Anda di halaman 1dari 14

HOSPITAL TOURING MANAGEMENT

DIRUANG CATLEYA 10 SMC RS TELOGOREJO SEMARANG

Disusun Oleh :

Novia Puji Lestari (115076)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO SEMARANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan tugas makalah dengan baik dan
tepat pada waktunya sebagai tugas kuliah modul D1-2 (Profesionalisme), tak lupa penulis
ucapkan terima kasih atas semua pihak yang ikut membantu penyusunan makalah ini dengan
judul “Hospital Touring Management Diruang Catleya 10 Smc Rs Telogorejo”

Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai pemenuhan tugas serta untuk menambah
wawasan tentang peran dan fungsi kepala ruang, ketua tim dan perawat pelaksana..
Penyusunan makalah ini berdasarkan pengumpulan sumber informasi dari berbagai buku
serta sumber lainnya.

Dan akhir kata penulis tidak lupa mohon saran dan kritik dari segala kekurangan baik dari
susunan isi ataupun kosa kata yang terdapat pada makalah ini. Penulis berharap semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Terimakasih.

Semarang, 18 Januari 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengetahuan masyarakat yang semakin meningkat, berpengaruh terhadap
meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, termasuk
pelayanan keperawatan. Oleh karena itu, citra seorang perawat kian menjadi sorotan.
Hal ini tentu saja merupakan tantangan bagi profesi keperawatan dalam
mengembangkan profesionalisme selama memberikan pelayanan yang berkualitas
agar citra perawat senantiasa baik di mata masyarakat.

Pengorganisasian dalam manajemen keperawatan mempunyai banyak aktifitas


penting, antara lain bagaimana asuhan keperawatan dikelola secara efektif dan efisien
untuk sejumlah pasien di rumah sakit dengan jumlah staf keperawatan dan fasilitas
yang ada. Untuk diperlukan pembagian tugas, kerja sama, dan koordinasi sehingga
semua pasien mendapatkan pelayanan yang optimal (Arwani & Supriyatno, H. 2013)

Menurut Simarora (2012) dalam model pengembangan praktik keperawatan


profesional peran dan fungsi kepala ruang, perawat primer merupakan hal yang sangat
penting sehingga perawat associate mampu memberikan asuhan keperawatan sesuai
mutu pelayanan yang diinginkan. Model praktik keperawatan professional masih
sedikit digunakan oleh bangsal-bangsal rumah sakit, namun ruang Catleya lantai 10 di
rumah sakit Telogorejo menggunakan model keperawatan professional walaupun
masih dalam tahap percobaan. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin membahas
lebih lanjut mengenai peran dan tugas perawat dalam model praktik keperawatan
professional.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui model keperawatan yang digunakan dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien. Mengetahui peran dan tugas kepala ruang, perawat
primer dan perawat associate.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kegiatan yang dilakukan kepala ruang dalam hal ini CCN dalam satu
shift
b. Mengetahui kegiatan yang dilakukan perawat primer dalam satu shift
c. Mengetahui kegiatan yang dilakukan perawat associate dalam satu shift

C. Manfaat
Menambah wawasan dan gambaran dalam peran dan tugas perawat dengan model
praktik keperawatan professional sehingga nantinya mampu menerapkannya.
BAB II
PERAN PERAWAT

A. Peran Supervisor
Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan
secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan keperawatan,
masalah ketenagaan dan peralatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu
setiap saat. Supervisi bertujuan untuk mengusahakan lingkungan dan kondisi kerja
seoptimal mungkin termasuk suasana kerja diantara staf`dan memfasilitasi penyediaan
alat-alat yang dibutuhkan baik kuantitas maupun kualitas sehingga memudahkan
untuk melaksanakan tugas (Afandi, M, 2011, Hlm. 34).

Seorang supervisor harus menguasai keterampilan tehnis diberi training untuk


memantapkan keterampilan manajarial. Keterampilan ini mencakup kemampuan
menangani konflik di rumah sakit, menangani perawat pelaksana yang sulit di ajak
kerja sama. Supervisor yang memiliki keterampilan ini, akan lebih mudah
menggalang dukungan dari berbagai pihak untuk mendukung keputusan yang di buat
dan menyelesaikan tugas-tugas yang di berikan, serta mencari solusi dari masalah
yang di hadapi. Supervisor harus memiliki keterampilan membuat keputusan, karena
supervisor di beri tanggung jawab untuk membuat keputusan selama dinas apakah
pekerjaan dapat di selesaikan dengan sumberdaya yang ada, atau memerlukan
konsultan dari luar (Kuntoro, 2010, Hlm.87).

Supervisor bertanggung jawab dalam menejemen, sesuai memiliki pengetahuan,


keterampilan dan keinginan untuk mencapai tujuan sesuai dengan perannya.
Supervisor dapat berperan sebagai mentoring, power perspective, dan networking.
Supervisor sebagai mentor berperan sebagai model, mengajar, melatih,
mengembangkan dan memberikan bimbingan dan fasilitas untuk meningkatkan karir
staf. Supervisor sebagai pemegang kekuasan adalah kemampuan untuk mengubah
prilaku stafnya. Supervisor dan kerjasama membangun hubungan yang positif, dengan
kelompok dan institusi dalam merubah lingkungan kerja (Nursalam, 2011. Hlm. 69).
B. Peran Kepala Ruang
Kepala ruangan merupakan tenaga perawat yang diberi tugas memimpin satu ruang
rawat, dan bertanggung jawab terhadap pemberian asuhan keperawatan, yang
berperan sebagai first line manager di sebuah rumah sakit, yang diharapkan mampu
melaksanakan fungsi manajemen keperawatan (Sitorus, R & Panjaitan, 2011). Peran
kepala ruang adalah sebagai berikut:
1. Melakukan fungsi pengarahan meliputi:
a. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga keperawatan sesuai kebutuhan.
b. Merencanakan jumlah dan jenis obat serta peralatan keperawatan yang
diperlukan sesuai kebutuhan.
c. Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan/asuhan keperawatan yang akan
diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan, meliputi:
a. Tugas harian

1) Menyusun dan mengatur tenaga perawat, sesuai dengan kebutuhan dan


ketentuan yang berlaku untuk dinas pagi, sore dan malam.
2) Melaksanakan program orientasi kepada tenaga perawat baru yang akan
bekerja di ruang perawatan.
3) Membimbing, mengarahkan dan memotivasi perawat unyuk melaksanakan
asuhan keperawatan sesuai dengan ketentuan/standar.
4) Mengadakan kerjasama dan memelihara hubungan baik dengan seluruh
Koordinator lain yang berada di Rumah Sakit.
5) Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat dan bahan-bahan
lain yang diperlukan oleh ruang perawatan.
6) Mengunjungi pasien secara random.
7) Mengklasifikasi pasien di ruang rawat menurut kategori infeksi, non
infeksi, tingkat kegawatan untuk memudahkan perawatan.
8) Menciptakan lingkungan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan berlangsung.
9) Mengontrol pelaksanaan administrasi dan keuangan meliputi pencatatan
honor dokter, alat kesehatan dan tindakan di ruang perawatan.
10) Mengatasi masalah-masalah pasien, karyawan dan sistim pelayanan yang
menjadi tanggung jawabnya.
11) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas,
pasien dan keluarga pasien, sehingga menimbulkan ketenangan.
12) Mengkoordinir ketenagaan perawat dalam kondisi emergensi agar tidak
ada pasien yang tidak tertangani.
13) Mengawasi kerapihan, kebersihan lingkungan dan penempatan alat-alat
furniture ruang perawatan.
14) Memonitor kelengkapan data pasien (data pasien pada dokumentasi pasien
sebelum dikirim ke Medical Record).
15) Mengkoordinir pelaksanaan inventarisasi harian di bagiannya.
b. Tugas mingguan
1) Mengontrol pelaksanaan inventarisasi alat-alat inventasi.
2) Mengontrol kehadiran karyawan.
3) Mengontrol pengadaan dan penggunaan alat-alat medik keperawatan.
4) Pengarahan pelaksanaan pengendalian infeksi nasokomial dan rekapitulasi
data Indicator mutu pelayanan keperawatan di bagiannya.
c. Tugas bulanan
1) Mengarahkan dan mengontrol penyusunan daftar dinas bulanan.
2) Merekapitulasi kehadiran karyawan untuk dilaporkan ke HRD.
3) Mempertanggung jawabkan penggunaa obat dan alkes ke bagian Internal
Audit.
4) Melaksanakan penilaian terhadap perawat dalam masa percobaan.
5) Mengatur cuti khusus, cuti besar, cuti tahunan atau cuti hamil dan
melaporkan ke HRD.
6) Mengikuti rapat Koordinator Keperawatan.
7) Menyelenggarakan pertemuan / rapt rutin bulanan di bagiannya.
8) Mempertanggung jawabkan kegiatan operasional dalam bentuk laporan 3
(tiga) bulanan.
9) Mempertanggung jawabkan inventarisasi alat-alat inventasi setiap bulan.
10) Mengkoordinir pelaksanaan evaluasi pelayanan keperawatan melalui
Kuisioner pasien.
d. Tugas tahunan
1) Membuat rencana kerja tahunan, pengadaan alat-alat, sarana penunjang
dan program pengembangan di bagian.
2) Melaksanakan penlaian tahunan bagi perawat.
3) Melaporkan data inventarisasi alat dan barang tahunan

