Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

ROLE PLAY KEPALA TIM


DI RUANG PICU/PHCU RSUD BANYUMAS

DISUSUN OLEH :
ANUGRAH PRATAMA
NIM.22223008

Pembimbing Akademik
Miskiyah Tamar S.Kep., Ns.,M.Kep
Pembimbing Lahan
Supriyanto, S.Kep., Ns

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


MUHAMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai dan tepat
waktu. Adapun yang kami bahas dan ulas dalam laporan ini yaitu mengenai
laporan pendahuluan Kepala Tim di Ruang PICU/PHCU RSUD Banyumas.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
acuan bagi pembaca. Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pada dosen dan pembimbing serta pembaca lainnya akan
penulis terima dengan senang hati demi perbaikan di masa mendatang . Tidak
lupa penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila selama melaksanakan
praktik manajemen keperawatan ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga Tuhan
melimpahkan berkat dan kemurahan-Nya kepada kita semua.

Banyumas, November 2023

Anugrah Pratama
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Model tim merupakan suatu model pemberian asuhan keperawatan

dimana seorang perawat professional memimpin sekelompok tenaga

keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien melalui

upaya kooperatif dan kolaboratif (Douglas, 1992). Model tim didasarkan

pada keyakinan bahwa setiap staf mempunyai kontribusi dalam

merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan sehingga timbul

motivasi dan rasa tanggung jawab perawat yang tinggi, sehingga setiap

anggota tim merasakan kepuasan karena diakui kontribusinya dalam

mencapai tujuan bersama yaitu mencapai kualitas asuhan keperawatan yang

bermutu.

Model tim menurut Kron & Gray (1987) terkandung dua konsep

utama yang harus ada, yaitu kepemimpinan dan komunikasi yang efektif.

Kemampuan kepemimpinan harus dikuasai oleh Ketua Tim, yaitu perawat

profesional (Registered Nurse). Registered Nurse ditunjuk oleh Kepala

Ruangan untuk bertanggung jawab terhadap sekelompok pasien dalam

merencanakan asuhan keperawatan, merencanakan penugasan kepada

anggota tim, melakukan supervisi dan evaluasi pelayanan keperawatan yang

diberikan. Prosese komunikasi harus dilakukan secara terbuka dan aktif

melalui laporan pre atau post conference atau pembahasan dalam

penugasan, pembahasan dalam merencanakan dan menuliskan asuhan


keperawatan dan mengevaluasi hasil yang telah dicapai.Pelaksanaan model

tim tidak dibatasi oleh suatu pedoman yang kaku. Model tim dapat

diimplementasikan pada tugas pagi, sore dan malam. Apakah terdapat 2 atau

3 tim tergantung pada jumlah dan kebutuhan serta jumlah dan kualitas

tenaga keperawatan. Umumnya satu tim terdiri dari 3-5 orang tenaga

keperawatan untuk 10-20 pasien.

Hasil penelitian Lambertson seperti dikutip oleh Douglas (1984),

menunjukkan bahwa model tim bila dilakukan dengan benar

merupakan model asuhan keperawatan yang tepat dalam meningkatkan

pemanfaatan tenaga keperawatan yang bervariasi kemampuannya dalam

memberikan asuhan keperawatan. Hal ini berarti bahwa model tim

dilaksanakan dengan tepat pada kondisi dimana kemampuan tenaga

keperawatan bervariasi. Kegagalan model ini, jika penerapan konsep tidak

dilaksanakan secara menyeluruh atau total dan tidak dilakukan pre dan post

conference dalam sistem pemberian asuhan keperawatan untuk pemecahan

masalah yang dihadapi pasien dalam penentuan strategi pemenuhan

kebutuhan pasien.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Dengan dilaksanakan praktek manajemen keperawatan berupa

kegiatan roleplay sebagai ketua tim di ruang PICU/PHCU RSUD

Banyumas, diharapkan mahasiswa mampu mengelola pelayanan dan


asuhan keperawatan professional dengan menggunakan keterampilan

manajemen dan kepemimpinan sesuai peran dan tanggung jawabnya

sebagai ketua tim.

2. Tujuan Khusus

Diharapkan dengan dilaksanakannya roleplay sebagai ketua tim,

mahasiswa mampu :

1) Membuat perencanaan.

2) Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi.

3) Mengenal/ mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat

kebutuhan pasien.

4) Mengembangkan kemampuan anggota.

5) Menyelenggarakan konferensi.

C. Manfaat

Diharapkan Praktek manajemen keperawatan ini dapat memberikan

manfaat kepada mahasiswa agar lebih terampil dalam penerapan aplikasi

prinsip-prinsip manajemen keperawatan di lapangan dan agar mahasiswa

mendapat pengalaman baru di lapangan dalam hal penerapan manajemen

keperawatan khususnya menjadi ketua tim.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan

dimana seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga

keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kelompok klien

melalui upaya kooperatif dan kolaboratif ( Douglas, 1984). Model tim

didasarkan pada keyakinan bahwa setiap anggota kelompok mempunyai

kontribusi dalam merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan

sehingga timbul motivasi dan rasa tanggung jawab perawat yang tinggi

sehingga diharapkan mutu asuhan keperawatan meningkat. Ketua tim

merupakan seorang petugas yang membawahi anggota tim untuk membuat

pengkajian sampai perencaan pada pasien.

B. Tugas dan Tanggung Jawab

1. Pengkajian : Mengkaji klien dan menerapkan Tindakan keperawatan

yang tepat

2. Perencanaan : Mengkoordinasikan rencana

a. Bersama karu melaksanakan serah terima tugas dan pembagian

tugas

b. Menyusun rencana asuhan keperawatan

c. Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan keperawatan

d. Melakukan ronde keperawatan Bersama kepala ruangan


e. Mengorientasikan klien baru pada lingkungan

f. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

3. Implementasi :

a. Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawatan

b. Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien

c. Membuat rincian tugas angota tim

d. Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan Bersama tim

e. Mengatur waktu istirahat anggota tim

f. Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota tim

g. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

4. Evaluasi Fungsi pengendalian :

a. Mengevaluasi asuhan keperawatan

b. Memberikan umpan balik pada pelaksana

c. Memperhatikan aspek legal dan etik

d. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

C. Kompetensi Ketua Tim

Menurut Suni (2018), Kompetensi ketua tim adalah sebagai berikut:

1. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan tim

2. Melakukan pengkajian dan menentukan kebutuhan pasien

3. Menyusun rencana keperawatan untuk semua pasien

4. Merevisi dan menyesuaikan rencana keperawatan sesuai kebutuhan

pasien

5. Melaksanakan observasi baik terhadap perkembangan pasien maupun


kerja dari anggota tim

6. Melaksanakan evaluasi secara baik dan objektif.

D. Fungsi Manajemen Ketua Tim

1. Perencanaan

Menetapkan tugas dan tanggung jawab kepada anggota tim sesuai

dengan keterampilan dan kompetensi mereka.

