Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR

PATIENT SAFETY
DISUSUN OLEH :
ISRA HAYATI OKTAVIA LISNI
(213310728)

Dosen Pengampu :
Ns.Yessy Fadriyanti,M.Kep
PATIENT SAFETY

 
Patient safety adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman, dan diharapkan dapat mencegah terjadinya cidera. Termasuk di
dalamnya: mengukur risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko terhadap pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti
insiden serta menerapkan solusi untuk mencegah, mengurangi serta
meminimalkan risiko.
Kerangka materi dalam patient safety

01 03 Kebijakan yang 05
Komunikasi mendukung
antar tim keselamatan
kesehatan pasien

Kriteria Peran perawata Monitoring dan


Monitoring dan dalam patient Evaluasi
Evaluasi safety "Patient safety"
Patient Safety 02 04
01
KRITERIA MONITORING DAN
EVALUASI PATIENT SAFETY
Kementerian Kesehatan telah menetapkan beberapa kriteria monitoring dan evaluasi di layanan
kesehatan antara lain:
● Di Rumah Sakit
1. Rumah sakit agar membentuk Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit, dengan susunan organisasi
sebagai berikut :
a. Ketua : dokter,
b. Anggota : dokter, dokter gigi, perawat, tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya
2. Rumah sakit agar mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal tentang
insiden
3. Rumah sakit agar melakukan pelaporan insiden ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(KKPRS) secararahasia
4. Rumah sakit agar memenuhi standar keselamatan pasien rumah sakit dan menerapkan tujuh langkah
menuju keselamatan pasien rumah sakit.
5. Rumah sakit pendidikan mengembangkan standar pelayanan medis berdasarkan hasil dari analisis
akar masalah dan sebagai tempat pelatihan standar-standar yang baru dikembangkan.
● Di Provinsi/Kabupaten /kota
1. Melakukan advokasi program keselamatan pasien ke rumah sakit - rumah sakit di wilayahnya.
2. Melakukan advokasi ke pemerintah daerah agar tersedianya dukungan anggaran terkait dengan
program keselamatan pasien rumah sakit.
3. Melakukan pembinaan pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit.

● Di Pusat
1. Membentuk Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit dibawah Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh
Indonesia.
2. Menyusun panduan nasional tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
3. Melakukan sosialisasi dan advokasi program keselamatan pasien ke Dinas Kesehatan
Propinsi/Kabupaten/Kota, PERSI Daerah dan rumah sakit pendidikan dengan jejaring pendidikan.
4. Mengembangkan laboratorium uji coba program keselamatan patient.
02
KOMUNIKASI ANTAR
ANGGOTA TIM KESEHATAN
Pengertian
Komunikasi Jenis Komunikasi
Komunikasi adalah proses • Komunikasi antara Perawat
interpersonal yang melibatkan dengan Dokter
perubahan verbal dan • Komunikasi antara Perawat
nonverbal dari informasi dan dengan Perawat
ide. Sedangkan komunikasi • Komunikasi antara Perawat
terapeutik adalah proses dengan Ahli Terapi
dimana perawat yang Respiratorik
menggunakan pendekatan • Komunikasi antara Perawat
terencana mempelajari klien. dengan Ahli Farmasi
proses memfokuskan pada • Komunikasi antara Perawat
klien namun direncanakan dan dengan Ahli Gizi
dipimpin oleh seorang • Komunikasi Perawat dengan
profesional Tim Kesehatan Lain
03
PERAN PERAWAT DALAM
PATIENT SAFETY
Penerapan patient safety di rumah sakit sangat dipengaruhi oleh peran perawat. Hal ini karena
perawat merupakan komunitas terbesar di rumah sakit dan perawat adalah orang yang paling dekat
dengan pasien.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
● Sebagai pemberi pelayanan keperawatan, perawat mematuhi standart pelayanan dan SOP yang
ditetapkan.
● Menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanankeperawatan.
● Memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang asuhan yangdiberikan.
● Menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam pemberianpelayanan kesehatan.
● Menerapkankomunikasiyangbaikterhadappasiendankeluarganya.Peka,proaktifdan melakukan
penyelesaian masalah terhadap kejadian tidak diharapkan.
● Mendokumentasikan dengan benar semua asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien
dankeluarga.
04
KEBIJAKAN YANG
MENDUKUNG KESELAMATAN
PASIEN
Terdapat pada Pasal 43 UU No.44/2009 tentang kebijakan yang mendukung keselematan pasien
yang didalamnya mengatur antara lain sebagai berikut:
● RS wajib menerapkan standar keselamatan pasien
● Standar keselamatan pasien dilaksanakan melalui pelaporan insiden, menganalisa, dan
menetapkan pemecahan masalah dalam rangka menurunkan angka kejadian yang tidak
diharapkan.
● RS melaporkan kegiatan keselamatan pasien kepada komite yang membidangi keselamatan pasien
yang ditetapkan oleh menteri
● Pelaporan insiden keselamatan pasien dibuat secara anonym dan ditujukan untuk mengoreksi
system dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien.
05
MONITORING DAN EVALUASI
“PATIENT SAFETY”
PENGERTIAN MONITORING DAN EVALUASI PATIENT SAFETY

Pengertian Pengetian
Monitoring Monitoring
Menurut Yumari (2017) monitoring Menurut Yumari (2017) evaluasi
merupakan suatukegiatan merupakan proses penentuan
mengamati secara seksama suatu nilai suatu kegiatan, kebijakan,
keadaan atau kondisi, termasuk atau program. Evaluasi
juga perilaku atau kegiatan tertentu merupakan sebuah penilaian
dengan tujuan agar semua data yang dilakukan secara subjektif
masukan atau informasi yang dan sistematis mungkin terhadap
diperoleh dari hasil pengamatan sebuah intervensi yang
tersebut dapat menjadi landasan direncanakan, sedang
dalam mengambil keputusan berlangsung ataupun yang telah
tindakan selanjutnya yang diselesaikan.
diperlukan.
 
TUJUAN MONITORING DAN EVALUASI PATIENT SAFETY

Dikutip dari Kemdikbud (2013) tujuan dari dilaksanakannya monitoring


dan evaluasi adalah untuk memberikan gambaran lengkap tentang
implementasi program terutama untuk mengetahui ketercapaindan
pelaksanaan program dan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang
dan hambatan yang terjadi sehingga informasi ini berguna bagi pengambil
keputusan untuk melakukan menyesuaian dan perbaikan guna mencapai
target yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai