Anda di halaman 1dari 12

Mk : Sistem Informasi Dasar

Dosen pengampu : Linda

MAKALAH

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI KESEHATAN

DISUSUN OLEH KEL 5 :

Dewi Purnama Sari ( PO7124319062 )

Alvio Nita Rahmadani ( PO7124319071 )

Nazra ( PO7124319079 )

POLTEKES KEMENKES PALU SARJANA TERAPAN


KEBIDANAN

TAHUN AJARAN 2O22/2023


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan buku ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan “makalah Konsep Dasar Sistem
Informasi Kesehatan” Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak khususnya kepada Bapak / Ibu Dosen kami yang telah membimbing
dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.

Palu, 2 November 2023

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. Pengantar Sistem Informasi....................................................................................6
B. Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan............................................................7
C. Pengertian Sistem Informasi Kesehatan.................................................................8
D. Tujuan Sistem Informasi......................................................................................10
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP.......................................................................................................................11
A. Kesimpulan..........................................................................................................11
B. Saran....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berkembangnya teknologi sistem informasi, maka penyajian informasi


yang cepat dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan
teknologi yang semakin pesat saat ini menuntut diubahnya pencatatan manual
menjadi sistem yang terkomputerisasi. Demikian juga halnya pembayaran
pasien pada suatu Rumah Sakit. Rumah sakit sebagai salah satu institusi
pelayanan umum di bidang kesehatan membutuhkan keberadaan suatu sistem
informasi yang akurat, handal, serta cukup memadai untuk meningkatkan
pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya.
Sistem informasi rumah sakit digunakan untuk mempermudah dalam
pengelolaan data pada rumah sakit. Sistem ini seharusnya sudah
menggunakan metode komputerisasi. Karena dengan penggunakan metode
komputerisasi, proses penginputan data, proses pengambilan data maupun
proses pengupdate-an data menjadi sangat mudah, cepat dan akurat.

Internet merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan


perusahaan dengan domain publik, seperti individu, komunitas, institusi, dan
organisasi. Jalur ini merupakan jalur termurah yang dapat digunakan institusi
untuk menjalin komunikasi efektif dengan konsumen. Mulai dari tukar
menukar data dan informasi sampai dengan transaksi pembayaran dapat
dilakukan dengan cepat dan murah melalui internet.

Kecepatan evolusi teknologi informasi dalam memanfaatkan internet


untuk mengembangkan jaringan dalam manajemen database sangat
ditentukan oleh kesiapan manajemen dan ketersediaan sumber daya yang
memadai. Namun evolusi tersebut bukan pula berarti bahwa institusi yang
bersangkutan harus secara sekuensial mengikuti tahap demi tahap yang ada,
namun bagi mereka yang ingin menerapkan manajemen database dengan

4
“aman” dan “terkendali”, alur pengembangan aplikasi secara bertahap
merupakan pilihan yang baik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengantar sistem informasi kesehatan ?


2. Apa Dasar hukum sistem informasi ?
3. Apa Pengertian sistem Informasi ?
4. Apa Tujuan sistem Informasi ?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui pengantar sistem informasi kesehatan .


2. Untuk mengetahui Dasar hukum sistem informasi.
3. Untuk mengetahui Pengertian sistem Informasi.
4. Untuk mengetahui Tujuan sistem Informasi .

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengantar Sistem Informasi

Di dalam peraturan pemerintah RI no.46 tahun 2014 tentang sistem


informasi kesehatan, disebutkan bahwa suatu sistem informasi kesehatan
adalah seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi, indikator, prosedur,
perangkat, teknologi dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan
dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang
berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan. Dan untuk mendukung
penyelanggaraan pembangunankesehatan tersebut, diperlukan data, informasi
dan indikator kesehatan yang dikelola dalam sistem informasi kesehatan
(Presiden Republik Indonesia,2014).

Pada hakekatnya pembangunan kesehatan merupakan upaya yang


dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang, agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dapat terwujud, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif.

Menurut WHO dalam buku design and implementation of healt


information system, sistem informasi kesehatan tidak dapat berdiri sendiri,
melainkan sebagai bagian dari suatu sistem kesehatan. Suatu sistem informasi
kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses
pengambilan keputusan di semua jenjang. Sistem informasi harus dijadikan
sebagai alat yang efektif bagi manajemen.