2. Pengorganisasian

Mengalokasikan tugas dan tanggung jawab kepada anggota tim sesuai

dengan keterampilan dan kompetensi mereka. Membentuk struktur

organisasi tim keperawatan untuk memastikan efesiensi dan koordinasi

kerja.

3. Pengarahan

Menjadi pemimpin yang efektif dengan memberikan arahan, inspirasi,

dan motivasi kepada anggota tim. Membangun dan menjaga komunikasi

yang efektif di antara anggota tim, serta mengatasi konflik bila

diperlukan.

4. Pengendalian

Memantau kinerja tim dan anggota tim untuk memastikan bahwa

mereka bergerak menuju pencapaian tujuan. Mengevaluasi hasil kerja,

mengidentifikasi perbedaan antara hasil yang diharapkan dan dicapai

dan mengambil Tindakan korektif jika diperlukan.


BAB III
LAPORAN ROLE PLAY

Nama : Anugrah Pratama


NIM : 22223008
Kelompok :2
Hari/ tanggal : Senin, 27 November 2023
Jabatan : Ketua Tim
Ruangan : Ruang PICU/PHCU RSUD Banyumas

A. Laporan Kegiatan
1. Pasien Kelolaan
Nama : Syamil Nurul Fikri
Umur : 1 Tahun 2 bulan 6 Hari
Ruang : HCU 6
No. RM : 00057386
Diagnosa Medis : Hernia Diafragma

2. Uraian Kegiatan
No Waktu Kegiatan Keterangan
1 07.30 – 07.50 Mengikuti jalannya Handover shif Perawat ruangan,
WIB pagi Mahasiswa
07.50 – 08.00 Keliling ke ruangan pasiendan Perawat ruangan,
2
WIB menginformasikan pertukaran jam Mahasiswa
tugas antara perawat jaga Malam
dan Pagi.
3 08.00 – 08.15 Memimpin pre conference Anugrah
WIB - Membuat perencanaan
program tindakan.
- Pembagian tugas kerja
4 08.15-10.10 Melaksanan tindakan asuhan Anugrah
WIB keperawatan yang sudah Perawat ruangan
direncanakan.

5 13.30 – 13.45 Memimpin post conference Anugrah


WIB - Mengevaluasi Tindakan Perawat ruangan
keperawatan yang sudah
dilakukan
- Mendokumentasikan
Tindakan dan perkembangan
pasien
6 14.00 – 14.20 Memimpin jalannya operan jaga Anugrah
WIB Pagi dengan jaga Sore dan keliling Perawat Ruangan
ruangan pasien dan
menginformasikan pertukaran jam
tugas antara perawat pagi ke sore

3. Hasil Pre Conference


1. Ruang HCU 6
Nama : Syamil Nurul Fikri
Umur 1 Tahun 2 bulan 6 hari
No.RM 00057386
Diagnosa Medis Hernia Diafragma
DJPJ dr. Basalamah
Pengkajian KU pasien membaik, kesadaran composmentis, pasien sudah
flatus, pasien tampak tenang, jahitan post op laparatomi baik,
peristaltic ada
TTV Rr : 30x/mnt, TD : 94/52 mmHg, HR : 126x/mnt, suhu : 36,5
C, akral hangat, nadi teraba kuat
Planning - Melepas 1Kateter urine dan selang NJT
- Inj. Ondansetron 3x1.4 mg di jam 13.00
- Inj. Paracetamol 4x80 mg di jam 12.00
- Inj. Ceftriaxone 1x730 mg di jam 12.00
- Pemberian sonde secara bertahap di jam 09.00 (35cc)
dan di jam 12.00 (40cc)
- Mengatur jalannya tetesan KAEN 3B di jam 12.00 yaitu
di tetesan 17,08/jam
Askep
No. Diagnosa Hari dan Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tanggal
1. Disfungsi Rabu , Manajemen nutrisi S:
motilitas 29/11/2023 Observasi : - Ibu pasien
gastrointestinal 1. Identifikasi kebutuhan mengatakan
b.d pembedahan kalori dan jenis nutrient anaknya
(D.0021) Pasien diberikan susu sudah tidak
S: 2. Monitor asupan mual lagi
- Ibu pasien makanandiverikan secara dan muntah
mengatakan bertahap awal jam 09.00 lagi
anaknya sudah 30cc Monitor berat badan - Ibu pasien
tidak mual dan BB awal : 7,3 kg mengatakan
muntah lagi 3. Monitor hasil anaknya
- Ibu pasien pemeriksaan laboratorium sudah flatus
mengatkan hasil lab : O:
anaknya sudah HB : 10,2 - Pasien tampak
flatus Hematokrit : 30,4 membaik
O: Trombosit : 463 - Kesadarn
- Pasien tampak Leukosit : 18,81 composmentis
membaik Klorida : 93 - Pasien terlihat
- Kesadarn Kalium : 4,0 tenang
composmentis Narium : 130 - Suara
- Pasien terlihat Terapeutik :
peristaltic (+)
tenang 1. Hentikan pemberian
- Residu tidak
- Suara makan melalui selang
ada lagi
NGT jika asupan oral
peristaltic (+) - Diare tidak
dapat ditoleransi pasien
- Residu tidak lagi
masih diberikan makanan
ada lagi -Muntah (-)
lewat selang NGT
- Diare tidak - Tidak
Edukasi :
lagi terpasang DC
1. Ajarkan diet yang
- Muntah (-) lagi
diprogramkan Diberikan
sonde 3/jam A:
Jam 09.00 = 30cc Disfungsi
Jam 12.00 = 35cc motilitas
Kolaborasi : gastrointestinal
1. Kolaborasi pemberian teratasi
medikasi sebelum Sebagian
makan
inj. Paracetamol P:
4x80mg jam 12.00 Intervensi
Inj. Cefriaxone dilanjutkan
1x730mg jam 12.00
Inj. Ondasentron
3x1,4mg jam 13.00
2. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
asupan oral dapat
ditoleransi, jika perlu
pasien diberikan susu
sesuai kebutuhan yang
ditentukan.

