MAKALAH
(Disusun guna menyelesaikan Tugas Semester Antara mata kuliah Pengelolaan
Limbah)
Disusun oleh:
Linda Syahadhatun Nisa’ (132110101035)
Kelas A
0
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas Permasalahan Pengelolaan Limbah
di Lingkungan Sekita. Dengan studi kasus pembakaran sampah di daerah dekat
kampus Universitas Jember.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak selalu mendapat kemudahan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak kesulitan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Teruntuk dosen mata kuliah Pengeloaan Limbah, yaitu Ibu Anita Dewi
Moelyaningrum, S.KM., M.Kes. Ibu Prehatin Trirahayu N., S.KM., M.Kes. dan
Bapak Khoiron, S.KM., M.Sc.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI......................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................Error! Bookmark not defined.
1.1. Latar Belakang ......................................................... Error! Bookmark not defined.
1.2. Tujuan ....................................................................................................................... 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 2
2.1 Definisi Limbah ........................................................................................................ 2
2.2 Sumber dan Jenis Sampah ........................................................................................ 3
2.2.1 Sumber-Sumber Sampah....................................................................................3
2.2.2 Jenis Sampah......................................................................................................4
2.3 Metode Pembuangan Akhir Sampah........................................................................5
2.3.1 Metode Pembuangan Yang Kurang Memuaskan...............................................5
2.3.2 Metode Pembuangan Akhir Yang Baik..............................................................5
2.4 Prinsip Pengelolaan Sampah.....................................................................................6
2.5 Penanganan Sampah.................................................................................................8
BAB 3. HASIL dan PEMBAHASAN ...............................Error! Bookmark not defined.
BAB 4. PENUTUP ............................................................Error! Bookmark not defined.
4.1 Kesimpulan .............................................................. Error! Bookmark not defined.
4.2 Saran ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ........................................................Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN.......................................................................Error! Bookmark not defined.
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui permasalahan limbah yang ada di lingkungan sekitar dan
bagaimana rekomendasi penyelesaian yang bisa dilakukan untuk mengurangi
permasalahan tersebut.
1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2
2.2 Sumber dan Jenis Sampah
2.2.1 Sumber-sumber sampah
a. Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic wastes)
Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah
tangga yang sudah dipakai dan dibuang, seperti sisa-sisa makanan baik
yang sudah dimasak atau belum, bekas pembungkus baik kertas, plastik,
daun, dan sebagainya, pakaian-pakaian bekas, bahan-bahan bacaan, perabot
rumah tangga, daun-daunan dari kebun atau taman
b. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum
Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar, tempat-tempat
hiburan, terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini
berupa kertas, plastik, botol, daun, dan sebagainya.
c. Sampah yang berasal dari perkantoran
Sampah ini dari perkantoran baik perkantoran pendidikan, perdagangan,
departemen, perusahaan, dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas-kertas,
plastik, karbon, klip dan sebagainya. Umumnya sampah ini bersifat
anorganik, dan mudah terbakar (rubbish).
d. Sampah yang berasal dari jalan raya
Sampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umumnya terdiri dari :
kertas-kertas, kardus-kardus, debu, batu-batuan, pasir, sobekan ban,
onderdil-onderdil kendaraan yang jatuh, daun-daunan, plastik, dan
sebagainya.
e. Sampah yang berasal dari industri (industrial wastes)
Sampah ini berasal dari kawasan industri, termasuk sampah yang berasal
dari pembangunan industri, dan segala sampah yang berasal dari proses
produksi, misalnya : sampah-sampah pengepakan barang, logam, plastik,
kayu, potongan tekstil, kaleng, dan sebagainya.
f. Sampah yang berasal dari pertanian/perkebunan
3
Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanian misalnya: jerami,
sisa sayur-mayur, batang padi, batang jagung, ranting kayu yang patah, dan
sebagainya.
g. Sampah yang berasal dari pertambangan
Sampah ini berasal dari daerah pertambangan, dan jenisnya tergantung dari
jenis usaha pertambangan itu sendiri, maisalnya: batu-batuan, tanah/cadas,
pasir, sisa-sisa pembakaran (arang), dan sebagainya.
h. Sampah yang berasal dari petenakan dan perikanan
Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini, berupa : kotoran-
kotoran ternak, sisa-sisa makanan bangkai binatang, dan sebagainya
(Notoatmojo, 2003).
