diagnosis,
pengobatan, rehabilitasi dan pelayanan lainnya. Namun dalam penerapan system
informasi manajemen rumah sakit yaitu pendaftaran umum, terdapat beberapa
permasalahan yang dikeluhkan oleh petugas yaitu terdapat beberapa menu pada system
informasi pendaftaran umum masih belum berjalan dengan semestinya seperti alamat
pasien (kabupaten/kota, kecamatan dan kelurahan) untuk pasien yang datang dari luar
kota Sidoarjo tidak bisa diganti dengan alamat yang sebenarnya dan harus memalsukan

5
alamat di Kabupaten Sidoarjo. Selain itu terjadinya trouble loading yaitu membutuhkan
waktu yang cukup lama pada saat berlangsungnya pelayanan.

Analisis Performance/Kinerja
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa dalam penerapannya SIMRS pada
unit pendaftaran umum sudah memberikan manfaat dan juga sangat membantu para
pengguna dalam hal penyajian data-data pasian, kelengkapan dan kesesuaian data pasien
sesuai dengan kebutuhan petugas. Dalam proses pelayanan pasien, sistem Informasi di
unit pendaftaran umum dapat diakses dengan cepat dengan kisaran waktu aksesnya
kurang lebih antara 3-5 menit. Meskipun ada juga yang membutuhkan waktu aksesnya
sekitar lebih dari 3 menit. Hal tersebut dipengaruhi oleh software dan hardware yang
termasuk dalam 6 komponen utama yang dapat menunjang terlaksananya penerapan
kinerja system informasi pada masing-masing unit pelayanan. Selain itu terdapat
beberapa menu dalam system informasi pendaftaran umum belum berjalan sesuai dengan
fungsi-fungsinya, menu yang menampilkan data terkait alamat pasien yang berasal dari
luar kota dan kecamatan serta kelurahan tidak bisa diakses. Masalah lain yang seringkali
terjadi yaitu jaringan trouble yang menyebabkan terhambatnya proses pelayanan.

Analisis Information/Informasi
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa system informasi pendaftaran umum
telah memberikan informasi mengenai data pasien yang akurat sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Namun terkadang terjadinya trouble jaringan pada proses pelayanan
pendaftaran umum menyebabkan informasi yang dihasilkan menjadi tidak akurat
sehingga menjadikan data-data pasien tersebut tidak konsisten (tidak valid).

Analisis Economic/Ekonomi
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa system informasi pendaftaram umum
masih belum terintegrasi dengan aplikasi yang lainnya (BPJS Kesehatan dan Dinkes)
sehingga menyebabkan proses pelayanan menjadi lebih lama. Permasalahan lainnya
yaitu belum adanya pelatihan bagi pengguna system informasi pendaftaran umum,
informasi hanya disampaikan secara perwakilan dan juga sudah memiliki petugas atau
tim perbaikan dan pengembangan system informasi.

Analisis Control/Kontrol
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa pengguna system informasi
pendaftaran umum telah memiliki username dan password untuk hak akses dan juga dari

6
segi keamanan system informasi sudah berjalan baik sebab pengguna system informasi
pendaftaran umum memiliki hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan kewenangan
masing-masing. Tetapi terdapat menu-menu yang masih dapat diakses diluar
kewenangan petugas pendaftaran.

Analisis Efficiency/Efisiensi
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa pengguna system informasi
pendaftaran umum dapat dengan mudah mempelajari, mengoperasikan, dan mengolah
data pada system informasi pendaftaran umum sebab sudah diadakan pelatihan pengguna
system informasi pendaftaran umum. Meskipun pelatihan tersebut hanya diberikan
kepada perwakilan dan masih belum adanya buku pedoman penggunaan system
informasi pendaftaran umum khususnya di bagian pendaftaran.

Analisis Services/Pelayanan
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa dengan adanya system informasi
pendaftaran umum memberikan kemudahan bagi para pengguna system informasi
pendaftaran umum tersebut saat melakukan pelayanan di unit pendaftaran seperti
mendaftar pasien, membuat laporan dan mencari data kamar pasien.

7
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep PIECES yaitu metode sistem informasi yang menghasilkan data yang
terdiri dari Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, dan Service. Dari
analisis jurnal dengan judul Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Pendaftaran Umum
Dengan Menggunakan Metode PIECES RSUD Sidoarjo dapat dijelaskan bahwa penerapan
Sistem Informasi Manajamen RS tersebut yaitu di loket pendaftaran umum. Pada analisis
kinerja dalam penerapan SIMRS dapat diakses dengan cepat namun masih terdapat
beberapa menu yang belum beroperasi dengan semestinya. Pada analisis informasi telah
memberikan informasi secara akurat meskipun masih ada sistem jaringan yang trouble. Dari
segi ekonomis, kontrol dan efisiensi penerapan SIMRS ini masih terbilang kurangnya
pelatihan kepada tenaga kerja, karena pelatihan hanya dilakukan oleh perwakilan saja, dan
menu-menu sistem masih mampu diakses diluar kewenangan petugas. Namun hal ini sedikit
membantu dalam pelayanan kesehatan rumah sakit mulai dari pendaftaran pasien, membuat
laporan, mencari data kamar pasien.

3.2 Saran

1. Bagi Pihak Lembaga


Meninjau terhadap identifikasi dan analisis PIECES dari sistem pendaftaran
umum, mengingat pentingnya peningkatan sistem informasi terdapat beberapa
permasalahan yang dikeluhkan oleh petugas yaitu terdapat beberapa menu pada
system informasi pendaftaran umum masih belum berjalan dengan semestinya seperti
alamat pasien (kabupaten/kota, kecamatan dan kelurahan) untuk pasien yang datang
dari luar kota Sidoarjo tidak bisa diganti dengan alamat yang sebenarnya dan harus
memalsukan alamat di Kabupaten Sidoarjo. Selain itu terjadinya trouble loading yaitu
membutuhkan waktu yang cukup lama pada saat berlangsungnya pelayanan. Perlu
untuk melakukan perbaikan dan pengembangan sistem guna meningkatkan kualitas
SIM RS agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh pihak.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya


Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih banyak sumber
maupun referensi yang terkait dalam pengembangan sistem informasi dengan
pendekatan PIECES, guna memperluas wawasan dan meningkatkan kemampuan
analisis.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ayu Nirwana, Dara dan Rachmawati, Ervina. 2020. Evaluasi Penerapan Sistem Informasi
Pendaftaran Uumum Dengan Menggunakan Metode PIECES RSUD SIDOARJO. Jurnal
Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan, 1 : (3).

Peraturan Menteri Kesehatan No. 82 Tahun 2013

Nirwana, D. A., & Rachmawati, E. (2020). Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Pendaftaran
Umum dengan Menggunakan Metode Pieces di RSUD Kabupaten Sidoarjo. J-REMI:
Jurnal Rekam Medik dan Informasi Kesehatan, 1(3), 264-274.

Febriani, E., & Dewobroto, W. S. (2018). Problems and requirement analysis as a first step to
connect researchers and small and medium enterprises (SMEs). Cogent Business &
Management, 5(1), 1513774.

Rahardini, P. (2016). Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dengan
Metode PIECES di Rawat Jalan Rumah Sakit Islam Lumajang. Jember: Politeknik
Negeri Jember.

9
J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan
E-ISSN: 2721-866X
Vol. 1 No. 3 Juni 2020

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN UMUM


DENGAN MENGGUNAKAN METODE PIECES RSUD SIDOARJO

Dara Ayu Nirwana1, Ervina Rachmawati2


Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember, Indonesia1,2
*e-mail: g41160854@student.polije.ac.id

Abstrak
Perkembangan Teknologi Informasi memberikan pengaruh yang besar bagi pelayanan kesehatan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat akan kecepatan serta ketepatan pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh rumah sakit. Loket pendaftaran umum merupakan salah satu tempat pelayanan kepada pengunjung
yang tidak menggunakan asuransi kesehatan negeri maupun dari pemerintah sebagai sumber awal
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Permasalahan yang timbul dari pendaftaran umum meliputi
Aspek performance yaitu waktu yang dibutuhkan pada saat berlangsungnya pelayanan dalam
mengoperasian sistem informasi yang disebabkan trouble loading yang berakibat terhadap
berlangsungnya pelayanan. Aspek yaitu sistem informasi pendaftaran umum tidak dapat bridging atau
berjalan dengan sistem aplikasi yang lain seperti aplikasi yang disediakan dari pihak Dinkes Sidoarjo.
Aspek Control sistem sudah terdapat perbedaan akses bagi setiap user namun petugas terkadang masih
meminjamkan user kepada petugas yang lain karena setiap user memilki hak akses yang berbeda
sehingga keamanan yang masih belum terjamin. Aspek Effisiensi dan Service, dimana fitur-fitur dalam
sistem informasi pendaftaran umum sudah sederhana sehingga petugas dalam mengoprasikannya
merasa mudah namun apabila terdapat penambahan fitur yang baru petugas harus belajar secara
otodidak. Sedangkan untuk Service, belum terdapatnya modul atau panduan untuk pengoprasian sistem
informasi pendaftaran pasien umum. Metode pengumpulan data dengan teknik wawancara dan
dokumentasi. Analisis data dengan menarik kesimpulan kemudian menganalisis dan memberikan saran.
Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi sistem informasi pendaftaran umum. Jenis peelitian kualitatif.
Responden yang digunakan 1 orang petugas pendaftaran umum. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa
faktor Service, Efficiency, Control, Economic, Information dan Peformance berkaitan dengan penggunaan
sistem informasi pendaftaran umum.

Keywords: sistem informasi, loket pendaftaran umum, PIECES

Abstract
The development information technology has a major influence on health services in meeting community's
need for speed and accuracy of health services provided by hospitals. General registration counters are
one place \ service for visitors who do not use state health insurance or from government as initial source
services provided by hospitals. Problems arising from general registration performance aspect is the time
required while the service is in operation in operating the information system causes loading problems that
result in the continuation of service.The aspect of general registration information system can not bridge or
run with other application systems such as applications provided by the Sidoarjo District Health Office. In
aspect of system control, differences in access for each user, but officers sometimes still lend users to
other officers because each user has different access rights security still not guaranteed. Efficiency and
Service aspects, where features in general registration information system have made it easier for officers
to operate easily but provide new features that must be learned by self-taught officers. As Service, there
are no modules or guidelines for operating a general patient registration information system. Data
collection methods with interview techniques and arragements. Data analysis by drawing conclusions then
analyzing and giving advice. The purpose of this study to study general registration information system.
Type of qualitative research. Respondents used 1 general registration officer. Results of this study note
that Service, Efficiency, Control, Economic, Information and Performance factors are related to use of a
general registration information system.

Keywords: information systems, general registration counters, PIECES

1. Pendahuluan
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat (UU No. 44 Tahun 2009). Sistem informasi manajemen rumah sakit
merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu
pelayanan rumah sakit. Sistem informasi manajemen rumah sakit bertujuan mengumpulkan,
menyajikan serta mengolah data rumah sakit untuk menghasilkan informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan bagi rumah sakit (Puspitasari, 2013). Beberapa rumah sakit sudah mulai