2. Risiko Defisit Manajemen Gangguan S:


Nutrisi Makan - Ibu pasien
S: Observasi mengatakan
- Ibu pasien Monitor asupan dan anaknya tidak
mengatakan keluarnya makanan dan lagi mual dan
anaknya tidak cairan serta kebutuhan muntah lagi
lagi mual dan kalori O:
muntah lagi Balance cairan = -33,8cc - Pasien tampak
O: Teraupetik membaik
- Pasien tampak Timabang BB pasien - Kesadaran
membaik Bb awal : 7,3 kg composmentis
- Kesadaran Edukasi - Pasien terlihat
composmentis Ajarkan pengaturan diet tenang
- Pasien terlihat yang tepat diberikan - Suara
tenang sonde/3jam peristaltic (+)
- Suara Jam 09.00=30cc - Residu tidak
peristaltic (+) Jam 12.00=35cc ada lagi
- Residu tidak Kolaborasi Diare tidak lagi
ada lagi Kolaborasi dengan ahli gizi

- Diare tidak tentang target BB, A : Risiko


lagi kebutuhan kalori dan deficit nutrisi
pilihan makanan teratasi
memberikan susu sesuai Sebagian
perhitungan kebutuhan
pasien. P:
Intervensi
pasien
dilanjutkan

4. Hasil Post Conperence


Nama : Syamil Nurul Fikri
Umur 1 Tahun 2 bulan 6 hari
No.RM 00057386
Diagnosa Medis Hernia Diafragma
DJPJ dr. Basalamah
Pengkajian KU pasien membaik, kesadaran composmentis, pasien sudah
flatus, pasien tampak tenang, jahitan post op laparatomi baik,
peristaltic ada
TTV Rr : 30x/mnt, TD : 94/52 mmHg, HR : 126x/mnt, suhu : 36,5
C, akral hangat, nadi teraba kuat
Planning - Kateter urine sudah dilepas
- NJT sudah dilepas
- Inj. Ondansetron 3x1.4 mg di jam 13.00 sudah
dilakukan
- Inj. Paracetamol 4x80 mg di jam 12.00 sudah dilkaukan
- Inj. Ceftriaxone 1x730 mg di jam 12.00 sudah dilakukan
- Pemberian sonde secara bertahap di jam 09.00 (35cc)
dan di jam 12.00 (40cc) sudah dilakukan
- Mengatur jalannya tetesan KAEN 3B di jam 12.00 yaitu
di tetesan 17,08/jam
- Pasien pindah ke ruang anak
DOKUMENTASI KATIM
LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
ROLE PLAY KEPALA RUANGAN
DI RUANG PICU/PHCU RSUD BANYUMAS

DISUSUN OLEH :
ANUGRAH PRATAMA
NIM.22223008

Pembimbing Akademik
Miskiyah Tamar S.Kep., Ns.,M.Kep
Pembimbing Lahan
Supriyanto, S.Kep., Ns

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai dan tepat
waktu. Adapun yang kami bahas dan ulas dalam laporan ini yaitu mengenai
laporan pendahuluan Kepala Ruangan di Ruang PICU/PHCU RSUD
Banyumas. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan acuan bagi pembaca. Bagi penulis sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pada dosen dan pembimbing serta pembaca
lainnya akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan di masa
mendatang . Tidak lupa penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
selama melaksanakan praktik manajemen keperawatan ada hal-hal yang kurang
berkenan. Semoga Tuhan melimpahkan berkat dan kemurahan-Nya kepada kita
semua.

Banyumas, November 2023

Anugrah Pratama
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

memberikan layanan jasa kepada masyarakat. Peran yang diemban oleh

rumah sakit adalah pemberi jasa secara sosial yang bertanggung jawab

untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasanya. Tanggung

jawab tersebut dapat berupa pelayanan yang berkualitas dengan biaya yang

memadai. Salah satu unsur utama pendukung kualitas pelayanan kesehatan

di rumah sakit adalah sumber daya manusia pemberi pelayanan, yang

termasuk di dalamnya SDM keperawatan.

Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan

professional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan

berbasis ilmu dan kiat perawat yang berbentuk layanan bio-psiko-sosio-

spiritual. Perawat merupakan sumber daya manusia terpenting di rumah

sakit karena selain jumlahnya yang dominan juga merupakan profesi yang

memberikan pelayanan asuhan keperawatan selama 24 jam kepada pasien,

oleh karena itu rumah sakit harus memiliki perawat yang berkinerja baik

yang menunjang kinerja rumah sakit. Kinerja perawat merupakan tindakan

yang dilakukan seorang perawat dalam suatu organisasi sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing.

Sistem manajemen adalah suatu totalitas yang terdiri dari subsistem

dengan atributnya yang satu sama lain saling berkaitan, saling bergantung,
saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam penggunaan sumber

daya secara efektif dan efisien sehingga mempunyai peranan, sasaran dan

tujuan tertentu. Sistem manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan

system terbuka dimana setiap komponen saling berhubungan dan

berinteraksi serta dipengaruhi oleh lingkungan.. Proses manajemen

keperawatan merupakan suatu system yang terdiri dari lima elemen yaitu

input, output, control, dan mekanisme umpan balik. Imput dari proses

manajemen keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan dan

fasilitas.

Manajemen biasanya diidentikkan dengan cara untuk mengatur

beberapa hal secara baik dan sesuai dengan tujuan. Pengaturan dilakukan

agar hal hal yang diatur berjalan seimbang, lancar, dan mencapai tujuan

yang diharapkan. Kegiatan manajemen keperawatan mengacu pada konsep

manajemen secara umum, dengan menggunakan pendekatan fungsi- fungsi

manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengontrolan (pengawasan dan Evaluasi).

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Dengan dilaksanakannya praktek manajemen keperawatan berupa

kegiatan role play sebagai kepala ruang Melati RSUD Banyumas,

diharapkan mahasiswa mampu mengelola pelayanan dan asuhan

keperawatan profesional dengan menggunakan keterampilan

manajemen dan kepemimpinan sesuai peran dan tanggung jawabnya


sebagai kepala ruang.

2. Tujuan Khusus

Diharapkan dengan dilaksanakannya role play sebagai Kepala

Ruang, mahasiswa mampu :

1. Mengetahui pengertian, tugas dan tanggung jawab Kepala Ruangan

2. Mengetahui fungsi dan uraian tugas Kepala Ruangan

3. Mengetahui fungsi pengawasan, pengendalian, penilaian dan

pengorganisasian Kepala Ruangan

C. Manfaat

Praktek manajemen keperawatan ini diharapkan akanmemberikan

manfaat kepada mahasiswa agar lebih terampil dalam

penerapan aplikasi prinsip-prinsip manajemen keperawatan di

lapangan dan agar mahasiswa mendapat pengalaman baru di lapangan

dalam hal penerapan manajemen keperawatan khususnya menjadi

kepala ruang.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi
Kepala ruangan adalah seorang perawat profesional yang diberi

wewenang dan tanggung jawab serta mengelola kegiatan pelayanan

keperawatan di satu ruang rawat.

B. Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Ruangan

a. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan

b. Kebenaran dan ketepatan progam pengembangan pelayanan

keperawatan

c. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan

d. Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru

e. Kebenaran dan ketepatan protab / SOP pelayanan keperawatan

f. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan pelaksaaan

keperawatan

g. Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat

h. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan progam bimbingan

siswa/mahasiswainstitusi pendidikan keperawatan

C. Fungsi Kepala Ruangan

a. Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya yang

didelegasikan oleh kepala ruangan.


b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi kinerja anggota

tim/pelaksana.

c. Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan pasien

d. Mengembangkan kemampuan anggota tim/pelaksana.

e. Menyelenggarakan konferensi.

D. Kompetensi Kepala Ruangan

Menurut Suni (2018), kmpetensi kepala ruangan adalah sebagai berikut :

1. Keterampilan keperawatan dasar, mencakup proses keperawatan dan

penguasaan terhadap SOP Tindakan Keperawatan.

2. Teknik manajemen waktu dalam pengelolaan unit ruang rawat.

3. Kemampuan belajar informasi baru, termasuk mempergunakan sumber-

sumber untuk belajar.

4. Mempergunakan “positive self talk and thinking”

5. Perilaku assertive.

6. Keterampilan komunikasi.

E. Uraian Tugas Kepala Ruangan

a. Perencanaan

1. Menunjuk perawat primer dan perawat asosiet serta tugasnya

masing-masing.

2. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.


3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien dibantu perawat

primer.

4. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan

aktivitas dan tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat

primer.

5. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan.

6. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi,

tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan

mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan

terhadap klien.

7. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan :

a) Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan.

b) Membimbing penerapan proses keperawatan.

c) Menilai asuhan keperawatan.

d) Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.

e) Memberikan informasi kepada pasien/keluarga yang baru

masuk.

8. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.

9. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.

10. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit.

b. Pengorganisasian

1. Merumuskan metode penugasan yang digunakan.

2. Merumuskan tujuan metode penugasan.


3. Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat asosiet secara

jelas.

4. Membuat rencana kendali, kepala ruangan membawahi 2 perawat

primer danperawat primer membawahi 2 perawat asosiet.

5. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat

proses dinas,mengatur tenaga yang ada setiap hari.

6. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.

7. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek.

8. Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak berada di tempat

kepadaperawat primer.

9. Mengembangkan kemampuan anggota.

10. Menyelenggarakan konferensi.

c. Pengarahan

1. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer.

2. Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan

baik.

3. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan

dan sikap

4. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan

dengan asuhan keperawatan klien.

5. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam

melaksanakan tugasnya.
6. Meningkatkan kolaborasi.

d. Pengawasan

1. Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langsung

dengan perawat primer mengenai asuhan keperawatan yang

diberikan kepada klien.

2. Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau

melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi

kelemahankelemahan yang ada saat ini.

3. Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir, membaca

dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat

selama dan sesudah proses keperawatan dilakukan

(didokumentasikan), mendengar laporan dari perwat primer.

e. Evaluasi

1. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan

rencana keperawatan yang telah disususn bersama.

2. Audit keperawatan.
BAB III
PERENCANAAN

A. Perencanaan
1. Mengatur Jadwal Perawat
Jadwal perawat pada kegiatan roleplay ini yaitu adalah shift pagi dan

sore. Untuk pembelajaran saat ini jumlah perawat adalah 4 dengan

pembagian 3 perawat masuk shift pagi, pada pukul 07.15 sampai 14.15

WIB dan 1 perawat masuk shift sore pada pukul 14.15 sampai 20.15.

Tabel 3.1
Jadwal Harian
No. Nama Jabatan 28/11/2023
1. Anugrah Pratama, S.Kep Karu Pagi
2. Eka Satrianingsih, S.Kep Katim 1 Pagi
3. Anisa Kurnia, S.Kep PP Pagi
4. Enita Juliandini, S.Kep PP Pagi Gasik
5. Elvina Maya Sari, S.Kep PP Sore

2. Pembagian Tim
Pada roleplay ini ada 3 pasien yang akan dikelola oleh perawat

dalam satu tim.

3. Menunjuk Ketua dan Anggota Tim

1. Ketua Tim : Eka Satrianingsih, S.Kep

2. Perawat Pelaksana : Anisa Kurnia, S.Kep

4. Mengadakan laporan antar shift

Disepakati laporan antar shift dilakukan pada pertukaran dinas pagi

ke sore.
5. Mengidentifikasi Jumlah Perawat Yang Dibutuhkan

Menurut Douglas (1992) pada suatu layanan profesional jumlah

tenaga yang dibutuhkan bergantung pada jumlah pasien dan derajat

ketergantungan pasien terhadap keperawatan yaitu minimal, partial,

total. Pada perawatan pasien kelolaan di ruang PICU/PHCU didapatkan

bahwa 3 pasien dengan perawatan total, dan tidak ada pasien dengan

perawatan mandiri dan partial. Maka perhitungan tenaga keperawatan

adalah:

Tabel 3.2
Perhitungan Tenaga Keperawatan
Ketergantungan Pagi Sore Malam
Pasien
Total (3) 0,36x3 0,30x3 0,20x3
Jumlah 1,08 0,90 0,60
Shift Pagi : 1,08
Shift Sore : 0,90
Shift Malam : 0,60
Total : 1,08 + 0,90 + 0,60 = 2,58 = 3
6. Alat Medis
Tabel 3.3
Alat Medis di Ruang PICU/PHCU
No Nama Barang Jumlah Kondisi
1. Stetoskop 2 Baik
2. Tensi Meter 1 Baik
3. Timbangan badan 1 Baik
4. Oksigen Transport 1 Baik
5. Bak instrument besar 1 Baik
6. Bak instrument kecil 1 Baik
7. Bengkok 1 Baik
8. Pispot 1 Baik
9. Termometer digital 1 Baik
10. Syiring pump 17 Baik
11. Infus pump 11 Baik
12. Alat Ekg 1 Baik
13. Suction pump 2 Baik
14. Kursi roda 6 Baik
15. Nebulizer 1 Baik
16. Torniquet 3 Baik
17. Tongspatel 2 Baik
18. Ambu bag/bag value 4 Baik
19. Glucotes 1 Baik
20. Lemari obat emergensi 2 Baik
21 Troli obat 2 Baik
22. Standar Inpus 14 Baik
23. Nampan kayu 2 Baik
24. Nampan plastik 0 Baik
25. Tempat sampah non 3 Baik
inpeksi
26. Troli stenlis 2 Baik
27. Tempat tidur pasien 14 Baik
28. Brangkar 1 Baik
29. Baju Tindakan 8 Baik
30. Apron 20 Baik
31. Baju operasi 8 Baik
32. Kasur Dektubitus 2 Baik
33. Baju perawat 10 Baik
34. Manset dewasa 10 Baik
35 Gown 10 Baik
36. Bedside monitor 13 Baik
37. Lampu Tindakan 1 Baik
38. Timbangan bayi 1 Baik
39. Ventilator 4 Baik
40. Vien viewer 1 Baik
Sumber : Data Primer Ruang PICU/PHCU, 2023

B. Pengorganisasian
1. Struktur Organisasi
Kepala Ruangan
Anugrah Pratama, S.Kep

Katim I Katim II
Eka Satrianingsih, S.Kep Anisa Kurnia, S.Kep

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana


Enita Juliandini, S.Kep Elvina Maya Sari, S.Kep

2. Merumuskan metode
Metode penugasan yang digunakan adalah metode tim. Dalam

memberikan asuhan keperawatan dengan metode ini dilakukan oleh dua

hingga tiga perawat dengan tanggung jawab paling besar ada pada

perawat professional.

3. Membuat rincian tugas katim

a) Mengelola asuhan keperawatan pasien yang menjadi tanggung


jawabnya yaitu terdapat 3 TT dengan 3 pasien

b) Mengkaji, merencanakan dan mengevaluasi asuhan keperawatan

pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan berpartisipasi

dalam pemberian asuhan langsung maupun tidak langsung.

c) Melakukan konsultasi dengan Katim tentang kondisi pasien.


d) Mendelegasikan beberapa tugas kepada perawat primer (PP)
dengan tepat.
e) Mempersiapkan pasien atau keluarga apabila pasien akan
pulang.
4. Membuat rincian tugas PP
a) Membaca rencana keperawatan yang telah ditetapkan perawat

primer (PP).

b) Memberi bimbingan terapeutik dengan pasien atau keluarga

sebgai lanjutan kontrak yang sudah dilakukan perawat primer

(PP).

c) Menerima pasien baru.

d) Melakukan tindakan keperawatan.

e) Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan.

f) Mengikuti visite dokter bila perawat primer (PP) tidak ada

ditempat.

g) Memberikan kerapihan dan kelengkapan status.

h) Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik.

i) Berperan serta dalam pemberian pendidikan kesehatan.

j) Membantu tim lain yang membutuhkan.

k) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan


C. Pengarahan

Memberi pengarahan kepada ketua tim tentang tugas. Tugas ketua tim

dibacakan supaya diketahui dan ditindak lanjuti.

1. Menginformasikan hal-hal yang perlu diperhatikan

Dimohon untuk memperhatikan hal-hal yang penting untuk

mencegah pasien jatuh, kekeliruan pemberian obat.

2. Memberi bimbingan kepada ketua tim dan anggota tim

bekerja sesuai prosedur apabila ada kesulita segera berkolaborasi

dengan kepala ruangan

D. Pengawasan

1. Mengevaluasi pelaksanaan dengan rencana keperawatan

Dapat dilakukan dengan berkoordinasi dengan ketua tim

membandingkan rencana dengan pelaksanaan.

2. Rencana Kegiatan
Rencana Kegiatan

NO Waktu Kegiatan
1. 07.30-07.40 Memimpin meeting morning
WIB
1. Menyiapkan tempat
2. Mengecek kesiapan perawat jaga malam dan perawat
jaga pagi
3. Berdoa untuk memulai tugas
4. Menanyakan permasalahan jaga malam
5. Mengecek kesiapan alat
6. Memberikan informasi dan membahas tentang kejadian
yang perlu didiskusikan
7. Menutup meeting morning
2. 07.40-07.55 Memantau Hand Over dari shift malam mengidentifikasi
atau kunjungan ke pasien untuk validasi permasalahan
pasien.

3. 07.40-08.05 Memantau Pree Conference


WIB

4. 08.05-12.50 Memonitor keberlangsunganya asuhan keperawatan kepada


WIB
ketu tim dan perawat pelaksana

5. 13.00-13.20 Menerima laporan dari ketua tim tentang evaluasi


WIB
pemberian asuhan keperawatan

6. 13.30-13.45 Memantau Post Conference


WIB

7. 13.50-14.20 Memantau timbang terima dari jaga pagi ke jaga siang


WIB
BAB IV
LAPORAN ROLEPLAY

Nama : Anugrah Pratama


NIM : 22223008
Kelompok :2
Hari/ tanggal : Selasa, 28 November 2023
Jabatan : Kepala Ruangan
Ruangan : Ruang PICU/PHCU RSUD Banyumas

A. Waktu dan Tempat


Waktu pelaksanaan roleplay kepala ruangan adalah 28 November 2023

Pukul 07.30 WIB – 14.15 WIB, bertempat di Ruang PICU/PHCU RSUD

Banyumas.

B. Persiapan

Roleplay kepala ruangan adalah mengelola kegiatan pelayanan

keperawatan dan memimpin pertemuan serta membahas masalah terkini

yang harus diselesaikan.

C. Laporan Kegiatan

1. Melakukan Meeting Morning

Sebelum melakukan meeting morning kepala ruangan menyiapkan

materi dan informasi mengenai kegiatan non keperawatan di rumah

sakit. Meeting morning dilaksanakan di nurse station ruang

PICU/PHCU pada pukul 07.30 WIB dihadiri oleh perawat yang

berdinas malam dan dinas pagi dengan total 12 orang dengan rincian 1

kepala ruangan, 2 katim, 2 perawat dinas pagi, 3 perawat dinas malam,

4 mahasiswa IKest Muhamadiyah Palembang.

Meeting morning diawali dengan salam dan doa pembuka kemudian


kepala ruangan memberikan materi meeting morning yang telah

disiapkan dan disampaikan pada saat pelaksanaan meeting morning

yaitu mengenai pelayanan penunjang mulai dari instalasi radiologi,

farmasi, laboratorium dan gizi. Setelah menyampaikan materi kepala

ruangan memberikan kesempatan kepada ketua tim dan perawat

pelaksana untuk mengungkapkan permasalahan yang ada di ruangan.

Saat pelaksanaan meeting morning tidak ada permaslahan yang

diungkapkan. Sebelum menutup kegiatan, kepala ruangan memberikan

ucapan terima kasih kepada perawat yang dinas malam dan ucapan

semangat bekerja untuk pegawai dinas pagi serta menutup pertemuan

dengan salam.

Table 4.1
Pelaksanaan Meeting Morning
No. Waktu Kegiatan Pelaksana
1. 07.30-07.35 Persiapan Anugrah
WIB 1. Menyiapkan materi dan
informasi yang akan
disampaikan (Pelayanan
penunjang di RS)
2. Menyiapkan tempat
3. Menyiapkan Notulen
4. Mengecek kelengkapan staf
(12 orang)
2. 07.35-07.55 Pelaksanaan Anugrah
1. Membuka Meeting morning
WIB
2. Memimpin doa sebelum
meeting morning
3. Memberikan dan menjelaskan
materi yang telah disiapkan
4. Mengklarifikasi kepada
peserta terkait materi yang
disampaikan
5. Memberikan kesempatan
kepada katiim, perawat
pelaksana dan staf untuk
menyampaikan permasalahan
yang ada
6. Memberi motivasi dan
reinforcement kepada staf
3. 07.55-08.05 Penutup Anugrah
1. Menutup meeting morning
WIB
2. Menandatangani catatan
notulen

2. Memimpin Rapat (Hadover) Shift Malam ke Shift Pagi


Kepala ruangan memimpin jalannya handover di ruang PICU/PHCU

RSUD banyumas dengan total 2 pasien pada pukul 07.30-08.00 WIB.

Setelah perawat shift malam membacakan catatn perkembangan pasien,

kepala ruangan dan perawat melakukan handover langsung ke ruangan

pasien.

3. Memantau Pre-Conference
Kepala ruangan memantau jalannya pre conference yang dipimpin

oleh ketua tim. Jumlah pasien ada 2 pasien yang berada pada ruangan

PICU 4 dan PHCU 1 ruang PICU/PHCU. Tidak ada hambatan dalam

pelaksanaan pre conference.

4. Memonitor keberlangsungan Asuhan Keperawatan

Kepala ruanga memonitor keberlangsungan pemberian asuhan

keperawatan yang diberikan oleh perawat pelaksana pada pasien pada

pukul 08.15-12.00 WIB. Mulai dari melakukan pengkajian harian,

melakukan implementasi, keperawatn yang telah direncanakan saat pre

conference, hingga evaluasi keperawatan.


5. Memantau Post Conference

Kepala ruangan memantau jalannya post conference yang dipimpin

oleh ketua tim. Jumlah pasien ada 2 pasien yang berada di PICU 4 dan

PHCU 1 ruang PICU/PHCU. Tidak ada hambatan dalam pelaksanaan

post conference.

6. Memimpin Rapat (Handover0 Shift Pagi ke shift Sore

Kepala ruangan memimpin langsung jalnnya handover di ruang

PICU/PHCU RSUD Banyumas dengan total 2 pasien pada pukul 13.45-

14.15 WIB. Setelah perawat shift pagi membacakan catatn

perkembangan pasien, kepala ruangan dan perawat melakukan

handover langsung ke ruang pasien.


DOKUMENTASI KARU
LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
ROLE PLAY PERAWAT PELAKSANA DI RUANG
PICU/PHCU RSUD BANYUMAS

DISUSUN OLEH :
ANUGRAH PRATAMA
NIM.22223008

Pembimbing Akademik
Miskiyah Tamar S.Kep., Ns.,M.Kep
Pembimbing Lahan
Supriyanto, S.Kep., Ns

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai dan tepat
waktu. Adapun yang kami bahas dan ulas dalam laporan ini yaitu mengenai
laporan Perawat pelaksana di Ruang PICU/PHCU RSUD Banyumas. Penulis
sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan acuan
bagi pembaca. Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pada dosen dan pembimbing serta pembaca lainnya akan penulis
terima dengan senang hati demi perbaikan di masa mendatang . Tidak lupa
penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila selama melaksanakan
praktik manajemen keperawatan ada hal-hal yang kurang berkenan. Semoga Tuhan
melimpahkan berkat dan kemurahan-Nya kepada kita semua.

Banyumas, November 2023

Anugrah Pratama
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan derajat

kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan

kesehatan dengan pemenuhan pada upaya pelayanan kesehatan utamanya

untuk memungkinkan setiap penduduk mencapai kemampuan hidup sehat dan

produktif yang dilakukan sesuai dengan wewenang, tanggungjawab dan etika

profesi keperawatan. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah

Sakit Umum adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada

semua bidang dan jenis penyakit. Rumah Sakit merupakan salah satu jasa

pelayanan kesehatan utama yang memiliki tuntutan untuk meningkatkan

kualitas, serta lebih memfokuskan pada kebutuhan dan kepuasan pelanggan.

Rumah Sakit mempunyai visi dan misi yang penting dalam tindakan

strategis rumah sakit dan memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan

terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat. Kegiatan manajemen keperawatan mengacu pada konsep

manajemen secaraumum meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan

dan pengontrolan. Perawat bertugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan

melaksanakan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang dan atau pelaksana

tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu. Manajemen keperawatan

merupakan suatu proses bekerja melalui anggota staff keperawatan untuk


memberikan asuhan keperawatan secara profesional.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Melaksanakan roleplay sebagai kepala ruang, ketua tim, dan perawat pelaksana di

Ruang ICCU RSUD Banyumas, diharapkan mahasiswa mampu mengelola

pelayanan dan asuhan keperawatan profesional dengan menggunakan keterampilan

manajemen sebagai perawatpelaksana sehingga dapat memberikan pelayanan yang

bermutu.

2. Tujuan Khusus

Diharapkan dengan dilaksanakan role play mahasiswa mampu:

1) Berperan sebagai kepala ruang

2) Berperan sebagai ketua tim

3) Berperan sebagai perawat pelaksana

C. Manfaat

Praktik manajemen keperawatan ini diharapkan akan memberikan manfaat

kepada mahasiswa agar lebih terampil dalam penerapan aplikasi prinsip- prinsip

manajemen keperawatan di lapangan dan agar mahasiswa mendapat pengalaman

baru di lapangan dalam hal penerapan manajemenkeperawatan.


BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Keperawatan primer (primary nursing) adalah sistem pemberian

asuhan keperawatan di tingkat rawat inap yang dapat mempermudah

realisasi praktek keperawatan profesional. Sistem ini menyediakan asuhan

yang berfokus pada pasien yang secara individual dan komprehensif,

berkesinambungan sejak pasien dirawat di rumah sakit sampai keluar

pindah ke institusi lain (Modul pelatihan manajemen bangsal

keperawatan,(Suarli, 2009). Metode primer ini ditandai dengan keterkaitan

kuat dan terus-menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk

merencanakan, melakukan, dan mengkoordinasi asuhan keperawatan

selama pasien dirawat.

B. Tugas dan Tanggung Jawab Perawat Pelaksana


1. Perencanaan
a. Mengikuti serah terima handover
b. Menerima pembagian tugas dari katim
c. Mempersiapkan keperluan asyhan keperawatan
d. Mengikuti ronde
e. Menerima klien baru
f. Melakukan dokumentasi
2. Pengorganisasian
a. Menerima penjelasan tujuan pengorganisasian
b. Menerima pembagian tugas dari katim
c. Melaksanakan tugas yang diberikan ketua tim
d. Menyesuaikan waktu istirahat dari anggota tim lain
e. Menerima tugas dari ketua tim
3. Pengarahan
b. Menerima pengarahan dari bimbingan
c. Menerima informasi
d. Menerima dokumentasi
4. Pengontrolan
a. menyerahkan laporan yang diperlukan untuk evaluasi
b. Melakukan dokumentasi
Adapun tanggung jawab dari perawat pelaksana adalah sebagai berikut :
1. Menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab setiap kali di unit
tersebut
2. Mengikuti instruksi keperawatan yang terkena dalam rencana keperawatan
secara teliti
3. Melaporkan secara tepat dan akurat tentang asuhan keperawatan yang
dilakukan serta respon menerima bimbingan dan bantuan ketua tim.

C. Aplikasi Peran sebagai Perawat Primer


1. Membaca rencana keperawatan yang telah ditetapkan oleh ketua tim.
2. Membina hubungan terapeutik dengan klien atau keluarga sebagai
lanjutan kontrakyang telah dilakukan perawat primer (PP).
3. Menerima klien baru bila ada dan melaksanakan orientasi.
4. Melakukan tindakan keperawatan berdasarkan rencana keperawatan.
5. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikan.
6. Mengikuti visite dokterdan Memeriksa kerapihan dan kelengkapan
status keperawatan.
7. Membuat laporan pergantian dinas dan membantu yang lainnya.
8. Mengkomunikasikan dengan PP atau PJ-shift atau ketua tim, bila
menemukan masalahyang pasien yang perlu diselesaikan.
9. Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, laborat pengobatan.
10. Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan.
BAB III
LAPORAN ROLEPLAY

Nama : Anugrah Pratama


NIM : 22223008
Kelompok :2
Hari/ tanggal : Kamis, 30 November 2023
Jabatan : Perawat Pelaksana
Ruangan : Ruang PICU/PHCU RSUD Banyumas

A. Laporan Kegiatan
1. Pasien Kelolaan
Nama : Syamil Nurul Fikri
Umur : 1 Tahun 2 bulan 6 hari
Ruang :HCU 6
No. RM : 00057386
Diagnosa Medis : Hernia Diafragma

2. Uraian Kegiatan
No Waktu Kegiatan Keterangan
1 07.30 – 07.50 Mengikuti jalannya Handover shif Perawat ruangan,
WIB pagi Mahasiswa
07.50 – 08.00 Keliling ke ruangan pasiendan Perawat ruangan,
2
WIB menginformasikan pertukaran jam Mahasiswa
tugas antara perawat jaga Malam
dan Pagi.
3 08.00 – 08.15 Memimpin pre conference
WIB - Membuat perencanaan
program tindakan.
- Pembagian tugas kerja
4 08.15-10.10 Melaksanan tindakan asuhan
WIB keperawatan yang sudah
direncanakan.

5 13.30 – 13.45 Memimpin post conference


WIB - Mengevaluasi Tindakan Perawat ruangan
keperawatan yang sudah
dilakukan
- Mendokumentasikan
Tindakan dan perkembangan
pasien
6 14.00 – 14.20 Memimpin jalannya operan jaga uangan
WIB Pagi dengan jaga Sore dan keliling
ruangan pasien dan
menginformasikan pertukaran jam
tugas antara perawat pagi ke sore

3. Hasil Pre Conference


1. Ruang PICU 1
Nama : Syamil Nurul Fikri
Umur 1 Tahun 2 bulan 6 hari
No.RM 00057386
Diagnosa Medis Hernia Diafragma
DJPJ dr. Basalamah
Pengkajian KU pasien membaik, kesadaran composmentis, pasien
sudah flatus, pasien tampak tenang, jahitan post op
laparatomi baik, peristaltic ada
TTV Rr : 30x/mnt, TD : 94/52 mmHg, HR : 126x/mnt, suhu :
36,5 C, akral hangat, nadi teraba kuat
Planning - Masih terpasang Kateter urine dan selang NJT
- Inj. Ondansetron 3x1.4 mg di jam 13.00
- Inj. Paracetamol 4x80 mg di jam 12.00
- Inj. Ceftriaxone 1x730 mg di jam 12.00
- Pemberian sonde secara bertahap di jam 09.00
(30cc)
- Mengatur jalannya tetesan KAEN 3B di jam 12.00
yaitu di tetesan 22,04/jam
Askep
No. Diagnosa Hari dan Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tanggal
1. Disfungsi Rabu , Manajemen nutrisi S:
motilitas 29/11/2023 Observasi : - Ibu pasien
gastrointestinal 4. Identifikasi kebutuhan mengatakan
b.d pembedahan kalori dan jenis nutrient anaknya
(D.0021) Pasien diberikan susu sudah tidak
S: 5. Monitor asupan mual lagi
- Ibu pasien makanandiverikan secara dan muntah
mengatakan bertahap awal jam 09.00 lagi
anaknya sudah 30cc Monitor berat badan - Ibu pasien
tidak mual dan BB awal : 7,3 kg mengatakan
muntah lagi 6. Monitor hasil anaknya
- Ibu pasien pemeriksaan laboratorium sudah flatus
mengatkan hasil lab : O:
anaknya sudah HB : 10,2 - Pasien tampak
flatus Hematokrit : 30,4 membaik
O: Trombosit : 463 - Kesadarn
- Pasien tampak Leukosit : 18,81 composmentis
membaik Klorida : 93 - Pasien terlihat
- Kesadarn Kalium : 4,0 tenang
composmentis Narium : 130 - Suara
- Pasien terlihat Terapeutik :
peristaltic (+)
tenang 2. Hentikan pemberian
- Residu tidak
- Suara makan melalui selang
ada lagi
NGT jika asupan oral
peristaltic (+) - Diare tidak
dapat ditoleransi pasien
- Residu tidak lagi
masih diberikan makanan
ada lagi -Muntah (-)
lewat selang NGT
- Diare tidak - Tidak
Edukasi :
lagi terpasang DC
2. Ajarkan diet yang
- Muntah (-) lagi
diprogramkan Diberikan
sonde 3/jam A:
Jam 09.00 = 30cc Disfungsi
Jam 12.00 = 35cc motilitas
Kolaborasi : gastrointestinal
3. Kolaborasi pemberian teratasi
medikasi sebelum Sebagian
makan
inj. Paracetamol P:
4x80mg jam 12.00 Intervensi
Inj. Cefriaxone dilanjutkan
1x730mg jam 12.00
Inj. Ondasentron
3x1,4mg jam 13.00
4. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
asupan oral dapat
ditoleransi, jika perlu
pasien diberikan susu
sesuai kebutuhan yang
ditentukan.

2. Risiko Defisit Manajemen Gangguan S:


Nutrisi Makan - Ibu pasien
S: Observasi mengatakan
- Ibu pasien Monitor asupan dan anaknya tidak
mengatakan keluarnya makanan dan lagi mual dan
anaknya tidak cairan serta kebutuhan muntah lagi
lagi mual dan kalori O:
muntah lagi Balance cairan = -33,8cc - Pasien tampak
O: Teraupetik membaik
- Pasien tampak Timabang BB pasien - Kesadaran
membaik Bb awal : 7,3 kg composmentis
- Kesadaran Edukasi - Pasien terlihat
composmentis Ajarkan pengaturan diet tenang
- Pasien terlihat yang tepat diberikan - Suara
tenang sonde/3jam peristaltic (+)
- Suara Jam 09.00=30cc - Residu tidak
peristaltic (+) Jam 12.00=35cc ada lagi
- Residu tidak Kolaborasi Diare tidak lagi
ada lagi Kolaborasi dengan ahli gizi

- Diare tidak tentang target BB, A : Risiko


lagi kebutuhan kalori dan deficit nutrisi
pilihan makanan teratasi
memberikan susu sesuai Sebagian
perhitungan kebutuhan
pasien. P:
Intervensi
pasien
dilanjutkan

4. Hasil Post Conperence


Nama : Syamil Nurul Fikri
Umur 1 Tahun 2 bulan 6 hari
No.RM 00057386
Diagnosa Medis Hernia Diafragma
DJPJ dr. Basalamah
Pengkajian KU pasien membaik, kesadaran composmentis, pasien sudah
flatus, pasien tampak tenang, jahitan post op laparatomi baik,
peristaltic ada
TTV Rr : 30x/mnt, TD : 94/52 mmHg, HR : 126x/mnt, suhu : 36,5
C, akral hangat, nadi teraba kuat
Planning - Kateter urine sudah dilepas
- Inj. Ondansetron 3x1.4 mg di jam 13.00 sudah
dilakukan
- Inj. Paracetamol 4x80 mg di jam 12.00 sudah dilkaukan
- Inj. Ceftriaxone 1x730 mg di jam 12.00 sudah dilakukan
- Pemberian sonde secara bertahap di jam 09.00 (35cc)
dan di jam 12.00 (40cc) sudah dilakukan
- Mengatur jalannya tetesan KAEN 3B di jam 12.00 yaitu
di tetesan 17,08/jam
- Pasien pindah ke ruang HCU 6
DOKUMENTASI PP

Anda mungkin juga menyukai