3. Melaksanakan fungsi pengawasan pengendalian dan penilaian, meliputi :

a. Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah


ditentukan.
b. Melaksanakan penilaian terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan di bidang keperawatan.
c. Melaksanakan penilaian kinerja dan memberikan pembinaan kepada staf yang
menjadi tanggung jawabnya.
d. Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan peralatan keperawatan
e. Mengawasi pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan
serta mencatat kegiatan lain di ruang perawatan.
f. Menindak lanjutu semua umpan balik sebagai usaha peningkatan mutu
pelayanan keperawatan.
g. Memberi masukan tentang kualitas dan kuantitas tenaga penunjang lain
kepada koordinator terkait.

4. Melaksanakan tugas khusus, meliputi :


a. Menigkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang keperawatan antara lain
melalui pertemuan ilmiah.
b. Memperkenalkan jenis dan kegunaan barang/peralatan serta mengusahakan
pengadaannya sesuai dengan kebutuhan pasien agar tercapai pelayanan
optimal.
c. Membantu tugas lain untuk kepentingan rumah sakit apabila diminta.
d. Melaksanakan fungsi evaluasi.
e. Melaporkan hasil indicator mutu pelayanan serta pengendalian infeksi
Nosokomial setiap bulan.
f. Melaporkan yang berkaitan dengan ketenagaan, perlengkapan investasi dan
palayanan setiap bulan.
g. Mengevaluasi program kerja tahunan.
h. Mengevaluasi penggunaan alat habis pakai, obat dan alat-alat investasi.

C. Peran Perawat Primer


Primary nursing adalah penyerahan menyeluruh, koordinasi, kontinu, perawatan
pasien individu yang dilakukan oleh perawat professional yang memiliki otonomi,
akuntabilitas dan otonomi selama 24 jam ((Marquiz & Huston, 2010):
1. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif
2. Membuat tujuan dan rencana keperawatan
3. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama sedang dinas
4. Mengomunikasikan dan mengoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh
disiplin lain maupun perawat lain
5. Mengevaluasi keberhasilan yang dicapai
6. Menerima dan menyesuaikan rencana
7. Menyiapkan penyuluhan untuk pulang
8. Melakukan rujukan kepada pekarya sosial, kontak dengan lembaga sosial di
masyarakat
9. Membuat jadwal perjanjian klinis
10. Mengadakan kunjungan rumah

D. Peran Perawat Associate


Menurut Kurniadi (2013) perawat associate adalah seorang perawat yang diberi
wewenang dan ditugaskan untuk memberikan pelayanan keperawatan langsung
kepada klien .Dalam menjalankan tugasnya perawat pelaksana dirawat bertanggung
jawab kepada kepala ruangan/instalasi terhadap hal-hal sebagai berikut:
1. Kebenaran dan ketetapan dalammemberikan asuhan keperawatan sesuai standar
2. Kebenaran dan ketetapan dalam mendokumentasikan pelaksanaan asuhan
keperawatan/kegiatan lain yang dilakukan.

Tugas pokok perawat pelaksana:


1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya.
2. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
3. Memelihara perelatan keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan siap
pakai.
4. Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnosa keperawatan.
5. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya.
6. Melakukan tindakan perawat kepada pasien sesuai kebutuhan dan batas
kemampuannya antara lain:
a. Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai progranm pengobatan
b. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai
penyakitnya.
c. Melatih /membantu pasien untuk latihan gerak
d. Melakukan tindakan darurat kepada pasien antara lain: panas tinggi, kolaps,
perdarahan, keracunan, henti napas dan henti jantung, sesuai dengan protap yang
berlaku.selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah dilakukan kepada
dokter ruang rawat/dokter jaga.
e. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas kemampuannya.
f. Mengobservasi kondisi pasien, selanjutnya melakukan tindakan yang tepat
berdasakan hasil observasi tersebut sesuai batasan kemampuannya.
g. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan upaya
meningkatkan mutu asuhan keperawatan
h. Melaksanakan tugas sesuai jadwal dinas
i. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruangan rawat.
j. Melaksanakan sistem pencatatan dan melaporkan asuhan keperawatan yang
tepat dan benar sesuai standar asuhan keperawatan.
k. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun
tulisan pada saat penggantian dinas
l. Mengikuti timbang terima
m. Melaksanakan tugas yang didelegasikan
n. melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikan
o. Membuat laporan harian
p. Melaksanakan rencana keperawatan yang dibuat oleh perawat primer
q. Melaporkan segala perubahan yang terjadi atas pasien kepada perawat primer
r. membina hubungan terapeutik dengan klien dan keluarga
s. melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan
t. menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, lab, pengobatan dan tindakan
keperawatan
BAB III

KEGIATAN PERAWAT

A. Kegiatan Supervisor dalam 1 shift


Dari data yang didapatkan ketika observasi dan Tanya jawab kepada CCN ruangan
dan Perawat primer tugas supervisor adalah:
1. Melakukan audit fasilitas yang ada diruangan mulai dari ketersediaan fasilitas yan
rusak yang butuh perbaikan
2. Menyediakan form-form catatan terintegrasi untuk kelengakapan asuhan
keperawatan
3. Bertanggung jawab pada kelengkapan asuhan keperawatan pada pasien

B. Kegiatan CCN dalam 1 shift


Diruang Catleya lantai 10 terdapat 1 orang CCN ( Clinical Coordinatory Nursing).
Selama observasi 1 shift penulis mendapatkan data kegiatan CCN adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan pembuatan jadwal perawat yang ada diruangan
2. Melakukan skrining gizi kepada pasien apakah semua diet sesuai dengan kondisi
pasien
3. Melakukan pengecekan kesiapan kamar. Dimana hal ini dilakukan saat pasien
yang boleh pulang mulai meninggalkan kamar, proses pembersihan kamar dan
jam berapa kamar siap dipakai untuk diisi pasien baru lagi
4. Melakukan pengecekan kelengkapan status ataupun dokumentasi asuhan
keperawatan pada pasien
5. Indicator mutu pelayanan keperawatan dengan memberikan kuesioner mutu
pelayanan setiap pasien pulang

C. Kegiatan Perawat Primer dalam 1 shift


Diruang Catleya lantai 10 terdapat 4 Perawat Primer, dan masing-masing perawat
primer akan bekerja sama dengan 5 Perawat Associate. Dalam sat hift hanya ada 1
Perawat Primer dan 5 Perawat Associate. Selama observasi 1 shift penulis
mendapatkan data kegiatan Perawat Primer adalah sebagai berikut:
1. Perawat primer harus menguasai pasien selama 24 jam dari awal pasien masuk
sampai pasien pulang
2. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan, namun dalam hal ini masih dibantu
oleh perawat associate
3. Melakukan up date kondisi pasien setiap shiftnya
4. Melakukan up date kelengkapan dokumentasi, termasuk adanya kerusakan
fasilitas ataupun alat medis di ruangan
5. Melakukan call back ke pasien setelah 3 hari kepulangan dari rumah sakit, mulai
dari menanyakan kondisi pasien, mengingatkan minum obat, dan mengingatkan
jadwal control

D. Kegiatan Perawat Associate dalam 1 shift


Diruang Catleya lantai 10 terdapat 21 Perawat Associate. Setiap 5 perawat associate
akan didampingi oleh 1 Perawat Primer. Satu perawat associate memegang 5 sampai
6 pasien dalam satu shift dan itu merupakan tanggung jawabnya. Perawat associate
harus memahami kondisi pasien selama dirawat dan selama satu shift itu karena akan
melakukan up date kondisi pasien ke Perawat Primernya masing-masing walaupun
saat itu tidak sedang shift. Selama observasi 1 shift penulis mendapatkan data
kegiatan Perawat Primer adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan kepada pasien
2. Melakukan assessment kepada pasien
3. Melakukan tindakan keperawatan mulai dari melakukan observasi vital sign,
memberikan terapi obat dan injeksi
4. Memenuhi ADLs pasien
5. Bertanggung jawab terhadap pemberian terapi kepada pasien sesuai advis yang
diberikan dari dokter
6. Mengikuti visite dokter
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan
Dalam observasi selama 1 shift diruang Catleya lantai 10 didapatkan semua perawat
berperan dalam melakukan pelayanan kepada pasien. Model yang di terapkan adalah
praktek keperawatan professional. Model keperawatan professional dalam ruang
Catleya ini terdapat 1 orang CCN, 4 orang Perawat Primer dan 1 orang perawat
primer akan bertanggung jawab dengan 5 orang Perawat Associate setiap perawat
asspciate akan bertanggung jawab kepada 5-6 pasien dalam satu shift. Ketika
melakukan observasi perawat yang sedang shift hari itu tampak bekerja keras dan
banyaknya program fisioterapi dan program lainnya membuat perawat tampak
kerepotan dalam mengantarkan pasien karena setiap mengantar menggunakan bed
membutuhkan 2 orang perawat, terkadang juga dibantu oleh asisten perawat.

B. Saran
Akan lebih efektif jika ketika mengantar pasien program menggunakan bed transfer
karena ini akan mengurangi jumlah perawat yang harus keluar ruangan, sehingga
perawat tidak sibuk semua. Jumlah perawat associate agar ditambah lagi dalam setiap
shiftnya untuk memudahkan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan yang leih
efektif dan professional sehingga mutu pelayanan rumah sakit tambah baik.
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, M,. (2011). Pembelajaran model praktek keperawatan profesional pendekatan


modifikasi keperawatan primer. Yogyakarta: Nuha Medika
Arwani & Supriyatno, H. (2013). Manejemen bangsal keperawatan. Jakarta: EGC.
Kurniadi, A. (2013). Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya teori, konsep dan aplikasi.
Jakarta : Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Kuntoro, A. (2010). Buku ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta : Nuha Medika.
Marquis dan Huston (2010). Kepemimpinan dan manajemen keperawatan. Teori dan
Aplikasi. Alih bahasa: Widyawati dan Handayani. Jakarta. Edisi 4. EGC
Nursalam. (2011). Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan
professional. Ed.3. Jakarta: Salemba Medika.
Sitorus & Panjaitan, R. (2011). Manajemen Keperawatan: Manajemen. Keperawatan di
Ruang Rawat. Jakarta: Sagung Seto
Simamora, Roymond. (2012). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai