Sistem informasi manajemen Puskesmas a. Pengertian sistem informasi manajemen Puskesmas Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah suatu tatanan manusia dan atau peralatan yang menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen Puskesmas mencapai sasaran kegiatannya (Wibisono, 2012). Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS) merupakan suatu sistem informasi yang dirancang secara khusus untuk dapat dimanfaatkan di puskesmas. Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas kesehatan memiliki kebutuhan yang unik,dan berbeda dengan fasilitas kesehatan lainnya (Pramono et al., 2018). SIMPUS merupakan suatu Aplikasi Manajemen Puskesmas dimana fungsi utamanya adalah memanage data pasien mulai dari pendaftaran, registrasi, pemeriksaan (diagnosis) serta pengobatan pasien (Thenu, Sediyono and Purnami, 2016). b. Tujuan SIMPUS 1) Tujuan umum Meningkatkan kualitas manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya guna, melalui pemanfaatan secara optimal data sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) maupun informasi lainnya yang menunjang kegiatan pelayanan (Wibisono, 2012). 2) Tujuan Khusus a) Sebagai pedoman penyusunan perencanaan tingkat puskesmas (PTP) dan pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas melalui mini loka karya (minlok). b) Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan puskesmas. c) Untuk mengatasi berbagai hambatan pelaksanaan program pokok puskesmas. c. Manfaat Pengembangan sistem informasi Puskesmas Manfaat SIMPUS adalah mempermudah dan mempercepat pelayanan, membakukan prosedur dan standar pelayanan serta mendapatkan data dan informasi yang akurat. SIMPUS diharapkan dapat meningkatkan manajemen puskesmas secara lebih berhasilguna dan berdayaguna (Thenu, Sediyono and Purnami, 2016). d. Alur pelaksanaan pengumpulan data SIMPUS Alur pengumpulan data di mulai dari bagian pendaftaran dengan melakukan registrasi pasien yang menangani data kunjungan pasien, baik kunjungan pemeriksaan umum/gigi/gizi/ KIA/KB/ laboratorium. Kemudian pemeriksaan/ pemberian tindakan medis, berdasarkan jenis pemeriksaannya, sub sistem ini diklasifikasikan menjadi pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, kunjungan gigi, kunjungan imunisasi, kegiatan KIA, kegiatan KB. Apabila membutuhkan pemeriksaan penunjang bisa dilakukan di bagian pemeriksaan laboratorium. Setelah pemeriksaan selesai di lakukan pasien di minta untuk ke bagian kasir untuk membayar biaya periksa dan mengambil obat di bagian apotek (Lely, 2014). e. Input data SIMPUS berbasis Web Dalam memasukkan data Simpuskesmas harus masuk ke web Simpuskesmas, kemudian masuk ke Simpuskesmas tersebut dengan menginput password Puskesmas masing-masing. Setelah masuk dapat masuk ke sistem, setiap Puskesmas dapat melakukan kegiatan administratif yang dilakukan puskesmas setiap hari. Dari sistem Simpuskesmas dapat memilih beberapa menu yang sudah disediakan. Apabila memilih Master data, user dapat menginput data dokter, obat, penyakit dan petugas. Jika memilih Pendaftaran, petugas dapat memasukkan semua data pendaftaran. Jika memilih Rekam medis, maka dapat melakukan input data rekam medis. Jika memilih rujukan user dapat mengimput semua data tentang rujukan, dan apabila memilih laboratorium, maka user dapat memasukkan data tentang laboratorium. Dalam Simpuskesmasjuga disediakan menu untuk membuat laporan. Laporan yang dapat ditampilkan adalah Laporan Pasien, Laporan Pemakaian Obat, Laporan Rujukan dan Laporan Rekam Medis (Wibisono, 2012). f. Pengolahan data SIMPUS berbasis web Kegiatan dalam pengolahan data meliputi pengolahan data pasien dan data registrasi kunjungan pasien, terdapat beberapa macam klasifikasi registrasi, yaitu pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, kunjungan gizi, kunjungan imunisasi, kegiatan KIA, kegiatan KB, pemeriksaan laboratorium, kasir dan resep obat (Lely, 2014). g. Pelaporan data SIMPUS Pelaporan data SIMPUS antara lain register pasien, rekap pasien, rekap penyakit, rekap obat, pemakaian obat, lembar input resep, rekap penerimaan obat, LB-1,data kesakitan, LPLPO, LPLPO tahunan, laporan stok akhir obat, 10 besar penyakit pasien per jenis pasien, rekap klaim, laporan kunjungan, kunjungan per kepala keluarga,kepala keluarga tidak berkunjung, data kesakitan tahunan, inputan kode obat yang salah dan inputan kode penyakit yang salah. Laporan yang dihasilkan dalam bentuk soft file dan bisa diprint out jika dibutuhkan (Pujihastuti, 2016). DAFTAR PUSTAKA Lely, N. N. (2014) ‘Penerapan sistem informasi manajemen puskesmas (simpus) dalam meningkatkan pelayanan di puskesmas sawangan, depok 1,2’, (511), pp. 161–170. Pramono, A. E. et al. (2018) ‘Telaah Input Data Sistem Informasi Kesehatan di Puskesmas Gondokusuman II Kota Yogyakarta’, 3(1), pp. 44–52. Pujihastuti, D. P. A. (2016) ‘Tinjauan pelaksanaan pelaporan sistem informasi manajemen puskesmas (simpus) di puskesmas jumantono kabupaten karanganyar’, X(2), pp. 1–11. Thenu, V. J., Sediyono, E. and Purnami, C. T. (2016) ‘Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Guna Mendukung Penerapan Sikda Generik Menggunakan Metode Hot Fit Di Kabupaten Purworejo Evaluation of Health Center Management Information System to Support the Implementation of Generic SIKDA using HOT ( fit ) method in District of Purworejo’, 4(02), pp. 129–138. Wibisono, S. (2012) ‘Sistem Informasi Manajemen Puskesmas ( Simpuskesmas ) berbasis Cloud Computing’, 17(2), pp. 141–146.