ANUGRAH PRATAMA
NIM : 22223008
TEKNOLOGI MUHAMADIYAH
PALEMBANG
TAHUN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyebab kematian nomor satu diseluruh dunia dan menjadi penyebab lebih dari
30% kematian (Sabilla et al., 2022). Diperkirakan tahun 2030 kematian karena
(Dirjayanto et al., 2021). Data tahun 2015 menunjukan bahwa 70% kematian
didunia disebabkan oleh penyakit tidak menular yaitu sebanyak 39,5 juta dari
pada lanjut usia (lansia) dan karena usia lanjut mereka lebih mungkin
persisten dengan tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan darah diatolik
dunia 982 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi dengan
perbandingan 26,6% pria dan 26,1% Wanita. Angka ini kemungkinan akan
tinggi tahun 2014 pada orang dewasa berusia 18 tahun keatas sekitar 22%.
Penyakit ini juga menyebabkan 40% kematian akibat penyakit jantung dan 51%
kematian akibat stroke. Selain secara global, hipertensi juga menjadi salah satu
(57,6%).
dunia pada Tahun 2015 sekitar 1,13 Miliar orang artinya 1 dari 3 orang di dunia
terdiagnosis hipertensi. Diperkirakan tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang
terkena hipertensi, dan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat
Jawa Barat (38,6%) dan Kalimantan timur (39,3%). Provinsi yang mengalami
hipertensi ini biasa dilakukan dengan cara farmakologi dan non farmakologi
relaksasi terbukti dapat mencegah akibat stress pada diri manusia dengan
menurunkan denyut jantung dan tekanan darah serta memberikan rasa tenang.
pemijatan.
non farmakologi. Aromaterapi berasal dari dua kata, yaitu aroma dan terapi.
Aroma berarti bau harum atau bau-bauan dan Terapi berarti pengobatan. Jadi
dan enak yang disebut dengan minyak atsiri (Agusta,2010). Hal serupa juga
diutarakan oleh watt & Janca (2008) yang menyebutkan bahwa aromaterapi
adalah terapi yang menggunakan minyak esensial yang dinilai dapat membantu
Davies, 2005).
membebaskan mereka dari stress maupun gejala-gejala lain yang terkait dengan
stress seperti kecemasan, insomnia, hingga depresi. Menghirup minyak
dan cepat. Hal ini dikarenakan molekul-molekul minyak esensial yang muda
oleh otak (Umi Soraya, 2014). Jadi aroma terapi adalah salah satu pengobatan
minyak esensial dan senyawa aromatic lainnya yang bisa mempengaruhhi jiwa,
mempengaruhi tidak hanya fisik tetapi juga tingkat emosi dan penurun darah
dan lemon biasanya digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi (Walsh,
sebagai seb uah obat penenang yang kuat, memulihkan kelelahan otot dan
memberikan efek langsung pada system saraf (Young DG, 2003 dalam Walsh
et al., 2011).
darah ringgi diruang igd dr.soeratno gemolong sragen dengan hasil yang
penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi dari hasil tekanan darah
yang awalnya pasien pertama dari 158/90 mmHg turun menjadi 130/80 mmHg
dan pasien kedua dari 142/80 mmHg turun menjadi 130/80 mmHg . Penelitian
155 mmHg dan rata-rata setelah intervensi aromaterapi lavender adalah 130
mmHg, rata-rata tekanan darah diastolic sebelum intervensi adalah 90,5 mmHg
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
terapi lavender.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
Muhamadiyah Palembang.
A. Konsep Hipertensi
1. Definisi
tahanan perifer pada pembuluh darah, dan volume atau isi darah yang
1) Anatomi
a) Jantung
(1) Endokardium
tubuh.
3. Fisiologi
sistemik untuk seluruh tubuh. Kedua jenis sirkulasi yang dilakukan oleh
4. Etiologi Hipertensi
(Hasnawati, 2021)
dikontrol dengan terapi yang tepat. Dalam hal ini, faktor genetik
2) Hipertensi Sekunder
2011)
6. Patofisiologi Hipertensi
dan pengatur volume cairan dalam tubuh (Udjianti, 2010) (Black &
Hawks, 2014)
(Udjianti, 2016.
7. Pathway Hipertensi
a) Stroke
kemungkinan terbentuknyaaneurisma
b) Infark Miokardium
c) Gagal Ginjal
d) Ensefalopati
kematian.
9. Penatalaksanaan Hipertensi
lemak jenuh.
perempuan
B. Konsep Aromaterapi
1. Definisi Aromaterapi
bunga, pohon yang berbau harum dan enak. Minyak astiri digunakan
2013).
caryophyllene (7,55%).
untuk mencari tahu zat mana yang memiliki efek anti-anxiety (efek
conflict test.
2. Manfaat
Priyatno,2017)
3. Mekanisme Aromaterapi
dengan cara :
1) Inhalasi
2) Pijat
ke seluruh tubuh.
3) Difusi
dengan cara yang sama dengan udara freshener. Hal ini juga
sumber panas. Duduk dalam jarak tiga kaki dari diffuser atau 50-
25
4) Kompres
dapat digunakan untuk nyeri otot dan segala nyeri, memar dan
sakit kepala.
5) Perendaman
26
Serotonin juga bekerja sebagai neuromodulator untuk
a. Artikel 1
Kecamatan Tabang.
pengambilan sample.
Important: a). Karekreristik subjek, pada artikel ini memiliki karakteristik subjek
27
b). Beda proporsi, Umur responden banyak terdapat antara rentang 46-
Applicable : Mengiindintefikasi hasil dari studi ini yang dilakukan pada pasien
b. Artikel 2
28
b. Beda proporsi pada artikel ini hanya dilakukan pada satu
Applicable : Hasil evaluasi Tindakan selama 4 jam diruang IGD didapatkan hasil
leher terasa berat dan sulit tidur, kepala pusing berkurang, tengkuk leher
15 m3nit dan didapatkan hasil objektif pasien tampak sudah tidak pucat,
c. Artikel 3
29
Applicable : Sebelum dilakukan terapi romaterapi lavender kedua responden
158/90 mmHg dan responden kedua hasil tekanan darah 142/80 mmHg,
30
5. Prosedur Intervensi Aromaterapi Lavender Terhadap Hipertensi
Sub pokok :
Sasaran : Pasien
Hari/Tanggal : -
Waktu : 40 menit
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
31
2. Tujuan Khusus
B. Sasaran
C. Metode
D. Media
E. Kegiatan Edukasi
u Edukasi Peserta e a
hipertensi memperhatik
2. Menjelaskan an
tujuan dan
pokok materi
yg akan
disampaikan
Penutup 3 1. Meminta
menjelaskan
Kembali materi
yang telah
disampaikan
secara singkat
2.Memberikan
oertanyaan
kepada peserta
tentang materi
yang telah
disampaikan
33
3. Menutupacara
dengan
mengucapkan
salam
F. Evaluasi
1. Struktural
hari sebelumnya
penyuluhan selesai.
2. Proses
3. Hasil
tentang:
a) Pengertian Hipertensi
b) Pathogenesis Hipertensi
d) Gejala Hipertensi
34
e) Komplikasi Hipertensi
35
BAB III
METODOLOGI
A. Desain Ilmiah Akhir
Studi kasus ini merupakan deskriftif kualitatif yang berbentuk studi kasus
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria Enklusi
1. Tempat Penelitian
2. Waktu penelitian
36
D. Fokus Karya Ilmiah Akhir
Terapi Lavender.
dan media leaflet serta satuan acara penyuluhan (SAP). Pengumpulan data
dilakukan dengan melakukan pre test dan post teest dengan menggunakan
berikut:
hipertensi/
37
aromaterapi yang diberikan.
tanpa paksaan.
responden.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
38
penelitian ini hanya dilakukan pelaporan pada kelompok data tertentu
4. Justice (keadilan)
5. Beneficence (kemanfaatan)
dengan maksimal dari hasil penelitian ini yaitu merubah pola hidup yang
lebih sehat pada remaja sejak dini dengan pengetahuan yang didapat dari
pada responden yang telah bersedia berperan dalam penelitian ini. Pada
baik pada seluruh responden dan menguatkan teori yang menjadi dasar
Dalam etika ini, peneliti harus memperhatikan dua hal secara mendalam
39
terhadap bahaya penelitian (Nursalam,2016). Peneliti disini
atau tidak, sehingga peneliti tidak akan memaksa calon responden yang
40
DAFTAR PUSTAKA
41
Kundartiari, E. &. (2020). Pengaruh Terapi Relaksasi Nafas Dalam dan Murottal
Terhadap Tekanan Darah. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI
Pangkalpinang, 8(2), 114. Retrieved from
https://doi.org/10.32922/jkp.v8i2.186
Milani, I. (2022). pengaruh intervensi aromaterapi lavender terhadap kestabilan
tekanan darah pada penderita hipertensi desa sidomulyo kecamatan tabang.
borneo student research, 3(1), 2716-2724.
Puri, W. T. (2022, maret). penerapan aromaterapi lavender menurunkan rerata
tekanan darah pada hipertensi. jurnal ilmu keperawatan indonesia (JIKPI),
3(1), 27-33.
Risat Kesehatan Dasar, (. (2018). Badan penelitian dan pengembangan kesehatan
kementerian RI tahun 2018. Retrieved from
https://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop
_2018/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf.
Riskesdas. (2018). Hasil Laporan Riset kesehatan dasar tahun 2016 Jakarta;
Departemen kesehatan RI.
Taukhit. (2018, agustus). pengaruh terapi kombinasi aromaterapi lavender dan
dzikir terhadap penurunan stres dan tekanan darah pada penderita
hipertensi. jurnal keperawatan notokusumo, VI(1), 68-79.
watt, g. a. (2008). Aromatherapy in nursing and mental health care. Journal of
Contempory Nurse, 30(1), 69-75.
World Health Organization. Global Tuberculosis Report 2019. Geneva: WHO
Press; 2019. (n.d.).
World Health Organization. World Health Statistics. (2012).
42