Penggunaan informasi kesehatan dilaksanakan untuk memperoleh manfaat


langsung atau tidak langsung sebagai pengetahuan untuk mendukung
pengelolaan, pelaksanaan, dan pengembangan pembangunan kesehatan dan
informasi yang di dapat harus bersumber dari informasi yang akurat yang

6
dilaksanakan untuk penyusunan kebijakan, perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pembangunan
kesehatan. Selain itu penggunaannya harus menaati ketentuan tentang :

1. Kesehatan informasi, dan


2. Hak atas kekayaan intelektual yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan-undangan.

B. Dasar Hukum Sistem Informasi Kesehatan

Dasar hukum pengembangan sistem informasi kesehatan di Indonesia:


1. Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi
desentralisasi bidang kesehatan.
Desentralisasi pelayanan public merupakan salah satu langkah
strategis yang cukup popular dianut oleh negara-negara di Eropa Timur
dalam rangka mendukung terciptanya good governance. Salah satu
motivasi utama diterapkan kebijaksanaan ini adalah bahwa pemerintah
dengan sistem perencanaan yang sentralistik seperti yang telah dianut
sebelumnya terbukti tidak mampu mendorong terciptanya suasana yang
kondusif bagi partisipasi aktif masyarakat dalam melakukan
pembangunan. Tumbuhnya kesadaran akan berbagai keluhan dan
hambatan yang di hadapi dalam kaitannya dengan struktur pemerintah
yang sentralistik telah mendorong dipromosikannya pelaksanaannya
dtrategi desentralisasi.
2. Kepmenkes RI Nomor 511 tahun 2002 tentang kebijakan strategi
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) dan
Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk
pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan
kebupaten/kota.
3. Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 837 tahun 2007 tentang
Pengembangan Jaringan Computer Online Sistem Informasi Kesehatan
Nosional (Kementrian Kesehatan RI,n.d)

7
Ketiga Keputusan Mentri Kesehatan tersebut dikembangkan menjadi berbagai
strategi, yaitu :
1. Integritas dan simplifikasi pecatatan dan pelaporan yang ada
2. Penetapan dan pelaksanaan sistem pencatatan dan pelaporan
3. Fasilitasi pengembangan sistem-sistem informasi kesehatan darah
4. Pengembangan teknologi dan sumber daya
5. Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk manajemen dan
pengambilan keputusan
6. Pengembangan pelayanan data dan informasi untuk masyarakat
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 837 tahun 2007 tentang
Pengembangan Jaringan computer Online Sistem Informasi Kesehatan
Nasional
Berdasarkan keputusan tersebut, direncanakan beberapa indikator pencapaian
setiap tahunnya, yaitu:
1. Terselenggaranya jaringan komunikasi data integrrasi 80% dinas
kesehatan kebupaten/kota, dan 100% dinas kesehatan provinsi dengan
Kementrian Kesehatan.
2. Terselenggaranya jaringan komukasi data online terintegrasi antara 90%
dinas kesehatan kebupaten/kota, 100% dinas kesehatan provinsi, 100%
rumah sakit pusat, 100% unit Pelaksana Teknis Pusat dengan Kementrian
Kesehatan.
3. Terselenggaranya jaringan komunikasi data online terintegrasi antara
seluruh dinas kesehatan kebupaten/kota, dinas kesehatan provinsi,
Rumah Sakit dan UPT Pusat dengan Kementerian Kesehatan.
Dari beberapa hal tersebut, maka pemerintah berupaya mengembangkan
sistim informasi kesehatan yang sesuai dengan keunikan dan karakteristiknya.
Pengembangan sistem inofmasi kesehatan daerah melalui perangkat lunak
atau website, seperti : SIMPUS, SIMRS, SIKDA, dsb.

C. Pengertian Sistem Informasi Kesehatan


Pengertian Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah gabungan perangkat
dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari

8
pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk
mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pemantauan kinerja sistem kesehatan.