2.2.2 Jenis Sampah
a. Sampah berdasarkan asalnya
- Sampah anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang umumnya tidak dapat
membusuk, misalnya : logam/besi, pecahan gelas, plastik dan
sebagainya.
- Sampah organik
Sampah organik adalah sampah yang pada umumnya dapat membusuk,
misalnya : sisa-sisa makanan, daun-daunan, buah-buahan dan
sebagainya.
b. Sampah berdasarkan dapat dan tidaknya terbakar
- Sampah yang mudah terbakar, misalnya : kertas, karet, kayu, plastik,
kain bekas dan sebagainya.
- Sampah yang tidak dapat terbakar, misalnya: kaleng-kaleng bekas,
besi/logam bekas, pecahan gelas, kaca, dan sebagainya (Notoatmodjo,
2003).
c. Sampah berdasarkan karakteristiknya
- Abu (Ashes)
4
Merupakan sisa pembakaran dari bahan yang mudah terbakar, baik di
rumah, di kantor maupun industri.
- Sampah Jalanan (Street Sweeping)
Berasal dari pembersihan jalan dan trotoar, terdiri dari kertas-kertas,
kotoran dan daun-daunan.
- Bangkai Binatang (Dead Animal)
Yaitu bangkai binatang yang mati karena bencana alam, penyakit atau
kecelakaan.
- Sampah pemukiman (Household refuse)
Yaitu sampah campuran yang berasal dari daerah perumahan.
- Bangkai Kendaraan (Abandoned vehicles)
Yang termasuk jenis sampah ini adalah bangkai mobil, truk, kereta api,
satelit, kapal laut dan alat transportas lainnya.
- Sampah industri
Yaitu semua limbah padat yang berasal dari buangan industri.
5
Metode pembuangan sampah basah/ garbage yang berasal dari sisa
makanan dapur, rumah, restaurant dengan menghancurkannya lebih dulu
kemudian dibuang diselokan pembuangan air kotor untuk mengalami
pemecahan atau pembusukan dalam instalansi pembuangan air kotor.
b. Composting
Pemecahan bahan-bahan organik dari sampah secara biokimia yang
memproduksi hasil akhir bahan-bahan menyerupai humus yang dapat
digunakan sebagai soil conditioning.
c. Incenerator
Penggunaan alat pembakar yang dilengkapi alat yang bisa menghindari
terjadinya polusi udara akibat pembakaran sampah. Untuk mengurangi
jumlah, mampu memusnahkan mikroorganisme patogen.
d. Sanitary lanfill
Prinsip pembuangan sampah ketempat rendah dan ditutup dengan tanah.
Sampah harus ditutup. Metode ini sudah terkontrol dengan baik.
Pengurangan sampah yang telah dimampatkan secara terkendali dan
merupakan pembuangan sampah yang yang lengkap (lebih banyak
dilakukan di negara maju). Pada metode ini perbadingan sampah :
penutupnya yaitu 4:1 dan harus terdapat tempat pengolahan lindi.
6
digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti
mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti
mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang
bermanfaat.
a. Reduce (mengurangi segala sesuatu yang menimbulkan sampah)
Berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak
lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang-barang yang tidak
“terlalu” dibutuhkan seperti baju baru, aksesoris tambahan atau apa pun yang
intinya adalah pengurangan kebutuhan. Kurangi juga penggunaan kertas tissue
dengan sapu tangan, kurangi penggunaan kertas di kantor dengan print
preview sebelum mencetak agar tidak salah, baca koran online, dan lainnya.
Contoh kegiatan reduce :
- Pilih produk dengan pengemas yang dapat didaur ulang
- Hindari pemakaian dan pembelian produk yang menghasilkan sampah
dalam jumlah besar
- Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill)
- Kurangi penggunbaan bahan sekali pakai
b. Reuse (kegiatan penggunaan kembali sampah secara langsung)
Berarti pemakaian kembali seperti contohnya memberikan baju-baju bekas ke
yatim piatu. Tapi yang paling dekat adalah memberikan baju yang kekecilan
pada adik atau saudara, selain itu baju-baju bayi yang hanya beberapa bulan
dipakai masih bagus dan bisa diberikan pada saudara yang membutuhkan.
Reuse juga merupakan kegiatan penggunaan kembali samapah yang masih
digunakan baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain.
Contoh kegiatan reuse :
- Gunakan kembali wadah/ kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi
lainnya
- Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat
minyak goreng
- Gunakan wadah/kantong yang dapat digunakan berulang-ulang
7
- Gunakan baterai yang dapat di charge kembali
- Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan
c. Recycle (memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami proses
pengolahan)
Berarti mendaur ulang dengan mengolah sampah menjadi produk baru yang
lebih bernilai atau bahkan mempunyai nilai jual. Paling mudah adalah
mendaur ulang sampah organik di rumah, menggunakan bekas botol plastik
air minum atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas
bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum
menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara
organik dan non-organik saja tidak jalan. Malah akhirnya lebih banyak
gerilyawan lingkungan yang melakukan daur ulang secara kreatif dan
menularkannya pada banyak orang dibandingkan pemerintah.
Contoh kegiatan recycle :
- Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai
- Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos
- Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang
bermanfaat
8
diberikan kepada pemulung dan yang tidak bisa dipakai kembali dapat
dibuang.
b. Pengumpulan
Untuk menangani masalah persampahan yang bersumber dari rumah
tangga, pola pengumpulan yang dianjurkan adalah pola individual tak
langsung, dimana sampah dikumpulkan oleh petugas kebersihan yang
mendatangi tiap-tiap sumber sampah (rumah ke rumah) dan diangkut ke
tempat pembuangan sementara (TPS). Pola pengumpulan lain yang menjadi
alternatif adalah Pola komunal langsung adalah kegiatan pengambilan
sampah dari masingmasing titik komunal dan diangkut langsung ke tempat
pembuangan akhir tanpa melalui kegiatan pemindahan (Mayun, 2009)
(Mustaha)
c. Pengangkutan
Membawa sampah dari sumber atau dari TPS atau dari tempat pengolahan
sampah terpadu menuju ke TPA. Jenis kendaraan pengangkut sampah yang
digunakan untuk pola pengumpulan komunal langsung adalah
jeniscompactor truck dengan kapasitas 6 m3 dan arm roll truck yang
berkapasitas 4 m3. Kendaraan jenis compactor truck memiliki kelebihan
dapat melakukan pengepresan sampah sehingga kapasitas daya tampungnya
dapat ditingkatkan. Dalam pemuatan maupun pembongkaran
sampah, compactor truckdan arm roll dilengkapi dengan lengan tarik
hidrolik sehingga dapat bergerak secara otomatis yang dikendalikan oleh
sopir sehingga tidak bersentuhan langsung dengan sampah. (Mayun, 2009)
(Mustaha)
d. Pengolahan
Mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah.
e. Pemrosesan akhir smpah
Pengembalian sampah atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media
lingkungan secara aman.
9
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sampah tersebut merupakan bagian dari limbah yang kemungkinan besar dari
rumah-rumah penduduk disekitar, sampah-sampah anak kost, atau sampah di jalan
raya yang disapu kemudian dibuang kesana. Sampah yang ada yaitu limbah berwujud
padat. Berdasarkan sampah-sampah yang ada disana, sampah organik dan anorganik
hapir sama banyaknya. Sampah organik seperti daun, kulit buah, sayur, dll.
Sedangkan sampah anorganiknya banyak ditemui bungkus makanan, plastik, kertas,
dll.
10
sebagai penutup sampah, cara ini sudah tidak direkomendasi lagi oleh Pemerintah
Republik Indonesia karena tidak memenuhi syarat teknis suatu TPA Sampah, Open
dumping sangat potensial dalam mencemari lingkungan, baik itu dari pencemaran
air tanah oleh Leachate (air sampah yang dapat menyerap kedalam tanah), lalat,
bau serta binatang seperti tikus, kecoa, nyamuk dll.
Di lokasi kejadian tidak dilakukan open dumping yang benar jika memang
metode tersebut yang dilakukan masyarakat, karena sampah-sampah tersebut tidak
dimasukkan pada tanah galian. Dibiarkan begitu saja pada tanah datar. Sehingga
seperti sampah-sampah yang dibiarkan berserakan.
11
pembakaran plastik. Pembakaran bahan sintetis yang mengandung nitrogen, seperti
nilon, busa poliuretan yang ada pada sofa atau karpet busa, juga membahayakan
karena dapat menghasilkan gas HCN yang berbahaya.
12
berserakan. ini juga akan mempermudah para petugas sampah dalam mengumpulkan
sampah untuk diangkut ke TPS atau TPA. Pola pengumpulan sampah komunal yang
dilakukan oleh petugas sampah dapat lebih digalakkan penerapannya jika para
masyarakat malas membuang ke TPS terdekat.
Proses penanganan sampah belum dilakukan, karena pada tahap yang pertama
saja sudah tidak dilakukan. Yaitu tahap pemilahan. Dimana hampir semua sampah
yang ada di lokasi kejadian, dibiarkan dibuang begitu saja oleh pembuangnya. Tidak
ada pemilahan sampah berdasarkan jenis, jumlah, dan sifatnya. Jika pada tahap
pertama saja tidak dilakukan, maka tahap-tahap selanjutnya pun tidak dilakukan.
Namun yang ada pada kenyataannya, bahwa masalah sampah ini tidak hanya
pada satu tempat. Setelah saya lakukan pengamatan pada TPS terdekat, ternyata
masyarakat sekitar TPS juga masih melakukan pembakaran sampah di dekat TPS.
seharusnya TPS tersebt menjadi tempat penampungan sementara, akhirnya juga
menjadi tempat yang tidak berfungsi sesuia dengan semestinya.
Jadi, masalah sampah dan pengelolaannya perlu ada kepedulia dari berbagai
lapisan masyarakat dan berbagai pihak yang ada. Bukan hanya kepentingan satu
pihak atau yang lain. -“Jika anda bukan orang sembarangan, MAKA jangan buang
sampah sembarangan”-
13
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penyusunan makalah ini adalah masih
banyaknya permasalahan terkait dengan sampah, membuat kita seharusnya lebih
peduli akan hal tersebut. Seperti yang dibahas dalam kasus menegnai pembakaran
sampah yang asih dilakukan disekitar kampus Universitas Jember. Sangat
disayangkan, daerah yang notabene adalah daerah pendidikan masih dijumpai
aktivitas yang menyebabkan gangguan estetika lingkungan dan pencemaran udara.
Sampah tersebut merupakan bagian dari limbah yang kemungkinan besar dari rumah-
rumah penduduk disekitar, sampah-sampah anak kost, atau sampah di jalan raya yang
disapu kemudian dibuang ke tempat kejadian. Ini berarti masih rendahnya
pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan smapah dan bahaya membakar
sampah. Kesalahan bukan hanya pada perilaku masyarakat yang membuang sampah
sembarangan, tetapi juga pada sistem atau metode pengelolaan sampahnya. Jika
dilakukan perbaikan, perlu adanya kerjasama antar piihak.
4.2 Saran
Saran yang dapat dilakukan yaitu :
14
DAFTAR PUSTAKA
15
LAMPIRAN
Jum’at, 29 Januari 2015, Lokasi Kejadian: tanah kosong seberang Bank Center
Universitas Jember
16