Anda di halaman 1dari 5

RSUD Waluyo Jati Kraksaan yaitu satu dari sekian Rumah Sakit milik Pemkab

Probolinggo yang awalnya merupakan Rumah Sakit Umum baru dengan nama RSU. Waluyo
Jati Kraksaan diresmikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur pada tanggal
06 Januari 1982 yang berlokasi di Desa Kandang Jati Kulon Kecamatan Kraksaan dengan
luas areal tanah 35.000 m2 dengan Luas Bangunan 10415. Kapasitas 255 tempat tidur (bed).
RSUD Waluyo Jati Kraksaan Memiliki Layanan Unggulan di Bagian NICU. Berlokasi di Jl.
dr. Soetomo No.1 Kraksaan Kabupaten Probolinggo.
Seiring dengan perkembangan zaman, pada tahun 2002 RSUD Waluyo Jati telah
berstatus swadana dengan berbentuk Badan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (BPKM)
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor: 10 Tahun 2002 dan mulai saat
itu RSUD Waluyo Jati telah menjadi Rumah Sakit kelas C Non Pendidikan berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.105/MENKES/SK/II/1988 dan
Instruksi Gubernur No. 26 tahun 1983. Dan pada tahun 2002 telah terakreditasi 5 program
pelayanan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
YM.00.03.2.2.562. Pada saat itu RSUD Waluyo Jati Kraksaan dibawah kepimimpinan dr.
Moh. Zein. Dan pada saat ini RSUD Waluyo jati telah lulus tingkat lanjut 12 pelayanan
berdasarkan Sertifikat Akreditasi Rumah Sakit Nomor : KARS-SERT/264/i/2013.
RSUD Waluyo Jati Kraksaan dalam menjalankan fungsinya mempunyai visi, misi,
tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan. Visi RSUD Waluyo Jati adalah “Terwujudnya
Pelayanan Kesehatan di RSUD Waluyo Jati Kraksaan Yang Profesional, Bermutu, Adil,
Modern, Ramah Lingkungan dan Diminati”. Sedangkan Misi dari RSUD Waluyo Jati adalah
Mewujudkan Tata kelola Rumah Sakit Yang baik (good corporate governance), Terciptanya
Rumah Sakit Yang Ramah Lingkungan (Green Hospital), Memberikan Pelayanan Kesehatan
Yang Bermutu Didukung Sumber Daya Yang Optimal dan Profesional.
RSUD Waluyo Jati Kraksaan Probolinggo merintis pelaksanaan sistem informasi
berbasis komputer sejak januari tahun 2002 yang bekerja sama dengan pihak Universitas
Brawijaya. Dikarenakan pihak manajerial lebih membutuhkan data yang semakin akurat dan
mudah diakses dimanapun dan kapanpun, maka pada tahun 2009 dilakukan pergantian
vendor SIMRS. Aplikasi SIMRS dan perangkat yang baru, sudah dipasang serta
disosialisasikan ke unit ruangan yaitu loket, RM (Rekam Medik), UGD (Unit Gawat
Darurat), Radiologi, Elektromedik, Apotik, Laboratorium, Instalasi Rawat Inap, dan hanya
poli mata untuk Intalasi Rawat Jalan, serta kasir.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah sebuah sistem komputerisasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk
jaringan koordinasi , pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi
secara tepat dan tepat. Sistem informasi rumah sakit umumnya mencakup masalah klinikas
(Media), Pasien dan informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan rumah sakit itu
sendiri. Untuk menunjang hal tersebut dibutuhkan 3 elemen utama, antara lain : Software,
Hardware, Brainware. Ketiga elemen tersebut sebagai berikut.

1. Software
Software merupakan sebuah perangkat lunak yang umumnya digunakan untuk
mengkontrol perangkat keras atau bisa juga digunakan untuk menghasilkan data
informasi. Di Rumah sakit informasi tersebut adalah informasi tentang data-data medis
pasien. Pada saat ini software sudah sangat berkembang dan canggih, yang dulunya
berbasis desktop saat ini software berbasis web sudah banyak dipakai. Tidak salah jika
suatu rumah sakit membuat suatu keputusan untuk menggunakan software yang
berbasis web sebagai media lunak untuk mengolah informasi mereka. Keunggulan
software berbasis web ini adalah keamanan lebih baik, ringan untuk dijalankan,
pemeliharaan yang sederhana dan hemat biaya.
2. Hardware
Hardware dapat diartikan sebagai perangkat Keras, adalah komponen pada komputer
yang dapat terlihat dan disentuh secara fisik. Hardware sendiri terbagi lagi ke dalam 3
kategori menurut fungsinya, antarai lain :
 Perangkat Input / Masukan: Merupakan Hardware yang digunakan untuk
memasukkan (Input) instruksi dari pengguna komputer (User). Contohnya adalah
Keyboard, Mouse, dan Joystick.
 Perangkat Pemrosesan: Merupakan Hardware yang terdapat pada sebuah komputer
untuk memproses masukkan / input dari pengguna. Contohnya adalah Prosesor pada
sebuah komputer.
 Perangkat Output / Keluaran: Merupakan Hardware yang digunakan untuk
menghasilkan suatu proses (output) dari pengguna komputer (User). Contohnya
adalah Monitor, Speaker, dan Printer.
Dalam mendukung proses berjalannya SIM RS, pemilihan hardware cukup penting.
Hardware yang baik, tepat guna akan mempermudah dalam proses maintenance /
pemeliharaan nantinya. Oleh karena itu aspek hardware yang dibutuhkan harus
disesuaikan dengan kebutuhan SIM RS.

3. Brainware
Brainware adalah setiap orang yang terlibat dalam kegiatan pemanfaatan komputer /
sistem pengolahan data. Brainware merupakan sumber inspirasi utama bagi
terbentuknya suatu sistem komputer dan proses berjalannya SIM RS nantinya. Menurut
tingkat pemanfaatan terhadap komputer, Brainware digolongkan dalam empat
tingkatan dimulai dari tingkatan yang tertinggi:
 System Analyst: penanggung jawab dan perencana sistem dari sebuah
proyek pembangunan sebuah SIM RS khususnya yang memanfaatkan komputer
 Programmer : Pembuat dan petugas yang mempersiapkan program yang dibutuhkan
pada sistem komputerisasi yang dirancang
 Administrator : Seseorang yang bertugas mengelola suatu sistem
operasi dan program-program yang berjalan pada sebuah sistem / jaringan
komputer
 Operator : Pengguna biasa, hanya memanfaatkan sistem komputer yang sudah
ada

Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan SIM RS di rumah sakit sangat tergantung pada
ketiga elemen di atas. Ketiga elemen diatas saling keterkaitan satu sama lain dan saling
melengkapi.

Di RSUD Waluyo Jati Kraksaan sendiri, SIM RS dimulai dari software atau aplikasi
dengan berbasis desktop. Seiring dengan berkembangnya tekhnologi dan kebutuhan akan
SIM RS yang semakin lama juga semakin berkembang, migrasi ke dalam basis web mau
tidak mau harus dilakukan. Dimulai dari tahun 2008 SIM RS berbasis web sudah diadopsi.
Tentunya di awal-awal tidak berjalan mulus, dengan adanya keterbatasan dan permasalah
menjadi sebuah pelajaran untuk selalu berbenah hingga menjadi SIM RS yang benar-benar
terintegrasi secara menyeluruh, sehingga pada saat ini input dan output data sudah sangat
dirasakan manfaatnya. Pada saat ini modul SIM RS yang dimiliki oleh RSUD Waluyo Jati
kraksaan terintegrasi ke dalam beberapa modul, diantaranya:

1. Modul TPP (Tempat Pendaftaran Pasien)


2. Modul Rawat Jalan
3. Modul IGD (Instalasi Gawat Darurat)
4. Modul Rawat Inap
5. Modul Penunjang Medis
6. Modul Kasir

DIAGRAM ALUR SIM RSUD WALUYO JATI

Anda mungkin juga menyukai