264
J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan
E-ISSN: 2721-866X
Vol. 1 No. 3 Juni 2020

menerapkan sistem informasi manajemen rumah sakit. Hal ini dikarenakan rumah sakit dituntut
untuk selalu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat berupa peningkatan akreditasi rumah
sakit. Selain itu dalam mewujudkan pembangunan kesehatan Indonesia, para pemberi layanan
kesehatan dituntut agar mengikuti kemajuan tekonologi yang dapat memberikan kemudahan untuk
mencapai kualitas pelayanan kesehatan yang lebih efektif dan efisien yang berdampak dalam
memberikan kontribusi untuk meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik (Faiqatul dkk, 2014).
Perkembangan Teknologi Informasi memberikan pengaruh yang besar bagi pelayanan
kesehatan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan kecepatan serta ketepatan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit. Perkembangan ini dinilai memudahkan pekerjaan
manusia dibandingkan dengan proses manual yang selanjutnya dilakukan rumah sakit pada saat
ini (Andri Permana, 2020). Departemen Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan
kebijakan yang menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan
oleh pemerintah maupun swasta dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah
sakit, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 82 Tahun 2013 yang menyebutkan bahwa
setiap rumah sakit harus melaksanakan pengelolaan dan pengembangan SIMRS. Peraturan
tersebut sampai saat ini menjadi pedoman seluruh rumah sakit untuk menyelenggarakan SIMRS.
Salah satu upaya untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu adalah dengan
pengelolaan data pasien yang baik yaitu dengan pemanfaatan teknologi informasi (Feby, 2019).
Sejauh ini penggunaan teknologi informasi di bidang kesehatan dapat membantu proses
pelayanan pasien dengan lebih baik terkait dengan pengolahan data yang dimulai dari masukan
data (input), kemudian mengolah (process), dan hasil keluaran (output) berupa informasi untuk
pengambilan keputusan dalam rangka mencapai suatu tujuan.
Loket pendaftaran umum merupakan salah satu tempat pelayanan kepada pengunjung yang
tidak menggunakan asuransi kesehatan negeri maupun dari pemerintah sebagai sumber awal
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Tujuan diselenggarakannya loket pendaftaran
bertujuan untuk pelayanan yang diberikan kepada pasien yang masuk rumah sakit untuk
mendapatkan pelayanan medis yang bertujuan untuk pengamatan, diagnosis, pengobatan,
rehabilitasi dan pelayanan lainnya (Diana dan Berry, 2015). Pelayanan loket pendaftaran juga
berpengaruh terhadap sistem pelayanan yang diberikan kepada pengunjung dan jika sistem
pelayanan pendaftaran yang baik maka managemen rumah sakit akan baik dan pengunjung akan
merasa puas terhadap pelayanan yang akan diberikan rumah sakit (Diana dan Berry, 2015).
Berdasarkan studi pendahuluan yang penyusun lakukan selama Praktik Kerja Lapang di
Instalasi Rekam Medis RSUD Kabupaten Sidoarjo, diketahui bahwa dalam penerapan sistem
informasi manajemen rumah sakit terdapat permasalahan yang dikeluhkan oleh petugas.
Permasalahan yang timbul dari pendaftaran umum yaitu beberapa menu pada sistem informasi
pendaftaran umum yang masih belum berjalan dengan semestinya seperti alamat pasien
(kabupaten/kota, kecamatan dan kelurahan) untuk pasien yang datang dari luar kota Sidoarjo tidak
bisa diganti dengan alamat yang sebenarnya dan harus memalsukan alamat di Kabupaten
Sidoarjo. Selain masalah tersebut terdapat beberapa keluhan yang disampaikan oleh petugas
antara lain dari aspek performance yaitu sistem informasi pendaftaran pasien umum terdapat
beberapa kekurangan seperti waktu yang dibutuhkan pada saat berlangsungnya pelayanan dalam
mengoperasian sistem informasi yang disebabkan trouble loading yang berakibat terhadap
berlangsungnya pelayanan . Trouble loading tersebut menyebabkan permasalahan pada aspek
information yaitu menurunnya kualitas keakuratan informasi yang dihasilkan sistem informasi.
Aspek Economy sistem informasi pendaftaran umum memiliki kelemahan yaitu sistem informasi
padnfataran umum tidak dapat bridging atau berjalan dengan sistem aplikasi yang lain seperti
aplikasi yang disediakan dari pihak Dinkes Sidoarjo. Aspek Control sistem sudah terdapat
perbedaan akses bagi setiap user namun petugas terkadang masih meminjamkan user kepada
petugas yang lain karena setiap user memilki hak akses yang berbeda sehingga keamanan yang
masih belum terjamin. Permasalahan lain yang timbul dalam penerapan sistem informasi
pendaftaran pasien umum di RSUD Kabupaten Sidoarjo adalah pada aspek Effisiensi dan Service,
dimana fitur-fitur dalam sistem informasi pendaftaran umum sudah sederhana sehingga petugas
dalam mengoprasikannya merasa mudah namun apabila terdapat penambahan fitur yang baru
petugas harus belajar secara otodidak. Sedangkan untuk Service, belum terdapatnya modul atau
panduan untuk pengoprasian sistem informasi pendaftaran pasien umum.
Permasalahan dan kebutuhan utama yang berkaitan dengan sistem informasi manajemen
rumah sakit dapat diketahui dengan menggunakan suatu metode, salah satunya yaitu dengan
metode analisis PIECES yang meliputi Performance, Information, Economics, Control, Efficiency,

265
J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan
E-ISSN: 2721-866X
Vol. 1 No. 3 Juni 2020

dan Service. Hal ini didukung oleh Febriani dan Dewobroto (2018) yang mengatakan bahwa
metode ini digunakan untuk mengklasifikasikan permasalahan kedalam enam bidang yaitu Kinerja,
Informasi, Ekonomi, Kontrol, Efisiensi, dan Layanan, tujuan dari metode ini untuk meyakinkan
analis sistem bahwa selama dilakukan analisis keenam bidang inilah yang berkaitan dengan
masalah utama. Laporan terkait analisis sistem informasi manajemen rumah sakit dengan
menggunakan metode PIECES juga pernah dilakukan sebelumnya oleh Rahardhini (2016) yang
melakukan laporan di Rumah Sakit Islam Lumajang. Hasil dari laporan tersebut menjelaskan
metode PIECES dapat memberikan referensi untuk upaya perbaikan sistem kedepannya.
Berdasarkan masalah tersebut, penyusun tertarik untuk mengambil presus dengan judul
“Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Pendaftaran Umum Dengan Menggunakan Metode Pieces
di RSUD Kabupaten Sidoarjo Tahun 2020”. Hasil studi kasus diharapkan mampu memberikan hasil
berupa rekomendasi untuk upaya kebijakan ataupun pengembangansistem informasi pendaftaran
pasien umum, sehingga dapat memberikan informasi pelayanan yang berkualitas kepada
masyarakat dan dapat mewujudkan apa yang menjadi tujuan RSUD Kabupaten Sidoarjo.

2. MetodePenelitian
2.1 Jenis/desainPenelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengevaluasi sistem informasi
pendaftaran umum dengan menggunakan metode PIECES (Performance/Kinerja,
Information/Informasi, Economy/Ekonomi, Control/Kontrol, Efficiency/Efisiensi, Service/Pelayanan).
penelitian dilakukan di RSUD Sidoarjo pada 3 Februari sampai dengan 14 April 2020.

2.2 SubjekPenelitian
Informan dalam penelitian ini adalah petugas yang bekerja di loket pendaftaran umum yaitu
hanya berjumlah 2 orang dikarenakan memang jumlah petugas loket di pendaftaran pasien umum
hanya terdiri dari 1 loket.

2.3Metode Pengumpulan Data


Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi lapangan
terhadap kerja petugas di loket pendaftaran umum. Teknik wawancara dilakukan dengan cara
mewawancarai petugas yang ada di loket pendaftaran umum dan teknik dokumentasi dilakukan
dengan cara mendokumentasikan SIMRS dengan cara printscreen pada komputer rumah sakit.

2.4Metode Analisis Data


Metode dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif yang dimana tahap analisis data
dalam penelitian ini adalah menarik kesimpulan bahwa dengan melihat masalah yang terjadi pada
sistem informasi pendaftaran umum yang di operasikan oleh petugas loket yang kemudian
menganalisis dan memberikan saran untuk mengatasi masalah yang sesuai dengan masalah yang
ada di lapangan. Tahap ini adalah kegiatan yang dilakukan dalam memperbaiki masalah yang
terjadi pada sistem informasi pendaftaran umum.

3. Hasil dan Pembahasan


PIECES merupakan salah satu metode analisis sistem informasi yang menghasilkan data
berupa berbagai macam permasalahan yang terdapat pada sistem informasi itu sendiri. Metode
PIECES ini pertama kali diperkenalkan oleh James Wetherbe yang memiliki tujuan dalam
pengklasifikasian berbagai masalah. Menurut Whitten dalam Riana 2006 metode PIECES yang
terdiri dari Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, dan Service. Masing-masing
kategori tersebut masih dibagi lagi menjadi beberapa subkategori, yaitu:
a. Performance/Kinerja, untuk menilai atau memperbaiki kinerja dari sistem informasi, terdiri dari:
1) Throughput, yaitu penilaian terhadap sistem dari banyaknya kerja yang dilakukan pada
beberapa periode waktu.
2) Respontime, yaitu delay rata rata antara transaksi dan respon dari transaksi tersebut.
3) Audibilitas, yaitu kecocokan dimana keselarasan terhadap standar dapat diperiksa.
4) Kelaziman Komunikasi, yaitu tingkat dimana interface standar, protokol, dan bandwith
digunakan.
5) Kelengkapan, yaitu tingkat dimana implementasi penuh dari fungsi yang diharapkan telah
tercapai.

266
J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan
E-ISSN: 2721-866X
Vol. 1 No. 3 Juni 2020

6) Konsistensi, yaitu penggunaan desain dan teknik dokumentasi yang seragam pada
keseluruhan proyek pengembangan perangkat lunak.
7) Toleransi kesalahan, yaitu kerusakan yang terjadi pada saat program mengalami
kesalahan.
8) Generalitas, yaitu luas aplikasi potensial dari komponen program.
b. Information/Informasi, untuk menilai informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi, terdiri
dari:
1) Accuracy (akurat), dimana informasi atas hasil evaluasi seharusnya memiliki tingkat
ketepatan tinggi.
2) Relevansi Informasi, dimana informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan.
3) Penyajian Informasi, dimana informasi disajikan dalam bentuk yang sesuai.
4) Fleksibilitas Data, dimana informasi mudah disesuaikan dengan kebutuhan.
5) Kelaziman data, yaitu penggunaan struktur dan tipe data standar pada seluruh program.
6). Ekspandibilitas, yaitu tingkat dimana arsitektur, data, atau desain prosedural dapat
diperluas.
c. Economic/Ekonomi, merupakan penilaian sistem berdasarkan nilai ekonomi yang dihasilkan
oleh sistem informasi, terdiri dari:
1) Reusabilitas, tingkat dimana sebuah program atau bagian dari program tersebut dapat
digunakan kembali di dalam aplikasi yang lain.
2) Sumber Daya, yaitu jumlah sumber daya yang digunakan dalam pengembangan sistem,
meliputi sumber daya manusia dan sumber daya ekonomi.
d. Control/Kontrol, untuk menilai atau memperbaiki tingkat keamanan dari sistem informasi, terdiri
dari:
1) Integritas, tingkat dimana akses ke perangkat lunak atau data oleh orang yang tidak
berhak dapat dikontrol.
2) Keamanan, yaitu mekanisme yang mengontrol atau melindungi program dan data.
e. Efficiency/Efisiensi, untuk menilai tingkat kemudahan dalam penggunaan sistem informasi,
terdiri dari:
1) Usabilitas, yaitu usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan
input, dan menginterpretasikan output suatu program.
2) Maintanabilitas, merupakan usaha yang diperlukan untuk mencari dan membetulkan
kesalahan pada sebuah program.
f. Service/Pelayanan, untuk mengetahui tingkat pelayanan yang diberikan sistem informasi
terhadap kepuasan pengguna maupun pelanggan, terdiri dari:
1) Akurasi, yaitu ketelitian komputasi dan kontrol.
2) Reliabilitas, tingkat dimana sebuah program dapat dipercaya melakukan fungsi yang
diminta.
3) Kesederhanaan, yaitu tingkat dimana sebuah program dapat dipahami tanpa kesukaran.
Berdasarkan masalah yang terjadi di RSUD Sidoarjo terdapat masalah yang dapat dianalisi
yang metode PIECES berikut penjelasannya :

1. Menganalisis kinerja sistem informasi pendaftaran Umum di RSUD Kabupaten


Sidoarjo berdasarkan aspek performance/kinerja
a. Throughput
Merupakan penilaian terhadap sistem dari banyaknya kerja yang dilakukan pada beberapa
periode waktu. Penerapan SIMRS pada unit pendafratan umum di RSUD Kabupaten Sidoarjo
dilakukan untuk meningkatkan efisisensi dan efektifitas dalam proses kerja terkait pelayanan
kepada pasien. Dalam penerapannya SIMRS pada unit pendaftaran umum telah memberikan
manfaat serta sangat membantu para pengguna dalam hal penyajian data-data pasien misalnya.
Petugas merasakan dengan adanya SIMRS, pekerjaan mereka dapat segera terselesaikan,
proses pelayanan dan tindakan medis yang sudah dilaksanakan dapat langsung diinput ke
SIMRS. Penerapan SIMRS di RSUD Kabupaten Sidoarjo dirasa telah berjalan sesuai dengan apa
yang diharapkan. Hal ini juga dikemukakan dalam laporan yang dilakukan oleh Diastri (2018),
dalam laporan ini disebutkan bahwa penerapan SIMRS harus berjalan sesuai dengan apa yang
ingin dicapai atau sasaran yang dituju. Meski demikian, berdasarkan hasil wawancara dalam
penerapan SIMRS pendaftaran umum di RSUD Kabupaten Sidoarjo bahwa sistem informasi
dapat menghasilkan output dalam memenuhi kebutuhan pengguna pada saat petugas melayani

267
J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan
E-ISSN: 2721-866X
Vol. 1 No. 3 Juni 2020

pasien dan petugas sudah merasa terpenuhi dengan hasil output yang dihasilkan dari SIMRS
berikut hasil wawancara sebagai berikut :

“Iya memenuhi , identitas pasien tersebut dari daerah mana saja, banyak hal dari umur, dan lain –
lain”
(Responden 1, 2020)
Iya, memenuhi terutama identitas pasien sudah sesuai dengan yang di inginkan.
(Responden 2, 2020)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa petugas sejauh ini sudah merasa
terpenuhi dengan output yang dihasilkan oleh sistem informasi pendaftaran umum dan merasa
tidak ada masalah terhadap output tersebut karena semua data sudah lengkap sesuai dengan
kebutuhan pengguna. Menurut Meliala dkk. (2016) mengatakan bahwa kepuasan pengguna dan
manfaat langsung dapat dirasakan apabila kesesuaian antara teknologi dan manusia berdampak
pada persepsi manfaat yang baik bagi pengguna.
b. Respons Time
Respons Time yaitu delay rata rata antara transaksi dan respon dari transaksi tersebut.
Respon Time dapat diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk memulai SIMRS di bagian
pendaftaran umum ataupun pengoperasian pada saat proses pelayanan berlangsung. Hasil
wawancara menunjukkan bahwa sistem informasi pendaftaran umum tidak membutuhkan waktu
yang begitu lama dengan kata lain sistem informasi dapat diakses dengan cepat untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan atau pada saat proses pelayanan berlangsung. Menurut
Witanti dan Abdillah (2018) penerapan sistem informasi dapat mempercepat dalam hal pencarian
informasi pada pelayanan kesehatan.
Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa sistem informasi di unit pendaftaran umum
dapat diakses dengan cepat dalam proses pelayanan pasien, untuk kisaran waktu aksesnya
kurang lebih dari antara 3-5 menit. Meskipun, di satu unit pendaftaran ada yang tidak dapat
diakses dengan cepat sehingga berpengaruh dalam proses pelayanan pasien, untuk kisaran waktu
aksesnya lebih dari 3 menit. Menurut hasil wawancara hal tersebut dapat dipengaruhi oleh
software dan hardware yang termasuk dalam 6 komponen utama yang dapat menunjang
terlaksananya penerapan kinerja sistem informasi pada masing-masing unit pelayanan. Berikut
hasil wawancara yang didapatkan dari petugas pendaftaran umum sebagai berikut :

“Tergantung, sekitar 3-5 menit untuk pasien baru. Untuk pasien lama tidak sampai 1-2 menit.
Respon time sistem tidak merespon jika ada trouble loding maka 10 - 15 menit”
(Responden 1, 2020)
”Maksimal 2 – 3 menit maksimal 5 menit dan tidak bisa di tentukan karena trouble tidak tentu kalau
ada troble jadi lama daftarnya”.
(Responden 2, 2020)

Permasalahan yang sama ditemukan pada hasil laporan Nurlaila (2017) yang menyebutkan
bahwa komputer mengalami proses loading yang memakan waktu lama merupakan beberapa hal
yang sering dikeluhkan oleh pengguna langsung SIMRS. Solusi yang dapat diberikan adalah
mengganti komputer yang tidak sesuai dengan spesifikasi minimal dan memperbarui software
yang sesuai dengan spesifikasi minimal sistem agar terhidar dari masalah lemot saat mengakses
sistem informasi pendaftaran umum dan kegagalan lainnya di unit rekam medis.
c. Complexness
Merupakan tingkat dimana implementasi penuh dari fungsi yang diharapkan telah tercapai.
Implementasi yang dimaksud adalah penerapan penuh fungsi-fungsi dari SIMRS tersebut. Mulai
dari fungsi apakah program itu dapat dijalankan, lalu menu pada sistem informasi pendaftaran
umum dapat berfungsi secara optimal sehingga dapat membantu pengguna dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Menurut Nugroho (2018) suatu sistem informasi akan lebih bermanfaat dalam
membantu aktivitas apabila fungsi-fungsi yang diharapkan itu tercapai untuk mengoperasikan
sistem informasi tersebut.
RSUD Sidoarjo memiliki SIMRS yang digunakan untuk pelayanan masih belum sesuai dengan
kebutuhan pengguna karena masih terdapat beberapa menu yang tidak bisa dijalankan dan
petugas mengeluhkan karena hambatan tersebut akan mempengaruhi proses jalannya pelayanan,
hal tersebut dibuktikan dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti sebagai berikut :

268
J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan
E-ISSN: 2721-866X
Vol. 1 No. 3 Juni 2020

“Belum, karna untuk alamat kabupaten kota, kecamatan dan kelurahan tidak lengkap, jadi kita mau
nulis juga tidak bisa harus sesuai dengan ini (SIMRS) tidak ada pilihannya. Pada saat trouble
/gangguan dari jaringan maka SIMRS tidak bisa di jalankan. Kemarin trouble untuk sinkron data
pasien tidak bisa”
(Responden 1, 2020)
”Belum karena kalau mau menambah data seperti alamat luar kota itu tidak bisa ditambahkan dan
sub menu langung ilang dan sudah dilaporkan tapi masih belum dilakukan perubahan”
(Responden 2, 2020)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut didapatkan bahwa menu-menu dalam sistem informasi
pendaftaran umum belum berjalan sesuai dengan fungsi-fungsinya hanya saja terdapat menu yang
masih kurang lengkap terkait alamat pasien yang berasal dari luar kota, data kecamatan dan
kelurahan masih belum tampil atau tidak bisa di buka dan juga terdapat masalah yang sering
terjadi yaitu jaringan troble dapat membuat lamanya proses pelayanan.

Gambar 1 Form Pendaftaran Pasien Umum

2. Menganalisis kinerja Sistem Informasi Pendaftaran Umum di RSUD Sidoarjo


Berdasarkan Aspek Informasi
a. Accurancy
Merupakan tingkatan suatu informasi yang dihasilkan memiliki tingkat ketepatan yang tinggi
bisa disebut juga informasi yang dihasilkan tersebut akurat. Informasi harus memiliki kualitas
dengan kata lain informasi tersebut haruslah akurat. Hal ini didukung oleh Handayani (2018) yang
menyatakan bahwa informasi menjadi kunci kesuksesan sebuah komunikasi, maka dari itu
informasi harus akurat agar dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan. Hasil
wawancara menunjukkan bahwa sistem informasi pendaftaran umum telah memberikan informasi
yang lengkap dan akurat, hanya saja saat terjadi trouble atau kendala data yang dihasil bisa tidak
akurat. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan hasil wawancara yang telah dilakukan sebagai
berikut :

”Insyaallah akurat, kalau sistemnya tidak trouble ya akurat”


(Responden 1, 2020)
“Belum ya karena kan kalau misalkan pasien datang dari luar kota ya langsung hilang datanya”
(Respoden 2, 2020)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem sudah akurat
termasuk data pasien, laporan dan lain – lain namun terjadinya trouble dapat menyebabkan sistem
menjadi tidak akurat masalah tersebut selain mengganggu jalannya proses pelayanan juga
menjadikan data tidak konsisten atau tidak valid.

