Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN


“TEORI DAN KONSEP TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KEPERAWATAN”

KOORDINATOR MATA KULIAH :


Ns. REVANI HARDIKA, M. Kep

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 1

HANDOKOK 221133010
KANSA RENEZA 221133021
LAILA SYAHBANI 221133039
PUSPITA AULIANA 221133066
RUDIANSYAH 221133089

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN
2022/2023
VISI DAN MISI

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

VISI
"Menjadi Institusi Pendidikan Ners yang Bermutu dan Unggul dalam
Bidang Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif di
Tingkat Regional Tahun 2020"

MISI
1. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang Keperawatan
Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis Kompetensi.
2. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang Keperawatan
Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis Penelitian.
3. Mengembangkan Upaya Pengabdian Masyarakat yang Unggul dalam Keperawatan
Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis IPTEK dan Teknologi
Tepat Guna.
4. Mengembangkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Mandiri,
Transparan dan Akuntabel.
5. Mengembangkan Kerjasama Baik Lokal maupun Regional
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanwata’ala karena berkat, rahmat
dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah sistem informasi
keperawatan dengan judul “Teori dan Konsep Teknologi Informasi dalam Keperawatan”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan
dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Bapak Didik Hariyadi, S.Gz., M.Si selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak.
2. Ibu Ners. Halina Rahayu, M.Kep selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan dan
Ners.
3. Bapak Ns. Revani Hardika, M.Kep selaku Koordinator mata Kuliah Sistem Informasi
Keperawatan.
4. Semua dosen Program Studi Profesi Ners Pontianak yang telah memberikan
bimbingan dengan sabar dan wawasannya serta ilmu yang bermanfaat.
5. Teman sekelompok yang tersayang atas semangat pepet waktunya.
6. Teman-teman Mahasiswa Program Studi Profesi Ners Pontianak yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Semoga telaah jurnal ini dapat bermanfaat untuk semua pihak terutama dalam perkembangan
ilmu keperawatan dan kesehatan.

Pontianak, 18 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

VISI DAN MISI........................................................................................................................2


KATA PENGANTAR..............................................................................................................3
DAFTAR ISI.............................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................5
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................5
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................6
C. TUJUAN MAKALAH............................................................................................................6
D. MANFAAT MAKALAH.......................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................7
A. DEFINISI SISTEM INFORMASI DALAM KEPERAWATAN......................................7
B. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM KEPERAWATAN........................7
C. FUNGSI SISTEM INFORMASI DALAM KEPERAWATAN........................................8
D. KOMPONEN SISTEM INFORMASI DALAM KEPERAWATAN................................8
E. TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN/KEPERAWATAN.....................................9
F. MANFAAT PENGGUNAAN HIT DAN PENERAPAN KOMPUTER DALAM
BIDANG KESEHATAN......................................................................................................10
G. CONTOH TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI..................................................11
BAB III PENUTUP................................................................................................................15
A. KESIMPULAN......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
terasa sangat pesat, sehingga menawarkan banyak sekali kemudahan-kemudahan dalam
menjalankan aktivitasnya, baik berupa pekerjaan ringan di dalam rumah tangga
maupun pekerjaan rumit dalam dunia industri/perusahaan, sehingga pada akhirnya seolah-
olah kita dimanjakan oleh teknologi tersebut. Sistem informasi berbasis komputer kini
menjadi suatu hal yang primer bagi kebutuhan pemenuhan kebutuhan informasi. Banyak
bidang yang telah memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer sebagai sarana
untuk mempermudah pekerjaan.Setiap sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa
memperdulikan seberapa baiknya sistem tersebut di.desain. Beberapa hal yang
menyebabkan sistem informasi mempunyai masalah adalah waktu (overtime), lingkungan
yang berubah, serta perubahan  prosedur operasional. Dalam melakukan langkah-
langkah mengantisipasi dan mengurangi serta menangani permasalahan-permasalahan
mengenai sistem informasi, ada baiknya kita mengenal kembali tentang konsep-konsep
dasar dalam sistem informasi.
Teknologi dan sistem informasi yang canggih sangat dibutuhkan dalam berbagai
bidang, khususnya dalam dunia kesehatan dan keperawatan. Seperti yang telah diketahui,
pengelolaan data dalam pendokumentasian data pasien masih ada beberapa rumah sakit
yang melakukan secara manual. Dalam penanganan beberapa penyakit pun terkadang
juga mengalami permasalahan atau kesulitan yang menjadi tantangan di masa sekarang.
Dalam dunia kesehatan, teknologi dan sistem informasi yang canggih sangat diperlukan
untuk mempermudah dokumentasi, penanganan dari perawat atau dokter kepada pasien,
dan dapat mempermudah saat kunjungan kepada klien, serta alat untuk penanganan pada
penyakit tertentu. Teknologi dan sistem informasi modern sangat diperlukan dalam
berbagai bidang demi mempermudah aktivitas, pekerjaan, serta dibutuhkan juga dalam
dunia kesehatan dan keperawatan, khususnya di Indonesia.
Dengan demikian sangat dibutuhkan dibangunnya sistem informasi kesehatan
yang terintegrasi baik di dalam sektor kesehatan (antar program dan antar jenjang), dan di
luar sektor kesehatan, yaitu dengan sistem jaringan informasi pemerintah daerah dan
jaringan informasi di pusat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian teori dan konsep teknologi informasi dalam keperawatan
2. Apa saja tujuan teknologi informasi dalam keperawatan

C. TUJUAN MAKALAH
1. Mengetahui pengertian teori dan konsep teknologi informasi dalam keperawatan
2. Mengetahui tujuan teknologi informasi dalam keperawatan

D. MANFAAT MAKALAH
1. Memenuhi tugas perkuliahan mata kuliah Sistem Informasi Keperawatan
2. Menambah referensi
3. Sebagai bahan bacaan
4. Menambah wawasan penulis
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI SISTEM INFORMASI DALAM KEPERAWATAN


Pengertian Sistem Informasi Keperawatan (SIK) adalah gabungan perangkat dan
prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan
data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan
tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. Sistem
Informasi Keperawatan adalah integrasi antara perangkat, prosedur dan kebijakan yang
digunakan untuk mengelola siklus informasi secara sistematis dan untuk mendukung
pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam kerangka
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

B. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM KEPERAWATAN


Para pengguna akan memanfaatkan sistem untuk berbagai kebutuhan. Dalam
pelayanan kesehatan para pengguna ini bisa meliputi memberi pelayanan (provider)
kesehatan, manajer data kesehatan, teknisi, petugas register kanker, uni keskretariatan,
manajer kasus, dan unit lain yang ikut memasukan data kedalam rekam kesehatan pasien.
Karena sistem informasi harus bisa memenuhi berbagai kebutuhan ini, maka para
pengguna seharusnya ikut terlibat dalam perencanaan sistem tersebut. SIK di Puskesmas
memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan:

1. Mencatat dan mengumpulkan data, baik kegiatan dalam gedung maupun luar gedung,
2. Megolah data
3. Membuat laporan berkala ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
4. Memelihara bank data, mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk
manajemen pasien dan manajemen unit Puskesmas
5. Memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak pihak yang
berkepentingan lainnya (stakeholders) di wilayah kerjanya.
SIK di rumah sakit memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan sebagai
berikut:
1. Memantau indikator kegiatan penting rumah sakit dalam (penerimaan  pasien lama
rawat, pemakaian tempat tidur, mortalitas, waktu tunggu, dan lain lain)
2. Memantau kondisi finansial rumah sakit (cost recovery)
3. Memantau pelaksanaan sistem rujukan
4. Mengolah data
5. Mengirim laporan berkala ke Dinas Kesehatan/Pemerintah Daerah setermpat
6. Memelihara bank data
7. Mengupayakan penggunaan data dan informasi untuk manajemen pasien dan
manajemen unit rumah sakit
8. Memberikan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak pihak yang
berkepentingan lainnya (stakeholders) di wilayah kerjanya.

C. FUNGSI SISTEM INFORMASI DALAM KEPERAWATAN


1. Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada  pasien
yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan  pengobatan, catatan
keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja, administrasi pasien.
2. Proses managemen bangsal
Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif menggunakan
sumber dalam merencanakan objek secara spesifik. Mentransformasikan informasi
pada manajemen yang  berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan: jaminan
kualitas, sudut  pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan,
manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan, manajemen inventarisasi dan
penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.
3. Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pasien dan subjek lain yang
memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review
data, transformasi data, dan segala bentuk  pesan.

D. KOMPONEN SISTEM INFORMASI DALAM KEPERAWATAN


Komponen sistem informasi dalam keperawatan  Menurut WHO, Sistem
Informasi Keperawatan merupakan salah satu dari 6 “building block ” atau komponen
utama dalam sistem kesehatan di suatu Negara. Keenam komponen (building block)
sistem kesehatan tersebut adalah:
1. Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan). Pelayanan Kesehatan adalah
bagian yang paling nampak dari setiap system kesehatan, baik kepada pengguna
maupun kepada masyarakat umum. Pelayanan Kesehatan, baik promosi, pencegahan,
perawatan, maupun rahabilitasi, bisa disediakan di rumah, masyarakat, tempat kerja,
atau fasilitas kesehatan.
2. Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi
kesehatan). Produk obat-obatan, vaksin dan teknologi yang dimaksud agar tersedia
dalam konteks kesehatan dan berfungsi setiap saat, dalam jumlah yang cukup, dalam
dosis yang tepat, dengan kualitas terjamin, serta harga yang dapat dijangkau oleh
masyarakat.
3. Health  Health worksforce worksforce  (tenaga medis). Tenaga kesehatan merupakan
semua orang yang terlibat dalam tindakan dengan tujuan utamanya untuk menjaga
dan meningkatkan kesehatan. Tenaga kesehatan bertugas memberikan pelayanan
kesehatan yang baik. Untuk itu WHO mendukung program pelatihan untuk
menghasilkan spektrum petugas kesehatan yang berkualitas dengan pelatihan inisiatif,
dan mekanisme seperti akreditasi untuk memastikan kualitas pelatihan.
4. Health system financing (sistem pembiayaan kesehatan). Pembiayaan kesehatan
merupakan dasar kemampuan dari sistem kesehatan yang bertujuan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan manusia yang mengacu pada fungsi mobilisasi,
akumulasi, serta alokasi dana untuk menutup kebutuhan kesehatan individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat yang dapat ditinjau sebagai dana yang tersedia untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk memanfaatkan jasa  pelayanan.
5. Health information system (Sistem Informasi Keperawatan). Sistem informasi
menyediakan suatu akses untuk membuat keputusan dan berfungsi sebagai , kompilasi
data, analisis dan sintesis, serta komunikasi bagi pengguna. Selain itu, Sistem
Informasi Keperawatan juga mendukung pengembangan informasi kesehatan dan
pengawasan sistem,pengembangan alat standar dan instrumen, dan  pemeriksaan
publikasi statistik kesehatan.
6. Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah). Kepemimpinan dan
pemerintahan dalam membangun sistem kesehatan melakukan upaya untuk
memastikan bahwa kerangka kebijakan strategi diakui keberadaannya serta
dikombinasikan dengan pengawasan yang efektif, membangun koalisi, regulasi,
memerhatikan desain sistem, dan akuntabilitas.

E. TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN/KEPERAWATAN


Teknologi Informasi Kesehatan/ Health Information Technology (HIT)
didefinisikan sebagai penerapan pengolahan informasi yang melibatkan baik hardware
dan software komputer yang berhubungan dengan penyimpanan, pencarian, berbagi, dan
penggunaan informasi kesehatan, data, dan pengetahuan untuk komunikasi dan
pengambilan keputusan (Brailer, 2004). Dalam bidang kesehatan, komputer sangat
berperan penting. Penggunaan komputer dalam bidang kesehatan tidak hanya akan
dirasakan manfaatnya oleh para penggunanya, tetapi juga oleh organisasi tersebut, dalam
hal ini misalnya rumah sakit, puskesmas, klinik, dan lain sebagainya. Perangkat ini
secara tidak langsung dapat menolong jiwa manusia. Komputer dapat digunakan mulai
dari penyimpanan dan pengolahan data administrasi suatu rumah sakit atau klinik, hingga
melakukan riset bidang kedokteran, mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat,
serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat.

F. MANFAAT PENGGUNAAN HIT DAN PENERAPAN KOMPUTER DALAM


BIDANG KESEHATAN
Menurut Department of Health and Human Services, 2007 dalam Liu (2009),
maanfaat penggunaan HIT adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
2. Mencegah kesalahan medis
3. Mengurangi biaya perawatan kesehatan
4. Meningkatkan efisiensi administrasi
5. Menurunkan dokumen
6. Memperluas akses jangkauan perawatan
Seperti yang telah dijabarkan di atas, peranan dan aplikasi komputer dalam
bidang kesehatan sangatlah banyak. Komputer secara tidak langsung telah membantu
manusia untuk mengetahui penyakit yang dideritanya hingga sampai pada tahap
penyembuhan. Sebagai kesimpulannya, manfaat dari penerapan komputer dalam bidang
kesehatan di tiap-tiap aplikasinya antara lain sebagai berikut :
1. Mendiagnosa suatu penyakit dan menentukan obat yang cocok
2. Melihat dan menganalisa organ – organ tubuh bagian dalam manusia
Contoh penggunaan sistem komputer untuk menganalisa organ – organ tubuh :
a. System Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar
struktur otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak
dengan menggunakan sinar-X.
b. System Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) berguna untuk melihat gambar dari
berbagai sudut organ tubuh secara bergerak.
c. SPECT (Single Photon Emission Computer Tomography) merupakan sistem
komputer yang mempergunakan gas radiokatif untuk mendeteksi partikel-partikel
tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar.
d. PET (Position Emission Tomography) merupakan sistem komputer yang
menampilkan gambar yang mempergunakan isotop radioaktif.
e. NMR (Nuclear Magnetic Resonance) yaitu teknik mendiagnosa dengan cara
memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hydrogen.
f. USG (Ultra Sonography) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang
memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki
frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan
dalam layar monitor berupa gambar dua dimensi atau tiga dimensi.
g. Helical CT-SCAN adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara
komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagital, paling kecil jarak
antara potongan 3 mm.
h. Magnetic Resonance Imaging (M R I) adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh
secara komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagita.
3. Memonitoring status pasien, merecord data pribadi pasien dan riwayat penyakit
pasien
4. Melakukan penelitian ilmiah yang diperlukan
5. Memasukkan, menyimpan, menggelompokkan dan mengolah data – data secara cepat
6. dan mudah
7. Mendeteksi DNA seseorang
8. Mengecek dan mengethaui hasil tes darah di laboratorium
9. Sebagai alat Bantu dalam pemeriksaan medis
Intinya, dengan adanya komputer dalam bidang kesehatan sangatlah membantu.
Kegiatan–kegiatan yang tadinya belum bisa dilakukan, saat ini sudah dapat dilakukan
dengan komputer. Penggunaan komputer membuat pekerjaan seseorang menjadi lebih
mudah, cepat dan akurat.

G. CONTOH TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI


1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Perlu adanya analisis terhadap sistem yang sedang berjalan, sebelum melakukan
perancangan sistem, dengan tujuan untuk mengevaluasi permasalahan,hambatan-
hambatan yang terjadi, dan kebutuhan- kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat
diusulkan perbaikannya. Tujuan dari analisis dan evaluasi system adalah untuk
menganalisa terhadap sistem pengolahan data pelayanan kesehatan kunjungan pasien
mulai dari pendaftaran pasien baru, pendaftaran pasien lama (registrasi), pencatatan,
pemeriksaan, pengambilan obat sampai pembuatan laporan pada sistem yang sedang
berjalan. Berdasarkan hasil temuan Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan terdapat
beberapa masalah yang Timbul terutama prosedur pelayanan kesehatan Kunjungan
Pasien Yang berobat, diantaranya:
a. Pencatatan kunjungan pasien mulai dari pendaftaran, pencatatan hasil temuan
pemeriksaan, pencatatan obat dan pencatatan data lainnya, tetapi penyimpanan
data masih tidak teratur.
b. Pencarian data berupa data lama yang sulit, menimbulkan masalah pencarian
untuk review kunjungan pasien lama. Apabila kartu pasien tidak dibawa atau
hilang, maka pasien dianggap sebagai pasien baru selain itu, dokter dan perawat
mengalami kesulitan dalam penanganan selanjutnya karena datanya tidak ada.
c. Pencatatan penerimaan pengeluaran obat yang tidak teratur, sehingga tidak dapat
mengontrol stok yang ada.
d. Pembuatan laporan kunjungan pasien, laporan penyakit Pasien, laporan
penerimaan dan pengeluaran ada obat sering terlambat dan tidak akurat karena
mengalami kesulitan dari data yang direkap pada tumpukan berkas sehingga
banyak watu yang akan terbuang dalam pembuatan laporan.
e. Kepala puskesmas mengalami kesulitan dalam mengontrol aktivitas pelayanan
kunjungan pasien, karena sangat rumit dalam pengelolaan datanya.
Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan
hubungan antar tabel dengan memperjelas tujuan, untuk review hubungan antar tabel
penyimpanan. ERD terdiri dari sekumpulan objek dasar, yaitu entitas dan hubungan
antar entitas- entitas yang saling berhubungan dalam sistem informasi pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Dalam hal ini rumah sakit tersebut dapat menggunakan
Sistem Operasi Windows dan Microsoft SQL Server 2000 dengan melakukan
pengujian pada program tersebut terlebih dahulu.

2. Telehealth
Contoh alat kesehatan yang yang terintegrasi pada teknologi yang baru-baru
saat ini adalah Telehealth. Jenisnya ada dua, yaitu store forward dan real time
teknologi.
a. Teknologi simpan dan sampaikan (store forward), gambar yang didapatkan dari
elektronik seperti x ray, dapat dikirimkan sebagai spesialis untuk diinterpretasi.
Radiologi, dermatologi, patologi adalah contoh spesialisasi yang sangat kelihatan
menggunakan teknologi ini.
b. Teknologi real time, adalah teknologi yang membuat pasien dan provider
berinteraksi dalam waktu yang sama. Banyak alat telekomunikasi yang
memfasilitasi komunikasi dua arah menggunakan teknologi real time dalam
telehealth. Teknologi realtime memfasilitasi komunikassi dua arah baik audio
maupun video, yang bbisa digunakan dalam telehealth.
Salah satu bentuk telehealth adalah homecare, yaitu melangsungkan perawatan
menggunakan audio dan video interaktif antara pasien dan perawat tanpa harus
bertemu secara langsung. Telenursing adalah bagian dari telehealth, telenursing
menawarkan program kolaboratif dan mengurangi biaya pasien.

3. Augmented Reality
Salah satu bentuk teknologi lainnya dalam pelayanan kesehatan adalah
teknologi augmented reality, yaitu teknologi yang baru-baru ini merupakan terobosan
baru di bidang interaksi. Augmented reality adalah teknologi interaksi yang
menggabungkan dunia nyata dengan dunia maya. Tujuan penggunaan augmented
reality ini menambahkan pengertian dan informasi pada dunia nyata dimana sistem
augmented reality mengambil dunia nyata sebagai dasar dan menggabungkkan
beberapa teknologi dengan menambahkan data konsektual agar pemahaman seseorang
menjadi jelas.
Di dalam bidang kesehatan, teknolohgi augmented reality dapat diterapkan
adalah simulasi bedah jantung. Dengan teknologi ini calon dokter ataupun petugas
kesehatan dapat belajar sebelumnya atau mengembangkan ilmunya dengan
menggunakan perangkat simulasi yang diintegrasikan dengan teknologi augmented
reality. Beberapa komponen yang diperlukan dalam pembuatan augmented reality
adalah:
a. 1. Komputer
b. 2. Head Mounted Display (HMD)
c. 3. Marker
Komputer digunakan untuk mengendalikan semua proses yang akan terjadi
dalam sebuah aplikasi. Penggunaan komputer ini disesuaikan dengan aplikasi yang
ingin digunakan. Head Mounted Display (HMD) merupakan perangkat keras yang
digunakan sebagai display atau monitor yang akan menampilkan obyek 3D atau
informasi yang ingin disampaikan oleh sistem. Marker merupakan gambar dengan
warna hitam dan putih berbentuk persegi.
Implementasi teknologi augmented reality ini telah berkembang dengan pesat.
Beberapa bidang yang telah menggunakan teknologi augmented reality adalah bidang
militer, kesehatan, pendidikan dan dunia industri. Selain itu teknologi augmented
reality implementasinya di bidang kedokteran atau bidang medik adalah membuat
sebuah sistem operasi virtual. Operasi atau bedah virtual ini bertujuan untuk
membantu para tenaga medik untuk belajar sebelum melaksanakan operasi secara
nyata. Informasi yang terpasang dalam sistem augmented reality akan membantu
dokter maupun tenaga medis dalam bertindak. Dengan menggunakan augmented
reality ini maka seorang dokter dapat mensimulasikan terlebih dahulu sebelum
melakukan proses operasi. Sehingga diharapkan hasil dari operasi akan berjalan
lancar dan dapat mengurangi kesalahan.
Penggunaan teknologi augmented reality dapat membantu manusia dalam
memecahkan suatu permasalah dalam mengunakan atau mempelajari sesuatu. Dengan
menggunakan teknologi ini diharapkan pengguna dapat berinteraksi secara nyata
dengan benda virtual yang telah di gabungkan dengan kondisi atau keadaan di dunia
nyata. Dengan demikian pengguna akan mendapatkan pengalaman baru dalam
berinteraksi dengan sistem yang dibuat. Proses interaksi yang dimaksud adalah user
akan merasakan langsung obyek yang akan di pelajari.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer,
informasi dan keperawatan yang disusun untuk mempermudah manajemen, proses
pengambilan keputusan, dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Sistem informasi
keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer, informasi dan keperawatan
yang disusun untuk mempermudah manajemen ,proses pengambilan keputusan, dan
pelaksanaan asuhan keperawatan.
Teknologi Informasi Kesehatan merupakan penerapan pengolahan informasi
yang melibatkan baik hardware dan software komputer yang berhubungan dengan
penyimpanan, pencarian, berbagi, dan penggunaan informasi kesehatan, data, dan
pengetahuan untuk komunikasi dan pengambilan yang memiliki berbagai jenis
lingkup pelayanan yang terkait dengan informasi kesehatan. Dalam penerapannya
dibutuhkan persiapan secara finansial, sumber daya manusia, infra struktur yang
matang, selain itu standar operasi sistem informasi kesehatan juga perlu menjadi
rumusan bersama bagi pengguna layanan ini.
Manfaat untuk peningkatan kualitas pelayanan kesehatan menjadi acuan
penerapan teknologi ini, namun dapak negatif dari teknologi sistem informasi
kesehatan juga perlu diantisipasi. Berbagai rancangan mengenai teknologi sistem
informasi kesehatan di Indonesia telah dikemukakan oleh para ahli, namun sampai
saat ini Indonesia belum mengaplikasikannya dalam tatanan secara menyeluruh. Satu
langkah yang positif telah dimulai dengan adanya e-Apotik, e-Puskesmas, dan
Onlinenisasi Diagnosis Medik 6 rumah sakit vertikal di Jakarta
Keberadaan teknologi sistem informasi kesehatan di Indonesia sudah menjadi
harapan semua elemen yang terkait dengan pelayanan kesehatan, oleh karena itu
diperlukan keseriusan pemerintah untuk segera membangun sistem informasi
kesehatan berbasis teknologi, agar harapan untuk mewujudkan peningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia tidak lagi menjadi mimpi.
DAFTAR PUSTAKA

Amilia,  Nurbaeti.  Nurbaeti. 2015. Sistem Informasi Keperawatan. Di am 2015. Sistem Informasi
Keperawatan. Di ambil dari bil dari
https://www.kompasiana.com/nurbaeti/54f383797455137a2b6c7992/sistem-
informasikeperawatan
Dikatara. 2011. KONSEP DASAR INFORMASI DAN SISTEM INFORMASI. Di ambil dari
https://dikatara.wordpress.com/2011/10/22/konsep-dasar-informasi-dan-sistem-informasi/
Hidayah, Nurul. 2016. Hidayah, Nurul. 2016. Konsep Sistem Informasi Keper  Konsep Sistem
Informasi Keperawatan (SIK) By Aep N awatan (SIK) By Aep Nurul Hidayah. urul
Hidayah. Di ambil dari ambil dari
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/216/08/30/ko 6/08/30/konsep-sistem-informasi- nsep-
sistem-informasikesehatan-sik-by-aep-nurul-hidayah/0
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/472/1i.pdf?sequence=1
Jubaedi, M. 2018. Sistem Informasi Teknologi Keperawatan. Di ambil dari
https://www.kompasiana.com/mohsanditrisakti/5c0df4cac112fe44e41cf8d5/sistem-
informasiteknologi-keperawatan
Soebari, Ega. 2017. Komponen Sistem Informasi. Di ambil dari
https://www.academia.edu/8886088/Komponen_Sistem_Informasi Amilia,
Susanto, Azhar. 2015. Pengertian Sistem Informasi, Ciri, Fungsi, Komponen & Menurut Para Ahli.
Di ambil dari Ahli. Di ambil dari
https://www.artikelsiana.com/2015/09/pengertian-sis5/09/pengertian-sistem-
informasi-ciri- tem-informasi-cirifungsi.html

Anda mungkin juga menyukai