Penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
Karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan “Laporan Touring Manajemen
Keperawatan di Ruang Bougenviel 1 SMC RS Telogorejo” ini.
Penulis menyadari akan adanya kekurangan dalam menyusun laporan, seingga saran
dan masukan dari pembaca sangat di harapkan untuk memperbaiki kekurangan
dalam penyusunan laporan berikutnya.
Besar harapan penulis bahwa laporan ini bisa bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya, serta dapat menjadi sumber kontribusi penambahan pengetahuan bagi
para pembaca.
116091
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus menjadi tuntutan bagi organisasi
pelayanan kesehatan. Proses registrasi dan legislasi keperawatan mulai terjadi
sejak diakuinya keperawatan sebagai profesi, sejak tumbuhnya pendidikan tinggi
keperawatan (S1 Keperawatan dan Ners), serta sejak berlakunya Undang-Undang No. 23
Tahun 1992 tentang Kesehatan dan Permenkes No.1239/2001 tentang Registrasi dan
Praktek Perawat. Namun pelaksanaan Permenkes No. 1239/2001 tersebut masih perlu
mendapatkan persiapan-persiapan yang optimal oleh profesi keperawatan. Hal ini
disebabkan adanya beberapa kendala yang dihadapi, meliputi: belum ada pengalaman
dalam memberikan pengakuan terhadap praktik keperawatan; belum ada pemahaman
tentang wujud dan batasan dari praktik keperawatan sebagai praktik keperawatan
profesional; dan jenis serta sifat praktik keperawatan profesional yang harus
dikembangkan. Menurut Grant dan Massey (1997) dan Marquis dan Huston (1998),
jenis metode pemberian asuhan keperawatan yang profesional ada 4 metode, yaitu metode
fungsional, metode kasus, metode tim, dan metode primer. Keempat metode tersebut
dikenal dengan Model Praktik Keperawatan Profesional (Nursalam, 2011).
Berdasarkan beberapa alasan tersebut, maka penulis tertarik untuk membuat laporan
touring manajemen di SMC RS Telogorejo Semarang.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami tentang managemen di ruang Bougenvill SMC Rumah
Sakit Telogorejo Semarang.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang peran kepala ruang.
b. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang peran ketua tim/perawat
primer.
c. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang peran perawat Associate.
d. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang kegiatan kepala ruan dalam
1 shift.
e. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang kegiatan ketua tim/perawat
primer dalam 1 shift.
f. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang kegiatan perawat associate
dalam 1 shift.
C. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari kegiatan touring manajemen ini adalah:
1. Bagi Layanan Keperawatan
Touring manajemen ini dapat menambah wawasan dan silaturahmi antara perawat
ruang Bougenviell 1 dan mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan semester VII.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil laporan touring manajemen dapat dijadikan sebagai referensi dalam menyusun
laporan tentang kegiatan di ruang B1 dan dapat menambah informasi.
3. Bagi Touring Selanjutnya
4. Sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan touring manajemen yang lebih baik lagi.
BAB II
PERAN PERAWAT
Peran atau fungsi ketua tim adalah membuat perencanaan berdasarkan tugas dan
kewenangannya yang didelegasikan oleh kepala ruangan, membuat penugasan, supervisi
dan evaluasi kinerja anggota tim, mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan
pasien, serta mengembangkan kemampuan anggota timnya.
KEGIATAN PERAWAT
oleh :
116091
SEMARANG
2020