269
J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan
E-ISSN: 2721-866X
Vol. 1 No. 3 Juni 2020

b. Relevancy
Suatu kondisi dimana informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan. Informasi dapat
dikatakan relevan apabila informasi tersebut dapat membantu objek yang membutuhkan informasi
dan bermanfaat bagi mereka (Mulyani, 2016). Jadi, tingkat relevansi informasi tersebut dapat
dilihat dari kesesuaian dengan kebutuhan objek yang membutuhkan informasi tersebut. Hasil
wawancara petugas mengatakan bahwa informasi yang dihasilkan dari sistem informasi
pendaftaran umum terkadang tidak sama dan tidak sesuai berikut hasil wawancara tersebut :

”Kadang tidak sama, kadang pas daftar di UGD kan harus cepet-cepetan jadi untuk nama alamat
biasanya kita yang mengganti/ membetulkan. Kadang yang didaftar itu nama panggilannya kadang
nama dengan mr.X”
(Responden 1, 2020)
“Sudah sesuai, tapi masih terdapat kekurangan seperti alamat pasien dari luar kota yang belum
bisa di entry”
(Responden 2, 2020)
Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa SIMRS belum memberikan informasi yang
sesuai dengan kebutuhan pengguna, seperti mencari data pasien. Pengguna sistem informasi juga
memberikan saran terkait penambahan data daerah luar Kabupaten Sidoarjo pada form registrasi
pasien, sehingga dapat membantu dalam peinputan data pasien masupun pencarian data pasien.
Masalah tersebut berkaitan dengan keakuratan data karena data menjadi tidak valid dan
kemungkinan dapat terjadi kesalahan pelayanan kepada pasien karena data pasien yang tidak
sesuai.

3. Menganalisis kinerja Sistem Informasi Pendaftaran Umum di RSUD Kabupaten


Sidoarjo berdasarkan aspek Economy/Ekonomi
a. Reusabilitas
Merupakan tingkat dimana suatu sistem informasi atau bagian dari sistem informasi tersebut
dapat digunakan kembali di dalam aplikasi yang lain. Pengolahan data pada sistem informasi
tersebut dapat terintegrasi dengan aplikasi lain. Manfaat dengan adanya integrasi dengan aplikasi
lain adalah dapat terjalinnya hubungan kerja yang efisien. Sistem informasi pendaftaran umum di
RSUD Sidoarjo masih belum terintegrasi dengan aplikasi yang lain dan masih menggunakan
aplikasi sendiri – sendiri hal tersebut menyebabkan beban kerja petugas menjadi lebih tinggi dalam
hal tersebut dibuktikan dengan hasil wawancara sebagi berikut :

”Tidak bisa langsung, ada programnya sendiri, jadi kita ingin mengambil nomor anggota, tetap
dilakukan manual dengan membuka aplikasi V-Claim”
(Responden 1 , 2020)

“Belum ya karena kan kita masih harus copy paste dari simrs ke bpjsnya itu juga sudah cara
tercepat ya”.
(Responden 2, 2020)

Berdasarkan hasil wawancara dari responden tersebut didapatkan bahwa sistem informasi
pendaftaran umum masih belum terintegrasi dengan aplikasi dari Dinkes terkait dengan data
laporan karena laporan, petugas harus meng-copy-paste dari sistem informasi untuk diinputkan ke
aplikasi yang disediakan oleh Dinkes selain itu terdapat masalah belum terintegrasinya BPJS
dengan SIMRS RSUD Sidoarjo yaitu harus mengcopy - paste nomor kartu keanggotaan BPJS
untuk dapat mencetak surat SEP tersebut, hal itu membuat petugas sedikit kesusahan untuk
mengerjakan pasien peserta BPJS yang mendaftar di RSUD Kabupaten Sidoarjo. Permasalahan
diatas dapat menyebabkan pelayanan menjadi lebih lama dan beban kerja petugas pendaftaran
pasien umum menjadi lebih tinggi, karena harus membuka dua aplikasi dan memasukkan satu
persatu untuk mencetak SEP.
b. Resource
Adalah jumlah keseluruhan sumber daya yang digunakan dalam penerapan/pengembangan
sistem, meliputi sumber daya manusia dan sumber daya ekonomi. Hal ini meliputi pelatihan terkait
penggunaan SIMRS khususnya di pendaftaran umum, pelatihan mempunyai peran penting untuk
organisasi dalam mencapai tujuan. Apabila dilaksanakan dengan baik dan benar dapat

270
J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan
E-ISSN: 2721-866X
Vol. 1 No. 3 Juni 2020

meningkatkan kinerja pegawai (Kosasih, 2018). Hasil wawancara responden mengatakan bahwa
tidak adanya pelatihan terkait penggunaan SIMRS hal tersebut dapat di buktikan sebagai berikut :
“Ada, tapi saya belum menerima pelatihan. Biasanya di panggil di IT, dengan undangan, kemudian
di kirim untuk pelatihan. Jadi awalnya di BPJS, kemudian di pindah ke loket lain, meskipun tidak
ada pelatihan kita harus tetap bisa mengoprasikan SIMRS (otodidak)”
(Responden 1 ,2020)
“Tidak, pelatihan tapi Cuma ada sosialisasi”.
(Responden 2, 2020)
Berdasarkan hasil wawancara dari responden dapat disimpulkan bahwa untuk
mengoperasikan sistem informasi, mereka belajar secara otodidak alias belajar mengoprasikan
SIMRS secara mandiri, namun terkait sosialisasi SIMRS sudah dilakukan, hanya saja sosialisasi
dilakukan terhadap perwakilan dari masing-masing pelayanan kemudian diajarkan secara otodidak
kepada anggota di masing-masing pelayanan yang menggunakan SIMRS.

4. Menganalisis kinerja Sistem Informasi Pendaftaran Umum di RSUD Kabupaten


Sidoarjo berdasarkan aspek Control/Kontrol.
a. Integritas
Merupakan tingkat dimana akses ke perangkat lunak atau sistem informasi oleh orang yang
tidak berhak dapat dikontrol. Sistem hanya mampu diakses oleh pengguna yang memiliki
username dan password, dari hasil wawancara menunjukkan bahwa masing-masing petugas
mempunyai usernamenya sendiri-sendiri untuk mengakses sistem informasi, untuk itu masing-
masing petugas punya menu-menu tersendiri untuk mengoprasikan sistem informasi berikut hasil
wawancara dengan petugas sebagai berikut :

“Punya sendiri-sendiri, setiap orang di beri password sendiri-sendiri. Mungkin nanti kalau buka
menunya, harus pinjam punya username dan pasword saya. Itu seharusnya tidak boleh. Tapi kan
kita sebagai teman harus fleksibel. Takutnya kalau terlalu kaku dikirain pelit, namun itu tetap di
pantau”
(Responden 1, 2020)
“Ada sendiri-sendiri, kalo pendaftaran wajib punya sendiri-sendiri karena nanti akan beresiko
semisal ada keliru nanti akan berdampak ke personalnya”
(Responden 2, 2020)

Berdasarkan hasil wawancara yang didapatkan dari responden tersebut bahwa username dan
password disediakan oleh pihak vendor jadi tidak semua orang dapat membuat dan memakainya.
Terdapat menu untuk mengubah password namun tidak untuk username yang sudah ditetapkan
oleh pihak vendor agar penyalahgunaan sistem informasi dapat dicegah. Username dan password
yang sudah disediakan oleh vendor tidak mudah diakses oleh orang selain pemilik akun di sistem
informasi untuk meminimalisir tindak pembobolan atau kemungkinkan tindak kejahatan yang bisa
dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
b. Keamanan
Adalah mekanisme yang mengontrol atau melindungi program dan data. Sistem memiliki
batasan akses terhadap pembagian kerja petugas. Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan
bahwa petugas/pengguna sistem informasi pendaftaran umum memiliki hak akses yang berbeda
untuk setiap unit pelayanannya. Hal ini bertujuan agar informasi pada setiap unit pelayanan tidak
disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab berikut hasil wawancara dengan
petugas sebagai berikut :

“Ya berbeda-beda karna itu pinjam username dan password karna mempunyai hak akses yang
berbeda-beda. Ada beberapa informasi di SIMRS yang tidak bisa buka oleh user lain, sesuai
dengan tupoksi masing-masing”
(Responden 1, 2020)
”Iya tapi setiap petugas isi di sirmnya berdeda karena kebutuhannya beda”
(Responden 2, 2020)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat di simpulkan bahwa hak akses yang didapat dari
masing-masing username memiliki perbedaan hak akses untuk mengoprasikan sistem informasi
sesuai tupoksi masing-masing, dimana hanya petugas pendaftaran yang dapat mengakses form

271
J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan
E-ISSN: 2721-866X
Vol. 1 No. 3 Juni 2020

pendaftaran dan dapat digunakan untuk mendaftarkan pasien. Hal tersebut guna untuk melindungi
akun dari pihak yang tidak bertanggung jawab dan untuk meminamalisir tindak kejahatan.

5 Menganalisis kinerja Sistem Informasi Pendaftaran Umum di RSUD Kabupaten Sidoarjo


berdasarkan aspek Efficiency/Efisiensi
a. Usabilitas
Merupakan usaha yang dibutuhkan untuk mempelajari, mengoperasikan, menyiapkan input,
dan menginterpretasikan output suatu program. Pengguna sistem informasi pendaftaran umum
dapat mengoperasikan sistem, baik memasukkan data maupun mengartikan hasil yang dihasilkan
oleh sistem informasi. Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa petugas dapat
mengoperasikan sistem informasi pendaftaran umum serta dapat mengerti informasi yang
dihasilkan oleh sistem informasi pendfataran umum berikut hasil wawancara tersebut :

“Mudah karna sudah menjadi keseharian kita menggunakan SIMRS. Mudah dimengerti semua
orang”
(Responden 1 , 2020)
“Mudah karena sebelumnya ada sosialisasi dari pihak IT”
(Responden 2, 2020)

Berdasarkan kesimpulan dari wawancara tersebut bahwa petugas merasa mudah dalam
mempelajari, mengoperasikan dan mengolah data dan dengan adanya pelatihan menjadi kunci
sukses pengguna dapat mengoperasikan sistem informasi tersebut. Responden mengatakan
bahwa mengoprasikan sistem informasi pendfataran umum sudah cukup mudah, baik
memasukkan data maupun mengolah data dengan menggunakan siste informasi. Namun, untuk
buku pedoman terkait penggunaan SIMRS ini tidak terdapat pada unit pelayanan yang
menggunakan SIMRS.

6. Menganalisis kinerja Sistem Informasi Pendaftaran Umum di RSUD Kabupaten


Sidoarjo berdasarkan aspek Service/Pelayanan
Merupakan ketelitian dan kontrol sistem. Sistem dapat membantu petugas dalam ketelitian
input, proses dan output, pengolahan data serta adanya peringatan apabila terjadi kesalahan pada
sistem. Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi tersebut didapatkan bahwa siste informasi
dapat membantu petugas dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan unit pelayanannya, seperti
mendaftar pasien, membuat laporan, dan mencari data kamar. Pernyataan tersebut dapat
dibuktikan dari wawancara sebagai berikut :

“Cukup membantu pelayanan, pendaftaran jadi lebih cepat”


(Responden 1, 2020)
“Sangat membantu, terutama saat registrasi pasien. Membantu mencari data pasien dan
mendaftarkan ke poli”.
(Responden 2, 2020)

Berdasarkan wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi sangat bermanfaat
karena dapat membantu petugas dalam meberikan pelayanan kepada pasien. Selain itu, sistem
informasi pendaftaran umum juga dapat memberikan informasi yang akurat. Keakuratan tersebut
menurut pandangan pengguna yang telah mengoperasikan sistem informasi selama melakukan
pekerjaannya. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi akurat.
4. Simpulan dan Saran
4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai evaluasi penerapan sistem informasi pendaftaran
umum dengan menggunakan metode pieces di RSUD Sidoarjo maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Peformance
Berdasarkan aspek Performance/Kinerja adalah sebagai berikut sistem informasi pendaftaran
umum tidak selalu berjalan mulus bagi pengguna sistem informasi terutama di unit pendaftaran
umum yang masih mengalami sistem trouble (masalah jaringan yang tidak stabil) dan juga masih

272
J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan
E-ISSN: 2721-866X
Vol. 1 No. 3 Juni 2020

terdapat masalah beberapa menu yang tidak bisa dijalankan dan menjadi hambatan yang
mempengaruhi proses jalannya pelayanan.
b. Information
Berdasarkan aspek Information/Informasi adalah sebagai berikut SIMRS dapat memberikan
kualitas informasi yang akurat, sesuai dengan kebutuhan pengguna, dan mudah dipahami namun
masih terdapat masalah bahwa informasi yang dihasilkan dari sistem informasi pendaftaran umum
terkadang tidak sama dan tidak sesuai yang disebabkan oleh trouble jaringan .
c. Economic
Berdasarkan aspek Economy/Ekonomi sistem informasi belum terdapat pengadaan pelatihan
bagi pengguna sistem informasi pendaftaran umum dan hanya di sampaikan secara perwakilan
dan juga sudah memiliki petugas atau tim perbaikan dan pengembangan sistem informasi. Tetapi,
sistem informasi masih belum terintegrasi dengan BPJS Kesehatan dan Dinkes.
d. Control
Berdasarkan aspek Control/Kontrol adalah sebagai berikut : pengguna sistem informasi
pendaftaran umum telah memiliki username dan password untuk hak akses dan juga dari segi
keamanan sistem informasi berjalan dengan baik sebab pengguna sistem informasi pendaftaran
umum memiliki hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan kewenangan masing-masing, tetapi
ada menu-menu yang masih dapat diakses diluar kewenangan petugas pendaftaran.
e. Efficiency
Berdasarkan aspek Efficiency/Efisiensi adalah sebagai berikut : pengguna sistem informasi
pendaftaran umum dapat dengan mudah mempelajari, mengoperasikan, dan mengolah data pada
sistem informasi pendaftaran umum sebab sudah diadakan pelatihan pengguna sistem informasi
pendaftaran umum. Meskipun pelatihan sistem informasi pendaftaran umum tersebut hanya
perwakilan dan masih belum adanya buku pedoman penggunaan sistem informasi pendaftaran
umum khususnya di bagian pendaftaran.
f. Service
Berdasarkan aspek Service/Pelayanan adalah sebagai berikut : pengguna sistem informasi
merasa dengan adanya sistem informasi pendaftaran umum memberikan kemudahan bagi
pengguna sistem informasi pendaftaran umum saat melakukan pelayanan di unit pendaftaran
seperti mendaftar pasien dan mencari data.
4.2 Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan tersebut, penyusun menuliskan saran dengan harapan dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan guna meningkatkan maupun dapat mempertahankan
kualitas pelayanan yaitu sebagai berikut :
a. Kepada pihak instalasi rekam medis diharapkan mengajukan program pengadaan
Maintanance secara berkala ke unit IT terhadap komponen yang menunjang jalannya sistem
informasi pendaftaran umum sehingga meminimalisir atau mengatasi terjadinya trouble.
b. sistem informasi pendaftaran umum di sarankan untuk melengkapai daftar alamat untuk
pasien dari luar kota untuk kesesuaian dengan identifikasi pasien yang sebenarnya.
c. Jika terdapat pembaharuan menu atau sub menu dari sistem informasi pendaftaran umum
sebaiknya diadakan pelatihan yang terjadwal serta menyeluruh untuk seluruh pengguna
sistem informasi pendaftaran umum lama dan baru ataupun disediakan modul atau pedoman
untuk memudahkan pengguna.
d. Untuk mengurangi penyalahgunaan dan keamanan hak akses bagi pengguna sistem
informasi pendaftaran umum akan lebih baik untuk membuat peraturan yang telah disepakati
agar antar petugas tidak dengan sembarangan membuka user milik petugas yang lain atas
periizinan petugas yang bersangkutan.
Ucapan Terima Kasih
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah serta
pertolonganNya, sehingga laporan presentasi kasus yang berjudul, “Evaluasi Penerapan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit Dengan Metode Pieces Di RSUD Sidoarjo” dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada bu Ervina Rachmawati. SST., MPH. selaku
dosen pembimbing lapang internal Politeknik Negeri Jember selaku dosen pembimbing utama
dalam penyusunan laporan ini, terima kasih atas segala wawasan, ide, dan selalu sabar
mengiringi langkah kami.Kepada ibu Sri Mulyati selaku Kepala Instalasi Rekam Medis dan
sekaligus pembimbing lapang di RSUD Sidoarjo ibu Alya yang telah memberi petunjuk dan

273
J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan
E-ISSN: 2721-866X
Vol. 1 No. 3 Juni 2020

bimbingan kepada kami dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapang serta seluruh staf dan semua
pihak RSUD Sidoarjo yang membantu memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dalam
Praktek Kerja Lapang.

Daftar Pustaka
Diastri, A. (2018). ”Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dengan Metode PIECES
di Rumah Sakit Paru Jember”. Jember: Politeknik Negeri Jember.

Handayani I, Febriyanto E, Solichin K . (2018). “Penerapan Viewboard Sebagai Media Informasi


Sidang Skripsi Pada PESSTA+ di Perguruan Tinggi.Technomedia Journal”. Retrieved file :
http://ijc.ilearning.co/index.php/TMJ/article/view/324

Kosasih A. (2018). “Optimalisasi Pelayanan Publik melalui Peningkatan Kinerja Pegawai pada
PDAM Tirta Kerta Raharja”. Dalam jurnal Journal of Government and Civil Society, Vol. 2,
No. 1, April 2018.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnal.umt.ac.id/index.php/jgs
/article/download/776/509&ved=2ahUKEwjz57ryOXoUNb30KHRxrDE4QFjABegQIAxAB&us
g=AOvVaw0lhYIU14J7eAtJZh4XPuFV&cshid=1586786658949

Meliala. 2016. “Evaluasi Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS) Dengan kerangka
HOT – FIT”. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://is.its.ac.id/pubs/oajis/index.p
hp/file/download_file/1665&ved=2ahUKEwiLgqOHwOLoAhUPT30KHaS9BFgQFjAAegQIAh
AB&usg=AOvVaw33xJtb8fyI7W6bMMVpzwhD

Mulyani, S. (2016). “Metode Analisis dan Perancangan Sistem” . Bandung: Abdi Sistematika.

Presiden Republik Indonesia. (2009). Undang - Undang Republik Indonesia No


44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

Puspitasari, P. d. (2013). “Analisis SIMRS dengan metode UTAUT dan TTF”. JNTETI.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 82 Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, 1-37.

Witanti W, Abdillah G. (2018). “Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Sebagai Upaya


Peningkatan Kinerja E-Government” . SESINDO. Retrieved : file://is.its.ac.id › oajis

Faiqatul dkk (2014) ‘PENILAIAN TEKNOLOGI PADA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN’, Jurnal
Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 2(1), pp. 74–81. Available at:
https://jmiki.aptirmik.or.id/index.php/jmiki/article/view/40.
Feby, E. et al. (2019) ‘Implementasi Rekam Medis Elektronik dengan Sistem Pendukung
Keputusan Klinis’, 6(2), pp. 75–78. doi: 10.25047/jtit.v6i2.115.
Wicaksono, Andri Permana Widyastuti, H. N. et al. (2020) ‘J-REMI : JurnalRekam Medik Dan
Informasi Kesehatan J-REMI : JurnalRekam Medik Dan Informasi Kesehatan’, 1(2), pp. 61–
76. Available at: https://publikasi.polije.ac.id/index.php/j-remi/article/view/2239.

274

Anda mungkin juga menyukai