Anda di halaman 1dari 11

SISTEM INFORMASI

PUSKESMAS

MATA KULIAH
TEKNOLOGI DAN SISTEM
INFORMASI DALAM KEBIDANAN

SARJANA KEBIDANAN
FAKULTAS KEBIDANAN
INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Puskesmas


1. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotof dan preventif, untuk mencapai derjat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wiliayah kerjanya.
Puskesmas merupakan organsasi fungsional yang berperan aktif dalam
masyarakat pada tingkat yang inklusif, merata, dapat diterima dan terjangkau, serta
menggunakan hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai untuk
mendorong upaya pelayanan kesehatan dengan biaya yang wajar oleh pemerintah dan
masyarakat.
2. Fungsi dan peran puskesmas
Fungsi puskesmas adalah sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, serta pelayanan kesehatan strata I yang
mencakup layanan kesehatan swasta dan publik. Sebagai unit pelaksana puskesmas
didorong untuk terus menigkatkan kinerjanya sesuai dengan fungsi yang diembannya.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Repubik Indoensia Nomor 43 Tahun 2019
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dimana puskesmas menyelenggarakan fungsi
yaitu penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya dan penyelenggaraan
UKP tingkat pertama d wilayaha kerjanya.

B. Sistem Informasi Puskesmas


Sistem Informasi Puskesmas adalah suatu tatanan menyediakan informasi untuk
membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemen Puskesmas
untuk mencapai sasaran kegiatannya. Sistem informasi puskesamas ini merupakan bagian
dari sistem informasi kesehatan kabupaten./kota. Dalam menyelenggarakan sistem
informasi puskesmas, puskesmas wajib menyampaikan laporan kegiatan puskesmas secara
berkala kepada dinas kesehatan kabupaten/kota. Laporan kegiatan puskesmas tersebut

3
merupakan sumber data dari pelaporan dan kesehatan prioritas yang diselengarakan
melalui komunikasi data.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 31 Tahun 2019
pasal 3, setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi Puskesmas baik
diselengarakan secara elektronik atau nn elektronik. Sistem informasi puskesmas paling
sedikit mencakup:
1. Pencatatan dan pelporan kegiatan puskesmas dan jaringanya
2. Pencatatan dan pelaporan keuangan puskesmas dan jaringanya
3. Survei lapangan
4. Laporan lintas sektor terkait
5. Laporan jejaring puskesmas di wilayah kerjanya

C. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)


Simpus dulu dikenal dengan SP2TP merupakan tool atau instrumen pencatatan dan
pelaporan yang ada di puskesmas. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
adalah suatu tatanan manusia dan/atau peralatan yang menyediakan informasi untuk
membantu proses manajemen Puskesmas mencapai sasaran kegiatannya.
SP2TP adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan
puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana, kegiatan pokok yang dilakukan, dan
hasil yang dicapai oleh puskesmas7. SP2TP meliputi pencatatan, pelaporan, pelaksanaan,
pengawasan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas atau sering disebut dengan “SIMPUS”
merupakan suatu aplikasi manajemen puskesmas yang dimana fungsi utamanya adalah
mengelola semua data pasien, serta laporan lainnya yang sebagaimana dibutuhkan didalam
manajemen puskesmas.
Sistem informasi manajemen puskesmas yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya guna. Puskesmas
Karangmalang Semarang sudah memiliki SIMPUS komputerisasi, akan tetapi belum
memanfatkan SIMPUS tersebut dengan baik. Puskesmas Karangmalang hanya
memanfaatkan komputer, tetapi belum menintegrasikan sistem komputerisasi dengan baik.

4
Komputer yang aktif hanya di bagian loket pendaftaran dan bagian obat saja. Sedangkan
di unit lain harus mendata secara manual dulu lalu di inputkan ke SP3.
Aplikasi SIM puskesmas digunakan di puskesmas dalam kegiatan pencatatan
berbagai egiatan pelayanan, baik itu kegaitan dlama gedung maupun kegiatan diluar
gedung, dan dapat dilakukan koneksi data base secara online melaui jejaring internet ke
server SIKDA Generik di dinas kesehatan, maupun ke data base lokal yang ada di
puskesmas. Kegaitan puskesmas yang mampu di tangani SIM puskesmas adalah:
1. Pengelolaan informasi riwayat medis pasien per individu
2. Pengelolaan informasi kunjungan pasien ke puskesmas
3. Pengelolaan informasi kegiatan pelayanan kesehatn dalam gedung, meliputi:
a. Pelayanan rawat jalan (poliklinik umum, gigi, KIA, imunisasi, dll)
b. Pelayanan UGD
c. Pelayanan rawat inap
4. Pengelolaan informasi pemakaian dna permintaan obat/farmasi di puskesmas, pos obat
desa, pos UKK
5. Pengelolaan informasi tentang kesehatan puskesmas
6. Pengelolaan informasi sarana dan peralatan (inventaris) puskesmas
7. Pengelolaan informasi kegiatan luar gedung yang meliputi:
a. Kegiatan puskesmas pembantu, puskesmas keliling, bidan desa, posyandu,
polindes, poskesdes, poskestren
b. Pengelolaaan informasi gizi masyarakat
c. Pengelolaan informasi surveilans (pengendalian penyakit)
d. Pengelolaan informasi promosi kesehatan
e. Pengelolaan informasi kesehatan lingkungan
f. Pengelolaan infrimasi kesehatan lingkungan
Pihak yang terkait dalam pemanfaatan SIMPUS. Petugas SIMPUS yang terkait di
Puskesmas yaitu :
1. Petugas Pendaftaran selain bertugas mendaftar pasien yang hendak berobat di
Puskesmas, petugas juga harus mengambil dokumen Rekam Medis pasien di Filling
kemudian petugas mengantarkan dokumen tersebut ke poli yang dituju setelah itu
petugas meneliti dan merekap Dokumen serta menginput data tersebut ke komputer.

5
2. Bidan yang ada di Puskesmas selain bertugas melayani Ibu, Balita dan Keluarga
Berencana (KB), juga harus bertugas melakukan Program Lansia, SDIDTK, PAUD
dan SP3 Online.
3. Perawat yang ada di Puskesmas selain melayani pasien, juga harus melakukan tugas
SIK, SIMPUS dan PTM.

D. Tujuan SIMPUS
Puskesmas sebagai salah satu pelayanan tingkat pertama yang bertujuan memberikan
pelayanan kesehatan kepad masyarakat, bertanggung jawab terhadap tercapainya
pembangunan kesehatan di suatu wilayah. Pelayanan ini mencakup rencana, implementasi,
evaluasi, pencatatan, dan laporan yang dijelaskan dalam sistem.
SIMPUS dulu dikennal dengan SP2TP merupakan tool atau instrumen pencatatan dan
pelaporan yang ada di puskesmas. Adapun tujuan SIMPUS yaitu:
1. Tujuan Umum: meningkatkan kualitas manajemen puskesmas secara lebih berhasil
guna dan berdaya guna, melalui pemanfaatan secara optimal data sistem pencatatan
dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) maupun informasi lainnya yang menunjang
kegiatan pelayanan.
2. Tujuan Khusus:
a. Sebagai pedoman penyusunan perencanaan tingkat puskesmas (PTP) dan
pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas melalui mini lokakarya (minlok).
b. Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan puskesmas.
c. Untuk mengatasi berbagai hambatan pelaksanaan program pokok puskesmas.

E. Contoh Penerapan SIMPUS


SIMPUS berbasis Cloud Computing
Pada Sistem Informasi Manajemen (Simpuskesmas) berbasis Cloud Computing
yang pertama kali dilakukan adalah Puskesmas yang akan menggunakan Simpuskesmas
harus masuk ke web Simpuskesmas, kemudian masuk ke Simpuskesmas tersebut dengan
menginput password Puskesmas masing-masing. Setelah masuk dapat masuk ke sistem,
setiap Puskesmas dapat melakukan kegiatan administratif yang dilakukan puskesmas
setiap hari.

6
Dari sistem Simpuskesmas dapat memilih bebrapa menu yang sudah disediakan.
Apabila memilih Master data, user dapat menginput data dokter, obat, penyakit dan
petugas. Jika memilih Pendaftaran, petugas dapat memasukkan semua data pendaftaran.
Jika memilih Rekam medis, maka dapat melakukan input data rekam medis.
Jika memilih rujukan user dapat mengimput semua data tentang rujukan, dan
apabila memilih laboratorium, maka user dapat memasukkan data tentang laboratorium.
Dalam Simpuskesmas juga disediakan menu untuk membuat laporan. Laporan yang dapat
ditampilkan adalah Laporan Pasien, Laporan Pemakaian Obat, Laporan Rujukan dan
Laporan Rekam Medis.
1. Data Flow Diagram Simpuskesmas Gambaran dari Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (Simpuskesmas) Berbasis Cloud Computing

2. Entity Relationship Diagram Simpuskesmas


Entity Relationship Diagram dari Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
(Simpuskesmas)

7
3. Flowchart Sistem Simpuskesmas
Flowchart pada Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUSKESMAS)
Berbasis Cloud Computing adalah pertama kali yang dilakukan masuk ke web
SIMPUSKESMAS yang alamatnya sudah di upload di internet. Setelah masuk ke web
SIMPUSKESMAS, Puskesmas yang dalam hal ini sebagai user wajib memasukkan
username dan password.
Setelah masuk ke Sistem Puskesmas dapat memilih menu yang ada di web
SIMPUS. Apabila memilih Master, maka user akan memasukkan data Dokter, Obat,
Penyakit. Setelah Master diisi user dapat kembali ke menu, dengan memilih menu yang
lain.
Apabila memilih Pendaftaran, maka user akan memasukkan data pendaftaran dan
data pasien dan kembali ke menu. Apabila pilih menu Rekam Medis, user akan
memasukkan data rekam medis dan mengisi detail dari rekam medis dan kembali ke
menu lagi. Selanjutnya apabila pilih menu Rujukan, maka user akan memasukkan data
rujukan dan detail data rujukan dan kembali ke menu. Dan apabila memilih menu
Laboratorium maka user akan memasukkan data Laboratorium, detail Laboratorium
dan hasil laboratorium.
4. Perancangan File Database Perancangan Database dari Sistem Informasi Manajemen
(Simpuskesmas) Berbasis Cloud Computing adalah terdiri dari tabel Pasien, Dokter,
Penyakit, Obat, Petugas dan Pendaftaran.

8
Kelebihan dari Simpuskesmas berbasis Cloud Computing

a. Mempercepat pelayana dan informasi yang lebih akurat dan pencarian data lebih cepat
sehingga kualitas dan mutu pelayanan puskesmas menjadi meningkat.
b. Mempermudah puskesmas untuk kegiatan administratif,dan bagi pihak DKK akan
lebih mudah mendapatkan semua laporan dari puskesmas.

Kekurangan dari Simpuskesmas berbasis Cloud Computing

a. User harus selalu terkoneksi dengan internet maka akan sangat menyulitkan jika
sedang berada di luar jangkauan provider penyedia internet.
b. Sering gangguan teknis seperti server doen yang mengakibatkan tidak dapat mengakses
aplikasi hingga data, mengganggu petugas rekam medis.

Penerapan sistem informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Kota Manado

Pemerintah kota manado menghantarkan kebijakan untuk meningkatkan kaulitas


pelayanan kesehatan yang ad adi wilayah kota manado, kebijakan tersebut terdapat pada
peraturan walikota Manado nomor 15 tahun 2014 tentang standar pelayanann minimal
bidang kesehatan kota manado, terkait dengan perwakot yang ada Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) bahu kota manado berinisiatif untuk bisa melakukan pelayanan
sesuai dengan standar yang telah ditentukan dengan cara membuat sistem informasi
puskesmas (SIMPUS) sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.

Dari hasil penelitian menegnai efektivitas penerapan Sistem Informasi Manajemen


Puskesma (SIMPUS) di kota Manado didapatkan dalam hal

1. Pemahaman program, masih banyak masyarakat belum mengatahui mengenai


SIMPUS, padahala sistem ini dapat membantu seputar informasi yang ada dalam
pelayanan kesehatan.
2. Tepat sasaran, sasaran dari sistem ini adalah masyarakat, namun di dapatkan masih
terdapat kurangnya sosialisasi dan komuikais dengan masyarakat, sehingga
terdapat permasalahan dalam SIMPUS ini adalah sasaran program.

9
3. Tepat waktu, program SIMPUS ini sudah diatur dengan sistematis namun karena
terdapat masalah waktu dan kondisi sehigga terdapat beberapa program yang tidak
dpaat berjalan.
4. Tercapainnya tujuan, karena masih kurannya sosialisasi dan komunikasi dengan
masyarakat dalam melakukan akses informasi sehingga penerapan SIMPUS masih
kurang.
5. Perubahan nyata, program SIMPUS membantu tenaga media dlaam pengelolaan
data yang ada, salah satu hal yang baik dalam program ini adalah akses untuk tenaga
media dalam informasi data pasien lebih lebih cepat dna efektif karena semua data
yang ada sudah bisa di kontrol dalam satu akses.

F. Kelebihan dan Kelemahan SIMPUS


Ditemukan beberapa masalah dalam penerapan SIMPUS di beberapa Puskesmas,
dari sisi brainware, terbatasnya jumlah petugas yang mampu mengoperasikan komputer,
sisi software (program SIMPUS) dalam penerapannya masih terjadi gangguan dan dari sisi
hardware (perangkat komputer) jumlahnya masih terbatas.
Kelemahan:
1. SIMPUS adalah aplikasi yang bersifat single user atau hanya dapat diaplikasikan hanya
oleh satu orang pada saat itu.
2. SIMPUS bukan aplikasi multi user yang memungkinkan satu database diolah bersama-
sama oleh beberapa staf, dari beberapa ruang pelayanan yang ada di puskesmas.
3. Biaya yang dikeluarkan lebih mahal.
4. Pengaksesan data belum terlalu stabil

Kelebihan:

1. Menggunakan Sistem Operasi Winds, tampilan secara grafis dan mudah digunakan.
Untuk proses keluaran data bahkan hampir semua tampilan bisa di akses dengan
menggunakan tetikus (mouse).
2. Menyimpan informasi riwayat kunjungan dari pasien dengan akurat. Penomoran Index
yang tepat dan benar akan lebih mempermudah dalam proses pencarian data pasien
tertentu.

10
3. Input data yang cepat, dengan sumber data dari kartu registrasi pasien. Desain
masukkan data yang dikembangkan dengan mengacu pada pengalaman di menjadi
pertimbangan utama untuk membuat proses entry harus cepat. Dalam kondisi normal
hanya butuh waktu di bawah 1 menit untuk memasukkan satu data pasien.
4. Dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan obat, serta membuat pelaporan LB1
dan LLPO dengan cepat. Periode keluaran data dapat ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan, dari data harian, periode harian, mingguan, bulanan atau tahunan.
5. Dapat menampilkan data 10 Besar/20 Besar penyakit dengan cepat.
6. Menampilkan data-data keluaran secara tabel maupun secara grafik dengan cepat.
7. Dapat digunakan untuk melakukan filter data kunjungan dengan cepat dan mudah,
sesuai dengan kriteria yang diinginkan.

Penerapan evaluasi pada sistem informasi manajemen puskesmas (SIMPUS), antara


lain Sistem Informasi Evaluasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) memiliki beberapa
metode dalam penerapan evaluasi SIMPUS yaitu, berbasis web, HOT-Fit, dan berbasis
Cloud. Metode ini terdapat kelebihan dan kekurangan dari suatu sistem:

SIMPUS
Kelebihan Kekurangan
Berbasis Web Dapat menampilkan Masih banyak yang bersifat
rekapitulasi data paien dan singel user, raan terhadap
obat, serta membuat laporan gangguan sofwer (virus), jika
LB1 dan LPLPO dengan terjadi mati lampu program
cepat. Periode keluaran data bisa crash.
dapat ditetapkan sesuai
dengan kebutuhan, dari data
harian, periode harian,
mingguan, bulan atau
tahunan.

Hot- Fit Dapat digunakan untuk Variabel dalam dimensi


menilai kualitas informasi manusia masih belum

11
antara lain adalah menjelaskan secara lebih jauh
kelengkapan, keakuratan, dari faktor-faktor yang
ketepatan waktu, memperngaruhi penerimaan
ketersediaan, relevensi, pengguna untuk
konsistensi, dan data entry. menggunakan.

Berbasis Cloud Memberikan beberapa User harus selalu terkoneksi


keuntungan dna kemudahan dengan internet, maka akan
dalam pelayanan pasien sangat menyullitkan jika
anatara lain: mempercepat sedang berada di luar
pelayanan, informasi yang jangkauan provider penyedia
lebih akurat, dan pencairan internet, sering gangguan
data lebih cepat, dengan teknis seperti server doen
adanya program berbasis yang mengakibatkan tidak
cloud computing kinerja dapat mengakses aplikasi
puskesmas dapat hinggga data, mengganggu
ditingkatkan, sehingga petugas rekam medis.
kualitas dan mutu pelayanan
menjadi meningkat.

12

Anda mungkin juga menyukai