Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
Dosen Pembimbing :
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha ESA karena dengan
rahmat,karunia,serta taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas kuliah sistem
informasi keperawatan tentang Sejarah Sistem Informasi di bidang Keperawatan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
dimasa depan.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................13
3.2 Saran..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan, karena memiliki
proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan secara komperhensif kepada pasien selama
24 jam, karenanya seorang perawat harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas sesuai dengan standar asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian sampai dengan
evaluasi. Salah satu yang penting dilaksanakan adalah pendokumentasian asuhan
keperawatan yang telah dilaksanakan pada pasien. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat pesat akhir – akhir ini, sangat mempengaruhi tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan.
Hal ini karena dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut maka
masyarakat mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan, sehingga pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan akan meningkat. Dengan semakin pesatnya penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi bagi penyedia layanan kesehatan maupun organisasi
kesehatan, efektifitasnya justru mulai dipertanyakan. Data dan informasi kesehatan tersebar
membentuk pulau- pulau informasi yang saling tertutup di berbagai fasilitas pelayanan
kesehatan dan organisasi kesehatan. Pertukaran dan komunikasi data lintas organisasi
terbentur kendala standarisasi dan interoperabilitas system.
1
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa mampu menganalisis
perkembangan teknologi keperawatan atau teknologi kesehatan yang dapat dimanfaatkan
oleh keperawatan. Serta mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang efisien dan efektif dan dapat memepermudah bagi perawat dalam memonitor
klien.
2
BAB II
PEMBAHASAN
SEJARAH SISTEM INFORMASI DI BIDANG KEPERAWATAN
3
dan menggabungkan informasi kesehatan rumah dan kesehatan masyarakat. Pada saat yang
sama, rumah sakit dan lembaga kesehatan masyarakat memulai penelitian tentang komputer
dan keperawatan, serta peluang untuk meningkatkan pendidikan menggunakan teknologi
komputer juga dimulai.
4
mengembangkan informasi Keperawatan Standar evaluasi data (NIDSEC) untuk
mengevaluasi dan mengenali sistem informasiKeperawatan (ANA, 1997). Tujuan adalah
untuk memandu pembangunan dan pemilihansistem Keperawatan yang termasuk standar
terminologi keperawatan terintegrasi diseluruh sistem setiap kali itu tepat.
Tahun 2010Analisis historis dampak Nursing Minimum Data Set (NMDS) menunjukkan
bahwa konsensus dan upaya yang berkelanjutan diperlukan untuk membuahkan visi dan
implementasi data keperawatan minimum dalam praktik klinis (Hobbs (2011)
dalamMcCormick, et, al, 2015). Agenda penelitian untuk 2008-2018 muncul sebagai hal
penting untuk spesialisasi ini. Agenda penelitian NI terfokus pada 3 aspek konteks yaitu:
5
tugas untuk menguraikan dan merancang fokus untuk perundang-undangan “Meaningful
Use”. Penggunaan tersebut dimaksudkan untuk diimplementasikan setidaknya dalam 3 tahap,
masing-masing terdiri dari peraturan yang dibangun ke satu sama lain dengan tujuan akhir
pelaksanaan yang lengkap dan dioperasikan sistem HIT di semua rumah sakit AS. Untuk
setiap tahap, peraturan yang diusulkan oleh Komite Nasional, dikembangkan dan ditinjau
oleh publik sebelum diselesaikan oleh Centers for Medicaid dan Medicare (CMS) dan
diserahkan kepadafasilitas kesehatan untuk pelaksanaan.
Pada tahun 2011-2012, Stage 1 mulai berfokus pada program Computerized Physician Order
Entry (CPOE) untuk dokter. Pada tahun 2012-2013, Stage 2 diperkenalkan dan berfokus pada
penerapan indikator kualitas yang memerlukan dataelektronik untuk dikumpulkan, diukur,
dan digunakan untuk menunjukan bahwa indicator kualitas tertentu merupakan komponen
integral dalam sistem HIT. Indikator kualitas digunakan untuk memandu rumah sakit dalam
keselamatan pasien dan jika tidak dilaksanakan digunakan sebagai indikator yang dikenakan
sanksi finansial. Hal inidiantisipasi bahwa MU tahap 3 akan mulai diimplementasikan pada
tahun 2015-2016 dan terutama akan berfokus pada hasil perawatan tindakan dan rencana
perawatan tentatif diusulkan yang mencakup rencana khusus klinis perawatan seperti rencana
Keperawatandan pengobatan. Oleh karena itu, bidang informatika Keperawatan terus
bertambah karena peraturan MU yang terus berdampak pada setiap rumah sakit rawat inap.
Akibatnya, sampai saat ini mayoritas rumah sakit dinegara ini telah mendirikan departemen
HIT dan telah mempekerjakan setidaknya satu perawat untuk melayani sebagai ahli NI untuk
membantu dengan pelaksanaan persyaratan MU. Seiring bertambahnya persyaratan MU,
mereka akan berdampak pada peran ahli NI di rumah sakit dan pada akhirnya berperan
sebagai semua perawat difasilitas rawat inap, menjadikan NI komponen integral dari semua
layanan perawatan professional.
6
sehingga dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat,
terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.
System informasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dalam mencapai
standar mutu pelayanan. Indikator klinik mutu pelayanan antara lain: pengukuran angka
pasien jatuh,angka decubitus, pneumonia nosokomial, infeksi nosokomial, dan angka
kejadian medical error (Lewis, 2003).
Manfaat yang diperoleh bila rumah sakit menggunakan sistem informasi keperawatan, yaitu
manajemen lebih efisien, penggunaan sumber biaya lebih efektif, meningkatkan program
perencanaan, meningkatkan pendayagunaan perawat (Cornelia, 2007).
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu
keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi
dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan
(Gravea & Cococran,1989).
Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan sudah berkembang di luar negri sekitar
tahun 1992, di mana pada bulan September 1992, sistem informasi diterapkan pada sistem
pelayanan kesehatan Australia khususnya pada pencatatan pasien. (Liaw, T.,1993).
Pemerintah Indonesia sudah mempunyai visi tentang sistem informasi kesehatan nasional
yaitu Informasi kesehatan andal 2010 (Reliable Health Information 2010). (Depkes, 2001).
Pada Informasi kesehatan anda tersebut telah direncanakan untuk membangun system
informasi di pelayanan kesehatan dalam hal ini Rumah sakit dan dilanjutkan di pelayanan di
masyarakat, namun pelaksanaannya belum optimal.
7
C. Konsep Sistem Informasi Keperawatan
Hasil penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan sistem informasi keperawatan yang
efektif dan teknologi tepat guna akan dapat mengurangi kesalahan dalam memberikan
perencanaan keperawatan pada pasien. Penggunaan sistem informasi keperawatan juga akan
meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.
Diagnosa Keperawatan dihasilkan dari analisa yang dilakukan oleh komputer, berdasarkan
data-data yang dimasukan saat pengkajian perawatan. Komputer akan secara automatis
menganalisa data yang ada dan memunculkan masalah keperawatan. Perawat tinggal memilih
etiologi yang ada disesuaikan dengan kondisi pasien. Sehingga di sinilah, peran perawat tidak
bisa digantikan oleh komputer, karena judgment terakhir tetap di tangan perawat. Apakah
masalah yang dimunculkan oleh komputer diterima atau tidak oleh perawat (Maria, 2009).
Implementasi keperawatan dalam sistem informasi keperawatan menggunakan label NIC dan
aktifitas dalam NIC. Perawat tinggal mengetikan aktifitas-aktifitas perawatan yang telah
dilakukan, menambahkan jam pelaksanaan dan menuliskan pelaksana dari aktifitas tersebut.
Yang istimewa dalam sistem ini adalah implementasi yang diinputkan oleh perawat dalam
dokumentasi asuhan keperawatan langsung diintegrasikan dengan billing system rumah sakit,
8
sehingga tidak ada double entry dalam keuangan pasien. Masing masing tindakan perawat
telah memiliki harga sendiri sendiri yang telah disahkan oleh rumah sakit, dan perawat
tinggal mendokumentasikan dalam sistem informasi keperawatan (Laurie, 2008). Sedangkan
untuk evaluasi keperawatan menggunakan hasil penilaian subyek, observasi, analisa, dan
planning keperawatan.
3. Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang
memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review data,
transformasi data, segala bentuk pesan.
9
Metode pendokumentasian asuhan keperawatan saat sudah mulai menunjukkan
perkembangan, dari yang sebelumnya manual, bergeser kearah komputerisasi. Metode
pendokumentasian tersebut dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen.
1) Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih sedikit waktu di nurse station.
2) Mengurangi penggunaan kertas.
3) Dokumentasi keperawatan secara automatis.
4) Standar yang sama dalam perawatan (proses keperawatan).
5) Mengurangi biaya.
6) Kualitas pelayanan keperawatan dapat di ukur.
10
i. Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya mengikuti prinsip-
prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan standar pendokumentasian internasional
seperti: ANA, NANDA, NIC(Nursing Interventions Classification, 2000).
j. Sistem informasi manajemen berbasis komputer dapat menjadi pendukung pedoman bagi
pengambil kebijakan/pengambil keputusan di keperawatan/Decision Support System dan
Executive Information System.(Eko,I. 2001).
k. Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis komputer
dapat digunakan dalam menghitung pemakaian tempat tidur /BOR pasien, angka
nosokomial, penghitungan budget keperawatan dan sebagainya. Dengan adanya data yang
akurat pada keperawatan maka data ini juga dapat digunakan untuk informasi bagi tim
kesehatan yang lain. Sistem Informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber dalam
pelaksanaan riset keperawatan secara khususnya dan riset kesehatan pada umumnya.
(Udin,and Martin, 1997).
l. Menghemat tempat karena dapat tersimpan dalam ruang yang kecil yang berukuran 10 cm
x 15 cm x 5 cm . Sistem ini sering dikenal dengan Sistem informasi manjemen.
11
Indonesia, kemampuan sumber daya keperawatan, sumber dana, proses dan prosedur
informasi serta penggunaan dan pemanfaatan bagi perawat dan tim kesehatan lain.
G. Penerapan Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi klinis. Namun,
dokumentasi proses keperawatan sering kurang berkualitas. Untuk meningkatkan
dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka perlu diterapkan sistem
infomasi keperawatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Ada harapan tinggi
bahwa komputer dapat mendukung dalam dokumentasi keperawatan akan membantu
meningkatkan kualitas dokumentasi. Untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam
penggunaan komputer maka perawat telah menyoroti kebutuhan untuk pelatihan dalam
penggunaan teknologi informasi, dan penilaian kritis penting untuk profesional perawat.
Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah dokumentasi keperawatan yang
berbasis kertas. Namun pada kenyataannya sering ditemukan bahwa proses tersebut tidak
terintegrasi ke dalam dokumentasi keperawatan Sering kita menemukan dokumentasi yang
kurang lengkap, alasannya antara lain perlu waktu yang banyak, kualitas catatan berbasis
kertas masih rendah dan pemanfaatan dokumentasi masih terbatas dari proses keperawatan.
Masalah-masalah ini menyebabkan upaya untuk mendukung proses keperawatan dengan
sistem berbasis komputer untuk mengurangi beban perawat dalam dokumentasi.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan
ilmu keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan
informasi dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan
keperawatan (Gravea & Cococran,1989).
Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan sudah berkembang di luar negri sekitar
tahun 1992, di mana pada bulan September 1992, sistem informasi diterapkan pada sistem
pelayanan kesehatan Australia khususnya pada pencatatan pasien. (Liaw, T.,1993).
Pemerintah Indonesia sudah mempunyai visi tentang sistem informasi kesehatan nasional
yaitu Informasi kesehatan andal 2010 (Reliable Health Information 2010). (Depkes, 2001).
Pada Informasi kesehatan anda tersebut telah direncanakan untuk membangun system
informasi di pelayanan kesehatan dalam hal ini Rumah sakit dan dilanjutkan di pelayanan di
masyarakat, namun pelaksanaannya belum optimal.
13
menjadikan hal baru dari teknologi komputer dan perkembangan akan perangkat lunak
keperawatan. Tahun 1999, pada 1990-an, pengiriman kesehatan terpadu yang besar
berkembang, lebih lanjut menciptakan kebutuhan akan informasi di seluruh fasilitas
kesehatan dalam jumlah besar untuk membakukan proses, biaya kontrol, dan menjamin
kualitas perawatan (Shortliff,Perreault, Wiederhold, & pagan, 2003). Kegiatan legislatif pada
pertengahan 1990-an membuka jalan untuk EHRs melalui portabilitas asuransi kesehatan dan
UU akuntabilitas (HIPAA) 1996 (hukum publik 104-191), dengan menekankan transaksi
standar, dan privasi serta keamanan pasien-identifible informasi (Gallagher, 2010). Pada
1992, diakui ANA Keperawatan Informatika sebagai spesialis keperawatan baru dengan
lingkup terpisah Scope of Nursing Informatics Practice Standard dan juga mendirikan sebuah
sesuai pemeriksaan untuk itu (ANA, 2010). Berbagai organisasi lokal, nasional, dan
internasional menyediakan forum untuk jaringandan terus pendidikan untuk perawat yang
terlibat dengan Informatika (Sackett & Erdley,2002). Kebutuhan untuk standar praktik
perawatan berbasis komputer, standar data, set data perawatan minimum, dan database
nasional muncul bersamaan dengan kebutuhan untuk bahasa keperawatan unifid, termasuk
nomenclatures, skema kosa kata, taksonomi, danklasifikasi (Westra, Delaney, Konicek, &
Keenan, 2008). Pada 1997, ANA mengembangkan informasi Keperawatan Standar evaluasi
data (NIDSEC) untuk mengevaluasi dan mengenali sistem informasiKeperawatan (ANA,
1997). Tujuan adalah untuk memandu pembangunan dan pemilihansistem Keperawatan yang
termasuk standar terminologi keperawatan terintegrasi diseluruh sistem setiap kali itu tepat.
3.2 Saran
Semoga, apa yang kita pelajari dalam makalah ini dapat kita pelajari dengan sungguh-
sungguh, dan dapat kita terapkan dengan baik. Demikianlah makalah tentang sejarah sistem
informasi keperawatan, semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membaca. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito. 1985. Nursing diagnosis application to clinical practice. J.B. Lippincott Co.,.
Philadephia .
Balka E. (2003) Getting the big picture. The macropolitics of information system
development (and failure) in a Canadian hospital. Methods in Information in Medicine 21 (4),
324– 330
Suranta Ginting, Daniel, 2020. Pemanfaatan Teknologi Kesehatan Dan Sistem Informasi
Dalam Proses Asuhan Keperawatan [karya ilmiah]. Universitas Sumatera Utara
15
16