Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : GHANDIS WULANDARI SUBIYANTO

NIM : 1711020129

KELAS : 3C KEPERAWATAN S1

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADYAH PURWOKERTO


I. Konsep Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
1.1 Definisi
Rasa aman adalah sesuatu kebutuhan yang mendorong individu untuk
memperoleh ketentraman, kepastian dan keteraturan dari keadaan
lingkungannya yang mereka tempati (Maslow dalam Potter & Perry (2006) ).
Kenyamanan / rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan
yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan telah
terpenuhi), dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi masalah
dan nyeri) (Potter & Perry (2006).
Perubahan kenyamanan adalah dimana individu mengalami sensasi
yang tidak menyenangkan dan berespon terhadap rangsangan yang berbahaya
(Linda Jual,2000).
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima
makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan
jalan proses pencernaan ( pengunyahan, penelanan, dan pencampuran ) dengan
enzim dan zat cair dari mulut sampai anus.
Hernia adalah penonjolan ruas organ atau isi organ melalui bagian
lemah dari dinding rongga yang bersangkutan atau lubang abnormal (Nada,
2007).
Hernia adalah penonjolan suatu organ melewati dinding rongga yang
secara normal memang berisi organ-organ tersebut (Nettina, 2001).
Hernia inguinalis terjadi ketika sebagian dari usus keluar dari rongga
perut melalui dinding bawah perut ke arah sekitar alat kelamin. Hal ini
membuat munculnya benjolan pada kantung buah zakar (skrotum), yang dapat
terasa sakit atau panas.

1.2 Fisiologi
1.2.1 Fisiologi sistem pencernaan
a) Mulut
Proses pencernaan dimulai di mulut, di mana
pencernaan kimia dan mekanik terjadi. Di dalam mulut terdapat
organ aksesori yang membantu pencernaan makanan, yaitu
lidah, gigi, dan kelenjar air liur. Mulut berfungsi untuk
mengunyah makanan menjadi lebih halus dan lunak agar lebih
mudah untuk ditelan dan dicerna. Gigi memotong makanan
menjadi potongan-potongan kecil, yang dibasahi oleh air liur
sebelum lidah dan otot-otot lain mendorong makanan ke
dalam faring (Pharynx) dan melewatkannya ke
dalam kerongkongan (esophagus).
b) Kerongkongan (Esofagus)
Esofagus (kerongkongan) adalah saluran penghubung
antara mulut dengan lambung, yang letaknya di antara
tenggorokan dan lambung.

Kerongkongan sebagai jalan untuk makanan yang telah


dikunyah dari mulut menuju lambung. Otot kerongkongan dapat
berkontrasksi sehingga mendorong makanan masuk ke dalam
lambung. Gerakan ini disebut dengan gerak peristaltik.

Pada ujung kerongkongan terdapat sfingter (cincin otot),


yang memungkinkan makanan untuk masuk ke lambung dan
kemudian menutupnya untuk mencegah makanan dan cairan
naik kembali ke kerongkongan.

c) Lambung

Lambung adalah organ berbentuk huruf “J”, yang


ukurannya sekitar dua kepalan tangan. Lambung terletak di
antara esofagus dan usus halus di perut bagian atas. Lambung
memiliki tiga fungsi utama dalam sistem pencernaan, yaitu
untuk menyimpan makanan dan cairan yang tertelan, untuk
mencampur makanan dan cairan pencernaan yang
diproduksinya, dan perlahan-lahan mengosongkan isinya ke
dalam usus kecil.

d) Usus halus

Usus halus berbentuk tabung tipis sekitar satu inci


dengan panjang sekitar 10 meter. Usus halus terletak hanya
lebih rendah daripada lambung dan memakan sebagian besar
ruang di rongga perut. Seluruh usus halus digulung seperti
selang dan permukaan bagian dalamnya penuh dengan banyak
tonjolan dan lipatan.Lipatan ini digunakan untuk
memaksimalkan pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi.
Pada saat makanan meninggalkan usus halus, sekitar 90 persen
dari semua nutrisi telah diekstraksi dari makanan yang masuk
ke dalamnya. Usus halus terdiri dari tiga bagian,
yaitu duodenum (usus 12 jari), jejunum (bagian tengah
melingkar), dan ileum (bagian terakhir).

e) Usus besar

Usus besar membentuk huruf “U” terbalik di atas usus


halus yang digulung. Ini dimulai di sisi kanan bawah tubuh dan
berakhir di sisi kiri bawah. Usus besar berukuran sekitar 5-6
meter, yang memiliki tiga bagian, yaitu sekum (cecum), kolon
dan rektum (rectum).

Sekum adalah kantung di awal usus besar. Area ini


memungkinkan makanan lewat dari usus halus ke usus besar.
Kolon adalah tempat cairan dan garam diserap dan memanjang
dari sekum ke rektum. Bagian terakhir dari usus besar adalah
rektum, yang mana kotoran (bahan limbah) disimpan sebelum
meninggalkan tubuh melalui anus.

Fungsi utama dari usus besar adalah membuang air dan


garam (elektrolit) dari bahan yang tidak tercerna dan
membentuk limbah padat yang dapat dikeluarkan. Bakteri di
usus besar membantu memecah bahan yang tidak tercerna. Sisa
isi usus besar dipindahkan ke arah rektum, di mana feses
disimpan sampai meninggalkan tubuh melalui anus.

1.2.2 Fisiologi Hernia

Hernia terdiri dari 3 unsur yaitu kantong hernia yang terdiri dari
peritonium, isi hernia yang biasanya terdiri dari usus, omentum,
kadang berisi organ ekstraperiotenal seperti ovarium, appendiks
divertikel. Unsur terakhir adalah struktur yang menutupi kantong
hernia yang dapat berupa kulit (skrotum) umbilikus atau organ-
organ lain misalnya paru-paru (Martini, H, 2001).

1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sistem

a) Jenis kelamin. Hernia inguinalis lebih cenderung terjadi pada pria. Bahkan,
pada anak-anak kecil dan bayi yang mengalami hernia inguinalis juga
berjenis kelamin laki-laki.
b) Ketika seorang wanita hamil, mereka akan mengalami peningkatan
tekanan pada bagian dalam perut dan melemahnya otot-otot perut.
c) Kelebihan berat badan. Orang yang memiliki kelebihan berat badan
biasanya memiliki tekanan yang lebih banyak pada bagian perut.
d) Batuk kronis. Batuk kronis yang salah satunya disebabkan oleh merokok,
akan meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami hernia inguinalis.
e) Faktor pekerjaan tertentu. Pekerjaan yang mengharuskan berdiri dalam
jangka waktu lama atau harus mengangkat beban yang sangat berat juga
meningkatkan risiko terkena hernia inguinalis.
f) Kelahiran prematur. Bayi yang terlahir prematur memiliki kecenderungan
untuk mengalami hernia inguinalis.
g) Riwayat penyakit hernia. Jika seseorang pernah mengalami kondisi ini di
salah satu sisi tubuh, biasanya dia akan mengalaminya lagi di kemudian
hari pada sisi yang satunya.
h) Faktor keturunan. Jika seseorang memiliki anggota keluarga (orang tua
atau saudara) yang mengalami hernia inguinalis, maka kemungkinan orang
tersebut untuk menderita kondisi yang sama juga ada.
i) Kondisi medis tertentu. Penderita fibrosis kistik (cystic fibrosis) juga
berisiko tinggi untuk mengalami hernia inguinalis. Fibrosis kistik adalah
kondisi kerusakan paru-paru parah dan sering kali menyebabkan batuk
kronis.
1.4 Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada sistem pencernaan
1. Diare
Diare merupakan masalah pencernaan yang sering terjadi pada banyak
orang, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Makan makanan yang
terkontaminasi bakteri, alergi pada makanan tertentu, dan makan makanan
yang salah adalah beberapa penyebabnya. Anda dikatakan mengalami diare
saat frekuensi buang air besar (BAB) Anda lebih dari 3 kali per hari dengan
konsistensi feses lebih cair. Biasanya juga disertai dengan perasaan ingin
segera BAB, muntah, dan sakit perut.
Diare merupakan penyakit yang tidak serius, tapi bisa menjadi sangat
serius bila tidak ditangani dengan baik. Diare yang parah dapat menunjukkan
gejala, seperti demam, kehilangan berat badan, dan darah pada feses. Diare
juga dapat menyebabkan Anda mengalami dehidrasi dan kehilangan nutrisi.

2. Sembelit/Konstipasi

Frekuensi BAB tiap orang berbeda-beda, ada yang bisa satu kali dalam
sehari atau ada juga yang hanya satu kali dalam seminggu. Ini normal
terjadi. Namun, bisa menjadi tidak normal jika frekuensi BAB Anda
menjadi lebih jarang atau lebih sulit BAB dari biasanya. Inilah yang
dikatakan sebagai konstipasi atau sembelit, atau yang lebih dikenal dengan
sebutan susah buang air besar.

Sembelit bukan termasuk penyakit yang serius tapi Anda pasti merasa
tidak nyaman dengan hal ini. Sembelit dapat disebabkan karena perubahan
diet Anda, kebanyakan minum susu, kurang makan serat, tidak aktif
bergerak, kurang minum, obat antasida yang mengandung kalsium atau
aluminium, stres, dan lainnya.

3. Ambeien

Ambeien atau wasir, atau hemoroid dalam istilah medis, adalah


peradangan pada pembuluh darah di lubang anus Anda. Adanya darah yang
keluar saat Anda buang air besar dapat menjadi tanda bahwa Anda
mempunyai ambeien. Ambeien membuat Anda merasa sakit saat buang air
besar, sehingga Anda takut untuk buang air besar. Tapi, menahan buang air
besar bisa membuat wasir Anda tambah parah. Beberapa penyebab dari
wasir adalah sembelit yang sangat parah, diare, mengejan terlalu keras dan
lama saat buang air besar, serta kurang makan serat.

Hal yang dapat Anda lakukan untuk menangani wasir adalah dengan
makan banyak serat, minum air yang banyak, dan berolahraga. Beberapa
obat tanpa resep dokter juga dapat membantu Anda dalam menangani wasir,
tapi tetap harus diimbangi dengan makan banyak serat.

4. Gastritis
Gastritis adalah sebuah peradangan, iritasi, atau pengikisan pada
permukaan dinding lambung yang disebabkan oleh kelebihan asam
lambung. Muntah kronis, stres, atau penggunaan obat antiperadangan dapat
memicu hal ini terjadi. Infeksi bakteri dan virus juga dapat menyebabkan
gastritis. Gejala dari gastritis pada umumnya adalah mual, muntah, perut
kembung, sakit perut, kurang nafsu makan, dan perut terasa terbakar di
antara waktu makan atau pada malam hari.

5. Radang usus buntu

Atau apendisitis, adalah peradangan yang terjadi pada appendix atau


usus buntu. Biasanya disebabkan karena usus buntu tersumbat oleh tinja,
benda asing, kanker, atau karena infeksi. Gejala dari apendisitis meliputi
nyeri di dekat pusar, mual, muntah, demam, sulit buang gas, nyeri saat
buang air kecil, kram perut, dan kehilangan nafsu makan.

Untuk mengobati apendisitis, diperlukan operasi untuk


mengangkat usus buntu. Anda tidak akan mengalami masalah tanpa ada
usus buntu di tubuh Anda. Jika dibiarkan, apendisitis justru berbahaya
karena dapat menyebabkan peritonitis, yaitu peradangan pada selaput
rongga perut (peritoneum).

6. Divertikulitis

Kantung kecil yang biasa disebut dengan divertikula dapat terbentuk di


mana saja pada lapisan sistem pencernaan Anda, tapi biasanya lebih sering
terbentuk di usus besar. Kondisi ini biasa disebut dengan divertikulosis,
yang umum terjadi pada orang dewasa. Divertikulosis dapat
menjadi divertikulitis bila kantung kecil tersebut mengalami peradangan
atau perdarahan.

Gejala dari divertikulitis adalah perdarahan pada rektum, demam, sakit


perut, perut kembung, diare atau konstipasi, muntah dan mual. Obesitas dan
kurang makan serat dapat menjadi faktor risiko terjadinya divertikulitis.

7. Batu empedu

Batu empedu adalah endapan keras yang terbentuk di kandung empedu.


Batu ini bisa terbentuk karena ada banyak kolesterol atau zat sisa dalam
empedu atau saat kandung empedu tidak kosong dengan baik. Batu empedu
mungkin akan memunculkan gejala nyeri di perut bagian kanan atas. Hal ini
terjadi saat batu empedu menghalangi saluran yang berada antara kandung
empedu dan usus.

Batu empedu disebabkan oleh beberapa faktor, seperti genetik, berat


badan, masalah pada kandung empedu, dan diet. Jika Anda obesitas, punya
diabetes, mengonsumsi obat penurun kolesterol, atau terlalu cepat
menurunkan berat badan, Anda akan lebih berisiko mengalami batu
empedu.
II. Rencana Asuhan Klien Dengan Gangguan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
2.1 Pengkajian
2.1.1 Riwayat kesehatan
a. Informasi Biografi
Informasi Biografi adalah data demografi faktual
mengenai klien. Informasi tersebut meliputi usia, alamat,
pekerjaan, status pernikahan.
b. Keluhan Utama
Keluhan utama adalah pernyataan pasien mengenai
pernyataan pasien mengenai masalah masalah atau penyakit
yang mendorong pasien memeriksakan diri.
c. Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit sekarang adalah kronologis dari penyakit
yang diderita saat ini mulai dari awal hingga dibawa kerumah
sakit secara lengkap.
d. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit dahulu adalah adalah penyakit yang diderita
klien yang berhubungan dengan penyakit saat ini atau penyakit
yang mungkindapat dipengaruhi atau mempengaruhi atau
penyakit yang diderita klien saat ini.
e. Riwayat kesehatan pasien
Berisi tentang :
 Biologis
 Fisik (Aktifitas dan Gerak)
 Psikologis (Nyeri, Hospitalisasi, Support sistem)
 Sosial (Hubungan dan Interaksi sosial disekitar
lingkungan)
 Spiritual

2.1.2 Pemeriksaan fisik


Pemeriksaan fisik adalah proses dari seorang ahli medis
memeriksa tubuh pasien untuk menentukan tanda klinis penyakit.
a. Inspeksi
Inspeksi atau melihat bagian-bagian tubuh klien untuk
mendeteksi kondisi normal atau adanya tanda fisik tertentu.
Untuk itu harus mengetahui karakteristik normal sebelum dapat
mengetahui adanya hal-hal yang abnormal.
b. Palpasi
Pengkajian lebih lanjut dilakukan dengan menyentuh
tubuh klien dan biasanya digunakan bersamaan dengan
inspeksi. Palpasi dapat dilakukan dengan menggunakan telapak
tangan, jari dan ujung jari untuk mengkaji kelembutan
(softness), kekakuan (rigidity), massa, suhu, posisi dan ukuran,
kecepatan dan kualitas nadi perifer
c. Auskultasi
Auskultasi adalah mendengarkan (biasanya dengan
stetoskop) suara yang dihasilkan tubuh untuk membedakan
suara normal dan abnormal. Perawat haras mengenali suara
normal pada sistem kardiovasskuler, respirassi dan
gasstrointestinal sebelum dapat membedakan suara yang
abnormal.

Untuk dapat melakukan auskultasi dengan baik perawat


harus memiliki pendengaraan yang baik, stetoskop yang baik
dan tahu cara menggunakan stetoskop dengan tepat Bell
sstetosskop paaling baik jika digunakan untuk mendengarkan
suarau yang memiliki Pitch rendah, misalnya suara vaskular dan
suara jantung. Adapun diafraagma stetoskop digunakn untuk
mendengarkan suara yang memiliki pitch tinggi, seperti suara
para dan bising usus.

d. Perkusi

Perkusi dilakukan untuk mengetahui bentuk, lokasi dan


densitas struktur yang ada dibawah permukaan kulit. Perkusi
dapat memverivikasi daata yang telah didapat melalui foto
roontgen, atau pengkajian melalui palpasi dan auskultasi.

Perkusi dapat dilakukan secara langsung yaitu dengan


mengetukkan jari tangan langsung pada permukaan tubuh, atau
secara tidak langsung dengan menempatkan jari tengah dari
tangan nondominan (diseebut pleximeter)di permukaan tubuh
yang akan di perkusi dan dengan jari tengah tangan yang
dominan (disebut plexor), ketuk pada distal phalang jari tengah
tangan non dominan, dibawah dasar kuku

2.1.3 Pemeriksaan Penunjang

a. USG digunakan untuk data penunjang apabila ada rasa tidak


nyaman bagian perut.
b. Rontgen untuk mengetahui tulang/organ yang abnormal yang
dapat mengganggu rasa nyaman klien.
c. Pemeriksaan laboratorium sebagai data penunjang pemeriksaan
fisik lainnya.

2.2 Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul

Diagnosa 1 : Gangguan Rasa Nyaman Berhubungan Dengan Program


Pengobatan

2.2.1 Definisi

Merasa kurang nyaman, lega, dan sempurna dalam dimensi


fisik, psikospiritual, lingkungan, budaya, dan/atau sosial.

2.2.2 Batasan karateristik

a. Ansietas
b. Berkeluh kesah
c. Gangguan pola tidur
d. Gatal
e. Gejala distres
f. Gelisah
g. Iritabilitas
h. Ketidakmampuan untuk relaks
i. Kurang puas dengan keadaan
j. Menangis
k. Merasa dingin
l. Merasa kurang senang dengan situasi
m. Merasa hangat
n. Merasa lapar
o. Merasa tidak nyaman
p. Merintih
q. Takut

2.2.3 Faktor yang berhubungan

a. Gejala terkait penyakit


b. Kurang kontrol situasi
c. Kurang pengendalian lingkungan
d. Kurang privasi
e. Program pengobatan
f. Stimuli lingkungan yang mengganggu
g. Sumber daya tidak adekuat (mis., finansial, pengetahuan, dan
sosial)

Diagnosa 2 : Kerusakan Integritas Jaringan Berhubungan Dengan Faktor


Mekanik (Pembedahan)

2.2.4 Definisi

Cedera pada membran mukosa, koenea, sistem integumen,


fasciamuskular, otot, tendon, tulang, kartilago, kapus sendi,
dan/atau ligamen.

2.2.5 Batasan karateristik

a. Cedera jaringan lunak


b. Jaringan rusak

2.2.6 Faktor yang berhubungan

a. Agens cedera kimiawi (mis,. Luka bakar, kapsaisin, metilien


klorida, agens mustard)
b. Agens Farmaseutikal
c. Faktor mekanik
d. Gangguan metabolisme
e. Gangguan sensasi
f. Gangguan sirkulasi
g. Hambatan mobilitas fisik
h. Kelebihan volume cairan
i. Ketidakseimbangan status nutrisi (mis,. Obesitas malnutrisi)
j. Kurang pengetahuan tentang perlindungan integritas jaringan
k. Kurang pengetahuan tentang pemeliharaan integritas jaringan
l. Kurang volume cairan
m. Neuropati perifer
n. Prosedur bedah
o. Suhu lingkungan ekstrim
p. Suplai daya voltase tinggi
q. Terapi radiasi
r. Usia ekstrem

2.3 Perencanaan

Diagnosa 1 : Gangguan Rasa Nyaman Berhubungan Dengan Program


Pengobatan

Tujuan / Kriteria hasil


Intervensi (ONEC) Rasional
Setelah dilakukan
O : Observasi tingkat  Agar tau
tindakan keperawatan kecemasan pasien dan perkembangan
dengan batas waktu tingkat nyeri pasien mengenai
yang ditentukan, pengurangan
diharapkan pasien akanN: Menciptakan kecemasan dan nyeri
mencapai indikator : lingkungan yang pasien
nyaman dengan  Agar pasien merasa
1. Tidak merasa menjauhkan sesuatu nyaman saat
cemas yang membuat pasien istirahat
2. Nyeri berkurang tidak nyaman saat  Meningkatkan
3. Dapat istirahat istirahat kenyamanan pasien
dengan nyaman saat beristirahat
E : Memberi arahan  Menghilangkan
dalam menyikapi rasa kecemasan pada
cemas pasien secara
perlahan
C : Kolaborasi
dengan psikoterapi
untuk menangani
kecemasan
Diagnosa 2 : Kerusakan Integritas Jaringan Berhubungan Dengan Faktor
Mekanik/Pembedahan

Tujuan / Kriteria Hasil Intervensi (ONEC) Rasional


Setelah dilakukanO : Mengkaji  Mengetahui
tindakan keperawatan perkembangan perkembangan
dengan batas waktu aktivitas aktivitas pasien
yang ditentukan,  Mencegah
diharapkan pasien akan N : Membantu pasien terjadinya infeksi
mencapai indikator : saat berpindah posisi  Mencegah
terjadinya infeksi
1. Pasien tidak E : Mengarahkan  Mempercepat
merasa nyeri beberapa aktivitas kesembuhan pasien
saat bergerak yang boleh dan tidak dengan
2. Tidak terdapat boleh dilakukan memberikan obat
tanda-tanda pasien setelah operasi
infeksi
3. Mampu C: kolaborasi dengan
melakukan dokter mengenai
aktivitas secara pemberian obat
mandiri
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.(2016).Asuhan Keperawatn Pemenuhan Kebutuhan Aman Nyaman


Praktik Ketrampilan Dasar Dalam Keperawatan.Jakarta: Salemba
Medika

Asmadi.(2005).Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi


Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta:Salemba Meduka.

Carpenito.(2006).Buku Saku Diagnosa Keperawatan.Jakarta:EGC

Kemenkes.(2016).Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman Dan


Nyaman.Jakarta:EGC

Potter & Ferry.(2006).Buku Ajar Fundamental Keperawatan:Konsep, Proses


dan Praktik Edisi 4. Jakarta:EGC
TARGET KOMPETENSI MINGGU KE - 1 ( Ruang Menur)

1.1 Format Pengkajian Doumentasi Asuhan Keperawatan dengan


Gangguan Sistem : Pencernaan

A. Identitas Diri Klien

Nama : An.A

Tempat/Tanggal Lahir : Gembong, 23 Maret 2012

Umur : 6 Tahun

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pendidikan : TK C

Suku : Jawa

Pekerjaan : -

Tanggal Masuk RS : 2 Desember 2018

Sumber Informasi : Pasien & Keluarga Pasien

Status Perkawinan : -

Lama Bekerja : Belum Bekerja

Alamat : Gembong 13/17

Keluarga terdekat yang dapat dihubungi (orang tua) :

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : SMA

Alamat : Gembong 13/17


B. Riwayat Kesehatan Klien
a. Keluhan utama
Merasa tidak nyaman karena luka bedah dan menghambat ruang gerak pasien

b. Riwayat penyakit sekarang


Pasien datang ke ruang Menur pada tanggal 3/12/2108 dengan keluhan
pembengkakan lipat paha kanan sampai buah pelir setiap setelah aktivitas. Pengkajian
dilakukan di Ruang Menur pada tanggal 3/12/2018 pukul 14.10 pasien post op hernia,
ibu pasien yang menunggu pasien berkata bahwa pasien merasa tidak nyaman saat
istirahat dan tidak bisa bergerak banyak karena nyeri di luka bedah bekas operasi.

c. Riwayat penyakit dahulu


Saat berumur 6 bulan pasien sudah pernah diperiksa di poli anak dan
didiagnosa terkena hernia sehari setelah pasien menangis dalam waktu yang cukup
lama (kurang lebih 30 menit). Saat umur 6 bulan tindakan operasi ditunda karena
pasien sedang terkena flu dan batuk yang juga cukup parah dan dalam waktu yang
cukup lama.

d. Riwayat penyakit keluarga


Pasien tidak memiliki riwayat penyakit Hernia dikeluarganya.
C. DATA PENGKAJIAN
1. ASPEK BIOLOGIS

Data -Pasien mengatakan BAK lancar 4x-5x / sehari


subyektif
-Pasien mengatakan BAB lancar 1x / sehari
Tgl
-Ibu pasien mengatakan pasien nafsu makannya baik dan makanan dari rs
3/12/2018 selalu habis

-Ibu pasien mengatakan pasien saat tidur sering terbangun

-Ibu pasien mengatakan pasien tidak bisa istirahat dengan nyaman.

Data -Pasien terlihat berkeringat banyak


Obyektif
-Pasien terlihat lesu karena kurang istirahat

-Hasil TTV : Suhu 38,5 derajat C, Respirasi rate 24x/menit, Nadi


Tgl 88x/menit
3/12/2018

2. ASPEK FISIK (AKTIFITAS & GERAK)

Data -Ibu pasien mengatakan pasien sering mengeluh nyeri saat bergerak
subyektif berganti posisi

Tgl -Ibu pasien mengatakan ruang gerak pasien menjadi terbatas karena rasa
3/12/2018 nyerinya

Data -Pasien tampak menahan nyeri saat berpindah posisi


Obyektif
-Pasien terlihat meringkuk badannya karena menahan nyeri
Tgl
3/12/2018
Laboratorium :

PEMERIKSAAN NILAI PEMERIKSAAN INTERPRETASI


NO
TANGGAL JENIS NORMAL HASIL HASIL
1-12-18 Hemoglobin 10.8-15.6 12.0 Normal
1-12-18 Leukosit 4.5-13.5 7.7 Normal
1-12-18 Hematokrit 33-45 34 Normal
1-12-18 Eritrosit 3.8-5.8 4.8 Normal
1-12-18 Trombosit 161-521 292 Normal
1-12-18 MCH 22-34 26 Normal
1-12-18 MCHC 32-36 36 Normal
1-12-18 MCV 69-93 70 Normal
1-12-18 Masa 3-5 4.30 Normal
Pembekuan/CT
1-12-18 Masa 2-5 4.00 Normal
Pendarahan/BT

Pengobatan :

-Dexametasol 3x1

-Cefadroxil 2x500mg

-Asam Mefenamat 3x1

-Elkana 1x500mg
Hasil pemeriksaan diagnostik:

-USG Inguinal hasilnya : -Hil Dextra (+)

-Bentuk, ukuran dan struktur testis bilateral normal

3. Aspek Psikologis (Nyeri, Hospitalisasi, Support Sistem, dll)

Data -Ibu pasien mengatakan pasien sering mengeluh mengeluh nyeri ketika
subyektif berpindah posisi atau bergerak

Tgl -Pasien mengatakan tidak betah dirumah sakit dan ingin segera pulang
3/12/2018
-Ibu pasien mengatakan selalu menemani pasien bersama dengan ayah
pasien

Data -Pasien terlihat menahan nyeri


Obyektif
-Pasien terlihat tidak tenang
Tgl
-Pasien terlihat sangat diperhatikan keluarganya
3/12/2018

4. Aspek Sosial (Hubungan & Interaksi sosial disekitar Lingkungan)

Data -Pasien mempunyai banyak teman bermain


subyektif
-Ibu pasien mengatakan pasien memiliki hubungan baik dengan teman-
Tgl temannya
3/12/2018
-Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah berinteraksi dengan pasien
lain

Data -Dikamar pasien terlihat ada keluarganya


Obyektif
-Pasien terlihat diperhatikan keluarganya
Tgl
-Pasien terlihat tidak ada yang mengunjungi selain keluarganya
3/12/2018
5. Aspek Spiritual (Format pilih salah satu Hope/FICA)

Pengkajian Aspek Spiritual (Format Hope)

H : HASIL /SUMBER KEKUATAN :


Sumber harapan, makna, kenyamanan, kekuatan, kedamaian, cinta dan hubungan Kami telah
mendiskusikan sistem pendukung Anda. Saya bertanya-tanya, apa yang ada dalam hidup
Anda yang memberi Anda dukungan internal ?
Apa sumber harapan, kekuatan, kenyamanan dan kedamaian Anda?
Apa yang Anda tunggu selama masa-masa sulit?
Apa yang menopang Anda dan membuat Anda terus berjalan?
Bagi beberapa orang, kepercayaan agama atau spiritual mereka bertindak sebagai sumber
penghiburan dan kekuatan dalam menghadapi pasang surut hidup ; Apakah ini benar untukmu
Jika jawabannya "ya," lanjutkan ke pertanyaan O dan P. Jika jawabannya "tidak,"
pertimbangkan untuk bertanya: apakah pernah? Jika jawabannya "Ya," tanyakan: Apa yang
berubah?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

O : ORGANIZED Keagamaan
Agama terorganisir Apakah Anda menganggap diri Anda bagian dari agama yang
terorganisir? seberapa penting ini untukmu? Aspek apa dari agamamu sangat membantu dan
tidak begitu membantu kamu? Apakah Anda bagian dari komunitas religius atau spiritual?
Apakah itu membantu Anda? Bagaimana?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

P: Personal Spiritualitas / keyakinan pribadi


Apakah Anda memiliki keyakinan spiritual pribadi yang tidak bergantung pada agama yang
terorganisir? Apakah mereka? Apakah anda percaya kepada Tuhan? Hubungan macam apa
yang Anda miliki dengan Tuhan? Apa aspek spiritualitas atau praktik spiritual Anda yang
paling Anda sukai? (Misalnya, doa, meditasi, membaca kitab suci, menghadiri ibadah
keagamaan, mendengarkan musik, mendaki gunung, berkomunikasi dengan alam)

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

E: Effect
Efek pada perawatan kesehatan dan masalah akhir masa Pernah sakit (atau keadaan
Anda saat ini) mempengaruhi kemampuan Anda untuk melakukan hal-hal yang biasanya
membantu Anda secara spiritual? (Atau mempengaruhi hubungan Anda dengan Tuhan?)
Sebagai dokter, adakah yang dapat saya lakukan untuk membantu akses Anda ke sumber daya
yang biasanya membantu Anda? Apakah Anda khawatir tentang konflik antara keyakinan dan
situasi / perawatan / keputusan medis Anda?
Apakah akan sangat membantu jika Anda berbicara dengan pemimpin spiritual
pendeta / pemimpin spiritual masyarakat? Adakah praktik atau batasan spesifik yang harus
saya ketahui dalam memberikan perawatan medis Anda? (Misalnya, pembatasan diet,
penggunaan produk darah) Jika pasien sedang sekarat: Bagaimana kepercayaan Anda
mempengaruhi jenis perawatan medis yang Anda inginkan untuk diberikan dalam beberapa
hari / minggu / bulan ke depan?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................
Format Pengkajian Aspek Spiritual (FICA):

Ajukan serta kembangkan dari pertanyaan=pertanyaan berikut ini :

F (Faith / Beliefs) :

Apakah iman atau kepercayaan anda? Apakah anda menganggap diri memiliki spiritual atau
agama? Hal-hal apa yang Anda percaya bahwa ada seseuatu yang memberi makna pada hidup
Anda?

Pasien mengatakan beragama islam. Ibu pasien mengatakan pasien masih belajar mengenal
nilai-nilai keagamaan, dan masih dalam proses belajar beribadah shalat lima waktu dan
menghafal bacaan-bacaan doa.

I (Importance and Fluence) :

Apakah spiritual ini penting dalam hidup Anda? Apa spiritual itu memiliki pengaruh pada
diri anda pribadi, bagaimana Anda memahami spiritualitas ini pada diri sendiri? Bagaimana
keyakinan anda memiliki pengaruh terhadap perubahan perilaku selama Anda sakit ini?
Apakah peran keyakinan Anda akan memberikan kekuatan untuk bangkit/kembali
dalamkeadaan sehat ?

Ibu pasien mengatakan selalu mengajarkan pasien untuk berdoa kepada Allah SWT meminta
kesembuhan dan kesehatan, dan ibu pasien mengatakan pasien mau dan menurti untuk berdoa
meskipun masih dibantu dan masih dalam kondisi sakit.

C (Community):
Apakah Anda berada pada bagian dari komunitas spiritual atau komunitas religius di
rumah/di Lingkungan anda? Apakah hal itu merupakan suatu dukungan untuk Anda dan
bagaimana wujud dukungan tersebut ? Apakah ada seseorang atau sekelompok orang yang
benar-benar Anda cintai atau yang sangat penting dalam kehidupan Anda, siapakah dia,
dimana posisi orang tersebut (dekat/jauh) ?

Pasien mengatakan tinggal dilingkungan pondok pesantren. Ayah pasien mengatakan pasien
sering mengikuti kegiatan mengaji bersama teman-temannya dipondok. Ibu pasien
mengatakan pasien sangat menuruti apa yang diperintahkan orang tuanya.

A (Addres):
Bagaimana Anda memilih tempat penyedia layanan kesehatan/RS ini , dalam mengatasi
masalah untuk perawatan kesehatan Anda?

Ibu pasien mengatakan memilih rumah sakit ini untuk penyembuhan pasien karena percaya
bahwa di rumah sakit ini kualitas pelayanan kesehatannya baik dan terpercaya.
Kesimpulan Aspek Spiritual:

 Data Subyektif :
-Pasien mengatakan beragama islam
-Ibu pasien mengatakan pasien selalu nurut saat diajari tentang ilmu-ilmu agama

 Data Obyektif :
-Pasien terlihat nurut saat orang tuanya memberi motivasi dan mengajari untuk
beristighfar dan berdoa untuk meminta kesembuhan dan kesehatan
IV. Analisa Data

DATA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF ETIOLOGI PROBLEM

1) Ds : Ibu pasien mengatakan pasien -Proses pengobatan -Gangguan rasa


tidak bisa istirahat dengan nyaman nyaman
Do : Pasien terlihat lesu karena
kurang istirahat

2) Ds : Ibu pasien mengatakan pasien - Ketidak sesuaian


saat tidur sering terbangun lingkungan -Gangguan pola
Do : Pasien terlihat berkeringat tidur
banyak

3) Ds : Ibu pasien mengatakan pasien -Hambatan mobilitas


sering mengeluh nyeri saat bergerak -Proses pengobatan fisik
Do : Pasien tampak menahan nyeri
saat berpindah posisi

4) Ds : Ibu pasien mengatakan ruang


gerak pasien menjadi terbatas karena -Nyeri -Ketidaknyamanan
nyeri
Do : Pasien tampak meringkuk
badannya karena menahan nyeri
Prioritas Masalah Keperawatan:

1) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan proses pengobatan


2) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik/pembedahan
V. PERENCANAAN

Nama : An.A Ruang : Menur Umur : 6 thn Tanggal Pengkajian :3/12/2018

Dx 1 : Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan proses pengobatan

DX Data Dari Analisa Data Tujuan / Kriteria Hasil / Indikator Rencana Tindakan (NIC)
(NOC/SMART)
(Data Yang Maladaftif) (ONEC)

1. Ds : Ibu pasien mengatakan pasien Setelah dilakukan tindakan keperawatan O : Observasi tingkat kecemasan pasien dan
tidak bisa istirahat dengan nyaman dengan batas waktu yang ditentukan, tingkat nyeri pasien
diharapkan pasien akan mencapai indikator :
Do : Pasien terlihat lesu karena kurang N: Menciptakan lingkungan yang nyaman
istirahat 4. Tidak merasa cemas dengan menjauhkan sesuatu yang membuat
5. Nyeri berkurang pasien tidak nyaman saat istirahat
Tgl 6. Dapat istirahat dengan nyaman
E : Memberi arahan dalam menyikapi rasa
cemas

C : Kolaborasi dengan psikoterapi untuk


menangani kecemasan
Dx Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik/pembedahan

DX Data Dari Analisa Data Tujuan / Kriteria Hasil / Indikator Rencana Tindakan (NIC)
(NOC/SMART)
(Data Yang Maladaftif) (ONEC)

1. Ds : Ibu pasien mengatakan ruang Setelah dilakukan tindakan keperawatan O : Mengkaji perkembangan aktivitas
gerak pasien menjadi terbatas karena dengan batas waktu yang ditentukan,
nyeri diharapkan pasien akan mencapai indikator : N : Membantu pasien saat berpindah posisi

Do : Pasien tampak meringkuk 4. Pasien tidak merasa nyeri saat E : Mengarahkan beberapa aktivitas yang boleh
badannya karena menahan nyeri bergerak dan tidak boleh dilakukan pasien setelah
Tgl 5. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi operasi
6. Mampu melakukan aktivitas secara
mandiri C: kolaborasi dengan dokter mengenai
pemberian obat
VI. IMPLEMENTASI

Nama : An.A Umur : 6thn Ruang : Menur

Dx Kep : Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan proses pengobatan

NO HARI/TGL/
IMPLEMENTASI RESPON PARAF
DX WAKTU

3/12/2018 -Melakukan pendekatan kepada -Keluarga pasien ramah


pasien dan keluarga pasien
dengan cara 3S (Senym, sapa,
sentuh) -Pasien bersedia
-Melakukan pemeriksaan TTV diperiksa tanda-tanda
vital dengan hasil :

Suhu : 38,5 derajat C

Respirasi rate : 24
x/menit

Nadi : 88x/menit

-Mengkaji tanda-tanda umum -Merasa nyeri dibagian


pasien luka operasi

-Terlihat lesu

4/12/2018
-Mengkaji keadaan umum pasien -Pasien sudah bisa
istirahat dengan nyaman

-pasien terlihat tidak


terlalu lesu
-Memeriksa tanda-tanda vital -Didapatkan hasil :

Suhu : 37 derajat C

Respirasi rate: 24x/menit

Nadi : 84x/menit
-Memberi edukasi aktivitas -Keluarga pasien
setelah operasi mengerti
Dx Kep : Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik

NO HARI/TGL/
IMPLEMENTASI RESPON PARAF
DX WAKTU

-Mengkaji perkembangan -Ruang gerak pasien


aktivitas terbatas
3/12/2018
-Membantu pasien saat berpindah -Saat berpindah posisi
posisi pasien masih merasa
nyeri

4/12/2018 -Pasien sudah bisa


-Mengobsevasi perkembangan bergerak dengan sedikit
aktivitas menahan nyeri

-Pasien sudah bisa


berpindah posisi tanpa
-Membantu pasien saat berpindah bantuan keluarga
posisi

-Keluarga pasien dan


-Mengarahkan beberapa aktivitas pasien mengerti
yang boleh dan tidak boleh
dilakukan pasien setelah operasi

-Kolaborasi dengan dokter -Obat diterima oleh


mengenai pemberian obat pasien
VII. EVALUASI ( SOAP / Sheif)

Nama : An.A Umur : 6thn Ruang :Menur

Dx Keperawatan : Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan proses pengobatan

NO HARI/TGL/
Catatan Perkembangan (SOAP) PARAF
Dx WAKTU

3/12/2018 S : Ibu pasien mengatakan pasien tidak bisa istirahat


dengan nyaman karena luka bedah

O : Pasien terlihat lesu kurang istirahat

Suhu 38,5 derajat C, Respirasi rate 24x/menit, Nadi


88x/menit

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan, memonitor kondisi pasien

4/12/2018 S : Ibu pasien mengatakan pasien jarang mengeluh


nyeri

O : Pasien terlihat bisa mengendalikan rasa nyerinya

Suhu 37 derajat C, Respirasi rate 24x/menit, Nadi


84x/menit

A : Masalah sudah teratasi, pasien sudah boleh pulang

P : Intervensi dihentikan, pasien pulang dengan balutan


dan dianjurkan kontrol ke RS setelah 3 hari pulang
VI. EVALUASI ( SOAP / Sheif)

Nama : An.A Umur : 6thn Ruang :Menur

Dx Keperawatan : Kerusakan integritas berhubungan dengan faktor mekanik

NO HARI/TGL/
Catatan Perkembangan (SOAP) PARAF
Dx WAKTU

3/12/2018 S : Ibu pasien mengatakan ruang gerak pasien terbatas


karena nyeri

O:Pasien tampak meringkuk badannya karena menahan


nyeri

A: Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

4/12/2018 S : Ibu pasien mengatakan ruang gerak pasien sudah


mulai tidak berbatas / jika bergerak rasa nyeri hanya
sedikit

O : Pasien terlihat lebih bisa mengendalikan nyerinya

A : Masalah sudah teratasi, pasien sudah boleh pulang

P : Intervensi dihentikan, pasien pualng dengan balutan


luka setelah operasi dan dianjurkan kontrol ke RS
setekah 3 hari pulang.
VII. EVALUASI ( NANDA )

Nama : Umur : Ruang :


Dx Medis :

EVALUASI (NANDA) :
TGL
DX ...............................................................................

Target Pencapaian
Indikator (NOC-NANDA) Data Awal Pasien
H1: ............. H2: ............. H3

Anda mungkin juga menyukai