Sistem Informasi kesehatan adalah integrasi antara perangkat, prosedur


dan kebijakan yang digunakan untuk mengelola siklus informasi secara
sistematis untuk mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan yang terpadu
dan menyeluruh dalam kerangka pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Dalam literature lain menyebutkan bahwa SIK adalah suatu sistem


pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintah secara
sistematis dan terintegritas untuk mendukung manajemen kesehatan dalam
rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Menurut WHO, SIstem Informasi Kesehatan merupakan salah satu dari 6


“building block” atau komponen utama dalam sistem kesehatan tersebut
adalah:

1. Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)


2. Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, Vaksin, dan
teknologi kesehatan)
3. Healt worksforce (tenaga medis)
4. Healt system financing (Sistem Pembiyayaan kesehatan)
5. Healt information system (sistem informasi pemerintah)
6. Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
Sedangkan di dalam tatanan Sistem Kesehatan Nasional, SIK merupakan
bagian dari sub sistem ke 6 yaitu pada sub sistem manajemen, informasi dan
regulasi kesehatan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi kesehatan merupakan sebuah sarana sebagai penunjang pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan
yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan
keputuan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau rumah sakit kecil
sekalipun. Bukan hanya data, namun juga informasi yang lengkap, tepat,

9
akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi
kesehatan yang tertata dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem
informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.

D. Tujuan Sistem Informasi


Adapun dibentuknya pengaturan sistem informasi kesehatan itu bertujuan
untuk :

1. Menjamin ketrsediaan, kualitas dan akses terhadap informasi


kesehatan yang bernilai pengetahuan serta dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Memberdayakan peran serta masyarakat, termasuk organisasi profesi
dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan.
3. Mewujudkan penyelenggaraan sistem informasi kesehatan dalam
ruang lingkup sistem kesehatan nasional yang berdaya guna dan
berhasil guna terutama melalui penguatan kerja sama, koordinasi,
integritas, dan sinkronisasi dalam mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang berkesinambungan.
4. Sistem informasi kesehatan (SIK) merupakan subsistem dari sistim
kesehatan Nasional (SKN) yang berperan dalam memberikan
informasi untuk pengambulan keputusan di setiap jenjang
administrative kesehatan vaik di tingkat pusat, provinsi,
kebupaten/kota atau bahkan pada tingkat pelaksana teknis seperti
Rumah Sakit ataupun puskesmas
5. Dalam bidang kesehatan telah banyak dikembangkan bentuk-bentuk
sistem informasi kesehatan (SIK), dengan tujuan dikembangkannya
berbagai bentuk SIK tersebut adalah agar dapat mentransformasi data
yang tersedia melalui sistem pencatatan rutin maupun non rutin
menjadi sebuah informasi.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem informasi kesehatan merupakan sarana untuk menunjang pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan
yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan
keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau di rumah sakit kecil
sekalipun. Bukan hanya data,bahkan juga informasi yang lengkap, tepat,
akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi yang
lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem
informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.

B. Saran
1. Perlunya dilakukan kajian mengenai Kendal-kendal yang dihadapi dalam
plaksanaan sistem informasi kesehatan.
2. Kebutuhan data dan informasi merupakan kebutuhan daerah, maka
sebaiknya sistem informasi yang dikembangkan, disesuaikan dangan
kebutuhan dan karakteristik daerah.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian kesehatan RI.(n.d). Roadmap SIK 2011-2014


Presiden Republik Indonesia. (2014). Peraturan Mentri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan.
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2014
Tentang Sistem Informasi Kesehatan,1-66.
Retrieved from https://www.Kemenkopmk.go,id/sites/default/files/
produkhukum/PP Nomor 46 tahun 2014.pdf
Kepmenkes RI.2002. keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 511 tahun 2002
tentang kebijakan dan strategi pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Nasional (SIKNAS).
Kemenkes RI. 2002. Rencana Strategis Kementrian RI Tahun 2009-2014
Kemenkes RI. 2004. Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 128 tahun 2004
tentang Kebijakan Dasar pusat Kesehatan Masyarakat.
Kemenkes RI. 2009. Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomer 837 tahun 2007
tentang Pembangunan Jaringan Komputer Online Sistem Informasi
Kesehatan Nasional..
Kemenkes RI. 2009. UU nomer 36 tahun 2009 tentang
kesehatan.http://www.kemenkesor.id kusumadewi, sri. 2009. Informaasi
Kesehatan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Robert G Murdick,dkk, Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern, Jakarta :
Erlangga,1991.
Sabarguna, Boy S; Safrizal, Heri. 2007. Master Plan System Informasi
Kesehatan.KONSORSIUM Rumah Sakit Islam Jateng-DIY,Yogyakarta.
Trihono. 2005. Arrimes Manajemen Puskesmas. CV Sagung Seto, Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai